cover
Contact Name
Taopik Rahman
Contact Email
opik@upi.edu
Phone
-
Journal Mail Official
jurnalagapedia@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
JURNAL PAUD AGAPEDIA
ISSN : 25812823     EISSN : 25809679     DOI : https://doi.org/10.17509/jpa
Core Subject : Education,
Jurnal PAUD Agapedia adalah jurnal yang mempublikasikan hasil-hasil kajian dan penelitian terkait pendidikan anak usia dini dari perspektif mutidisipliner. Jurnal ini bertujuan untuk memperluas dan menciptakan inovasi konsep, teori, paradigma, perspektif dan metodologi dalam mengembangkan pendidikan anak usia dini.
Arjuna Subject : -
Articles 164 Documents
RANCANGAN RENCANA KEGIATAN PEMBELAJARAN BERORIENTASI PADA SAINS UNTUK MENGOPTIMALKAN KETERAMPILAN MENGOMUNIKASIKAN ANAK USIA DINI Dewiastri, Agda Rizqan; Elan, Elan; Mulyana, Edi Hendri
JURNAL PAUD AGAPEDIA Vol 4, No 1 (2020): Juni 2020
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (583.789 KB) | DOI: 10.17509/jpa.v4i1.27198

Abstract

The skill of communicating is a child's ability to express his or her mind using two courses of verbal and non-verbal as part of the expressive and artistic aspects. Communicating can be a pleasant thing for a child because it can help develop a child and add to his or her knowledge of many things, but based on the interviews at POS PAUD Dahlia Ciamis District, teachers still have not had a chance to develop meaningful learning and the communicative is still focused on one direction. One way to optimize the skill of communicating is through image media. Therefore, it is necessary to design a learning activity plan that will affect learning success, for one thing innovations are being made with the use of the science subthematic of water. Thus, the study is conducted with the aim of devising a basic need for the design of the learning activities plan in order to optimize the skills of communicating young children atan early age. The study employed Education Design Research models McKeney and Reaves in the first stage of exploration and analysis. Data collection techniques obtained using interviews and documentary studies. Data analysis uses data reduction, data display, and deduction withdrawal. Based on activity analysis, researchers have concluded that the need for use in paud science games of water subthemes to help optimize the skills of communicating children atan early age, particularly ages of 5 to 6. Keterampilan mengomunikasikan merupakan kemampuan anak untuk mengungkapkan pemikirannya menggunakan dua acara yaitu verbal dan non verbal sebagai bagian dari aspek bahasa ekspresif dan seni. Kegiatan mengomunikasikan bisa menjadi hal yang menyenangkan bagi anak karena kegiatan tersebut dapat membantu perkembangan anak dan menambah pengetahuannya tentang banyak hal, namun berdasarkan hasil wawancara di POS PAUD Dahlia Kabupaten Ciamis ternyata guru masih belum berkesempatan mengembangkan pembelajaran yang bermakna dan kegiatan mengomunikasikan masih terfokus pada satu arah. Salah satu cara mengoptimalkan keterampilan mengomunikasikan adalah melalui media gambar. Maka dari itu perlu adanya perancangan rencana kegiatan pembelajaran yang berpengaruh terhadap keberhasilan belajar, berbagai inovasi dilakukan salah satunya dengan penggunaan kegiatan sains subtema air. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mendeskripsikan dasar kebutuhan mengenai rancangan rencana kegiatan pembelajaran guna mengoptimalkan keterampilan mengomunikasikan anak usia dini. Penelitian ini menggunakan metode Education Design Research  model McKeney dan Reaves pada tahap pertama yaitu eksplorasi dan analisis. Teknik pengumpulan data diperoleh menggunakan wawancara dan studi dokumentasi. Analisis data menggunakan reduksi data, display data, dan penarikan kesimpulan. Berdasarkan hasil analisis kegiatan, peneliti menarik kesimpulan bahwa perlu adanya penggunaan permainan sains subtema air di pendidikan anak usia dini untuk membantu mengoptimalkan keterampilan mengomunikasikan anak usia dini, khususnya usia 5 sampai 6 tahun.
PERAN GURU DALAM MENERAPKAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA YANG MENYENANGKAN BAGI ANAK USIA DINI Wardhani, Dina Kusuma
JURNAL PAUD AGAPEDIA Vol 1, No 2 (2017): Desember 2017
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (423.084 KB) | DOI: 10.17509/jpa.v1i2.9355

Abstract

Introducing and teaching math to early childhood are suggested to be able to understand the child's development area because it can be applied the appropriate concepts and constraints in accordance with the child’s ability so that the child’s feel comfortable with the material conveyed. If child’s development can be understood then the correct mathematical concepts it can be given to the child’s, avoid mathematical fears, help the child’s learn mathematics naturally through playing activity. Math games are given gradually; start with counting objects, experiences of concrete events experienced through observation of the natural surroundings, knowledge and skills in the game of mathematics. It can be given gradually according to the level of difficulty, for example from concrete to abstract, easy to difficult and simple to complex. The mathematical game will work if children are given the opportunity to participate and be stimulated to solve their own problems. Ketika berniat mengenalkan dan mengajarkan matematika kepada anak usia dini disarankan untuk dapat memahami area perkembangan anak karena melalui pijakan tersebut kita dapat menerapkan konsep dan batasan yang tepat sesuai dengan kemampuan anak sehingga anak merasa nyaman dan tidak bingung dengan materi yang kita sampaikan. Bila kita dapat memahami area perkembangan anak maka kita dapat memberikan materi kepada anak-anak berdasarkan konsep matematika yang benar, menghindari ketakutan matematika sejak awal,  membantu anak belajar matematika secara alami melalui kegiatan bermain, Permainan matematika diberikan secara bertahap diawali dengan menghitung benda-benda atau pengalaman peristiwa kongkrit yang dialami melalui pengamatan terhadap alam sekitar, pengetahuan dan keterampilan pada permainan matematika diberikan secara bertahap menurut tingkat kesukarannya, misalnya dari konkret ke abstrak, mudah ke sukar  dan dari sederhana ke yang lebih kompleks. Permainan matematika akan berhasil jika anak-anak diberi kesempatan berpartisipasi dan dirangsang untuk menyelesaikan masalah-masalahnya sendiri.
PERSEPSI ORANGTUA TERHADAP PENTINGNYA PROGRAM PARENTING PADA PIMPINAN ‘AISYIYAH RANTING BAMBU APUS KECAMATAN PAMULANG KOTAMADAYA TANGERANG SELATAN (2018) Ndari, Susianty Selaras; Pranawaty, Rita
JURNAL PAUD AGAPEDIA Vol 2, No 1 (2018): Juni 2018
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (782.817 KB) | DOI: 10.17509/jpa.v2i1.24386

Abstract

ABSTRACTParents have a major  role in parenting, so parents need to have knowledge in performing their role of parenting through parenting. Based on preliminary research data found the low parental involvement in the parenting program in Bambus Apus branch of Pamulang District, South Tangerang. This study aims to determine the perception of parents on the importance of parenting program on the Leaders of Twigs' Aisyiyah Bambu Apus Pamulang District Municipality of South Tangerang. While the long-term goal of this study is to increase parental involvement in the parenting program in 'Aisyiyah Bambeng Apus Sub District Pamulang Tangerang Selatan. The research was conducted by using descriptive analysis method that aims to describe the nature or characteristics of a particular phenomenon by purposive sampling approach, that is sampling based on certain targets, with the population are all members of Aisyiyah members of Bambeng Apus sub-district of Pamulang who send their children in kindergarten / PAUD 'Aisyiyah Kotamadaya Tangerang Selatan. Methods of data collection were conducted using questionnaires, documentation, structured interviews and literature study. The result of this research shows that the perception of importance of parenting activity on the leadership of Aisyiyah Tangerang Selatan is very important 24%, important 28%, quite important 48%, not important 0% and very unimportant 0%. Orangtua memiliki peran utama dalam pengasuhan anak, oleh karena itu orangtua perlu memiliki ilmu pengetahuan dalam melaksanakan perannya mengasuh anak melalaui parenting. Berdasarkan data penelitian awal ditemukan masih rendahnya keterlibatan orangtua dalam program parenting di Ranting Bambu Apus Kecamatan Pamulang Tangerang Selatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi orangtua terhadap pentingnya program parenting pada Pimpinan Ranting ‘Aisyiyah Bambu Apus Kecamatan Pamulang Kotamadya Tangerang Selatan. Sedangkan tujuan jangka panjang penelitian ini adalah untuk meningkatkan keterlibatan orangtua dalam program parenting di ‘Aisyiyah Ranting Bambu Apus Kecamatan Pamulang Tangerang Selatan. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode analisis deskriptif yang bertujuan untuk menguraikan sifat atau karakteristik dari suatu fenomena tertentu dengan pendekatan purposive sampling, yaitu pengambilan sampel berdasarkan target tertentu, dengan populasi adalah seluruh ibu-ibu anggota ‘ Aisyiyah Ranting Bambu Apus Kecamatan Pamulang yang menyekolahkan anaknya di TK/PAUD ‘Aisyiyah Kotamadaya Tangerang Selatan. Metode pengumpulan data dilakukan menggunakan kuisioner, dokumentasi, wawancara terstruktur serta studi pustaka. Hasil penelitian menunjukan bahwa berdasarkan hasil penelitian diperoleh data bahwa persepsi pentingnya kegiatan parenting pada pimpinan ‘Aisyiyah Tangerang Selatan sangat penting sebesar 24%, penting 28%, cukup penting 48%,tidak penting 0% dan sangat tidak penting 0%.
MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA ANAK MELALUI METODE BERCERITA DENGAN MENGGUNAKAN BONEKA TANGAN PADA KELOMPOK B DI TK PLUS SALSABIL KABUPATEN CIREBON F, Amelia Muliawati; Sumardi, Sumardi; Elan, Elan
JURNAL PAUD AGAPEDIA Vol 3, No 1 (2019): Juni 2019
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (769.054 KB) | DOI: 10.17509/jpa.v3i1.26664

Abstract

ABSTRACTThis study aims to improve the language development of children, especially in speaking skills in early childhood Plus Salsabila Cirebon distric. the ability to speak includes the structure of conveying ideas, ideas, feelings, to others smoothly and speaking clearly. This research is a Class Action Research (PTK) which is done collaborativ, using the kemmis and Mc Taggart model’s. Subjects in this study were students of group B, which amounted to 16 children. The object of research in this study is to improve the ability to speak the method of telling stories with the media of hand puppets. Data collection was done through observation with observation sheet instruments. Data analysis techniques are carried out descriptively, qualitatively and quantitatively. The indicator of success in speaking ability is 76% -100%. The results showed that the hand puppet media could improve the child's speaking ability after action. The end result of the ability to speak in the overall indicator, the criteria start to develop (MB) 37.5%, on the criteria of Developing According to Hope (BSH) 50%, Very Good Developing (BSB) 12.5%, Results of ability the teacher in planning and implementing learning, both achieved a percentage of 83.33%. Thus using the media of hand puppets can improve children's speaking skills. ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan bahasa anak terutama dalam kemampuan berbicara anak usia 5-6 tahun dengan media boneka tangan pada anak kelompok B di TK Plus Salsabila, kecamatan kedawung, kabupaten Cirebon. Kemampuan berbicara tersebut meliputi struktur menyampaikan ide, gagasan, perasaan,  kepada orang lain dengan lancar dan berbicara dengan jelas. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilakukan kolaboratif dengan guru dan menggunakan model Kemmis dan Mc Taggart. Subjek penelitian ini adalah 16 anak kelompok TK Plus Salsabila kabupaten Cirebon. Objek penelitian dalam penelitian ini adalah peningkatan kemampuan berbicara metode bercerita dengan media boneka tangan. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi dengan instrumen lembar observasi. Teknik analisis data dilakukan secara deskriptif, kualitatif dan kuantitatif. Indikator keberhasilan pada kemampuan berbicara adalah 76%-100%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa media boneka tangan dapat meningkatkan kemampuan berbicara anak setelah dilakukan tindakan. Hasil akhir dari kemampuan berbicara pada indikator keselurahan pada kriteria mulai berkembang (MB) 37,5%, pada kriteria Berkembang Sesuai Harapan (BSH) 50%, Berkembang Sangat Baik (BSB) 12,5%, Hasil dari kemampuan guru dalam merencanakan dan melaksanakan pembelajaran, keduanya mencapai presentase 83,33%. Dengan demikian menggunakan media boneka tangan dapat meningkatkan kemampuan berbicara anak.
PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK USIA DINI MELALUI KOLASE BERBAHAN SERBUK KAYU PADA KELOMPOK B DI RA YASBIMAN AL-MUNAWAR KABUPATEN TASIKMALAYA Nurmala, Wida; Yasbiati, Yasbiati; Rahman, Taopik
JURNAL PAUD AGAPEDIA Vol 3, No 2 (2019): Desember 2019
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (514.703 KB) | DOI: 10.17509/jpa.v3i2.26682

Abstract

ABSTRACTSmooth motor skills are abilities that involve muscles in certain parts of body, such as fingers. One of the activities that can improve the fine motor skills of early childhood is through collage activities made from wood powder. This study aims to improve the fine motor skills of early childhood through collections made from wood powder in group B in RA Yasbiman Al-Munawar Tasikmalaya District. The fine motor aspects studied are the motion of both hands, the skill of moving the limbs associated with the fingers, and the skills are able to coordinate the eye by hand. This type of research is Classroom Action Research. The research model from Kemmis and Mc. Taggart. The Data analysis in this study are used qualitative data and quantitative data. Subjects in this study were early childhood group B RA Yasbiman Al-Munawar amounted to 15 people, namely 6 boys and 9 girls. The results of this study showed that the fine motor skills of children have increased after giving them the collage activity of wood powder. ABSTRAKKemampuan motorik halus adalah kemampuan yang melibatkan otot-otot pada bagian tubuh tertentu seperti jari tangan. Salah satu kegiatan yang dapat meningkatkan kemampuan motorik halus anak usia dini yaitu melalui kegiatan kolase berbahan serbuk kayu. Penelitian ini bertujuan untuk peningkatan kemampuan motorik halus anak usia dini melalui kolase berbahan serbuk kayu pada kelompok B di RA Yasbiman Al-Munawar Kabupaten Tasikmalaya. Aspek motorik halus yang diteliti antara lain, keterampilan gerak kedua tangan, keterampilan menggerakan anggota tubuh yang berhubungan dengan jari-jemari, dan keterampilan yang mampu mengkoordinasikan mata dengan tangan. Jenis penelitian ini yaitu Penelitian Tindakan Kelas. Dengan model penelitian Kemmis dan Mc. Taggart. Analisis data dalam penelitian ini peneliti menggunakan data kualitatif dan data kuantitatif. Subjek dalam penelitian ini adalah anak usia dini kelompok B RA Yasbiman Al-Munawar berjumlah 15 orang, yaitu 6 orang anak laki-laki dan 9 orang anak perempuan. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa kemampuan motorik halus anak mengalami peningkatan setelah diberikan kegiatan kolase berbahan serbuk kayu. 
Penggunaan Media Puzzle untuk Meningkatkan Kemampuan Mengenal Bentuk Geometri Elan, Elan; Muiz L, Dindin Abdul; Feranis, Feranis
JURNAL PAUD AGAPEDIA Vol 1, No 1 (2017): Juni 2017
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (680.695 KB) | DOI: 10.17509/jpa.v1i1.7168

Abstract

The research was distributed by the importance of the ability to know the geometric shapes in learning in early childhood education. In a study in the OLD media, which used to use a simple media using paper and haven't been able to develop the ability to know the child in geometric shapes. This is shown by an indicator of the ability to know the geometric shapes are still low. To overcome this, the researchers select and use puzzle media didasari up studies of the literature that has been done. Formulation of the problem in this study generally lifting how the ability of teachers in designing a plan of learning through media puzzle and the ability of teachers in implementing the learning through media puzzle, increased ability to know the child in the form of geometry through the media puzzle. Whereas the aim of this research is generally to describe the ability of teachers in designing rencna learning through media puzzle and describes the ability of teachers in implementing the learning through media puzzle, increases the ability to know the child in the form of geometry through the media puzzle. The methods used in this research is a Research Collaborative Class Actions with the desian and research of Kemmis Taggard. The subject of this research is the child group B2 TK 1 Perwari Village sub district Tawang Town Tasikmalaya Tawangsari. Data collection techniques used are interviews, observation and documentation. The analysis of quantitative data using percentage and qualitative data using the Notes field. Based on the data obtained and the results of the analysis, it was concluded that the ability of teachers in designing plans and carry out learning the result very good, there is a progression of any action until I cycle cycle III. The ability to know the shape of the geometry by using the media puzzle better than each cycle I until the cycle III, compared with using media paper.Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pentingnya kemampuan mengenal bentuk geometri dalam pembelajaran di Pendidikan Anak Usia Dini. Dalam pembelajaran di PAUD,  media yang digunakan menggunakan media sederhana menggunakan kertas (LKA) dan belum mampu mengembangkan kemampuan anak dalam mengenal bentuk geometri. Hal ini ditunjukkan dengan indikator kemampuan anak dalam mengenal bentuk geometri yang masih rendah. Untuk mengatasi hal tersebut, peneliti memilih dan menggunakan media puzzle yang didasri atas studi pustaka yang telah dilakukan. Rumusan masalah dalam penelitian ini secara umum mengangkat bagaimana kemampuan guru dalam merancang rencana pembelajaran melalui media puzzle dan kemampuan guru dalam melaksanakan pembelajaran melalui media puzzle, peningkatan kemampuan anak dalam mengenal bentuk geometri melalui media puzzle. Sedangkan tujuan dari penelitian ini secara umum untuk mendeskripsikan kemampuan guru dalam merancang rencna pembelajaran melalui media puzzle dan mendeskripsikan kemampuan guru dalam melaksanakan pembelajaran melalui media puzzle, meningkatkan kemampuan anak dalam mengenal bentuk geometri melalui media puzzle. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas Kolaboratif dengan desian penelitian Kemmis dan Taggard. Subjek penelitian ini adalah anak kelompok B2 TK Perwari 1 Kelurahan Tawangsari Kecamatan Tawang Kota Tasikmalaya. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi dan dokumentasi. Analisis data kuantitatif menggunakan persentase dan data kualitatif menggunakan catatan lapangan.Berdasarkan data yang diperoleh dan hasil analisis, disimpulkan bahwa kemampuan guru dalam merancang rencana dan melaksanakan pembelajaran hasilnya sangat baik, ada perkembangan dari setiap tindakan siklus I sampai siklus III. Kemampuan anak dalam  mengenal bentuk geometri dengan menggunakan media puzzle lebih baik dari setiap siklus I sampai siklus III,  dibandingkan dengan menggunakan media kertas (LKA).
KEMAMPUAN ANAK USIA DINI MENGELOLA EMOSI DIRI PADA KELOMPOK B DI TK PERTIWI DWP KECAMATAN TAWANG KOTA TASIKMALAYA Mulyana, Edi Hendri; Gandana, Gilar; Muslim, Muhammad Zamzam Nurul
JURNAL PAUD AGAPEDIA Vol 1, No 2 (2017): Desember 2017
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (551.548 KB) | DOI: 10.17509/jpa.v1i2.9361

Abstract

Early childhood ability in managing self-emotion is part of the maturation of the child’s emotional development during the transition from pre-operation to a period of concrete operations. Early childhood abilities in managing their own emotions can be seen from the dimensions of children's capabilities in harnessing their emotions positively, emotion-managing ability in accordance with the situation and condition of themselves, and self-defense capability of the child itself in various forms of children's self issue positions properly. This research was conducted in Pertiwi kindergarten DWP Tawang Subdistrict, Tasikmalaya City that aimed to describe the ability of early childhood in managing self-emotions. The subjects in this study were 18 students from Group B1 that consist of 8 boys and 10 girls. This research used a quantitative approach with descriptive research method. Data collection techniques used in this research are observation, documentation, and field notes. The instrument used in this study are observation sheet and fieldnotes. The data collected was then processed as provided in attachment 1, attachment 2, attachment 3 and attachment 4.The results of the research that has been done in Groups B1 TK Pertiwi DWP Tawang Subdistrict, Tasikmalaya City related early childhood ability in managing self-emotions can be summed up as follows: the majority of early childhood group B1 in Pertiwi kindergartenDWP in terms of early childhood ability in managing self-emotions are on the level of achievement of development judged as DAE (developed as expected). Kemampuan anak usia dini mengelola emosi diri merupakan bagian dari pematangan perkembangan emosi anak dimasa peralihan dari pra operasional memasuki masa operasional konkrit. Kemampuan anak usia dini dalam mengelola emosi dirinya sendiri dapat dilihat dari dimensi kemampuan anak dalam memanfaatkan emosi diri secara positif, kemampuan mengatur emosi sesuai dengan situasi dan kondisi diri, dan kemampuan pertahanan diri anak itu sendiri dalam berbagai bentuk posisi persoalan diri anak secara wajar. Penelitian ini dilakukan di TK Pertiwi DWP Kecamatan Tawang Kota Tasikmalaya yang bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan anak usia dini mengelola emosi diri. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa Kelompok B1 yang berjumlah 10 anak terdiri dari 8 anak laki-laki dan 10 anak perempuan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode penelitian deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, dokumentasi, dan catatan lapangan. Instrumen dalam penelitian ini menggunakan lembar obsevasi dan catatan lapangan. Dari data yang yang terkumpul kemudian diolah seperti yang tertera dalam lampiran 1, lampiran 2, lampiran 3, dan lampiran 4. Hasil penelitian yang telah dilakukan di Kelompok B1 TK Pertiwi DWP Kecamatan Tawang Kota Tasikmalaya terkait kemampuan anak usia dini mengelola emosi diri, maka peneliti ini dapat disimpulkan sebagai berikut: mayoritas anak usia dini pada Kelompok B1 di TK Pertiwi DWP dalam hal kemampuan anak usia dini mengelola emosi diri berada pada tingkat pencapaian perkembangan dinilai BSH (Berkembang Sesuai Harapan).
PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK USIA DINI MELALUI KEGIATAN MERONCE MENGGUNAKAN MANIK-MANIK PADA KELOMPOK B2 DI TK AL- HAMID KECAMATAN KAWALU KOTA TASIKMALAYA Khayyirah, Ghina Khansa; sumardi, Sumardi; Elan, Elan; Gandana, Gilar
JURNAL PAUD AGAPEDIA Vol 2, No 2 (2018): Desember 2018
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (558.621 KB) | DOI: 10.17509/jpa.v2i2.24541

Abstract

ABSTRACTMotoric skills are abilities that involve muscles in certain body parts such as fingers. One activity that can improve the motoric skills of early childhood is through meronce activities using beads. This study aims to describe the ability of teachers in planning the learning of motoric skills of early childhood through the activity of meronce in group B2 in TK Al-Hamid, describing the ability of teachers in the process of learning fine motor skills of early childhood through meronce using beads in group B2 in TK Al-Hamid, and describes the teacher's ability to improve the motoric skills of early childhood through meronce using beads in the B2 TK Al-Hamid group. The motoric aspects studied include second-hand motion skills, limb movement skills related to fingers, and skills that are able to coordinate the eyes with the hands. This type of research is Classroom Action Research. With the research model of Kemmis and Mc. Taggart. Data analysis in this study researchers used qualitative data and quantitative data. The subjects in this study were 10 early childhood children from B2 TK TK Al-Hamid group, namely 7 boys and 3 girls. The results of this study indicate that children's motoric skills have increased after being given meronce activities using beads.  Kemampuan motorik halus adalah kemampuan yang melibatkan otot-otot pada bagian tubuh tertentu seperti jari tangan. Salah satu kegiatan yang dapat meningkatkan kemampuan motorik halus anak usia dini yaitu melalui kegiatan meronce menggunakan manik-manik. Penelitian ini bertujuan untuk peningkatan kemampuan motorik halus anak usia dini melalui egiatan meronce memnggunakan manik-manik pada kelompok B2 di Tk Al- Hamid Kecamatan Kawalu Kota Tasikmalaya. Aspek motorik halus yang diteliti antara lain, keterampil dalam menggunkan jari-jemari tangan untuk melakukan aktivitas, terampil dalam menggerakkan jari-jemari tangan, terampil dalam mengerakan kedua tangan, pengendalian gerak, melakukan gerakan terkoordinasi terkontro, terampil dalam kecermatan dan ketepatan.. Jenis penelitian ini yaitu Penelitian Tindakan Kelas. Dengan model penelitian Kemmis dan Mc. Taggart. Analisis data dalam penelitian ini peneliti menggunakan data kualitatif dan data kuantitatif. Subjek dalam penelitian ini adalah anak usia dini kelompok B2 Tk Al- Hamid berjumlah 10 orang, yaitu 6 orang anak laki-laki dan 4 orang anak perempuan. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa kemampuan motorik halus anak mengalami peningkatan setelah diberikan kegiatan meronce menggunakan manik-manik. 
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGKOMUNIKASIKAN MELALUI PERMAINAN SAINS DI KELOMPOK B RA AL-ISTIQOMAH KOTA TASIKMALAYA Janah, Vivi Kafilatul; Mulyana, Edi Hendri; Elan, Elan
JURNAL PAUD AGAPEDIA Vol 3, No 2 (2019): Desember 2019
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (638.707 KB) | DOI: 10.17509/jpa.v3i2.26677

Abstract

ABSTRACTThis study is based ob the background behind the learning process that is less varied and the skill of communicating children is still low. Enthusiastic children to communicate what has been observed and done is still very lacking, children only communicate verbally. Though the process of communicating can be conveyed nonverbally, for example images, movements, and tables. Based on observations, the teacher also gives less opportunities for children to try and express their opinions. The media used is also very limited, so the learning process becomes less fun for children. Even though scientific learning should be a fun learning for children because children can try the media in the scientific learning activities. The purpose of this study was to improve the communication skills in class B RA Al-Istiqomah in Tasikmalaya City. This study uses Classroom Action Research (CAR). This study was conducted in three cycles using the Kemmis Mc model. Taggart. The research subjects were children of group B RA Al-Istiqomah in Tasikmalaya City totaling 16 children. The object of this research is the skill to communicate. Rainbow Water science games are games used in learning to improve communication skills. Data collection techniques use documentation and documentation, while data analysis techniques use quantitative descriptive. The instrument used is a structured observation sheet with the achievement of indicators for each activity. The results of the research that have been carried out show that there is an increase in the skills of communicating through science games. This is evidenced by an increase in the ability of teachers to plan learning, the ability of teachers in the process of implementing learning through science games from each cycle. The final result of the skill in communicating the child is in good criteria, the end result of the teacher's ability to plan learning is in very good criteria, and the end result of the teacher's ability to carry out the learning is in very good criteria. ABSTRAKPenelitian ini di latar belakangi dari proses pembelajaran yang kurang variatif dan keterampilan mengkomunikasikan anak masih rendah. Antusias anak untuk mengkomunikasikan apa yang telah diamati dan dilakukannya masih sangat kurang, anak hanya mengkomunikasikan dengan cara verbal. Padahal proses mengkomunikasikan dapat disampaikan secara nonverbal, misalnya gambar, gerakan, dan tabel. Berdasarkan pengamatan, guru juga kurang memberi kesempatan anak untuk mencoba dan mengeluarkan pendapatnya. Media yang digunakan juga sangat terbatas, sehingga proses pembelajaran menjadi kurang menyenangkan bagi anak. Padahal seharusnya pembelajaran saintifik merupakan pembelajaran yang menyenangkan bagi anak karena anak dapat mencoba media dalam kegiatan pembelajaran saintifik tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan keterampilan mengkomunikasikan di kelas B RA Al-Istiqomah Kota Tasikmalaya. Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian ini dilaksanakan sebanyak tiga siklus dengan menggunakan model Kemmis Mc. Taggart. Subjek penelitian adalah anak kelompok B RA Al-Istiqomah Kota Tasikmalaya yang berjumlah 16 anak. Objek penelitian ini adalah keterampilan mengkomunikasikan. Permainan sains Rainbow Water adalah permainan yang digunakan dalam pembelajaran untuk meningkatkan keterampilan mengkomunikasikan. Teknik pengumpulan data menggunakan dokumentasi dan dokumentasi, Sedangkan teknik analisis data menggunakan deskriptif kuantitatif. Instrument yang digunakan berupa lembar observasi terstruktur dengan capaian indikator setiap kegiatannya. Hasil penelitian yang telah dilaksanakan menunjukkan bahwa adanya peningkatan keterampilan mengkomunikasikan melalui permainan sains.
PENGEMBANGAN MEDIA HEALTHY DENTAL BOX (HDB) UNTUK MEMFASILITASI KETERAMPILAN MENGGOSOK GIGI ANAK USIA 4-5 TAHUN Najiah, Irna; Nur, Lutfi; Rahman, Taopik
JURNAL PAUD AGAPEDIA Vol 4, No 1 (2020): Juni 2020
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (623.794 KB) | DOI: 10.17509/jpa.v4i1.27204

Abstract

This research is based on the results of preliminary studies that have been conducted by researchers regarding the importance of brushing teeth. Brushing teeth in children aged 4-5 years is not explained in detail in the curriculum and has an impact on the difficulties faced by teachers in selecting and designing learning media to brush their teeth, therefore researchers design learning media with approaches that are appropriate to the conditions of children in the field. Researchers developed the tooth puppet media into a Healthy Dental Box (HDB) medium to facilitate the brushing skills of children aged 4-5 years. The method used in this research is Design Based Research (DBR) developed by Reeves to design, develop, and test the feasibility of a product to overcome problems in learning. Data collection is done by observation, interview and validation of media experts. In general, the product is declared suitable for use as a learning medium regarding brushing teeth based on the results of media validation by experts in the health sector, experts in the field of learning media and pedagogical experts. Reflections on product development, namely producing Healthy Dental Box (HDB) media to facilitate tooth brushing skills in children aged 4-5 years. Penelitian ini didasarkan pada hasil studi pendahuluan yang telah dilakukan oleh peneliti mengenai pentingnya menggosok gigi. Menggosok gigi pada anak usia 4-5 tahun tidak dijelaskan secara rinci dalam kurikulum dan berdampak pada kesulitan yang dihadapi guru dalam memilih dan merancang media pembelajaran menggosok gigi anak, untuk itu peneliti merancang media pembelajaran dengan pendekatan yang sesuai dengan kondisi anak di lapangan. Peneliti mengembangkan media boneka gigi menjadi media Healthy Dental Box (HDB) untuk memfasilitasi keterampilan menggosok gigi anak usia 4-5 tahun. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Design Based Research (DBR) yang dikembangkan oleh Reeves untuk merancang, mengembangkan, dan menguji kelayakan suatu produk untuk mengatasi masalah dalam pembelajaran.   Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara dan validasi ahli media. Secara umum produk dinyatakan layak digunakan sebagai media pembelajaran mengenai menggosok gigi berdasarkan hasil validasi media oleh ahli dalam bidang kesehatan, ahli bidang media pembelajaran dan ahli pedagogik. Refleksi dari pengembangan produk, yaitu menghasilkan media Healthy Dental Box (HDB) untuk memfasilitasi keterampilan menggosok gigi pada anak usia 4-5 tahun.

Page 5 of 17 | Total Record : 164