cover
Contact Name
I Gusti Agung Paramita
Contact Email
vidyawertta@unhi.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
vidyawertta@unhi.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota denpasar,
Bali
INDONESIA
VIDYA WERTTA : Media Komunikasi Universitas Hindu Indonesia
ISSN : 08527776     EISSN : 26557282     DOI : -
Core Subject : Education,
Vidya Wertta Journal published by the Religion and Culture Fakulty of the Indonesian Hindu University. Publish twice a year, on April and October. The focus and reach of issues raised in the Vidya Wertta Journal include religion, philosophy, religious and cultural law.
Arjuna Subject : -
Articles 166 Documents
SUBAK SEBAGAI KESATUAN MASYARAKAT HUKUM ADAT (KMHA): PERSPEKTIF KEMAJEMUKAN HUKUM IGA Ketut Artatik; Gede Jaya Kumara; I Putu Sastra Wibawa
VIDYA WERTTA : Media Komunikasi Universitas Hindu Indonesia Vol 2 No 2 (2019): Vidya Werta, Media Komunikasi Universitas Hindu Indonesia
Publisher : FAKULTAS ILMU AGAMA DAN KEBUDAYAAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (470.813 KB) | DOI: 10.32795/vw.v2i2.402

Abstract

Peraturan daerah tentang Subak yang dibentuk oleh Pemerintah Provinsi Bali dapat dikatakan sebagai kebijakan politik untuk menunjukkan dan melindungi identitas lokal masyarakat Bali. Peraturan tentang Subak yang terdapat peran negara, agama, dan masyarakat lokal tersebut yang kaya nilai-nilai pluralisme hukum tentunya menarik untuk dikaji menggunakan pendekatan pluralisme hukum. Penelitian ini mengangkat dua topik bahasan yakni: Subak sebagai kesatuan masyarakat hukum adat dan Pengaturan Subak dalam bingkai Pluralisme Hukum. Analisis menggunakan teori Negara hukum dan pluralisme hukum dengan metode penelitian hukum normatif. Hasil pembahasan menunjukkan Subak sebagai organisasi tradisional yang mengatur pengairan di Bali tergolong dalam Kesatuan Masyarakat Hukum Adat sehingga Negara (pemerintah Daerah) perlu mengatur dalam rangka melindungi dan mengayominya. Subak di atur dalam Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 9 Tahun 2012 yang khusus mengatur tentang Subak dilihat dari substansinya secara tertulis telah mengatur prinsip pluralisme hukum, dimana tertuang peran hukum Negara, hukum agama dan hukum adat di dalamnya.
CEGAH ALIH FUNGSI LAHAN PERTANIAN MELALUI AWIG-AWIG I Gusti Ngurah Alit Saputra; Ni Wayan Hatika Suci
VIDYA WERTTA : Media Komunikasi Universitas Hindu Indonesia Vol 2 No 2 (2019): Vidya Werta, Media Komunikasi Universitas Hindu Indonesia
Publisher : FAKULTAS ILMU AGAMA DAN KEBUDAYAAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (504.569 KB) | DOI: 10.32795/vw.v2i2.403

Abstract

Judul artikel peran Awig-awig dalam Mencegah Alih Fungsi Lahan Pertania nyar, pada intinya ingin mengkaji tentang pararem tentang alih fungsi lahan di Desa Pakraman Sumampan. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif analistis. Maksudnya adalah suatu analisa data yang didasarkan pada penelitian kepustakaan yang dikaji dengan teori hukum yang bersifat khusus dibidang desa pakraman. Penelitian ini bersifat memaparkan dan menganalisa permasalahan yang ada dilapangan untuk kemudian ditarik kesimpulan yang merupakan inti dari solusi permasalahan tersebut.
KEPEMIMPINAN HINDU: DIALETIKA KONSEP TRADISIONAL DAN MODERN Cokorda Istri Kumara Dewi
VIDYA WERTTA : Media Komunikasi Universitas Hindu Indonesia Vol 2 No 2 (2019): Vidya Werta, Media Komunikasi Universitas Hindu Indonesia
Publisher : FAKULTAS ILMU AGAMA DAN KEBUDAYAAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (271.415 KB) | DOI: 10.32795/vw.v2i2.413

Abstract

Arti penting hadirnya seorang pemimpin di tengah-tengah masyarakat tak terbantahkan adanya. Pemimpin dengan kepemimpinannya selalu mengalami proses dialektika dari waktu ke waktu sesuai dengan situasi dan kondisi masyarakatnya, Pada masyarakat Bali tradisional konsep-konsep kepemimpinan yang diwarnai ajaran ajaran agama sangat dominan, namun diera global saat ini tentu tidak mungkin untuk menghindar dari konsep-konsep kepemimpinan modern. Keduanya mesti dielaborasi dan direkonstruksi ulang namun tetap sesuai dengan sosial budaya masyarakat Bali.
INTERPRETASI NILAI FILOSOFIS TEKS SRI JAYAKASUNU ANAK AGUNG GEDE DIRA; I WAYAN WAHYU JULIANTARA
VIDYA WERTTA : Media Komunikasi Universitas Hindu Indonesia Vol 2 No 2 (2019): Vidya Werta, Media Komunikasi Universitas Hindu Indonesia
Publisher : FAKULTAS ILMU AGAMA DAN KEBUDAYAAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (209.539 KB) | DOI: 10.32795/vw.v2i2.425

Abstract

Ajaran agama Hindu di Bali bersumber dari karya sastra tradisional. Karya sastra merupakan sumber yang tertulis dalam mengetahui ajaran keagamaan. Dalam penelitian ini karya sastra Sri Jayakasunu digunakan sebagai objek penelitian. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian kualitatif dengan metode pengumpulan data berupa studi kepustakaan dan metode wawancara. Dalam teknik analisis data menggunakan teknik analisis deskritif, yaitu mendeskripsikan secara sistematis dalam menyusun dengan aturan-aturan tertentu. Hasil penyajian analisis penelitian ini membahas tentang beberapa hal, yaitu interpretasi nilai filosofis dari teks Sri Jayakasunu dan relevasnsinya terhadap hari raya Galungan adalah a) nilai kebenaran (tatwa) yang mana menunjukan bahwa konsep dari Panca Sradha harus selalu digunakan sebagai landasan kehidupan didunia. b) nilai kesusilaan yang selalu melaksanakan konsep Tri Kaya Parisudha, dan dalam implementasinya kepada Tri Hita Karana; dan c) nilai acara (upacara) sebagai sarana mewujudkan syukur dan bakti kepada Tuhan dengan jalan melaksanakan kegiatan Yadnya.
DIMENSI RASIONAL DALAM HINDU I Gde Jayakumara; I Gusti Agung Paramita
VIDYA WERTTA : Media Komunikasi Universitas Hindu Indonesia Vol 3 No 1 (2020): Vidya Werta, Media Komunikasi Universitas Hindu Indonesia
Publisher : FAKULTAS ILMU AGAMA DAN KEBUDAYAAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (270.834 KB) | DOI: 10.32795/vw.v3i1.664

Abstract

Cara yang digunakan dalam studi ini untuk mengungkapkan dimensi rasional dalam Hindu yaitu dengan menelusuri pola hubungan manusia dengan dunia atau dalam kajian epistemologis lebih lazim dikenal dengan hubungan subyek-obyek. Pengetahuan menjadi benar bila subyek mengaktualisasikan hasil dialognya dengan obyek pada tataran kehidupan praksis. Jadi, pengetahuan yang senantiasa bersifat subyektif-obyektif, obyektif-subyektif itu bukan dalam pengertian yang dipertentangkan, melainkan lebih menunjuk pada pengertian subyek menghidupkan obyek; dan obyek memperkaya subyek. Pada titik inilah jalan pembebasan, kelepasan menjadi terbuka.
AJARAN TATWA DALAM KAKAWIN SUMANASÄ€NTAKA Ni Nyoman Sri Winarti; Ni Made Surawati
VIDYA WERTTA : Media Komunikasi Universitas Hindu Indonesia Vol 3 No 1 (2020): Vidya Werta, Media Komunikasi Universitas Hindu Indonesia
Publisher : FAKULTAS ILMU AGAMA DAN KEBUDAYAAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (448.9 KB) | DOI: 10.32795/vw.v3i1.665

Abstract

Naskah-naskah lama pada hakekatnya merupakan naskah-naskah daerah yang tersimpan di berbagai tempat di wilayah Indonesia, baik di museum, perpustakaan, maupun rumah-rumah perseorangan sebagai koleksi pribadi. Dalam karya-karya sastra tersebut disinyalir terkandung beberapa nilai yang berharga sebagai warisan Bangsa Indonesia. Naskah-naskah tersebut ditulis dalam berbagai bentuk, seperti : parwa, babad, kidung, kakawin, geguritan dan lain-lain. Salah satu di antara karya sastra periode lama yang meniru metrum-metrum India adalah Kakawin Sumanasāntaka, yang ditulis oleh Mpu Monaguna, murid Sri Warsajaya, yakni seorang guru terkenal dalam seni syair. Keunikan Kakawin Sumanasāntaka ini terletak pada segi ceritanya, nilai tatwanya serta memiliki amanat mengenai ajaran dharma dan swadharma.
TRADISI PERANG PISANG DI DESA TENGANAN DAUH TUKAD KABUPATEN KARANGASEM I Wayan Dauh; Desak Nyoman Seniwati
VIDYA WERTTA : Media Komunikasi Universitas Hindu Indonesia Vol 3 No 1 (2020): Vidya Werta, Media Komunikasi Universitas Hindu Indonesia
Publisher : FAKULTAS ILMU AGAMA DAN KEBUDAYAAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1110.114 KB) | DOI: 10.32795/vw.v3i1.666

Abstract

Tradisi Perang Pisang dilaksanakan masyarakat Desa Tenganan Dauh Tukad didasari oleh beberapa landasan, yaitu : 1) landasan histori, berkaitan dengan usaha Jro mangku Dukuh untuk melestarikan tradisi Perang Pisang; 2) landasan teologi, yaitu sebagai ungkapan rasa angayubagia (terimakasih dan syukur) kehadapan Ida Sanghyang Widhi/Tuhan Yang Maha Esa atas anugrah kemakmuran yang dinikmati masyarakat; 3) landasan filosofi, berhubungan dengan kepercayaan bahwa tradisi Perang Pisang itu sesungguhnya adalah sebagai bentuk persembahan yadnya juga; dan 4) landasan sosiologi berhubungan erat dengan struktur kepemimpinan sosial masyarakat desa Tenganan Dauh Tukad terutama dalam hal memilih calon pemimpin (ayah dan penampih) dari seke terunanya agar memperoleh pemimpin yang sesuai dengan nilai-nilai etika Hindu. Prosesi tradisi Perang Pisang ini dimulai dari tahap persiapan, pelaksanaan dan penutup yang kesemua itu dijalankan dengan penuh kepatuhan oleh masyarakat setempat. Sedangkan nilai-nilai etika yang terdapat pada tradisi Perang Pisang.
IMPLIKASI YURIDIS KONVERSI AGAMA TERHADAP KEDUDUKAN AHLI WARIS I Gusti Ayu Ketut Artatik; I Gusti Ngurah Alit Saputra; Komang Indra Apsaridewi
VIDYA WERTTA : Media Komunikasi Universitas Hindu Indonesia Vol 3 No 1 (2020): Vidya Werta, Media Komunikasi Universitas Hindu Indonesia
Publisher : FAKULTAS ILMU AGAMA DAN KEBUDAYAAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (485.057 KB) | DOI: 10.32795/vw.v3i1.667

Abstract

Konversi agama dari Hindu beralih ke agama lain merupakan masalah serius yang dihadapi oleh masyarakat Hindu di Bali saat ini. Seiring berkembangnya pola pikir masyarakat Hindu di Bali akibat globalisasi yang tidak diikuti oleh keseimbangan ekonomi keluarga dan kurangnya pemahaman tentang ajaran agama Hindu. Konversi agama banyak menyangkut masalah kejiwaan dan pengaruh lingkungan hidupnya. Jadi faktor penyebab konversi agama tersebut merupakan bentuk pembebasan diri dari tekanan bathin yang timbul dari dalam diri maupun dari lingkungan (eksternal). Implikasi konversi agama bagi seorang yang berpindah agama tentu saja tidak dapat lagi melaksanakan kewajiban leluhurnya sebagai seorang anak yang suputra (baik) terhadap leluhurnya, seperti melaksanakan upacara yadnya dan kewajiban – kewajiban sosial sebagai krama adat, dan juga seorang anak yang meninggalkan agama leluhurnya atau pindah agama dianggap juga sebagai sebab lenyapnya kedudukan mereka sebagai ahli waris. Adapun akibat hukum yang ditimbulkan dari konversi agama ini antara lain; akibat secara hukum Agama Hindu, akibat secara Hukum Adat Bali dan akibat secara hukum nasional, secara sistimatis memiliki keterikatan antara satu dengan yang lainnya.
UNIFORMISASI PEMENTASAN TARI REJANG RENTENG DAN SEMANGAT PEREMPUAN MELESTARIKAN SENI BUDAYA Ida Ayu Ketut Surya Wahyuni; A.A.Ngurah Mahendra Putra
VIDYA WERTTA : Media Komunikasi Universitas Hindu Indonesia Vol 3 No 1 (2020): Vidya Werta, Media Komunikasi Universitas Hindu Indonesia
Publisher : FAKULTAS ILMU AGAMA DAN KEBUDAYAAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (427.405 KB) | DOI: 10.32795/vw.v3i1.668

Abstract

Artikel ini membahas tentang uniformisasi pementasan Tari Rejang Renteng di Kota Denpasar. Uniformisasi ini tidak hanya berkaitan dengan gerakan tarian, namun juga berkaitan dengan atribut yang melekat pada penarinya. Secara sosio-kultural, uniformisasi dalam pementasan Tari Rejang Renteng ini memberikan implikasi bagi kontribusi perempuan dalam pengembangan seni budaya, serta menjadi tekanan tersendiri apabila tidak terlibat secara aktif dalam religiusitas yang bersifat kolektif ini. Namun sejauh ini, fenomena yang ada menunjukkan interpretasi yang positif, karena yang muncul di permukaan adalah kegairahan ekspresi religius dari para penari Rejang Renteng.
MEWUJUDKAN ANAK SUPUTRA MENURUT AJARAN HINDU MELALUI KEGIATAN POSYANDU I GUSTI NGURAH ALIT SAPUTRA
VIDYA WERTTA : Media Komunikasi Universitas Hindu Indonesia Vol 3 No 1 (2020): Vidya Werta, Media Komunikasi Universitas Hindu Indonesia
Publisher : FAKULTAS ILMU AGAMA DAN KEBUDAYAAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (426.236 KB) | DOI: 10.32795/vw.v3i1.669

Abstract

Terwujudnya anak yang suputra sangat besar manfaatnya bagi pembangunan disegala bidang baik phisik maupun mental. Keberadaan Posyandu sangat besar manfaatnya untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia, karena melalui Posyandu akan mendapat pelayanan kesehatan secara teratur dan lengkap sesuai kebutuhan phisik seperti; penimbangan bulanan balita, distribusi vitamin A setiap enam bulanan, pemberian kapsul minyak beryodium pada beberapa desa tertentu dan penyuluhan gizi dan kesehatan serta sesekali ada kegiatan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) dan secara mental yaitu melalui penyuluhan–penyuluhan yang diberikan kepada ibu-ibu Balita, yang meliputi; penyuluhan kesehatan tentang kesehatan ibu dan anak.

Page 5 of 17 | Total Record : 166