cover
Contact Name
M. Arifki Zainaro
Contact Email
m.arifkiz@yahoo.com
Phone
+6285366376666
Journal Mail Official
jka@malahayati.ac.id
Editorial Address
Jalan Pramuka No 27 Kemiling, Kota Bandar Lampung
Location
Kota bandar lampung,
Lampung
INDONESIA
Jurnal Kreativitas PKM
Published by Universitas Malahayati
ISSN : 26150921     EISSN : 26226030     DOI : 10.3324
Core Subject : Health,
Jurnal Kreativitas Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) merupakan jurnal yang bertaraf nasional yang memiliki fokus utama pada pengaplikasian hasil penelitian dan ilmu-ilmu di bidang kesehatan yang dilakukan pada masyarakat dalam bentuk pengabdian kepada masyarakat. Lingkup bidang pengabdian kepada masyarakat antara lain meliputi pelatihan, penyuluhan, pendidikan kesehatan dan pemberdayaan masyarakat. Pengabdian kepada masyarakat berisi berbagai kegiatan penanganan dan pencegahan berbagai potensi, kendala, tantangan, dan masalah kesehatan yang ada di masyarakat. Pelaksanaan kegiatan pengabdian juga melibatkan partisipasi masyarakat dan mitra. Kegiatan pengabdian tersebut disusun dalam suatu kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan kesehatan masyarakat. Tujuan dari publikasi jurnal ini adalah untuk menyebarluaskan pemikiran konseptual atau ide-ide yang telah dicapai di bidang kesehatan.
Articles 46 Documents
Search results for , issue "Vol 8, No 3 (2025): Volume 8 No 3 (2025)" : 46 Documents clear
Optimalisasi Penerapan Media Game Online Camat pada Program Edukasi BHD untuk Desa Wisata Aman dan Sehat di Desa Temajuk Kecamatan Paloh Kabupaten Sambas Hidayat, Uti Rusdian; Hatmalyakin, Debby; Alfikrie, Fauzan; Arisandi, Defa; Akbar, Ali; Nurpratiwi, Nurpratiwi; Amaludin, Mimi; Anjarwadi, Ihsan Angga; Annisa, Nur; Iswara, Ruhil
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 8, No 3 (2025): Volume 8 No 3 (2025)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v8i3.18020

Abstract

ABSTRAK Dalam proses pengembangan kawasan pariwisata, pengembang tidak hanya dituntut untuk menyiapkan fasilitas pariwisata, namun sumber daya manusianya harus didukung dengan pengetahuan pengelolaan objek wisata khususnya penanganan awal pada kasus kegawatdaruratan. Pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat telah dilaksanakan dengan berupa pembelajaran dengan penerapan media game online CAMAT pada program Edukasi BHD. Hasil pelaksanaan kegiatan didapatkan data terjadi peningkatan pengetahuan masyarakat setelah melakukan pembelajaran dengan game online CAMAT pada program Edukasi BHD. Peningkatan pengetahuan ini diharapkan dapat membuat masyarakat lebih siap untuk menyambut dinamika desa wisata yang ramai pengunjung dengan segala resiko kegawatdaruratan yang mungkin bisa terjadi. Kata Kunci: Game online CAMAT, Kegawatdaruratan, Desa Wisata  ABSTRACT In the process of developing tourism areas, developers are not only required to prepare tourism facilities, but their human resources must be supported by knowledge of tourism object management, especially initial handling in emergency cases. The implementation of community service has been carried out in the form of learning with the application of CAMAT online game media in the BHD Education programme. The results of the implementation of activities obtained data on the increase in community knowledge after learning with the CAMAT online game in the BHD Education programme. This increase in knowledge is expected to make the community better prepared to welcome the dynamics of a crowded tourist village with all the risks of emergencies that might occur. Keywords: CAMAT online game, Emergency, Tourism Village
Penyuluhan Kesehatan tentang Gizi Seimbang dan Makanan Bergizi dari Tanaman Lokal di SDN Jawa 2 Martapura Ayanti, Bio Putri; Hidayat, Rahmat; Alfiannor Saputera, Mochammad Maulidie; Muslim, Abdul Aziz
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 8, No 3 (2025): Volume 8 No 3 (2025)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v8i3.17947

Abstract

ABSTRAK Program promotif edukasi gizi seimbang dapat dikatakan cukup baik dalam mengubah pola hidup menjadi sehat. Gizi seimbang mempunyai peranan penting yang berpengaruh dalam menopang kesehatan tubuh manusia, mempertahankan kekebalan tubuh, dan meningkatkan kinerja otak. Tujuan pengabdian ini adalah untuk memberikan penyuluhan pada anak usia sekolah tentang gizi seimbang melalui edukasi isi piringku dan makanan bergizi dari tanaman lokal sebagai upaya pencegahan stunting. Penyuluhan dilaksanakan pada bulan September di SDN Jawa 2 Martapura dan di hadiri sebanyak 30 orang siswa. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa penyuluhan tentang edukasi isi piringku dan makanan bergizi dari tanaman lokal memberikan manfaat pemahaman kepada anak tentang makanan bergizi. Kata Kunci: Makanan Bergizi, Anak Usia Sekolah, Isi Piringku  ABSTRACT Balanced nutrition education promotive program can be said to be quite good in changing lifestyles to be healthy. Balanced nutrition has an important role that influences human health, maintains immunity, and improves brain performance. The purpose of this service is to provide counseling to school-age children about balanced nutrition through education on the contents of my plate and nutritious food from local plants as an effort to prevent stunting. The counseling was carried out in September at SDN Jawa 2 Martapura and was attended by 30 students. The results of the activity showed that counseling on education on the contents of my plate and nutritious food from local plants provided benefits to children's understanding of nutritious food. Keywords: Nutritious Food, School Age Children, Isi Piringku
Peningkatan Cakupan Imunisasi Bayi dan Balita Melalui Edukasi dan Program Imunisasi Kejar Rosidin, Udin; Amira, Iceu; Hendrawati, Hendrawati
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 8, No 3 (2025): Volume 8 No 3 (2025)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v8i3.18318

Abstract

ABSTRAK Kelompok balita merupakan kelompok rentan masalah kesehatan yang perlu diperhatikan untuk tetap produktif. Masa balita disebut “Golden age” yaitu masa anak mengalami periode emas  di masa awal kehidupan. Penelitian sebelumnya menyebutkan bahwa masa Golden Age sebagai masa kritis, hal ini dikarenakan pertumbuhan dan perkembangan pada masa itu sangat pesat. Bagian penting yang harus diperhatikan dalam periode ini adalah perlu adanya daya tahan tubuh dan kekebalan terhadap berbagai penyakit, terutama penyakit yang dapat dicegah dengan Imunisasi. Permasalahannya saat ini adalah cakupan pelayanan imunisasi bayi dan balita masih rendah. Hal ini disebabkan karena kurangnya pemahaman masyarakat tentang imunisasi. Untuk mengatasi permasalahan tersebut dilakukan edukasi kesehatan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang imunisasi serta mempermudah akses dan jadwal pelayanan yang fleksibel untuk mendapatkan pelayanan imunisasi. Tujuan kegiatan adalah meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang imunisasi. Metode kegiatan adalah penyuluhan kesehatan dan kunjungan rumah. Hasil kegiatan menunjukkan adanya peningkatan rata-rata nilai pengetahuan masyarakat sebelum dilaksanakan edukasi sebesar 67,27 dan rata-rata nilai pengetahuan setelah melaksanakan edukasi sebesar  81,82.  Kesimpulan ada peningkatan pengetahuan masyarakat tentang imunisasi sebesar 14,55 poin. Kegiatan yang sudah dilaksanakan diharapkan dapat dilanjutan oleh masyarakat RW 18 dengan dukungan dari kelurahan Kotawetan dan Puskesmas Guntur. Sehingga pada akhirnya cakupan pelayanan imunisasi meningkat. Kata Kunci: Cakupan Pelayanan, Imunisasi, Bayi Dan Balita   ABSTRACT Toddlers are a group vulnerable to health problems that need to be considered to remain productive. The toddler period is called the "Golden Age", which is the period when children experience a golden period in early life. Previous research stated that the Golden Age period is a critical period, this is because growth and development at that time are very rapid. An important part that must be considered in this period is the need for endurance and immunity to various diseases, especially diseases that can be prevented by immunization. The current problem is that the coverage of infant and toddler immunization services is still low. This is due to the lack of public understanding of immunization. To overcome this problem, health education is carried out to increase public understanding of immunization and facilitate access and flexible service schedules to obtain immunization services. The purpose of the activity is to increase public knowledge about immunization. The activity method is health counseling and home visits. The results of the activity showed an increase in the average value of public knowledge before education was carried out by 67.27 and an average value of knowledge after education was carried out by 81.82. The conclusion is that there is an increase in public knowledge about immunization by 14.55 points. The activities that have been implemented are expected to be continued by the RW 18 community with support from the Kotawetan sub-district and Guntur Health Center. So that in the end the coverage of immunization services increases. Keywords: Coverage of Services, Immunization, Infants and Toddlers
Pemberdayaan Lansia dalam Penerapan Lima Pilar Diabetes Melitus di Puskesmas Tajinan Kabupaten Malang Luhung, Monika; Sakti, Ifa Pannya; Purwandhani, Eli Lea Widhia
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 8, No 3 (2025): Volume 8 No 3 (2025)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v8i3.19093

Abstract

ABSTRAK Diabetes melitus dapat menyebabkan komplikasi pada semua tingkat usia termasuk lansia, sehingga berbagai upaya dilakukan untuk mencegah komplikasi. Pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan meningkatkan pemahaman lansia tentang lima pilar diabetes melitus. Metode yang digunakan adalah pemberdayaan lansia melalui edukasi dengan menggunakan media leaflet dan power point. Peserta adalah lansia diabetes melitus yang tinggal di Wilayah Kerja Puskesmas Tajinan Kabupaten Malang, berjumlah 25 orang. Kegiatan dimulai dari tahap persiapan: mengurus perijinan, menyiapkan media dan kuisioner; tahap pelaksanaan: diawali pre tes dilanjutkan edukasi; dan tahap evaluasi: mengevaluasi pemahaman lansia menggunakan kuisioner. Hasil yang diperoleh yaitu: pre tes responden 44 % (11 orang) pengetahuan Cukup, 56 % (14 orang) pengetahuan Kurang, sedangkan hasil posttest 32 % (8 orang) pengetahuan Baik, 64 % (16 orang) Pengetahuan Cukup dan 4 % (1 orang) Pengetahuan Kurang. Kesimpulan: Rata-rata hasil pretest responden 56 % (14 orang) pengetahuan Kurang meningkat menjadi 64 % (16 orang) pengetahuan Cukup pada pos test. Peningkatan pemahaman responden tentang lima pilar diabetes melitus dapat menjadi bekal lansia melakukan tindakan pencegahan komplikasi diabetes melitus diwaktu mendatang. Kata Kunci: Lansia, Lima Pilar Diabetes Melitus, Pemberdayaan  ABSTRACT Diabetes mellitus can cause complications across all age groups, including the elderly, prompting various efforts to prevent these complications. This community service aimed to improve the understanding of the elderly about the five pillars of diabetes mellitus. The method used was elderly empowerment through education using leaflet and PowerPoint media. The participants were elderly individuals with diabetes mellitus living in the Work Area of Tajinan Public Health Center, Malang Regency, totaling 25 people. The activities began with preparation: obtaining permits, preparing media and questionnaires; implementation stage: starting with a pre-test followed by education; and evaluation stage: assessing the elderly's understanding using a questionnaire. The results showed that in the pre-test, 44% (11 people) had sufficient knowledge, and 56% (14 people) had insufficient knowledge, while in the post-test, 32% (8 people) had good knowledge, 64% (16 people) had sufficient knowledge, and 4% (1 person) had insufficient knowledge. Conclusion: The average pre-test result of 56% (14 people) with insufficient knowledge increased to 64% (16 people) with sufficient knowledge in the post-test. The increase in respondents' understanding of the five pillars of diabetes mellitus can serve as a basis for the elderly to take preventive actions against diabetes mellitus complications in the future. Keywords: Elderly, Five Pillars Of Diabetes Mellitus, Empowerment
Pemberdayaan Kelompok Tani Sikat melalui Sosialisasi dan Pendampingan Budidaya Tanaman Herbal Saputera, Mochammad Maulidie Alfiannor; Muthia, Rahmi; Hidayati, Rahmi; Nurbidayah, Nurbidayah; Gunawan, Gunawan; Arnida, Arnida; Sandi, Dita Ayulia Dwi
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 8, No 3 (2025): Volume 8 No 3 (2025)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v8i3.18079

Abstract

ABSTRAK Potensi budidaya tanaman herbal terbuka luas, program ini menjadi pilar dalam peningkatkan Kesehatan, ekonomi dan konservasi keanekaragaman hayati. Meningkatkan budidaya tanaman herbal di wilayah Desa Bentok Kampung, Kecamatan Bati-Bati, Kabupaten Tanah Laut. Tahapan pada metode yang dilakukan yaitu persiapan kegiatan, sosialisasi budidaya tanaman herbal, pelatihan dan pendampingan budidaya diakhiri dengan monitoring dan evaluasi kegiatan. Pelaksanaan sosialisasi berjalan dengan lancar dan terdapat diskusi interaktif yang menentukan tanaman yang akan dibudidaya. Pada tahap pendampingan dilakukan persiapan lahan, pemilihan bibit dan penanaman dari buah naga, bawang Dayak dan jahe merah. Kegiatan pengabdian Masyarakat berlangsung dengan lancar dan terdapat budidaya difokuskan pada tiga tanaman yaitu buah naga, bawang Dayak dan rimpang jahe merah. Kata kunci: Kelompok Tani, Budidaya, Herbal, Tanah Laut  ABSTRACT The potential for herbal plant cultivation is wide open, this program is a pillar in improving health, economy and biodiversity conservation. To improve herbal plant cultivation in the Bentok Kampung area, Bati-Bati District, Tanah Laut Regency. The stages in the method carried out are preparation of activities, socialization of herbal plant cultivation, training and cultivation assistance ending with monitoring and evaluation of activities. The implementation of socialization went smoothly and there was an interactive discussion that determined the plants to be cultivated. At the assistance stage, land preparation, seed selection and planting of dragon fruit, Dayak onions and red ginger were carried out. Community service activities went smoothly and there was cultivation focused on three plants, namely dragon fruit, Dayak onions and red ginger rhizomes. Keywords: Group Farming, Cultivation, Herbs, Tanah Laut
Upaya Cegah Stunting Sedari Dini Menggunakan E-Book “Dietary Patterns: Prevent Stunting” Pada Santriwati Remaja di Surabaya Hasanah, Zumroh; Amelia, Dessy; Puriastuti, Alifia Candra; Merawati, Desiana; Fadilah, Aisya Nur
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 8, No 3 (2025): Volume 8 No 3 (2025)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v8i3.17993

Abstract

ABSTRAK Salah satu masalah gizi kronis yang masih menjadi masalah besar global dan Indonesia adalah stunting. Rencana Aksi Nasional Percepatan Penurunan Angka Stunting Indonesia Tahun 2021-2024 menyebutkan, salah satu kelompok prioritas penanganan stunting adalah kelompok remaja. Remaja putri memiliki peran krusial dalam menentukan kualitas generasi berikutnya. Intervensi yang lebih efektif diperlukan untuk mencegah dan menangani stunting, termasuk remaja santriwati yang tinggal di pesantren. Pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan santriwati akan pencegahan stunting sejak remaja melalui pendidikan kesehatan menggunakan e-book “Dietary Patterns: Prevent Stunting” pada 105 santriwati berusia 10-18 tahun di Pondok Pesantren Assalafi Al Fitrah. Hasil pengabdian menunjukkan bahwa terdapat peningkatan pada kategori tingkat pengetahuan baik semula 8,6% menjadi 78%, pada kategori tingkat pengetahuan cukup mengalami penurunan dari 84,7% menjadi 20% dan pada kategori tingkat pengetahuan kurang juga turut mengalami penurunan dari 6,7% menjadi 2% berdasarkan hasil pre-posttest sebelum dan sesudah dilaksanakan kegiatan pengabdian. Pendidikan kesehatan menggunakan e-book “Dietary Patterns: Prevent Stunting” dapat menjadi salah satu strategi dalam meningkatkan pengetahuan santriwati terkait pencegahan stunting sejak remaja. Kedepannya diharapkan kegiatan serupa dapat terus dilakukan untuk menekan angka stunting dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dimulai sejak dini. Kata Kunci: E-book, Remaja, Santriwati, Stunting  ABSTRACT One of the chronic nutritional problems that remains a major problem globally and in Indonesia is stunting. The National Action Plan for Accelerating the Reduction of Stunting Rates in Indonesia for 2021-2024 states that the adolescent group is one of the priority groups for handling stunting. Adolescent girls have a crucial role in determining the quality of the next generation. More effective interventions are needed to prevent and treat stunting, including adolescent santri who live in pesantren. This community service aims to increase santriwati's knowledge of early stunting prevention through health education using the e-book “Dietary Patterns: Prevent Stunting” to 105 female students aged 10-18 years at the Assalafi Al Fitrah Islamic Boarding School. The results of the service showed that there was an increase in the category of good knowledge from 8.6% to 78%, in the category of sufficient knowledge decreased from 84.7% to 20%, and in the category of poor knowledge reduced from 6.7% to 2% based on the results of the pre-posttest before and after the community service activities were carried out. Health education using the e-book “Dietary Patterns: Prevent Stunting” can be one of the strategies in increasing santriwati's knowledge of preventing stunting since adolescence. In the future, it is hoped that similar activities can continue to be carried out to reduce stunting rates and improve public health status starting early. Keywords: Adolescent, E-book, Santriwati, Stunting
Penerapan Teknologi Tepat Guna: Pembuatan Alat Penurun Kadar Air Madu di PT. Suhita Lebah Indonesia, Bandar Lampung Muhyi, Abdul; Nareswari, Tantri Liris; Fahmi, Achmad Gus; Tamba, Evasus; Isnina, Isnina; Suyadi, Suyadi; Septiani, Winda
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 8, No 3 (2025): Volume 8 No 3 (2025)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v8i3.17871

Abstract

ABSTRAK Madu merupakan salah satu hasil hutan bukan kayu (HHBK) potensial yang menjadi komoditas unggulan dan memiliki nilai ekonomis untuk menunjang aktivitas perekonomian masyarakat. Salah satu pelaku bisnis madu, yaitu PT. Suhita Lebah Indonesia (SLI), memiliki masalah dalam penurunan kadar air madu. Mitra menggunakan oven dengan suhu 50˚C yang lama pengeringannya dapat berhari-hari. Proses ini memerlukan waktu lama yang beresiko dapat merusak komponen dalam madu. UMKM merupakan pilar penting sektor ekonomi nasional yang membutuhkan perhatian sebelum memasuki masa mapan. Masalah pada UMKM tentunya dapat menjadi ancaman perekonomian nasional. Oleh karena itu, pengabdian kepada masyarakat ini dimaksudkan untuk menerapkan teknologi tepat guna (TTG), yaitu pembuatan alat penurun kadar air madu dengan sistem cool drying. Prinsip alat yang dibuat adalah pendinginan dimana madu yang berada didalam ruang pengeringan diaduk dengan menggunakan piringan yang diputar menggunakan motor listrik. Di dalam ruang pengering dialirkan udara dingin dari Air Conditioner (AC) yang akan membawa partikel air dari madu dan dialirkan kembali ke AC dengan siklus tertutup. Udara lembab yang mengalir keluar dari ruang pengering akan masuk kembali ke AC untuk dikondensasi menjadi tetesan air yang akan ditampung dalam wadah khusus. Alat penurun kadar air madu yang dibuat telah terbukti meningkatkan efisiensi produksi dengan menurunkan lama proses pengeringan madu yang awalnya memakan waktu 7 hari dapat direduksi menjadi 1 hari. Pengabdian kepada masyarakat ini telah berhasil meningkatkan efisiensi produksi Mitra, sehingga dapat menjadi solusi strategis dalam upaya untuk mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya alam Indonesia serta meningkatkan kualitas dan produktivitas produk kesehatan dari Indonesia. Kata Kunci: Madu, Alat Penurun Kadar Air, Kesehatan, Hasil Hutan, Teknologi Tepat GunaABSTRACT Honey is one of the potential non-timber forest products (NTFPs) which is a superior commodity and has economic value to support community economic activities. One of the honey business actors, namely PT. Suhita Lebah Indonesia (SLI), has a problem in reducing the water content of honey. Mitra uses an oven with a temperature of 50˚C which can take days to dry. This process takes a long time which risks damaging the components in the honey. MSMEs are an important pillar of the national economic sector that requires attention before entering a stable period. Problems with MSMEs can certainly be a threat to the national economy. Therefore, this community service is intended to apply appropriate technology (TTG), namely making a tool to reduce honey water content using a cool drying system. The principle of the tool made is cooling where the honey in the drying chamber is stirred using a disc that is rotated using an electric motor. In the drying room, cold air flows from the Air Conditioner (AC), which carries water particles from the honey and flows back to the AC in a closed cycle. The moist air flowing out of the drying room will re-enter the AC to be condensed into water droplets which will be collected in a special container. The device for reducing honey water content has been proven to increase production efficiency by reducing the length of the honey drying process, which initially took 7 days, which can be reduced to 1 day. This community service has succeeded in increasing Mitra's production efficiency, so that it can become a strategic solution in an effort to optimize the use of Indonesia's natural resources and increase the quality and productivity of health products from Indonesia. Keywords: honey, water reducer, health, forest products, technology
Edukasi Pencegahan Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR) sebagai Upaya Membangun Generasi Mendatang Arinta, Illa; Nuurjannah, Febri Annisaa; Pinandita, Koswina Pinka; Maulani, Lutfi Puji
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 8, No 3 (2025): Volume 8 No 3 (2025)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v8i3.16572

Abstract

ABSTRAK Masa bayi adalah fase pertama kehidupan manusia dari mulai usia 0-12 bulan, dimana pada masa ini memerlukan adaptasi terhadap lingkungan. Berat badan sebagai salah satu indikator kesehatan bayi baru lahir. Berat badan lahir dijadikan parameter umum yang digunakan dalam menggambarkan pertumbuhan fetus serta nutrisi intra uterin. Rata-rata berat bayi normal adalah 3200 gram dengan usia gestasi 37 sampai dengan 41 minggu. Bayi yang dilahirkan dengan berat lahir kurang dari 2500 gram tanpa memandang masa gestasi disebut Bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) (Mustya 2017). Bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) masih menjadi permasalahan yang sering dihadapi pada perawatan bayi baru lahir. Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah memerlukan perawatan yang intensif sampai berhasil mencapai kondisi stabil. Langkah penanganan yang tepat sangat penting untuk dilakukan, karena berat badan rendah dapat membawa dampak buruk bagi kesehatan bayi di masa depan. Bayi yang memiliki berat badan lahir rendah tidak selalu terlahir dalam kondisi prematur. Pada proses kelahiran yang sesuai hari prediksi lahir (HPL) pun dapat mengalami berat badan kurang dari batas normal (Kemenkes RI 2013). Upaya pemerintah dalam menurunkan angka kejadian Berat Badan Lahir Rendah adalah dengan meningkatkan pemeriksaan kehamilan (antenatal care) minimal 4 kali selama kehamilan, dan melakukan orientasi Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) (Kemenkes RI 2015). Tujuan antenatal care untuk mendeteksi dini komplikasi kehamilan, untuk merencanakan antisipasi dan persiapan dini untuk melakukan rujukan jika terjadi penyulit/komplikasi (Kemenkes RI 2013). Kata Kunci: BBLR, Ibu Hamil, Angka Kematian Bayi  ABSTRACT Infancy is the first phase of human life from the age of 0-12 months, which requires adaptation to the environment. Weight as one of the indicators of newborn health. Weight as one of the indicators of newborn health. Birth weight is used as a general parameter used in describing fetal growth and intrauterine nutrition. The average normal baby weight is 3200 grams with a gestational age of 37 to 41 weeks. Babies born with a birth weight of less than 2500 grams regardless of gestation period are called Low Birth Weight Babies (BBLR) (Mustya 2017). Low Birth Weight Babies (BBLR) is still a problem that is often faced in newborn care. Babies with Low Birth Weight require intensive care until they successfully reach a stable condition. Proper handling steps are very important to take, because low weight can have a bad impact on the baby's health in the future. Babies with low birth weight are not always born prematurely. In the birth process according to the predicted day of birth (HPL), you can also experience a weight less than the normal limit. (Kemenkes RI 2013). The government's efforts to reduce the incidence of Low Birth Weight are by increasing pregnancy checks (antenatal care) at least 4 times during pregnancy, and conducting orientation for the Childbirth Planning and Complications Prevention Program.The purpose of antenatal care is to detect pregnancy complications early, to plan anticipation and early preparation for referral in case of complications/complications (Kemenkes RI 2013) Keywords: Low Birth Weight, Pregnant Women, Infant Mortality Rate
Edukasi melalui Video sebagai Upaya Preventif Diabetes Melitus pada Remaja di SMA Muhammadiyah 1 Kota Pontianak Sulistyawati, Ririn Afrian; Luthfiati, Nur; Nainggolan, Santy Ercelina; Ligita, Titan
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 8, No 3 (2025): Volume 8 No 3 (2025)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v8i3.18227

Abstract

ABSTRAK Tantangan dalam penerapan program pencegahan diabetes melitus di sekolah cukup besar. Banyak sekolah masih belum memiliki program edukasi kesehatan yang memadai, terutama yang terkait dengan pencegahan penyakit kronis seperti diabetes melitus. Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk keterbatasan sumber daya, kurangnya tenaga pendidik yang kompeten di bidang kesehatan, serta kurangnya perhatian dari pihak sekolah dan orang tua terhadap pentingnya pencegahan DM sejak dini. Kegiatan ini bertujuan untuk mencegah terjadinya diabetes melitus pada remaja. Metode yang dilakukan pada kegiatan ini adalah dengan pemberian video edukasi kesehatan tentang diabetes melitus dan upaya pencegahannya pada 36 siswa SMA Muhammadiyah 1 kota Pontianak. Tingkat pengetahuan siswa diukur sebanyak dua kali, yaitu sebelum pemberian edukasi (pre-test) dan setelah pemberian edukasi (post-test) menggunakan kuesioner pengetahuan diabetes melitus dan pencegahannya. Hasil menunjukkan adanya peningkatan tingkat pengetahuan siswa setelah pemberian edukasi, di mana jumlah siswa dengan pengetahuan baik meningkat dari 55,6% menjadi 77,8% dan tidak ada lagi siswa yang memiliki pengetahuan kurang mengenai pencegahan diabetes melitus pada remaja. Peningkatan ini menunjukkan bahwa penggunaan video edukasi efektif sebagai media untuk meningkatkan pemahaman siswa tentang pencegahan diabetes melitus. Hasil ini menegaskan pentingnya pemberian edukasi interaktif di sekolah untuk mendorong kesadaran dan pemahaman siswa mengenai pencegahan penyakit kronis sejak dini. Dengan demikian, sekolah perlu memberikan perhatian lebih pada pengembangan program edukasi kesehatan yang komprehensif untuk mencegah diabetes melitus di kalangan remaja. Kata Kunci: Diabetes Melitus, Remaja, Edukasi Kesehatan, Video Edukasi  ABSTRACT The implementation of diabetes prevention programs in schools presents several significant challenges. Many educational institutions lack comprehensive health education programs, particularly preventing chronic illnesses like diabetes mellitus. This is due to several factors, including limited resources, a lack of competent health educators, and insufficient attention from schools and parents on early diabetes prevention. One study sought to prevent the development of diabetes mellitus in adolescents through educational videos on diabetes and its prevention. The study involved 36 high school students from SMA Muhammadiyah 1 in Pontianak. The students' knowledge levels were assessed on two occasions: before the educational intervention (pre-test) and after the educational intervention (post-test), utilizing a questionnaire on diabetes mellitus knowledge and its prevention. The findings indicated a notable enhancement in the students' knowledge following the intervention, with the proportion of students demonstrating a comprehensive understanding of diabetes prevention increasing from 55.6% to 77.8%, and no students exhibiting a deficient comprehension of the subject matter. These observations imply that educational videos can be an efficacious approach to facilitating students' comprehension of diabetes prevention. These findings underscore the need to implement interactive education in schools to enhance kids' knowledge and comprehension of chronic illness prevention from an early age. Consequently, schools must prioritize the establishment of comprehensive health education programs to avert diabetes mellitus in adolescents. Keywords: Diabetes Mellitus, Adolescent, Health Education, Educational Video
Peningkatan Pelaksanaan Standar Operasional Prosedur Persiapan Operasi sebagai Upaya Penurunan Kejadian IDO di Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih Aisyah, Aisyah; Widakdo, Giri; Naryati, Naryati; Rahayu, Siti; Polhapessy, Magafirah Azahawa; Zhafirah, Hafizah Diyanah
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 8, No 3 (2025): Volume 8 No 3 (2025)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v8i3.19555

Abstract

ABSTRAK Infeksi Daerah Operasi (IDO) adalah infeksi akibat tindakan pembedahan, dapat mengenai berbagai lapisan jaringan tubuh, superfisial atau dalam. IDO dapat menyebabkan peningkatan angka morbiditas, mortalitas, peningkatan lama rawat serta biaya dan tuntutan pasien yang tentu saja berkaitan erat dengan mutu dan layanan rumah sakit, yang juga akan berpengaruh pada kredibilitas suatu layanan kesehatan. Berdasarkan data infeksi daerah operasi tahun 2023 di RS Islam Jakarta Cempaka Putih sebesar 16 kejadian, dengan rata-rata 1,3 %  kejadian/bulan atau 1-2 kejadian per bulan. Metode pelaksanaan yang dilakukan pelatihan tentang upaya pencegahan infeksi di rumah sakit, di mana pelatihan ini merupakan proses pembelajaran kognitif, afektif dan psikomotor pada perawat. Hasil uji statistik didapatkan nilai 0,001 maka dapat disimpulkan ada perbedaan yang signifikan antara hasil tes sebelum dan sesudah dilakukan pelatihan, artinya pelatihan yang dilakukan bermakna terhadap upaya penurunan kejadian IDO di rumah sakit . Kata Kunci: Infeksi, Operasi, Prosedur  ABSTRACT Surgical site infection (SSI) is an infection resulting from surgery, which can affect various layers of body tissue, superficial or deep. SSI can lead to increased morbidity, mortality, increased length of stay and costs and patient demands which of course are closely related to the quality and service of the hospital, which will also affect the credibility of a health service. Based on data on surgical site infections in 2023 at the Jakarta Islamic Hospital Cempaka Putih, there were 16 incidents, with an average of 1.3% of incidents / month or 1-2 incidents per month. The method of implementation is training on infection prevention efforts in hospitals, where this training is a cognitive, affective and psychomotor learning process for nurses. The statistical test results obtained a value of 0.001, it can be concluded that there is a significant difference between the test results before and after training, This means that the training carried out is meaningful in reducing the incidence of SSI in hospital Keywords: Infection, Surgery, Procedure

Filter by Year

2025 2025


Filter By Issues
All Issue Vol 8, No 11 (2025): Volume 8 No 11 (2025) Vol 8, No 10 (2025): Volume 8 No 10 (2025) Vol 8, No 9 (2025): Volume 8 No 9 (2025) Vol 8, No 8 (2025): Volume 8 No 8 (2025) Vol 8, No 7 (2025): Volume 8 No 7 (2025) Vol 8, No 6 (2025): Volume 8 No 6 (2025) Vol 8, No 5 (2025): Volume 8 No 5 (2025) Vol 8, No 4 (2025): Volume 8 No 4 (2025) Vol 8, No 3 (2025): Volume 8 No 3 (2025) Vol 8, No 2 (2025): Volume 8 No 2 (2025) Vol 8, No 1 (2025): Volume 8 No 1 (2025) Vol 7, No 12 (2024): Volume 7 No 12 (2024) Vol 7, No 11 (2024): Volume 7 No 11 (2024) Vol 7, No 10 (2024): Volume 7 No 10 (2024) Vol 7, No 9 (2024): Volume 7 No 9 (2024) Vol 7, No 8 (2024): Volume 7 No 8 (2024) Vol 7, No 7 (2024): Volume 7 No 7 2024 Vol 7, No 6 (2024): Volume 7 No 6 2024 Vol 7, No 5 (2024): Volume 7 No 5 2024 Vol 7, No 4 (2024): Volume 7 No 4 2024 Vol 7, No 3 (2024): Volume 7 No 3 2024 Vol 7, No 2 (2024): Volume 7 No 2 2024 Vol 7, No 1 (2024): Volume 7 No 1 2024 Vol 6, No 12 (2023): Volume 6 No 12 2023 Vol 6, No 11 (2023): Volume 6 No 11 2023 Vol 6, No 10 (2023): Volume 6 No 10 2023 Vol 6, No 9 (2023): Volume 6 No 9 2023 Vol 6, No 8 (2023): Volume 6 No 8 2023 Vol 6, No 7 (2023): Volume 6 No 7 2023 Vol 6, No 6 (2023): Volume 6 No 6 Juni 2023 Vol 6, No 5 (2023): Volume 6 No 5 Mei 2023 Vol 6, No 4 (2023): Volume 6 No 4 April 2023 Vol 6, No 3 (2023): Volume 6 No 3 Maret 2023 Vol 6, No 2 (2023): Volume 6 No 2 Februari 2023 Vol 6, No 1 (2023): Volume 6 No 1 Januari 2023 Vol 5, No 12 (2022): Volume 5 No 12 Desember 2022 Vol 5, No 11 (2022): Volume 5 No 11 November 2022 Vol 5, No 10 (2022): Volume 5 No 10 Oktober 2022 Vol 5, No 9 (2022): Volume 5 No 9 September 2022 Vol 5, No 8 (2022): Volume 5 No 8 Agustus 2022 Vol 5, No 7 (2022): Volume 5 No 7 Juli 2022 Vol 5, No 6 (2022): Volume 5 No 6 Juni 2022 Vol 5, No 5 (2022): Volume 5 No 5 Mei 2022 Vol 5, No 4 (2022): Volume 5 No 4 April 2022 Vol 5, No 3 (2022): Volume 5 No 3 Maret 2022 Vol 5, No 2 (2022): Volume 5 No 2 Februari 2022 Vol 5, No 1 (2022): Volume 5 No 1 Januari 2022 Volume 4 Nomor 6 Desember 2021 Volume 4 Nomor 5 Oktober 2021 Volume 4 Nomor 4 Agustus 2021 Volume 4 Nomor 3 Juni 2021 Volume 4 Nomor 2 April 2021 Volume 4 Nomor 1 Februari 2021 Volume 3 Nomor 2 Oktober 2020 Volume 3 Nomor 1 April 2020 Volume 2 Nomor 2 Oktober 2019 Volume 2 Nomor 1 April 2019 Volume 1 Nomor 2 Oktober 2018 Volume 1 Nomor 1 April 2018 More Issue