cover
Contact Name
Thegar Risky. S.Kom
Contact Email
thegar.risky@gmail.com
Phone
+6285274664602
Journal Mail Official
batoboh@gmail.com
Editorial Address
Institut Seni Indonesia Padangpanjang LPPMPP ISI Padangpanjang Jl. Bahder Johan -Kota Padangpanjang -Provinsi Sumatera Barat-27128 Telp. (0752) 485466, Fax (0752) 82803
Location
Kota padang panjang,
Sumatera barat
INDONESIA
Batoboh : Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat
ISSN : 25485458     EISSN : 25991906     DOI : http://dx.doi.org/10.26887/bt
Jurnal Batoboh merupakan jurnal pengabdian pada masyarakat . Scope artikel berkaitan tentang hasil pengabdian di bidang area Science, Sosiologi, Humaniora Teknologi dan konsep pemberdayaan.
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 152 Documents
PENYULUHAN BAHAN MAKANAN YANG MENGANDUNG BORAKS DI KELURAHAN KEBUN BUNGA KOTA PALEMBANG Aseptianova, Aseptianova; Afriansyah, Dini; Astriani, Meli
Batoboh Vol 2, No 1 (2017): Batoboh -Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat
Publisher : Institut Seni Indonesia Padangpanjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26887/bt.v2i1.349

Abstract

 Boraks dikenal oleh masyarakat sebagai pijer atau bleng yang digunakan sebagai bahan tambahan pada makanan untuk menjaga agar tampilan seperti tekstur, bentuk, rasa, serta memperpanjang masa simpan Harga boraks yang murah menyebabkan tingkat penyalahgunaan cukup tinggi. Bahan alami mendeteksi kandungan boraks adalah rizoma kunyit (Curcuma domestica). Tujuan pengabdian kepada masyarakat adalah melakukan pengenalan boraks, bahaya penggunaan, dan cara mendeteksi kandungan boraks. Metode yang digunakan saat penyuluhan terdiri dari 3 sesi yakni, Sesi Pertama penyampaian informasi secara langsung dengan metode ceramah, slide, dan penggambaran langsung tentang boraks. Sesi Kedua yaitu demonstrasi uji bahan makanan mengandung boraks dengan menggunaan tusuk gigi dan kunyit. Sesi Ketiga yaitu dialog dalam bentuk tanya jawab Hasil capaian dari pengabdian masyarakat ini meliputi evaluasi mengenai boraks, karakter makanan mengandung boraks sebelum penyuluhan dan setelah penyuluhan
PELATIHAN TARI PERSEMBAHAN BAGI GURU SDN 47 KOTA BENGKULU Dwi Anggraini, Dwi; Hasnawati, Hasnawati; Agusdianita, Neza
Batoboh Vol 3, No 2 (2018): BATOBOH : JURNAL PENGABDIAN PADA MASYARAKAT
Publisher : Institut Seni Indonesia Padangpanjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26887/bt.v3i2.523

Abstract

Pelatihan dan pendampingan tari Persembahan Propinsi Bengkulu dilatarbelakangi oleh kebutuhan kurikulum akan praktik pembelajaran seni tari di jenjang sekolah dasar dan melestarikan tari tardisional Bengkulu. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan danketerampilan guru dalam mempraktikkan tari Persembahan Propinsi Bengkulu. Metode yang digunakan yaitu pelatihan dan pendampingan. Teknik pengumpulan data adalah observasi untuk mendeskripsi proses pelatihan dan praktik tari Persembahan dan tes untuk mengukur pengetahuan guru (pretest dan postest). Hasil kegiatan ini guru dapat mengikuti proses pelatihan dan praktik dengan baik, serta hasil pretest dan postest menunjukkan peningkatan yaitu hanya 36,36% guru yang mampu mendapatkan nilai ≥ 60 saat pretest, meningkat menjadi 81,82%guru mampu mendapatkan nilai ≥ 60 saat postest. Simpulan dari kegiatan ini adalah kegiatan ini dapat meningkatkan pengetahuan guru sasaran baik dari segi teoretis maupun praktik.
PELATIHAN SENI KALIGRAFI ISLAM DI PESANTREN THAWALIB GUNUANG Hanafi, Hanafi -; Ariesta, Olvyanda; Maulana, Ikhsan
Batoboh Vol 5, No 2 (2020): BATOBOH : JURNAL PENGABDIAN PADA MASYARAKAT
Publisher : Institut Seni Indonesia Padangpanjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26887/bt.v5i2.1297

Abstract

  Pelatihan kaligrafi bagi siswa terutama di pesantern sangat di perlukan. Hal ini untuk mendukung proses  pembelajaran agar lebih terkoordinir dengan baik. Namun tidak semua pesantren yang memberikan perhatian lebih terhadap materi kaligrafi. Padahal mata pelajaran kaligrafi memberikan dampak cukup besar bagi seseorang yang mempelajarinya. Seseorang yang belajar kaligrafi akan memiliki kepekaan rasa dan kehalusan perasaan. Kegiatan pelatihan kaligrafi ini lah yang dilaksanakan di pesantren modern Thawalib Gunung. Siswa tingkatan Aliyah selama ini belum dibekali pengetahuan mendalam mengenai membuat kaligrafi dengan beragam alat seperti kalam dan juga kuas. Membuat kaligrafi tentunya mmebutuhkan pengetahuan dan pengalaman tersendiri sehingga hasilnya menarik. Kegiatan ini dimulai dengan memberikan materi tentang jenis khat kaligrafi dan bagaimana karakter dari masing masing khat tersebut. Selanjutnya siswa diperkenalkan dengan teknik dasar kaligrafi menggunakan kalam. Untuk mempelajari kaligrafi, maka siswa harus mencoba dahulu bagaimana menggunakan kalam dan menorehkannya di kertas.Latihan ini dimulai dengan membuat masing-masing khat . Selanjutnya siswa akan belajar mengenai membuat tulisan kaligrafi dengan menggunakan kuas. Penggunaan kuas juga bertujuan agar siswa mampu lebih mengeksplorasi lagui berbagai bentuk khat yang ada. Di materi akhir siswa diberi kebebasan membuat khat dengan cat dengan beragam warna untuk menghasilkan beragam bentuk khat yang menarik.Kata Kunci : Pelatihan, Kaligrafi, Karakter
PELATIHAN MENDONGENG DAN BERCERITA BAGI PELAJAR DAN GURU SE- BUKITTINGGI Zaitun, Kurniasih; Surya, Wirma; Mahendra, Bayu; Saputra, Deni
Batoboh Vol 1, No 1 (2016): Batoboh -Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat
Publisher : Institut Seni Indonesia Padangpanjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26887/bt.v1i1.125

Abstract

Mendongeng merupakan cerita yang tidak benar-benar terjadi (terutamakejadia zaman dulu yang aneh-aneh). Namun istilah dongeng saat ini juga berkembang menjadi bercerita, dimana maksudnya menuturkan cerita. Sudahsejak jaman dahulu kala, aktivitas mendongeng tidak hanya disukai oleh anak- anak, namun juga orang muda hingga yang sudah dewasa. Aktivitas ini dipercaya memiliki berjuta manfaat. Selain untuk member hiburan, juga menambah pengetahuan, dan memperkaya akhlak atau moral seseorang, terlebih anak-anak. Anak-anak adalah pribadi yang sangat membutuhkan banyak pelajaran dan pengalaman baru. Dengan media dongeng, anak seperti diajak berfantasi menuju alam imajinasi sambil meraup berjuta pengalaman baru. Dunia dongeng merupakan dunia yang menakjubkan terutama bagi anak-anak. Lewat sebuah dongeng sebuah komunikasi dan kedekatan emosional dapat tercapai. Transfer nilai-nilai yang terkandung dalam sebuah dongengan dapat lebih mudah dimengerti. Sayangnya masih banyak orang yang belum mengetahui teknik mendongeng yang baik, sehingga harapan positif dari kegiatan mendongeng menjadi sia-sia bahkan membosankan. Semua orang bisa menjadi pendongeng yang baik, terutama bagi kalangan pendidik baik di pendidikan formal maupun non formal. Mendongeng merupakan keterampilan berbahasa lisan yang bersifat produktif yang menjadi bagian dari keterampilan berbicara, jadi tidak ada alasan seorang guru tidak bisa mendongeng. Mendongeng dapat dijadikan media dalam proses kegiatan belajar. Sedangkan bagi orang tua, mendongeng untuk anak dapat mempererat komunikasi dengan si buah hati dan meningkatkan kedekatan batin emosional antara orang tua dan anak. Banyak orangtua terlalu sibuk dengan urusannya sehingga tidak mempunyai waktu untuk mendongeng atau kalaupun ada, tidak tahu bagaimana mendongeng yang baik.
TARI ADOK MASYARAKAT PANINGGAHAN KABUPATEN SOLOK SEBAGAI SENI EKSPRESIF BUDAYA MINANGKABAU DALAM KONTEKS INDUSTRI KREATIF Hartati, Hartati; Martion, Martion; Bahar, Mahdi
Batoboh Vol 2, No 1 (2017): Batoboh -Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat
Publisher : Institut Seni Indonesia Padangpanjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26887/bt.v2i1.271

Abstract

 Kesenian Adok yang dapat dikategorikan pada seni tari ini merupakan salah satu bentuk seni tradisional kebudayaan masyarakat Paninggahan, Solok, Minangkabau. Seni tari ini mengekspresikan kehidupan masyarakat pendukungnya dan niscaya turut dibentuk oleh nilai-nilai kebudayaan mereka sendiri. Sebagai entitas seni tradisional, tari ini menggambarkan kehidupan estetika dan artistika zamnnya di masa lalu yang cukup sederha. Namun demikian, seni ini mempunyai potensi yang khusus untuk dapat dikembangkan, terutama adalah kekuatan teks nyanyian musik yang mendampinginya sebagai penggerak alur tarian yang dibawakan penari dan hampir tidak dipunyai oleh tari-tari tradisional Minangkanbau yang lain. Potensi seperti demikian dapat dikembangkan menjadi salah satu bentuk produk industri seni kreatif berbasiskan budaya setempat. Kontribusi akhirnya bertujuan untuk penguatan seni budaya lokal masyarakat Paninggahan sendiri.
IBM PEMBANGUNAN SARANA BELAJAR RUMAH CERDAS QURAN DI DESA PERAWANG DAN DESA WONOSARI PROVINSI RIAU Nazrantika, Nazrantika; Rosmida, Rosmida
Batoboh Vol 3, No 1 (2018): Batoboh: Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat
Publisher : Institut Seni Indonesia Padangpanjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26887/bt.v3i1.379

Abstract

Tujuan IbM Pembangunan Sarana belajar Rumah Cerdas Qur’an (RCQ) untuk memfasilitasi para remaja dan anak-anak muslim (santri) untuk belajar dalam meningkatkan keahlian membacaal-Qur’an dengan tartil, yaitu membangun sarana belajar. Metode pelaksanaan dimulai dari persiapan dengan melakukan rapat koordinasi bersama kedua mitra, penyuluhan jadwal pelaksanaan kegiatan. Hasil dari pelaksanaan IbM ini adalah kedua mitra mendapatkan sarana tempat belajar berupa Gazeebo. Desa Perawang memperoleh 1 unit gazebo ukuran 3x3m dan Desa Wonosari memperoleh 2 unit gazebo ukuran 3,5x3,5m dan 1 unit 4x6m.
PRESERVING OF TRADITIONAL ARTS THROUGH RANDAI TRAINING IN NAGARI SUNGAI LANDIA Susanti, Desi; Wenhendri, Wenhendri
Batoboh Vol 4, No 2 (2019): BATOBOH : JURNAL PENGABDIAN PADA MASYARAKAT
Publisher : Institut Seni Indonesia Padangpanjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26887/bt.v4i2.900

Abstract

Some Minangkabau traditional arts can live and develop in accordance with the times, but on the other hand some others  have no more supporting communities and  will just disappear in time. The same thing also happened in Nagari Sungai Landia, District IV Koto Agam Regency, West Sumatra. Nagari or this village is on the Padang Lua-Maninjau route or a road that connects Bukittinggi and Maninjau. Randai training as an effort to preserve traditional art to the young generation in Nagari Sungai Landia with the aim to bring the Minangkabau traditional art closer to the younger generation or millennial generation, so that the wealth of this unique Minangkabau art will be maintained among global developments that are increasingly distancing the young generation in their environment. The development and training of randai uses lecture and practice methods, so that after the training ends, the community or young generation is expected to be able to master good randai play techniques so that they can compete at the local level.
PEMBELAJARAN LAGU YA MAULANA DALAM FORMAT VOCAL GROUP PADA SISWA SMAN 2 PADANGPANJANG AL KUANTANI, MUHAMMAD RASUL
Batoboh Vol 5, No 1 (2020): BATOBOH : JURNAL PENGABDIAN PADA MASYARAKAT
Publisher : Institut Seni Indonesia Padangpanjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26887/bt.v5i1.1066

Abstract

Pembelajaran vocal group lagu Ya Maulana  dilatar belakangi oleh keinginan penulis untuk menghadirkan suatu pembelajaran yang baru bagi siswa SMAN 2 Padangpanjang untuk meningkatkan kreatifitas siswa di bidang musik. Selain itu, dilatar belakangi kemampuan siswa dalam bernyanyi vocal group belum memperhatikan kriteria-kriteria yang sesungguhnya dalam vocal group. Pembelajaran menggunakan metode ceramah, metode demonstrasi dan metode latihan dengan teknik pengumpulan data yaitu observasi, wawancara, tes dan dokumentasi. Pelaksanaan pembelajaran dilakukan dengan memakai siklus yaitu pra siklus, siklus I dan siklus II. Dalam pra siklus penulis melakukan tes sebelum memberi tindakan. Dalam siklus I dan siklus II penulis mempersiapkan perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Pembelajaran pada siklus I dilaksanakan selama 11 kali pertemuan dan pembelajaran pada siklus II dilaksanakan selama 6 kali pertemuan. Nilai rata-rata anggota vocal group mengalami peningkatan  dari pra siklus ke siklus I sebesar 50%. Kemudian dari siklus I ke siklus II nilai rata-rata kembali meningkat sebesar 76,6%. Dengan demikian hasil menunjukkan bahwa pembelajaran vocal group pada siswa SMAN 2 Padangpanjang telah mencapai ktriteria yang baik.
PENGENALAN PRODUKSI FILM DOKUMENTER BAGI SISWA/SISWI SEKOLAH MENENGAH ATAS Minawati, Rosta; Sasongko, Hery; Febriano, Gilang
Batoboh Vol 1, No 2 (2016): Batoboh -Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat
Publisher : Institut Seni Indonesia Padangpanjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26887/bt.v1i2.157

Abstract

Tujuan pelatihan dilakukan untuk meningkatkan kepekaan, rangsangan, pemahaman dan pengetahuan bagi Siswa/i SMAN 3 Padangpanjangtentang produksi film dokumenter yang tepat dan benar. Siswa di SMA masih belum memahami pembuatan film dokumenter. Ekstrkukuler yang dikembangakn di tingkat SLTA dan kurikulum dengan mata pelajaran seni budaya terbuka ruang kreativitas yang menuntut siswa berolah seni. Perkembangan media dan teknologi memungkinkan pengolahan kreativitas dalam bentuk film. Kamera yang begitu mudah dimiliki ataupun telah dimiliki sangat potensi sebagai media membuat film. Oleh sebab itu pemberian skill sangat diperlukan untuk memfasilitasi siswa dalam berolah krativitas film. ISI Padangpanjang, khusunya Prodi Televisi dan Film ingin mengisi kekosongn tersebut dengan pemberian platihan produksi film dokumenter untuk siswa SMA. Rumusan masalah sebagai berikut.Kurangnya pemahaman dan pengetahuan siswa/i SMAN 3 Padangpanjang produksi film dokumenter. Metode yang digunakan sistem ceramah, diskusi, demo, dan praktik. Ide pembuatan film dirangsang terkait suasana, kejadian, potet, profil, tokoh menjadi film dokumenter. Film dokumenter yang dihasilkan lebih kepada penyampaian pesan atau informasi dan ajang mengolah kreativitas, bukan utama pada sisi hiburannya. Untuk itu, dalam menambah wawasan, dan meningkatkan pengetahuan siswa dalam produksi film dokumenter diadakan pelatihan produksi film dokumenter kepada siswa SMA. Kata Kunci: Film Dokumenter, Siswa SMA 3 Padangpanjang, Pelatihan Produksi Film
TOTE BAG BERBAHAN TENUN GEDHOG SEBAGAI PRODUK PENUNJANG BAGI UKM TENUN DAN BATIK GEDHOG TUBAN Bramantijo, Bramantijo; Karsam, Karsam; Priyoleksono, Totok
Batoboh Vol 2, No 2 (2017): Batoboh -Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat
Publisher : Institut Seni Indonesia Padangpanjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26887/bt.v2i2.355

Abstract

Tenun Gedhog Tuban merupakan produk penyangga bagi produksi batik Gedhog. Sebagai produk penyangga, maka produksi tenun Gedhog sangat tergantung pada kelancaran pemasaran batik Gedhog. Minat konsumen terhadap tenun Gedhog saat ini makin menurun, karena dinilai kurang cocok sebagai bahan sandang, sehingga diperlukan pengembangan produk yang memanfaatkan material dasar tenun Gedhog agar UKM tenun Gedhog terus dapat bertahan. IbM perajin tenun Gedhog di Kabupaten Tuban ini menetapkan dua mitra, yaitu kelompok perajin tenun Sumber Rejeki dari Desa Gaji dan kelompok perajin tenun-batik Margo Asri dari Desa Margorejo, Kec. Kerek, Kab. Tuban, bertujuan untuk meningkatkan kualitas SDM perajin tenun Gedhog dalam pengembangan desain produk dan manajemen pemasaran. Target khusus kegiatan IbM ini adalah: 1) meningkatnya pengetahuan dan ketrampilan perajin dalam pengembangan desain produk tenun sehingga mereka dapat menciptakan varian produk dengan bahan dasar tenun yang mereka produksi, 2) meningkatnya kemampuan manajemen perajin dalam pemasaran produk, khususnya menggunakan media online.Dalam pelaksanaan IbM ini, transfer pengetahuan dan ketrampilan dilakukan melalui kegiatan: 1) pelatihan pengembangan desain produk berbahan tenun dan batik Gedhog berupa beragam produk tote bag, 2) penerapan desain produk tote bag melalui produksi masal oleh kelompok perajin dan perajin lainnya dalam wilayah kegiatan serta promosi produk secara online, 3) pendampingan dan evaluasi terhadap jalannya program IbM serta hasil yang dicapai.Hasil akhir yang diharapkan dari kegiatan IbM ini adalah kemandirian dan peningkatan kesejahteraan mitra UKM memalui pengembangan usaha yang berbasis pada produk dasar mereka berupa tenun dan batik Gedhog.

Page 6 of 16 | Total Record : 152