cover
Contact Name
M. Arifki Zainaro
Contact Email
m.arifkiz@yahoo.com
Phone
+6285366376666
Journal Mail Official
jka@malahayati.ac.id
Editorial Address
Jalan Pramuka No 27 Kemiling, Kota Bandar Lampung
Location
Kota bandar lampung,
Lampung
INDONESIA
Jurnal Kreativitas PKM
Published by Universitas Malahayati
ISSN : 26150921     EISSN : 26226030     DOI : 10.3324
Core Subject : Health,
Jurnal Kreativitas Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) merupakan jurnal yang bertaraf nasional yang memiliki fokus utama pada pengaplikasian hasil penelitian dan ilmu-ilmu di bidang kesehatan yang dilakukan pada masyarakat dalam bentuk pengabdian kepada masyarakat. Lingkup bidang pengabdian kepada masyarakat antara lain meliputi pelatihan, penyuluhan, pendidikan kesehatan dan pemberdayaan masyarakat. Pengabdian kepada masyarakat berisi berbagai kegiatan penanganan dan pencegahan berbagai potensi, kendala, tantangan, dan masalah kesehatan yang ada di masyarakat. Pelaksanaan kegiatan pengabdian juga melibatkan partisipasi masyarakat dan mitra. Kegiatan pengabdian tersebut disusun dalam suatu kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan kesehatan masyarakat. Tujuan dari publikasi jurnal ini adalah untuk menyebarluaskan pemikiran konseptual atau ide-ide yang telah dicapai di bidang kesehatan.
Articles 43 Documents
Search results for , issue "Vol 7, No 10 (2024): Volume 7 No 10 (2024)" : 43 Documents clear
Pencegahan Stunting pada Balita Melalui Refreshing Pemantauan Pertumbuhan dan Pelatihan Pembuatan PMT MI Beras Hitam Kelor pada Kader Posyandu Nur, Astuti; Pantaleon, Maria Goreti; Nita, Maria Helena Dua; Costa, Santa Luciana Da; Nenotek, Christina R.
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 7, No 10 (2024): Volume 7 No 10 (2024)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v7i10.16311

Abstract

ABSTRAK Posyandu merupakan pelayanan kesehatan dasar bagi masyarakat dalam mendeteksi masalah gizi. Peran kader sangat dibutuhkan dalam pendampingan pemantauan tumbuh kembang balita. Untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kader dalam melakukan pengukuran antropometri, menghitung umur dan ploting KMS serta pembuatan PMT mi beras hitam kelor. Kegiatan pengabdian masyarakat dilaksanakan di Prodi Gizi Poltekkes Kemenkes Kupang dengan mendatangkan kader posyandu Puskesmas Oesapa sebanyak 30 orang pada bulan April-Mei tahun 2024. Kegiatan pengabdian yang dilakukan meliputi: 1). Pelatihan pengukuran antropometri (berat badan, tinggi badan, lingkar kepala dan lingkar lengan atas), 2). Pelatihan ploting grafik pertumbuhan dan menghitung umur, dan 3). Pelatihan pembuatan PMT Mie Beras Hitam Kelor. Setelah kegiatan pelatihan dilakukan, pengetahuan kader terhadap materi yang diberikan mengalami peningkatan yang ditunjukkan nilai posttest yang menunjukkan pengetahuan kader kategori baik meningkat dari 5 (16,7%) menjadi 20 (66,7%) dan kategori kurang berkurang dari 9 (30%) menjadi 1 (3,3%). Rata-rata pengetahuan kader mengalami peningkatan dari 61 menjadi 82. Refreshing (pelatihan) efektif meningkatkan pengetahuan kader dalam pemantauan pertumbuhan balita dan pembuatan PMT mi beras hitam. Kata Kunci: Pelatihan, Kader, Posyandu, Stunting, Balita  ABSTRACT Posyandu is a basic health service for the community in detecting nutritional problems. The role of cadres is very much needed in assisting in monitoring the growth and development of toddlers. To increase cadres' knowledge and skills in carrying out anthropometric measurements, calculating age and plotting KMS as well as making PMT for Moringa black rice noodles. Community service activities were carried out at the Kupang Ministry of Health Polytechnic Nutrition Study Program by bringing in 30 Oesapa Community Health Center posyandu cadres in April-May 2024. The service activities carried out included: 1). Anthropometric measurement training (body weight, height, head circumference and upper arm circumference), 2). Training in plotting growth charts and calculating age, and 3). Training on making Moringa Black Rice Noodle PMT. After the training activities were carried out, the cadres' knowledge of the material provided increased as shown by the posttest score which showed that the knowledge of the good category cadres increased from 5 (16.7%) to 20 (66.7%) and the poor category decreased from 9 (30 %) to 1 (3.3%). The average knowledge of cadres has increased from 61 to 82. Refreshing (training) is effective in increasing cadres' knowledge in monitoring the growth of toddlers and making PMT black rice noodles.  Keywords: Training, Cadres, Posyandu, Stunting, Toddlers
Pemberdayaan Sukarelawan di Desa Pandansari Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang dalam Pembuatan Eco Enzim Jeruk Lemon dan Sabun Cair Cuci Tangan Lansia Sugiyanto, Sugiyanto; K. A, Venny; R. J. L, Nancy
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 7, No 10 (2024): Volume 7 No 10 (2024)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v7i10.15710

Abstract

ABSTRAK  Kegiatan Program Kemitraan Masyarakat “Pemberdayaan Tim Sukarelawan di RW 02 Ds Pandansari Krajan Desa Pandansari Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang dalam Pengelolaan dan Pemanfaatan Limbah Jeruk Lemon sebagai Eco Enzym yang digunakan sebagai Sabun Cuci Tangan Lansia” diawali dengan pengkajian awal terhadap keadaaan di lapangan melalui observasi, yang didapatkan bahwa pada masa ini limbah jeruk lemon merupakan limbah rumah tangga dan lingkungan yang belum di manfaatkan dengan baik. Sehingga limbah jeruh lemon ini sering menjadi masalah linggkungan karena merupakan sampah dan penangannya masih belum dilakukan secara baik. Oleh karena itu dibutuhkan kegiatan pemberdayaan masyarakat terkait dengan pemanfaatan limbah jeruk lemon menjadi eco enzyme yang digunakan untuk sabun cuci tangan pada lansia. Pengabdian ini diikuti oleh Tim Sukarelawan sebanyak 12 orang dan kegiatan pengabdian masyarakat ini dibagi 3 kegiatan yaitu Tahap persiapan melakukan pendekatan terhadap tim sukarelawan, tahap pelaksanaan memberikan edukasi kepada tim sukarelawan terkait masalah limbah sampah organik terutama jeruk lemon  rumah tangga dan lingkungan serta memberikan solusi dalam penanganan limbah sampah organik terutama jeruk lemon untuk dimanfaatkan menjadi eco enzyme dan selanjutnya dibuat sabun cuci tangan untuk lansia. Tahap evaluasi dilakukan dengan menggunakan kuesioner Pre-Post Test terhadap peningkatan tingkat pengetahuan terkait dimanfaatkan limbah jeruk lemon menjadi eco enzyme dan selanjutnya dibuat sabun cuci tangan untuk lansia sedangkan untuk ketrampilannya diukur melalui ceklist. Hasil pretest rata-rata 47,5% dan posttest rata-rata 93%, sehingga pada kegiatan PkM ini terjadi peningkatan pengetahuan sebesar 45,5 %, sedangkan penilaian dari segi ketrampilan dalam proses pembuatan eco enzim jeruk lemon dan sabun cair cuci tangan mempunyai skor 100 Kata Kunci: Pemberdayaan, Masyarakat,  Eco Enzim, Jeruk Lemon  ABSTRACT Community Partnership Program activity "Empowering the Volunteer Team in RW 02 Ds Pandansari Krajan, Pandansari Village, Poncokusumo District, Malang Regency in the Management and Utilization of Lemon Waste as an Eco Enzyme used as Hand Washing Soap for the Elderly" begins with an initial assessment of the situation in the field through observation, which It was found that currently lemon waste is household and environmental waste that has not been utilized properly. So this lemon juice waste often becomes an environmental problem because it is rubbish and its handling has not been done properly. Therefore, community empowerment activities are needed related to the use of lemon waste into eco enzymes which are used for hand washing soap for the elderly. This service was attended by a volunteer team of 12 people and this community service activity was divided into 3 activities, namely the preparation stage, approaching the volunteer team, the implementation stage, providing education to the volunteer team regarding the problem of organic waste, especially household lemons and the environment, as well as providing solutions in handling it. organic waste, especially lemons, to be used as eco enzyme and then made into hand washing soap for the elderly. The evaluation stage was carried out using a Pre-Post Test questionnaire to increase the level of knowledge related to using lemon waste to make eco enzyme and then making hand washing soap for the elderly, while skills were measured using a checklist. The average pretest result was 47.5% and the average posttest was 93%, so that in this PkM activity there was an increase in knowledge of 45.5%, while the assessment in terms of skills in the process of making eco enzyme lemon and liquid hand washing soap had a score 100. Keywords: Empowerment, Community, Eco Enzyme, Lemon
Optimalisasi terhadap Pelaksanaan Penilaian Pemulihan Pasca Anestesi di Post Anasthesia Care Unit (Pacu) Rahman, Taupik; Suhartono, Eko; Shadiqi, Muhammad Abdan; Febriyasy, Fathia
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 7, No 10 (2024): Volume 7 No 10 (2024)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v7i10.17021

Abstract

ABSTRAK Pemantauan  pemulihan  pasca  anestesi  di  Post  Anesthesia  Care  Unit  (PACU)  merupakan  tahap  krusial  dalam  perawatan  pasien  setelah  prosedur  anestesi.  Namun,  berbagai  faktor  dapat  menghambat  optimalisasi  proses  pemantauan  ini,  sehingga  meningkatkan  risiko  komplikasi  dan  menurunkan  kualitas  perawatan.  Penelitian  ini  bertujuan  untuk  mengidentifikasi  masalah-masalah  yang  menghambat  optimalisasi  pemantauan  di  PACU  dan  merumuskan  langkah-langkah  untuk  meningkatkan  kualitas  pemantauan  tersebut.  Metode  penelitian  yang  digunakan  adalah  pendekatan  kualitatif,  melibatkan  wawancara  mendalam,  diskusi  kelompok  terarah  (Focus  Group  Discussion  atau  FGD),  dan  analisis  akar  masalah  (Root  Cause  Analysis  atau  RCA).  Wawancara  dilakukan  dengan  tenaga  kesehatan  yang  terlibat  langsung  di  PACU,  termasuk  penata  anestesi  dan  perawat.  Hasil  analisis  menunjukkan  bahwa  kurangnya  sumber  daya  manusia  (SDM),  metode  pemantauan  yang  tidak  optimal,  pengukuran  yang  tidak  sistematis,  keterbatasan  material  dan  mesin,  serta  kondisi  lingkungan  yang  tidak  mendukung  merupakan  faktor-faktor  utama  yang  menghambat  optimalisasi  pemantauan  di  PACU.  Berdasarkan  temuan  ini,  berbagai  kegiatan  telah  dilakukan,  seperti  penyusunan  SOP  (Standar  Operasional  Prosedur),  diseminasi  informasi  tentang  risiko  komplikasi  pasca  anestesi,  pemasangan  poster  dan  lembar  skor  pemulihan,  sosialisasi  kepada  keluarga  pasien,  serta  pembuatan  form  laporan  pemantauan.  Implementasi  langkah-langkah  tersebut  diharapkan  dapat  meningkatkan  kualitas  pemantauan  pemulihan  pasca  anestesi  di  PACU,  meminimalkan  risiko  komplikasi,  dan  memastikan  keselamatan  serta  pemulihan  pasien  yang  lebih  optimal.  Penelitian  ini  juga  menekankan  pentingnya  keberlanjutan  dalam  pelaksanaan  SOP  dan  edukasi  yang  komprehensif  untuk  membangun  kultur  kerja  yang  lebih  efektif  di  lingkungan  PACU. Kata  Kunci:  Pemulihan  Pasca  Anestesi,  PACU,  Optimalisasi  Pemantauan,  Analisis  Akar  Masalah,  SOP ABSTRACT Monitoring post-anesthesia recovery in the Post Anesthesia Care Unit (PACU) is a crucial stage in patient care after an anaesthetic procedure.  However, various factors can hinder the optimisation of this monitoring process, increasing the risk of complications and reducing the quality of care.  This study aims to identify issues that hinder the optimisation of monitoring in the PACU and formulate measures to improve the quality of such monitoring.  The research method used was a qualitative approach, involving in-depth interviews, focus group discussions (FGDs), and root cause analysis (RCA).  Interviews were conducted with health workers directly involved in the PACU, including anaesthetists and nurses.  The analysis showed that the lack of human resources (HR), suboptimal monitoring methods, unsystematic measurements, limited materials and machinery, and unsupportive environmental conditions are the main factors that hinder the optimisation of monitoring in the PACU.  Based on these findings, various activities have been carried out, such as the preparation of SOPs (Standard Operating Procedures), dissemination of information on the risk of post-anesthesia complications, installation of posters and recovery score sheets, socialisation to patient families, and the creation of monitoring report forms.  The implementation of these measures is expected to improve the quality of post-anesthesia recovery monitoring in the PACU, minimise the risk of complications, and ensure patient safety and optimal recovery.  This study also emphasises the importance of sustainability in the implementation of SOPs and comprehensive education to build a more effective work culture in the PACU environment.  Keywords:  Post-Anesthesia Recovery, PACU, Monitoring Optimisation, Root Cause Analysis, SOPs
Pemberdayaan Kader Posyandu RPTA Mustika Kelurahan Cideng melalui Pengolahan Produk Milk Bun Dkelors (Moringa Oleifera) sebagai Makanan Tambahan 1000 Hari Pertama Kehidupan komariah, Komariah; Lestari, Sri; Suwartini, Tien; Laksmiastuti, Sri; Livia, Florencia; Darma, Joshua; Fernando, Theodorus Aldo; Lidwina, Naomi; Susanto, Shannon Winnie; Fitria, Nada; Aribah, Nada Erica
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 7, No 10 (2024): Volume 7 No 10 (2024)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v7i10.15358

Abstract

ABSTRAK Stunting adalah kondisi gagal tumbuh anak yang diakibatkan kekurangan gizi kronis. Untuk mengatasi kekurangan gizi, perlu dilengkapi dengan pemberian makanan tambahan (PMT), khususnya masukkan gizi seimbang dalam 1000 hari pertama kehidupan (HPK) dalam memenuhi kebutuhan zat gizi, yang bertujuan mengurangi risiko stunting. Kader posyandu Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Mustika, Kelurahan Cideng, sebagai wadah layanan dan tombak penggerak kesehatan masyarakat, harus mempunyai pengetahuan yang baik untuk memperbaiki gizi dalam pencegahan stunting. Salah satunya pemberian makanan tambahan selama 1000 HPK berbasis bahan alam lokal yang tersedia dengan harga terjangkau, salah satunya tanaman kelor (Moringa oleifera). Daun kelor, baik segar maupun kering, dapat digunakan sebagai bahan fortifikasi dalam produk makanan seperti Milk bun Dkelors. Kegiatan ini adalah untuk memberdayakan kader posyandu dalam meningkatkan pengetahuan mengenai manfaat daun kelor segar dan kering, serta produk fortifikasi makanan yang dihasilkan sebagai makanan tambahan pada masa 1000 HPK. Kegiatan ini meliputi tahap persiapan, survei serta analisis masalah. Tahap pelaksanaan kegiatan meliputi pemberian pre-test dan post-test materi paparan, yang diikuti dengan demonstrasi pembuatan produk makanan berbasis daun kelor, salah satunya Milk Bun Dkelors. Hasil pre-test dan post-test menunjukkan peningkatan pengetahuan kader posyandu serta ketertarikan terhadap pembuatan Milk Bun Dkelors berdasarkan hasil uji kesukaan. Terdapat peningkatan pengetahuan kader posyandu tentang manfaat dan aplikasi fortifikasi daun kelor dalam produk makanan seperti Milk Bun Dkelors sebagai makanan tambahan selama 1000 HPK. Kata kunci: Stunting, daun kelor, makanan tambahan, milk bun dkelors  ABSTRACT Stunting is a condition of impaired growth in children caused by chronic malnutrition. To address malnutrition, it is essential to provide supplementary feeding (PMT), particularly by incorporating balanced nutrition during the first 1000 days of life (HPK) to meet nutritional needs and reduce the risk of stunting. Posyandu cadres at the Child-Friendly Integrated Public Space (RPTRA) Mustika in Cideng Village, as a service hub and health mobilization spearhead for the community, must have good knowledge to improve nutrition in stunting prevention. One approach is through supplementary feeding during the 1000 HPK based on locally available, affordable natural ingredients, such as the moringa plant (Moringa oleifera). Fresh or dried moringa leaves can be used as a fortification ingredient in food products, such as Milk Bun Dkelors. This activity aims to empower posyandu cadres by enhancing their knowledge about the benefits of fresh and dried moringa leaves and the fortified food products derived from them as supplementary feeding during the 1000 HPK. The activities include the preparation stage, survey, and problem analysis. The implementation stage includes a pre-test and post-test on the presented material, followed by a demonstration of making food products based on moringa leaves, such as Milk Bun Dkelors. The pre- and post-test results show an increase in posyandu cadres' knowledge and interest in making Milk Bun Dkelors, based on the preference test results. There was an increase in posyandu cadres' knowledge about the benefits and applications of moringa leaf fortification in food products like Milk Bun Dkelors as supplementary feeding during the 1000 HPK. Keywords: Stunting, moringa leaves, supplementary feeding, Milk Bun Dkelors
Deteksi Dini Kanker Cerviks pada Pekerja Migran Indonesia di Malaysia Asmalinda, Wita; Widjayanti, Yhenti; I'tishom, Reny; Corniawati, Inda; Syahnural, Syahnural
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 7, No 10 (2024): Volume 7 No 10 (2024)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v7i10.16661

Abstract

ABSTRAK Kanker serviks diderita oleh hampir 1,4 juta wanita di seluruh dunia dan merupakan kanker reproduksi wanita terbanyak ke-2. Di Indonesia angka kejadian kanker serviks adalah  14,1 per 100.000 Tujuan pengabdian Masyarakat (PKM) Internasional meningkatkan pengetahuan dan kesadaran para pekerja migran Indonesia di Malaysia terhadap deteksi dini kanker serviks. Permasalahan yang dialami oleh para perempuan pekerja migran Indonesia (PMI) di Malaysia adalah tingkat pengetahuan dan kesadaran untuk melakukan deteksi dini kanker serviks masih rendah. Metode yang dilakukan adalah  edukasi dan skrining kanker serviks yang dilakukan dalam 3 tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Tahap perencanaan dengan melakukan koordinasi tim PKM yang terdiri atas doctor ilmu kedokteran, dokter spesialis obgyn,  bidan dan  perawat kesehatan reproduksi dan pihak mitra yaitu LSM Sharing, penyusunan media pembelajaran dan identifikasi kebutuhan belajar mitra PKM. Tahap pelaksanaan yaitu pemberian edukasi dan skrining dilakukan  hari minggu tanggal 27 Mei 2024 di Sekolah Indonesia Kuala Lumpur diikuti oleh 102 PMI yang berusia 14 – 63 tahun. Pemberian edukasi dilakukan dengan 2 metode yaitu konseling dan ceramah dengan menggunakan media power point dan e-booklet. Metode konseling dilakukan secara individu untuk 21 perempuan PMI yang teridentifikasi memiliki resiko tinggi untuk menderita kanker serviks. Edukasi dengan metode ceramah dilakukan untuk seluruh PMI. Hasil evaluasi menunjukkan peningkatan pengetahuan dan kesadaran perempuan PMI maupun keluarga tentang pentingnya deteksi dini kanker serviks.  Pihak KBRI diharapkan memfasilitasi layanan kesehatan untuk melakukan deteksi dini  kanker serviks baik berupa tes IVA maupun pap smear secara rutin minimal 1 tahun sekali bagi para pekerja yang telah berusia >15 tahun dan telah melakukan hubungan seksual. Kata Kunci: Deteksi Dini, Kanker Serviks, Kesehatan Reproduksi, Pekerja Migran  ABSTRACT  Cervical cancer affects nearly 1.4 million women worldwide and is the 2nd most common female reproductive cancer. In Indonesia, the incidence of cervical cancer is 14.1 per 100,000. The International Community Service aimed to increase the knowledge and awareness of Indonesian migrant workers in Malaysia regarding the early detection of cervical cancer. The problem experienced by female Indonesian migrant workers in Malaysia was that the level of knowledge and awareness regarding early detection of cervical cancer was still low. The method used was education and cervical cancer screening which was carried out in 3 stages, namely planning, implementation, and evaluation. The planning stage involved coordinating the International Community Service team consisting of a doctor of medical science, an ob-gyn specialist, midwives,   a reproductive health nurse, and Non-Government organizations of Sharing, preparing learning media, and identifying the learning needs of International Community Service partners. The implementation stage, namely providing education and screening, was carried out on Sunday 27 May 2024 at the Kuala Lumpur Indonesian School, attended by 102 Indonesian migrant workers aged 14 - 63. Providing education was carried out using 2 methods, namely counseling and lectures using PowerPoint and e-booklet media. The counseling method was carried out individually for 21 female Indonesian migrant workers who were identified as having a high risk of suffering from cervical cancer. Education using the lecture method was conducted for female Indonesian migrant workers and their families. The evaluation results showed an increase in knowledge and awareness of female Indonesian migrant workers and their families about the importance of early detection of cervical cancer. The Indonesian Embassy is expected to facilitate health services to carry out early detection of cervical cancer in the form of VIA tests and regular Pap smears at least once a year for workers who are >15 years old and have had sexual relations.. Keyword: Early Detection, Cervical Cancer, Reproductive Health, Migrant Worker
Pendidikan Kesehatan tentang Spiritual Emosional Freedom Technique (SEFT) dan dampaknya terhadap Penderita Stroke Utomo, Budi Setia; Zainaro, M. Arifki; Isnainy, Usastiawaty Cik Ayu Saadiah
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 7, No 10 (2024): Volume 7 No 10 (2024)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v7i10.15991

Abstract

ABSTRAK Spiritual emotional freedom technique (SEFT) merupakan salah satu teknik pengobatan alternatif yang telah cukup lama dikenal. Teknik ini merupakan pengembangan dari teknik lain yang diperkenalkan oleh anak bangsa. SEFT termasuk tehnik relaksasi, merupakan salah satu bentuk pengobatan alternatif yang lebih mudah dan aman dibandingkan akupuntur dan akupresur. Karena sifatnya yang mudah dan murah maka penyebarluasan teknik ini lebih mudah untuk dilakukan, salah satunya pada warga Dusun GG. salak II, kemiling permai, kec,kemiling permai, kab. bandar lampung. Warga Dusun GG. salak II, kemiling permai, kec,kemiling permai, kab. bandar lampung yang telah memperoleh informasi tentang metode ini dapat menggunakannya sebagai pengobatan alternatif dan terapi SEFT (spiritual emotional freedom technique) adalah terapi dengan menggunakan gerakan sederhana yang dilakukan untuk membantu menyelesaikan masalah permasalahan sakit fisik maupun psikis, meningkatkan kinerja dan prestasi, meraih kedamaian dan prestasi serta kebermaknaan hidup. Kata Kunci: SEFT,Terapi SEFT, Stroke  ABSTRACT Spiritual emotional freedom technique (SEFT) is an alternative medicine technique that has been known for a long time. This technique is a development of other techniques introduced by the nation's children. SEFT, including relaxation techniques, is a for-m of alternative treatment that is easier and safer than acupuncture and acupressure. Because it is easy and cheap, it is easier to disseminate this technique, one of which is to the residents of GG Hamlet. salak II, kemiling permai, kec, kemiling permai, kab. Bandar Lampung. Residents of GG Hamlet. salak II, kemiling permai, kec, kemiling permai, kab. Bandar Lampung who have received information about this method can use it as an alternative treatment and SEFT therapy (spiritual emotional freedom technique) is a therapy using simple movements that is carried out to help solve problems of physical and psychological pain, improve performance and achievement, achieve peace and achievement. and the meaning of life. Keyword: Seft, Seft Therapy,Stroke
Edukasi Postur Kerja Secara Ergonomi untuk Meredakan Keluhan Nyeri Gangguan Muskuloskeletal (MSDS) pada Pekerja Batik Tulis Entianopa, Entianopa; Marisdayana, Rara; Octavia, Dian
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 7, No 10 (2024): Volume 7 No 10 (2024)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v7i10.17424

Abstract

ABSTRAK Pekerja batik tulis menghadapi tantangan fisik yang signifikan akibat postur kerja yang tidak ergonomis, yang dapat menyebabkan gangguan muskuloskeletal (MSDs) seperti nyeri pada punggung, leher, dan bahu. Program Edukasi Postur Kerja secara Ergonomi untuk pekerja batik tulis bertujuan untuk memberikan pemahaman dan keterampilan kepada pekerja agar mereka dapat menerapkan postur kerja yang benar, serta menciptakan lingkungan kerja yang lebih aman dan nyaman. Metode yang digunakan dalam pengabdian masyarakat ini adalah penyuluhan. Hasil dari pelatihan menunjukkan peningkatan signifikan dalam pengetahuan pekerja tentang postur kerja ergonomis. Pelatihan ergonomi yang diberikan terbukti efektif dalam mengurangi prevalensi MSDs di kalangan pekerja batik, dengan penurunan keluhan nyeri yang signifikan setelah penerapan teknik yang diajarkan. Kata Kunci: Ergonomi, Batik Tulis, Pengetahuan, Muskuloskeletal  ABSTRACT Batik workers endure significant physical challenges due to unergonomic working postures, which can cause musculoskeletal disorders (MSDs) such as back, neck and shoulder pain. The Ergonomics Work Posture Education Program for batik workers aims to provide understanding and skills to workers so that they can apply correct work postures, as well as create a safer and more comfortable work environment. The method used in this community service is counseling. The results of the training showed a significant increase in workers' knowledge of ergonomic work postures. The ergonomics training provided was proven to be effective in reducing the prevalence of MSDs among batik workers, with a significant reduction in pain complaints after implementing the techniques taught. Keywords: Ergonomics, Batik, Knowledge, Musculoskeletal
Pentingnya Literasi Keuangan Pada Generasi Z (Studi Pada Siswa SMA dan SMK di Kota Bandung) Susanti, Neneng; Mukhlis, Tanti Irawati; Aji, Muhammad Bayu; Hasan, Oliver; Yanida, Pebri; Widajatun, Vincentia Wahju
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 7, No 10 (2024): Volume 7 No 10 (2024)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v7i10.14542

Abstract

ABSTRAK Pada era digitalisasi ekonomi semua kebutuhan dapat dengan cepat dan mudah dijangkau. Kenyamanan, kemudahkan akses dan kecepatan sudah memanjakan dalam prosesnya. Dengan adanya teknologi ini sangat membantu manusia dalam mencukupi kebutuhannya. Tentunya arus yang besar ini akan memberi dampak positif dan negatif kepada semua kalangan, khususnya kalangan generasi Z dan milenial. Literasi keuangan menjadi isu utama dan menjadi salah satu  kebijakan yang secara terus menerus dilakukan oleh pemerintah. Financial Fitness Index OCBC NISP merupakan hasil studi kolaboratif antara OCBC NISP dan NielsenIQ mengkaji sikap dan perilaku pengelolaan keuangan serta cara meningkatkannya  untuk menggambarkan kesehatan keuangan generasi muda Indonesia. Jumlah penduduk Indonesia saat ini didominasi oleh Gen Z dan Milenial, menurut hasil sensus Badan Pusat Statistik (BPS) 2020. Penduduk yang lahir antara tahun 1997 dan 2012 dikenal sebagai Generasi Z. Jumlah penduduk Gen Z mencapai 75,49 juta jiwa atau 27,94 persen dari total populasi 270,2 juta jiwa (Dukcapil: Jumlah Penduduk Indonesia Sebanyak 275,36 Juta Pada Juni 2022, n.d.). Generasi Z memiliki karakteristik fasih teknologi, berinteraksi dengan sosial media, ekspresif yang cenderung toleran dan multitasking. Dengan perkembangan teknologi yang ada disertai dengan karakteristik generasi Z, sangat memungkinkan untuk memiliki sikap konsumerisme pada generasi Z dan adanya kebutuhan terhadap literasi keuangan. Generasi Z yang memiliki pengetahuan akan pengelolaan keuangan seperti menabung, tidak selalu pasti memiliki perilaku menabung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat literasi keuangan dewasa muda masih sangat rendah meskipun mereka tergolong financially active—terbukti dari kepemilikan kartu kredit. Tingkat literasi keuangan akan meningkat seiring dengan meningkatnya pendidikan. Tingkat literasi keuangan yang rendah, menunjukan bahwa pengetahuan generasi milenial akan tabungan dan pinjaman, asuransi dan investasi masih rendah. Kata Kunci:  Financial Literacy, Personal Finance, Financial Technology  ABSTRACT  In the era of economic digitalization, all needs can be reached quickly and easily. Convenience, ease of access and speed have spoiled the process. With this technology, it greatly helps humans in meeting their needs. Of course, this large flow will have positive and negative impacts on all groups, especially generation Z and millennials. Financial literacy is a major issue and is one of the policies that is continuously implemented by the government. The OCBC NISP Financial Fitness Index is the result of a collaborative study between OCBC NISP and NielsenIQ examining attitudes and behaviors in financial management and how to improve them to describe the financial health of Indonesia's young generation. The current population of Indonesia is dominated by Gen Z and Millennials, according to the results of the 2020 Central Statistics Agency (BPS) census. The population born between 1997 and 2012 is known as Generation Z. The population of Gen Z reached 75.49 million people or 27.94 percent of the total population of 270.2 million people (Dukcapil: The Population of Indonesia is 275.36 Million in June 2022, n.d.). Generation Z has the characteristics of being fluent in technology, interacting with social media, expressive who tend to be tolerant and multitasking. With the development of existing technology accompanied by the characteristics of generation Z, it is very possible to have a consumerist attitude in generation Z and the need for financial literacy. Generation Z who have knowledge of financial management such as saving, do not always have saving behavior. The results of the study show that the level of financial literacy of young adults is still very low even though they are classified as financially active—as evidenced by the ownership of credit cards. The level of financial literacy will increase along with increasing education. The low level of financial literacy shows that the knowledge of the millennial generation about savings and loans, insurance and investment is still low.  Keywords: Financial Literacy, Personal Finance, Financial Technology
Metode Interaktif dalam Edukasi Permasalahan Kesehatan Gigi Pada Anak di SDK Jakarta Barat Elline, Elline; Pratiwi, Deviyanti; Sandra, Ferry; Teguh, Sharren; Nova, Andrian; Fibryanto, Eko
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 7, No 10 (2024): Volume 7 No 10 (2024)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v7i10.16873

Abstract

ABSTRAK Anak – anak usia sekolah dasar, yaitu usia 6-10 tahun adalah populasi resiko karies tinggi yaitu mencapai 54%. Hal ini termasuk pada anak usia sekolah di SDK Jakarta Barat. Sekolah ini memiliki jumlah siswa yang banyak dan terdapat fasilitas UKGS (unit kesehatan gigi sekolah). Akan tetapi, dokter gigi berpraktik hanya 1x seminggu untuk anak – anak SD kelas 1. Hal ini  menyebabkan kurangnya tenaga penyuluhan kesehatan gigi terutama dalam upaya mencegah gigi berlubang dan tatalaksana darurat jika terjadi trauma pada anak - anak. Pengabdian kepada mayarakat ini bertujuan mengedukasi anak-anak SDK Di Jakarta Barat dalam mencegah dan mangatasi permasalahan kesehatan gigi sederhana yang sering terjadi di usia mereka dengan metode interaktif. Kegiatan ini diikuti oleh 137 orang murid kelas 1. Edukasi dilakukan dengan metode interaktif, diawali dengan paparan menggunakan media audio visual dan tanya jawab serta permainan.  Keberhasilan metode ini terlihat dari tingkat antusias peserta anak dalam mengikuti rangkaian kegiatan penyuluhan dengan tertib dan dapat diarahkan serta evaluasi pretest dan post test peserta edukasi. Hasil menunjukkan bahwa ada peningkatan secara signifikan pengetahuan anak-anak dengan metode interaktif. Metode interaktif merupakan metode yang efektif dan menyenangkan untuk edukasi kesehatan gigi pada anak usia 6-7 tahun di SDK Jakarta Barat. Kata Kunci: Metode Interaktif, Edukasi, Kesehatan Gigi Anak  ABSTRACT Children aged 6-10 years have a high caries risk, reaching 54%. This includes school-age children at SDK Jakarta Barat, especially grade 1 children. This school has many students, and even though this school has Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS), the dentist practices only once a week for grade 1 elementary school children. This results in insufficient information needs for a large number of students. In this community, there are no external health workers who provide education about dental health, in this case how to prevent cavities and emergency management if trauma occurs in children.  This community service aims to educate elementary school children in West Jakarta on preventing basic dental health problems that often occur. This activity was attended by 137 grade 1 students. Education was conducted using an interactive method, starting with exposure using audio-visual media, questions and answers, and games. Results are seen from educational participants' pretest and posttest evaluation. The results show a significant increase in children's knowledge with this interactive method. The interactive method is an effective and fun method for educating dental health for children aged 6-7 years at SDK West Jakarta. Keywords: Interactive Methods, Education, Children's Dental Health, Aged 6-7 Years
Peningkatan Pengetahuan dan Keterampilan Kesehatan Ibu dan Bayi melalui Pengelolaan Kelas Ibu Hamil Nuurjannah, Febri Annisaa; Arinta, Illa; Pratiwi, Ardelia; Sari, Anggi Tri Mutia; Rismawati, Rismawati
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 7, No 10 (2024): Volume 7 No 10 (2024)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v7i10.16367

Abstract

ABSTRAK Ibu   hamil   selama   masa   kehamilan   memerlukan   pengetahuan tentang  perawatan,  pencegahan,  komplikasi  atau  penyulit  pada  masa kehamilan   serta   kehamilan   resiko   tinggi.   Pengenalan   tanda   bahaya komplikasi  kehamilan  merupakan  upaya  kesiapsiagaan  ibu  dan  keluarga dalam   menghadapi   kejadian   komplikasi   sehingga   dapat   mencegah terjadinya kasus kematian ibu. Salah satu upaya untuk meningkatkan pengetahuan ibu tentang kesehatan kehamilan yaitu dengan Program Kelas ibu hamil. Kelas  ibu  hamil  merupakan  sarana  untuk belajar  bersama  tentang  kesehatan  bagi  ibu  hamil,  dalam  bentuk  tatap muka dalam  kelompok  yang  bertujuan  untuk  meningkatkan  pengetahuan dan  keterampilan  ibu-ibu  mengenai  kehamilan,  perawatan  kehamilan, persalinan,  perawatan  nifas,  perawatan  bayi  baru  lahir,  mitos,  penyakit menular dan akte kelahiran. Pada setiap materi kelas ibu hamil yang akan  disampaikan  disesuaikan  dengan  kebutuhan  dan  kondisi  ibu  hamil tetapi tetap mengutamakan materi pokok. Kegiatan kelas ibu dilakukan sebanyak 4 kali. Pada awal sebelum dimulai penyuluhan ibu hamil diberikan soal pretest untuk mengukur pemahaman ibu hamil tentang kesehatan ibu dan bayi, dilanjutkan dengan pemberian materi dan diskusi selama 100 menit kemudian selanjutnya melakukan evaluasi terhadap pemahaman ibu hamil setelah diberikan penyuluhan dengan memberikan soal post test dan terakhir  dilakukan penilaian terhadap peningkatan pengetahuan dan keterampilan ibu hamil tentang kesehatan ibu dan bayi. Setelah  mengikuti   kelas   ibu   hamil   diharapkan   dapat meningkatkan   pengetahuan,   merubah   sikap   dan   perilaku   mengenai kehamilannya  karena  adanya  interaksi  dan  tukar  pengalaman  antara peserta  kelas  ibu  hamil  dan  peserta  dengan  fasilitatornya. Kata Kunci: Kelas Ibu, Kelas Ibu hamil  ABSTRACT Pregnant women during pregnancy need knowledge about care, prevention, complications or complications during pregnancy and high-risk pregnancies.   Recognizing the danger signs of pregnancy complications is an effort to prepare mothers and families in facing complications so that they can prevent cases of maternal death. One effort to increase mothers' knowledge about pregnancy health is with the Pregnant Mothers Class Program. Pregnant women's classes are a means to learn together about health for pregnant women, in the form of face-to-face in groups which aims to increase mothers' knowledge and skills regarding pregnancy, pregnancy care, childbirth, postpartum care, newborn care, myths, infectious diseases. and birth certificate. In each class material for pregnant women that will be delivered is tailored to the needs and conditions of pregnant women but still prioritizes the main material. Mother's class activities were carried out 4 times. At the beginning, before the counseling begins, pregnant women are given pretest questions to measure pregnant women's understanding of maternal and baby health, followed by providing material and discussions for 100 minutes, then evaluating pregnant women's understanding after being given counseling by giving post-test questions and finally an assessment is carried out. towards increasing the knowledge and skills of pregnant women regarding maternal and baby health. After attending the class for pregnant women, it is hoped that they will be able to increase their knowledge, change their attitudes and behavior regarding pregnancy because of the interaction and exchange of experiences between the participants in the class for pregnant women and the participants and the facilitator. Keywords: Mother's Class, Pregnant Mother's Class

Filter by Year

2024 2024


Filter By Issues
All Issue Vol 8, No 11 (2025): Volume 8 No 11 (2025) Vol 8, No 10 (2025): Volume 8 No 10 (2025) Vol 8, No 9 (2025): Volume 8 No 9 (2025) Vol 8, No 8 (2025): Volume 8 No 8 (2025) Vol 8, No 7 (2025): Volume 8 No 7 (2025) Vol 8, No 6 (2025): Volume 8 No 6 (2025) Vol 8, No 5 (2025): Volume 8 No 5 (2025) Vol 8, No 4 (2025): Volume 8 No 4 (2025) Vol 8, No 3 (2025): Volume 8 No 3 (2025) Vol 8, No 2 (2025): Volume 8 No 2 (2025) Vol 8, No 1 (2025): Volume 8 No 1 (2025) Vol 7, No 12 (2024): Volume 7 No 12 (2024) Vol 7, No 11 (2024): Volume 7 No 11 (2024) Vol 7, No 10 (2024): Volume 7 No 10 (2024) Vol 7, No 9 (2024): Volume 7 No 9 (2024) Vol 7, No 8 (2024): Volume 7 No 8 (2024) Vol 7, No 7 (2024): Volume 7 No 7 2024 Vol 7, No 6 (2024): Volume 7 No 6 2024 Vol 7, No 5 (2024): Volume 7 No 5 2024 Vol 7, No 4 (2024): Volume 7 No 4 2024 Vol 7, No 3 (2024): Volume 7 No 3 2024 Vol 7, No 2 (2024): Volume 7 No 2 2024 Vol 7, No 1 (2024): Volume 7 No 1 2024 Vol 6, No 12 (2023): Volume 6 No 12 2023 Vol 6, No 11 (2023): Volume 6 No 11 2023 Vol 6, No 10 (2023): Volume 6 No 10 2023 Vol 6, No 9 (2023): Volume 6 No 9 2023 Vol 6, No 8 (2023): Volume 6 No 8 2023 Vol 6, No 7 (2023): Volume 6 No 7 2023 Vol 6, No 6 (2023): Volume 6 No 6 Juni 2023 Vol 6, No 5 (2023): Volume 6 No 5 Mei 2023 Vol 6, No 4 (2023): Volume 6 No 4 April 2023 Vol 6, No 3 (2023): Volume 6 No 3 Maret 2023 Vol 6, No 2 (2023): Volume 6 No 2 Februari 2023 Vol 6, No 1 (2023): Volume 6 No 1 Januari 2023 Vol 5, No 12 (2022): Volume 5 No 12 Desember 2022 Vol 5, No 11 (2022): Volume 5 No 11 November 2022 Vol 5, No 10 (2022): Volume 5 No 10 Oktober 2022 Vol 5, No 9 (2022): Volume 5 No 9 September 2022 Vol 5, No 8 (2022): Volume 5 No 8 Agustus 2022 Vol 5, No 7 (2022): Volume 5 No 7 Juli 2022 Vol 5, No 6 (2022): Volume 5 No 6 Juni 2022 Vol 5, No 5 (2022): Volume 5 No 5 Mei 2022 Vol 5, No 4 (2022): Volume 5 No 4 April 2022 Vol 5, No 3 (2022): Volume 5 No 3 Maret 2022 Vol 5, No 2 (2022): Volume 5 No 2 Februari 2022 Vol 5, No 1 (2022): Volume 5 No 1 Januari 2022 Volume 4 Nomor 6 Desember 2021 Volume 4 Nomor 5 Oktober 2021 Volume 4 Nomor 4 Agustus 2021 Volume 4 Nomor 3 Juni 2021 Volume 4 Nomor 2 April 2021 Volume 4 Nomor 1 Februari 2021 Volume 3 Nomor 2 Oktober 2020 Volume 3 Nomor 1 April 2020 Volume 2 Nomor 2 Oktober 2019 Volume 2 Nomor 1 April 2019 Volume 1 Nomor 2 Oktober 2018 Volume 1 Nomor 1 April 2018 More Issue