cover
Contact Name
I Gede Arjana
Contact Email
igede.arjana@undiksha.ac.id
Phone
+6287701436225
Journal Mail Official
jurnalpendidikanfisikaundiksha@gmail.com
Editorial Address
Jl. Udayana Kampus Tengah Singaraja, Bali, Indonesia 81116
Location
Kota denpasar,
Bali
INDONESIA
Jurnal Pendidikan Fisika Undiksha
ISSN : 25992554     EISSN : 25992562     DOI : 10.23887
As an international, multi-disciplinary, peer-refereed journal, the scope of this journal is in learning and instruction area which provides a platform for the publication of the most advanced scientific researches in the areas of learning, development, instruction and teaching of physic education in Ganesha University of Education(GUE). The journal welcomes original empirical investigation. The papers may represent a variety of theoretical perspectives and different methodological approaches. They may refer to any age level, from infants to adults and to a diversity of learning and instructional settings, from laboratory experiments to field studies. The major criteria in review and the selection process concerns the significance of the contribution to the area of learning and instruction. Instruction, learning and teaching, curriculum development, learning environment, teacher education, educational, technology, and educational development at physic Education
Articles 443 Documents
ANALISIS MISKONSEPSI SISWA TERHADAP MATERI KALOR DI KELAS X-3 SMAN 1 SAWAN SERTA CARA MENANGGULANGINYA ., Komang Ayu Cintya Dewi; ., Dr. A.A.Istri Agung Rai Sudiatmika,M.P; ., Luh Putu Budi Yasmini, S.Pd., M.Sc.
Jurnal Pendidikan Fisika Undiksha Vol 2, No 1 (2015):
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpf.v2i1.5601

Abstract

Rendahnya pemahaman konsep dan terjadinya miskonsepsi pada siswa disebabkan karena kurangnya perlakuan atau tindak lanjut dalam proses pembelajaran dalam memperbaiki miskonsepsi siswa. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mendiskripsikan miskonsepsi pada siswa, (2) mendiskripsikan penyebab miskonsepsi pada siswa, (3) mendiskripsikan upaya penanggulangan miskonsepsi pada siswa, dan (4) mendiskripsikan retensi miskonsepsi pada siswa kelas X-3 SMAN 1 Sawan. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan subjek penelitian siswa kelas X-3 SMAN 1 Sawan tahun ajaran 2014/2015 yang berjumlah 21 orang. Data miskonsepsi dikumpulkan melalui tes diagnostik berbantuan CRI (Certainty of Response Index). Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif. Hasil analisis menunjukkan bahwa (1) ditemukan beberapa miskonsepsi siswa tentang kalor; (2) miskonsepsi siswa disebabkan oleh konsep awal siswa, intuisi siswa yang salah, pengalaman siswa yang keliru, rendahnya kemampuan dan minat belajar siswa, serta metode mengajar yang digunakan guru; (3) metode yang digunakan untuk menanggulangi miskonsepsi diantaranya metode percobaan/eksperimen, metode demonstrasi, metode simulasi komputer, metode diskusi kelompok, dan metode tanya jawab; (4) ditemukan beberapa miskonsepsi siswa yang bersifat resisten. Metode pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini terbukti mampu menurunkan miskonsepsi pada siswa.Kata Kunci : miskonsepsi, pemahaman konsep, dan retensi Poor concepts understanding and misconceptions in students were due to lack of treatment or follow-up in the learning process in improving student misconceptions. This study aimed at (1) describing the misconceptions in students, (2) describing the cause of misconceptions in students, (3) describing the response to misconceptions in students, and (4) describing the retention of misconceptions in class X-3 of SMAN 1 Sawan. This research used descriptive method with the research subjects were 21 class X-3 students of SMAN 1 Sawan in academic year 2014/2015. Data of misconceptions were collected by a CRI (Certainty of Response Index) assisted diagnostic test misconceptions. Data were analyzed descriptively. The results show that (1) found some misconceptions students about heat; (2) the student misconceptions are caused by the initial concept of the student, the students’ wrong intuition, the students’ wrong experience, poor the ability and interest learning of students, and the teaching methods used by teachers; (3) the methods used to eliminate misconceptions are experimental methods, demonstrations method, computer simulation, group discussions method, and question and answer method; (4) found some misconceptions students which are resistant. Learning methods used in this study are proved to reduce misconceptions in students.keyword : misconceptions, conceptual understanding, and retention
EVALUASI TINDAK GURU FISIKA DALAM PENGIMPLEMENTASIAN PENDEKATAN SCIENTIFIC PADA KELAS XI PROGRAM MIPA DI SMA NEGERI 3 SINGARAJA ., Ni Luh Yuliasri Sukareni; ., Prof. Dr. I Wayan Santyasa,M.Si; ., Drs. I Nyoman Putu Suwindra, M.Kom.
Jurnal Pendidikan Fisika Undiksha Vol 2, No 1 (2015):
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpf.v2i1.5943

Abstract

Evaluasi tindak guru dilakukan untuk mengetahui efektivitas pelaksanaan pembelajaran dan kendala yang dihadapi guru dalam pengimplementasian pendekatan scientific. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur keberhasilan kegiatan pembelajaran oleh guru fisika dalam menerapkan pendekatan scientific pada Kelas XI Program MIPA di SMA Negeri 3 Singaraja. Penelitian evaluasi tindak guru adalah jenis penelitian evaluatif. Subjek penelitian adalah 2 orang guru fisika beserta seluruh siswanya pada Kelas XI Program MIPA di SMA Negeri 3 Singaraja. Penentuan subjek penelitian menggunakan teknik purposive sampling. Penelitian evaluasi tindak guru fisika dalam pengimplementasian pendekatan scientific berdasarkan atas 6 Standar Nasional Pendidikan. Jenis evaluasi yang dilakukan merupakan evaluasi formatif dan sumatif dengan menggunakan model CIPP (Context, Input, Process, Product). Evaluasi context mengacu pada standar isi dan standar pendidik dan tenaga kependidikan. Evaluasi input mengacu pada standar proses ditinjau dari perencanaan pembelajaran dan standar sarana dan prasarana. Evaluasi process mengacu pada standar proses ditinjau dari pelaksanaan dan evaluasi pembelajaran. Evaluasi product mengacu pada standar kompetensi lulusan dan standar penilaian pendidikan. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode observasi dan dokumentasi dengan instrumen APKG I, APKG II, IPKG, angket tanggapan guru dan siswa terhadap pembelajaran fisika, serta menggunakan metode wawancara dengan instrumen berupa pedoman wawancara. Analisis data yang digunakan dengan penskoran dan pemaparan secara naratif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kinerja guru fisika dalam pengimplementasian pendekatan scientific di SMA Negeri 3 Singaraja pada evaluasi context, input, process, dan product sudah sesuai dengan 6 Standar Nasional Pendidikan, namun masih perlu dimaksimalkan. Berdasarkan standar proses, kinerja guru cenderung (sangat baik) dalam perencanaan pembelajaran, dan cenderung (baik) dalam pelaksanaan maupun evaluasi pembelajaran. Kata Kunci : tindak guru fisika, pendekatan scientific, evaluasi model CIPP, Standar Nasional Pendidikan Teacher action evaluation was conducted to determine the effectiveness of the implementation of learning and constraints faced by teachers in implementing the scientific approach. This study aimed at measuring the success of learning activities by physics teachers in implementing the scientific approaches at Class XI Mathematics and Science Program of SMAN 3 Singaraja. The study of teacher action evaluation was a type of evaluative research. The subjects of the study were 2 physics teachers and all students in Class XI Mathematics and Science Program of SMAN 3 Singaraja. Purposive sampling technique was used to determine the research subject. Physics teacher evaluation research in implementing the scientific approach was based on six National Education Standards. Type of evaluation was a formative and summative evaluation using the CIPP (Context, Input, Process, Product) model. Context evaluation referred to the content standard and standard of teachers and education personnel. Input evaluation referred to the standard of the planning process in terms of learning and standards of facilities and infrastructure. Evaluation process referred to the standard process in terms of implementation and evaluation of learning. Evaluation product referred to the competency standard and assessment standard of education. Data of this study were collected by using the method of observation and documentation of the instruments APKG I, APKG II, IPKG, and questionnaire responses of teachers and students towards physics learning, as well as using interviews with instruments in form of interview guides. Data were analysed by scoring and explaining narratively. The results shows that the physics teacher performance in implementing the scientific approach in SMAN 3 Singaraja on the evaluation context, input, process, and the product is in conformity with the National Education Standard 6, but still need to be maximized. Based on the standard process, the performance of teachers tend to be very good in learning plan, and tend to be good in the implementation and evaluation of learning. keyword : the action of physics teacher, scientific approach, CIPP model evaluation, the National Education Standards
STRATEGI PEMBELAJARAN GURU FISIKA YANG MENGEMBANGKAN SELF-EFFICACY DAN INTERAKSI SOSIAL SISWA SMA NEGERI 1 SUKASADA TAHUN PELAJARAN 2015/2016 ., Gusti Ayu Rai Tirta; ., Prof. Dr. Ketut Suma, MS; ., Drs. Iwan Suswandi, M.Si.
Jurnal Pendidikan Fisika Undiksha Vol 3, No 1 (2016):
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpf.v3i1.7024

Abstract

Penelitian ini bertujuan (1) mendeskripsikan strategi pembelajaran yang diterapkan oleh guru fisika yang mengembangkan self-efficacy dan interaksi sosial siswa SMA Negeri 1 Sukasada tahun pelajaran 2015/2016 dan (2) mendeskripsikan faktor-faktor yang menghambat dalam mengembangkan self-efficacy dan interaksi sosial siswa SMA Negeri 1 Sukasada tahun pelajaran 2015/2016. Desain penelitian ini adalah kualitatif. Data dikumpulkan dengan menggunakan metode observasi, wawancara, dokumentasi, dan triangulasi data. Sumber data didapat dari 2 orang guru fisika yang mengajar di kelas X dan kelas XI serta 15 orang siswa kelas X dan 15 orang siswa kelas XI yang diperoleh secara purposive sampling. Data yang diperoleh berupa catatan lapangan, transkip hasil observasi strategi pembelajaran guru fisika dan wawancara mengenai self-efficacy dan interaksi sosial siswa, dan data tersebut ditriangulasi dengan pemberian kuesioner mengenai self-efficacy dan interaksi sosial siswa. Hasil penelitian menunjukkan temuan sebagai berikut. (1) Strategi pembelajaran kooperatif yang diterapkan guru fisika merupakan strategi yang efektif diterapkan untuk mengembangkan self-efficacy dan interaksi sosial siswa. (2) Strategi pembelajaran guru fisika sudah mampu mengembangkan self-efficacy siswa SMA Negeri 1 Sukasada Tahun Pelajaran 2015/2016 yang ditandai dengan munculnya indikator self-efficacy pada dimensi magnitude, strength, dan generality. (3) Strategi pembelajaran guru fisika sudah mampu mengembangkan interaksi sosial siswa SMA Negeri 1 Sukasada Tahun Pelajaran 2015/2016 yang ditandai dengan munculnya indikator interaksi sosial pada kriteria kontak sosial dan komunikasi. (4) Faktor-faktor yang menghambat dalam mengembangkan self-efficacy siswa adalah pengetahuan siswa mengenai materi fisika yang masih kurang, adanya perasaan takut yang dimiliki siswa, siswa berada dalam lingkungan sosial, siswa hanya terfokus pada hasil, dan motivasi belajar fisika masih kurang. Faktor-faktor yang menghambat dalam mengembangkan interaksi sosial siswa adalah adanya perbedaan jenis kelamin, kegiatan diskusi kelompok yang monotun, kurangnya interaksi siswa dengan siswa, kesan guru dalam mengajar fisika, dan ketidakseriusan siswa dalam mengikuti pembelajaran fisika. Kata Kunci : interaksi sosial, self-efficacy, strategi pembelajaran This study aimed at (1) describing the learning strategy applied by physics teachers who developed self-efficacy and social interaction of the students of SMA Negeri 1 Sukasada at the academic year 2015/2016 and (2) describing the inhibiting factors that hampered in developing self-efficacy and social interaction of the students of SMA Negeri 1 Sukasada. This research was a qualitative research. Data were compiled by using the following methods: observation, interview, documentation, and data triangulation. The sources of data were 2 physics teachers who teached at first and second year (class X and XI) and 15 first year and 15 second year students which were selected by using purposive sampling method. Data obtained in this research was in the form of the field notes, observation result transcript of the physics teachers learning strategy and interview about self-efficacy and students’ social interaction, and all data were triangulated by giving the questionnaires about self-efficacy and students social interaction. The results of this research shows that (1) cooperative learning strategy applied by the physics teachers is effective in developing self-efficacy and social interaction of the students; (2) learning strategy of the physics teachers has been able to develop students self-efficacy of SMA Negeri 1 Sukasada at the academic year 2015/2016 designated with the emergence of the indicators of self-efficacy in the dimension of magnitude, strength, and generality; (3) learning strategy of the physics teachers has been able to develop the students’ social interaction of SMA Negeri 1 Sukasada at the academic year 2015/2016 designated with the emergence of the social indicators in criteria of social contact and communication, (4) The factors which hamper developing self-efficacy of the students are the students knowledge of the physics of matter that is still lacking, their fear of the students, the students are in a social environment, students only focused on results, and motivation to learn physics is still lacking. Factors which hamper in developing social interaction of the students are the students difference sex’s, group discussion activities that monotun, lack of student interaction with students, teachers impression in teaching physics, and lack of seriousness of the students in following the learning process of physics subject.keyword : social interaction, self-efficacy, learning strategy
Strategi Pembelajaran Guru IPA: Relevansinya Ditinjau dari Perspektif Motivasi Belajar, Kemampuan Regulasi Diri, dan Prestasi ., Putu Kirania Andhika Putri; ., Drs. Ida Bagus Putu Mardana,M.Si; ., Drs. I Nyoman Putu Suwindra, M.Kom.
Jurnal Pendidikan Fisika Undiksha Vol 4, No 2 (2016):
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpf.v4i2.7921

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan (1) strategi pembelajaran guru, motivasi belajar, kemampuan regulasi diri, dan prestasi belajar, dan (2) relevansi strategi pembelajaran guru yang ditinjau dari perspektif motivasi belajar, kemampuan regulasi diri, dan prestasi belajar. Jenis penelitian adalah deskriptif kualitatif. Subjek penelitian adalah dua orang guru dan enam orang siswa dari kelas VII-12 dan VII-1 SMP Negeri 2 Singaraja. Data penelitian ini dikumpulkan dengan menggunakan observasi, wawancara dan kuesioner yang selanjutnya dianalisis secara deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) strategi pembelajaran kedua guru IPA untuk komponen perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran sudah sesuai dengan Permendikbud Nomor 103 Tahun 2014 dan sudah mengadopsi pendekatan saintifik, serta untuk komponen penilaian pembelajaran kedua guru sudah cukup sesuai dengan Permendikbud Nomor 104 Tahun 2014, (2) motivasi belajar, kemampuan regulasi diri, dan prestasi belajar siswa untuk setiap kelas cenderung tinggi, dan (3) terdapat relevansi antara strategi pembelajaran guru dengan motivasi belajar, kemampuan regulasi diri, dan prestasi belajar siswa. Kata Kunci : kemampuan regulasi diri, motivasi belajar, prestasi belajar, strategi pembelajaran guru This study aimed at describing (1) the teacher learning strategy, learning motivation, self-regulation abilities, and academic achievement, and (2) the relevance of teachers’ learning strategies viewed from the perspective of motivation to learn, the ability of self-regulation, and learning achievement. This type of research was qualitative descriptive. The subjects were two teachers and six students of class VII-12 and VII-1 of SMP Negeri 2 Singaraja. The research data were collected by using observation, interviews and questionnaires and analyzed qualitative descriptively. The results show that (1) the learning strategy of both science teachers for the planning component and the implementation of learning are in conformity with the Permendikbud No. 103 of 2014 and have adopted the scientific approach, and for the learning assessment components, both teachers have been in accordance with the Permendikbud No. 104 of 2014, ( 2) the learning motivation, the ability of self-regulation, and student achievement for each class tend to be at high category, and (3) there is a relevance between teachers’ learning strategies with the learning motivation, the ability of self-regulation, and the student achievement.keyword : self-regulation abilities, learning motivation, academic achievement, teacher learning strategy,
ANALISIS KECERDASAN EMOSIONAL SISWA KELAS X MIPA SEBUAH SMA NEGERI TAHUN PELAJARAN 2015/2016 ., Ni Luh Eka Rusmadewi; ., Prof. Dr I Wayan Sadia,M.Pd; ., Dewi Oktofa Rachmawati,S.Si,M.Si
Jurnal Pendidikan Fisika Undiksha Vol 4, No 2 (2016):
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpf.v4i2.8364

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tingkat kecerdasan emosional, tingkat kesadaran diri, pengelolaan emosi, memotivasi diri, mengenali emosi orang lain, dan membina hubungan siswa kelas X MIPA SMA Negeri 2 Semarapura. Jenis penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan desain penelitian survei. Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner dan pedoman wawancara. Subjek pada penelitian ini berjumlah 186 siswa dan jumlah siswa yang diwawancarai adalah 10 orang per dimensi diambil menggunakan teknik purposive sampling. Data kecerdasan emosional dikumpulkan dengan kuesioner dan wawancara. Data penelitian dianalisis secara deskriptif analitik. Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa tingkat kecerdasan emosional, tingkat kesadaran diri, tingkat mengelola emosi, tingkat memotivasi diri, tingkat mengenali emosi orang lain, dan tingkat membina hubungan siswa kelas X MIPA SMA Negeri 2 Semarapura berkategori tinggi.Kata Kunci : deskripsi, kecerdasan emosional, siswa. This study aimed at: (1) describing the level of emotional intelligence, (2) describing the level of self-awareness, (3) managing the emotions, motivating oneself, recognizing other students’ emotions, and building the inter class X MIPA students relationships of SMAN 2 Semarapura. The type of this research was descriptive analytic with survey research design. The instrument used of this research was a questionnaire and an interview guide. Subjects in this study consisted of 186 students, and the number of students interviewed was 10 people per-dimensional taken by using purposive sampling technique. Data of motional intelligence were collected by using questionnaires and interviews. Data were analyzed analytic-descriptively. The results obtained show that: (1) the level of emotional intelligence, the level of self-awareness , the level of managing the emotions, motivating their selves , the level of recognizing other students’ emotions, and the degree of inter class X MIPA students relationship of SMAN 2 Semarapura are in high category.keyword : description, emotional intelligence, students.
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI BEBAS PADA PEMBELAJARAN FISIKA TERHADAP PRESTASI BELAJAR FISIKA SISWA KELAS XI SMA NEGERI Sasti Sawitri, Dewa Ayu; Sadia, I W; Suswandi, I
Jurnal Pendidikan Fisika Undiksha Vol 8, No 2 (2018)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpf.v8i2.20633

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan prestasi belajar siswa antarasiswa yang belajar menggunakan model pembelajaran inkuiri bebas dengan siswa yang belajarmenggunakan model pembelajaran langsung pada pembelajaran fisika kelas XI di SMA Negeri 1Tegallalang. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif jenis penelitian eksperimensemu (quasi experiment) dengan desain penelitian menggunakan one way pretest-posttest nonequivalent control group design. Populasi penelitian yang digunakan adalah seluruh siswa semesterganjil jurusan IPA SMA Negeri 1 Tegallalang tahun ajaran 2018/2019. Pengambilan data dilakukandengan menggunakan tes prestasi belajar berbentuk pilihan ganda diperluas. Analisis yangdigunakan pada penelitian ini adalah analisis varian (ANAVA) satu jalur dengan taraf signifikansi 5%dan analisis gain score. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan prestasi belajarantara siswa yang belajar menggunakan model pembelajaran inkuiri bebas (free inquiry) dengansiswa yang belajar menggunakan model pembelajaran langsung (direct instruction) padapembelajaran fisika kelas XI di SMA Negeri 1 Tegallalang. Berdasarkan pada analisis gain score,penggunaan model pembelajaran inkuiri bebas menunjukkan peningkatan prestasi belajar lebih tinggidibandingkan dengan siswa yang belajar menggunakan model pembelajaran langsung.Kata kunci: Inkuiri bebas, pembelajaran langsung, prestasi belajar.
STRATEGI PEMBELAJARAN GURU FISIKA: RELEVANSINYA DALAM PENGEMBANGAN KEBIASAAN BELAJAR DAN PRESTASI BELAJAR SISWA Yustikasari, N. W.; Suma, K.; Rachmawati, D. O.
Jurnal Pendidikan Fisika Undiksha Vol 9, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpf.v9i2.22107

Abstract

Abstrak Penelitian ini bertujuan (1) mendeskripsikan strategi pembelajaran guru fisika, (2) mendeskripsikan kebiasaan belajar siswa pada pembelajaran fisika, (3) mendeskripsikan prestasi belajar siswa pada pembelajaran fisika, serta (4) mendeskripsikan relevansi strategi pembelajaran guru fisika dalam pengembangan kebiasaan belajar dan prestasi belajar pada siswa. Jenis penelitian ini adalah kualitatif. Jumlah guru fisika yang diteliti sebanyak 2 orang yang mengajar pada kelas XI MIPA 4 dan XI MIPA 2 di SMA Negeri 3 Singaraja. Jumlah siswa yang diteliti untuk wawancara sebanyak 18 orang yang terdiri dari 9 orang siswa kelas XI MIPA 4 dan 9 orang siswa kelas XI MIPA 2 melalui teknik purposive sampling. Data strategi pembelajaran diperoleh melalui metode observasi, wawancara, dan kajian dokumen (RPP). Data kebiasaan belajar siswa dikumpulkan dengan metode observasi, wawancara, dan kuesioner sebagai triangulasi data. Data prestasi belajar siswa diperoleh melalui metode observasi dan dokumen nilai hasil ulangan harian siswa. Tahapan analisis data yang dilakukan adalah reduksi data, penyajian data, dan verifikasi data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) strategi pembelajaran guru fisika adalah strategi pembelajaran kooperatif dan strategi pembelajaran ekspositori, (2) kebiasaan belajar siswa pada pembelajaran fisika tergolong sedang, (3) prestasi belajar siswa kelas XI MIPA 4 dan XI MIPA 2 pada pembelajaran fisika berkualitas baik dengan ketuntasan klasikal masing-masing sebesar 81% dan 77%, serta (4) strategi pembelajaran kooperatif dan ekspositori yang diterapkan oleh guru fisika mampu mengembangkan kebiasaan belajar dan prestasi belajar siswa. Kata-kata kunci: strategi pembelajaran, kebiasaan belajar, prestasi belajar
The Effects of 3C3R-Problem Based Learning towards the Science (Physics) Problem Solving Skill at Grade VIII students of a SMPN in Academic Year 2013/2014 ., Wanda Yudi Astari; ., Prof. Dr. I Wayan Santyasa,M.Si; ., Putu Artawan, S.Pd.
Jurnal Pendidikan Fisika Undiksha Vol 1, No 1 (2014):
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpf.v1i1.3501

Abstract

Penelitian ini dilatar belakangi oleh rendahnya kemampuan pemecahan masalah siswa di Indonesia. Penelitian ini bertujuan menganalisis perbedaan kemampuan pemecahan masalah sains (fisika) antara siswa yang belajar dengan model 3C3R-Problem Based Learning (3C3R-PBL), model Problem Based Learning (PBL), dan model pembelajaran konvensional (MPK). Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu (quasi exsperiment) dengan rancangan non-equivalent pretest-posttest control group design. Populasi penelitian adalah seluruh kelas VIII SMP Negeri 1 Kuta Tahun Pelajaran 2013/2014 yang berjumlah lima kelas (160 siswa). Sampel diambil dengan teknik simple random sampling dengan jumah 96 orang. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data kemampuan pemecahan masalah awal siswa yang diperoleh dari hasil pre-test dan kemampuan pemecahan masalah siswa yang diperoleh dari hasil post-test. Tes kemampuan pemecahan masalah siswa yang dipergunakan terdiri dari 10 soal essay. Data dianalisis menggunakan statistik deskriptif, ANAKOVA, dan uji LSD. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan kemampuan pemecahan masalah sains (fisika) antara siswa yang belajar dengan menggunakan 3C3R-PBL, PBL, dan MPK (F = 12.684; p
STRATEGI PEMBELAJARAN PERUBAHAN KONSEPTUAL: UPAYA PENGEMBANGAN PEMAHAMAN KONSEP FISIKA (STUDI PRA EKSPERIMEN DI KELAS X-4 SMAN 1 SUKASADA) ., Ni Ketut Mudiantari; ., Prof. Dr. I Wayan Suastra, M.Pd.; ., Drs. Putu Yasa, M.Si.
Jurnal Pendidikan Fisika Undiksha Vol 7, No 2 (2017):
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpf.v7i2.11831

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan hasil pre-test dan post-test pemahaman konsep fisika siswa setelah penerapan Strategi Pembelajaran Perubahan Konseptual (SPPK); (2) mendeskripsikan retensi pemahaman konsep fisika siswa; (3) mendeskripsikan tanggapan siswa terhadap penerapan SPPK. Peneltian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Sukasada yang melibatkan 23 siswa kelas X-4 tahun ajaran 2016/2017 ditentukan dengan teknik purposive sampling. Jenis penelitian ini adalah pra-eksperimen dengan desain one group pretest-posttest. Data penelitian dikumpulkan dengan menggunakan pedoman observasi, tes pemahaman konsep, serta kuisioner tanggapan siswa. Hasil penelitian menunjukkan: (1) nilai rata-rata pre-test pemahaman konsep siswa adalah 33,57 pada pembelajaran I dan 41,45 pada pembelajaran II dengan kategori sangat kurang. Setelah penerapan SPPK, pemahaman konsep siswa mengalami peningkatan pada seluruh dimensi pemahaman konsep yang disertai penurunan miskonsepsi siswa sebesar 47,73% pada pembelajaran I dan 6,28% pada pembelajaran II; (2) retensi pemahaman konsep fisika siswa tergolong tinggi yaitu sebesar 95,73% pada pembelajaran I dan 88,27% pada pembelajaran II; (3) skor rata-rata tanggapan siswa terhadap penerapan SPPK sebesar 131,29 yang berada pada kategori positif.Kata Kunci : pemahaman konsep, SPPK, retensi This study aimed at: (1) describing the student’s physics conceptual understanding pre-test and post-test result; (2) defining the student’s retention of physics conceptual understanding; (3) reporting student’s perceptions on the application of CCLS.The research was carried out in SMAN 1 Sukasada involving 23 students of class X-4 in academic year 2016/2017. This subject was chosen by using purposive sampling technique. This research used a pre-experimental investigation with one group pretest-posttest design. Data were collected by means of observation manual, conceptual comprehension sheet and questionnaire. This study result shows that: (1) the average score of student’s physics conceptual understanding at very low category (33.57 at the first instructional phase and 41.45 at the second instructional phase). After applying CCLS, all of dimention student’s conceptual understanding increase significantly, and at the same time the student’s misconceptions reduce drastically (47.73% at the first instructional phase and 6.28% at the second instructional phase); (2) there is profound score in student’s retention, 95.73% at the first instructional phase and 88.27% at the second instructional phase; (3) the average score of student’s perception toward the CCLS is in a positif category (131.29).keyword : conceptual understanding, CCLS, student’s retention
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR DAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS XI MIPA 2 SMA NEGERI 2 SINGARAJA SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2018/2019 ., Ni Kadek Rahayu; ., Dr. Ida Bagus Putu Mardana, M.Si.; ., Drs. I Nyoman Putu Suwindra, M.Kom.
Jurnal Pendidikan Fisika Undiksha Vol 7, No 2 (2017):
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpf.v7i2.19819

Abstract

Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam dua siklus. Setiap siklus penelitian terdiri dari empat tahapan, yaitu: (1) perencanaan, (2) tindakan, (3) evaluasi, dan (4) refleksi. Tujuan Penelitian ini adalah : (1) meningkatkan motivasi belajar, (2) meningkatkan hasil belajar, dan (3) mendeskripsikan tanggapan siswa terhadap penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation dalam pembelajaran fisika. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XI MIPA 2 SMA Negeri 2 Singaraja. Subjek penelitian berjumlah 34 orang siswa yang terdiri dari 13 orang laki-laki dan 21 orang perempuan. Instrumen penelitian ini adalah: (1) angket motivasi belajar, (2) tes hasil belajar, dan (3) angket tanggapan siswa. Data penelitian dianalisis secara deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa: (1) skor rata-rata motivasi belajar sebesar X Ì… = 3,76 (SD=7,30) dengan kategori tinggi pada siklus I meningkat menjadi X Ì… =3,87 (SD=6,71) dengan kategori tinggi pada siklus II, (2) skor rata-rata nilai hasil belajar sebesar X Ì… = 71 (SD=7,57) dengan ketuntasan klasikal 82,35% pada siklus I meningkat menjadi X Ì… = 76 (SD=6,34) dengan ketuntasan klasikal 94,11% pada siklus II, (3) skor rata-rata tanggapan siswa terhadap penerapan model pembelajaran kooperatif tipe GI dalam pembelajaran fisika sebesar X Ì… = 3,89 (SD=4,76) dengan kategori positif. Simpulan penelitian ini adalah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe GI dapat meningkatkan motivasi belajar dan hasil belajar fisika siswa kelas XI MIPA 2 SMA Negeri 2 Sigaraja semester genap tahun pelajaran 2018/2019.Kata Kunci : model pembelajaran kooperatif tipe GI, motivasi belajar, hasil belajar This research is classroom action research carried out in two cycles. Each research cycle consists of four stages, namely: (1) planning, (2) action, (3) evaluation, and (4) reflection. The objectives of this study were: (1) to increase learning motivation, (2) to improve learning outcomes, and (3) to describe student responses to the application of the Group Investigation type cooperative learning model in physics learning. The subjects of this study were students of class XI MIPA 2 in SMA Negeri 2 Singaraja. The research subjects were 34 students consisting of 13 men and 21 women. The instruments of this study were: (1) learning motivation questionnaire, (2) learning outcome test, and (3) student response questionnaire. The research data were analyzed descriptively and quantitatively. The results show that: (1) the average score of learning motivation is X Ì… = 3,76 (SD = 7.30) with a high category in cycle I to become X Ì… = 3,87 (SD = 6.71) with high category in the second cycle, (2) the average score of learning outcomes is X Ì… = 71 (SD = 7.57) with classical completeness 82.35% in cycle I to become X Ì… = 76 (SD = 6.34 ) with classical completeness of 94.11% in the second cycle, (3) the average score of student responses to the application of the GI type of cooperative learning model in physics learning is X Ì… = 3,89 (SD = 4.76) with a positive category. The conclusion of this study is the application of the GI type cooperative learning model can increase learning motivation and physics learning outcomes of students of class XI MIPA 2 in SMA Negeri 2 Singaraja in even semester academic year 2018/2019keyword : cooperative learning model type GI, learning motivation, learning outcomes

Page 3 of 45 | Total Record : 443