cover
Contact Name
Rahmad Ridwan
Contact Email
rahmadridwan@uinsu.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
sukiatisugiono@uinsu.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota medan,
Sumatera utara
INDONESIA
Jurnal Penelitian Medan Agama
ISSN : 16930673     EISSN : 26552663     DOI : -
Jurnal Penelitian Medan Agama merupakan Jurnal yang diterbitkan oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Islam Negeri Sumatera Utara Medan, yang memuat kajian tentang Keislaman, baik tentang politik islam, pendidikan islam, hukum islam, perbandingan agama islam, komunikasi islam, dll. di terbitkan 2 kali dalam setahun pada bulan Juni dan bulan Desember.
Arjuna Subject : -
Articles 150 Documents
Bukti Toleransi Umat Islam: Kajian Pra dan Pasca Penaklukan Baitul Maqdis oleh Shalahuddin al-Ayyubi Amir Sahidin
Jurnal Penelitian Medan Agama MEDAN AGAMA, VOL. 13, NO. 1, JUNI 2022
Publisher : Universitas Islam Negeri Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58836/jpma.v13i1.12291

Abstract

Baitul Maqdis memiliki pelajaran dan hikmah berharga dari perputaran generasi yang pernah menaklukkannya, salah satunya adalah ia menjadi bukti akan toleransi umat Islam. Hal ini dibuktikan dengan sikap Shalahuddin al-Ayyubi ketika berhasil menaklukkan Baitul Maqdis, setelah sebelumnya dijajah oleh pasukan Salib. Namun demikian, kajian tentang bukti toleransi umat Islam ini sangat jarang ditemukan dalam lembaran penelitian dan jurnal, khususnya tekait pra dan pasca penaklukan Baitul Maqdis oleh Shalahuddin al-Ayyubi. Untuk itu, artikel ini akan membuktikan sikap toleransi umat Islam dengan memaparkan sejarah pra dan pasca penaklukan Baitul Maqdis oleh Shalahuddin al-Ayyubi. Melalui kajian kepustakaan atau library research dengan pendekatan deskriptif-analisis terkait sejarah pra dan pasca penaklukan Baitul Maqdis, dapat disimpulkan: pertama, penaklukan yang dilakukan kaum Muslimin secara umum, khususnya Shalahuddin al-Ayyubi menunjukkan betapa toleransinya ajaran Islam. kedua, tolerensi tersebut dibuktikan dengan sikap Shalahuddin al-Ayyubi dalam memanusiakan seseorang, dan dalam merawat situs-situs keagamaan non-Muslim setelah penaklukan Baitul Maqdis. Ketiga, sikap toleransi umat Islam ini sangat berbeda jauh dengan apa yang telah dilakukan pasukan Salib sebelumnya, yaitu berupa penyiksaan, penjarahan dan pembantaian di Baitul Maqdis.
Analisis Yuridis Putusan Hakim Atas Pembatalan Perkawinan Akibat Suami Memalsukan Status Jejaka Andri Nurwandri; Taufik Taufik; Usman Usman
Jurnal Penelitian Medan Agama MEDAN AGAMA, VOL. 13, NO. 1, JUNI 2022
Publisher : Universitas Islam Negeri Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58836/jpma.v13i1.12187

Abstract

Penelitian ini bertujuan buat mengetahui Putusan Hakim Pengadilan Agama atas pembatalan perkawinan dampak suami memalsukan status jejaka menggunakan Nomor Perkara: 686/pdt.G/2021 /PA.KIS) & mengetahui Akibat Putusan Hakim Pengadilan Agama atas pembatalan perkawinan lantaran status suami menggunakan Nomor Perkara: 686/pdt.G/2021/PA.KIS). Dalam penelitian ini memakai penelitian kualitatif pada bentuk kepustakaan (Library Research) yaitu meneliti putusan NomorPerkara: 686/pdt.G/2021/PA.KIS pada Pengadilan Agama Kisaran.Metode yg dilakukan pada penelitian ini merupakan metode penelitian aturan normatif. Penelitian aturan normatif atau penelitian aturan kepustakaan merupakan penelitian aturan yg dilakukan menggunakan cara meneliti bahan pustaka atau data sekunder belakaHasil pada penelitian ini Hakim Pengadilan Agama atas pembatalan perkawinan dampak status suami menggunakan Nomor Perkara: 686/pdt.G/ 2021/ PA.KIS menetapkan bahwa adanya pemalsuan bukti diri yaitu masih status suami orang & mengaku menjadi jejaka pada perkawinan antara Termohon I menggunakan Termohon II maka dinyatakan perkawinannya batal lantaran terbukti kebenarannya & Termohon II nir keberatan bila perkawinannya dibatalkan.Sehingga perkawinan Termohon I & Termohon II sudah batal & sebagai putus & bagi pihak yg dibatalkan perkawinannya pulang ke status semula lantaran perkawinan tadi dipercaya nir pernah terdapat & Akta Nikah Nomor 147/11/VII/2018 tertanggal 25 juli 2018 dinyatakan nir mempunyai kekuatan aturan.Berdasarkan kitab undangundang hukum pidana Pasal 279 & Pasal 280 menyebutkan tentang pemalsuan bukti diri atau kejahatan pada perkawinan. Dalam pasal 279 menjelaskan bahwa Tergugat I & Tergugat II Diancam menggunakan pidana penjara paling usang 5 tahun.
Relevansi Digitalisasi PLP I Dengan Penguatan Kompetensi Mengajar Abad 21 Afi Rizqiyah; Dewi Rahmawati Zahara; Firda Agustina; Indah Fitriya; Moh. Faizin
Jurnal Penelitian Medan Agama MEDAN AGAMA, VOL. 13, NO. 1, JUNI 2022
Publisher : Universitas Islam Negeri Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58836/jpma.v13i1.12295

Abstract

Menghadapi revolusi industri 4.0, kita sebagai seorang guru dituntut menguasai sumbersumber di mana peserta didik bisa belajar. Guru harus mampu mengarahkan peserta didik karena mereka bisa belajar dari mana saja. Dalam hal ini, guru berfungsi sebagai resource linker atau penghubung sumber belajar. Perlu diingat pula, bahwa peran guru adalah memfasilitasi peserta didik, yaitu mencari berbagai sumber yang relevan. Sehingga, jelas nantinya peserta didik harus belajar dengan siapa dan memerlukan fasilitas apa. Untuk itu, guru harus belajar terus menerus dan berkelanjutan. Mengingat dunia informasi dan iptek terus berkembang seiring kemajuan zaman. Dalam meningkatkan mutu pendidikan di era revolusi industri 4.0 melalui Digitalisasi, guru dapat belajar dari berbagai sumber. Tinggal bagaimana kemampuan guru dalam memilah dan memilih sumber informasi untuk memperkaya pembelajaran, Serta bagaimana guru menciptakan metode baru dalam mengaplikasikan informasi dan ilmu pengetahuan bersama peserta didik dalam proses belajar mengajar terutama dalam hal digitalisasi. Digitalisasi pendidikan tidak akan bisa terwujud apabila kompetensi guru yang merupakan mesin utama yang menggerakkan roda pendidikan tidak bersinergi dengan kebutuhan pendidikan digital. UU Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen menetapkan Kompetensi Pedagogik, Kompetensi Kepribadian, Kompetensi Sosial, dan Kompetensi Profesional sebagai empat kompetensi dasar yang harus dikuasai seorang guru.
Integrasi Ilmu dan Agama menurut Syed Muhammad Naquib al-Attas dan Ian G Barbour Mohammad Muslih; Heru Wahyudi; Amir Reza Kusuma
Jurnal Penelitian Medan Agama MEDAN AGAMA, VOL. 13, NO. 1, JUNI 2022
Publisher : Universitas Islam Negeri Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58836/jpma.v13i1.11740

Abstract

Hubungan ilmu sains dan agama adalah ada kaitan antar keduanya dalam sejarah mengalami benturan. Bagi sains Islam, agama adalah inheren tidak dapat dipisahkan dengan sains. Sains Islam berpegang kepada dîn atau agama. Agama Islam berlandaskan wahyu kitab suci alQur’an. Syed Muhammad Naquib al-Attas dan Ian G Barbour merupakan tokoh yang sangat berpengaruh dalam dunia Pendidikan khususnya bidang Agama dan Sains. Al-Attas terkenal dengan gagasan Integrasi Agama dan Sains. Bagi saintis Muslim al-Qur’an merupakan sumber ilmu pengetahuan yang darinya dikembangkan segala macam disiplin seperti Ilmu syari’ah seperti, akidah, fikih,.dengan menggunakan deskriptif komparatif makalah ini menemukan Dalam integrasi agama dan sains Al-Atas melalui tahap pengklasifikasian dari tiga unsur: ketidakterbatasan sains, kemuliaan tanggung jawab untuk mencarinya dan keterbatasan hidup manusia. Ian G. Barbour memiliki pendapat tentang Integrasi antara agama dan sains hubungan yang intensif diperhatikan dari pendekatan hubungan dengan mencari integrsi tepat sains dan agama
Pengaruh Digitalisasi Terhadap Keberhasilan Kegiatan PLP 1 Micro Teaching Alfi Yatunnaafi'ah; Laily Rosyidah; Nur Izzatul Ulya
Jurnal Penelitian Medan Agama MEDAN AGAMA, VOL. 13, NO. 2, DESEMBER 2022
Publisher : Universitas Islam Negeri Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58836/jpma.v13i2.12296

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh digitalisasi terhadap keberhasilan kegiatan PLP 1 Micro Teaching. Digitalisasi sendiri merupakan sebuah terminologi untuk menjelaskan proses alih media dari bentuk tercetak, audio, maupun video menjadi bentuk digital. Media yang sering digunakan mahasiswa dalam praktek PLP 1 microteacing yaitu WhatsApp, YouTube, dan Ppt. pengaruh digitalisasi kegiatan ini memberikan banyak sekali kemudahan mahasiswa dalam pelaksanaan praktek. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif, dengan tujuan untuk membangun pengetahuan dengan melalui pemahaman dan penemuan yang baru. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi suatu referensi alternatif dalam pengaruh digitalisasi terhadap keberhasilan kegiatan yang ada di Indonesia. 
Membangun Generasi Milenial Melalui Penddikan Al-Quran Sebagai Investasi Masa Depan Bangsa Indah Fitriya; Imam Syafi’i
Jurnal Penelitian Medan Agama MEDAN AGAMA, VOL. 13, NO. 2, DESEMBER 2022
Publisher : Universitas Islam Negeri Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58836/jpma.v13i2.12384

Abstract

Kemajuan suatu bangsa ditandai dengan majunya kesempatan memperoleh pendidikan  yang luas dan  berkualitas  tinggi bagi  masyaraktnya.  Keberhasilan membangun sumber  daya  manusia  yang berpengetahuan  sekaligus  berakhlakul karimah, merupakan tolak ukur keberhasilan penyelenggaraan pendidikan di instansi  kependidikan.  Dalam konteks  manusia yang berkualitas  dan  memiliki keunggulan, maka keunggulan itu perlu dikenali dan dikembangkan  sebagai nilai tambah yang sangat dibutuhkan dalam menghadapi kehidupan yang komptetitif dan penuh tantangan. Manusia Indonesia yang unggul dan berakhlakul  karimah sesuai dengan yang termaktub dalam Al Quran itu tidak hanya unggul dalam intelektual akan tetapi juga terampil, unggul dalam komitmen, tabiat, berperilaku dan memiliki hati nurani terhadap masyarakat  serta mencintai seluruh rakyat. Mewujudkan generasi cinta Al Quran merupakan tugas utama pendidik dan lingkungan sekitarnya, agar kelak  Al Quran bisa menjadi  pedoman hidupnya.  Menanamkan cinta  pada Al Quran  sudah harus dibangun  sedari ia kecil dengan harapan dekat bersama Al Quran dapat memotivasi dan hidup menjadi terarah. Antara ilmu agama dan ilmu umum memang harus seimbang dan sama sama memiliki  kedudukan tinggi dalam pendidikan. dengan itu, menciptakan generasi qurani yang diharapkan unggul dan agama dan umum mampu membawa maju bangsa Indonesia. 
Model Pengembangan Kurikulum Adaptif Pada Sekolah Inklusif Imam Syafi’i; Laily Rosyidah
Jurnal Penelitian Medan Agama MEDAN AGAMA, VOL. 13, NO. 2, DESEMBER 2022
Publisher : Universitas Islam Negeri Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58836/jpma.v13i2.12386

Abstract

Indonesia merupakan Negara yang luas baik dari segi geografis maupun budaya, dengan melihat luasnya wilayah  tersebut tentunya tiap-tiap sumber daya manusia pada tiap-tiap wilayah  menjadi lebih beragam. Dengan fenomena banyak jumlah anak berkebutuhan khusus sementara keberadaan sekolah luar biasa terbatas pada tiap  kabupaten  di indonesia  menyebabkan  banyak   orang  tua  menyekolahkan anaknya  yang   berkebutuhan  khusus  di lembaga  pendidikan  formal,  sehingga menuntut  sekolah  menyesuaikan  diri atas  kehaduran  mereka  dengan  menjadi lembaga  pendidikan   yang ramah  dan  inklusif   terhadap peserta  didik apapun kondisinya.   Salah   satu  upayanya   yaitu   mengembangkan  kurikulum   sekolah inklusif yaitu kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan anak yang berkebutuhan khusus.   Metode   yang digunakan   dalam   penulisan   artikel  ini  yaitu   metode kepustakaan  atau  literature. Artikel ini penulis  membahas tentang model pengembangan kurikulum  adaptif,  dimana kurikulum  adaptif sendiri  merupakan kurikulum  yang  menyesuaikan kondisi,  situasi,  kebutuhan di lapangan sehingga dapat dilaksanakan  oleh guru. Penulis  juga berfokus pada sekolah inklusif  yang bertujuan untuk  mengembangkan  kurikulum   adaptif  yang didakamnya  terdapat model duplikasi, modifikasi,  substansi, dan omisi. Maka penulis mengharapkan hasil dari penelitiannya dapat menjadi suatu referensi alternatif dalam mengimplementasikan  dan memilih  model kurikulum  adaptif di sekolah inklusi yang sesuai dengan kebutuhan peserta didiknya.
Pengembangan Kreativitas Anak Melalui Kegiatan Bermain Plastisin di TK Al-Khairiyah Bandar Lampung Diani Deka Rusanti; Naimah Naimah; Khamim Zarkasih Putro
Jurnal Penelitian Medan Agama MEDAN AGAMA, VOL. 13, NO. 2, DESEMBER 2022
Publisher : Universitas Islam Negeri Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58836/jpma.v13i2.12861

Abstract

Perkembangan kreativitas pada seorang anak untuk menampilkan suatu karya,ide yang baru yang belum pernah ada sebelumnya. Kreativitas anak dapat dikembangkan ataupun diberikan stimulasi melalui kegiatan bermain menggunakan media plastisin. Permainan media plastisin dapat melatih anak untuk mengembangkan kreativitas serta melatih koordinasi mata dimana dengan menggunkan plastisin anak dapat menuangkan ide kreatif anak secara bebas dan sesuai dengan yang anak inginkan. Metode penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif deskriptif dimana sumber datanya menggunakan sumber data primer dan sumber data sekunder. Untuk menganalisis data peneliti menggunakan reduksi data, display data, dan verifikasi data. Dalam peneltian ini uji keabsahan data yang digunakan peneliti yaitu triangulasi sumber dan teknik. Dari hasil observasi peneliti menunjukkan bahwa perkembangan kreativitas anak berkembang dengan baik, hal tersebut dapt dilihat bahwa pengembangan kreativitas anak menggunakan permainan plastisin di TK Al-Khairiyah Bandar Lampung Berkembang Sesuai Harapan (BSH) dan Berkembang Sangat Baik (BSB), akan tetapi ada sebagian anak yang perkembangan kreativitasnya masih memerlukan bantuan guru ataupun teman sebayanya dalam menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru karena ada sebagian dari anak yang memiliki kebutuhan khusus.
Prinsip Eror Elimination dan Pergeseran Paradigma Dalam Perkembangan Ilmu Pengetahuan Muhammad Sofian Hidayat; M Ammar Tsaqib
Jurnal Penelitian Medan Agama MEDAN AGAMA, VOL. 13, NO. 2, DESEMBER 2022
Publisher : Universitas Islam Negeri Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58836/jpma.v13i2.13407

Abstract

Perkembangan ilmu pengetahuan terus mengalami revolusi pada setiap masa. Di awali era positivisme logis dengan kriteria ilmu pengetahuan observable, repeatebale, measurable, testable dan predictable. Kriteria ini berimplikasi pada pembagian argument meaningfull dan meaningless. Hal ini yang kemudian dikritik oleh Karl R Popper dan Thomas Kuhn dengan eror elimination dan pergeseran paradigma. Artikel ini berusaha mengurai eror elimination dan pergeseran paradigma dalam perkembagan ilmu pengetahuan dengan penelitian library research menggunakan pendekatan deskriptif analisis, ditemukan bahwa tidak semua teori umum dapat dibuktikan kebenaranya melalui verifikasi dimana proses pengembangan ilmu adalah dengan jalan eliminasi terhadap kemungkinan kekeliruan atau kesalahan dan perkembangan sains berlaku melalui apa yang disebut paradigma ilmu. 
Harmonisasi Sosial Keagamaan dan Kemasyarakatan Dalam Pandangan Islam dan Kong Hu Cu Muhammad Sultan; Kamaluddin Kamaluddin; Fitriani Fitriani
Jurnal Penelitian Medan Agama MEDAN AGAMA, VOL. 14, NO. 1, JUNI 2023
Publisher : Universitas Islam Negeri Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58836/jpma.v14i1.14763

Abstract

Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui harmonisasi sosial keagamaan dan kemasyarakatan dalam pandangan Islam dan Kong hu cu. Penelitian ini menggunakan jenis library research dengan metode komparatif. Adapun hasil penelitian yang diperoleh menunjukan bahwa ajaran agama Islam dan Kong hu cu memiliki persamaan terkait harmonisasi sosial dan kemasyarakatan. Dimana kedua agama tersebut memandang harmonisasi sosial dan kemasyarakatan dengan suatu ajaran kebajikan dalam moral. Indonesia sebagai negara multi agama yang memberi banyak potret kerukunan dan harmonisasi sosial antar umat beragama, setiap agama memiliki suatu fungsi yang bercabang maupun bertentangan dalam fungsi kehidupan, agama merupakan sebagai perekat sosial dengan hidup saling toleran dan berdampingan dengan penganut agama lain dimana hubungan individu maupun kelompok dengan latar belakang yang berbeda seperti etnik, bahasa, dan budaya.

Page 9 of 15 | Total Record : 150