cover
Contact Name
Rahmad Fani Ramadhan
Contact Email
rahmad.fani@unpad.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
jurnalilmuternak@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Ilmu Ternak
ISSN : 14105659     EISSN : 26215144     DOI : -
Jurnal Ilmu Ternak Universitas Padjadjaran encompasses a broad range of research topics in animal sciences: breeding and genetics, reproduction and physiology, nutrition, feed sciences, agrostology, animal products, biotechnology, behaviour, welfare, health, livestock farming system, socio-economic, and policy. Jurnal Ilmu Ternak Universitas Padjadjaran published by twice a year, June and December
Arjuna Subject : -
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol 22, No 2 (2022)" : 10 Documents clear
Pengaruh Umur Induk Ayam Arab Persilangan Ayam Lingnan Terhadap Persentase Susut Bobot Telur, Fertilitas, Daya Tetas, dan Bobot Tetas DOC Farida Khusnawati; Pradipta Bayuaji Pramono; Mikael Sihite; Rahayu Kusumaningrum
Jurnal Ilmu Ternak Vol 22, No 2 (2022)
Publisher : Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jit.v22i2.41705

Abstract

Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh perbedaan umur induk ayam arab terhadap persentase susut bobot telur, daya tetas, bobot tetas DOC. Penelitian ini dilakukan selama 50 hari dengan memakai 540 butir (hasil persilangan ayam arab dengan ayam lingnan. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola searah. Data yang berbeda nyata diuji lanjut menggunakan Duncan’s Multiple Range Test. Penelitian ini terdiri dari 3 perlakuan (P1: telur dari induk ayam arab umur 23 bulan; P2: telur dari induk ayam arab umur 24 bulan; dan P3: telur dari induk ayam arab umur 25 bulan). Setiap perlakuan diulang sebanyak 5 kali, dan setiap unit percobaan menggunakan 36 butir telur. Variabel yang diamati meliputi: susut bobot telur, fertilitas, daya tetas, dan bobot tetas DOC. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perbedaan umur induk ayam tidak memberikan pengaruh nyata (P>0,05) terhadap persentase susut bobot telur, fertilitas, daya tetas, dan bobot tetas DOC. Range umur induk ayam yang sama menghasilkan kualitas telur yang relatif sama, sehingga kualitas penetasan juga sama.Kata Kunci: bobot tetas, daya tetas, fertilitas, susut bobot telur, umur induk
Motivasi Usaha Pemilik Usaha Sate Klatak di Kecamatan Pleret Kabupaten Bantul Muhammad Sayid Jabbar Surendra; Anie Eka Kusumastuti; Siti Azizah
Jurnal Ilmu Ternak Vol 22, No 2 (2022)
Publisher : Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jit.v22i2.40544

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui motivasi usaha pemilik usaha sate klatak yang berada di Kecamatan Pleret Kabupaten Bantul. Penelitian dilakukan pada bulan Mei hingga Juni 2021. Aspek Motivasi usaha yang diamati dalam penelitian ini mengambil dasar dari teori McClelland mencakup kebutuhan berprestasi (need of Achievement), kebutuhan berkuasa (need of Power), dan kebutuhan afiliasi (need of Affiliation). Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif kualitatif dengan studi kasus. Data diambil dengan cara observasi partisipasi, wawancara secara mendalam (indepth-interview) dan dokumentasi. Dua orang informan kunci (key informan), yaitu pemilik usaha sate klatak Pak Pong dan sate klatak Kang Dayat dipilih sebagai sampel penelitian dengan menggunakan metode purposive sampling. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan terhadap dua orang informan kunci menunjukkan bahwa kebutuhan motivasi yang lebih dominan yang mendorong seseorang menjadi pemilik usaha sate klatak adalah kebutuhan berprestasi. Kebutuhan berprestasi yang dimaksud yaitu faktor mencari nafkan dan adanya keinginan menjadi mandiri. Hal ini didukung oleh adanya lingkungan keluarga yang juga memiliki usaha serupa sehingga memudahkan dan mensukseskan mereka dalam melakukan usahanya.
Nilai Keekonomian Brewer’s Spent Grain sebagai Pakan Konsentrat Ternak Sapi Abryanto Siliwangi; Agus Dana Permana; Heri Rahman
Jurnal Ilmu Ternak Vol 22, No 2 (2022)
Publisher : Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jit.v22i2.40720

Abstract

Peningkatan kapasitas produksi bir turut mempengaruhi peningkatan penggunaan bahan baku dan peningkatan jumlah limbah yang dihasilkan. Limbah brewer’s spent grain memiliki potensi untuk dimanfaatkan sebagai pakan konsentrat untuk ternak sapi. Hal ini dikarenakan brewer’s spent grain memiliki kandungan protein mencapai 25 persen dan memiliki total digestable nutrient (TDN) untuk ternak sapi yang cukup tinggi mencapai 80 persen. Pemanfaatan brewer’s spent grain sebagai pakan konsentrat ternak sapi merupakan alternatif solusi untuk penyediaan bahan pakan konsentrat dengan harga terjangkau. Brewer’s spent grain dapat dimanfaatkan untuk menambahkan dan mensubstitusi bahan lain sebagai pakan konsentrat ternak sapi. Pemberian brewer’s spent grain sebagai pakan konsentrat diberikan sebanyak 1 – 2 persen dari total bobot sapi per hari. Berdasarkan fatwa MUI Nomor 52 Tahun 2012 pemanfaatan limbah brewer’s spent grain sebagai pakan ternak adalah diperbolehkan dan hewan tersebut hukumnya halal dikonsumsi, baik daging dan susunya. Hasil penelitian diperoleh bahwa penggunaan brewer’s spent grain secara umum memberikan dampak positif terhadap efisiensi pengeluaran biaya penyediaan pakan konsentrat dibandingkan dengan bahan pakan konsentrat lain Efisiensi pengeluaran biaya beturut-turut dari yang terbesar didapatkan pada peternak rakyat TM dengan nilai 55,01 persen, peternakan SB dengan nilai 50 persen, dan peternakan DV dengan nilai 32,57 persen. Namun perbedaan yang cukup terlihat pada ketiga narasumber adalah perbedaan asal pasokan dan harga pembelian brewer’s spent grain sehingga mempengaruhi harga beli di peternak dan meningkatkan biaya pengadaan pakan dan berpengaruh terhadap nilai keekonomian brewer’s spent grain sebagai pakan konsentrat terhadap produk yang dihasilkan oleh ternak sapi.
Optimization of Using Cow's Manure Fertilizer at Different Rates on Growth and Production of Salvinia sp as Forage Feed Uti Nopriani; Yusuf Randi Maugo; Juni Sumarmono
Jurnal Ilmu Ternak Vol 22, No 2 (2022)
Publisher : Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jit.v22i2.41456

Abstract

Salvinia sp is a high-quality aquatic plant with a high potential forage source for animals. The purpose of this study was to determine the effect of the use of cow manure on the growth and production of Salvinia sp crops. The variables in this study are leaf cover area (LCA), replication time, leaf diameter, and biomass production of Salvinia sp plants. The design used in this study was a completely randomized design (CRD) with four treatments of cow manure as fertilizer, consecutively: without manure; 5 g/L; 10 g/L; and 15 g/L. Each treatment has five replicates. The results showed that cow manure fertilizer significantly increased leaf cover area, replication time, leaf diameter, and biomass production of Salvinia sp. Cow manure fertilizer at a rate of 15 g/L is the best treatment. Increase in leaf cover area = 557.48 cm;  replication time = 2.99 days;  fresh weight = 8.80 g;   dry matter = 0.72 g. Results of linear regression analysis showed that the replication time of leaf cover area had a significant relationship with crop biomass production of Salvinia sp.Keywords: Growth, Production, Cow Manure Fertilizer, Salvinia sp
Penentuan Wilayah Pengembangan Ternak Ruminansia Besar Di Provinsi Jawa Timur Iman Trisman; Achmad Firman; Linda Herlina
Jurnal Ilmu Ternak Vol 22, No 2 (2022)
Publisher : Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jit.v22i2.41717

Abstract

Penentuan wilayah unggulan ternak diperlukan sebagai masukan dalam menentukan kebijakan pembangunan peternakan kedepan. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan wilayah-wilayah unggulan yang dapat dijadikan sentra pengembangan ternak sapi potong, sapi perah dan kerbau. Metode analisis data yang digunakan adalah kauntitatif deskriptif, dengan pendekatan analisis Location Quotient (LQ), Shift-Share (SS) dan Tipologi Klassen. Data yang digunakan adalah data sekunder dari Dinas Peternakan Jawa Timur dan BPS Jawa Timur. Hasilnya menunjukan bahwa 1) pengembangan ternak sapi potong dilakukan di Kab. Pacitan, Kab. Kediri, Kab. Luamjang, Kab. Jember, Kab. Banyuwangi, Kab. Bondowoso, Kab. Situbondo, Kab. Probolinggo, Kab. Nganjuk, Kab. Madiun, Kab. Magetan, Kab. Ngawi, Kab. Bojonegoro, Kab. Tuban, Kab. Lamongan, Kab. Gersik, Kab. Bangkalan, Kab. Sampang, Kab. Pamekasan, dan Kab. Sumenep; 2) Pengembangan ternak sapi perah dilakukan di Kab. Ponorogo, Kab. Trenggalek, Kab. Tulungagung, Kab. Blitar, Kab. Malang, Kab. Pasuruan, Kab. Sidoarjo, dan Kab. Jombang; 3) Pengembangan ternak kerbau dilakukan di Kab. Trenggalek, Kab. Lumajang, Kab. Sidoarjo, Kab. Mojokerto, Kab. Nganjuk, Kab. Ngawi, dan Kab. Sumenep.
Effect of dietary citric acid and microbial phytase on the growth performance of broiler chickens Listya Purnamasari; Michael S. Paras; Joseph F. dela Cruz
Jurnal Ilmu Ternak Vol 22, No 2 (2022)
Publisher : Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jit.v22i2.40047

Abstract

Feed additives are one of the most essential parts of broiler production. Feed additives such as citric acid and microbial phytase are usually used separately despite the theory that they can work together. In this study, 320 broiler birds were reared and then fed four different treatments. 10 birds were reared per pen and there were 8 replications per treatment. The birds were reared using normal broiler management and health management protocols. The growth parameters and mortalities were recorded after each growth period. Production cost and the market price during the duration of the experiment were used to assess profitability. Out of all the treatments, the combination of the citric acid and microbial phytase gave the highest body weight, weight gain, second-lowest feed intake, best feed conversion ratio, and the highest profitability. Results indicated that there is a synergistic interaction with the combination of 3% citric acid and 500 U/kg microbial phytases. The concurrent supplementation produced a significant increase in the growth parameters and profitability.
Fermentabilitas dan Kecernaan Ransum yang Mengandung Bungkil Kacang Tanah (In Vitro) Dyllameita Anaztha Amatullah; Ginanjar Ilyas; Elsa Nelasari Awaliya; Nur Atila Aldila; Iman Hernaman; Budi Ayuningsih; Ujang Hidayat Tanuwiria; Rahmat Hidayat
Jurnal Ilmu Ternak Vol 22, No 2 (2022)
Publisher : Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jit.v22i2.39773

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh ransum yang mengandung bungkil kacang tanah terhadap fermentabilitas dan kecernaan in vitro. Ransum perlakuan disusun dengan menggunakan rancangan acak lengkap yang terdiri atas 4 jenis yang mengandung 0, 6, 12, dan 18% bungkil kacang tanah. Setiap perlakuan diulang sebnayak 5 kali dan dilakukan analisis dengan menggunakan uji Duncan. Ransum perlakuan dievaluasi secara in vitro dan diukur konsentrasi VFA, N-NH3, persentase kecernaan bahan kering, kecernaan bahan organik dan populasi bakteri rumen. Hasil menunjukkan bahwa penggunaan bungkil kacang tanah sampai taraf 18% dapat meningkatkan VFA, N-NH3, kecernaan bahan kering, kecernaan bahan organik dan bakteri rumen (P<0,05) daripada ransum yang tidak mengandung bungkil kacang tanah. Peningkatan terjadi sampai pada taraf 12%, kemudian menurun pada taraf 18%. Kesimpulan menunjukkan bahwa penggunaan bungkil kacang tanah dalam ransum dapat digunakan sebanyak 18%, namun penggunaan 12% memberikan fermentabilitas dan kecernaan yang terbaik.
Analisis Kelayakan Finansial Usaha Burung Puyuh Petelur di Kecamatan Pringsewu Kabupaten Pringsewu Naurah Nisrina; Muhammad Irfan Affandi; Lina Marlina
Jurnal Ilmu Ternak Vol 22, No 2 (2022)
Publisher : Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jit.v22i2.40491

Abstract

Unggas penghasil telur terbesar kedua setelah ayam ras petelur adalah burung puyuh petelur. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kelayakan finansial terhadap usaha burung puyuh petelur di Kecamatan Pringsewu Kabupaten Pringsewu dan menganalisis sensitivitas terhadap produksi telur puyuh, harga jual telur puyuh, dan biaya pakan. Penelitian dilakukan pada bulan Januari-Februari 2022. Metode analisis yang digunakan yaitu NPV, IRR, Gross B/C Ratio, Net B/C Ratio, PP, dan analisis sensitivitas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa usaha burung puyuh petelur di Kecamatan Pringsewu, Kabupaten Pringsewu layak secara finansial untuk dilanjutkan dengan nilai NPV sebesar Rp150.699.307,00, IRR sebesar 18,49%, Gross B/C sebesar 1,05, Net B/C sebesar 1,83, dan PP sebesar 5,25 tahun. Analisis sensitivitas usaha burung puyuh petelur menunjukkan bahwa usaha tersebut sensitif terhadap penurunan produksi telur puyuh, penurunan harga jual telur puyuh, dan kenaikan biaya pakan dan usaha ini tidak layak untuk dilanjutkan bila terjadi penurunan produksi sebesar 4%, penurunan harga jual sebesar 4,1%, dan kenaikan biaya pakan sebesar 7%.
Effect of betel leaf meal (Piper Betle L.) as feed additive on milk composition and somatic cell count of subclinical mastitis Abdul Alim Yamin; Asep Sudarman; Dwierra Evvyernie
Jurnal Ilmu Ternak Vol 22, No 2 (2022)
Publisher : Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jit.v22i2.40525

Abstract

The aim of this experiment was to study the effect of betel leaf meal (BLM) as feed additive on milk composition and somatic cell count of subclinical mastitis infected cow. The experiment design was a completely randomized design with five dietary treatments of BLM level and four replications in concentrate feed. The treatments were T0 (without betel leaf meal, as control), T1 (2% of betel leaf meal every day), T2 (4% of betel leaf meal every day), T3 (2% of betel leaf meal skip two days), and T4 (4% of betel leaf meal skip two days). Milk samples from the infected quarter would be analyzed every week of the experiment. Parameters measured were milk composition and somatic cell count. Data were analyzed by using analysis of variance (ANOVA) and the differences among treatments were examined by Duncan's multiple range test. Results showed that in T1 decreased somatic cell count by 83%, but the addition of BLM did not significantly affect milk composition. It could be concluded that the addition of 2% of BLM as a feed additive has the potency to prevent mastitis in lactating cows.
Performa Produksi dan Kondisi Fisiologis Kambing Kacang yang Diberi Tepung Kulit Buah Naga Padang Padang; Sirajuddin Abdullah; Sri Wulan Cakrawati; Harmoko Harmoko
Jurnal Ilmu Ternak Vol 22, No 2 (2022)
Publisher : Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jit.v22i2.41363

Abstract

Pelaksanaan penelitian di kandang CV. Prima BREED sejak tanggal 23 september 2019 sampai dengan tanggal 2 Desember 2019. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui performa produksi, status faal, nilai hematologis, bobot karkas dan non karkas kambing Kacang yang mendapat tepung kulit buah naga dan tanpa pemberian tepung kulit buah naga. Kambing Kacang yang digunakan berjumla 11 ekor kambing Kacangbetina. Analisis data Uji-t ulangan tidak sama untuk membandingkan antara dua perlakuan. Analisis Uji-t menunjukkan kambing yang diberi tepung kulit buah naga nyata meningkatkan pertambahan bobot badan, efisiensi penggunaan bahan kering dan protein kasar ransum, persentase karkas, jumlah sel darah merah, kadar hemoglobin dan nilai hematokrit darah kambing dibanding kambing yang tidak diberi tepung kulit buah naga. Namun, konsumsi bahan kering ransum, konsumsi protein kasar ransum, status faal, jumlah sel darah putih, bobot potong, bobot karkas, bobot komponen karkas, bobot dan persentase non karkas internal, bobot dan persentase non karkas eksternal, serta bobot dan persentase non karkas edible tidak menunjukkan adanya perbedaan yang nyata dari kedua perlakuan.

Page 1 of 1 | Total Record : 10