cover
Contact Name
Rahmad Fani Ramadhan
Contact Email
rahmad.fani@unpad.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
jurnalilmuternak@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Ilmu Ternak
ISSN : 14105659     EISSN : 26215144     DOI : -
Jurnal Ilmu Ternak Universitas Padjadjaran encompasses a broad range of research topics in animal sciences: breeding and genetics, reproduction and physiology, nutrition, feed sciences, agrostology, animal products, biotechnology, behaviour, welfare, health, livestock farming system, socio-economic, and policy. Jurnal Ilmu Ternak Universitas Padjadjaran published by twice a year, June and December
Arjuna Subject : -
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol 22, No 1 (2022)" : 10 Documents clear
The Effect of Using CIDR and Various Doses of PMSG as Well as Genistein on the Reproductive Characteristics of Palu Fat-tailed Sheep Mardiah Mangun; Suyadi Suyadi; Muhammad Nur Ihsan; Marjuki Marjuki
Jurnal Ilmu Ternak Vol 22, No 1 (2022)
Publisher : Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jit.v22i1.38035

Abstract

The objective of this study was to observe the reproductive characteristics of Palu fat-tailed sheep affected by animal parities given pregnant mare serum gonadotropin (PMSG) and genistein (GEN) as a synthetic phytoestrogen. This study employed 32 ewes arranged in a completely randomized experimental design. The first factor was parity (P2 and P3) and second factor was a hormonal treatment as follows; H0 (14 d-controlled internal drug release or CIDR implant as control), H1 (CIDR+PMSG at 15 IU/kg BW, im injection), H2 (CIDR+GEN 0.1 mg/kg BW, iv injection); H3 (CIDR+PMSG at 15 IU/kg BW and GEN at 0.1 mg/kg BW, iv injection). Results indicated that all animals exhibited estrous and the onset for H1 was significantly earlier than for H2 and H0. The duration of estrous for P3 was significantly longer than for P2, while that for H1 was significantly longer than for H2 and H0. Gestation rate was 93.75%, birth rate was 83.33% and length of gestation was 147.76±1.54 d. Birth weight for P3 was significantly higher than for P2. It is concluded that CIDR, PMSG, and genistein enhanced the estrous characteristics in Palu fat-tailed sheep but did not affect litter size and birth weight.
Pengaruh Pemaparan Gas Ozon terhadap Kadar Air, Lignin, Selulosa dan Hemiselulosa pada Azolla pinnata Ari Oscar Moris; Muhammad Nur; Hendi Setyatwan; Iwan Setiawan
Jurnal Ilmu Ternak Vol 22, No 1 (2022)
Publisher : Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jit.v22i1.38037

Abstract

Azolla pinnata memiliki protein berkisar antara 25%-30% sehingga berpotensi dijadikan bahan pakan untuk ruminansia, unggas maupun ikan. Kandungan serat kasar yang cukup tinggi mencapai 20% menjadi penghambat kecernaan nutrien. Gas ozon dikenal sebagai senyawa oksidatif yang dan mampu mengurai struktur lignin menjadi asam maleat dan asam oksalat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemaparan gas ozon terhadap kadar air, lignin, selulosa dan hemiselulosa pada Azolla pinnata. Penelitian dilakukan secara eksperimental menggunakan rancangan acak lengkap dengan 5 perlakuan dan 4 ulangan. Parameter yang diukur adalah kadar air, lignin, selulosa dan hemiselulosa. Perlakuan ozon yang digunakan adalah durasi pemaparan 0 menit (T0), 60 menit (T1), 120 Menit (T2), 180 menit (T3) dan 240 menit (T4). Hasil penelitian menunjukkan perlakuan pemaparan gas ozon tidak berpengaruh nyata terhadap kadar air akan tetapi dapat menurunkan kandungan lignin, selulosa dan hemiselulosa dengan signifikan. Pemaparan selama 180 menit merupakan waktu yang optimal untuk menurunkan kadar lignin, selulosa dan hemiselulosa. 
Phenotypic Characteristics of Local Pigs in the North Sulawesi Jane S. I. T. Onibala; Suyadi Suyadi; Sucik Maylinda; V. M. A. Nurgiartiningsih
Jurnal Ilmu Ternak Vol 22, No 1 (2022)
Publisher : Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jit.v22i1.38228

Abstract

Local pigs are one of Indonesia's livestock germplasm and have an important role in the rural farming system in the North Sulawesi. The aim of this study was to identify the phenotypic characteristic of local pigs in the North Sulawesi. The study was carried out as a field level survey and investigation through direct observation of phenotypic traits of local pigs in eight villages which is located in the two main regions of the North Sulawesi, namely Minahasa Utara (Darunu, Sonsilo, Marinsow and Kalinaun) and Bolaang Mongondow (Pindolili, Baturapa, Sangtombolang and Tanjung Sidupa). A total of 212 pigs were used to observe the parameters of body weight, body length, heart grith, height at withers, head length and ear length. Data were analyzed using general linear model and discriminant analysis. The results showed that body weight and linear body measurement of local pigs in eight locations in the North Sulawesi were significantly different (p < 0.05) with the following traits; average body weight of 27.67±12.90 kg, body length of 70.62±14.21 cm, heart grith of 62.89±13.30 cm, height at withers of 44.73±8.86 cm, head length of 25.06 ±5.96 cm, ear length of 15.6±4.05 cm and hock circumference of 9.87±1.31 cm.
Karakterisasi Morfometrik dan Pendugaan Jarak Genetik Kelinci New Zealand, Rex dan Flemish Giant Nida Fithrotun Nisa; Edy Kurnianto; Sutopo Sutopo
Jurnal Ilmu Ternak Vol 22, No 1 (2022)
Publisher : Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jit.v22i1.39310

Abstract

Tujuan penelitian untuk mengetahui spesifikasi ukuran morfometrik bagian kepala dan telinga antar bangsa kelinci New Zealand, Rex dan Flemish Giant dan menduga jarak genetik antar bangsa kelinci. Penelitian dilaksanakan tanggal 1 Agustus – 28 Oktober 2021 di daerah Jawa Tengah (Kabupaten Semarang, Kendal, Temanggung, Magelang) dan Yogyakarta. Materi yang digunakan 388 ekor kelinci, 229 ekor New Zealand, 99 ekor Rex dan 60 ekor Flemish Giant dengan kelompok umur yaitu (a) < 9 bulan; (b) 9 – 14 bulan; (c) 15 – 20 bulan; (d) > 20 bulan. Peneltian menggunakan alat yaitu pita ukur, ukur 0,1 cm dan jangka panjang yaitu 0,01 mm dan parameter yaitu panjang kepala, lebar kepala, panjang telinga dan lebar telinga. Data dianalisis dengan Analisis Multivariat pada Sistem Analisis Statistik (SAS) ver. Universitas dan MEGA 11 . Hasil analisis Komponen Utama menunjukkan parameter pembeda yaitu panjang kepala, lebar kepala, panjang telinga dan lebar telinga. Peta persebaran menunjukkan kelinci Rex berada di bawah axis X dan kiri axis Y, New Zealand berada di atas axis X dan di kiri axis Y, Flemish Giant berada di antara atas dan bawah axis X dan kanan axis Y. Nilai kesamaan yang besar pada kelinci Flemish Giant (98,33%,) New Zealand dan Rex tidak berbeda (82,10%) (81,82%). Jarak genetik terbesar kelinci Rex dengan Flemish Giant (38.015), kelinci New Zealand dengan Flemish Giant (32.394), jarak terkecil pada New Zealand dengan Rex (2.417).
Pengaruh Penambahan Ekstrak Buah Mengkudu yang Disuplementasi Cu dan Zn dalam Ransum Terhadap Bobot Potong, Karkas, Giblet, dan Lemak Abdominal Ayam Sentul Imam Nur Aziz; Tuti Widjastuti; Abun Hasbuna
Jurnal Ilmu Ternak Vol 22, No 1 (2022)
Publisher : Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jit.v22i1.38204

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh penambahan ekstrak buah mengkudu yang disuplementasi Cu dan Zn dalam ransum terhadap bobot potong, karkas, giblet, dan lemak abdominal ayam Sentul. Penelitian menggunakan 100 DOC ayam Sentul yang dipelihara selama 12 minggu di Test Farm Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental dengan Rancangan Acak Lengkap dan 5 perlakuan, yaitu P0 sebagai kontrol (ransum basal/RB), P1 (RB + 50 mg/kg zinc bacitracin), P2 (RB + 125 mg/kg ekstrak mengkudu disuplementasi Cu, Zn), P3 (RB + 250 mg/kg ekstrak mengkudu disuplementasi Cu, Zn), P4 (RB + 375 mg/kg ekstrak mengkudu disuplementasi Cu, Zn). Perlakuan diulang sebanyak 4 kali, ayam ditempatkan di kandang koloni di mana setiap kandang terdiri dari 5 ekor. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan ekstrak buah mengkudu yang disuplementasi Cu dan Zn dalam ransum sampai dengan level 375 mg/kg tidak berpengaruh nyata terhadap bobot potong, karkas, giblet, dan lemak abdominal pada ayam Sentul. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa penambahan ekstrak buah mengkudu yang disuplementasi Cu dan Zn dalam ransum sampai dengan level 375 mg/kg memberikan performa yang sama dengan ayam Sentul yang diberikan antibiotik zinc bacitracin. 
BRAND EQUITY ANALYSIS OF UHT MILK PRODUCT TETRA PACK 200 ML IN YOGYA DEPARTEMENT STORE CIMANGGU BOGOR CITY Layli Yulia Permatasari; Achmad Firman; Anita Fitriani
Jurnal Ilmu Ternak Vol 22, No 1 (2022)
Publisher : Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jit.v22i1.38351

Abstract

Cimanggu Bogor City” was carried out in August 2021, in Convenience Yogya Cimanggu, Kedung Badak Village, Tanah Sareal District, Bogor City, West Java. Purpose of the research was to know the consumer characteristics of the purchase UHT milk tetra pack 200 ml products and analyzing elements of brand equity of the purchase UHT milk tetra pack 200 ml products. The research method was a survey of 91 respondents using a questionnaire as a tool. The data obtained were analyzed using desciptive statistics analysis, Cochran test, brand switching pattern matrix, and estimated market share. According to this study, characteristic of the consumers are housewives, aged between 19-65 years old, with a monthly income of Rp. 1.000.000 - > Rp.5.000.000, a monthly expenditure of Rp. 100.000 - > Rp.3.000.000, a consumption frequency of UHT milk products per month was 1-15 times and based on calculated brand equity parameters, the results has shown that Ultramilk brand was the strongest brand equity value than competitor brand because it has superior value in dimension brand awareness, brand association, perceived quality, brand loyalty, estimated market share and more users.
Ekstrak Asam Kandis (Garcinia xanthochymus) sebagai Alternatif Growth Promotor pada Ayam Broiler Tania Adila; Aenyfatchu Rohmah; Nurul Shoimah; Widya Hermana
Jurnal Ilmu Ternak Vol 22, No 1 (2022)
Publisher : Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jit.v22i1.37067

Abstract

Ayam broiler merupakan salah satu sumber protein hewani yang digemari masyarakat Indonesia. Para peternak pun berupaya meningkatkan produktivitas ayam broiler misalnya dengan imbuhan pakan antibiotic growth promotor (AGP). AGP digunakan sebagai pemacu pertumbuhan ternak, meningkatkan ketersediaan lemak dan protein ayam, serta meningkatkan efisiensi pakan. Namun AGP dalam pakan sudah dilarang penggunaannya, sehingga perlu adanya alternatif imbuhan pakan seperti acidifier. Acidifier ini dapat mengontrol mikroflora dalam pencernaan. Acidifier yang umum digunakan yaitu asam sitrat. Hidroksisitrat (HCA) merupakan turunan dari asam sitrat dan telah ditemukan sebagai asam utama dalam asam kandis (Garcinia xanthochymus). Penelitian yang dilakukan pada bulan Agustus-Oktober 2020 ini dilakukan dengan metode pustaka. Sumber data/informasi berasal dari hasil pencarian data dengan web browser melalui beberapa situs search engine dan situs jurnal lainnya. Data sekunder diperoleh dari jurnal terakreditasi nasional maupun internasional bereputasi yang dipublikasikan pada tahun 2011-2020. Hasil studi literatur ini menunjukkan pemberian ekstrak asam kandis pada pakan broiler sangat efektif sebagai pakan aditif pengganti antibiotik growth promotor (AGP). Asam organik berupa asam hidroksisitrat (HCA) yang terdapat didalamnya mampun menekan pertumbuhan bakteri di usus halus.
Manajemen Pemberian Kolostrum dan Pakan Starter terhadap Kandungan Imunoglobulin-G (IgG) dan Pertambahan Bobot Badan Pedet Sapi Perah di PT UPBS Pangalengan Aldena Bina Salimah; Novi Mayasari; Ujang Hidayat Tanuwiria
Jurnal Ilmu Ternak Vol 22, No 1 (2022)
Publisher : Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jit.v22i1.37804

Abstract

Tujuan penelitian ini dilakukan untuk mengetahui efektivitas manajemen pemberian kolostrum dan pakan starter pedet sapi perah di PT UPBS Pangalengan. Penelitian ini menggunakan dua puluh ekor pedet sapi perah FH yang lahir pada bulan September 2020 untuk dilihat pertumbuhannya selama enam bulan dan dua puluh ekor pedet yang lahir pada bulan Maret 2021 dilihat kandungan imunoglobulinnya sebelum dan setelah mendapatkan kolostrum.  Parameter yang diukur yaitu kadar imunoglobulin G (IgG) total pada pedet sebelum dan setelah pemberian kolostrum, serta pertambahan bobot badan. Pengambilan darah pedet dilakukan sebelum pemberian kolostrum (satu jam setelah lahir) dan pengambilan darah berikutnya adalah ±24 jam setelah pedet lahir. Kadar IgG total yang ada dalam serum darah, diukur dengan menggunakan analisis Immunoturbidimetric Assay, dan pertambahan bobot badan dilakukan selama enam bulan. Hasil penelitian menunjukkan kadar IgG total dalam serum darah berbeda nyata (P<0,05) antara sebelum dan setelah pemberian kolostrum. Rataan kenaikan kadar IgG pedet setelah pemberian kolostrum adalah 12,18 g/L. Rataan pertambahan bobot badan pedet sapi perah berkisar antara 609,72–650 gram/hari. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa manajemen pemberian kolostrum dan pakan starter di PT UPBS Pangalengan sudah efektif.
Karakteristik Pertumbuhan Fodder Millet (Panicum miliaceum) secara Hidroponik dari Pengaruh Densitas Biji Tanam, Intensitas Cahaya dan Umur Panen Harwanto Harwanto; Bahrun Bahrun; Joni Johanda Putra; Eko Hendarto; Nur Hidayat
Jurnal Ilmu Ternak Vol 22, No 1 (2022)
Publisher : Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jit.v22i1.36849

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mengetahui pertumbuhan fodder millet (Panicum miliaceum) dari pengaruh densitas biji tanam, intensitas cahaya dan umur panen yang berbeda. Biji tanaman yang digunakan adalah pearl millet, ditanam secara hidroponik pada fase fodder. Penelitian menggunakan metode rancangan acak lengkap faktorial 2x3x4 dengan 4 ulangan. Faktor pertama adalah densitas biji tanam 1,5 dan 2,5 kg/m2. Faktor kedua adalah umur panen 6, 9, dan 12 hari. Faktor ketiga adalah intensitas cahaya 25, 50, 75, dan 100% terhadap cahaya penuh. Variabel pertumbuhan yang diamati meliputi panjang daun, tinggi tanaman, produksi biomassa, konversi segar dan konversi bahan kering (BK). Data dianalisa menggunakan anova dan uji lanjut menggunakan Duncan’s Multiple Range Test. Hasil penelitian menunjukkan adanya interaksi perlakuan densitas biji tanam, intensitas cahaya dan umur panen terhadap variabel pertumbuhan fodder. Densitas 2,5 kg/m2 menghasilkan produksi BK lebih tinggi daripada densitas 1,5 kg/m2.Panjang daun, tinggi tanaman, produksi segar dan produksi BK secara nyata (P<0,05) meningkat seiring dengan umur pemanenan 12 hari. Fodder millet perlakuan intensitas cahaya 50% menghasilkan produksi biomassa dan konversi lebih tinggi (P<0,05) daripada intensitas cahaya 25 dan 100%. Penelitian disimpulkan bahwa hasil pertumbuhan dan produksi biomassa fodder millet terbaik pada kombinasi densitas tanam 2,5 kg/m2, intensitas cahaya 50%, yang dipanen umur 12 hari.
Review efek ekstrak tanaman berbeda sebagai anti-toxocara Gosha G. Parugrug; Desy Cahya Widianingrum; Listya Purnamasari; Himmatul Khasanah; Joseph Flores dela Cruz
Jurnal Ilmu Ternak Vol 22, No 1 (2022)
Publisher : Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jit.v22i1.40182

Abstract

Toxocara canis and Toxocara cati are important zoonotic parasites of dogs and cats. The increasing use of medicinal plants as anti-parasitic agents are attributed to its advantages like less side effects, with lower risk of anthelmintic resistance, and as cheaper alternatives. Although there are still no reports of anthelmintic resistance in Toxocara spp, the tendency of it happening should always be anticipated. This review summarized the in vitro and in vivo studies of the anti-Toxocara activity of plants, to enumerate the different plant extracts and the isolated active compounds in relation to their activity. In vitro studies investigated were primarily done in Toxocara larvae, mostly second-stage larvae, while in vivo studies were performed in animals mainly to assess the effect of the plant extracts on larval migratory behavior. Among the all plants described in this review, family Asteraceae was the most studied for their anthelmintic activity against toxocara species. The isolated active compounds with promising results were pyrethrin, kaurenes, palasonin, certain piperamides and curcuminoids, asarone, ascaridole, quercetin, thymohydroquinone (TQ), and secondary metabolites like flavonoids, alkaloids, tannins, saponins, and glycosides. However, The mechanism of action of each active ingredient of the plant as an anti-toxocara requires further research.

Page 1 of 1 | Total Record : 10