cover
Contact Name
Unitomo
Contact Email
fs@unitomo.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
rahadiyan.duwi@unitomo.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota surabaya,
Jawa timur
INDONESIA
Ayumi : Jurnal Budaya, Bahasa, dan Sastra
ISSN : 24068268     EISSN : 25802984     DOI : -
Jurnal AYUMI adalah jurnal budaya, bahasa dan sastra yang diterbitkan oleh Program Studi Sastra Jepang, Fakultas Sastra, Universitas Dr. Soetomo Surabaya. Jurnal ini memuat hasil penelitian, artikel ilmiah, dan studi pustaka tentang budaya, bahasa, dan sastra Jepang. Kami mengundang para dosen prodi bahasa dan sastra Jepang, peneliti dan praktisi untuk mengirimkan karyanya baik dalam bahasa Indonesia maupun bahasa Jepang. Jurnal ini terbit dua kali dalam setahun, yakni setiap bulan Maret dan September. Batas akhir pengiriman naskah untuk edisi Maret adalah bulan Januari dan untuk edisi September pada bulan Juli.
Arjuna Subject : -
Articles 178 Documents
Identifikasi Tindak Tutur Ilokusi Homekotoba dalam Animasi Kobayashi San Chi no Maid Dragon Ainie, Isnin; Leksana, Garnis Pramudyta
Ayumi : Jurnal Budaya, Bahasa, dan Sastra Vol 7 No 1 (2020): AYUMI : Jurnal Budaya, Bahasa dan Sastra
Publisher : Faculty of Letters, Dr. Soetomo University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (248.348 KB) | DOI: 10.25139/ayumi.v7i1.2809

Abstract

Pujian (homekotoba) merupakan ungkapan tanda senang, rasa hormat, dan rasa takjub penutur dengan menggunakan istilah-istilah atau penamaan tertentu yang menyenangkan hati mitra tutur. Berdasarkan objek yang dipuji, homekotoba dibagi menjadi dua jenis yakni homekotoba langsung dan homekotoba tak langsung. Homekotoba langsung merupakan pujian terhadap sesuatu yang berhubungan langsung dengan diri petutur. Objek dari homekotoba langsung antara lain penampilan petutur, kemampuan petutur, dan kepribadian petutur. Sedangkan homekotoba tak langsung merupakan pujian yang secara tidak langsung berhubungan dengan diri petutur. Objek dari homekotoba tak langsung antara lain benda yang dimiliki petutur, dan kerabat petutur. Selain sebagai pengungkap sebuah ekspresi hati seorang penutur, homekotoba memiliki ilokusi lain yang ingin diungkapkan oleh penutur. Artikel ini bertujuan untuk mendeskripsikan ilokusi pada homekotoba tersebut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif dengan sumber data animasi Kobayashi San Chi no Maid Dragon karya Cool Kyoujinsha. Hasil pembahasan menunjukkan bahwa homekotoba memiliki ilokusi asertif, yakni untuk mengungkapkan suatu kebenaran dengan makna mengakui, membual, mengeluh dan memprediksi.Kata kunci: homekotoba; ilokusi; tindak tutur
Konteks Kemunculan Kata-Kata Baru Bahasa Indonesia dan Bahasa Jepang dalam Situasi Wabah Covid-19 Takao, Urano
Ayumi : Jurnal Budaya, Bahasa, dan Sastra Vol 7 No 2 (2020): AYUMI : Jurnal Budaya, Bahasa dan Sastra
Publisher : Faculty of Letters, Dr. Soetomo University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (261.042 KB) | DOI: 10.25139/ayumi.v7i2.3248

Abstract

Sejak awal tahun 2020, virus corona bentuk baru/covid-19 telah menyebar di seluruh dunia. Hal ini mengakibatkan ancaman besar terhadap masyarakat di seluruh dunia. Ancaman wabah covid-19 telah mengubah gaya hidup manusia seiring merebaknya penyakit menular ini, hingga begitu berdampak terhadap perekonomian dunia. Bersamaan dengan situasi covid-19 yang belum pernah dialami, muncul berbagai kata baru dan mengakar pada masyarakat dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, dalam artikel ini, peneliti ingin mengeksplorasi arti dan konsep kata-kata baru tersebut sambil membandingkannya dalam bahasa Indonesia dan bahasa Jepang serta mengkaji bagaimana kata-kata baru tersebut lahir dan tersebar. Situasi covid-19 merupakan fenomena yang terus berlanjut. Ada kemungkinan situasi akan terus berubah antara waktu penulisan artikel ini dengan situasi waktu ke depan. Oleh karena itu, peneliti berharap meskipun artikel ini masih dalam proses penelitian, semoga dapat berlanjut pada pendalaman penelitian berikutnya. Kata kunci: covid-19; kata baru bahasa Indonesia; kata baru bahasa Jepang; sosiolinguistik
Representasi Budaya Omotenashi Melalui Komik Hanasaku Iroha Karya P.A. Works Paramita, Anisa Galuh Mayang; Suryawati, Cicilia Tantri
Ayumi : Jurnal Budaya, Bahasa, dan Sastra Vol 7 No 2 (2020): AYUMI : Jurnal Budaya, Bahasa dan Sastra
Publisher : Faculty of Letters, Dr. Soetomo University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (708.254 KB) | DOI: 10.25139/ayumi.v7i2.3249

Abstract

Penelitian ini membahas tentang representasi budaya omotenashi melalui komik Hanasaku Iroha karya P.A.Work. Hanasaku Iroha menceritakan tentang kehidupan sehari-hari tokoh-tokohnya ketika bekerja di ryokan. Komik dan anime Hanasaku Iroha merupakan karya sastra yang di dalamnya mengandung unsur-unsur budaya khususnya budaya omotenashi. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk penampilan, perilaku, dan tutur kata dalam komik Hanasaku Iroha karya P.A.Work. Untuk menjawab permasalahan penelitian ini menggunakan teori omotenashi menurut Ichijou dan Muraki. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif. Hasil analisis diketahui bahwa terdapat tiga macam omotenashi pada bentuk penampilan, yaitu penampilan dari segi ryokan, tokoh, dan makanan. Terdapat enam macam omotenashi pada bentuk perilaku, yaitu ojigi, senyum, cara duduk, cara berjalan, cara membuka dan menutup pintu geser, tindakan profesional. Terdapat dua macam omotenashi pada bentuk tutur kata, yaitu aisatsu dan bahasa sopan.Kata kunci: Hanasaku Iroha; komik; omotenashi
Budaya Joseigo dalam Anime Ginga Eiyuu Densetsu Salisah, Talin; Sunarni, Nani
Ayumi : Jurnal Budaya, Bahasa, dan Sastra Vol 7 No 2 (2020): AYUMI : Jurnal Budaya, Bahasa dan Sastra
Publisher : Faculty of Letters, Dr. Soetomo University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (231.267 KB) | DOI: 10.25139/ayumi.v7i2.3250

Abstract

Salah satu kajian yang digunakan dalam menganalisis bahasa pada suatu daerah disebut etnolinguistik. Bahasa Jepang yang memiliki joseigo atau bahasa perempuan adalah salah satu objek penelitiannya. Artikel ini bertujuan untuk membuktikan ciri-ciri dari bahasa perempuan pada era perang yang diucapkan oleh tokoh bernama Hilda dan Evangeline dalam animasi Ginga Eiyuu Densetsu tersebut hadir dalam suatu percakapan. Metode yang digunakan adalah metode simak terhadap video berisi percakapan tokoh Hilda dan Evangeline. Hasil analisis menunjukkan bahwa Tokoh Hilda dan Evangeline dalam Ginga Eiyuu Densetsu menggambarkan zaman joseigo era perang di wilayah Jepang yang sopan serta elegan terhadap lawan bicaranya, khususnya kepada sosok laki-laki yang berada pada lingkaran terdekat. Kata kunci: ginga eiyuu densetsu; joseigo; perang
Dajare (駄洒落) dalam Animasi Shirokuma Café Episode 1-10 Karya Higa Aloha Andarwati, Titien Wahyu; Fransiska, Devinta Anastasia
Ayumi : Jurnal Budaya, Bahasa, dan Sastra Vol 7 No 2 (2020): AYUMI : Jurnal Budaya, Bahasa dan Sastra
Publisher : Faculty of Letters, Dr. Soetomo University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (305.843 KB) | DOI: 10.25139/ayumi.v7i2.3251

Abstract

Bahasa adalah alat komunikasi yang digunakan manusia untuk saling berinteraksi. Bahasa dapat secara sengaja maupun tidak disengaja diubah menjadi sebuah permainan kata. Salah satu permainan kata dalam bahasa Jepang adalah dajare. Dajare dikenal sebagai banyolan yang hambar. Dalam kehidupan sehari-hari orang Jepang, jarang ditemukan percakapan dengan menggunakan dajare. Hal ini dikarenakan dajare dianggap sebagai lelucon orang tua. Namun, dalam animasi Shirokuma Cafe terdapat dajare hampir di setiap episode. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dajare dalam animasi Shirokuma Café karya Higa Aloha, khususnya Near-homophonic dajare. Penelitian ini menggunakan klasifikasi dajare yang dikemukakan oleh Takashi Otake. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif. Data yang ditemukan adalah 10 cuplikan percakapan yang di dalamnya terdapat 34 dajare. Setelah dianalisis diketahui dari 34 dajare, 30 dajare termasuk ke dalam Near-homophonic dajare yang pembentukannya dilakukan dengan mengubah segmen, yaitu mengubah vokal (V-Change), konsonan (C-Change), dan mora (M-Change). Kata kunci: dajare; Near-homophonic dajare ; Shirokuma Cafe
Perspektif Kajian Media Digital pada Performa Seni Jepang di Instagram @performance.jpa Susilo, Daniel; Putranto, Teguh Dwi; Garcia, Erica Monica A.
Ayumi : Jurnal Budaya, Bahasa, dan Sastra Vol 8 No 2 (2021): AYUMI: Jurnal Budaya, Bahasa dan Sastra
Publisher : Faculty of Letters, Dr. Soetomo University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (612.724 KB) | DOI: 10.25139/ayumi.v8i2.3867

Abstract

The use of digital media to promote local culture has become a new breakthrough in exposing local culture to international countries. In addition to being able to be immediately recognized in other nations, digital media promotion is also less expensive and quicker to implement. This study aims to determine the perspective of Digital Media Studies in Japan Performing Arts. The method used in this research is Krippendorff content analysis on Instagram @performance.jpa by using Japanese dance indicators which include Kabuki, Kasa Odori, Bon Odori, Noh Mai, Onikenbai, Nanazumai, Wadaiko, Arauma, Nihon Buyo. The conclusion of this study shows that Japan Performing Arts introduces Japanese culture through the collaboration of western culture by promoting the Nihon Buyo dance.
Penggunaan Modalitas te mo ii dan te mo kamawanai dalam Percakapan Bahasa Jepang Damayanti, Mutia; Salsabil, Nabiella; Azzahrani, Rakhma Nur; Rossale, Titus
Ayumi : Jurnal Budaya, Bahasa, dan Sastra Vol 8 No 2 (2021): AYUMI: Jurnal Budaya, Bahasa dan Sastra
Publisher : Faculty of Letters, Dr. Soetomo University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (373.526 KB) | DOI: 10.25139/ayumi.v8i2.3888

Abstract

This article analyzes the using of te mo ii and te mo kamawanai modalities in Japanese conversation. This article aims to describe the using of the kinshi-kyoka modalities, namely te mo ii and te mo kamawanai along with a comparison of the functions of the two modalities. The researcher obtained data in the form of dialogue discourse on Japanese dramas, and a YouTube channel with the theme of Japanese language education. In analyzing, the researcher used descriptive method to describe the function of the kinshi-kyoka modality marked with te mo ii and te mo kamawanai. Furthermore, to find out the differences and similarities in the modalities of te mo ii and te mo kamawanai, the researchers used a substitution technique. Based on the results of data analysis, it can be concluded that the modalities te mo ii and te mo kamawanai have differences that lie in their equivalent meaning, but have the same use, namely to ask for or give permission. In its use, the modalities of te mo ii and te mo kamawanai can be substituted for each other in the context of giving permission.
Hasrat Kepribadian Skizofrenik Tokoh Utama dalam J-Dorama: Bokura wa Kiseki de Dekite iru「僕らは奇跡でできている」Perspektif Skizoanalisis Deleuze dan Guattari Sutiyarti, Ulfah; Supratno, Haris; Tjahjono, Tengsoe; Hapsari, Yulia
Ayumi : Jurnal Budaya, Bahasa, dan Sastra Vol 8 No 1 (2021): AYUMI : Jurnal Budaya, Bahasa dan Sastra
Publisher : Faculty of Letters, Dr. Soetomo University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (569.28 KB) | DOI: 10.25139/ayumi.v8i1.3915

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hasrat kepribadian tokoh utama yang terdapat dalam J-Dorama Bokura wa Kiseki de Dekite iru karya sutradara Hoshino Kazunari dan Kono Keita (2018). Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah skizoanalisis Deleuze dan Guattari. Penelitian ini menggunakan metode analisis teks berupa deskripsi adegan dalam film dan kutipan dialog antartokoh. Pengumpulan data dilakukan melalui teknik metode analisis teks dengan mengambil bentuk kutipan percakapan dalam drama. Data diperoleh dari data percakapan pelaku utama dari drama Jepang dengan judul Bokura wa Kiseki de Dekite iru yang mengidentifikasikan hasrat kepribadian berdasarkan kajian skizoanalisis Deleuze dan Guattari. Kutipan percakapan pada drama yang diambil adalah kutipan yang mengandung unsur-unsur hasrat kepribadian berdasarkan kajian teori Deleuze dan Guattari. Langkah selanjutnya adalah menganalisis kutipan percakapan dari drama tersebut untuk mendeskripsikan hasrat kepribadian apa saja yang ditemukan dalam drama Bokura wa Kiseki de Dekite iru. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tokoh utama dalam drama ini menunjukkan hasrat kepribadaian sesuai dengan yang dideskripsikan oleh Deleuze dan Guattari yaitu, 1) hasrat manusia sebagai manusia kreatif dan bereksperimen, 2) hasrat manusia yang bergerak menolak untuk mematuhi dan tunduk pada kode-kode sosial, 3) hasrat manusia menciptakan koneksi baru, membuka pengalaman, permulaan baru, dan memungkinkan berpikir secara berbeda. Kata kunci: hasrat kepribadian; J-Dorama; skizoanalisis Deleuze dan Guattari
Makna Verba Miru dalam Bahasa Jepang Meidariani, Ni Wayan
Ayumi : Jurnal Budaya, Bahasa, dan Sastra Vol 8 No 1 (2021): AYUMI : Jurnal Budaya, Bahasa dan Sastra
Publisher : Faculty of Letters, Dr. Soetomo University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (306.623 KB) | DOI: 10.25139/ayumi.v8i1.3916

Abstract

Tulisan ini membahas tentang makna verba miru dalam bahasa Jepang yang dituliskan dengan kanji 観る、診る、看る dan 視る. Keempat kanji tersebut dibaca miru dan memiliki makna yang berbeda berdasarkan konteks penggunaan dalam kalimat. Berdasarkan fenomena inilah tulisan ini mengkaji makna verba miru dengan kanji 観る、診る、看る dan視るyang tergolong dalam homofon dengan menggunakan teori Natural Semantic Metalanguage (NSM) yang dikembangkan oleh Anna Wierzbicka (1996). Analisis NSM oleh Wierzbicka dilakukan dengan teknik parafrase untuk menemukan makna dasar verba miru sehingga diketahui perbedaannya. Data berupa korpus yaitu kalimat bahasa Jepang yang menggunakan verba miru di dalamnya yang diperoleh dari sumber berita online melalui pencarian google. Hasil pembahasan menunjukkan bahwa verba miru ‘melihat’ dalam bahasa Jepang yang ditulis dalam 4 variasi kanji yang berbeda mengandung unsur makna 1) melihat dan merasakan, 2) melihat dan mengetahui, 3) melihat dan melakukan tindakan upaya penyembuhan. Melalui analisis ini dapat diketahui perbedaan verba miru dengan 4 variasi kanji yang berbeda berdasarkan pelaku dan efek yang ditimbulkan dari pengalaman subjek. Kata kunci: makna; semantik; verba miru
Tema dan Amanat Lirik Lagu dalam Lagu Anata yang Dipopulerkan oleh L`Arc~en~Ciel Nugroho, Rahadiyan Duwi; Fatoni, Zid Zid Akhmad
Ayumi : Jurnal Budaya, Bahasa, dan Sastra Vol 8 No 1 (2021): AYUMI : Jurnal Budaya, Bahasa dan Sastra
Publisher : Faculty of Letters, Dr. Soetomo University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (315.56 KB) | DOI: 10.25139/ayumi.v8i1.3917

Abstract

Penelitian ini membahas tentang tema dan amanat dalam lagu Anata (あなた) yang dipopulerkan oleh L`Arc~en~Ciel (Laruku). Dalam menentukan tema, peneliti menggunakan teori Nurgiyantoro dan Shipley. Selanjutnya, dalam menentukan amanat, peneliti menggunakan teori Nurgiyantoro dan Sudjiman. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi tema dan amanat dalam lirik lagu Anata (あなた) tersebut. Manfaat penelitian ini yakni, diharapkan memberi wawasan pembaca tentang tema dan amanat yang muncul dalam lirik lagu Anata dan menjadi referensi penelitian selanjutnya. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif dengan data berupa lirik dalam 7 bait lagu Anata. Hasil penelitian ini yakni, tema lagu Anata (あなた) adalah perjuangan dan cinta yang tergolong dalam tema tingkatan sosial menurut Shipley, karena pada hakikatnya manusia sebagai makhluk sosial membutuhkan dan mengharapkan kehadiran orang lain seperti para penggemar (fans) atau keluarga serta pasangan hidup untuk tetap bertahan dan mengembangkan diri. Lalu, amanat dalam lagu ini adalah hendaknya seseorang senantiasa tidak putus asa melainkan terus berjuang mengatasi masalah hingga selesai. Kata kunci: amanat; L`Arc~en~Ciel; lagu Anata; lirik; tema