cover
Contact Name
Taopik Rahman
Contact Email
opik@upi.edu
Phone
-
Journal Mail Official
jurnalagapedia@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
JURNAL PAUD AGAPEDIA
ISSN : 25812823     EISSN : 25809679     DOI : https://doi.org/10.17509/jpa
Core Subject : Education,
Jurnal PAUD Agapedia adalah jurnal yang mempublikasikan hasil-hasil kajian dan penelitian terkait pendidikan anak usia dini dari perspektif mutidisipliner. Jurnal ini bertujuan untuk memperluas dan menciptakan inovasi konsep, teori, paradigma, perspektif dan metodologi dalam mengembangkan pendidikan anak usia dini.
Arjuna Subject : -
Articles 164 Documents
PENINGKATAN PEMAHAMAN TENTANG METAMORFOSIS MELALUI MEDIA GAMBAR SERI DI KELOMPOK B TK NEGERI PEMBINA KOTA TASIKMALAYA Rahman, Taopik; Mulyana, Edi Hendri; Wendah, Sri
JURNAL PAUD AGAPEDIA Vol 2, No 2 (2018): Desember 2018
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (434.59 KB) | DOI: 10.17509/jpa.v2i2.24542

Abstract

ABSTRACTThis research uses classroom action research method (PTK) model Kemmis and MC. Tanggart, the research was conducted based on the findings of the problem of understanding about metamorphosis in B TK Negeri Pembina, this is because in learning only use oral course in the introduction or explanation does not use supporting media that will facilitate the child understand about metamorphosis. One way that researchers can use in improving the understanding of metamorphosis is by using media and media that is used the series image media. Serial drawings are drawings that have a continuous arrangement. The purpose of this research is to get a picture about the improvement of understanding about metamorphosis through serial drawing media. Subjects in this study that is a child group B TK Negeri Pembina Tasikmalaya City in the even semester of the academic year 2018 which amounted to 8 children who are considered difficult children understand metamorphosis and researchers act as classroom teachers. The data collection techniques used are observation, interview and documentation. This research was conducted in 3 cycles and the result of the research that has been done shows the improvement of the teacher's ability in planning the learning, the ability of the teacher in managing the learning, the ability of the teacher in the use of drawing media series, the children's understanding about the metamorphosis and the children activity when engaging the drawing media series. Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK) model Kemmis dan MC. Tanggart, penelitian dilakukan berdasarkan temuan adanya masalah pemahaman tentang metamorfosis dikelmpok B TK Negeri Pembina, hal ini dikarenakan dalam pembelajaran hanya menggunakan lisan saja dalam pengenalan atau penjelasan tidak menggunakan media pendukung yang akan memudahkan anak memahami tentang metamorfosis. Salah satu cara yang dapat digunakan peneliti dalam meningkatkan pemahaman tentang metamorfosis yaitu dengan menggunakan media dan media yang digunakan yaitu media gambar seri. Gambar seri yaitu gambar yang mempunyai susunan yang berkesinambunga. Tujuan dari penelitian ini yaitu memperoleh gambaran tentang peningkatan pemahaman tentang metamorfosis melalui media gambar seri. Subjek dalam penelitian ini yaitu anak kelompok B TK Negeri Pembina Kota Tasikmalaya pada semester genap tahun ajaran 2018 yang berjumlah 8 orang anak yang dianggap anak yang sulit memahami metamorfosis dan peneliti bertindak sebagai guru kelas. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara dan sokumentasi. Penelitian ini dilaksanakan dalam 3 siklus dan hasil penelitian yang telah dilaksanakan menunjukan peningkatan pada kemampuan guru dalam merencanakan pembelajaran, kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran, kemampuan guru dalam penggunaan media gambar seri, pemahaman anak tentang metamorfosis dan aktivitas anak saat terlibat media gambar seri.
PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA ANAK MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN POP-UP BOOK PADA KELOMPOK A TK SEJAHTERA 4 Hidayati, Indah Mustika; Yasbiati, Yasbiati; Nurzaman, Istikhoroh
JURNAL PAUD AGAPEDIA Vol 3, No 2 (2019): Desember 2019
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (837.869 KB) | DOI: 10.17509/jpa.v3i2.26678

Abstract

ABSTRACTThe type of research used is a collaborative action research between the principal researcher and partner researchers, in this case the teacher is group A. The subject of this study were 15 children in the group A TK Sejahtera 4. The technique of collecting data using observation techniques and field notes. Data analysis is by using qualitative and quantitative descriptive methods with 80% success of 15 children, 12 children who reach very good developing criteria. In line with that, the results of this study are improving children's speaking skills through pop-up book learning media in group A TK Sejahtera 4. The stages of teacher assessment are in learning planning, learning implementation, and the use of pop-up book media and assessment of improving speaking skills children of group A Sejahtera TK 4. With the learning process including: (1) Preparing pop-up book learning media, preparing daily learning plan sheets (RPPH), preparing assessment observation sheets; (2) The pop-up book media is used for the delivery of instructional materials about improving children's speaking skills in group A; The teacher gives rewards as motivation in improving children's speaking skills in group A. Thus the success of this study can be known as follows: (1) Pre-action only reached 33%. (2) The first cycle reaches 46%, (3) In the second cycle 74%, and in the third cycle reaches 86%. ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan berbicara anak melalui media pembelajaran pop-up book pada kelompok A TK Sejahtera 4 Kecamatan Kawalu Kota Tasikmalaya. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kolaburatif antara peneliti utama dan peneliti mitra, dalam hal ini adalah guru kelompok A. Subjek penelitian ini sebanyak 15 anak pada kelompok A TK Sejahtera 4. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan teknik observasi serta catatan lapangan. Analisis data yaitu dengan menggunakan cara deskriptif kualitatif dan kuantitatif dengan mencapai keberhasilan 80% dari 15 anak yaitu 12 anak yang mencapai kriteria berkembang sangat baik. Sejalan dengan itu hasil penelitian ini adalah peningkatan keterampilan berbicara anak melalui media pembelajaran pop-up book pada kelompok A TK Sejahtera 4. Tahapan penilaian guru yaitu pada perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, dan penggunaan media pop-up book serta penilaian terhadap peningkatan keterampilan berbicara pada anak kelompok A TK Sejahtera 4. Dengan proses pembelajaran diantaranya: (1) Menyiapakan media pembelajaran pop-up book, menyiapkan lembar rencana pembelajaran harian (RPPH), menyiapkan lembar observasi penilaian;  (2) Media pop-up book digunakan untuk penyampaian materi bahan ajar mengenai peningkatan keterampilan berbicara anak pada kelompok A; Guru memberikan reward sebagai motivasi dalam meningkatkan keterampilan berbicara anak pada kelompok A. Dengan demikian keberhasilan penelitian ini dapat diketahui sebagai berikut : (1) Pra Tindakan hanya mencapai 33%. (2) Siklus ke I mencapai 46%,  (3) Pada siklus ke II 74%, dan pada siklus ke III  mencapai 86%.
PENGEMBANGAN ASESMEN MODEL STEM PADA KONSEP TERAPUNG MELAYANG TENGGELAM UNTUK MEMFASILITASI KETERAMPILAN SAINTIFIK ANAKUSIA DINI Sofariah, Sina; Mulyana, Edi Hendri; Lidinillah, Dindin Abdul Muiz
JURNAL PAUD AGAPEDIA Vol 4, No 1 (2020): Juni 2020
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (640.479 KB) | DOI: 10.17509/jpa.v4i1.27205

Abstract

Early Childhood Education has the principle of learning to play while learning. PAUD has a specificity in the assessment process. The assessment process is an integral part of the learning process. The assessment is holistic and includes all aspects of early childhood development. For the purpose of assessment to be achieved, educators should have knowledge of various assessment techniques. Assessment techniques in PAUD include observation, performance, work, and anecdotes. Assessment of early childhood covers all aspects of development tailored to the objectives, learning process, and learning experience of children. Assessment can be used as a tool to detect early when there are children who have problems in progress, so that will get a handlers early. Based on the underlying problem of the research, researchers chose the Educational Design Research (EDR) method that is considered to be related to the needs. The EDR method used refers to the MCKenney model Reeves, consisting of three stages of research i.e. analysis and exploration phase, design and construction phase and evaluation and reflection stages. As mentioned earlier, the required assessment should be in accordance with the needs of the field. So these needs are the basic idea of development. The products developed are further validated by the expert validator and are deemed worthy to be used in learning activities, especially in educational institutions that become research venues. Pendidikan anak usia dini memiliki prinsip dalam pembelajaran yaitu bermain sambil belajar. PAUD memiliki kekhususan dalam proses asesmen. Proses asesmen merupakan bagian yang tak terpisahkan dari proses pembelajaran. Asesmen bersifat menyeluruh (holistik) yang mencakup semua aspek perkembangan anak usia dini. Agar tujuan asesmen dapat tercapai, hendaknya pendidik memiliki pengetahuan tentang berbagai teknik penilaian. Teknik asesmen di PAUD antara lain observasi, unjuk kerja, hasil kerja, dan anekdot. Asesmen pada anak usia dini mencakup semua aspek perkembangan yang disesuaikan dengan tujuan, proses pembelajaran, serta pengalaman belajar anak. Asesmen dapat dijadikan sebagai alat untuk mendeteksi sejak dini ketika ada anak yang mengalami permasalahan dalam perkembangan, sehingga akan memperoleh penangan sejak dini. Berdasaarkan pokok permasalahan yang menjadi dasar penelitian, peneliti memilih metode Educational Design Research (EDR) yang dianggap relavan dengan kebutuhan. Metode EDR yang digunakan mengacu pada model MCKenney Reeves, terdiri dari tiga tahapan penelitian yakni tahap analisis dan eksplorasi, tahap desain dan kontruksi serta tahap evaluasi dan refleksi. Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya bahwa asesmen yang dibutuhkan harus sesuai dengan kebutuhan dilapangan. Maka berbagai kebutuhan tersebut dijadikan ide dasar pengembangan. Produk yang dikembangkan selanjutnya divalidasi oleh validator ahli dan dinyatakan layak untuk digunakan dalam kegiatan pembelajaran, khususnya di lembaga pendidikan yang menjadi tempat penelitian.
Peningkatan Kemampuan Mengenal Lambang Bilangan 1-10 melalui Media Balok Cuisenaire pada Anak Usia 4-5 Tahun di TK At-Toyyibah Gandana, Gilar; Pranata, Oyon Haki; Yulia Danti, Tannie Yulia
JURNAL PAUD AGAPEDIA Vol 1, No 1 (2017): Juni 2017
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (821.896 KB) | DOI: 10.17509/jpa.v1i1.7160

Abstract

This study aims to improve the ability to recognize the symbol of the number 1-10 through the medium blocks of cuisenaire in children aged 4-5 years in kindergarten At TK At-Toyyibah, District Sukarame, Tasikmalaya. The type of research used is classroom action research done collaboratively with Kemmis and Mc Taggart research models. This study was carried out in three cycles. Research subjects were teachers and children aged 4-5 years with a total of 12 children, namely: 9 boys and 3 girls. The instrument used is the observation sheet (check list), which consists of teacher activity observation sheet and children activity. Data collection techniques through observation, interviews, and documentation. Data analysis technique is done d descriptively qualitative. The indicator of success in this study, if the ability to recognize the symbol of the number 1-10 in children reached 75% percentage. The ability to recognize the 1-10 number symbols in 4-5 years old children has a significant increase each cycle. The results of observations from pre-action to cycle I showed an increase of only 1% with the average percentage of pre-action by 35% of capable children and 65% of children who have not been able to cycle I by 36% of capable children and 64% of children has not been able to. From cycle I the average percentage of 36% of children are able and 64% of children who have not been able to cycle to 65% capable children and 35% of children who have not been able. Then from cycle II the average percentage of 65% of children capable and 35% of children who have not been able to cycle II of 83% capable children and 17% of children who have not been able and have achieved success indicators. Thus, it can be concluded that the media blocks of cuisenaire can increase the ability to recognize the symbol of the number 1-10 in children aged 4-5 years in kindergarten At-Toyyibah, District Sukarame, Tasikmalaya. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan mengenal lambang bilangan 1-10 melalui media balok cuisenaire pada anak usia 4-5 tahun di TK At-Toyyibah, Kecamatan Sukarame, Kabupaten Tasikmalaya. Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian tindakan kelas yang dilakukan secara kolaboratif dengan model penelitianKemmis dan Mc Taggart. Penelitian ini dilaksanakan ke dalam tiga siklus. Subjek penelitian yaitu guru dan anak usia 4-5 tahundengan jumlah 12 anak, yaitu: 9 anak laki-laki dan 3 anak perempuan. Instrumen yang digunakan yaitu lembar observasi (check list), yang terdiri dari lembar observasi aktivitas guru dan aktivitas anak.Teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data dilakukan secara deskriftif kualitatif. Indikator keberhasilan dalam penelitian ini, apabila kemampuan mengenal lambang bilangan 1-10 pada anak mencapai persentase 75%. Kemampuan mengenal lambang bilangan 1-10 pada anak usia 4-5 tahun mengalami peningkatan yang signifikan setiap siklusnya. Hasil observasi dari pra tindakan ke siklus I menunjukkan peningkatan walaupun hanya 1% dengan rata-rata persentase pada pra tindakan sebesar 35% anak yang mampu dan 65% anak yang belum mampu ke siklus I sebesar 36% anak yang mampu dan 64% anak yang belum mampu. Dari siklus I rata-rata persentase sebesar 36% anak yang mampu dan 64% anak yang belum mampu ke siklus II sebesar 65% anak yang mampu dan 35% anak yang belum mampu. Kemudian dari siklus II rata-rata persentase sebesar sebesar 65% anak yang mampu dan 35% anak yang belum mampu ke siklus III sebesar 83% anak yang mampu dan 17% anak yang belum mampu dan telah mencapai indikator keberhasilan. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa media balok cuisenaire dapat meningkatkan kemampuan mengenal lambang bilangan 1-10 pada anak usia 4-5 tahun di TK At-Toyyibah, Kecamatan Sukarame, Kabupaten Tasikmalaya.
PERMAINAN EDU-FRIENDLY BOUND: ALTERNATIF SOLUSI KETIDAKPEDULIAN ANAK TERHADAP LINGKUNGAN Mulyana, Edi Hendri; Solihati, Elis; Elan, Elan
JURNAL PAUD AGAPEDIA Vol 2, No 2 (2018): Desember 2018
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (511.608 KB) | DOI: 10.17509/jpa.v2i2.24537

Abstract

ABSTRACTCharacter education really needs to be given to Indonesian citizens from an early age. In practice, the process of character education for early childhood must be done in a fun way. Edu-Friendly Bound is one of the techniques that can be used to develop and overcome character problems.  This technique is used to overcome character problems related to children's indifference of the environment. The purpose of the study on the subject of the Ba Group of TKA Daarunnajah in Tasikmalaya City, as follows: (1) Describes the profile of children's indifference of the environment before the treatment of the Edu-Friendly Bound game; (2) Describes the profile of children's indifference of the environment and the treatment process when an Edu-Friendly Bound game is performed; (3) Describes the profile of children's indifference of the environment after the treatment of the game Edu-Friendly Bound. The researcher conducts this study because there is a problem relating to children's indifference of environment in aged 5-6 years and teacher stimulus related to alleviating children's indifference to the environment that must be overcome. This research method is Single Case Experimental Design, the design of a single case experiment to evaluate the effect of a treatment with a single case, especially the indifference of the environment through the treatment of Edu-Friendly Bound games. As the result, the initial profile child's level of concern about the environment before the intervention has a fairly caring category or “Mulai Berkembang” (MB); , the initial profile child's level of concern about the environment on the intervention has a good category or “Berkembang Sesuai Harapan” (BSH); , the initial profile child's level of concern about the environment after the intervention has a very good category or “Berkembang Sangat Baik” (BSB). Pendidikan karakter sangat perlu diberikan terhadap warga Negara Indonesia sejak usia dini. Dalam praktiknya, proses pendidikan karakter bagi anak usia dini harus dilakukan secara menyenangkan. Edu-Friendly Bound merupakan salah satu teknik yang dapat digunakan untuk mengembangkan dan mengatasi permasalahan karakter. Teknik ini digunakan untuk mengatasi permasalahan karakter yang berhubungan dengan ketidakpedulian anak terhadap lingkungan. Tujuan penelitian pada subjek Kelompok Ba TKA Daarunnajah Kota Tasikmalaya ini yakni: (1) Mendeskripsikan profil ketidakpedulian anak terhadap lingkungan sebelum dilakukan treatment permainan Edu-Friendly Bound; (2) Mendeskripsikan profil ketidakpedulian anak terhadap lingkungan dan proses treatment ketika dilakukan permainan Edu-Friendly Bound; (3) Mendeskripsikan profil ketidakpedulian anak terhadap lingkungan setelah dilakukan treatment permainan Edu-Friendly Bound. Alasan peneliti melakukan penelitian ini karena terdapat persoalan yang berkaitan dengan sikap ketidakpedulian terhadap lingkungan anak usia 5-6 tahun dan stimulus guru terkait pengentasan ketidakpedulian anak terhadap lingkungan yang harus diatasi.  Metode penelitian ini adalah Single Case Experimental Design, yaitu desain eksperimen kasus tunggal untuk mengevaluasi efek suatu perlakuan dengan kasus tunggal, khususnya ketidakpedulian terhadap lingkungan melalui perlakuan berbentuk permainan-permainan Edu-Friendly Bound. Diperoleh hasil bahwa Profil awal tingkat kepedulian anak terhadap lingkungan sebelum dilakukan intervensi memiliki kategori cukup peduli atau Mulai Berkembang (MB); Profil tingkat kepedulian anak terhadap lingkungan saat dilakukan intervensi memiliki kategori baik atau Berkembang Sesuai Harapan (BSH); Profil akhir tingkat kepedulian anak terhadap lingkungan setelah dilakukan intervensi memiliki kategori sangat baik atau Berkembang Sangat Baik (BSB).
PENGARUH MEDIA PUZZLE HURUF TERHADAP KEMAMPUAN MENGENAL HURUF PADA ANAK KELOMPOK A DI TK AR-RAHMAN KECAMATAN SUKAHENING Surtika, Tika; Sumardi, Sumardi; Yasbiati, Yasbiati
JURNAL PAUD AGAPEDIA Vol 3, No 1 (2019): Juni 2019
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (735.406 KB) | DOI: 10.17509/jpa.v3i1.26672

Abstract

ABSTRACTThe research was distributed by the problems encountered in kindergarten learning activities related to the introduction of the letter. Ideally the implementation introduction letter to the child is done using the media that are fun and able to menstimulus the ability to know the child in letter. However in the field of limited media causes less bervaritif learning practices making it still utilizes the existing media in the classroom. Media for menstimulus development of multiform wrong by using media puzzle fonts that already exist in the market. These aspects influenced the performance of research in TK AR-Rahman Group A sub district of Tasikmalaya Regency Sukahening with the number of students is 10 people. This research aims to know the influence of media puzzle letters against the ability to know the letters on A group of kindergarten children Ar-Rahman Sukahening Sub-district. The research method used was Pre-experimental Design with One Group Pre test – Post Test Design. Pre-test activities, namely activities conducted to know the ability of early child before he gave the media a letter puzzle and post-test i.e. activities performed to find out the capabilities of end child after being given the treatment of media puzzle, the letter then the data were calculated with the data analysis techniques using quantitative descriptive to count and describe the results of data obtained in field. Based on the results of the test show the significance value hipotestis obtained Asymp. SIG (2-taliled) of 0.005 0.005 testing criteria means that there is a difference 0.05 pre-test with post-test in the ability to know the letter by using the letter puzzle media then H0 is rejected. To see the difference then performed a test of wilxocon i.e. post data-test value is higher than the value of the pre-test with an average increase in the significance of 5.50.ABSTRAKPenelitian ini dilatarbelakangi oleh permasalahan yang ditemui di lembaga Taman Kanak-kanak berkaitan dengan kegiatan pembelajaran pengenalan huruf. Idealnya pelaksanaan pengenalan huruf kepada anak dilakukan  dengan menggunakan media yang menyenangkan dan mampu menstimulus kemampuan anak dalam mengenal huruf. Namun di lapangan keterbatasan media menyebabkan praktik pembelajaran kurang bervaritif sehingga masih memanfaatkan media yang ada di dalam kelas. Media untuk menstimulus perkembangan anak beraneka ragam salah salah satunya dengan menggunakan media puzzle huruf yang sudah ada dipasaran. Hal tersebu melatarbelakangi dilaksanakannya penelitian di TK AR-Rahman kelompok A Kecamatan Sukahening Kabupaten Tasikmalaya dengan jumlah siswa 10 orang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh media puzzle huruf terhadap kemampuan mengenal huruf pada anak kelompok A TK Ar-Rahman Kecamatan Sukahening. Metode penelitian yang digunakan adalah Pre-Eksperimental Design dengan bentuk One Grup Pre-test-Post Test Design. Kegiatan pre-test yaitu kegiatan yang dilakukan untuk mengetahui kemampuan awal anak sebelum diberikannya media puzzle huruf dan post-test yaitu kegiatan yang dilakukan untuk mengetahui kemampuan akhir anak setelah diberikan perlakuan media puzzle huruf, kemudian data dihitung dengan teknik analisis data menggunakan kuantitatif deskriptif untuk menghitung dan mendeskripsikan hasil data yang diperoleh dilapangan. Berdasarkan hasil uji hipotestis menunjukan nilai signifikansi yang diperoleh Asymp. Sig. (2-taliled) sebesar 0,005 dengan kriteria pengujian 0,005 0,05 artinya terdapat perbedaan pre-test dengan post-test dalam kemampuan mengenal huruf dengan menggunakan media puzzle huruf maka H0 ditolak. Untuk melihat perbedaannya maka dilakukan uji wilxocon yaitu nilai data post-test lebih tinggi dari pada nilai pre-test dengan rata-rata peningkatan signifikansi 5,50.
LATAR BELAKANG PENDIDIKAN ORANG TUA TERHADAP PERKEMBANGAN SOSIAL ANAK USIA 5-6 TAHUN Nurlita, Tesi Ayi; Sumardi, Sumardi; Mulyadi, Sima
JURNAL PAUD AGAPEDIA Vol 4, No 1 (2020): Juni 2020
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (711.433 KB) | DOI: 10.17509/jpa.v4i1.27200

Abstract

This research is related to the educational background of parents towards the social development of children aged 5-6 years in the village of Cipertani. The research method used is descriptive qualitative with data collection techniques in the form of questionnaires to research respondents. Respondents in this study were 30 parents who have children aged 5-6 years living in the village Cipertani Rt.05 Rw.08. The educational background of parents in the Cipertani village of 30 respondents ranged from 26.7% of elementary school graduates, 6% of junior high schools, 33.3% of high schools and 20% of universities. Children's social development includes the child's response to playing with peers, the child's cooperative nature, and the attitude of responsibility of the child. The child's social development questionnaire filled with parents includes both positive and negative statements with five alternative answers on a scale of 1-5. Children's social development is divided into four categories 20% categorized as undeveloped, 20% -35% still developing, 36% -65% developing as expected, and 66-100% developing very well. The social development of children in Cipertani village has an average of 47.18% categorized as developing according to expectations. The results of the regression test showed that the value of P (P-Value) = 0.315 stated that Ho was rejected, so it can be concluded that the educational background of parents did not affect the social development of children aged 5-6 years in Cipertani village. Penelitian ini berkaitan dengan latar belakang pendidikan orang tua terhadap perkembangan sosial anak usia 5-6 tahun di kampong Cipertani. Metode penelitian yang dipakai adalah kuntitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data berupa penyebaran angket pada responden penelitian. Responden dalam penelitian ini adalah 30 orang tua yang memiliki anak usia 5-6 tahun tinggal di kampung Cipertani Rt.05 Rw.08. Latar     belakang pendidikan orang tua di kampung cipertani dari 30 responden berkisar dari tamatan SD sederajat sebanyak 26,7%, SMP sederajat sebanyak 6%, SMA sederajat sebanyak 33,3%, dan Perguruan Tinggi sebanyak 20%. Perkembangan sosial anak mencakup respon anak bermain dengan teman sebayanya, sifat kooperatif anak, dan sikap tanggung jawab anak. Angket perkembangan social anak yang diisi orang tua mencakup pernyataan baik itu positif dan negatif dengan lima alternatif jawaban dengan skala nilai 1-5. Perkembangan social anak dibagi menjadi empat kategori 20% dikategorikan belum berkembang, 20%-35% masih berkembang, 36%-65% berkembang sesuai harapan, dan 66-100% berkembang sangat baik. Perkembangan sosial anak di kampung Cipertani mempunyai rata-rata 47,18% dikategorikan ke dalam berkembang sesuai harapan. Hasil penelitian uji regresi menunjukan nilai P(P-Value) = 0,315 dinyatakan bahwa Ho ditolak maka dapat disimpulkan bahwa latar belakang pendidikan orang tua tidak berpengaruh terhadap perkembangan social anak usi 5-6 tahun di kampung Cipertani.
Pengaruh Penggunaan Gawai Terhadap Perkembangan Sosial Emosional Anak Usia Dini Radliya, Nizar Rabbi; Apriliya, Seni; Zakiyyah, Tria Ramdhaniyah
JURNAL PAUD AGAPEDIA Vol 1, No 1 (2017): Juni 2017
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (615.347 KB) | DOI: 10.17509/jpa.v1i1.7148

Abstract

This research is motivated by the widespread use of the gadgets in the community, including the use of gadgets by early childhood. This study aims to describe how the effect of the use of the gadget on the social emotional development of early childhood in group B in RA Baiturrahman Cipedes District Tasikmalaya City. The research method used is descriptive method with ex post facto research type. The sample in this study amounted to 23 people. Data collection techniques used were questionnaires, structured observation and unstructured interviews. Statistical analysis technique used is simple linear regression with significance level α = 5% (0,05). Based on the calculation of simple linear regression test, obtained value of significance of 0.184 and the value of coefficient of determination (R Square) of 0.082 or 8.2%. This indicates that the use of the gadget has a positive effect of 8.2% on the social emotional development of early childhood in group B in RA Baiturrahman Kecamatan Cipedes Kota Tasikmalaya. However, the effect is not significant. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh maraknya penggunaan gawai di masyarakat, termasuk penggunaan gawai oleh anak usia dini. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bagaimana pengaruh penggunaan gawai terhadap perkembangan sosial emosional anak usia dini pada kelompok B di RA Baiturrahman Kecamatan Cipedes Kota Tasikmalaya. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan jenis penelitian ex post facto. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 23 orang. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah angket/kuesioner, observasi terstruktur dan wawancara tidak terstruktur. Teknik analisis statistik yang digunakan adalah regresi linier sederhana dengan taraf signifikansi α=5% (0,05). Berdasarkan hasil perhitungan uji regresi linier sederhana, diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,184 dan nilai koefisien determinasi (R Square) sebesar 0,082 atau 8,2%. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan gawai memiliki pengaruh positif sebesar 8,2% terhadap perkembangan sosial emosional anak usia dini pada kelompok B di RA Baiturrahman Kecamatan Cipedes Kota Tasikmalaya. Akan tetapi, pengaruh tersebut tidak signifikan.
PERMAINAN TRADISIONAL KAULINAN BARUDAK UNTUK MENGEMBANGKAN SIKAP EMPATI DAN POLA GERAK DASAR ANAK USIA DINI Nur, Lutfi; Halimah, Momoh; Nurzaman, Istikhoroh
JURNAL PAUD AGAPEDIA Vol 1, No 2 (2017): Desember 2017
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (543.655 KB) | DOI: 10.17509/jpa.v1i2.9357

Abstract

This research is based on the facts in the field regarding the process of achieving early childhood education that is not optimal. Eeducational attainment is about to manage sel emotion of early childhood. The traditional games "kaulinan barudak" are one of the learning process approaches could be expected to provide positive stimulation toward developmental aspect of children’s potential. This study is conducted to determine the contribution of traditional games "kaulinan barudak" to the development of self emotion manage of children aged 5-6 years. This study uses quasi-experimental method with Pretest and Posttest control group design. Data is collected using structured observation, notes, and documentation. The results of this study are 1) the ability of self emotion manage of children aged 5-6 years in kindergarten Artanita Tasikmalaya entered into category”positive significant”; 2) the ability of self emotion manage of children aged 5-6 years of conventional game in kindergarten Artanita Tasikmalaya entered into category”no siginificant positive effect”; 3) the ability of self emotion manage of children aged 5-6 years in kindergarten Artanita Tasikmalaya entered into category”Different effect of traditional game “kaulinan barudak” from the conventional game”. The traditional game of “kaulinan barudak” gives a more significant positive effect than the conventional game. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh fakta-fakta di lapangan mengenai kondisi proses pencapaian pendidikan anak usia dini yang belum optimal. Proses pencapaian pendidikan yang dimaksud adalah sikap empati dan pola gerak dasar anak usia dini. Permainan tradisional “kaulinan barudak” merupakan salah satu pendekatan proses belajar yang diduga dapat memberikan stimulasi positif terhadap aspek perkembangan potensi anak. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kontribusi permainan tradisional “kaulinan barudak” terhadap pengembangan sikap empati dan pola gerak dasar anak usia 5-6 tahun. Penelitian ini menggunakan metode kuasi eksperimen dengan Pretest-Posttest control group design. Subjek siswa yang akan dilibatkan adalah anak usia dini di TK Perwari dan RA Istiqomah , dan jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 17 orang sesuai jumlah di TK Perwari dan RA Istiqomah. Instrumen dalam penelitian ini menggunakan  observasi terstruktur, catatan lapangan, dan dokumentasi. Hasil penelitian ini 1) profil kemampuan bersikap empati dan pola gerak dasar anak usia 5-6 tahun di TK Perwari Kota Tasikmalaya dan RA Istiqomah Kota Tasikmalaya masuk ke dalam kategori “Muncul”, 2) program kegiatan pembelajaran  meningkat, 3) program kegiatan pembelajaran dengan permainan konvensional menunjukan cukup baik, 4) kemampuan pola gerak dasar pada kelompok eksperimen meningkat.; 5) profil sikap empati dan pola gerak dasar setelah melalui penerapan permainan konvensional meningkat, 6) terdapat perbedaan yang signifikan antara sikap empati dan pola gerak dasar di kelompok kontrol dan eksperimen. 
PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN VOCABULARY ANAK Utami, Nurul Ulfah Putri; Rahman, Taopik
JURNAL PAUD AGAPEDIA Vol 2, No 1 (2018): Juni 2018
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (522.863 KB) | DOI: 10.17509/jpa.v2i1.24388

Abstract

ABSTRACTThis study triggered by the lack of mastery of vocabulary in English language learning. It is based on interviews and learning activities of researchers at TK Pertiwi DWP Tasikmalaya on the activities of the implementation of the PPL UPI Tasikmalaya in 2017, as well as the data pre action before the research activities carried out which shows that there are still many students who do not abide by the minimum completeness criteria (KKM ). Low mastery of vocabulary students are not separated from the ineffectiveness of the media used and the ability of teachers to plan and implement teaching and learning. This study aims to determine the planning, implementation and improvement ofmastery of vocabulary children'sthrough the use of media images. Media image is a kind of learning media by using the image (pattern / graffiti a form) that is projected onto the two-dimensional form. By using media images of children will obtain data about an object in full shape, appearance and the name of the object. So that the child will be faster remember a word well. This is certainly very suitable to be applied on English language learning. In this study the research method used was classroom action research (PTK) is adapted from the model Kemmis and Mc Taggart with three cycles. Subjects in this study is the researchers themselves and the children in group A2 TK Pertiwi DWP Tawang District of Tasikmalaya, amounting to 13 people. Data was collected by APKG and observation sheet. Based on the results obtained by an increase in the ability of teachers to create lesson plan reached 92.18%, enhancements to the ability of teachers in implementing the learning reached 93.12% and themastery of vocabulary child'sof 92.3%. In general the increase occurred after be applied using media imagesPenelitian ini dilatar belakangi oleh rendahnya penguasan kosa kata pada pembelajaran bahasa inggris. Hal ini didasarkan pada hasil wawancara dan kegiatan belajar mengajar peneliti di TK Pertiwi DWP Kota Tasikmalaya pada kegiatan pelaksanaan PPL UPI Tasikmalaya tahun 2017, serta data hasil pra tindakan sebelum kegiatan penelitian dilaksanakan yang menunjukan bahwa masih banyak siswa yang tidak memenuhi nilai kriteria ketuntasan minimal (KKM). Rendahnya penguasaan vocabulary siswa tidak terlepas dari tidak efektifnya media yang digunakan dan kemampuan guru dalam merencanakan dan melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perencanaan, pelaksanaan dan peningkatan penguasaan vocabulary anak melalui penggunaan media gambar. Media gambar adalah suatu jenis media pembelajaran dengan menggunakan gambar (pola/coretan suatu bentuk) yang diproyeksikan ke dalam bentuk 2 dimensi. Dengan menggunakan media gambar anak akan memperoleh data mengenai suatu benda secara lengkap baik bentuk, tampilan maupun  nama benda tersebut. Sehingga anak akan lebih cepat mengingat suatu kata dengan baik. Hal ini tentunya sangat cocok diterapkan pada pembelajaran bahasa inggris. Pada penelitian ini metode penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (PTK) yang mengadaptasi dari model Kemmis dan Mc Taggart dengan tiga siklus. Subjek dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri dan anak kelompok A2 TK Pertiwi DWP Kecamatan Tawang Kota Tasikmalaya yang berjumlah 13 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan APKG dan lembar observasi. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh peningkatan kemampuan guru dalam membuat rencana pelaksanaan pembelajaran mencapai 92,18 %, peningakatan kemampuan guru dalam melaksanakan pembelajaran mencapai 93,12 % dan hasil penguasaan vocabulary anak mencapai 92,3 %. Secara umum peningkatan terjadi setelah diterapakan penggunaan media gambar. 

Page 7 of 17 | Total Record : 164