Jurnal Pendidikan dan Konseling
Jurnal Pendidikan dan Konseling merupakan wadah bagi para peneliti untuk mengembangkan kompetensinya dalam bidang penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Adapun scope jurnal ini berkaitan dengan pendidikan, sosial sains dan konseling. Jurnal ini terbit enam kali dalam setahun, yaitu pada bulan Februari, April, Juni, Agustus, Oktober dan Desember. Jurnal terdaftar dengan E-ISSN: 2685-936X dan P-ISSN: 2685-9351
Articles
640 Documents
Search results for
, issue
"Vol. 4 No. 6 (2022): Jurnal Pendidikan dan Konseling: Special Issue (General)"
:
640 Documents
clear
Kedudukan Dewan Kehormatan Penyelenggaara Pemilu Berdasarkan Fungsi Hukum Tata Negara
Ramses Hutagaol;
Safrudin Safrudin;
Rejeki Rejeki;
Abdul Putra Ginda Hasibuan;
Eni Marta;
Sri Wahyudi;
Jupri Jupri;
Nauli Tamasari
Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) Vol. 4 No. 6 (2022): Jurnal Pendidikan dan Konseling: Special Issue (General)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.31004/jpdk.v4i6.9699
Kedudukan Majelis Kehormatan Penyelenggara Pemilu Berdasarkan Hukum Tata Negra Indonesia. Dewan Kehormatan Penyelenggara. Pemilu dibentuk karena sering terjadi pelanggaran kode etik pada penyelenggara pemilu. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis kedudukan dewan pemilihan yang terkhormat penyelenggran pemilu sebagai salah satu lembaga Negara baru berdasarkan Hukum Tata Negara Indonesia. Metode penelitian ini menggunakan kepustakaan dengan teknik pengumpulan data dengan studi literatur. Subyek penelitian adalah majelis Kehormtan Pemilihan pandangan penyelenggara Pemilu Kabupaten Rokan Hulu Melalui Hukum Tata Negara Indonesia.Teknik Analisis Data menggunakan metode berpikir induktif, yaitu menganalisis data dari hal-hal khusus ke dalam kesimpulan. Objek berdasarkan fakta yang sebenarnya, juga dengan pemikiran deduktif kemudian metode deskriptif yaitu metode pemecahan masalah berdasarkan data dipersetasikan, dianalisis, dan diinterpretasikan sehingga menjadi komparatif, korelasi, dan kesimpulan. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa kedudukan Majelis Kehormatan Penyelenggara Pemilu adalah Lembaga yang memiliki fungsi yang sama dengan pemilu. Panitia dan Pengawas Pemilihan, sebagai penyelenggara pemilihan, berarti bahwa dengan panitia Pemilihan dan Pengawas Pemilihan, secara struktural. Dari Penjelasannya di atas, maka kedudukan Majelis Penyelenggara Pemilu yang terkhormat adalah sebagai pembantu lembaga Negara atau lembaga penunjang Negara mandiri.
Pendidikan Dalam Teori Perbedaan Individu
Yulfia Nora;
Mudjiran Mudjiran
Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) Vol. 4 No. 6 (2022): Jurnal Pendidikan dan Konseling: Special Issue (General)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.31004/jpdk.v4i6.9702
Tujuan penulisan artikel ini adalah untuk mendeskripsi pendidikan dalam teori perbedaan individu. Metode penelitian menggunakan studi literatur atau tinjauan kepustakaan yaitu suatu metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengambil data-data yang diperlukan dari literatur-literatur yang berkaitan. Pendidikan merupakan suatu upaya yang dilakukan orang dewasa untuk menjadikan seorang anak dapat mengembangkan segala potensinya. Pendidikan dalam teori perbedaan individu merupakan suatu proses mendewasakan dan mematangkan seseorang dengan memperhatikan perbedaan yang ada pada setiap individu dibawah bimbingan dan arahan orang dewasa yang meliputi, orang tua atau keluarga, pendidik dan masyarakat. Perbedaan individu yang ada pada setiap peserta didik terlihat dari perbedaan jenis kelamin, kecerdasan, bakat, sifat, kepribadian, gaya belajar, minat, motivasi, hobi dan lain sebagainya. Perbedaan atau keunikan tersebut secara umum disebabkan oleh dua faktor, yakni pengaruh gen dan pengaruh lingkungan manusia itu sendiri. Oleh karena itu, pendidik sebagai salah satu komponen utama dalam pembelajaran memegang peran yang sangat urgen untuk dapat menghadirkan suasana pembelajaran yang diinginkan dan menyenangkan bagi setiap individu peserta didiknya.
Peran Komite Sekolah Dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan Di Smk Tamansiswa Medan
Rizki Akmalia;
Syafira Syafira;
Nuria Tri Utami;
Desmawati Ramadhani Sianipar;
Anggi Gusrina Simatupang
Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) Vol. 4 No. 6 (2022): Jurnal Pendidikan dan Konseling: Special Issue (General)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.31004/jpdk.v4i6.9704
Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi keterlaksanaan peran komite sekolah ditinjau dari peningkatan mutu pembelajara menunjukan bahwa peran peran komite sekolah dalam meningkatkan mutu pendidikan itu dapat dilihat dari segi peningkatan saran dan prasarana di sekolah. Komite sekolah dalam meningkatkan mutu pendidikan tak luput dari beberapa perannya tersebut, yang pertama pertimbangan (advisory agency), yang kedua sebagai pendukung (supporting agency), yang ketiga sebagai pengotrol (controlling agency), dan yang keempat sebagai mediator (executive) Komite sekolah sangat berpengaruh dalam meningkatkan mutu pendidikan. Jenis penelitian yang digunakan ialah deskriptif kualitatif, dengan pendekatan fenomenologi untuk menafsirkan fenomena yang terjadi dimana peneliti adalah sebagai instrumen, pengambilan sampel sumber data dilakukan dengan teknik pengumpulan data berupa wawancara. Responden dalam penelitian ini adalah kepala sekolah dan guru. Analisis menggunakan analisis deskriptif dan analisis inferensial. Hasil analisis deskriptif menunjukkan bahwa Komite sekolah memiliki beberapa peranan yang harus dijalankan untuk sekolah itu. Memberikan pertimbangan dalam setiap perancanaan dan program yang disusun oleh sekolah. Komite sekolah berperan sebagai lembaga penasehat, lembaga pendukung, lembaga pengendali, juga sebagai lembaga mediator. Oleh karena itu, komite sekolah harus bekerja sama dengan masyarakat dan pemerintah untuk menjalankan pendidikan yang berkualitas.
Hubungan Antara Konformitas Terhadap Perilaku Agresif Pada Narapidana Di Lapas Kelas IIA Purwokerto
Faula Amelia Fajrin;
Odi Jarodi
Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) Vol. 4 No. 6 (2022): Jurnal Pendidikan dan Konseling: Special Issue (General)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.31004/jpdk.v4i6.9706
Adanya aturan ketat di Lapas turut serta dalammemberikan tekanan pada seseorang terhadap aturan yang dibuat untuk ditaati berdampak pada kemunculan emosi yang sewatu-waktu sangat ekstrim sehingga dapat timbul perilaku agresif. Sehingga penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui bentuk konformitas, untuk mengetahui perilaku agresif dan untuk mengetahui hubungan antara konformitas dengan perilaku agresif pada narapidana di Lapas Kelas IIA Purwokerto. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode penelitian kuantitatif dengan menggunakan kuisioner sebagai salah satu sumber data primer dan studi pustaka sebagai data sekunder. Sampel pada penelitian ini dilakukan oleh 89 narapidana Lapas Kelas IIA Purwokerto. Teknik penentuan sampel ini menggunakan rumus slovin dan pengundian terhadap nama narapidana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1. Narapidana Lapas Kelas IIA Purwokerto mempunyai persepsi yang sedang terhadap bentuk konformitas, 2. Narapidana Lapas Kelas IIA Purwokerto mempunyai persepsi yang rendah terhadap perilaku agresif. 3. Adanya kolerasi atau hubungan positif yang antara konformitas dengan perilaku agresif narapidana di Lapas Kelas IIA Purwokerto. Kemudian korelasi yang terjadi antara kedua variabel, masuk kedalam kategori lemah karena memberikan hubungan sebesar 5%. Dengan diketahuinya hasil tersebut, diharapkan dapat dijadikan salah satu acuan bahwa konformitas ini memiliki hubungan terhadap perilaku narapidana. Sehingga dapat dilakukan upaya pemberian layanan konsultasi psikologi secara rutin.
Pengaruh Religiusitas Terhadap Tingkat Stres Narapidana Rutan Kelas I Surakarta
Sri Wardani;
Maki Zaenudin Subarkah
Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) Vol. 4 No. 6 (2022): Jurnal Pendidikan dan Konseling: Special Issue (General)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.31004/jpdk.v4i6.9708
Rutan Kelas I Surakarta mengalami angka over capacity mencapai 204% selama 12 bulan terakhir disertai dwi fungsi Rutan yang melaksanakan pembinaan karena di dalamnya terdapat narapidana. Hal ini menyebabkan tidak maksimalnya pembinaan kepribadian dan kemandirian sehingga menjadi pemicu stres narapidana. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh religiusitas terhadap tingkat stres narapidana di Rutan Kelas I Surakarta. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan populasi narapidana sebanyak 207 orang dengan jumlah sampel sebanyak 136 orang narapidana di Rutan Kelas I Surakarta. Dari hasil uji didapatkan persamaan regresi Y = 23,447 – 0,620X dengan tingkat signifikansi sebesar 5%. Kesimpulan penelitian terdapat pengaruh signifikan negatif religiusitas terhadap tingkat stres sebesar 38,4%. Diharapkan penelitian ini dapat dijadikan acuan upaya pemaksimalan pembinaan keagamaan sesuai keyakinan untuk meminimalisir tingkat stres narapidana.
Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik (Lkpd) Muatan Ipa Berbasis Problem Based Learning (Pbl) Kelas V Sekolah Dasar Negeri 25/Viii Bungo Tanjung Kabupaten Tebo
Yulia Darniyanti
Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) Vol. 4 No. 6 (2022): Jurnal Pendidikan dan Konseling: Special Issue (General)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.31004/jpdk.v4i6.9709
Penelitian ini berlatar belakang lemahnya pemahaman peserta didik kelas V pada proses pembelajaran IPA, disebabkan kurangnya sumber belajar untuk mata pelajaran IPA serta bahan ajar yang digunakan dalam belajar tidak menarik. LKPD yang digunakan sebelumnya hanya berupa lembaran kertas yang berisi soal-soal latihan saja. Soal latihan tersebut hanya bisa digunakan untuk mengukur kemampuan kognitif peserta didik, sehingga belum mampu untuk meningkatkan aktivitas dan kreativitas belajar peserta didik dalam proses belajar mengajar. Maka perlunya pengembangan bahan ajar yang dapat menunjang peserta didik dalam proses pembelajaran khususnya bahan ajar berupa LKPD. Model yang digunakan pada tahap ini yaitu ADDIE yang terdiri dari 5 tahap yaitu: Analysis (analisis): Analisis kurikulum, analisis kebutuhan (kebutuhan pendidik dan peserta didik), analisis karakterististik peserta didik. Design (perancangan): a. Rancangan LKPD bermuatan IPA, b. Rancangan pelaksanaan instrument. Development (pengembangan): Uji Validasi. Implementation (implementasi): Uji praktikalitas dan uji efektifitas. Evaluation (evalusi): temuan, solusi dari ADDI. Instrument penilaian berupa lembar validasi, praktikalitas, dan efektifitas. Instrument penilaian ini dilakukan oleh tiga validator, validator isi/materi, validator bahasa, dan validator konstruk/media, kemudian lembar praktikalitas.
Metodologi Ilmu Pengetahuan : Kuantitatif Dan Kualitatif Dalam Bentuk Implementasi
Ade Lestari;
Azmi Fitrisia;
Ofianto Ofianto
Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) Vol. 4 No. 6 (2022): Jurnal Pendidikan dan Konseling: Special Issue (General)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.31004/jpdk.v4i6.9710
Artikel tentang metodologi Ilmu pengetahuan ini memuat perihal begitu pentingnya menemukan hakikat kebenaran sebuah ilmu pengetahuan. Maka pentingnya untuk terus menerus memperbarui dan memperkaya diri didunia ilmu pengetahuan maka makalah ini mencoba membahas mengenai metodologi ilmu pengetahuan. Dalam untuk mencari kebenaran hakiki suatu ilmu perlua adanya kajian dengan prosedur yang kompleks. Pentingnya penerapan metode dan teknik penelitian adalah agar terjaminnya keabsahan suatu fakta pengetahuan sehingga nantinya menjadi suatu kesatuan yang kokoh dan tidak dapat dibantah. Tujuannya adalah agar manusia dapat menjadikannya sebagai landasan berfikir rasional dalam baik tindakan akademik maupun dalam kehidupan sehari – hari. Dalam untuk memperoleh kebenaran yang dimaksud dialinea diatas diperlukan metode sebagai prosedur penemuan kebenaran ilmu tersebut. Metodologi penelitian kuantitatif maupun kualitatif adalah metode analisis dalam pencarian data dan informasi terkait ilmu yang akan diuji kebenarannya yang sampai saat ini menjadi prosedur utama baik penggunaannya salah satu maupun kombinasi keduanya. Tujuan artikel ini adalah untuk membahas teori mengenai apa itu metodologi ilmu serta penjabaran tentang penelitian kuantitatif maupun kualitatif. Metode dalam memuat konten dalam artikel ini adalah metode analisis atau studi kepustakaan Pembahasan mendalam dalam artikel ini termasuk mengenai definisi metodologi ilmu pengetahuan, definisi kuantitatif dan kualitatif serta langkah atau prosedur dalam menjalankan metode penelitian tersebut.
Pengembangan Modul Role Playing dalam Layanan Bimbingan Kelompok Tentang Kedisiplinan Siswa
Fita Wahyu Febriyanti;
Ulfa Rosada
Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) Vol. 4 No. 6 (2022): Jurnal Pendidikan dan Konseling: Special Issue (General)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.31004/jpdk.v4i6.9711
Tujuan penelitian ini adalah mengembangkan layanan bimbingan kelompok disiplin peraturan sekolah dengan menggunakan media modul role playing. Berdasarkan latar belakang penelitian di atas, maka peneliti mengangkat judul yaitu pengembangan modul role playing dalam layanan bimbingan kelompok di sekolah. Berdasarkan kebutuhan siswa Kelas VII, layanan bimbingan kelompok dengan media modul role playing digunakan untuk membantu siswa tetap lebih disiplin dengan mengikuti peraturan sekolah. Penelitian ini menggunakan metode: research and development (R&D). Sugiyono (2014) 0metode penelitian dan pengembangan atau R&D adalah metode penelitian yang digunakan untuk membuat produk tertentu dan menguji keefektifan produk tersebut. Pengembangan model konseptual ini lebih erat kaitannya dengan metode R&D yang dikembangkan oleh Borg dan Gall (1989). Menurut Borg dan Gall, ada 10 tahap R&D dan setiap tahap pengembangan harus mencerminkan keberadaan penelitian: pengumpulan data empiris, analisis data, dan pelaporan. Hasil penelitian di ini dapat disimpulkan bahwa siswa lebih senang menggunakan metode role playing daripada metode ceramah dengan dibuktikan hasil angket penelitian
Prototipe Alat Kontrol Derajat Keasaman dan Konduktivitas Listrik Selama Masa Tanam pada Larutan Nutrisi Hidroponik Tanaman Cabai (Capsicum frutescens L.)
Budi Yasri;
Suprijanto Suprijanto;
Malik Purnomo Hadi;
Safira Humaira
Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) Vol. 4 No. 6 (2022): Jurnal Pendidikan dan Konseling: Special Issue (General)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.31004/jpdk.v4i6.9712
Metode hidroponik bukan hal yang baru di kalangan petani khususnya di wilayah yang kurang lahan untuk bercocok tanam. Salah satu metode hidroponik yang sering digunakan yaitu metode Nutrient Film Technique karena mudah dikembangkan dan digunakan terutama di wilayah yang kurang lahan untuk bercocok tanam. Akan tetapi tanaman hidroponik sangat bergantung pada larutan nutrisi dan harus sesuai kebutuhan tanaman. Pada penelitian ini akan dibuat sistem otomatis untuk proses pencampuran larutan nutrisi pada tanaman cabai menggunakan sensor EC dan pH untuk mendeteksi nilai konduktivitas listrik (EC) dan derajat keasaman (pH) nutrisi selama masa tanam. Pada penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimen, untuk mengetahui pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen dalam kondisi yang terkendalikan. Dari hasil kalibrasi sensor didapatkan nilai rerata eror pada sensor pH sebesar 10,77% dan sensor EC sebesar 5,46%. Sementara, pengambilan data pengujian prototipe dilakukan pada menit ke 15, 30, 45 dan 60. Hasil pengontrolan EC pada waktu tersebut secara berturut-turut sebesar 1324,90 µS/cm; 1369,63 µS/cm; 1347,74 µS/cm dan 1325,26 µS/cm. Sedangkan, hasil pengontrolan pH pada rentang waktu tersebut secara berturut-turut sebesar 6,23; 5,90; 5,78 dan 6,17. Hasil yang didapatkan pada penelitian ini memiliki prospek untuk dikembangkan lebih lanjut untuk merumuskan jenis teknologi pengiriman data pengukuran EC dan pH yang tepat dari prototipe kepada pengguna secara kontinu.
Prototipe Pengontrolan Kepekatan Larutan Nutrisi pada Tanaman Tomat (Solanum Lycopersicum) Berbasis Jaringan Sensor Nirkabel
Budi Yasri;
Suprijanto Suprijanto;
Aldy Aprian;
Fathul Khoiriyah
Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) Vol. 4 No. 6 (2022): Jurnal Pendidikan dan Konseling: Special Issue (General)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.31004/jpdk.v4i6.9713
Pengontrol kepekatan larutan nutrisi adalah alat yang digunakan untuk mengkondisikan kepekatan larutan nutrisi agar tetap berada pada set point ruang lingkup pertanian. Pengontrol kepekatan larutan nutrisi digunakan pada sistem hidroponik khususnya metode Nutrient Film Technique (NFT). Dalam hal ini pengontrolan dilakukan pada kepekatan nutrisi pada reservoir yang digunakan sebagai media air yang sudah tercampur dengan nutrisi yang kemudian dialirkan pada tumbuhan. Di masa depan, alat ini diharapkan bisa membantu petani hidroponik agar dapat melakukan pengontrolan secara otomatis sehingga mampu untuk memperkecil peluang terjadinya gagal panen. Pengontrolan ini dilakukan dengan menggunakan sensor TDS (Total Dissolved Solid) yang digunakan untuk mengukur kepekatan suatu larutan. Dalam penelitian ini, pengontrolan kepekatan larutan nutrisi difokuskan untuk kebutuhan nutrisi tanaman tomat. Dari hasil uji kalibrasi yang dilakukan pada tiga titik uji pengukuran 96,2 ppm, 500 ppm, dan 1000 ppm besar nilai kesalahan secara berturut turut adalah 10%, 7%, dan 4%. Ketika prototipe sudah dipasang pada instalasi hidroponik NFT untuk menambah kepekatan sebesar 180 ppm perbandingan antara larutan nutrisi dengan reservoir campuran adalah 1 : 200. Pada pengujian debit pompa, besar debit pompa yang sudah dipasang 3,33 mL/s. Kemudian, ketika dilakukan pengujian pengontrolan dari jarak jauh dapat dipastikan bahwa penunjukkan kepekatan nutrisi dari jarak 0 km sama 8,1 km adalah sama.