cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota banjarmasin,
Kalimantan selatan
INDONESIA
JCPS (Journal of Current Pharmaceutical Sciences)
ISSN : 25982087     EISSN : 25982095     DOI : -
Core Subject : Health,
Journal of Current Pharmaceutical Sciences is a scholarly journal and expects to Publish articles related to the science of pharmaceutical science became the main focus of the problem at this time. This journal may publish research results as well as the results of theoretical studies and reviews. JCPS has had an ISSN print version 2598-2087 and has an online version 2598-2095 since Vo. 1 No.1 year 2017.
Arjuna Subject : -
Articles 112 Documents
Evaluasi EVALUASI SIFAT FISIK DAN UJI IRITASI GEL EKSTRAK KULIT BUAH PISANG (Musa acuminata Colla) rosida hari; Hadi Barru Hakam Fajar Sidiq; Ika Putri Apriliyanti
JCPS (Journal of Current Pharmaceutical Sciences) Vol 2 No 1 (2018): September 2018
Publisher : LPPM - Universitas Muhammadiyah Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (472.132 KB)

Abstract

Gel merupakan sediaan topikal setengah padat yang nyaman digunakan karena menciptakan lingkungan lembab, dingin dan daya serap yang baik pada kulit serta mudah dicuci dengan air. Gel ekstrak kulit buah pisang telah terbukti mampu mempercepat proses penyembuhan luka bakar melalui peningkatan ekspresi VEGF dan kolagen. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi sifat fisik dan uji iritasi gel ekstrak kulit buah pisang. Desain penelitian menggunakan metode eksperimental. Sebanyak empat ekor kelinci, masing-masing kelinci diberi enam perlakuan (basis gel, gel do 12.5%, gel do 25%, gel do 50% dan bioplacenton). Penelitian ini terdiri dari 3 tahap, tahap pertama pembuatan ekstrak kulit buah pisang, tahap kedua formulasi sediaan gel, tahap ketiga evaluasi sifat fisik dan uji iritasi. Sifat fisik meliputi uji daya sebar, uji daya lekat dan uji pH. Uji iritasi dilakukan dengan mengamati iritasi berupa eritema dan edema selama 24 jam, 48 jam, dan 72 jam. Hasil penelitian menunjukkan daya sebar gel ekstrak berbeda bermakna dengan basis gel dan bioplasenton (p<0.05). Daya lekat gel ekstrak berbeda bermakna dengan basis gel (p<0.05). Uji pH gel ekstrak berbeda bermakna dengan basis gel (p<0.05). Uji iritasi menunjukkan tidak ada perbedaan yang bermakna (p>0.05) antar semua perlakuan. Hal ini menunjukkan bahwa kulit kelinci tidak terjadi eritema maupun edema.
POTENSI TONGKAT ALI (Eurycoma longifolia Jack.) SEBAGAI ANTI INFLAMASI Emelda Emelda
JCPS (Journal of Current Pharmaceutical Sciences) Vol 1 No 1 (2017)
Publisher : LPPM - Universitas Muhammadiyah Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (555.51 KB)

Abstract

Inflamasi merupakan perubahan yang terjadi dalam jaringan hidup ketika mengalami cedera yang menyebabkan terjadinya kerusakan pada struktur dan vitalitas dari jaringan tersebut. Pada jaringan yang mengalami inflamasi akan terjadi peningkatan ekspresi dari enzim COX-2. Doksorubisin merupakan obat yang biasa digunakan untuk berbagai jenis terapi kanker. Pengobatan dengan obat tersebut ternyata juga dapat menginduksi terjadinya inflamasi. Doksorubisin dapat memediasi peningkatan dari COX-2. Berdasarkan hal tersebut, diperlukan adanya kombinasi doksorubisin dengan jenis terapi lain untuk meminimalisir meningkatnya keterjadian inflamasi oleh obat tersebut. Salah satu bahan alam tersebut adalah tongkat ali atau pasak bumi (Euycoma longifolia jack.). Secara in vitro pada sel makrofag menunjukkan pasak bumi(APB) menginaktivasi jalur NF-kB dan menurunkan ekspresi dari COX-2, menginduksi sintesis nitrat oksidase.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah akar pasak bumi memiliki aktivitas sebagai anti inflamasi pada sel yang diberikan doksorubisin. Metode yang digunakan adalah eksperimental laboratorium secara in vitro dan uji imunositokimia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa fraksi etil asetat ekstrak etanol akar pasak bumi pada konsentrasi II yaitu 22 µg/ml (APB) dan 0,5547 µg/ml (Doksorubisin) signifikan menurunkan ekspresi COX-2 dibandingkan Kelompok kontrol. Kesimpulan dari penelitian ini adalah akar pasak bumi memiliki potensi sebagai anti inflamasi.
ANTIBACTERIA ASSAY OF PINEAPPLE PEEL (Ananas Comosus L. MERR) MOUTHWASH EXTRACT FORMULA AGAINST Staphylococcus aureus Helfi Nofita; Eko Mugiyanto; Wulan Agustiningrum
JCPS (Journal of Current Pharmaceutical Sciences) Vol 2 No 1 (2018): September 2018
Publisher : LPPM - Universitas Muhammadiyah Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (712.332 KB)

Abstract

Staphylococcus Aureus is a facultative anaerobes gram-positive bacteria that cause bad breath. Pineapple skin has enzyme bromelin, tannin, chlorine, phenol, which has the suppressing effect of bacterial growth. This aim of this study is to find out and evaluate the best pineapple extract (Ananas Comosus L. Merr) mouthwash preparation formula that meets physical requirements and has the growth inhibition of Staphylococcus Aureus ATCC 25923. Antibacterial activity assay used NA media by agar diffusion method. Physical assay include organoleptic test, pH, viscosity, and cycling test in variation of concentration extract 0,78 g, 1,56 g and 3,12 g. Antibacterial assay showed inhibitories of 1,67 mm, 7,67 mm, 11,33 mm for F1, F2, and F3 respectively with significantly different at p < 0,05.The results show that the F3 has the bigest inhibition growth and meet the physical requirements..
AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK ETANOL DAUN PELAWAN (Tristaniopsis obovate. Benn) DENGAN METODE PENANGKAPAN RADIKAL BEBAS 2,2’-DIFENIL-1-PIKRILHIDRAZIL Muhammad Farid Al Kadri; Titik Sunarni; Gunawan Pamudji; Irfan Zamzani
JCPS (Journal of Current Pharmaceutical Sciences) Vol 2 No 2 (2019): March 2019
Publisher : LPPM - Universitas Muhammadiyah Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (873.755 KB)

Abstract

Radikal bebas merupakan salah satu penyebab terjadinya penyakit degenaratif, sehingga perlu adanya senyawa antioksidan lainnya untuk mengurangi radikal bebas yang dapat menyebabkan kerusakan sel. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas antioksidan ektrak etanol daun pelawan (Tristaniopsis obovate. Benn) dibandingkan dengan senyawa rutin. Pengujian aktivitas antioksidan ekstrak daun pelawan menggunakan metode penangkapan radikal bebas 2,2’-difenil-1-pikrilhidrazil (DPPH) dan rutin sebagai pembanding. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan peningkatan konsentrasi ekstrak etanol daun pelawan dan pembanding rutin maka semakin besar pula persen penangkapan radikal bebas DPPH. Hasil aktivitas antioksidan ekstrak etanol daun pelawan dengan IC50 sebesar 14,020 ppm dan standar rutin dengan IC50 sebesar 4,837 ppm. Free radical is one of the causes of degenerative diseases; therefore, it is needed another antioxidant to diminish cell damage. This research aims at investigating antioxidant activity of ethanol extract of Pelawan leaf (Tristaniopsis obovate. Benn) compared to regular substance. The testing of antioxidant activity of Pelawan leaf’s extract utilized the method of capturing 2,2’-diphenyl-1-picrylhydrazyl (DPPH) free radical and regular substance as a standard of comparison. The result shows that the increase of concentration of ethanol extract impacted the high percentage of the capture of DPPH free radical. The result of antioxidant activity of Pelawan leaf’s extract with IC50 was14.020 ppm, and regular standard with IC50 was 4.837 ppm.
TINGKAT KEPUASAN PASIEN TERHADAP PELAYANAN KEFARMASIAN DI PUSKESMAS PEKAUMAN BANJARMASIN Erna Prihandiwati; Muhammad Muhajir; Riza Alfian; Rina Feteriyani
JCPS (Journal of Current Pharmaceutical Sciences) Vol 1 No 2 (2018): March 2018
Publisher : LPPM - Universitas Muhammadiyah Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (437.083 KB)

Abstract

Pelayanan kefarmasian merupakan salah satu unsur yang penting dalam pelayanan kefarmasian karena diperlukan dalam sebagian besar upaya kesehatan untuk menghilangkan gejala dari suatu penyakit, mencegah penyakit, serta dapat menyembuhkan penyakit. Standar Pelayanan Kefarmasian merupakan tolak ukur yang digunakan sebagai pedoman bagi tenaga kefarmasian dalam menyelenggarakan pelayanan kefarmasian. Terpenuhinya standar dalam pelayanan kefarmasian diharapkan dapat memenuhi harapan dari pasien, yang biasa disebut dengan kepuasan pasien. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan kefarmasian di Puskesmas Pekauman Banjarmasin. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan metode penelitian consecutive sampling dengan jumlah sampel 372 responden yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi, responden peneltian ini merupakan pasien yang menerima pelayanan kefarmasian di Puskesmas Pekauman Banjarmasin. Pengumpulan data dilakukan pada tanggal 25 April – 13 Mei 2016 dengan menggunakan kuesioner. Hasil penelitian tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan kefarmasian di Puskesmas Pekauman Banjarmasin menujukkan secara keselurahan nilai rata – rata tingkat kepuasan pasien yaitu 68,03% yang berarti pasien merasa puas terhadap pelayanan kefarmasian yang diberikan
UJI EFEKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK KULIT LIMAU KUIT (Cytrus hystrix DC) TERHADAP BEBERAPA BAKTERI Herda Ariyani; Muhammad Nazemi; Hamidah Hamidah; Mita Kurniati
JCPS (Journal of Current Pharmaceutical Sciences) Vol 2 No 1 (2018): September 2018
Publisher : LPPM - Universitas Muhammadiyah Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (427.859 KB)

Abstract

Kulit limau kuit di Kalimantan Selatan Indonesia umumnya hanya dibuang begitu saja sebagai limbah, padahal dalam kulit limau kuit mengandung senyawa kimia yang berpotensi sebagai agen antibakteri. Kulit limau kuit mengandung komponen utama beta pinen senyawa yang telah terbukti mempunyai efek antibakteri dengan cara menghambat sintesis DNA, serta kulit limau kuit juga memiliki kandungan flavonoida, fenolik dan terpenoida paling tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar ekstrak etanol kulit limau kuit (Citrus hystrix DC) yang optimal dalam menghambat beberapa bakteri. Selanjutnya dilakukan pengujian aktivitas antibakteri sediaan pada bakteri Escherichia coli dan Staphylococcus aureus. Uji aktivitas antibakteri dilakukan dengan metode replika dan metode difusi kertas cakram. Hasil uji menunjukkan bahwa ekstrak kulit limau kuit pada konsentrasi 100%, 75%, dan 50% dapat menghambat bakteri, namun yang paling optimum menghambat bakteri adalah pada konsentrasi 100% untuk bakteri Escherichia coli zona hambat sebesar 10,67 mm dan 14 mm pada Staphylococcus aureus.
UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN PACAR KUKU (Lawsonia inermis Linn) PADA BAKTERI Pseudomonas Aeruginosa Silva Devi; Tuty Mulyani
JCPS (Journal of Current Pharmaceutical Sciences) Vol 1 No 1 (2017)
Publisher : LPPM - Universitas Muhammadiyah Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (598.307 KB)

Abstract

Daun pacar kuku (Lawsonia inermis Linn) merupakan salah satu tanaman Indonesia yang sering digunakan masyarakat untuk pengobatan radang, luka bakar, dan penyakit kulit. Tanaman ini dipercaya memiliki aktivitas antibakteri karena mengandung flavanoid, tanin, alkaloid, dan quinon. Penelitian ini bertujuan mengetahui aktivitas antibakteri ekstrak etanol daun pacar kuku (Lawsonia inermis Linn) terhadap bakteri Pseudomonas aeruginosa dengan metode difusi cakram. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental. Uji aktivitas antibakteri dilakukan dengan mengukur zona hambat yang dihasilkan ekstrak etanol daun pacar kuku dengan 4 variasi konsentrasi 25%, 50%, 75% dan 100% pada media agar yang sudah diinokulasi bakteri Pseudomonas aeruginosa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun pacar kuku memiliki daya hambat terhadap bakteri Pseudomonas aeruginosa. Ekstrak etanol daun pacar kuku dengan konsentrasi 100% menghasilkan rata-rata zona hambat paling besar dengan kategori sangat kuat yaitu sebesar 21,6 mm.
The ANTIBIOTICS SENSITIVITY TEST ON Escherichia coli THAT CAUSE DIARRHEA IN MANADO CITY Oksfriani Jufri Sumampouw
JCPS (Journal of Current Pharmaceutical Sciences) Vol 2 No 1 (2018): September 2018
Publisher : LPPM - Universitas Muhammadiyah Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (513.382 KB)

Abstract

Antibiotics resistance has become an important issue in the health, especially pharmacy. Several types of bacteria have been found that have the ability to resist antibiotics. One type of bacteria was Escerichia coli (E. coli). E. coli was one of the microorganisms that cause diarrhea. The purpose of this study was to determine the sensitivity of antibiotics to E. coli causing diarrhea in the Manado city. This research was an experimental research. This research was located at the Microbiology Laboratory, Faculty of Fisheries and Marine Sciences Sam Ratulangi University. Sensitivity testing using the Well method. The results showed that at a dose of 0.1 ppm all antibiotics could inhibit bacterial growth. Resistance begins to occur at the concentration of antibiotics of 0.001 ppm. The conclusion of this study was that E. coli has the ability to resist the Chlorampenicol, Ampicillin, Amoxicillin, and Tetracyclin. In contrast to Ciprofloxacin resistance has not been found.
AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK ETANOL DAN FRAKSI-FRAKSI UMBI Eleutherine palmifolia (L.) Merr DENGAN METODE DPPH Nur Candra Eka Setiawan; Aninda Febriyanti
JCPS (Journal of Current Pharmaceutical Sciences) Vol 1 No 1 (2017)
Publisher : LPPM - Universitas Muhammadiyah Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (383.744 KB)

Abstract

Umbi bawang dayak (Eleutherine palmifolia(L.) Merr) diketahui mengandung senyawa tanin, alkaloid, saponin, fenol, flavonoid, dan triterpenoid/steroid. Kandungan senyawa dalam Eleutherine palmifolia(L.) Merr tersebut diyakini memiliki aktivitas antioksidan atau sebagai anti radikal bebas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antioksidan ekstrak etanol 96% dan fraksi umbi Eleutherine palmifolia(L.) Merr dengan metode DPPH. Umbi Eleutherine palmifolia(L.) Merr diekstraksi dengan metode maserasi dengan pelarut etanol 96% dan difraksinasi berdasarkan tingkat kepolaran dengan pelarut air, etil asetat, dan n-heksana. Identifikasi senyawa umbi Eleutherine palmifolia(L.) Merr dilakukan dengan metode skrining fitokimia. Uji aktivitas antiokdisan ekstrak etanol dan fraksi-fraksi umbi Eleutherine palmifolia(L.) Merr dengan konsentrasi dilakukan dengan metode DPPH. Dengan vitamin C sebagai pembanding dengan konsentrasi 2,64 µg/mL, 5,28 µg/mL, 7,92 µg/mL, 10,56 µg/mL, 13,2 µg/mL. Hasil perhitungan rendemen ekstrak etanol 96% sebesar 7,5%. Ekstrak etanol dan fraksi-fraksi masing-masing teridentifikasi mengandung senyawa flavonoid dan fenolik. Pengukuran aktivitas antioksidan ekstrak dan fraksi-fraksi umbi Eleutherine palmifolia(L.) Merr menggunakan metode DPPH masing-masing menunjukkan aktivitas antioksidan yang baik dengan nilai IC50 (inhibitory concentration) dari ekstrak dan fraksi etanol-air, etil asetat, dan n-heksana masing-masing secara berturut-turut adalah 62,71±0,066 µg/mL, 26,7±0,122 µg/mL, 83,40±1,760 µg/mL, 51,53±0,751 µg/mL.
PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL DAUN RAMANIA (Bouea macrophylla Griffith) TERHADAP PENURUNAN KADAR GULA DARAH MENCIT PUTIH (Mus muscullus) YANG DIINDUKSI ALOKSAN Eka Kumalasari; Yugo Susanto; Maulida Yulia Rahmi; Dwi Rizky Febrianty
JCPS (Journal of Current Pharmaceutical Sciences) Vol 2 No 2 (2019): March 2019
Publisher : LPPM - Universitas Muhammadiyah Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (480.593 KB)

Abstract

Diabetes mellitus is the disease of impaired metabolism that results when the pancreas does not produce enough insulin or when no body can effectively use insulin produced so as to cause an increased concentration of blood glucose. The treatment of diabetes mellitus can be an injection and tablet form which could result in the use of long term side effects. prevent it can use alternative treatment using Bouea macrophylla. Ramania is plants typical of South Kalimantan, active ingredients that is flavonoid and saponin which was is one of a substance efficacious as antidiabetic. This research from pre and post test with control group desain. Totaled white mice (Mus musculus) male to be used is 25 mices, devided into 5 groups is control negative (CMC Na 0,5%), control positif (Glibenklamid 3 mg/kgBB), extract 125 mg/kgBB, 250 mg/kgBB and 500 mg/kgBB. Observation agains in lowering blood glucose levels each groups test done on the day 7th and 14th after hiperglikemia induced by alloxan. Data the results of the analysis General Linear Model show that extract can in lowering blood glucose levels on white mice male that induced by alloxan significantly p<0,05. Doses of extract most effective in lowering blood glucose levels mice is 500 mg/kgBB.

Page 2 of 12 | Total Record : 112