JPMI (Jurnal Pendidikan Matematika Indonesia)
Jurnal Pendidikan Matematika Indonesia (JPMI), e-ISSN: 2477-8443, p-ISSN: 2477-5959 is an information container has scientific articles in the form of research, the study of literature, ideas, application of the theory, the study of critical analysis, and studies in the field of science Mathematics Education. JPMI published two times a year, March and September, published by Institute for Research and Scientific Publications STKIP Singkawang.
Articles
164 Documents
PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA KELAS VI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL PADA MATERI JAJARGENJANG
Vinna Triyana;
Eka Murdani;
Resy Nirawati
JPMI (Jurnal Pendidikan Matematika Indonesia) Vol 3, No 1 (2018): Volume 3 Number 1 March 2018
Publisher : STKIP Singkawang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (321.951 KB)
|
DOI: 10.26737/jpmi.v3i1.521
Penelitian ini bertujuan untuk menerapkan model pembelajaran kontekstual dalam rangka meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Asoka Singkawang Selatan. Bentuk penelitian yang digunakan Pre-Experimental Design dengan One Group Pretest-Postest Design. Populasi penelitian adalah semua siswa kelas VII. Sampel penelitian yang diambil menggunakan Sampling jenuh maka didapat kelas VII yang berjumlah 20 siswa sebagai kelas eksperimen. Untuk mendapatkan hasil penelitian digunakan tes kemampuan pemecahan masalah, dan lembar angket. Hasil penelitian ini menunjukkan model pembelajaran kontekstual telah dilaksanakan dengan memperoleh nilai rata-rata 65,95 terdapat peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa melalui model pembelajaran kontekstual pada materi jajargenjang sebesar 0,43 yang berkriteria sedang. Ketuntasan siswa diperoleh sebesar 75% dengan jumlah siswa 20 orang, dan respon siswa menunjukkan kategori sangat baik dengan persentase 93,84%. Dengan demikian secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa terdapat peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis melalui model pembelajaran kontekstual pada materi jajargenjang.
Pembelajaran Model SAVI Berpendekatan Kontekstual Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa
Prida N.L. Taneo
JPMI (Jurnal Pendidikan Matematika Indonesia) Vol 1, No 1 (2016): Volume 1 Number 1 March 2016
Publisher : STKIP Singkawang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (0.272 KB)
|
DOI: 10.26737/jpmi.v1i1.77
Kemampun Pemecahan masalah siswa menjadi tuntutan tertinggi dalam dunia pendidikan termasuk pembelajaran matematika pada semua jenjang pendidikan, siswa yang yang mempunyai kemampuan pemecahan masalah dengan baik akan mampu berhadapan dengan masalah-masalah nonrutin dan mampu menyusun langkah-langkah dalam menyelesaikan masalah tersebut. Usaha peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa dibentuk dari berbagai macam cara termasuk kreatifitas guru dalam merancang kegiatan pembelajaran dikelas dengan baik melalui penggunaan model dan pendekatan pada kegiatan pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ketuntasan kemampuan pemecahan masalah siswa menggunakan pembelajaran model SAVI berpendekatan kontekstual; kelas dengan pembelajaran model SAVI dan kelas dengan pembelajaran konvensional. Penelitian ini merupakan jenis penelitian eksperimen semu (quasi-experimental) yang didesain dalam bentuk non-equivalent (pre-test and post-test) control-group design. Penelitian tahap pertama menunjukkan bahwa siswa yang diajarkan menggunakan model SAVI berpendekatan kontekstual tuntas baik individual maupun klasikal, kemampuan pemecahan masalah siswa pada kelas yang diajarkan model SAVI berpendekatan kontekstual lebih baik dari siswa yang diajarkan SAVI lebih baik dari siswa dengan pembelajaran konvensional.
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA PADA MATERI SEGITIGA
Suji Suji;
Resy Nirawati;
Mariyam Mariyam
JPMI (Jurnal Pendidikan Matematika Indonesia) Vol 2, No 2 (2017): Volume 2 Number 2 September 2017
Publisher : STKIP Singkawang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.26737/jpmi.v2i2.225
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan model pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa pada materi segitiga kelas VII. Jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan metode eksperimen. Desain penelitian yang digunakan True Experimental dengan menggunakan bentuk penelitian Pretest-Posttest Control Group. Populasi penelitian adalah semua siswa kelas VII MTs Ushuluddin Singkawang yang terdiri dari kelas VII A,VII B,VII C, VII D, VII E, VII F dengan jumlah 140 orang. Sampel penelitian diambil menggunakan probability sampling, dengan teknik simple random sampling maka didapat kelas VIIA sebagai kelas eksperimen dengan jumlah 22 orang dan kelas VIIB sebagai kelas kontrol dengan jumlah 22 orang. Hasil analisis data menunjukkan bahwa; 1) Terdapat peningkatan kelas eksperimen sebesar 0,51 dan hasil uji-t dua sampel diperoleh 3,54 > 2,08 sehingga terdapat perbedaan peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa antara kelas yang diberikan model pembelajaran Teams Games Tournament dengan kelas yang diberikan pembelajaran konvensional pada materi segitiga; 2) Aktivitas siswa dengan menggunakan model pembelajaran Teams Games Tournament tergolong aktif yaitu memperoleh persentase sebesar 77%; 3) Respon siswa terhadap pembelajaran matematika tergolong positif terhadap penerapan model Teams Games Tournament pada materi segitiga dengan persentase sebesar 86%.
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MEANS-ENDS ANALYSIS UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA
Nindy Citroresmi Prihatiningtyas;
Nurhayati Nurhayati
JPMI (Jurnal Pendidikan Matematika Indonesia) Vol 2, No 1 (2017): Volume 2 Number 1 March 2017
Publisher : STKIP Singkawang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (0.272 KB)
|
DOI: 10.26737/jpmi.v2i1.204
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan model pembelajaran Means Ends Analysis (MEA) dalam meningkatkan kemapuan pemecahan masalah matematis siswa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan bentuk penelitian yang digunakan adalah eksperimen semu dengan one group pretest posttest design. Populasi dalam penelitian ini adalah sema siswa kelas VIII SMP N 11 Singkawang. Sampel dipilih dengan menggunakan teknik purposive sampling. Hasil analisis data menunjukkan bahwa ; (1) terdapat peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa berdasarkan uji gain dan uji t, dengan perhitungan uji gain yang berada dalam kategori sedang dan perrhitungan uji t dimana nilai t hitung > t tabel; (2) Respon siswa terhadap model pembelajaran means ends analysis dikategorikan baik; (3) aktivitas belajar siswa dalam mengikuti pembelajaran, siswa terlihat aktif mempelajari materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran means ends analysis dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa
Kemampuan Literasi Matematis Space And Shape Dan Kemandirian Siswa SMA Pada Discovery Learning Berpendekatan RME-PISA
Urni Babys
JPMI (Jurnal Pendidikan Matematika Indonesia) Vol 1, No 2 (2016): Volume 1 Number 2 September 2016
Publisher : STKIP Singkawang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (0.272 KB)
|
DOI: 10.26737/jpmi.v1i2.82
Rendahnya kemampuan literasi matematis siswa di Indonesia mengakibatkan peringkat Indonesia pada tes PISA rendah. Hal ini juga diakibatkan karena kurangnya kemandirian siswa dalam belajar di kelas, pembelajaran yang berpusat pada guru sehingga siswa pasif dan hanya menerima informasi dari guru membuat siswa mudah lupa materi yang diajarkan terutama materi bangun ruang yang masih sangat abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk menginvestigasi apakah kemampuan literasi matematis dan kemandirian siswa yang diajar dengan model Discovery Learning berpendekatan RME –PISA tuntas secara klasikal dan lebih baik daripada kemampuan literasi matematis dan kemandirian siswa yang diajar menggunakan model RME dan lebih baik daripada siswa yang diajar secara ekspositori. Penelitian ini termasuk penelitian semu yang menggunakan desain pretest-posttest control group. Data kemampuan literasi matematis dikumpulkan melalui tes kemampuan literasi matematis pada materi jarak dalam ruang dimensi tiga dengan soal-soal setara tes PISA, sedang data kemandirian siswa dikumpulkan dari hasil observasi selama proses pembelajaran. Temuan penelitian menunjukkan bahwa kemampuan literasi matematis dan kemandirian siswa yang diajar dengan model Discovery Learning berpendekatan RME –PISA tuntas secara klasikal dan lebih baik daripada siswa yang diajar dengan model RME, lebih baik daripada siswa yang diajar secara ekspositori.
PENERAPAN MODEL LEARNING CYCLE 7E UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN LITERASI MATEMATIS SISWA KELAS VIII PADA MATERI PRISMA
Nur Khotimah;
Citra Utami;
Nindy Citroresmi Prihatiningtyas
JPMI (Jurnal Pendidikan Matematika Indonesia) Vol 3, No 1 (2018): Volume 3 Number 1 March 2018
Publisher : STKIP Singkawang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (0.272 KB)
|
DOI: 10.26737/jpmi.v3i1.457
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan model Learning Cycle 7E terhadap kemampuan literasi matematis siswa, motivasi belajar siswa, dan keterlaksanaan model Learning Cycle 7E pada materi prisma kelas VIII SMP Negeri 8 Singkawang. Penelitian ini menggunakan desain Quasi Eksperimental. Populasi dalam penelitian ini adalah semua kelas VIII SMP Negeri 8 Singkawang yang terdiri dari lima kelas yang berjumlah 141 siswa. Sampel diambil dengan teknik purposive sampling. Adapun sampelnya terdiri dari dua kelas yaitu kelas VIII B sebagai kelas eksperimen dan kelas VIII E sebagai kelas kontrol. Teknik analisis data yang digunakan adalah Uji-t Independen, dan persentase rata-rata indikator motivasi dan keterlaksanaan pembelajaran. Hasil penelitian menunjukkan:1) Adanya perbedaan peningkatan kemampuan literasi matematis siswa pada kelas yang diterapkannya model Learning Cycle 7E dengan kelas yang diterapkan model pembelajaran langsung. 2) Motivasi belajar siswa dikategorikan tinggi. 3) Keterlaksanaan model Learning Cycle 7E dikategorikan baik.
THE ANALYSIS OF MATHEMATICAL CREATIVE THINKING SKILLS AND SELF-EFFICACY OG HIGH STUDENTS BUILT THROUGH IMPLEMENTATION OF PROBLEM BASED LEARNING AND DISCOVERY LEARNING
Nani Ratnaningsih
JPMI (Jurnal Pendidikan Matematika Indonesia) Vol 2, No 2 (2017): Volume 2 Number 2 September 2017
Publisher : STKIP Singkawang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (0.272 KB)
|
DOI: 10.26737/jpmi.v2i2.219
This research implements Problem Based Learning and Discovery Learning model to analysis the increase of mathematical creative thinking skills, mistakes in the process of mathematical creative thinking, and self-efficacy of high school students in Tasikmalaya. The research method used is descriptive, data collection techniques through creative thinking ability tests and questionnaires mathematics self-efficacy. The instruments were previously assessed by experts in mathematics education. Based on the data analysis, it is concluded that the mathematical creative thinking abilities of students through Problem Based Learning is increasing compared to the mathematical creative thinking abilities of students through Discovery Learning. Mistakes students of mathematical creative thinking processes in Problem Based Learning, generally on flexibility and originality indicators. While at Discovery Learning, mistakes students of mathematical creative thinking processes is generally on sensitivity, flexibility and originality indicators. Flexibility is solving the problem with a variety of different ways, but the result is the same, and originality is to solve the problem in its own way does not use a standard formula. Sensitivity is the ability to detect problems. Self-efficacy of students in Problem Based Learning and Discovery Learning are both at high qualifications.
Pengaruh Model Role Playing Terhadap Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa Pada Materi Fungsi Komposisi Kelas XI Sma Negeri 6 Singkawang
Nurul Husna;
Citra Utami;
Regita Wahyuni
JPMI (Jurnal Pendidikan Matematika Indonesia) Vol 1, No 2 (2016): Volume 1 Number 2 September 2016
Publisher : STKIP Singkawang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (0.272 KB)
|
DOI: 10.26737/jpmi.v1i2.87
Penelitian ini bertujuan untuk: 1) mengetahui pengaruh model Role Playing terhadap kemampuan komunikasimatematis siswa. 2) mengetahui aktivitas belajar siswa terhadap model Role Playing. 3) mengetahui motivasi belajarsiswa terhadap model Role Playing. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 6 Singkawang.Adapun populasi dalampenelitian ini yaitu seluruh kelas XI yang terdiri dari XI IPA, XI IPS 1 dan XI IPS 2.Sampel dalam penelitian ini yaitukelas XI IPS 2 sebagai kelas eksperimen dan kelas XI IPS 1 sebagai kelas kontrol. Penelitian ini menggunakan metodeeksperimen dengan desain only control group design. Soal yang diberikan berupa essay terdiri dari 3 soal yang memuatindikator kemampuan komunikasi matematis siswa yang telah diuji cobakan terlebih dahulu dengan validitas, reliabilitas,daya pembeda dan tingkat kesukaran.Teknik analisis data yang digunakan untuk melihat pengaruh model Role Playingterhadap kemampuan komunikasi menggunakan rumus Effect Size, untuk mengetahui aktivitas belajar siswa denganmenghitung persentase indikator aktivitas belajar siswa dan untuk mengetahui motivasi belajar siswa menggunakanrumus rata-rata indikator motivasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) pengaruh model Role Playing terhadapkemampuan komunikasi matematis siswa didapatkan hasil yaitu 0,29% dengan kategori sedang. 2) aktivitas belajarsiswa dengan diterapkan model Role Playing mencapai 77,91% dengan kategori aktivitas belajar siswa tinggi. 3)motivasi belajar siswa diperoleh 3,98 dengan kategori motivasi belajar siswa tinggi.
PENGARUH MODEL INQUIRY LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS SISWA PADA MATERI FUNGSI KUADRAT KELAS X SMA NEGERI 3 SINGKAWANG
Giyanti Prameswari;
Ristia Apriana;
Rika Wahyuni
JPMI (Jurnal Pendidikan Matematika Indonesia) Vol 3, No 1 (2018): Volume 3 Number 1 March 2018
Publisher : STKIP Singkawang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (0.272 KB)
|
DOI: 10.26737/jpmi.v3i1.522
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model inquiry learning terhadap kemampuan berpikir kritis matematis siswa. Jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatif eksperimen dengan desain True Eksperimental Design dengan bentuk desain Post-test Only Control Design. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes kemampuan berpikir kritis matematis, angket motivasi belajar siswa, dan lembar observasi keterlaksanaan model inquiry learning. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian untuk mengetahui pengaruh model inquiry learning terhadap kemampuan berpikir kritis matematis digunakan rumus Effect Size, untuk mengetahui pengaruh model inqiry learning terhadap motivasi belajar siswa dan keterlaksanaan model inquiry learning dianalisis secara deskriptif menggunakan persentase rata-rata. Berdasarkan hasil analisis data disimpulkan bahwa: 1) Terdapat pengaruh model inquiry learning terhadap kemampuan berpikir kritis matematis siswa yaitu nilai Effect Size yaitu sebesar 0,9 yang berada pada kriteria tinggi; 2) Model inquiry learning memberikan pengaruh yang lebih baik terhadap motivasi belajar siswa karena persentase rata-rata motivasi belajar siswa yang diajarkan dengan model inquiry learning sebesar 81,64% dengan kriteria sangat tinggi sedangkan persentase rata-rata motivasi belajar siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran langsung sebesar 69,28% dengan kriteria tinggi; 3) Keterlaksanaan model inquiry learning terlaksana dengan sangat baik dengan persentase keterlaksanaan model inquiry learning sebesar 81,44% memiliki kriteria sangat baik.
Penerapan Pendekatan Open-Ended untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Pada Materi Aljabar Kelas VIII SMP Negeri 10 Pemangkat
Ayu Novia Sari;
Rika Wahyuni;
Rosmaiyadi Rosmaiyadi
JPMI (Jurnal Pendidikan Matematika Indonesia) Vol 1, No 1 (2016): Volume 1 Number 1 March 2016
Publisher : STKIP Singkawang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (0.272 KB)
|
DOI: 10.26737/jpmi.v1i1.78
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui Penerapan pendekatan pembelajaran Open-Ended dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa pada materi aljabar. Penelitian dilaksanakan di SMP Negeri 01 Pemangkat. Jenis penelitian ini yang digunakan kuantitatif, bentuk penelitian yang digunakan desain Quasi eksperimental dengan bentuk Nonequivalent Control Group. Populasi penelitian adalah siswa kelas VIII yang terdiri dari lima kelas. Sampel penelitian diambil menggunakan purposivesampling maka di dapat kelas VIIIC dengan jumlah 22 siswa sebagai kelas eksperimen dan kelas VIIIE dengan jumlah 22 siswa sebagai kelas kontol. Pengambilan data menggunakan instrument berupa tes uraian yang disesuaikan dengan karakteristik soal kemampuan berpikir kritis matematis dan telah diuji mengunakan validitas, reliabilitas, daya pembeda, dan tingkat kesukaran. Hasil perhitungan kemampuan berpikir kritis siswa pada kelas eksperimen ditunjukan dengan nilai rata rata Post test sebesar 76,5 sedangkan pada kelas control ditunjukan dengan rata rata post test sebesar 69,8 hasil dari uji N-Gain sebesar 0,60 dengan kriteria sedang. Aktivitas yang dilakukan ada peningkatan dari pertemuan pertama yaitu 92,86% dan pertemuan kedua 93,81%. Dari beberapa hasil perhitungan diatas dapat disimpulkan bahwa Penerapan pendekatan Open-Ended dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa. Peningkatan kemampuan berpikir kritis matematis siswa yang diajarkan dengan Penerapan Pendekatan Open-Ended lebih baik. Keterlaksanaan yang dilakukan ada peningkatan dari pertemuan pertama yaitu 80,27 % dan pertemuan kedua 85,55 %. Dari beberapa hasil perhitungan diatas dapat disimpulkan bahwa Penerapan Pendekatan Open-Ended dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa. Peningkatan kemampuan berpikir kritis matematis siswa yang diajarkan dengan Penerapan Pendekatan Open-Ended lebih baik.