cover
Contact Name
M. Arifki Zainaro
Contact Email
m.arifkiz@yahoo.com
Phone
+6285366376666
Journal Mail Official
jka@malahayati.ac.id
Editorial Address
Jalan Pramuka No 27 Kemiling, Kota Bandar Lampung
Location
Kota bandar lampung,
Lampung
INDONESIA
Jurnal Kreativitas PKM
Published by Universitas Malahayati
ISSN : 26150921     EISSN : 26226030     DOI : 10.3324
Core Subject : Health,
Jurnal Kreativitas Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) merupakan jurnal yang bertaraf nasional yang memiliki fokus utama pada pengaplikasian hasil penelitian dan ilmu-ilmu di bidang kesehatan yang dilakukan pada masyarakat dalam bentuk pengabdian kepada masyarakat. Lingkup bidang pengabdian kepada masyarakat antara lain meliputi pelatihan, penyuluhan, pendidikan kesehatan dan pemberdayaan masyarakat. Pengabdian kepada masyarakat berisi berbagai kegiatan penanganan dan pencegahan berbagai potensi, kendala, tantangan, dan masalah kesehatan yang ada di masyarakat. Pelaksanaan kegiatan pengabdian juga melibatkan partisipasi masyarakat dan mitra. Kegiatan pengabdian tersebut disusun dalam suatu kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan kesehatan masyarakat. Tujuan dari publikasi jurnal ini adalah untuk menyebarluaskan pemikiran konseptual atau ide-ide yang telah dicapai di bidang kesehatan.
Articles 42 Documents
Search results for , issue "Vol 7, No 5 (2024): Volume 7 No 5 2024" : 42 Documents clear
Pemberdayaan Masyarakat dalam Pelaksanaan Perilaku Hidup Bersih Sehat di RW 10 Kelurahan Ciwalen Garut Kota Rosidin, Udin; Sumarni, Nina; Purnama, Dadang; Shalahuddin, Iwan; Witdiawati, Witdiawati
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 7, No 5 (2024): Volume 7 No 5 2024
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v7i5.14595

Abstract

ABSTRAK Kesehatan adalah hak setiap individu dan merupakan salah satu unsur kesejahteraan yang harus diwujudkan. Dalam upaya mencapai hak tersebut Menteri Kesehatan RI membuat suatu pedoman tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di tatanan rumah tangga. PHBS tatanan rumah tangga merupakan upaya untuk memberdayakan anggota rumah tangga agar mereka tahu, mau dan mampu untuk melaksanakan PHBS serta dapat berperan aktif dalam gerakan kesehatan masyarakat. Kementrian Kesehatan menetapkan target rumah tangga yang mempraktikan PHBS untuk tahun 2019 adalah 80%. Sementara hasilnya pada tahun 2016 capaian rumah tangga yang mempraktikan PHBS di Jawa Barat hanya 52,5% dan masih jauh dari target yang telah ditatapkan. Hasil survey yang dilakukan mahasiswa profesi Ners angkatan 45 di wilayah RW 10 Kelurahan Ciwalen menunjukkan masih rendahnya pelaksanaan perilaku hidup bersih dan sehat  seperti memiliki kebiasaan hidup yang kurang sehat, kurangnya aktivitas fisik, memiliki kebiasaan merokok dan membuang limbah sampah ke sungai. Tujuan dari kegiatan ini diharapkan masyarakat RW 10 Kelurahan Ciwalen memiliki pengetahuan serta kemampuan dalam melaksanakan PHBS  rumah tangga. Kegiatan pemberdayaan masyarakat ini diikuti oleh 35 orang warga RW 10. Pelaksanaan ini dilakukan pada tanggal 9 dan 10 September 2023. Hasil kegiatan menunjukan rata-rata nilai pengetahuan sebelum dilaksanakan kegiatan sebesar 51 dan setelah dilaksanakan sebesar 69. Kesimpulannya adalah ada peningkatan pengetahuan masyarakat sebesar 18 poin. Kegiatan yang sudah dilaksanakan diharapkan dapat dilanjutan oleh masyarakat RW 10 dengan dukungan dari kelurahan Ciwalen dan Puskesmas Guntur. Sehingga pada akhirnya masyarakat dapat melaksanakan perilaku hidup bersih dan sehat secara mandiri.   Kata Kunci: Masyarakat, Pemberdayaan, Perilaku Hidup Bersih dan Sehat  ABSTRACT Health is the right of every individual and is one element of prosperity that must be realized. In an effort to achieve this right, the Indonesian Minister of Health created a guideline regarding Clean and Healthy Living Behavior (PHBS) in the household setting. PHBS in the household order is an effort to empower household members so that they know, are willing and able to implement PHBS and can play an active role in the community health movement. The Ministry of Health has set a target of 80% of households practicing PHBS for 2019. Meanwhile, in 2016, the achievement of households practicing PHBS in West Java was only 52.5% and was still far from the target that had been set. The results of a survey conducted by students of the 45th class of the Nursing profession in the RW 10 area of Ciwalen Subdistrict showed that the implementation of clean and healthy living behavior was still low, such as having unhealthy living habits, lack of physical activity, having a smoking habit and throwing rubbish into the river. The aim of this activity is to hope that the people of RW 10 Ciwalen Village will have the knowledge and ability to implement household PHBS. This community empowerment activity was attended by 35 residents of RW 10. This implementation was carried out on September 9 and 10 2023. The results of the activity showed that the average knowledge value before the activity was carried out was 51 and after it was carried out it was 69. The conclusion is that there was an increase in community knowledge by 18 points. It is hoped that the activities that have been carried out can be continued by the RW 10 community with support from the Ciwalen sub-district and the Guntur Community Health Center. So that in the end people can implement clean and healthy living habits independently. Keywords: Community, Empowerment, Clean And Healthy Living Behavior.
Analisis Asuhan Keperawatan melalui Intervensi Penggunaan Silver Calsium Alginate sebagai Primery Dressing pada Fase Poliferasi Pada Ny. N dan Tn. D Dengan Diagnosamedisulkusdiabetikum di Wocare Center Kota Bogor Kusumawati, Dewi Fatimah; Naziyah, Naziyah; Bahri, Khairul
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 7, No 5 (2024): Volume 7 No 5 2024
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v7i5.13680

Abstract

ABSTRAK Ulkus diabetikum merujuk pada luka yang timbul sebagai komplikasi mikroangiopati dan makroangiopati pada seseorang dengan diabetes mellitus (DM). Saat dilakukan pengkajian terhadap Ny. N dan Tn. D, permasalahan keperawatan utama yang teridentifikasi adalah gangguan integritas kulit dan jaringan, yang termanifestasi melalui gejala serta tanda utama yakni ulkus diabetikum pada kaki pasien. Kedua pasien menggunakan balutan serupa, yaitu silver calcium alginate, yang merupakan balutan utama untuk mendukung fase proliferasi penyembuhan luka. Calcium Alginate adalah polisakarida alami yang umumnya ditemukan dalam dinding sel alga coklat, digunakan untuk regenerasi kulit dan mempercepat proses penyembuhan luka. Penggunaan alginate sebagai secondary dressing bertujuan melindungi dan menutupi luka, dengan harapan dapat mempercepat proses penyembuhan. Analisis asuhan keperawatan melalui intervensi penggunaan Silver Calcium Alginate pada fase proliferasi Ny. N dan Tn. D dengan diagnosa ulkus diabetikum di Wocare Center Bogor menunjukkan bahwa balutan Silver Calcium Alginate yang diterapkan sebagai balutan utama setiap tiga hari sekali efektif dalam mendukung proses penyembuhan ulkus diabetikum. Pada Ny. N, proses penyembuhan luka sesuai dengan estimasi waktu yang ditentukan, yaitu 5,7 minggu (dibulatkan menjadi 6 minggu). Sementara itu, pada Tn. D, penyembuhan luka sesuai dengan estimasi waktu yang ditetapkan, yaitu 6 minggu. Perawatan akan terus dilanjutkan, dan sudah terlihat kemajuan dalam proses penyembuhan luka dengan menggunakan balutan Silver Calcium Alginate, termanifestasi melalui penurunan luas luka, penurunan jumlah eksudat, dan kemajuan jaringan epitelisasi. Dari studi kasus ini, dapat disimpulkan bahwa calcium alginate dapat efektif membantu proses penyembuhan luka pada fase proliferasi, dengan penurunan jumlah eksudat yang lebih cepat. Penting untuk mencatat bahwa penyembuhan luka juga memerlukan kontrol gula darah yang baik dan asupan nutrisi yang memadai agar proses penyembuhan berjalan maksimal. Kata Kunci: Ulkus Diabetikum, Silver Calsium Alginate, Fase Poliferasi    ABSTRACT Diabetic ulcers refer to wounds that arise as a complication of microangiopathy and macroangiopathy in individuals with diabetes mellitus (DM). When an investigation was carried out on Mrs. N and Mr. D, the main nursing problem identified is impaired skin and tissue integrity, which is manifested through the main symptoms and signs in the form of diabetic ulcers on the patient's feet. Both patients used a similar dressing, namely silver calcium alginate, as the main dressing to support the proliferative phase of wound healing. Calcium Alginate is a natural polysaccharide generally found in the cell walls of brown algae, used to regenerate skin and speed up the wound healing process. The use of alginate as a secondary dressing aims to protect and cover wounds, in the hope of speeding up the healing process. Analysis of nursing care through intervention using Silver Calcium Alginate in the proliferation phase of Mrs. N and Mr. D with a diagnosis of diabetic ulcers at the Wocare Center Bogor shows that the Silver Calcium Alginate dressing applied as the main dressing once every three days is effective in supporting the healing process of diabetic ulcers. To Mrs. N, the wound healing process corresponds to the estimated time specified, namely 5.7 weeks (rounded to 6 weeks). Meanwhile, Mr. D, wound healing according to the estimated time specified, namely 6 weeks. Treatment will continue, and progress has been seen in the wound healing process using the Silver Calcium Alginate dressing, manifested by a decrease in wound area, a decrease in the amount of exudate, and progress in tissue epithelization. From this case study, it can be concluded that calcium alginate can effectively help the wound healing process in the proliferation phase, by reducing the amount of exudate more quickly. It is important to note that wound healing also requires good blood sugar control and adequate nutritional intake so that the healing process runs optimally. Keywords: Diabetic Ulcer, Silver Calcium Alginate, Proliferation Phase
Upaya Peningkatan Deteksi Dini Penyakit Tidak Menular pada Masyarakat Megasari, Anis Laela; Noviantari, Yonanda Regita
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 7, No 5 (2024): Volume 7 No 5 2024
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v7i5.14330

Abstract

ABSTRAK Angka kejadian mordibitas dan mortalitas akibat penyakit tidak menular saat ini semakin meningkat. Sayangnya, intervensi yang berbasis preventif belum banyak dilakukan. Deteksi dini faktor risiko penyakit tidak menular merupakan intervensi berbasis preventif yang dapat digunakan untuk mengatasi masalah tersebut. Tujuan kegiatan pengabdian ini yaitu melakukan deteksi dini dan meningkatkan kesadaran masyarakat dalam pemantauan penyakit tidak menular. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini yaitu penyuluhan dan cek kesehatan. Mitra kegiatan ini adalah masyarakat di Desa Tegalmulyo, Pabelan, Surakarta. Deteksi dini diukur dengan pemeriksaan tekanan darah, kadar kolesterol, gula darah sewaktu, dan asam urat. Hasil deteksi dini menunjukkan bahwa sebanyak 60% masyarakat memiliki riwayat hipertensi, 40% masyarakat memiliki kadar kolesterol tinggi, 50% masyarakat memiliki kadar gula darah tinggi, dan 55% masyarakat memiliki kadar asam urat yang tinggi. Hasil kegiatan ini menunjukkan bahwa deteksi dini penyakit tidak menular penting dilakukan. Hal ini sebagai salah satu cara peningkatan derajat kesehatan masyarakat melalui pencegahan penyakit tidak menular. Kata Kunci: Deteksi Dini, Penyakit Tidak Menular, Masyarakat ABSTRACT The incidence of morbidity and mortality due to non-communicable diseases is currently increasing. Unfortunately, preventive-based interventions have not been widely implemented. Early detection of risk factors for non-communicable diseases is a preventive-based intervention that can be used to overcome this problem. The aim of this service activity is to carry out early detection and increase public awareness in monitoring non-communicable diseases. The methods used in this activity are counseling and health checks. The partners for this activity are the community in Tegalmulyo Village, Pabelan, Surakarta. Early detection is measured by checking blood pressure, cholesterol levels, instant blood sugar and uric acid. Early detection results show that as many as 60% of people have a history of hypertension, 40% of people have high cholesterol levels, 50% of people have high blood sugar levels, and 55% of people have high uric acid levels. The results of this activity show that early detection of non-communicable diseases is important. This is one way to improve the level of public health through preventing non-communicable diseases.  Keywords: Early detection, Non-Communicable Diseases, Society
Peningkatan Pengetahuan dan Pelaksanaan Keselamatan Kesehatan Kerja Tenaga Kerja di Lingkungan Panas Home Industri Aksesoris Nurmayanti, Demes Nurmayanti,; Rusmiati, Rusmiati; Suprijandani, Suprijandani; Setiawan, Mahawiraja
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 7, No 5 (2024): Volume 7 No 5 2024
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v7i5.14139

Abstract

ABSTRAK Pembuatan aksesoris home industri konveksional kerajinan tangan manik-manik dari kaca, dalam proses tersebut dilakukan peleburan kaca yang membutuhkan suhu tinggi, sehingga ruang produksi memberikan dampak iklim kerja pada lingkungan kerja menjadi panas. Lingkungan kerja nyaman dan aman memberikan produktivitas tinggi bagi Tenaga Kerja dan perusahaan. Lingkungan kerja panas memberikan dampak heat cramps, heat exhaustion, dan heat strok. Heat exhaustion, dehidrasi yaitu banyak mengeluarkan keringat, sehingga menimbulkan hilangnya natrium dalam tubuh. Tujuan pengabdian masyarakat adalah meningkatkan pengetahuan dan pelaksanaan keselamatan kesehatan kerja tenaga kerja di lingkungan panas home industri aksesoris. Kegiatan pengabdian masyarakat dilakukan pada tenaga kerja home industri aksesoris manik- manik Desa Plumbon Gambang, Kec. Gudo, Kabupaten Jombang, berjumlah 35 orang yang bekerja di ruang produksi kerajinan. Metode Pengabdian Masyarakat adalah penyuluhan dan sosialisasi membiasakan tenaga kerja mengkonsumsi air mineral/ air yang mengandung elektrolit, membiasakan menggunakan pakaian berbahan mudah menyerap kringat saat bekerja, serta meningkatkan pengetahuan dalam pengendalian kecelakaan kerja dan pencegahan penyakit akibat kerja. Keberhasilan kegiatan ini dibuktikan dari hasil pretest yang memperoleh nilai di 40 sebesar 55 % dan 40 % mendapatkan nilai 30, setelah memperoleh materi hasil nilai terendah dari posttest tenaga kerja diatas 80 dengan persentase 65% dan 5 % yang memperoleh nilai tertinggi 100. Hasil monitoring setelah kegiatan pengabdian masyarakat 35 % belum menerapkan hasil penyuluhan dan sosialisasi di tempat kerja. Setelah dilakukan evaluasi dan choaching tenaga kerja terbiasa mengkonsumsi air mineral setiap 1 jam sekali dan menggunakan pakaian saat bekerja. Disarankan perlu ada kegiatan revitalisasi pada tenaga kerja langsung di tempat home industri.  Kata Kunci: Kesehatan Kerja, Keselamatan Kerja, Lingkungan Kerja, Desa Plumbon, Homeindustri Manik-Manik  ABSTRACT Making accessories for the convectional home industry for handicrafts made of glass beads, in this process glass melting is carried out which requires high temperatures, so that the production room has an impact on the working climate in the work environment which becomes hot. A comfortable and safe work environment provides high productivity for the workforce and the company. Hot work environment has the impact of heat cramps, heat exhaustion, and heat stroke. Heat exhaustion, dehydration, namely sweating a lot, causing loss of sodium in the body. The purpose of community service is to increase knowledge and implementation of occupational health safety for workers in the hot environment of the home accessories industry. Community service activities are carried out for the bead accessories home industry workers in Plumbon Gambang Village, Kec. Gudo, Jombang Regency, there are 35 people who work in the craft production room. The Community Service Method is counseling and outreach to accustom workers to consuming mineral water/water containing electrolytes, getting used to wearing sweat-absorbing clothes while working, and increasing knowledge in controlling work accidents and preventing work-related diseases. The success of this activity is evidenced by the results of the pretest which obtained a score of 40 of 55% and 40% obtained a value of 30, after obtaining the lowest score material from the posttest workforce above 80 with a percentage of 65% and 5% obtaining the highest score of 100. Monitoring results after community service activities 35% have not implemented the results of counseling and outreach in the workplace. After evaluating and coaching, the workforce is used to consuming mineral water once every 1 hour and wearing clothes while working. It is suggested that there should be revitalization activities for direct workers in home industries  Keywords: Occupational Health, Occupational Safety, Work Environment, Plumbon Village, Beads Home Industry
Evidence Based Nursing: Penerapan Intervensi Progressive Muscle Relaxation untuk Meningkatkan Kualitas Tidur pada Pasien Hemodialisa di RSUD Ir. Soekarno Sukoharjo Pambudiarto, Arie Agus; Azizah, Amalia Nur; Amalia, Luthfiana; Niswatin, Tsani Khoirun; Hudiyawati, Dian; Susanti, Erni
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 7, No 5 (2024): Volume 7 No 5 2024
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v7i5.14588

Abstract

ABSTRAK Chronic kidney disease (CKD) merupakan suatu  kondisi  klinis terjadinya  penurunan  fungsi ginjal  secara  irreversible. Hemodialisis ialah suatu terapi yang saat ini berkembang sangat pesat kepada penderita CKD.  Masalah yang selalu dialami oleh pasien yang melaksanakan hemodialisa ialah hipotensi atau hipertensi, gangguan tidur, kram otot, sesak nafas, muntah, sakit dada, mual, sakit kepala, sakit punggung, menggigil, edema, serta gatal. Gangguan tidur merupakan suatu kumpulan kondisi yang ditandai dengan adanya gangguan dalam jumlah, kualitas, atau waktu tidur pada seorang individu. Tujuan penerapan intervensi relaksasi Progressive Muscle Relaxation (PMR) untuk meningkatkan kualitas tidur pasien yang menjalani hemodialisis di RSUD Ir. Soekarno Sukoharjo. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan jenis eksperimen semu (Qausy Experimental Time Series Design), dengan rancangan pre-test dan post-test with control group design. Hasil uji wilcoxon signed rank test, didapatkan nilai signifikansi pada kelompok intervensi 0,000 < p value sehingga dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan Ha diterima, yang berarti terdapat pengaruh penerapan intervensi relaksasi Progressive Muscle Relaxation (PMR)  untuk meningkatkan kualitas tidur pasien hemodialisa. Kata Kunci: Progressive Muscle Relaxation, Kualitas Tidur, Hemodialisa  ABSTRACT Chronic kidney disease (CKD) is a clinical condition of irreversible decline in kidney function. Hemodialysis is a therapy that is currently growing very rapidly in people with CKD.  Problems that are always experienced by patients who perform hemodialysis are hypotension or hypertension, sleep disorders, muscle cramps, shortness of breath, vomiting, chest pain, nausea, headaches, back pain, chills, edema, and itching. Sleep disorders are a collection of conditions characterized by disturbances in the amount, quality, or time of sleep in an individual. To improve the sleep quality of patients undergoing hemodialysis at RSUD Ir. Soekarno Sukoharjo with the application of Progressive Muscle Relaxation (PMR) relaxation intervention. This research is a quantitative research with a pseudo-experimental type (Qausy Experimental Time Series Design), with pre-test and post-test designs with control group design. The results of the Wilcoxon signed rank test, obtained a significance value in the intervention group of 0.000 < p value so that it can be concluded that H0 is rejected and Ha is accepted, which means that there is an effect of applying Progressive Muscle Relaxation (PMR) relaxation intervention to improve the quality of sleep of hemodialysis patients. Keywords: Progressive Muscle Relaxation, Sleep Quality, Hemodialysis
Analisis Asuhan Keperawatan melalui Intervensi Adjunctive Treatment: Ozone Bagging Pada Ny. S dan Ny. N dengan Diabetic Foot Ulcer di Wocare Center Kota Bogor Amelia, Dea; Naziyah, Naziyah; Fajar, Kana
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 7, No 5 (2024): Volume 7 No 5 2024
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v7i5.13665

Abstract

 ABSTRAK Diabetic Foot Ulcer yaitu suatu kondisi kronis yang berkaitan dengan diabetes mellitus dan memengaruhi bagian bawah tubuh, umumnya manifestasi berupa kerusakan pada jaringan yang berhubungan dengan gangguan neurologis dan penyakit pembuluh darah perifer. Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor (Kusumaningrum et al., 2020). Masalah utama dalam perawatan pasien Ny. S dan Ny. N ialah gangguan integritas kulit yang dapat dilihat melalui data subjektif dan objektif, termasuk gejala dan tanda utama seperti adanya luka diabetic foot ulcer. Kedua pasien ini menjalani terapi tambahan, yakni terapi ozone bagging sebagai bagian dari perawatan luka mereka. Terapi ozone bagging telah terbukti efektif dalam mendukung proses penyembuhan luka, berkurangnya risiko infeksi, dan menghilangkan bau pada luka. Terapi ozon dilakukan setiap pertemuan perawatan luka, dengan frekuensi tiga kali seminggu, dan durasi 15 menit per sesi untuk Ny. S dan Ny. N. Hal itu bisa kita lihat pada penurunan skor luka memakai winner scale score serta penurunan parameter bau odor menggunakan odor assesment tools. Kata Kunci: Diabetic Foot Ulcer, Terapi ozone bagging ABSTRACT Diabetic Foot Ulcer is a chronic condition related to diabetes mellitus and affecting the lower part of the body, generally manifesting in the form of tissue damage associated with neurological disorders and peripheral vascular disease. This is caused by various factors (Kusumaningrum et al., 2020). The main problem in patient care Mrs. S and Mrs. N is a disorder of skin integrity that can be seen through subjective and objective data, including main symptoms and signs such as the presence of diabetic foot ulcers. These two patients underwent additional therapy, namely ozone therapy as part of their wound treatment. Ozone therapy has been proven effective in supporting the wound healing process, reducing the risk of infection, and eliminating wound odor. Ozone therapy is carried out at every wound care appointment, with a frequency of three times a week, and a duration of 15 minutes per session for Mrs. S and Mrs. N. We can see this in the decrease in wound scores using the winner scale score and the decrease in odor parameters using odor assessment tools. Keywords: Diabetic Foot Ulcer, Ozone Therapy  
Kie Pencegahan Stunting pada Ibu Balita di Desa Kebonagung Kecamatan Ngampel Kabupaten Kendal Setyaningsih, Pujiati; Jumiatun, Jumiatun; Nani, Shinta Ayu; Sandhi, Shinta Ika; Dewi, Desi Wijayanti Eko
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 7, No 5 (2024): Volume 7 No 5 2024
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v7i5.14454

Abstract

ABSTRAK Stunting merupakan gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang, yang ditandai dengan panjang atau tinggi badannya berada di bawah standar. Dampak stunting bagi kesehatan antara lain gagal tumbuh yaitu mengalami hambatan perkembangan kognitif dan motorik, serta dapat mengakibatkan gangguan metabolik saat dewasa antara lain menyebabkan diabetes melitus, obesitas, stroke, serta penyakit jantung. Pencegahan dan intervensi stunting harus dilakukan sejak 1000 HPK (hari pertama kehidupan) untuk menghasilkan luaran yang baik. Salah satu upaya pencegahan stunting adalah pemberian ASI eksklusif dan pemberian makanan pendamping ASI (MPASI) yang cukup jumlah dan cukup kualitas serta memantau pertumbuhan anak balita di posyandu untuk mendeteksi secara dini terjadinya gangguan pertumbuhan pada anak balita Desa Kebonagung merupakan salah satu desa lokus stunting yang berada di Kabupaten Kendal. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk memberikan informasi kepada ibu balita dan ibu hamil tentang pencegahan stunting. Kegiatan pengabdian masyarakat dilaksanakan melalui pemberikan informasi tentang pencegahan stunting pada anak balita. Peserta yang hadir meliputi 68 ibu batita dan 20 ibu hamil, yang berada dalam 4 posyandu. Kegiatan dilaksanakan pada tanggal 8 November 2023 bertempat di pendopo balai desa Kebonagung, dilakukan dalam bentuk ceramah, diskusi dan demonstrasi tentang stunting, pola asuh dan kebutuhan gizi anak balita serta demonstrasi pembuatan MP-ASI. Setelah dilakukan edukasi ada peningkatan pengetahuan ibu tentang pencegahan stunting. Hasil pretest peserta dengan nilai 100 sebanyak 22%, ada peningkatan pada nilai post tes peserta yang mendapat nilai 100 sebanyak 36%, nilai terendah 60 sebanyak 5%. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan adanya peningkatan pengetahuan dilihat dari peningkatan nilai pre test dan pos test. Kata Kunci: Pencegahan Stunting, Kebutuhan Gizi, MP-ASI  ABSTRACT Stunting is a disorder of growth and development of children due to chronic malnutrition and recurrent infections, which is characterized by their length or height being below the standard. The impact of stunting on health includes failure to thrive, namely experiencing cognitive and motor development barriers, and can cause metabolic disorders in adulthood, including causing diabetes mellitus, obesity, stroke, and heart disease. Stunting prevention and intervention must be carried out from 1000 HPK (first day of life) to produce good outcomes. One of the efforts to prevent stunting is exclusive breastfeeding and complementary feeding (MPASI) of sufficient quantity and sufficient quality as well as monitoring the growth of children under five at posyandu to detect early growth disorders in children under five Kebonagung Village is one of the stunting locus villages in Kendal Regency. This community service activity aims to provide information to mothers under five and pregnant women about stunting prevention. Community service activities are carried out through providing information about stunting prevention in children under five. Participants included 68 mothers of toddlers and 20 pregnant women, who were in 4 posyandu. The activity was held on November 8, 2023 at the Kebonagung village hall pavilion, carried out in the form of lectures, discussions and demonstrations on stunting, parenting and nutritional needs of children under five as well as demonstrations on making MP-ASI. After education, there is an increase in maternal knowledge about stunting prevention. The pretest results of participants with a score of 100 as much as 22%, there was an increase in the post-test score of participants who got a score of 100 as much as 36%, the lowest score of 60 as much as 5%. Based on these results, it can be concluded that there is an increase in knowledge seen from the increase in pre-test and post test scores. Keywords: Stunting Prevention, Nutritional Needs, MP-ASI
Interaksi Kimia Antara Larutan Boraks dengan Ekstrak Cair Kulit Buah Naga Merah (Hylocereus Polyrhizus): Pengembangan Ilmu Kimia Terhadap Siswa SMA Islam Terpadu Bina Ilmi Kota Palembang Sumatera Selatan Fatoni, Ahmad; Hilma, Hilma; Rasyad, Ade Arinia; Imanda, Yunita Listiani; Hidayati, Nurlisa
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 7, No 5 (2024): Volume 7 No 5 2024
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v7i5.14284

Abstract

ABSTRAK Kulit buah naga merah dapat dimanfaatkan sebagai media untuk interaksi secara kimia dengan larutan boraks secara sederhana. Kegiatan ini mempunyai tujuan yaitu demonstrasi tentang interaksi kimia antara antosianin di dalam kulit buah naga merah dengan larutan boraks dan dilanjutkan dengan diskusi dengan para siswa SMA Islam Terpadu Bina Ilmi. Pembuatan ekstrak cair dari kulit buah naga merah yaitu dengan metode sederhana dan mudah. Proses ini adalah mereaksikan kulit buah naga merah yang telah dihaluskan dengan aquades. Ekstrak cair kulit buah naga merah selanjutnya direaksikan dengan larutan boraks. Hasil dari demonstrasi yang telah dilakukan dinyatakan bahwa ekstrak cair kulit buah naga merah dapat dimanfaatkan sebagai medium untuk pengujian secara kualitatif senyawa boraks. Warna ekstrak cair kulit buah naga merah berubah menjadi warna ungu setelah diinteraksikan dengan larutan boraks. Kata Kunci: Ekstrak Cair, Boraks, Demonstrasi, Diskusi  ABSTRACT Peels from red dragon fruits can be utilized as a media for straightforward chemical reactions with solutions of borax. This activity had the aim of demonstrating the chemical interaction between anthocyanin in red dragon fruit peel and borax solution and was followed by a discussion with the students of Bina Ilmi Integrated Islamic High School. Making a liquid extract of red dragon fruit peel is done using a simple and easy method. This process involves reacting the mashed red dragon fruit peel with distilled water. The liquid extract of red dragon fruit peel is then reacted with a borax solution. The results of the demonstration that had been carried out stated that the liquid red dragon fruit extract of peel could be used as a medium for qualitative testing of borax compounds. The color of the liquid extract of red dragon fruit peel changes to purple after interacting with the borax solution.  Keywords: Liquid Extract, Borax, Demonstration, Discussion
Sosialisasi Pencegahan Stunting pada Masa Kehamilan di Wilayah Kerja Puskesmas Harapan Lestari, Susi; Hasnia, Hasnia; Pratimi, Yustika Rahmawati; Handayani, Endah Purwanti; Putri, Harlinda Widia; Astutik, Eftyaningrum Dwi Wahyu
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 7, No 5 (2024): Volume 7 No 5 2024
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v7i5.13965

Abstract

ABSTRAK Perkiraan prevalensi balita stunting di tahun 2024 mencapai 16.1% yang masih jauh dari target 14%. Salah satu faktor risiko yang berkontribusi dalam stunting adalah anemia, KEK pada ibu hamil. Dalam rangka percepatan penurunan prevalensi balita stunting, salah satu upaya yang dilakukan adalah melalui peningkatan kualitas pelayanan kesehatan ibu hamil, pemberian penyuluhan terkiat stunting. Data yang cukup tinggi dan masih berada diatas target mengindentifikasikan pemahaman ibu hamil belum maksimal. Pengetahuan memiliki peranan yang penting untuk merubah perilaku ibu dalam menghidari terjadinya stunting. Adapun penyuluhan ini dilakukan selama 4 x di puskesmas harapan dengan metode penyuluhan dan membagikan leaflet, selama penyuluhan peseta antusias dan dapat menjawab pertanyaan dengan benar. Dengan demikian hasil pengabdian ini dapat meningkatkan pengetahuan ibu hamil tentang pencegahan stunting. Diharapkan kepada Puskesmas Harapan untuk melakukan penyuluhan dan menyediakan informasi seperti poster atau media informasi yang lain tentang Kesehatan khususnya tentang pencegahan, tanda-tanda dan penanganan stunting. Kata Kunci: Hamil, Ibu, Pencegahan, Stunting ABSTRACT The estimated prevalence of stunting toddlers in 2024 reaches 16.1%, which is still far from the target of 14%. One of the risk factors that contribute to stunting is anemia, SEZ in pregnant women. In order to accelerate the reduction in the prevalence of stunting toddlers, one of the efforts made is through improving the quality of health services for pregnant women, providing counseling related to stunting. That is quite high and still above the target identifies the understanding of pregnant women is not optimal. Knowledge has an important role to change maternal behavior in avoiding stunting. This counseling was carried out for 4 times at the Harapan Health Center with the method of counseling and distributing leaflets, as long as the counseling peseta was enthusiastic and could answer questions correctly. Thus, the results of this service can increase the knowledge of pregnant women about stunting prevention. It is expected that Puskesmas Harapan will conduct counseling and provide information such as posters or other information media about health, especially about the prevention, signs and handling of stunting. Keywords: Pregnant, Mother, Prevention, Stunting
Edukasi Pemenuhan Gizi Seimbang melalui Perbaikan Pola Makan pada Remaja Putri dalam Upaya Pencegahan Anemia Andini, Rizky Fitri; Agustin, Dewi; Prastiwi, Ikha
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 7, No 5 (2024): Volume 7 No 5 2024
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v7i5.14096

Abstract

ABSTRAK Anemia merupakan kondisi yang masih banyak terjadi pada remaja putri yang bisa berdampak pada kesehatan, baik sekarang maupun dimasa mendatang yang mana nantinya remaja putri akan mengalami masa kehamilan dan melahirkan  sehingga sangat penting bagi remaja putri mengetahui salah satu dampak masalah kesehatan yang muncul yaitu anemia akibat kurangnya asupan zat besi pada remaja sebagaimana yang diketahui bahwa status gizi seseorang juga dipengaruhi oleh pola makan yang dijalani. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan remaja putri tentang pemenuhan gizi seimbang dalam upaya pencegahan anemia pada remaja putri di SMAN 1 Kedungwaringin Kabupaten Bekasi. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan melalui beberapa tahapan yaitu dimulai dengan tahap persiapan dengan mempersiapkan bahan dan alat yang digunakan untuk pemberian edukasi dan cek Hb, tahap pelaksanaan dilakukan dengan pemberian edukasi menggunakan media video, metode ceramah dan dilanjutkan dengan diskusi dan tanya jawab serta pemeriksaan Hb, tahap evaluasi dilakukan dengan menggunakan ceklist pre-test dan post test terhadap peningkatan pengetahuan terkait gizi seimbang dalam pencegahan anemia. Hasil pre-test pengetahuan 35% dan post-test 80%. Kesimpulan adanya peningkatan pengetahuan remaja putri terhadap pencegahan anemia. Diharapkan adanya kerjasama lebih lanjut antara sekolah dan puskesmas setempat dalam hal pemeriksaan hemoglobin berkala dan pemberian tablet tambah darah sebagai tindakan pencegahan anemia Kata Kunci: Gizi, Remaja Putri, Pencegahan Anemia  ABSTRACT Teenage girls are still frequently affected by anemia, which can have long-term effects on their health, including the possibility of pregnancy and delivery in the future. Since it is well recognized that a person's nutritional condition is also impacted by the diet they follow, it is imperative that teenage girls understand one of the effects of health issues that might occur, specifically anemia caused by a lack of iron consumption in teenagers.The purpose of this community service project at SMAN 1 Kedungwaringin, Bekasi Regency, is to educate teenage girls about eating a balanced diet in order to prevent anemia.There are many stages to this community service project. The first is preparation, which involves gathering supplies and equipment for the Hb checks and education phases.Pre-test and post-test checklists are used in the evaluation stage to increase knowledge about balanced nutrition in the prevention of anemia. The implementation stage involves educating the public through video and lecture methods, followed by discussion, Q&A, and Hb checks.35% of the findings were from the pre-test, and 80% were from the post-test. The findings indicate that teenage females are becoming more knowledgeable about preventing anemia. In order to avoid anemia, it is envisaged that there will be more collaboration between local health facilities and schools regarding routine hemoglobin testing and the distribution of blood supplement pills. Keywords: Nutrition, Teenage Females, Preventing Anemia

Filter by Year

2024 2024


Filter By Issues
All Issue Vol 8, No 11 (2025): Volume 8 No 11 (2025) Vol 8, No 10 (2025): Volume 8 No 10 (2025) Vol 8, No 9 (2025): Volume 8 No 9 (2025) Vol 8, No 8 (2025): Volume 8 No 8 (2025) Vol 8, No 7 (2025): Volume 8 No 7 (2025) Vol 8, No 6 (2025): Volume 8 No 6 (2025) Vol 8, No 5 (2025): Volume 8 No 5 (2025) Vol 8, No 4 (2025): Volume 8 No 4 (2025) Vol 8, No 3 (2025): Volume 8 No 3 (2025) Vol 8, No 2 (2025): Volume 8 No 2 (2025) Vol 8, No 1 (2025): Volume 8 No 1 (2025) Vol 7, No 12 (2024): Volume 7 No 12 (2024) Vol 7, No 11 (2024): Volume 7 No 11 (2024) Vol 7, No 10 (2024): Volume 7 No 10 (2024) Vol 7, No 9 (2024): Volume 7 No 9 (2024) Vol 7, No 8 (2024): Volume 7 No 8 (2024) Vol 7, No 7 (2024): Volume 7 No 7 2024 Vol 7, No 6 (2024): Volume 7 No 6 2024 Vol 7, No 5 (2024): Volume 7 No 5 2024 Vol 7, No 4 (2024): Volume 7 No 4 2024 Vol 7, No 3 (2024): Volume 7 No 3 2024 Vol 7, No 2 (2024): Volume 7 No 2 2024 Vol 7, No 1 (2024): Volume 7 No 1 2024 Vol 6, No 12 (2023): Volume 6 No 12 2023 Vol 6, No 11 (2023): Volume 6 No 11 2023 Vol 6, No 10 (2023): Volume 6 No 10 2023 Vol 6, No 9 (2023): Volume 6 No 9 2023 Vol 6, No 8 (2023): Volume 6 No 8 2023 Vol 6, No 7 (2023): Volume 6 No 7 2023 Vol 6, No 6 (2023): Volume 6 No 6 Juni 2023 Vol 6, No 5 (2023): Volume 6 No 5 Mei 2023 Vol 6, No 4 (2023): Volume 6 No 4 April 2023 Vol 6, No 3 (2023): Volume 6 No 3 Maret 2023 Vol 6, No 2 (2023): Volume 6 No 2 Februari 2023 Vol 6, No 1 (2023): Volume 6 No 1 Januari 2023 Vol 5, No 12 (2022): Volume 5 No 12 Desember 2022 Vol 5, No 11 (2022): Volume 5 No 11 November 2022 Vol 5, No 10 (2022): Volume 5 No 10 Oktober 2022 Vol 5, No 9 (2022): Volume 5 No 9 September 2022 Vol 5, No 8 (2022): Volume 5 No 8 Agustus 2022 Vol 5, No 7 (2022): Volume 5 No 7 Juli 2022 Vol 5, No 6 (2022): Volume 5 No 6 Juni 2022 Vol 5, No 5 (2022): Volume 5 No 5 Mei 2022 Vol 5, No 4 (2022): Volume 5 No 4 April 2022 Vol 5, No 3 (2022): Volume 5 No 3 Maret 2022 Vol 5, No 2 (2022): Volume 5 No 2 Februari 2022 Vol 5, No 1 (2022): Volume 5 No 1 Januari 2022 Volume 4 Nomor 6 Desember 2021 Volume 4 Nomor 5 Oktober 2021 Volume 4 Nomor 4 Agustus 2021 Volume 4 Nomor 3 Juni 2021 Volume 4 Nomor 2 April 2021 Volume 4 Nomor 1 Februari 2021 Volume 3 Nomor 2 Oktober 2020 Volume 3 Nomor 1 April 2020 Volume 2 Nomor 2 Oktober 2019 Volume 2 Nomor 1 April 2019 Volume 1 Nomor 2 Oktober 2018 Volume 1 Nomor 1 April 2018 More Issue