cover
Contact Name
Taopik Rahman
Contact Email
opik@upi.edu
Phone
-
Journal Mail Official
jurnalagapedia@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
JURNAL PAUD AGAPEDIA
ISSN : 25812823     EISSN : 25809679     DOI : https://doi.org/10.17509/jpa
Core Subject : Education,
Jurnal PAUD Agapedia adalah jurnal yang mempublikasikan hasil-hasil kajian dan penelitian terkait pendidikan anak usia dini dari perspektif mutidisipliner. Jurnal ini bertujuan untuk memperluas dan menciptakan inovasi konsep, teori, paradigma, perspektif dan metodologi dalam mengembangkan pendidikan anak usia dini.
Arjuna Subject : -
Articles 164 Documents
Penggunaan Permainan Pesan Gambar Berantai untuk Meningkatkan Kosakata Bahasa Inggris Anak Usia Dini Nurzaman, Isitikhoroh; Yasbiati, Yasbiati; Rahmattya, Eka
JURNAL PAUD AGAPEDIA Vol 1, No 1 (2017): Juni 2017
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (652.209 KB) | DOI: 10.17509/jpa.v1i1.7159

Abstract

This research is based on of the lack mastery of the English vocabulary in the B1 group RA AL ISTIQOMAH Cihideung in Tasikmalaya in learning English. Low mastery of English vocabulary caused by poor English vocabulary acquisition. As one of the efforts to improve English vocabulary by using picture messaging game chain. This study uses classroom action research study design models (Kemmis and Mc Taggart), which consisted of 3 cycles. At each cycle consists of four phases: planning, implementation, observation and reflection. The subjects were children RA AL ISTIQOMAH B1 group consisting of 6 boys and 5 girls. Instruments used in the form of structured observation sheet with performance indicators for each activity. Observation sheet used to assess mastery of English vocabulary by using picture messaging game chain, and to see the performance of teachers in lesson planning, implementation and use of learning games chain picture messages. From the results of the study in the first cycle, the second cycle and the third cycle there is an increase in each cycle. Based on the data that has been obtained that use serial picture messaging game can improve English vocabulary early childhood. observation and reflection.Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya penguasaan kosakata bahasa Inggris di kelompok B1 RA AL ISTIQOMAH Kecamatan Cihideung Kota Tasikmalaya pada pembelajaran bahasa Inggris. Rendahnya penguasaan kosakata bahasa Inggris disebabkan oleh rendahnya pemerolehan kosakata bahasa Inggris. Sebagai salah satu upaya dalam meningkatkan kosakata bahasa Inggris yaitu dengan menggunakan permainan pesan gambar berantai. Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas dengan desain penelitian model (Kemmis dan Mc Taggart), yang terdiri dari 3 siklus. Pada setiap siklus terdiri dari empat tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Subjek penelitian adalah anak kelompok B1 RA AL ISTIQOMAH yang terdiri dari 6 anak laki-laki dan 5 anak perempuan. Instrumen yang digunakan berupa lembar observasi terstruktur dengan capaian indikator pada setiap kegiatan. Lembar observasi digunakan untuk menilai penguasaan kosakata bahasa Inggris dengan menggunakan permainan pesan gambar berantai, dan untuk melihat kinerja guru dalam perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran dan penggunaan permainan pesan gambar berantai. Dari hasil penelitian pada siklus I, siklus II dan siklus III terdapat peningkatan pada setiap siklusnya. Berdasarkan data yang telah diperoleh bahwa penggunaan permainan pesan gambar berantai dapat meningkatkan kosakata bahasa Inggris anak usia dini.
ANALISIS PERILAKU BELAJAR SISWA DALAM PERSPEKTIF NEUROPSIKOLOGI DI PAUD PELITA GUNUNGPUYUH KOTA SUKABUMI JAWA BARAT Latifah, Aeni; Sahroni, Dadang
JURNAL PAUD AGAPEDIA Vol 2, No 2 (2018): Desember 2018
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (591.033 KB) | DOI: 10.17509/jpa.v2i2.24414

Abstract

ABSTRACTThe purpose of this study is to analyze student learning difficulties in a neuropsychological perspective. The approach of this research is quantitative descriptive. Data was collected through library studies. The source of information is the City Library of Sukabumi. Based on understanding, study and descriptive analysis, in this study it was found that the factors that influence student achievement in PELITA Gunungpuyuh PAUD, Sukabumi City so that it is suspected to be the cause of Minimal Brain Disfunction (DMO) are: 1) Trauma, which is very external trauma , from the worst (car crash) to the lightest (falling from the bed). There are 3 terms for trauma to the brain, namely concussion (concussion), cerebral hemorrhage (contusion), and torn brain (laceration); 2) Vascular accidents, namely the occurrence of blockage or rupture of the cerebral blood vessels; 3) Tumors, tumors in the brain, symptoms that appear sometimes seem mild (headaches, impaired vision), but if they do, the consequences can be fatal; 4) Degenerative diseases, namely diseases that cause deterioration, such as Alzheimer's dementia, etc.; 5) Nutritional deficiencies (malnutrition); 6) Poisoning, which can cause a person to delirium (delirium).                                                                                                                 Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis kesulitan-kesulitan belajar siswa dalam perspektif neuropsikologi. Pendekatan penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Data dikumpulkan melalui studi kepustakaan. Sumber informasi adalah Perpustakaan Kota Sukabumi. Berdasarkan pemahaman, kajian dan analisis deskriptif, dalam penelitian ini ditemukan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa di PAUD PELITA Gunungpuyuh, Kota Sukabumi sehingga diduga menjadi penyebab Disfungsi Minimal Otak (DMO) adalah: 1) Trauma, yang dimaksud dengan trauma sangat luar, mulai paling parah (tabrakan mobil) hingga yang paling ringan (jatuh dari tempat tidur). Ada 3 istilah untuk trauma pada otak, yaitu gegar otak (concussion), pendarahan otak (contusion), dan robek otak (laceration); 2) Vascular accidents, yaitu terjadinya penyumbatan atau pecahnya pembuluh darah otak; 3) Tumor, tumor di otak, gejala yang ditampil kadang-kadang terkesan ringan (sakit kepala, gangguan penglihatan), tapi kalau memang ada, akibatnya dapat fatal; 4) Penyakit degeneratif, yaitu penyakit yang menyebabkan terjadinya kemunduran, misalnya dementia jenis Alzheimer, dan lain-lain; 5) Defisiensi nutrisi (kurang gizi); 6) Keracunan, yang dapat menyebabkan seseorang mengigau (delirium).
KETERAMPILAN SOSIAL ANAK USIA 5-6 TAHUN DI KELOMPOK B TK AISYIYAH 2 Susanti, Santi; Sumardi, Sumardi; Nugraha, Akhmad
JURNAL PAUD AGAPEDIA Vol 3, No 1 (2019): Juni 2019
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (783.959 KB) | DOI: 10.17509/jpa.v3i1.26671

Abstract

ABSTRACTSocial skills of children aged 5-6 years is part of the maturation of social development of children in the transition from pre operational entering a concrete operational period. The ability of children aged 5-6 years in social skills can be seen from the behaviors that can be achieved in the child's ability to build interpersonal relationships and intrapersonal relationships. This research was conducted in kindergarden which aims to describe social ability of children aged 5-6 years and look for factors that affect the social skill ability of children. Subjects in this study were one of B Group students who had low social skills. This research uses qualitative approach with case study research method. Data collection techniques used in this study are observation, interview and documentation. Instruments in this research use obsevation sheet and interview sheet. From the data collected and then processed to be used as a whole data. Based on the results of research that has been done in Group B Kindergarden related social skills of children aged 5-6 years, this study can be concluded as follows: social skills of children aged 5-6 years in group B TK Aisyiyah 2 Kota Tasikmalaya reach BG criteria ( Beginning to Grow) with the underlying cause of the lack of opportunities to get along with the people around him with different ages and backgrounds, lack of interest and motivation for children, lack of guidance and teaching from others, which is usually a model for children and lack of ability communicate well to the child. ABSTRAKKeterampilan sosial anak usia 5-6 tahun merupakan bagian dari pematangan perkembangan sosial anak dimasa peralihan dari pra operasional memasuki masa operasional konkrit. Kemampuan anak usia 5-6 tahun dalam keterampilan sosial dapat dilihat dari perilaku-perilaku yang dapat dicapai anak dalam kemampuan anak menjalin hubungan interpersonal dan hubungan intrapersonal. Penelitian ini dilakukan di Taman Kanak-Kanak yang bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan sosial anak usia 5-6 tahun dan mencari faktor yang mempengaruhi kemampuan keterampilan sosial anak. Subjek dalam penelitian ini adalah salah satu siswa Kelompok B yang memiliki keterampilan sosial rendah. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode penelitian studi kasus. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Instrumen dalam penelitian ini menggunakan lembar obsevasi dan lembar wawancara. Dari data yang yang terkumpul kemudian diolah untuk dijadikan data yang utuh. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan terkait keterampilan sosial anak usia 5-6 tahun, maka penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut: keterampilan sosial anak usia 5-6 tahun di kelompok B Taman Kanak-kanak  mencapai kriteria MB (Mulai Berkembang) dengan faktor penyebab kurangnya kurangnya kesempatan untuk bergaul dengan orang-orang yang ada disekitarnya dengan berbagai usia dan latar belakang, kurangnya minat dan motivasi anak untuk bergaul, kurangnya bimbingan dan pengajaran dari orang lain, yang biasanya menjadi model untuk anak dan kurangnya kemampuan berkomunikasi yang baik yang dimiliki oleh anak.
PENGEMBANGAN MEDIA PERMAINAN SAINS FEED THE ZOO ANIMALS BERBANTU FLASH CARD UNTUK MEMFASILITASI KEMAMPUAN MENGENAL HURUF Arifani, Ghias Isqi; Mulyana, Edi Hendri; Sumardi, Sumardi
JURNAL PAUD AGAPEDIA Vol 4, No 1 (2020): Juni 2020
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (826.722 KB) | DOI: 10.17509/jpa.v4i1.27199

Abstract

The research problem was obtained through a preliminary study in the Al-Hamid Kindergarten in Tasikmalaya City, namely the difficulty of the teacher in making and developing learning media that is suitable to the needs, especially the media to recognize letters.The methode used is expansing methode type EDR from Mckenney and Reeves as generic model. Streps to do is :  1) analysis and exploration step, design and construction step, evalution and reflection step. Product constructed is learning and playing science media feed the zoo animals aided  flash card. The media is specially designed for introducing letters variated with science consept. This research can only done two steps that is analysis and exploration then design and construction. The , evalution and reflection step can’t be held, remembering there’s trial and error processes due to thus Covid-19 pandemic (Coronavirus Disease 2019). Based on the results of the validation by a team of experts consisting of material experts, instructional media and pedagogics, the science game media feeds the zoo animals assisted with flash cards for further feasible use in learning in PAUD, as an alternative use of learning media that can facilitate aspects of child development only language development in particular is recognizing letters. Permasalahan penelitian didapat melalui studi pendahuluan di TK Al-Hamid Kota Tasikmalaya yaitu kesulitan guru dalam membuat dan mengembangkan media pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan khususnya media untuk mengenal huruf. Metode yang digunakan yaitu metode pengembangan jenis EDR (Educational Design Research) dengan model Generik dari McKenney Reeves. Tahapan-tahapan yang dilakukan yaitu 1) tahap analysis and exploration 2) tahap design and construction; 3) tahap evalution and reflection. Produk yang dihasilkan berupa media permainan sains feed the zoo animals berbantu flash card. Media permainan tersebut dirancang secara khusus untuk mengenalkan huruf yang divariasikan melalui penanaman konsep sains. Penelitian ini hanya dapat melaksanakan dua tahap yaitu tahap analisis dan eksplorasi serta desain dan konstruksi. Tahap evaluasi dan refleksi tidak dapat dilakukan, mengingat tidak akan dilakukan uji coba produk, karena adannya pandemi covid-19 (Coronavirus Disease 2019). Berdasarkan hasil validasi oleh tim ahli yang terdiri dari ahli materi, media pembelajaran serta pedagogik, media permainan sains feed the zoo animals berbantu flash card untuk selanjutnya layak digunakan dalam pembelajaran di PAUD, sebagai salah satu alternatif penggunaan media pembelajaran yang dapat memfasilitasi aspek perkembangan anak salah satunya perkembangan bahasa khususnya mengenal huruf. 
KONTRIBUSI KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP KINERJA PENGASUH PAUD DI KABUPATEN CIAMIS Nugraha, Dadan
JURNAL PAUD AGAPEDIA Vol 1, No 2 (2017): Desember 2017
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (431.008 KB) | DOI: 10.17509/jpa.v1i2.9356

Abstract

This study is conducted based on observations of caretaker of early childhood education. Caretaker sometimes play a role as a teacher or as a companion, in fact they are not included as teachers or companions. The reason of it because there is no want who wants to become early childhood education teache or just because of their high motivation, but in terms of competence they are still lacking, so it could have an effect on its performance asearly childhood teacher. This study is analyzed the description of pedagogic competence, achievement motivation, and caretaker of early childhood performance and simultaneous of caretaker of early childhood performance. To find out the contribution of pedagogic competence, achievement motivation, and caretaker of early childhood, correlation study with survey method, data is collectted using test and structured observation. The results showed that pedagogic competence contribute positively significant to the performance of caretaker of early childhood education, achievement motivation contribute to the performance ofcaretaker of early childhood, and pedagogic competence and achievement motivation simultaneously have significant positive correlation to the performance of caretaker of early childhood education. This research recommended for caretaker of early childhood education to improve their ability in parenting continually and improving their motivation and competence by attending seminar and training and continuing tehir education.  Penelitian ini dilakukan berdasarkan pengamatan pada pengasuh PAUD. Pengasuh terkadang berperan rangkap sebagai guru atau sebagai pendamping, padahal secara akademik mereka tidak termasuk sebagai guru atau pendamping. Alasan mereka melakukan hal itu bisa saja dilatar belakangi karena tidak adanya orang yang mau menjadi pendidik PAUD atau hanya karena motivasi mereka yang tinggi, padahal dari segi kompetensi mereka masih kurang, sehingga bisa saja berpengaruh terhadap kinerjanya sebagai pendidik PAUD. Penelitian ini menganalisis gambaran kompetensi pedagogik, motivasi berprestasi, dan kinerja pengasuh PAUD serta besaran kontribusi kompetensi pedagogik, motivasi berprestasi, dan kompetensi pedagogik dan motivasi berprestasi (simultan) terhadap kinerja pengasuh PAUD. Untuk mengetahui kontribusi kompetensi pedagogik, motivasi berprestasi, dan kinerja pengasuh PAUD dilakukan penelitian studi korelasional dengan metode survai, pengumpulan data menggunakan teknik tes untuk mengumpulkan data tentang kompetensi pedagogik dan angket untuk mengumpulkan data tentang motivasi berprestasi dan kinerja pengasuh PAUD. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kompetensi pedagogik berkontribusi positif signifikan terhadap kinerja pengasuh PAUD, motivasi berprestasi berkontribusi terhadap kinerja pengasuh PAUD, dan kompetensi pedagogik dan motivasi berprestasi secara bersama-sama (simultan) berkorelasi positif signifikan terhadap kinerja pengasuh PAUD. Penelitian ini merekomendasikan pengasuh PAUD untuk terus meningkatkan kemampuannya dalam bidang pengasuhan dan diharapkan melanjutkan pendidikan dan mengikuti pelatihan atau seminar yang dapat meningkatkan kompetensi dan motivasinya.
KEGIATAN SUPERVISI PENDIDIKAN DALAM MENUNJANG KINERJA GURU DI TK ISLAM TIRTAYASA SERANG Atikah, Cucu
JURNAL PAUD AGAPEDIA Vol 2, No 1 (2018): Juni 2018
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (477.179 KB) | DOI: 10.17509/jpa.v2i1.24387

Abstract

ABSTRACTSupervision activities are often conducted in the Islamic Kindergarten Tirtayasa because there is an indication of the low performance of teachers, especially newly appointed teachers. Generally lack the mastery of communication with learners and the principles of learning in TK.Tujuan want achieved in this study is to analyze and describe the activities of supervision of education in supporting the performance of teachers in the Islamic Kindergarten Tirtayasa Serang. The number of teachers in the Islamic TKT is 14 people. The results showed that the supervision of education activities conducted principals can support the performance of teachers. Kegiatan supervisi seringkali  dilakukan di TK Islam Tirtayasa karena ada indikasi rendahnya kinerja guru, khususnya guru-guru yang baru diangkat. Umumnya kurang menguasai komunikasi dengan peserta didik dan prinsip-prinsip pembelajaran di TK.Tujuan yang ingin dicapai pada penelitian ini adalah untuk menganalisis dan mendeskripsikan tentang kegiatan supervisi pendidikan  dalam menunjang kinerja guru di TK Islam Tirtayasa Serang. Jumlah guru di TK islam Tirtayasa 14 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kegiatan supervisi pendidikan yang dilakukan kepala sekolah dapat menunjang kinerja guru.
METODE GABUNGAN PEMBELAJARAN HAFALAN AL-QUR’AN UNTUK MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SISWA KELAS B DI TK ABA SUTOPADAN YOGYAKARTA (Penelitian Deskriptif Kualitatif di TK ABA Sutopadan Yogyakarta) Lestari, Gina Amalia; Yasbiati, Yasbiati; Nur, Lutfi
JURNAL PAUD AGAPEDIA Vol 3, No 1 (2019): Juni 2019
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (883.897 KB) | DOI: 10.17509/jpa.v3i1.26665

Abstract

ABSTRACTThis study aims to describe the combined method of rote learning the Qur'an to improve discipline students in kindergarten class B Sutopadan ABA Yogyakarta. This type of research is descriptive qualitative. Subjects were teachers and students. Research held in April 2017. Data collection techniques used were observation, interviews, and documentation. Data were analyzed using a model Milles and Huberman of data reduction, data display, and conclusion. Mechanical examination of the validity of data by triangulation of sources and techniques. The results showed that: the combined method of memorization of the Koran are applied in TK ABA Yogyakarta Sutopadan very helping teachers to improve discipline children through various stages that are contained within the combined method recitation of the Qur'an, not only improve discipline children get from a combined method of memorizing Qur'anic memorization but can improve children's ability to quickly and correctly, role of teachers in the implementation of the discipline through a combined method of recitation of the Qur'an is to provide room for the recitation of the Qur'an and also provide a special teacher for Qur'an memorization activities in order to apply the combined method recitation of the Qur'an properly, combined method recitation of the Qur'an are now children are able to follow all the activities in an orderly manner, to respect teachers and friends, to comply with the pseudoa regulation that exist in schools, only that children in kindergarten ABA Sutopadan has been able to memorize up to 30 juz quickly and correctly. ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan metode gabungan pembelajaran hafalan al-qur’an untuk meningkatkan kedisiplinan siswa kelas B di TK ABA Sutopadan Yogyakarta. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Subjek penelitian adalah guru dan siswa. Penelitian dipelaksanakan pada bulan April 2017. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Data dianalisis dengan menggunakan model Milles and Huberman yaitu reduksi data, display data, dan penarikan kesimpulan. Teknik pemeriksaan keabsahan data dengan triangulasi sumber dan teknik. Hasil penelitian menujukkan bahwa: Metode gabungan hafalan Al-Qur’an yang diterapkan di TK ABA Sutopadan Yogyakarta sangat membantu guru untuk meningkatkan kedisiplinan anak melalui berbagai tahapan-tahapan yang terdapat didalam metode gabungan hafalan Al-Qur’an ini, bukan hanya meningkatkan kedisiplinan yang anak dapatkan dari metode gabungan hafalan Al-Qur’an ini melainkan dapat meningkatkan kemampuan menghafal anak dengan cepat dan benar, Peran guru dalam pelaksanaan kedisiplinan melalui metode gabungan  hafalan Al-Qur’an ialah dengan menyediakan ruangan khusus untuk hafalan Al-Qur’an dan juga menyediakan guru khusus untuk kegiatan hafalan Al-Qur’an agar dapat menerapkan metode gabungan hafalan Al-Qur’an dengan baik dan benar, memalui penerapkan metode gabungan hafalan Al-Qur’an sekarang anak-anak mampu mengikuti semua kegiatan dengan tertib, dapat menghargai guru dan temannya, mampu mematuhi semua peraturan yang ada disekolah,bukan hanya itu anak-anak di TK ABA Sutopadan ini sudah mampu menghafal hingga juz ke 30 dengan cepat dan benar.
PENINGKATAN KETERAMPILAN MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN SAINS BILLON PADA KELOMPOK B RSM, Revalina Rizky; Mulyana, Edi Hendri; Muslihin, Heri Yusuf
JURNAL PAUD AGAPEDIA Vol 4, No 1 (2020): Juni 2020
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (598.391 KB) | DOI: 10.17509/jpa.v4i1.27192

Abstract

Improving fine motor skills through billon science games in group B Al Munawaroh kindergarten Banjarsari.  This research is motivated by the results of observations and experiences of researchers that the ability of fine motor skills in children in group B Al Munawaroh kindergarten Banjarsari is still low.  With the limitations of the existing media in schools, monotonous learning activities, and the lack of stimulus carried out because institutions prioritize calistung for their students, in increasing fine motor skills becomes less than the maximum.  This study uses a single case experimental method with four children aged five to six years, two male sex and two female sex who are involved in fine motor skills research through billon science games.  The data collection technique used observation sheets, and documentation, while the data analysis technique used descriptive statistics.  The conclusion of this research is the application of billon science games to improve fine motor skills in group B TK Al Munawaroh Banjarsari.  The ability of fine motor skills of children before given intervention has not yet developed (BB), in intervention 1 begins to develop (MB), and intervention 2 develops as expected (BSH).  From this description it can be concluded that the application of billon science games can improve fine motor skills in group B TK Al Munawaroh Banjarsari.  Based on the conclusions of the results of this study, it is suggested: for kindergartens to be able to provide billon science games and various media that are more interesting to facilitate the improvement of fine motor skills of students, parents should be able to provide stimulus to children making games that facilitate the development of fine motor skills  child. Peningkatan keterampilan motorik halus melalui permainan sains billon pada kelompok B TK Al Munawaroh Banjarsari. Penelitian ini dilatarbelakangi hasil pengamatan dan pengalaman peneliti bahwa kemampuan motorik halus pada anak kelompok B TK Al Munawaroh Banjarsari masih rendah. Dengan keterbatasan media yang ada di sekolah, kegiatan pembelajaran yang monoton, serta kurangnya stimulus yang dilakukan karena lembaga lebih mengutamakan calistung untuk peserta didiknya, dalam peningkatan keterampilan motorik halus menjadi kurang maksimal. Penelitian ini menggunakan metode single case experimental  dengan partisipan empat orang anak berusia lima sampai enam  tahun berjenis kelamin laki-laki dua orang dan berjenis kelamin perempuan dua orang yang dilibatkan dalam penelitian keterampilan motorik halus melalui permainan sains billon. Teknik pengumpulan data menggunakan lembar observasi, dan dokumentasi, sedangkan untuk teknik analisi data menggunakan statistik deskriptif. Kesimpulan hasil penelitian ini  adalan penerapan permainan sains billon untuk peningkatan keterampilan motorik halus pada kelompok B TK Al Munawaroh Banjarsari. Kemampuan keterampilan motorik halus anak sebelum diberi intervesi belum berkembang (BB), pada intervensi 1 mulai berkembang (MB), dan intervensi 2 berkembang sesuai harapan (BSH). Dari uraian tersebut dapat ditarik kesimpulan penerapan permainan sains billon dapat meningkatkan keterampilan motorik halus kelompok B TK Al Munawaroh Banjarsari. Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian ini, disarankan : bagi lembaga TK lebih dapat menyediakan permainan sains billon dan berbagai media yang lebih menarik untuk memfasilitasi dalam peningkatan keterampilan motorik halus peserta didiknya, bagi orang tua sebaiknya dapat memberi stimulus pada anak membuat permainan yang memfasilitasi perkembangan keterampilan motorik halus anak.
Penggunaan Metode Show and Tell untuk Meningkatkan Keterampilan Berkomunikasi Anak Usia Dini Lestari, Tri; Yasbiati, Yasbiati; Mustika, Bela Nurlaela
JURNAL PAUD AGAPEDIA Vol 1, No 1 (2017): Juni 2017
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (472.124 KB) | DOI: 10.17509/jpa.v1i1.7169

Abstract

This action  research is based on the lack of communication skill in  young learner from TAAM HIDAYATULLAH. This problem is investigated through classroom research in teaching process in the classroom.The aim of this study is describing the things related to the use of show and tell method to incease young learner communication skill. The used methodology  in this rsearch is action research with four phases model by  Kemmis and Mc. Taggart. Every phases are consist of planning phase, action phase, observation phase and reflection phase. This research is conducted  by 11 young learners as the subject of this research study. The use of show and tell method enables to increase yung learners communication skill, that is from the children  aspect are able to do eye-contact, speak out clearly,  listen and respond appropiately.The result shows that the show and tell methodology can enhance the young learners communication skill. This result can be proved from the research that there is an increase amount 12, 1% in the phase Berkembang Sesuai Harapan(BSH) from 29,3% in the phase 1 becomes 41,4 % inthe phase 4 and also there is an increase in the phase Berkembang Sangat Baik (BSB)from 0% in the phase 1 becomes 58,6% in the phase 4. Penelitian tindakan kelas ini dilatarbelakangi anak usia dini TAAM Hidayatulloh masih mulai berkembang dalam keterampilan berkomunikasi. Masalah ini ditindaklanjuti melalui penelitian tindakan kelas dalam proses pembelajaran di kelas.Tujuan dilaksanakannya penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan hal – hal yang berkaitan dengan penggunaan metode show and tell untuk meningkatkan keterampilan berkomunikasi anak usia dini. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) dengan model Kemmis dan Mc. Taggart dengan menggunakan empat siklus. Setiap siklus terdiri dari tahap perencanaan, tahap bertindak, tahap pengembangan, dan tahap refleksi. Penelitian ini dilakukan dengan subjek penelitian yang terdiri dari peneliti, peneliti mitra, dan anak sejumlah 11 orang. Penggunaan metode show and tell mampun untuk meningkatkan keterampila berkomunikasi anak usia dini, yaitu pada aspek anak mampu melakukan kontak mata, berbicara dengan jelas dan benar, serta mendengarkan dan merespon dengan tepat. Hasil penelitian menunjukan bahwa metode show and tell dapat meningkatkan keterampilan berkomunikasi anak usia dini. Hal ini dapat dibuktikan dari hasil penelitian bahwa terjadi peningkatan sebesar 12,1% pada tahap kemampuan Berkembang Sesuai Harapan (BSH) dari 29,3% pada siklus 1 menjadi 41,4% pada siklus 4 dan terjadi peningkatan sebesar 58,6% pada tahap Kemampuan Berkembang Sangat Baik (BSB) dari 0% pada siklus 1 menjadi 58,6% pada siklus 4.
PROFIL MAHASISWA DALAM PROSES STUDI DI UPI KAMPUS TASIKMALAYA Rusmana, Nandang; Rahman, Taopik; Lestari, Tri
JURNAL PAUD AGAPEDIA Vol 1, No 2 (2017): Desember 2017
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (510.264 KB) | DOI: 10.17509/jpa.v1i2.9364

Abstract

This research is based on the academic problem which is the students’ obstacle or difficulty in planning, implementing and maximizing the learning development. By taking the case in UPI Campus Tasikmalaya, there are some academic problems faced by the students. In this study the samples taken are students from level two, three and four majoring in PGSD and PGPAUD with total of 210 students. This research uses descriptive research method with reference to the following steps: (1) conducting a pre-emptive survey to reveal empirical data about the number of students experiencing non-success in learning; (2) conducting documentation and survey studies to obtain biographical data, activities outside the lecture, attitudes, studying habits and learning skills; (3) conducting quantitative analysis of the data to obtain a description of the relationships and differences among the variables studied; (4) formulatingthe strategies oflearning guidance for students who are unsuccessful in learning based on biographicaldata, activities outside the lecture, attitudes, studying habit and learning skill. The results obtained from the data profiles of students in the study process are210 students as much as 59% or 125 successful and as many as 66 students or 31% has not been successful. Based on data on average learning skill enough. As well as data on attitudes and study habits on average is enough. Form of guidance for students who have not been successful in the form of academic, personal or career guidance. Working closely with the student's Academic Advisor. Penelitian ini didadasarkan pada problema akademik yang merupakan hambatan atau kesulitan yang diperoleh para mahasiswa dalam merencanakan, melaksanakan dan memaksimalkan pengembangan belajarnya. Dengan mengambil kasus pada UPI Kampus Tasikmalaya beberapa problema akademik yang dihadapi para mahasiswa. Dalam penelitian ini sampel yang diambil adalah mahasiswa tingkat dua, tiga dan empat jurusan PGSD dan PGPAUD yang totalnya berjumlah 210 mahasiswa. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan mengacu kepada langkah-langkah sebagai berikut : (1) melakukann survey pendahuluaan untuk mengungkap data empirik tentang besarnya jumlah mahasiswa yang mengalami ketidakberhasilan dalam belajar; (2) melakukan studi dokumentasi dan survey untuk mendapatkan data biografis, aktivitas di luar kuliah, sikap dan kebiasaan belajar dan keterampilan belajar; (3) melakukan analisis kuantitatif terhadap data yang diperoleh untuk mendapatkan deskripsi tentang tata hubungan dan perbedaan di antara variabel yang diteliti; (4) merumuskan strategi bimbingan belajar bagi mahasiswa yang mengalami ketidakberhasilan dalam belajarnya berdasrkan data, biografis, aktivitas di luar kuliah, sikap dan kebiasaan belajar dan keterampilan belajar. Diperoleh hasil berupa data profil mahasiswa dalam proses studi, yaitu dari 210 mahasiswa sebanyak 59% atau 125 berhasil dan sebanyak 66 mahasiswa atau 31% belum berhasil. Berdasarkan data tentang keterampilan belajar rata-rata cukup. Serta data tentang sikap dan kebiasaan belajar rata-rata cukup. Bentuk bimbingan untuk mahasiwa yang belum berhasil berupa bimbingan akademik, sosial pribadi atau karir. Bekerja sama dengan Pembimbing Akademik mahasiswa.

Page 6 of 17 | Total Record : 164