Ayumi : Jurnal Budaya, Bahasa, dan Sastra
Jurnal AYUMI adalah jurnal budaya, bahasa dan sastra yang diterbitkan oleh Program Studi Sastra Jepang, Fakultas Sastra, Universitas Dr. Soetomo Surabaya. Jurnal ini memuat hasil penelitian, artikel ilmiah, dan studi pustaka tentang budaya, bahasa, dan sastra Jepang. Kami mengundang para dosen prodi bahasa dan sastra Jepang, peneliti dan praktisi untuk mengirimkan karyanya baik dalam bahasa Indonesia maupun bahasa Jepang. Jurnal ini terbit dua kali dalam setahun, yakni setiap bulan Maret dan September. Batas akhir pengiriman naskah untuk edisi Maret adalah bulan Januari dan untuk edisi September pada bulan Juli.
Articles
178 Documents
MAKNA VERBA BAHASA JEPANG
Meidariani, Ni Wayan
Ayumi : Jurnal Budaya, Bahasa, dan Sastra Vol 6 No 2 (2019): Ayumi : Jurnal Budaya, Bahasa dan Sastra
Publisher : Faculty of Letters, Dr. Soetomo University
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (229.662 KB)
|
DOI: 10.25139/ayumi.v6i2.2131
Fenomena verba bahasa Jepang terdapat verba yang memiliki kemiripan makna, misalnya verba melihat, yang dalam bahasa Jepang adalah miru dan mikakeru. Pemakaian verba yang tepat menyulitkan para pembelajar bahasa Jepang apabila tidak mengetahui makna dasar yang terkandung dalam verba-verba bahasa Jepang tersebut. Oleh karena itu dalam tulisan ini membahas tentang makna verba bahasa Jepang yang dianalisis menggunakan teori MSA dengan cara memparafrasekan untuk mengetahui makna dasar verba sehingga diketahui perbedaan pemakaian verba bahasa Jepang. Permasalahan yang akan dikaji adalah bagaimanakah makna verba-verba bahasa Jepang yang memiliki arti yang sama dalam bahasa Indonesia pada buku teks bahasa Jepang tahap pemula. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif yang menggunakan buku ajar Minna no Nihongo sebagai sumber data dalam penelitian ini. Hasil pembahasan menunjukkan bahwa verba-verba dengan makna yang mirip pada buku teks bahasa Jepang Minna no Nihongo tergolong ke dalam ishi doshi. Berdasarkan struktur gramatikalnya, verba tersebut memerlukan argumen subjek berupa entitas bernyawa. Argumen objek juga diperlukan yang berupa entitas tidak bernyawa. Struktur Makna verba sangat bervariasi tetapi pada umumnya dipetakan menjadi X melakukan tindakan. Tindakan mengarah pada Y. Verba-verba tersebut bisa saling menggantikan dan ada juga verba yang tidak bisa saling menggantikan.
TOPIK KARYA ILMIAH YANG DIMINATI OLEH MAHASISWA JEPANG: Studi Kasus Mahasiswa Universitas Setsunan Di Universitas Dr. Soetomo
Takao, Urano
Ayumi : Jurnal Budaya, Bahasa, dan Sastra Vol 6 No 2 (2019): Ayumi : Jurnal Budaya, Bahasa dan Sastra
Publisher : Faculty of Letters, Dr. Soetomo University
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (317.54 KB)
|
DOI: 10.25139/ayumi.v6i2.2132
æ‘‚å—大å¦ã¯2008å¹´ã«ã‚¤ãƒ³ãƒ‰ãƒã‚·ã‚¢ãƒ»ã‚¹ãƒ©ãƒãƒ¤ã®ã‚¹ãƒˆãƒ¢åšå£«å¤§å¦ã¨å¤§å¦é–“å”定(ï¼ï¼¯ï¼µï¼‰ã‚’ç· çµã—ãŸã€‚ã“れã¾ã§ã«34åã®å¦ç”Ÿã‚’åŠå¹´ã‚ã‚‹ã„ã¯ä¸€å¹´é–“ã®ç•™å¦ãƒ—ãƒã‚°ãƒ©ãƒ ã§æ´¾é£ã—ã¦ã„る。ストモåšå£«å¤§å¦ã«ã¯â€Penulisan Karya Ilmiahâ€ã¨ã„ã†æŽˆæ¥ãŒã‚りã€ç•™å¦ç”ŸãŸã¡ã¯åŠå¹´ã”ã¨ã«è‡ªèº«ã®é–¢å¿ƒã«åŸºã¥ã„ãŸãƒ†ãƒ¼ãƒžã‚’è¨å®šã—ã€2000å—程度ã®ç ”究論文を仕上ã’ã‚‹ã“ã¨ã«ãªã£ã¦ã„る。一般的ã«ã€åŠå¹´ã‚ã‚‹ã„ã¯ä¸€å¹´é–“ã¨ã„ã†é™ã‚‰ã‚ŒãŸæœŸé–“ã§ã®ç•™å¦ã®å ´åˆã€èªžå¦å¦ä¿®ãŒä¸»ã¨ãªã£ã¦ã„る。スト モåšå£«å¤§å¦ã®å ´åˆã¯ã€â€Studi Lapanganâ€ã¨ã„ã‚れるフィールドワークã®å®Ÿè·µæŽˆæ¥ã‚’è¸ã¾ãˆã¤ã¤ã€ç ”究論文を仕上ã’ã‚‹ã“ã¨ã«ãªã‚‹ã€‚ãã“ã§ã€æœ¬ç™ºè¡¨ã«ãŠã„ã¦ã¯ç•™å¦ç”ŸãŸã¡ãŒã©ã†ã„ã£ãŸå•題関心ã«åŸºã¥ãã€è«–文テーマをè¨å®šã—ã€ãれã«ã¤ã„ã¦ã©ã®ã‚ˆã†ãªå–り組ã¿ã‚’ã—ã¦ã„ã‚‹ã®ã‹ã‚’明らã‹ã«ã—ã€ä»Šå¾Œã®ç•™å¦ãƒ—ãƒã‚°ãƒ©ãƒ ã®æ”¹å–„ã®æ–¹ç–を考ãˆã¦ã¿ã‚‹ã“ã¨ã¨ã—ãŸã„。ã‚ーワード:BIPA; penulisan karya ilmiah; Setsunan; UnitomoÂ
ANALISIS KONTRASTIF SIMBOL METAFORA DAN BUDAYA DALAM TAKHAYUL MASYARAKAT JEPANG DAN INDONESIA
Saragih, Febi Ariani;
Riyadi, Diella Fortuna
Ayumi : Jurnal Budaya, Bahasa, dan Sastra Vol 6 No 2 (2019): Ayumi : Jurnal Budaya, Bahasa dan Sastra
Publisher : Faculty of Letters, Dr. Soetomo University
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (275.261 KB)
|
DOI: 10.25139/ayumi.v6i2.2155
Takhayul merupakan pernyataan yang bersifat lisan ditambah dengan gerak isyarat yang dianggap mempunyai makna gaib. Masyarakat Jepang dan Indonesia hingga saat ini masih ada yang percaya terhadap takhayul. Salah satunya takhayul yang mengunakan kata hewan. Untuk itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui simbol hewan yang sama-sama digunakan pada takhayul masyarakat Jepang dan Indonesia, serta mengetahui alasan persamaan dan perbedaan simbol metafora dan budaya dalam takhayul tersebut. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teori metafora milik Lakoff dan Johnson tentang hubungan antara metafora dan budaya serta teori budaya milik Jandt tentang penyebab adanya perbedaan budaya. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif, dengan sumber data takhayul yang ada dalam buku Shireba Osoroshii Nihonjin no Fuushuu artikel lain dari internet yang di dalamnya terdapat takhayul dari Indonesia. Dari hasil penelitian ini ditemukan tujuh simbol hewan yang ada di Jepang dan Indonesia yaitu kucing, burung gagak, anjing, ular, sapi, katak, dan ayam. Persamaan antara takhayul Jepang dan Indonesia adalah karena nilai-nilai yang paling mendasar dalam budaya akan koheren dengan struktur metafora dari konsep yang paling mendasar dalam budaya itu sendiri. Sedangkan perbedaan dikarenakan budaya yang dibedakan melalui cara berpikir kelompok tersebut secara keseluruhan, praktik, pola perilaku, persepsi, nilai dan asumsi dalam hidup mereka yang mengarahkan perilaku tersebut.
ANALISIS PENGGUNAAN DOUKUN’IJI (åŒè¨“ç•°å—) PADA VERBA KAERU (変・代・æ›ãƒ»æ›¿) MELALUI PENDEKATAN SEMANTIK
Istianah, Ilma;
Andarwati, Titien Wahyu
Ayumi : Jurnal Budaya, Bahasa, dan Sastra Vol 6 No 2 (2019): Ayumi : Jurnal Budaya, Bahasa dan Sastra
Publisher : Faculty of Letters, Dr. Soetomo University
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (349.844 KB)
|
DOI: 10.25139/ayumi.v6i2.2156
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh huruf kanji yang merupakan hal yang paling sulit dipelajari oleh pembelajar bahasa Jepang, khususnya bagi mereka yang tidak menggunakan kanji dalam budaya literasinya. Dalam kanji terdapat beberapa kanji yang kun’yomi-nya sama namun bentuk hurufnya berbeda atau yang disebut dengan doukun’iji (åŒè¨“ç•°å—). Salah satu doukun’iji adalah kanji kaeru (変・代・æ›ãƒ»æ›¿). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan penggunaan doukun’iji pada kanji kaeru melalui pendekatan semantik. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif  untuk menjelaskan mengenai makna dan penggunaan doukun’iji pada kanji kaeru. Hasil penelitian ini adalah, (a) kaeru (変) bermakna mengubah suatu kondisi sehingga berbeda dengan kondisi sebelumnya, (b) kaeru (代) bermakna menggantikan posisi seseorang dengan melanjutkan tugas yang dimiliki orang sebelumnya atau menggantikan posisi dan peran seseorang, (c) kaeru (æ›) bermakna, (1) menggantikan sesuatu menjadi sesuatu lainnya yang dengan tingkatan yang sama atau sesuatu yang kualitasnya lebih baik (2) menukarkan sesuatu ke sesuatu yang lain, dan (d) kaeru (替) bermakna mengganti sesuatu yang lama menjadi sesuatu yang baru. Secara keseluruhan, keempat kanji kaeru dapat saling menggantikan kanji kaeru lainnya. Namun, secara garis besar orang Jepang paling banyak menggunakan kanji (変) untuk objek apa pun.Kata kunci: doukun’iji; kanji; semantik
PENYAJIAN KISAHAN DAN UJARAN TOKOH AKU DALAM NOVEL KITCHEN KARYA BANANA YOSHIMOTO: KAJIAN STILISTIKA
Andari, Novi;
Amalijah, Eva
Ayumi : Jurnal Budaya, Bahasa, dan Sastra Vol 6 No 2 (2019): Ayumi : Jurnal Budaya, Bahasa dan Sastra
Publisher : Faculty of Letters, Dr. Soetomo University
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (230.981 KB)
|
DOI: 10.25139/ayumi.v6i2.2157
Daya pikat karya sastra itu muncul karena rangkaian kata maupun dialog-dialog yang membangkitkan emosi. Penglihatan suatu karya sastra dari sudut pandang yang berbeda dan pendekatan yang berbeda akan menghasilkan tafsiran yang berbeda pula. Penyajian pikiran dan ucapan tokoh tersebut merupakan hasil reproduksi pengarang dalam suatu karya sastra. Dalam novel Kitchen, tidak semua bentuk kisahan dan ujaran ada. Penelitian untuk mengungkap adanya kisahan dan ujaran dalam novil Kitchen ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dan metode kepustakaan yang mengkaji data berdasarkan bahan-bajan tertulis. Dalam novel Kitchen terdapat bentuk-bentuk kisahan oleh pencerita akuan; kisahan oleh pencerita diaan; situasi ujaran antartokoh; cakapan tokoh yang disajikan kata demi kata; pencerita akuan yang menyajikan pikirannya sendiri; reproduksi cakapan yang menggunakan tanda petik maupun yang tidak menggunakan tanda petik; serta ujaran tak langsung si pencerita yang menyampaikan isi ujaran tokoh kepada pembaca. Namun dalam novel ini tidak ditemukan ujaran tak langsung yang bebas. Kata kunci: Stilistika, Penyajian Ujaran, Novel
Fenomena Kasus Bunuh Diri akibat Ijime pada Anak SMP di Jepang
Nasution, Yenny Aristia
Ayumi : Jurnal Budaya, Bahasa, dan Sastra Vol 7 No 2 (2020): AYUMI : Jurnal Budaya, Bahasa dan Sastra
Publisher : Faculty of Letters, Dr. Soetomo University
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (274.026 KB)
|
DOI: 10.25139/ayumi.v7i2.2697
Ijime adalah sebuah fenomena yang terbentuk akibat ditemukannya fenomena seseorang yang mem-bully dan seseorang yang menjadi korban dari ijime tersebut. Di Jepang, ijime menjadi salah satu masalah serius dalam dunia pendidikan sejak tahun 1970-an dan alasan utamanya dilatarbelakangi oleh kenaikan angka persentase bunuh diri anak usia sekolah. Hal ini dapat dilihat pada persentase jumlah kasus ijime yang terjadi pada setiap tahunnya dan juga berdasarkan dari bentuk ijime sekolah yang sering dilaporkan ke media massa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk bunuh diri yang diakibatkan oleh ijime pada anak SMP di Jepang, memaparkan alasan kasus bunuh diri akibat ijime yang banyak terjadi pada anak SMP di Jepang, dan memaparkan penyebab perilaku ijime yang mengakibatkan bunuh diri pada anak SMP di Jepang. Peneliti menggunakan teori strukturisasi yang dikemukakan oleh Anthony Giddens dalam menganalisis tindakan anak yang di-bully atau mendapat perlakuan ijime yang menyebabkan keinginan untuk melakukan tindakan bunuh diri. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan menggunakan metode kajian pustaka. Dari hasil penelitian ini ditemukan bahwa ijime lebih banyak terjadi pada anak-anak di kalangan SMP, karena masa SMP adalah suatu masa anak-anak mulai menginjak usia remaja dan para korban ijime lebih banyak melakukan tindakan bunuh diri dengan cara menggantung diri dan terjun dari atas atap apartemen. Jenis bunuh diri yang banyak terjadi pada kasus ini adalah bunuh diri anomik dan jenis bunuh diri yang paling sedikit terjadi pada kasus ini adalah bunuh diri egoistik dan bunuh diri anomik, dan para korbannya banyak meninggalkan surat (suicide note) sebelum melakukan bunuh diri. Kata kunci: anak SMP; bunuh diri; ijime; suicide note
Menyelisik Hegemoni Budaya Barat Dalam Novel Noruwei No Mori Karya Haruki Murakami
Suri, Intan
Ayumi : Jurnal Budaya, Bahasa, dan Sastra Vol 7 No 1 (2020): AYUMI : Jurnal Budaya, Bahasa dan Sastra
Publisher : Faculty of Letters, Dr. Soetomo University
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (324.839 KB)
|
DOI: 10.25139/ayumi.v7i1.2805
Penelitian ini ditujukan untuk mendeskripsikan bagaimana hegemoni budaya ditampilkan Haruki Murakami dalam novel Noruwei no Mori (1991). Dalam karya itu, hegemoni budaya ditampilkan melalui sudut pandang narator sebagai masyarakat Jepang ketika dihadapkan pada persoalan pengaruh budaya barat yang sedang berkembang di Jepang. Analisis ini menggunakan teori hegemoni budaya yang konseptual (Gramsci) dengan isu yang dihadapi masyarakat Jepang. Selain itu, analisis ini juga menggunakan pendekatan naratologi homodiegetik (Genette) untuk mengetahui bahwa narator juga berperan sebagai tokoh utama di dalam novel. Peneliti berargumentasi bahwa hegemoni budaya dalam karya Haruki Murakami itu adalah suara dari kegelisahannya terhadap perubahan yang terjadi di Jepang terutama di kalangan remaja.Kata Kunci: Haruki Murakami; hegemoni budaya; masyarakat Jepang
Aktualisasi Diri Tokoh Rimuru Dalam Manga Tensei Shitara Suraimu Datta Ken Dengan Pendekatan Psikologi Humanistik
Ariani, Dwi;
ningsih, Listyaningsih
Ayumi : Jurnal Budaya, Bahasa, dan Sastra Vol 7 No 1 (2020): AYUMI : Jurnal Budaya, Bahasa dan Sastra
Publisher : Faculty of Letters, Dr. Soetomo University
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (301.161 KB)
|
DOI: 10.25139/ayumi.v7i1.2806
Penelitian ini membahas tentang Aktualisasi Diri Tokoh Rimuru dalam Manga Tensei Shitara Suraimu Datta Ken dengan Pendekatan Psikologi Humanistik. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori dari Abraham Maslow mengenai psikologi humanistik. Maslow beranggapan bahwa setiap manusia dapat termotivasi untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan hidupnya. Kebutuhan-kebutuhan tersebut memiliki tingkatan dari yang terendah (bersifat dasar/fisiologis) hingga ke yang paling tinggi (aktualisasi diri). Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif karena data dari penelitian ini merupakan kata-kata dan data tertulis dalam manga karya Fuse. Sumber data yang digunakan adalah sebuah manga berjudul Tensei Shitara Suraimu Datta Ken volume 1-12 karya Fuse. Manga ini digunakan karena tokoh Rimuru telah memenuhi empat kebutuhan dasar manusia untuk mengaktualisasi diri. Data tersebut dikumpulkan dengan menggunakan teknik kepustakaan. Sedangkan teknik yang digunakan untuk menganalisis merupakan analisis deskriptif. Sebagai simpulan dalam penelitian ini, peneliti menemukan lima belas karakteristik yang diutarakan oleh Maslow tersebut ada pada tokoh Rimuru. Karakteristik orang yang mengaktualisasi diri atau self-actualization yang paling banyak ditemukan adalah “spontan, sederhana dan wajarâ€; “terpusat pada masalahâ€; “kemandirian dari kebudayaan dan lingkunganâ€; “hubungan antarpribadiâ€. Sedangkan hambatan yang paling banyak ditemukan berasal dari dalam diri sendiri, yaitu berupa keragu-raguan dan rasa takut.Kata kunci: Abraham Maslow; aktualisasi diri; psikologi humanistik
Hougen Ishiki Mahasiswa Asing Pembelajar Bahasa Jepang Di Universitas Tohoku Terhadap Dialek Kansai Dan Sendai
Tanjung, Karina
Ayumi : Jurnal Budaya, Bahasa, dan Sastra Vol 7 No 1 (2020): AYUMI : Jurnal Budaya, Bahasa dan Sastra
Publisher : Faculty of Letters, Dr. Soetomo University
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (316.76 KB)
|
DOI: 10.25139/ayumi.v7i1.2807
Dialek dalam bahasa Jepang disebut hougen dan merujuk ke dialek regional. Dialek bahasa Jepang  ditemukan pada acara-acara televisi yang diunggah di channel youtube  sehingga diakses pembelajar bahasa Jepang di dunia. Tulisan ini membandingkan pandangan dan pengetahuan mahasiswa asing terhadap dua dialek bahasa Jepang yaitu, dialek Kansai dan dialek Sendai. Pandangan Inoue tentang hougen ishiki dipakai sebagai landasan teori dalam tulisan ini. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif dengan teknik pengumpulan data berupa kuesioner dan angket. Angket dibagikan kepada responden yaitu mahasiswa asing pembelajar bahasa Jepang di Universitas Tohoku, Sendai, Miyagi, Jepang. Hasil penelitian menunjukkan seluruh mahasiswa asing mengetahui tentang kesadaran terhadap dialek. Mayoritas mahasiswa asing memiliki kesadaran pemakaian terhadap dialek Kansai dan tidak memiliki kesan khusus terhadap dialek Sendai.Kata kunci:  dialek Kansai; dialek Sendai, hougen ishiki
Kepopuleran dan Penerimaan Anime Jepang Di Indonesia
Toi, Yamane
Ayumi : Jurnal Budaya, Bahasa, dan Sastra Vol 7 No 1 (2020): AYUMI : Jurnal Budaya, Bahasa dan Sastra
Publisher : Faculty of Letters, Dr. Soetomo University
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (213.448 KB)
|
DOI: 10.25139/ayumi.v7i1.2808
Penelitian ini membahas kepopuleran dan penerimaan anime Jepang di Indonesia. Alasan mengapa penelitian ini perlu dilakukan karena adanya keinginan peneliti yang merupakan orang Jepang untuk mengetahui lebih jauh seberapa besar animo penonton anime Jepang di Indonesia, sehingga masalah yang dibahas dalam penelitian ini antara lain anime yang biasa ditonton orang Indonesia, media tontonan anime/komik Jepang, penilaian dan pemahaman orang Indonesia terhadap anime/komik Jepang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan sumber data adalah responden orang-orang Indonesia yang tinggal di Surabaya, sedangkan data diperoleh dari hasil kuesioner dan wawancara yang kemudian diolah dengan analisis deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini yakni, anime yang biasa ditonton antara lain, “Doraemonâ€, “DRAGON BALLâ€, dan “BORUTO, media yang sering digunakan dari internet, penilaian penggemar anime pada cerita/pesan, serta ketidakpahaman berasal dari bahasa dan alur cerita. Walau demikian, ketertarikan dan kepopuleran terhadap pesan cerita membuat halangan tersebut diabaikan penggemar anime.Kata kunci: anime; genre; media, versi