cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Agrikultura
ISSN : 08532885     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Agriculture,
Jurnal Agrikultura terbit tiga kali setahun (April, Agustus dan Desember), memuat artikel hasil penelitian dan kupasan (review) orisinal hasil dari penelitian yang sebagian telah dilakukan penulis, dan komunikasi singkat.
Arjuna Subject : -
Articles 395 Documents
Penapisan Beberapa Isolat Pseudomonas fluorescens, Bacillus subtilis dan Trichoderma harzianum yang bersifat Antagonistik terhadap Ralstonia solanacearum pada Tanaman Kentang Hersanti Hersanti; Rian Triyanti Rupendi; Andang Purnama; Hanudin Hanudin; Budi Marwoto; Oni Setiani Gunawan
Agrikultura Vol 20, No 3 (2009): Desember, 2009
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (227.049 KB) | DOI: 10.24198/agrikultura.v20i3.957

Abstract

Penyakit layu bakteri yang disebabkan oleh R. solanacearum merupakan salah satu penyakit penting yang menyerang tanaman kentang. Salah satu alternatif pengendalian yang ramah lingkungan adalah menggunakan mikroba antagonis seperti Pseudomonas fluorescens, Bacillus subtilis, dan Trichoderma harzianum. Tujuan penelitian adalah  untuk mendapatkan isolat mikroba antagonis terbaik yang paling menekan  penyakit layu bakteri pada tanaman kentang.  Dua percobaan pada penelitian ini menggunakan  Rancangan Acak Lengkap. Percobaan  in vitro menguji daya hambat tiga isolat  P. Fluorescens,  dua isolat B. subtilis, satu isolat B. cereus dan  3 isolat T. harzianum terhadap perkembangan koloni  R. solanacearum pada media King’s B. Percobaan  in vivo menguji kemampuan seluruh isolat terhadap penekanan serangan penyakit layu pada tanaman kentang.  Hasil percobaan menunjukkan bahwa isolat T. harzianum 1, T. harzianum 2 dan T. harzianum 3 mampu menekan penyakit layu bakteri pada tanaman kentang dengan persentase penghambatan berturut-turut 77,21 %,  77,21 %, dan 63,57 %.
Respons Pertumbuhan Tanaman Kopi Robusta (Coffea robusta L.) Tercekam Aluminium di Lahan Reklamasi Bekas Tambang Batubara Bervegetasi Sengon (Periode El Nino) Heru Rizka Santosa; Cucu Cucu Suherman; Santi Rosniawaty
Agrikultura Vol 27, No 3 (2016): Desember, 2016
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (524.384 KB) | DOI: 10.24198/agrikultura.v27i3.10871

Abstract

ABSTRACTResponse on plant growth of Robusta coffee (Coffea robusta L.) to aluminum stress in reclamation of coal mines vegetated sengon (El Nino period)Reclamation of coal mines commonly has low fertility rates with high aluminum saturation. Aluminum stress could be negative impact on plants that are not tolerant, can cause toxicity and inhibition of plant growth. This research in order to determine the effect of aluminum stress on plant growth of robusta coffee in reclamation of coal mines vegetated sengon. Stress aluminum effect on plant growth of Robusta coffee in reclamation is shown on parameter of plant height, stem diameter, leaf area, shoot dry weight, root length are lower than Robusta coffee plants in nurseries (control), and parameter of volume root, root dry weight are higher than the control. The content of aluminum (Al) in leaves of coffee plant in reclamation (117.7 ppm) is higher than control (26.1 ppm). Based on roots observation do not shown symptom of inhibition or toxicity of aluminum stress, and result of analysis of Al content in the roots is 25 ppm belongs to category is low( < 60 ppm), then the Robusta coffee plant belongs to the category tolerant to aluminum stress in reclamation of coal mines vegetated sengon.Keywords: Coffee, Stress, Aluminum (Al), Roots, ReclamationABSTRAKLahan reklamasi bekas tambang batubara umumnya memiliki tingkat kesuburan rendah dengan kejenuhan aluminium tinggi. Cekaman aluminium berdampak negatif bagi tanaman yang tidak toleran dan dapat menimbulkan toksisitas sehingga mengakibatkan penghambatan pertumbuhan tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh cekaman aluminium terhadap pertumbuhan tanaman kopi robusta pada lahan reklamasi bekas tambang batubara bervegetasi sengon. Hasil penelitian memperlihatkan cekaman aluminium di lahan reklamasi bekas tambang batubara bervegetasi sengon berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman kopi Robusta, yang ditunjukkan pada parameter tinggi tanaman, diameter batang, luas daun, bobot kering pupus, panjang akar yang lebih rendah dibandingkan tanaman kopi Robusta di nurseri (kontrol), dan parameter volume akar, bobot kering akar yang lebih tinggi dibandingkan kontrol. Kandungan aluminium (Al) di daun pada lahan reklamasi lebih tinggi (117,7 ppm) dibandingkan kontrol (26,1 ppm). Berdasarkan pengamatan akar pada tanaman kopi di lahan reklamasi, tidak terlihat gejala penghambatan atau toksisitas akibat cekaman Al, dan hasil pengujian kandungan Al di akar adalah 25 ppm, termasuk kategori rendah (< 60 ppm), maka tanaman kopi Robusta termasuk kategori toleran terhadap cekaman aluminium yang terdapat di lahan reklamsi bekas tambang batubara bervegetasi sengon.Kata kunci : Kopi, Cekaman, Aluminium (Al), Akar, Lahan reklamasi
Sinergisme Ekstrak Piper aduncum dan Tephrosia vogelii terhadap Penggerek Batang Padi Kuning, Scirpophaga incertulas Muhammad Sigit Susanto; Djoko Prijono
Agrikultura Vol 26, No 1 (2015): April, 2015
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (319.77 KB) | DOI: 10.24198/agrikultura.v26i1.8454

Abstract

AbstractSynergism of Piper aduncum and Tephrosia vogelii Extracts against the Rice Yellow Stem Borer, ScirpophagaincertulasRice (Oryza sativa) is one of the important staple food crops in the world. One of the important pests on riceis the rice yellow stem borer (RYSB) Scirpophaga incertulas . One of the alternative control techniques thatcan be applied is by using botanical insecticides. The purpose of this study was to determine the synergismbetween Piper aduncum fruit and Tephrosia vogelii leaf extracts against RYSB larvae. P. aduncum and T.vogelii extracts, either tested separately or in mixtures with concentration ratios of 1:1, 2:1, and 1:2, wereeffective against RYSB larvae. The treatments with these extracts caused death in YRSB larvae at 72 hoursafter treatment in which the affected larvae showed internal tissue damage symptom. The most toxic testmaterial to RYSB larvae was P. aduncum and T. vogelii extract mixture with a concentration ratio of 1:2.LC50 and LC95 of P. aduncum extract were 0.175% and 0.126%, respectively, while those of T. vogelii extractwere 1.620% and 2.075%, respectively. P. aduncum and T. vogelii extract mixture with 1:1 ratio had LC500.056% and LC95 0.143%, while that with 2:1 ratio had LC50 0.025% and LC95 0.149%. LC50 and LC95 of themixture with 1:2 ratio were 0.016% and 0.083%, respectively. P. aduncum and T. vogelii extract mixture atthe three concentration ratios were more effective than P. aduncum and T. vogelii extracts appliedseparately and synergistic to RYSB larvae.Keywords: Botanical Insecticide, Piper aduncum, Scirpophaga incertulas , Synergism, Tephrosia vogelii .AbstrakPadi (Oryza sativa) merupakan salah satu komoditas penting pangan dunia. Salah satu hama penting padatanaman padi adalah penggerek batang padi kuning, Scirpophaga incertulas . Salah satu cara pengendalianyang dapat diterapkan adalah dengan menggunakan insektisida nabati. Tujuan penelitian ini adalahmenentukan sinergisme ekstrak buah Piper aduncum dan daun Tephrosia vogelii terhadap larva S.incertulas . Perlakuan ekstrak P. aduncum dan T. vogelii baik secara terpisah maupun campuran pada nisbahkonsentrasi 1:1, 2:1, dan 1:2 efektif terhadap larva S. incertulas . Perlakuan ini dapat menimbulkan kematianpada S. incertulas dengan gejala kerusakan jaringan larva instar 1 pada 72 jam setelah perlakuan. Bahan ujiyang paling beracun terhadap larva S. incertulas adalah campuran ekstrak P. aduncum dan T. vogelii dengannisbah konsentrasi 1:2. LC50 dan LC95 ekstrak P. aduncum masing-masing 0,175% dan 0,126%. Sementara ituLC50 dan LC95 ekstrak T. vogelii masing-masing 1,620% dan 2,075%. Campuran ekstrak P. aduncum dan T.vogelii pada nisbah konsentrasi 1:1 memiliki LC50 0,056% dan LC95 0,143%. Sementara itu campuran ekstraktersebut pada nisbah konsentrasi 2:1 memiliki LC50 0,025% dan LC95 0,149%. LC50 dan LC95 campuranekstrak tersebut pada nisbah konsentrasi 1:2 masing-masing 0,016% dan 0,083%. Campuran ekstrak P.aduncum dan T. vogelii pada ketiga nisbah konsentrasi lebih efektif dibandingkan dengan ekstraktunggalnya dan bersifat sinergis terhadap larva S. incertulas .Kata kunci: Insektisida Nabati, Piper aduncum, Tephrosia vogelii , Scirpophaga incertulas , Sinergisme.
Perkembangan Bunga dan Buah pada Tegakan Benih Surian (Toona Sinensis Roem) Yayat Hidayat
Agrikultura Vol 21, No 1 (2010): April, 2010
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2184.45 KB) | DOI: 10.24198/agrikultura.v21i1.971

Abstract

Produktivitas buah pada tegakan benih dipengaruhi oleh persentase jumlah pohon induk yang berbunga, persentase keberhasilan buah mencapai ukuran dewasa, peran agen polinator, gangguan hama bunga, gangguan lingkungan ekstrim dan manajemen polinasi. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari perkembangan bunga dan buah surian (T. sinensis Roem) serta produktivitasnya pada tegakan benih surian. Pengamatan morfologi dan perkembangan dari bunga dan buah surian telah dilakukan pada tegakan benih surian berumur 15 tahun, di Kebun Percobaan Hutan Tanaman Industri (KPHTI) Unwim. Variabel yang diamati meliputi morfologi dan perkembangan bunga, morfologi dan perkembangan buah, serangga pengunjung bunga dan produktivitas buah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tahap perkembangan bunga mulai dari kelopak tertutup hingga membuka dan mahkota bunga mencapai ukuran panjang maksimal dibutuhkan waktu sekitar 3 minggu, sedangkan tahapan perkembangan dari buah muda hingga mencapai matang dan terpencar di pohon dibutuhkan waktu sekitar 5 bulan. Bunga surian termasuk tipe hermaprodit, sistem pembungaannya termasuk protandri dikogami.  Prosentase pohon induk yang berbuah mencapai 16 %–45 %, dengan potensi buah kering perpo-honnya mencapai 0,36–2,3 kg.  Kupu-kupu, lebah dan lalat merupakan agen polinator pada tegakan benih surian, sedangkan trips dan ulat merupakan hama bunga.
Keanekaragaman Jenis Kupu-kupu Familia Nymphalidae dan Pieridae di Kawasan Cirengganis dan Padang Rumput Cikamal Cagar Alam Pananjung Pangandaran Virda Catur Lestari; Tatang S. Erawan; Melanie Melanie; Hikmat Kasmara; Wawan Hermawan
Agrikultura Vol 29, No 1 (2018): April, 2018
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (596.46 KB) | DOI: 10.24198/agrikultura.v29i1.16920

Abstract

ABSTRACTThe diversity of butterflies’ family of Nymphalidae and Pieridae at Cirengganis area and Cikamal Savannah area of Pananjung Sanctuary of PangandaranThe research reported the diversity o.f butterflies of Nymphalidae and Pieridae Families at Cirengganis area and Cikamal Savannah area which located at Pananjung Sanctuary, Pangandaran. The experiment was conducted using visual encounter survey method. The butterflies were caught using sweeping technique. The butterflies were collected and identified. Abiotic factors such light intensity and temperature were measured during observation. The result showed that 13 species of nymphalidae family were identified whilst only 2 species were identified belongs to the family of Pieridae. Butterfly diversity index at Cirengganis and Cikamal Savannah categorized as moderate with value of 2.285647. Vegetation that interacted with the butterflies were Tectona grandis), Psychotria aurantiaca, and Melastoma malabathricum. Furthermore, light intensity and temperature at Cirengganis were detected at 12473.33 lux and 28.6oC, respectively. While at Cikamal Savannah, the light intensity was measured at 26900 lux and temperature reached 33.6oC.Keywords: Visual encounter survey, Abiotic factor, VegetationABSTRAKPenelitian ini melaporkan mengenai keanekaragaman Jenis Kupu-Kupu Famili Nymphalidae dan Pieridae di kawasan Cirengganis dan Padang Rumput Cikamal Cagar Alam Pananjung Pangandaran. Metode yang digunakan adalah metode Visual Encounter Survey (VES). Penangkapan kupu-kupu dilakukan dengan teknik sweeping. Kupu-kupu yang diperoleh dikoleksi dan diidentifikasi. Faktor abiotik seperti intensitas cahaya dan suhu diukur selama pengamatan. Serta diamati pula vegetasi sekitar lokasi pengamatan yang berinteraksi dengan kupu-kupu. Hasil pengamatan diperoleh total kupu-kupu famili Nymphalidae sebanyak 13 spesies dan kupu-kupu famili Pieridae sebanyak 2 spesies. Nilai indeks keanekaragaman kupu-kupu di kawasan Cirengganis dan Padang Rumput Cikamal tergolong kategori sedang yaitu 2,285647. Hasil vegetasi yang diketahui berinteraksi dengan kupu-kupu yaitu jati (Tectona grandis), ki kores (Psychotria aurantiaca), dan harendong (Melastoma malabathricum). Sementara rata-rata intensitas cahaya dan suhu di Cirengganis sebesar 12473,33 lux dan 28,6oC dan di Padang Rumput Cikamal sebesar 26900 lux dan 33,6oC.Kata Kunci: Visual Encounter Survey, Faktor abiotik, Vegetasi
Efek Aplikasi Jamur Parasit Nematoda G. rostochiensis Terhadap Tinggi dan Berat Kering Tajuk serta Serapan P dan K Tanaman Kentang Marthin Kalay; Sadeli Natasasmita; Tarkus Suganda; Tualar Simarmata
Agrikultura Vol 19, No 3 (2008): Desember, 2008
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (88.057 KB) | DOI: 10.24198/agrikultura.v19i3.997

Abstract

Globodera rostochiensis (Woll)  adalah nematoda sista kuning (NSK)  pengganggu tanaman yang berbahaya pada tanaman kentang baik di daerah tropis maupun sub tropis. Mekanisme NSK untuk menyebabkan penyakit adalah pembentukan sinsitium yang menghambat serapan unsur hara dari tanah oleh akar tanaman. Penelitian rumah kaca ini dilakukan untuk menguji kemampuan jamur parasitik NSK dalam meningkatkan pertumbuhan dan serapan unsur hara makro fosfor (P) dan kalium (K) tanaman kentang yang ditanam di tanah diinfestasi sista NSK. Percobaan rumah kaca dirancang dalam Rancangan Acak Kelompok yang menguji tujuh spesies jamur antagonis yang diisolasi dari sista NSK. Hasil percobaan menunjukkan bahwa inokulasi Fusarium oxysporum TR1, F. solani TR2, F. oxysporum KT1, F. chlamydosporum KT2, F. oxysporum SM1, Phaecilomyces  lilacinus SM3 dan F. chlamydosporum SM4 pada media tanam yang terinfestasi sista G. rostochiensis, dengan nyata meningkatkan bobot kering tajuk serta serapan P dan K pada daun kentang. Jamur antagonis ini berpotensi untuk digunakan sebagai agen hayati pengendali NSK.
Efikasi Lapang Efek Sambilata Terhadap Wereng Hijau Vektor Virus Untuk Pengendalian Penyakit Tungro Padi Dede Kusdiaman; I Nyoman Widiarta
Agrikultura Vol 19, No 1 (2008): April, 2008
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2917.926 KB) | DOI: 10.24198/agrikultura.v19i1.627

Abstract

Penyakit tungro disebabkan oleh virus yang efektif ditularkan oleh wereng hijau, (Nephotettix virescens). Penyakit tungro menjadi masalah di daerah produksi padi di Iawa, Bali, Nusa Tenggara, Sulawesi, dan Kalimantan. Sambilata (Andrographis paniculata) merupakan tanaman herbal di daerah tropik yang pada dosis sub-lethal diketahui mengurangi kemampuan wereng hijau dalam mengisap makanannya. Serangkaian percobaan lapang dilakukan untuk mengetahui efikasi sambilata dalam menghambat panyebaran tungro dan mekanisme kerjanya menghambat penularan tungro. Percobaan lapang dilakukan di daerah endemis tungro di Desa Warung Kondang, Cianjur, ]awa Barat pada MH 2003/2004 dan MH 2004/2005 dan di Desa lanrang, Sidrap, Sulawesi Selatan pada MK 2005. Percobaan dilaksanakan dengan Rancangan Acak Kelompok. Efikasi sub-lethal dosis sambilata dibandingkan dengan jamur entomopatogen Metarrhizium dan insektisida anorganik komersial. Kemampuan antifidan sambilata menghambat penularan tungro tergantung pada keberadaan tungro. Pada keberadaan tungro tinggi (89,5% pada petakan kontrol), sedang (22,7% pada petakan kontrol), dan rendah (5% pada petakan kontrol) kemampuan efikasi antifidan sambilata menekan penularan tungro oleh wereng hijau berturut-turut 24%, 47%, dan 81%. Kepadatan populasi wereng hijau tidak berbeda nyata antara perlakuan sambilata dan kontrol. Dengari demikian perbedaan kemampuan mengisap mcnyebabkan perbedaan keberadaan tungro antar perlakuari dan kontrol. Aplikasi sambilata pada dosis sub-lethal menyebabkan perubahan kebiasaan mengisap wereng hijau dari jaringan floem beralih ke jaringan xylem. Hal tersebut menyebabkan wereng hijau berkurang kemampuannya menularkan virus, sebab virus tungro lebih banyak berada pada jaringan floem.
Pengaruh Induksi Resistensi oleh Khamir Candida tropicalis terhadap Pertumbuhan Tanaman Cabai Terinfeksi Colletotrichum acutatum Sri Hartati; Linda Tarina; Endah Yulia; Luciana Djaya
Agrikultura Vol 30, No 1 (2019): April, 2019
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (563.314 KB) | DOI: 10.24198/agrikultura.v30i1.22699

Abstract

ABSTRACTEffect of induced resistance by Candida tropicalis on the growth of chili plants infected by Colletotrichum acutatumColletotrichum acutatum is a major pathogen of chili that causes a big yield loss. Candida tropicalis has been reported as a biocontrol agent antagonistic to C. acutatum. The research was objected tofind out the effect of induced resistance by C. tropicalis on the growth of chili plants infected by C. acutatum. The application of the yeast was carried out by seed dipping and seedling spraying methods. As treatments, C. acutatum, the pathogen was inoculated at different time, i.e. A = inoculation at 3 days after the induction (dai) by C. tropicalis, B = inoculation at 7 dai, C = inoculation at 10 dai, D = positive control on inoculation at 3 dai, E = positive control on inoculation at 7 dai, F = positive control on inoculation at 10 dai, G = negative control with no induction nor inoculation. The results showed that the induction by C. tropicalis was able to increase the plant height, leaf number, and dry weight. The highest increase of plant height of 30.72% was caused by induction of C. tropicalis inoculated at 7 dai. Induction of C. tropicalis inoculated at 3 dai increased the leaf number by 49.47%, and the plant dry weight by 50%. C. tropicalis has a potency to be developed as plant growth inducer.Keywords: Antagonist, Inoculation, Fungi, YeastABSTRAKJamur Colletotrichum acutatum merupakan patogen penyebab kehilangan hasil panen yang cukup besar pada tanaman cabai. Salah satu mikrob antagonis jamur ini yang telah dilaporkan adalah khamir Candida tropicalis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh induksi resistensioleh C. tropicalis terhadap pertumbuhan tanaman cabai terinfeksi C. acutatum. Penelitian dilaksanakan dengan menggunakan teknik perendaman benih dan penyiraman bibit tanaman cabaimenggunakan suspensi C. tropicalis dengan waktu inokulasi patogen C. acutatum yang berbeda. Perlakuan tersebut adalah A = Inokulasi C. acutatum 3 hari setelah perlakuan induksi C. tropicalis (hsp), B = Inokulasi C. acutatum 7 hsp, C = Inokulasi C. acutatum 10 hsp, D = Kontrol (+) dengan inokulasi C. acutatum 3 hsp, E = Kontrol (+) dengan inokulasi C. acutatum 7 hsp, F = Kontrol (+) dengan inokulasi C. acutatum 10 hsp, G = Kontrol (-) tanpa induksi dan inokulasi. Hasil penelitianmenunjukkan bahwa perlakuan induksi resistensi oleh khamir C. tropicalis mampu meningkatkan tinggi, jumlah daun, dan bobot kering tanaman cabai. Kemampuan meningkatkan tinggi tanamancabai tertinggi terjadi pada perlakuan C. tropicalis dengan waktu inokulasi 7 hsp yaitu sebesar 30,72%. Perlakuan khamir C. tropicalis dengan inokulasi patogen 3 hsp mampu meningkatkan jumlah daun tanaman cabai sebesar 49,47%. Perlakuan C. tropicalis dengan waktu inokulasi 3 hsp mampu meningkatkan bobot kering tanaman sebesar 50%. Khamir C. tropicalis berpotensi untuk dikembangkan sebagai agens pemacu pertumbuhan tanaman.Kata Kunci: Antagonis, Inokulasi, Jamur, Patogen
Pengaruh Partikel Nano Abu Vulkanik dan Batuan Fosfat terhadap Muatan Variable dan Kemasaman Andisol Anne Yuliana; Mahfud Arifin; Nenny Nurlaeny
Agrikultura Vol 28, No 3 (2017): Desember, 2017
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (518.419 KB) | DOI: 10.24198/agrikultura.v28i3.15743

Abstract

ABSTRACTThe effect of particle nano volcanic ash and rock phosphate on variable charge or zero point of charge (pH0) and soil acidity of AndisolsThis experiment aimed to find out the effect of particle nano volcanic ash and rock phosphate on variable charge or zero point of charge (pH0) and soil acidity of Andisols from Ciater Subang-West Java. This experiment was conducted from October 2016 to March 2017 at Soil fertility and Plant Nutrition Laboratory and Physic Soil Laboratory of Soil Science and Land Resources Department, Faculty of Agriculture, Universitas Padjadjaran, Jatinangor. The experiment was arranged in Completely Randomized Design consisted of two factors. The first factor was particle of nano volcanic ash consisted of 4 levels. The second factor was particle of nano rock phosphate consisted of 4 levels and 3 replications. The results showed that there was no interaction between nano particle of volcanic ash and rock on zero point of charge (pH0), but there was interaction effect on pH-H2O. Combination of 2.5% nano particle of volcanic ash and 0% nano particle of rock phosphate could reduce the value of zero point of charge (pH0) as much 28.57%. Combination of 5% volcanic ash nano particle and 7.5% rock phosphate nano particle dosage was the best treatment and could increase the value of soil acidity or pH-H2O until 20.36%.Keywords: Andisol, pHο, Rock phosphate, Volcanic ashABSTRAKTujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh partikel nano abu vulkanik dan batuan fosfat terhadap muatan variable atau titik muatan nol (pH0) dan kemasaman tanah Andisols Ciater Subang-Jawa Barat. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober 2016 sampai dengan Maret 2017 di Laboratorium Kesuburan Tanah dan Nutrisi Tanaman serta Laboratorium Fisika Tanah Departemen Ilmu Tanah dan Sumber Daya Lahan, Fakultas Pertanian, Universitas Padjadjaran, Jatinangor. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap pola faktorial dengan dua faktor. Faktor pertama adalah partikel nano abu vulkanik yang terdiri dari 4 taraf. Faktor kedua adalah partikel nano batuan fosfat yang terdiri dari 4 taraf, diulang sebanyak 3 kali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terjadi interaksi antara partikel nano abu vulkanik dan batuan fosfat terhadap titik muatan nol (pH0) namun terjadi interaksi antara kedua perlakuan tersebut terhadap kemasaman tanah (pH-H2O). Komposisi dosis yang paling baik dalam menurunkan pH0 adalah 2,5% partikel nano abu vulkanik dan 0% partikel nano batuan fosfat yaitu sebesar 28,57%, sedangkan komposisi dosis yang paling baik dalam meningkatkan pH-H2O adalah 5% partikel nano abu vulkanik dan 7,5% partikel nano batuan fosfat yaitu sebesar 20,36%.Kata Kunci: Abu vulkanik, Andisol, Batuan fosfat, pH0
Keefektifan Oligochitosan dalam Menekan Pertumbuhan Jamur Patogen Rigidoporus lignosus [(Klotzsch) Imazeki] Penyebab Penyakit Jamur Akar Putih pada Tanaman Cengkeh secara in Vitro Fitri Widiantini; Andang Purnama; Endah Yulia; Dwindry Formanda
Agrikultura Vol 27, No 1 (2016): April, 2016
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (489.736 KB) | DOI: 10.24198/agrikultura.v27i1.8477

Abstract

ABSTRACTThe effectiveness of Oligochitosan in Suppressing the Growth of Fungal PathogenRigidoporus lignosus [(Klotzsch) Imazeki] the Causal Agent of White Root Rot Disease of Clovesin VitroWhite root rot disease caused by fungi Rigidoporus lignosus (Klotzch) Imazeki is an important disease of cloves that can cause the death of clove plants. Negative effect on the use of intensive fungicides leads to the search of an alternative method which is more environmentally friendly. Oligochitosan is a natural compound that has antifungal activity and can be used as natural pesticide. This study aimed to determine the concentration of oligochitosan that was able to effectively inhibit R. lignosus mycelial growth and to determine the effect of oligochitosan to R. lignosus mycelial growth. The study used a Completely Randomized Design with 5 oligochitosan concentration treatments (2 g/l, 4 g/l, 6 g/l, 8 g/l and 10 g/l) and control (no treatment). Oligochitosan was diluted with water and mixed with PDA to meet the required concentration. Same concentration was also used to dip wooden toothpick for 1 min and incubated on PDA containing R. lignosus. The result showed that 6 g/l oligochitosan concentration was able to inhibit the mycelial growth of R. lignosus up to 71.6%. Highets inhibition of 100% was demonstrated by oligochitosan at concentration of 8 g/l and 10 g/l. The thinning of mycelial growth on the toothpick and microscopic observation demonstrated that the mycelial of R. lignosus were became lysis.Keywords: Antifungal, Food poisonous, Mycelial growth, LysisAbstrakPenyakit Jamur Akar Putih (JAP) yang disebabkan oleh jamur Rigidoporus lignosus (Klotzch) Imazeki merupakan penyakit penting yang menyerang tanaman cengkeh dan bahkan dapat mengakibatkan kematian tanaman. Pengaruh negatif dari penggunaan fungisida mendorong dilakukan pencarian alternatif pengendalian baru yang lebih ramah lingkungan. Oligochitosan merupakan senyawa alami yang mempunyai aktivitas anti jamur dan dapat digunakan sebagai pestisida nabati. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan konsentrasi oligochitosan yang dapat secara efektif menghambat pertumbuhan jamur R. lignosus dan mengetahui pengaruh oligochitosan terhadap miselia jamur R. lignosus. Percobaan dilakukan dengan menggunakan rancangan acak lengkap dengan perlakuan terdiri dari 5 konsentrasi oligochitosan (2 g/l, 4 g/l, 6 g/l, 8 g/l dan 10 g/l) dan kontrol (tanpa oligochitosan). Oligochitosan dilarutan dalam air dan dicampur dengan PDA sehingga diperoleh konsentrasi yang diuji. Konsentrasi yang sama juga digunakan untuk merendam tusuk gigi selama 1 menit dan diinkubasikan dalam cawan petri yang sebelumnya sudah ditumbuhi oleh R. lignosus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa oligochitosan pada konsentrasi 6 g/l menghambat pertumbuhan jamur R. lignosus sebesar 71,6%. Sementara penghambatan tertinggi sebesar 100% diperoleh pada perlakuan oligochitosan dengan konsentrasi8 g/l dan 10 g/l. Penipisan koloni jamur R. lignosus pada tusuk gigi dan pengamatan di bawahmikroskop menunjukkan bahwa oligochitosan menyebabkan lisis pada miselia jamur R. lignosus.Kata kunci: Anti jamur, Umpan beracun, Pertumbuhan koloni, Lisis

Page 4 of 40 | Total Record : 395