cover
Contact Name
M. Arifki Zainaro
Contact Email
m.arifkiz@yahoo.com
Phone
+6285366376666
Journal Mail Official
jka@malahayati.ac.id
Editorial Address
Jalan Pramuka No 27 Kemiling, Kota Bandar Lampung
Location
Kota bandar lampung,
Lampung
INDONESIA
Jurnal Kreativitas PKM
Published by Universitas Malahayati
ISSN : 26150921     EISSN : 26226030     DOI : 10.3324
Core Subject : Health,
Jurnal Kreativitas Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) merupakan jurnal yang bertaraf nasional yang memiliki fokus utama pada pengaplikasian hasil penelitian dan ilmu-ilmu di bidang kesehatan yang dilakukan pada masyarakat dalam bentuk pengabdian kepada masyarakat. Lingkup bidang pengabdian kepada masyarakat antara lain meliputi pelatihan, penyuluhan, pendidikan kesehatan dan pemberdayaan masyarakat. Pengabdian kepada masyarakat berisi berbagai kegiatan penanganan dan pencegahan berbagai potensi, kendala, tantangan, dan masalah kesehatan yang ada di masyarakat. Pelaksanaan kegiatan pengabdian juga melibatkan partisipasi masyarakat dan mitra. Kegiatan pengabdian tersebut disusun dalam suatu kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan kesehatan masyarakat. Tujuan dari publikasi jurnal ini adalah untuk menyebarluaskan pemikiran konseptual atau ide-ide yang telah dicapai di bidang kesehatan.
Articles 41 Documents
Search results for , issue "Vol 5, No 5 (2022): Volume 5 No 5 Mei 2022" : 41 Documents clear
Lawan Covid-19 Melalui Pendidikan Kesehatan Dan Penerapan Protokol Kesehatan Pada Masa Adaptasi Kebiasaan Baru Di Desa Pipa Putih Kabupaten Ogan Ilir Intan Kumalasari; Yulianto Yulianto; Nesi Novita; Minda Warnis; Kamsul Kamsul; Herawati Jaya; Desy Setiawati
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 5, No 5 (2022): Volume 5 No 5 Mei 2022
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v5i5.5754

Abstract

ABSTRAK  Sebaran virus corona di dunia hingga kini belum juga mereda, bahkan telah muncul varian baru seperti varian Delta yang merebak dan menyebabkan lonjakan kasus dibeberapa negara diantaranya Amerika Serikat, India, Brazil, prancis dan Rusia. Tingginya lonjakan kasus Covid-19 pada medio 2021 di banyak negara secara umum dipicu oleh ketidakdisiplinan masyarakat dalam menjalankan protokol kesehatan, munculnya varian virus yang lebih menular, dan program vaksinasi yang belum terlaksana sepenuhnya.Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah menggugah kesadaran masyarakat pentingnya memutus mata rantai penyebaran Covid-19 dengan melakukan vaksinasi dan tetap menerapkan protokol kesehatan serta mampu mengoptimalkan potensi sumber daya yang ada di masyarakat Desa Pipa Putih Ogan Ilir. Pendidikan kesehatan yang dilakukan berupa ceramah, tanya jawab, pemutaran video dan simulasi. Penerimaan masyarakat dapat terlihat dari antusiasme mengikuti kegiatan hingga akhir. Pendidikan kesehatan pada desa Pipah Putih mendapatkan hasil yaitu terwujudnya peningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang tanggap dan tangguh. Kata Kunci: Pendidikan Kesehatan , Penerapan Protokol Kesehatan, Adaptasi             Kebiasaan Baru ABSTRACT  Until now, the spread of the coronavirus in the world has not subsided, in fact, new variants have emerged such as the Delta variant which has spread and caused a spike in cases in several countries including the United States, India, Brazil, France, and Russia. The high spike in Covid-19 cases in mid-2021 in many countries was generally triggered by public indiscipline in implementing health protocols, the emergence of more infectious virus variants, and vaccination programs that have not been fully implemented. The purpose of this community service is to raise public awareness of the importance of breaking the chain. the spread of Covid-19 by vaccinating and continuing to apply health protocols and being able to optimize the potential of existing resources in the community of Pipa Putih Ogan Ilir Village. Health education is carried out in the form of lectures, questions, and answers, video screenings, and simulations. Public acceptance can be seen from the enthusiasm for participating in the activity until the end. Health education in Pipah Putih village has resulted in the realization of an increase in the health status of a responsive and resilient community. Keywords: Health Education, Implementation of Health Protocols, Adaptation of New Habits
Upaya Peningkatan Pengetahuan Dalam Pengelolaan Sampah Skala Rumah Tangga Pada Guru Sma Global Madani Bandar Lampung Winati Nurhayu; Jeane Siswitasari Mulyana; Dewi Chusniasih; Wahyuni Dian Lestari; Hellen Amelysa; Gita Pratiwi
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 5, No 5 (2022): Volume 5 No 5 Mei 2022
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v5i5.5835

Abstract

ABSTRAK Sampah skala rumah tangga yang berasal dari aktivitas harian masyarakat menjadi salah satu faktor yang berkontribusi pada perubahan iklim karena menghasilkan gas metana dan karbon dioksida sehingga menyebabkan efek rumah kaca pada lapisan atmosfer. Berdasarkan hasil survei dan diskusi, pengelolaan sampah rumah tangga pada Sekolah Global Madani berada pada tahap awal untuk dilakukan secara tepat dan berkelanjutan. Pengelolaan sampah berkelanjutan berbasis reuse, reduce, recycle (3R) dapat diterapkan pada sampah rumah tangga berupa sisa-sisa makanan, pembungkus, kulit buah, daun serta ranting. Kegiatan pengabdian di Sekolah Global Madani dilakukan secara interaktif dengan penyuluhan dan demonstrasi yang melibatkan partisipasi aktif peserta. Penyampaian informasi mengenai cara pemisahan sampah organik dan anorganik, kegunaan sampah organik, daur ulang dan pengurangan jumlah sampah yang dihasilkan individu dilakukan dalam rangkaian penyuluhan. Sosialisasi tata cara bertransaksi di bank sampah serta cara pembuatan eco-enzyme juga dilakukan untuk memunculkan antusiasme dan partisipasi peserta dalam memilih serta memisahkan sampah karena akan menghasilkan keuntungan secara ekonomi. Hal ini merupakan salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mulai menanggulangi berbagai permasalahan terkait perubahan iklim. Penyuluhan berhasil meningkatkan pengetahuan peserta mengenai durasi degradasi sampah anorganik, jenis-jenis sampah yang dapat ditukar ke bank sampah, sampah yang dapat dijadikan eco-enzyme, dan langkah nyata untuk mengurangi sampah. Selanjutnya perlu diadakan workshop agar peserta dapat praktek langsung mengenai pengelolaan sampah. Kata Kunci:    Bandar Lampung, Guru Sekolah Global Madani, Krisis Iklim, Pengabdian, Pengelolaan Sampah ABSTRACT Household waste originating from people's daily activities is one of the contributing factors to climate change because it produces methane and carbon dioxide, causing the greenhouse effect in the atmosphere. Based on the survey and discussion by the team, household waste management in Global Madani School was at an early stage yet has the potency to be sustainable. Sustainable waste management based on reuse, reduce, and recycle (3R) can be applied to household waste in the form of food scraps, wrappers, fruit peels, leaves, and twigs. Counseling at the Global Madani School was interactive with counseling and demonstrations involving active participation from participants. Information is well provided in counseling such as how to separate organic and inorganic waste, the use of organic waste, recycling, and reducing the amount of waste produced by individuals. Socialization of transaction procedures in the waste bank and the method of producing eco-enzymes were also well demonstrated to raise the enthusiasm and participation of participants in selecting and separating waste as it would generate economic benefits. This was one of the efforts to start tackling various problems related to climate change. The counseling succeeded in increasing participants' knowledge about the duration of inorganic waste degradation, the types of waste that can be exchanged for waste banks, waste that can be used as eco-enzymes, and concrete steps to reduce waste individually. Furthermore, it is necessary to hold a workshop, thus participants have hands-on practice on waste management. Keywords:     Bandar Lampung, Climate Crisis, Community Service, Global Madani School Teacher, Waste Management
Perawatan, Persiapan dan Praktek Memandikan Jenazah pada Remaja Masjid Al-Ikhlas Griya Caraka Cirebon Erida Fadila; Ela Sri Solihah
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 5, No 5 (2022): Volume 5 No 5 Mei 2022
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v5i5.5784

Abstract

ABSTRAK Memandikan jenazah menjadi tindakan pertama yang harus dilakukan umat islam, sebelum mengkafani, menyalatkan, dan menguburkan jenazah. fardhu kifayah merupakan sebuah kewajiban yang harus dilaksanakan apabila tidak ada seorangpun yang melakukan hal tersebut maka seluruh penduduk di sekitar kediaman jenazah tersebut akan berdosa. Oleh  karena itu, memandikan jenazah merupakan keharusan yang mesti dikerjakan. Dan apabila hal tersebut telah dilaksanakan, maka putuslah kewajiban penduduk muslim setempat. Tujuan Menciptakan generasi yang faham proses pengurusan jenazah muslim menurut ajaran agama islam. Mengadakan kemitraan dengan Institusi Stikes Ahmad Dahlan Cirebon serta Remaja masjid Griya Caraka. Metode yang digunakan yaitu penyuluhan dan praktek. Hasil yang didapatkan peningkatan pemahaman dan keterampilan dalam memandikan jenazah. Kesimpulan para peserta penyuluhan terjadi peningkatan pemahaman dan keterampilan memandikan jenazah. Kata kunci: Memandikan Jenazah, Fardhu Kifayah, Perawatan Jenazah  ABSTRACT Bathing the corpse is the first act that must be done by Muslims, before covering, praying, and burying the body. Fardhu kifayah is an obligation that must be carried out if no one does this, then the entire population around the place of residence of the corpse will sin. Therefore, bathing the corpse is something that must be done. And if this has been implemented, then the obligations of the local Muslim population are cut off. The goal is to create a generation that understands the process of managing Muslim bodies in accordance with Islamic teachings. Collaborating with the Ahmad Dahlan Stikes Institute in Cirebon and the Griya Caraka Mosque Youth. The method used is counseling and practice. The results obtained increased understanding and skills in bathing corpses. The conclusion from the counseling participants was that there was an increase in understanding and skills in bathing corpses. Keywords: Bathing the Body, Fardhu Kifayah, Caring for the Body
Edukasi Mencuci Tangan dan Pemeriksaan Indeks Massa Tubuh Anak Taamu Taamu; Nurjannah Nurjannah; Fitri Wijayati; Sitti Muhsinah
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 5, No 5 (2022): Volume 5 No 5 Mei 2022
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v5i5.6217

Abstract

ABSTRAK Salah satu aspek dasar kesehatan anak adalah kebersihan tangan. Tingkah laku anak yang senang bermain dan sering berinteraksi langsung dengan lingkungan dapat terpapar bakteri yang dapat menempel pada tangannya. Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk Menginplementasikan tindakan mencuci tangan pada anak usia SD. Metode kegiatan dilakukan dengan teknik informing, Modelling, Role Playing, Performance Feedback, dan Transfer Training). Hasil kegiatan pengabdian masyarakat menunjukkan bahwa Pengetahuan tentang mencuci tangan setelah informing dan modeling meningkat menjadi 100% pada kategori baik. Hasil Role Play menunjukkan bahwa para siswa mampu menerapkan langkah-langkah prosedur mencuci tangan secara nyata sesuai dengan materi yang telah diajarkan. Kegiatan role play dan Transfer training mampu membiasakan perilaku mencuci tangan dalam kehidupan sehari-hari saat berada di sekolah maupun di rumah; Indeks Massa Tubuh pre test sebagian besar berada pada kategori kurus berat (94,3%) dan hanya 5,7% yang memiliki Indeks Massa Tubuh normal. Sedangkan Indeks Massa Tubuh post test sebagian besar berada pada kategori kurus berat (94,3%) dan hanya 5,7% yang memiliki Indeks Massa Tubuh normal Kata Kunci: Pengetahuan, Mencuci Tangan, Indeks Masa Tubuh    ABSTRACT One of the fundamental aspects related to children's health is the issue of hand hygiene. The behavior of children who like to play and often interact directly with the environment certainly has the potential to be exposed to bacterial germs that can stick to their hands. This community service aims to implement the action of washing hands in elementary school age children. The method of activity is done by informing techniques, modeling, role playing, performance feedback, and transfer training). The results of community service activities showed that knowledge about hand washing after informing and modeling increased to 100% in the good category. Role Play results show that students are able to apply the actual hand washing procedure steps according to the material that has been taught. Role play and transfer training activities are able to familiarize hand washing behavior in daily life while at school or at home; Most of the pre-test Body Mass Index were in the heavy weight category (94.3%) and only 5.7% had a normal Body Mass Index. While the Body Mass Index post-test was mostly in the category of severe underweight (94.3%) and only 5.7% had a normal Body Mass Index.Keyword: knowledge, Hand Washing, Body Mass Index
Peningkatan Kesehatan Masyarakat Tentang Hipertensi Melalui Edukasi Interaktif Di Kelurahan Pondok Sayur, Pematangsiantar Rosnancy Renolita Sinaga; Donald Loffie Muntu
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 5, No 5 (2022): Volume 5 No 5 Mei 2022
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v5i5.4910

Abstract

ABSTRAK Hipertensi masih merupakan tantangan besar di Indonesia dan merupakan kondisi yang sering ditemukan pada pelayanan kesehatan primer kesehatan. Hipertensi merupakan masalah kesehatan dengan prevalensi yang tinggi dan pengontrolan hipertensi belum adekuat meskipun obat-obatan yang efektif banyak tersedia. World Hypertension Day (WHD) atau Hari Hipertensi Dunia diperingati setiap tahun setiap tanggal 17 Mei sejak 2005. Kegiatan ini dimaksudkan untuk menyebarluaskan informasi kepada seluruh masyarakat di dunia agar memberikan perhatian, peran serta dan mendukung upaya pencegahan dan penanggulangan masalah hipertensi sebagai silent killer, yang berpotensi menyebabkan epidemi di dunia. Tujuan pemberian edukasi dalam kegiatan penyuluhan ini maka masyarakat di Kelurahan Pondok Sayur melalui ibu-ibu PKK dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat sebagai dasar utama untuk melakukan tindakan pengendalian dan pencegahan terjadinya penyakit hipertensi. Diharapkan setelah mengikuti kegiatan penyuluhan kesehatan ini maka masyarakat akan meningkat kesehatannya, melalui tindakan pencegahan dan pengendalian penyakit hipertensi. Kata Kunci: Hipertensi, Edukasi Interaktif, Peningkatan Kesehatan  ABSTRACT Hypertension is still a major challenge in Indonesia and is a condition often found in primary health services. Hypertension is a health problem with a high prevalence and control of hypertension has not been adequate even though effective drugs are widely available. World Hypertension Day (WHD) has been celebrated every year on May 17 since 2005. This activity is intended to disseminate information to all people in the world to pay attention, participate and support efforts to prevent and overcome the problem of hypertension as a silent killer, which has the potential to cause epidemics in the world. The goal to provide education in this counseling activity, that the community in Pondok Sayur Village through mothers involved in PKK program can increase public knowledge as the main basis for controlling and preventing the occurrence of hypertension. It is expected that after participating in this health counseling activity, the community will improve their health, through preventive measures and control of hypertension. Keywords: Hypertension, Interactive Education, Improved Health
Pelatihan Keterampilan Berbicara Sri Astuti; Herpanus Herpanus; Tedi Suryadi
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 5, No 5 (2022): Volume 5 No 5 Mei 2022
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v5i5.5853

Abstract

ABSTRAK Kegiatan pelatihan dilaterbelakangi rendahanya keterampilan siswa berkomunikasi dengan sopan. Siswa lebih banyak menggunakan telpon genggam dari pada komunikasi langsung dengan lingkungan sekitarnya. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pelatihan kepada siswa agar terampil berkomunikasi secara sopan di lingkungan sosialnya. Metode yang digunakan adalah memberikan pelatihan prinsip-prinsip kesopanan dalam komunikasi terutama komunikasi kepada siswa SMP Nusantara Indah Sintang. Hasil yang diperoleh setelah kegiatan ini dilakukan, siswa lebih terampil berkomunikasi secara sopan. Faktor penyebab kurangnya keterampilan berkomunikasi secara sopan, yaitu kurangnya pengetahuan siswa tentang prinsip-prinsip kesopanan dalam berkomunikasi, kurangnya kesadaran orang tua akan pendidikan di lingkungan keluarga, dan kurangnya pendidikan orang tua. Faktor ekonomi yang memaksa orang tua lebih fokus mencari nafkah dan kurang memperhatikan pendidikan anak, kemajuan ilmu pengetahuan yang menyebabkan anak diberi fasilitas yang dapat mengakses segala sesuatu dengan bebas tanpa kontrol orang tua, anal lebih banyak menggunakan telepon genggam sehingga kurangnya interaksi langsung/komunikasi langsung dengan orang tua. Dapat disimpulkan bahwa setelah mendapatkan pelatihan keterampilan berbicara, siswa lebih terampil dalam komunikasi dengan mengedapankan prinsip-prinsip kesopanan, baik berbicara dengan sesame siswa, berbicara kepada guru, serta berbicara dilingkungan tempat tinggalnya. Kata Kunci: Kesopanan, Komunikasi, Pelatihan ABSTRACT The training activity was motivated by the low skills of students to communicate politely. Students use cell phones more than direct communication with the surrounding environment. This activity aims to provide training to students to be skilled at communicating politely in their social environment. The method used is to provide training on the principles of politeness in communication, especially communication to students of SMP Nusantara Indah Sintang. The results obtained after this activity is carried out, students are more skilled at communicating politely. Factors causing the lack of polite communication skills, namely the lack of knowledge of students about the principles of politeness in communication, lack of parental awareness of education in the family environment, and lack of parental education. Economic factors force parents to focus more on earning a living and pay less attention to their children's education. Advances in science cause children to be given facilities that can access everything freely without parental control. Anal uses mobile phones more so that there is less direct interaction/communication with parents. It can be concluded that after receiving speaking skills training, students are more skilled in communication by prioritizing the principles of politeness, both talking to fellow students, talking to teachers, and speaking in their neighborhood. Keywords: Politeness, Communication, Training
Program Pemberdayaan Masyarakat dalam Pencegahan Kekerasan Seksual Terhadap Anak di Kabupaten Karawang Nelly Apriningrum; Maria Alia Rahayu; Sri Rahayu; Irma Yanti; Narsih Widianingsih; Opi Rofiyah; Triska Juniasari; Anastasya Rizky Meilawathie
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 5, No 5 (2022): Volume 5 No 5 Mei 2022
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v5i5.5706

Abstract

ABSTRAK Kekerasan seksual pada anak berdampak pada gangguan fisik seperti adanya trauma fisik yang ditandai dengan rasa nyeri, perdarahan, infeksi maupun penyakit, gangguan psikologis seperti stress, gelisah pasca trauma, gelisah, menyakiti diri sendiri  maupun gangguan sosial berupa takut bertemu dengan orang lain dan menarik diri . Polres Kabupaten Karawang menyebutkan terdapat 15 kasus kekerasan seksual pada anak, sedangkan di Kecamatan Teluk Jambe tepatnya di Dusun Kaum Jaya terdapat seorang korban kekerasan seksual terhadap anak yang pelakunya merupakan orang terdekat korban. Bidan sebagai salah satu tenaga kesehatan yang dekat dengan masyarakat dan memberikan pelayanan secara komprehensif pada daur kehidupan perempuan harus mampu menangani masalah kekerasan seksual pada anak. Tujuan program ini untuk meningkatkan status kesehatan Anak Y baik secara fisik maupun psikologis dan memberdayakan peran masyarakat serta meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang pendidikan seksual. Metode pelaksanaan kegiatan ini meliputi sosialisasi, kaderisasi, implementasi yang terdiri dari upaya kuratif, preventif dan promotif, monitoring dan evaluasi. Bahan yang digunakan dalam kegiatan ini meliputi   materi, leaflet, flipchart dan spanduk serta alat cek laboratorium. Hasil kegiatan berupa peningkatan kesehatan fisik dan psikologis Anak Y serta peningkatan pengetahuan masyarakat mengenai pendidikan seksual pada anak. Upaya preventif dan promotif tentang pendidikan seksual terhadap anak diharapkan dapat diberikan didaerah lain yang membutuhkan mengingat kasus kekerasan seksual pada anak semakin meningkat di beberapa daerah. Kata kunci: Anak, Kekerasan, Masyarakat, Pemberdayaan, Seksual  ABSTRACT Sexual violence against children has an impact on physical disorder such as physical trauma which is characterized by pain, bleeding, infection or disease, psychological disorders such as stress, post traumatic anxiety, self harm and social disturbances in the form of fear of meeting other people and withdrawing. The Karawang district police stated that  there were 15 cases of sexual violence against children, while in Telukjambe Subdistrict in Kaum Jaya hamlet, there was a victim of violence against children whose perpetrator was the victim’s closest person.  Midwives as one of the health workers who are close to he community and provide comprehensive service in the life cycle of women must be able to overcome the problem of violence against children. The aim  of this programs is to improve the health status  of children both physically and  psychologically and to empower the role of the community and increase publicknowledge about sexual education. The method of implementing this activity includes socialization, regeration, implementation which consists of curative, preventive and promotive efforts, monitoring and evaluation. Materials used in this activity include materials, leaflets, flipcharts and banners as well as laboratory chek kits. The result of the activity are in the form of improving the physical and psychological helath og child Y and increasing public knowledge about sexual education in children. It is hoped that preventive and promotive efforts regarding seual education for children can be provided in other areas where violence against children is increasing in some areas.   Keywords: Children,  Violence,  Society, Empowerment, Sexual
Edukasi Pemanfaatan Tanaman Obat Keluarga untuk Penyakit Degeneratif Welly Ratwita; Evi Sovia; M Djamaludin
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 5, No 5 (2022): Volume 5 No 5 Mei 2022
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v5i5.5713

Abstract

ABSTRAK Perubahan gaya hidup menyebabkan peningkatan angka kejadian penyakit degeneratif seperti diabetes mellitus, hipertensi, hiperkolesterolemia di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Berbagai metode pengobatan dikembangkan untuk mengatasinya, termasuk penggunaan obat tradisional. Pemerintah Indonesia pun mulai menggalakkan program saintifikasi jamu untuk mendukung hal tersebut. Meningkatnya pemanfaatan lahan keluarga untuk menanam tanaman obat keluarga perlu diimbangi dengan peningkatan pengetahuan masyarakat mengenai bagaimana pemanfaatan tanaman obat keluarga untuk pencegahan dan pengobatan penyakit. Untuk itu maka Tim  Pengabdian Masyarakat FK UNJANI bermitra dengan pihak pimpinan kampus untuk melakukan edukasi dalam upaya pemanfaatan tanaman obat keluarga dalam pencegahan dan pengobatan penyakit. Sehubungan masih pandemi COVID-19 metode yang digunakan adalah webinar. Pada kegiatan ini juga peserta diberikan kuesioner untuk mengetahui pengetahuan peserta webinar tentang obat herbal. Usia responden yang mengikuti kegiatan ini bervariasi, dengan rentang usia terbanyak pada usia 21-30 th (29,6%), diikuti dengan rentang usia 40-50 tahun (25,9%). Berdasarkan kuesioner yang diberikan, terlihat bahwa sebagian besar responden tidak mengeluhkan adanya penyakit degeneratif (77,8%). Sebagian lainnya mengalami penyakit darah tinggi dan hiperkolesterolemia (7,4%). Peserta yang menyatakan pernah mengonsumsi obat herbal (59,3%). Obat herbal yang dikonsumsi diperoleh dari membeli obat herbal kemasan (52,9%), menanam sendiri (23,5%), mebeli bahan baku tanaman dan meracik sendiri, serta sebagian lagi biasa membeli jamu gendong. Pengonsumsian obat herbal sebagian besar tidak teratur (76,5%), 1-2x/minggu (11,8%) dan 1-2x/bulan (11,8%). Terlihat meskipun 81,5% peserta mengetahui bahwa lahan di rumah dapat dimanfaatkan untuk menanam TOGA, ternyata hanya 55,6% yang memanfaatkan lahan yang ada di rumah untuk penanaman TOGA. Kata Kunci: Tanaman Obat Keluarga, Penyakit Degeneratif, Diabetes Mellitus  ABSTRACT Lifestyle changes cause an increase in the incidence of degenerative diseases such as diabetes mellitus, hypertension, hypercholesterolemia throughout the world, including Indonesia. Various treatment methods were developed to overcome this, including the use of traditional medicine. The Indonesian government has also begun to promote a herbal medicine saintification program to support. One of the simplest things that is also encouraged is the use of family land to grow family medicinal plants in all homes. Unfortunately, this is not matched by increasing public knowledge about how to use family medicinal plants for disease prevention and treatment. The same thing was experienced by the teaching, educational and supporting staff in the General Achmad Yani University campus. The problems faced by these partners inspired the UNJANI FK Community Service Team to partner with the campus leadership to conduct education in an effort to use family medicinal plants in the prevention and treatment of diseases. Due to the COVID-19 pandemic, the method used is webinars. In this activity, participants were also given a questionnaire to determine the knowledge of the webinar participants about herbal medicine. The ages of respondents who took part in this activity varied, with the highest age range being 21-30 years old (29.6%), followed by 40-50 years old (25.9%). Based on the questionnaire given, it appears that most of the respondents did not complain of degenerative diseases (77.8%). Others had high blood pressure and hypercholesterolemia (7.4%). Participants who stated that they had used herbal medicine (59.3%). The herbal medicines consumed were obtained from buying packaged herbal medicines (52.9%), growing their own (23.5%), buying plant raw materials and making their own blends, and some used to buy jamu carrying. The consumption of herbal medicines was mostly irregular (76.5%), 1-2x/week (11.8%) and 1-2x/month (11.8%). It can be seen that although 81.5% of participants knew that land at home could be used to plant TOGA, it turned out that only 55.6% used land at home to plant TOGA. Keywords: Family Medicinal Plants, Degenerative Diseases, Diabetes Mellitus
Efektivitas Penggunaan Teknik Konsumsi Pisang Ambon Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pada Pasien Dengan Hipertensi Di Kelurahan Sukarame II Teluk Betung Barat Bandar Lampung Dewi Kusumaningsih; Eka Trismiyana; Rudi M. Irawan
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 5, No 5 (2022): Volume 5 No 5 Mei 2022
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v5i5.4745

Abstract

ABSTRAKData World Health Organization (WHO) tahun 2015 menunjukkan sekitar 1,13 Miliar orang di dunia menyandang hipertensi. Jumlah penyandang hipertensi terus meningkat setiap tahunnya, diperkirakan pada tahun 2025 akan ada 1,5 Miliar orang yang terkena hipertensi, dan diperkirakan setiap tahunnya 9,4 juta orang meninggal akibat hipertensi (Kemenkes RI, 2019). Tujuan pemberian teknik konsumsi pisang ambon untuk mengetahui efektivitas sebelum dan sesudah mengonsumsi pisang ambon pada pasien yang memiliki hipertensi apakah mengalami penurunan atau tidak. Rancangan studi kasus (case study) menggunakan 2 subjek yang berdomisili di Kelurahan Sukarame II Betung Barat Bandar Lampung  Tahun 2021. Analisa data dilakukan menggunakan analisis deskriptif dan asuhan keperawatan. Hasil studi kasus menunjukkan bahwa setelah dilakukan pemberian konsumsi pisang ambon selama 3 hari berturut-turut pagi dan sore hari terjadi penurunan tekanan darah pada pasien dengan hipertensi. Mengonsumsi pisang ambon disarankan untuk terus dikonsumsi oleh pasien untuk menjadikan tekanan darah dalam keadaan normal dan agar tidak selalu mengonsumsi obat dengan bahan kimia yang memiliki efek samping serta mengonsumsi pisang ambon haruslah diimbangi dengan pola hidup yang sehat, aktivitas yang rutin. Kata Kunci: Hipertensi, Keperawatan Komprehensif, Pisang AmbonABSTRACT Data from the World Health Organization (WHO) in 2015 showed that around 1.13 billion people in the world have hypertension. The number of people with hypertension continues to increase every year, it is estimated that in 2025 there will be 1.5 billion people affected by hypertension, and it is estimated that every year 9.4 million people die from hypertension (Kemenkes RI, 2019). The purpose of giving the Ambon banana consumption technique is to determine the effectiveness before and after consuming Ambon banana in patients who have hypertension whether it has decreased or not. Thecase studydesign uses 2 subjects who are domiciled in Sukarame II Betung Barat Village, Bandar Lampung in 2021. Data analysis was carried out using descriptive analysis and nursing care. The results of the case study showed that after consuming Ambon bananas for 3 consecutive days in the morning and evening there was a decrease in blood pressure in patients with hypertension. Consuming Ambon bananas is recommended to be consumed by patients to make blood pressure normal and not always take drugs with chemicals that have side effects and consuming Ambon bananas must be balanced with a healthy lifestyle, routine activities. Keywords: Hypertension, Comprehensive Nursing, Banana Ambon
Penyuluhan Dan Skrining Tumbuh Kembang Pada Anak Di Panti Asuhan YBKN Al-Hisyam Jakarta Selatan Fitri Annisa; Henny Kusumawati; Sumrahadi Sumrahadi
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 5, No 5 (2022): Volume 5 No 5 Mei 2022
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v5i5.5755

Abstract

ABSTRAK Indonesia saat ini masih mengalami masalah gizi pada anak. Salah satu upaya untuk mengatasi masalah tersebut adalah dengan melaksanakan pemantauan pertumbuhan. Pemantauan pertumbuhan dapat dilakukan di unit keluarga, namun bagi anak-anak yang tinggal di panti asuhan, hal tersebut dapat digantikan oleh pengurus panti asuhan. Tujuan dari pengabdian masyarakat ini adalah meningkatkan pengetahuan dan keterampilan pengurus panti asuhan YBKN Al-Hasyim tentang pemantauan pertumbuhan anak serta mengetahui status gizi balita di Panti Asuhan YBKN. Hasil kegiatan didapatkan bahwa  skor post test pengetahuan pengurus panti terkait pemantauan pertumbuhan berada dalam kategori pengetahuan baik (nilai rerata 86,2). Selain itu, didapatkan hasil status gizi baik: 4 anak, status gizi kurus: 4 anak, status gizi sangat kurus 11 anak, serta 1 orang dengan status gizi gemuk. Peserta penyuluhan juga mampu melakukan pemantauan pertumbuhan secara mandiri. Kata kunci: Gizi, Panti Asuhan, Pertumbuhan, Anak ABSTRACT Indonesia is currently experiencing children's malnutrition. Growth monitoring was one of the key activities to overcome the problem. Growth monitoring can be done in by the family, but for children whose living in an orphanage, it can be done by orphanage workers. The purpose of this community service was to increase the knowledge and skills of YBKN Al-Hasyim orphanage workers about growth monitoring and to know the nutritional status of the children under five years at YBKN Orphanage. The evaluation of the activity showed that the knowledge of growth monitoring post-test score was in a good category (mean value 86.2). In addition, the participants of the event were also able to do growth monitoring independently. The results of growth monitoring were: 4 children were in normal nutritional status, 4 children were underweight, 11 children were severely underweight, and 1 child was obese.  Keywords: Nutritions, Orphanage, Growth, ChildrenABSTRAK[a1]  Indonesia saat ini masih mengalami masalah gizi pada anak. Salah satu upaya untuk mengatasi masalah tersebut adalah dengan melaksanakan pemantauan pertumbuhan. Pemantauan pertumbuhan dapat dilakukan di unit keluarga, namun bagi anak-anak yang tinggal di panti asuhan, hal tersebut dapat digantikan oleh pengurus panti asuhan. Tujuan dari pengabdian masyarakat ini adalah meningkatkan pengetahuan dan keterampilan pengurus panti asuhan YBKN Al-Hasyim tentang pemantauan pertumbuhan anak serta mengetahui status gizi balita di Panti Asuhan YBKN. Hasil kegiatan didapatkan bahwa  skor post test pengetahuan pengurus panti terkait pemantauan pertumbuhan berada dalam kategori pengetahuan baik (nilai rerata 86,2). Selain itu, didapatkan hasil status gizi baik: 4 anak, status gizi kurus: 4 anak, status gizi sangat kurus 11 anak, serta 1 orang dengan status gizi gemuk. Peserta penyuluhan juga mampu melakukan pemantauan pertumbuhan secara mandiri. Kata kunci: Gizi, Panti Asuhan, Pertumbuhan, Anak ABSTRACT Indonesia is currently experiencing children malnutrition. Growth monitoring was one of the key activities to overcome the problem. Growth monitoring can be done in by the family, but for children whose living in an orphanage, it can be done by orphanage workers. The purpose of this community service was to increase the knowledge and skills of YBKN Al-Hasyim orphanage workers about growth monitoring and to know the nutritional status of the children under five years at YBKN Orphanage. The evaluation of the activity showed that the knowledge of growth monitoring post-test score was in the good category (mean value 86.2). In addition, the participants of the event were also able to do growth monitoring independently. The results of growth monitoring were: 4 children were in normal nutritional status, 4 children were underweight, 11 children were severe underweight, and 1 child was obese. Keywords: Nutritions, Orphanage, Growth, Children [a1]Cakupan abstark apada jurnal ini adalah pengenatar/pendahuluan abstrak, tujuan, hasil dan kesimpulan. Mohon kesimpulan diatambahkan

Filter by Year

2022 2022


Filter By Issues
All Issue Vol 8, No 11 (2025): Volume 8 No 11 (2025) Vol 8, No 10 (2025): Volume 8 No 10 (2025) Vol 8, No 9 (2025): Volume 8 No 9 (2025) Vol 8, No 8 (2025): Volume 8 No 8 (2025) Vol 8, No 7 (2025): Volume 8 No 7 (2025) Vol 8, No 6 (2025): Volume 8 No 6 (2025) Vol 8, No 5 (2025): Volume 8 No 5 (2025) Vol 8, No 4 (2025): Volume 8 No 4 (2025) Vol 8, No 3 (2025): Volume 8 No 3 (2025) Vol 8, No 2 (2025): Volume 8 No 2 (2025) Vol 8, No 1 (2025): Volume 8 No 1 (2025) Vol 7, No 12 (2024): Volume 7 No 12 (2024) Vol 7, No 11 (2024): Volume 7 No 11 (2024) Vol 7, No 10 (2024): Volume 7 No 10 (2024) Vol 7, No 9 (2024): Volume 7 No 9 (2024) Vol 7, No 8 (2024): Volume 7 No 8 (2024) Vol 7, No 7 (2024): Volume 7 No 7 2024 Vol 7, No 6 (2024): Volume 7 No 6 2024 Vol 7, No 5 (2024): Volume 7 No 5 2024 Vol 7, No 4 (2024): Volume 7 No 4 2024 Vol 7, No 3 (2024): Volume 7 No 3 2024 Vol 7, No 2 (2024): Volume 7 No 2 2024 Vol 7, No 1 (2024): Volume 7 No 1 2024 Vol 6, No 12 (2023): Volume 6 No 12 2023 Vol 6, No 11 (2023): Volume 6 No 11 2023 Vol 6, No 10 (2023): Volume 6 No 10 2023 Vol 6, No 9 (2023): Volume 6 No 9 2023 Vol 6, No 8 (2023): Volume 6 No 8 2023 Vol 6, No 7 (2023): Volume 6 No 7 2023 Vol 6, No 6 (2023): Volume 6 No 6 Juni 2023 Vol 6, No 5 (2023): Volume 6 No 5 Mei 2023 Vol 6, No 4 (2023): Volume 6 No 4 April 2023 Vol 6, No 3 (2023): Volume 6 No 3 Maret 2023 Vol 6, No 2 (2023): Volume 6 No 2 Februari 2023 Vol 6, No 1 (2023): Volume 6 No 1 Januari 2023 Vol 5, No 12 (2022): Volume 5 No 12 Desember 2022 Vol 5, No 11 (2022): Volume 5 No 11 November 2022 Vol 5, No 10 (2022): Volume 5 No 10 Oktober 2022 Vol 5, No 9 (2022): Volume 5 No 9 September 2022 Vol 5, No 8 (2022): Volume 5 No 8 Agustus 2022 Vol 5, No 7 (2022): Volume 5 No 7 Juli 2022 Vol 5, No 6 (2022): Volume 5 No 6 Juni 2022 Vol 5, No 5 (2022): Volume 5 No 5 Mei 2022 Vol 5, No 4 (2022): Volume 5 No 4 April 2022 Vol 5, No 3 (2022): Volume 5 No 3 Maret 2022 Vol 5, No 2 (2022): Volume 5 No 2 Februari 2022 Vol 5, No 1 (2022): Volume 5 No 1 Januari 2022 Volume 4 Nomor 6 Desember 2021 Volume 4 Nomor 5 Oktober 2021 Volume 4 Nomor 4 Agustus 2021 Volume 4 Nomor 3 Juni 2021 Volume 4 Nomor 2 April 2021 Volume 4 Nomor 1 Februari 2021 Volume 3 Nomor 2 Oktober 2020 Volume 3 Nomor 1 April 2020 Volume 2 Nomor 2 Oktober 2019 Volume 2 Nomor 1 April 2019 Volume 1 Nomor 2 Oktober 2018 Volume 1 Nomor 1 April 2018 More Issue