cover
Contact Name
Rudiansyah
Contact Email
rudiansyah@stikes-aisyiyah-palembang.ac.id
Phone
+6281368969347
Journal Mail Official
rudiansyah@stikes-aisyiyah-palembang.ac.id
Editorial Address
Alamat Kampus : Jl. Kol H. Burlian - M Husin No. 907 RT 12. RW. 04 Kel Karya Baru Kec. Alang-alang Lebar KM. 7,5 Palembang 30152 Telp 0711- 421981
Location
Kota palembang,
Sumatera selatan
INDONESIA
Babul Ilmi Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan
ISSN : 20878362     EISSN : 26226200     DOI : -
Core Subject : Health, Science,
Babul Ilmi Merupakan Jurnal Ilimiah Multi Science Kesehatan dengan ISSN Cetak: 2087-8362 dan ISSN Online 2622-6200, dimana Jurnal ini terbit 2 kali dalam setahun yaitu pada setiap bulan Juni dan Desember. Bidang Publikasi jurnal ini Multi Science Kesehatan yang dikelolan dan diterbitkan Oleh LPPM STIKES Aisyiyah Palembang.
Articles 398 Documents
HUBUNGAN LAMA MEROKOK DAN FREKUENSI MEROKOK DENGAN KADAR HEMOGLOBIN (Hb) PADA PEROKOK AKTIF Rima Septiani
Babul Ilmi Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan Vol 14, No 1 (2022): Babul Ilmi Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan
Publisher : STIKES 'Aisyiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36729/bi.v14i1.809

Abstract

Latar Belakang: Lama merokok dan frekuensi merokok dapat memberikan efek akut maupun kronis, salah satunya pada fungsi dalam darah yaitu dapat menurunkan kadar hemoglobin. Tujuan: Mengetahui bagaimanakah hubungan frekuensi merokok dengan kadar hemoglobin pada perokok aktif di lingkungan Kelurahan X Kota Palembang. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif. Waktu penelitian dilaksanakan bulan Mei- Juni tahun 2021.Populasi pada penelitian ini yaitu 45 orang. Sampel yang berjumlah 31 orang dengan menggunakan kuesioner, Hb meter digital. Teknik analisis data menggunakan uji statistik korelasi Rank Spearman. Hasil: Gambaran kadar hemoglobin menunjukkan bahwa sebesar (48,4%) responden penelitian dengan kadar Hb normal yang artinya sebagian besar responden dalam penelitian ini memiliki kadar Hb yang tidak normal yaitu (51,6%). Sebagian besar usia dewasa (29%),  lansia (71%), lama merokok < 10 tahun (22,6%), lama merokok ≥ 10 tahun (77,4%), perokok ringan (41,9%), perokok sedang (35,5%), dan perokok berat 22,6%). Hasil analisis didapatkan ada hubungan yang bermakna antara lama merokok dengan kadar hemoglobin (p=0,024, r=403) dan ada hubungan yang bermakna antara frekuensi merokok dengan kadar hemoglobin (p=0,005, r=0,487). Semakin banyak frekuensi merokok dan lama merokok maka kadar hemoglobin semakin rendah. Saran : Dengan bertambahnya pengetahuan dampak merokok terutama komponen dalam darah, maka pada perokok diharapkan dapat mengurangi dalam mengkonsumsi rokok. Kata Kunci: Hemoglobin, Frekuensi Merokok, Lama Merokok
HUBUNGAN PENGETAHUAN GIZI SEIMBANG DENGAN PERILAKU GIZI SEIMBANG PADA MAHASISWA TINGKAT 1 Lina Oktavia; Wachyu Amelia
Babul Ilmi Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan Vol 14, No 1 (2022): Babul Ilmi Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan
Publisher : STIKES 'Aisyiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36729/bi.v14i1.822

Abstract

Latar Belakang: Perilaku gizi seimbang akan mempengaruhi status gizi pada setiap individu status gizi seseorang dapat dukur melalui pengukuran antropometri. Setiap individu di dunia mempunyai pola makan yang berbeda sehingga kebutuhan energi yang didapat dan status gizi tiap individu juga berbeda. Tujuan: Diketahuinya hubungan pengetahuan gizi seimbang dengan perilaku gizi seimbang. Metode: Penelitian ini menggunakan metode survey analitik dengan pendekatan cross sectional. Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober 2021-Januari 2022. Populasi dalam penelitian ini yaitu mahasiswa tingkat 1 program studi DIII Kebidanan STIKES Al-Ma’arif Baturaja, teknik sampel yang digunakan yaitu total populasi yang berjumlah 30 responden. Analisis data yang digunakan yaitu analisa univariat dan bivariat. Hasil: Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti kepada 30  responden mahasiswi Akbid Al-Ma’arif yang didapatkan bahwa responden yang berpengetahuan baik yang  menyatakan ya sebanyak 1 responden (100.0%), dan yang berpengetahuan cukup menyatakan ya yaitu sebanyak 3 responden (30.0%), yang berpengetahuan kurang menyatakan ya yaitu 3 responden (15.8%), sedangkan yang berpengetahuan baik yang menyatakan tidak yaitu sebanyak 0 responden (0%) dan yang berpengetahuan cukup menyatakan tidak yaitu 7 responden (70.0%), yang pengetahuan kurang yang menyatakan tidak yaitu 19 responden (100.0%). Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan hasil uji statistik chi-square diperoleh p 0,126 > 0,05 hal ini menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara tingkat pengetahuan dan perilaku gizi seimbang di tingkat 1 Akbid Al-Ma’arif Baturaja tahun 2021. Saran: Bagi tenaga kesehatan sebaiknya aktif memberikan penyuluhan tentang Gizi seimbang pada remaja. Kata Kunci: Pengetahuan, Perilaku, Gizi Seimbang
ANALISIS PERAN KADER POSYANDU DALAM UPAYA PEMASARAN SOSIAL KESEHATAN GIGI DAN MULUT Mujiyati Mujiyati; Tri Syahniati
Babul Ilmi Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan Vol 14, No 1 (2022): Babul Ilmi Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan
Publisher : STIKES 'Aisyiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36729/bi.v14i1.817

Abstract

Latar Belakang: Upaya meningkatkan kesehatan gigi dan mulut di Indonesia dirasakan penting untuk dilakukan mengingat masih tinggi indeks penyakit gigi dan mulut pada masyarakat Indonesia. Peran kader sangat penting dalam setiap pelaksanaan kegiatan posyandu, keterampilan kader dalam penyuluhan juga merupakan salah satu kunci keberhasilan dalam sistem pelayanan di posyandu. Tujuan: Menganalisa peran kader posyandu dalam upaya pemasaran sosial kesehatan gigi dan mulut.  Metode: Penelitian dilakukan dengan cara wawancara mendalam kepada 10 kader sebagai informan, ketua kader dan pimpinan puskesmas sebagai informan kunci. Desain penelitian menggunakan study kualitatif dilakukan dengan menggunakan pendekatan rapid assessment procedure (RAP). Penelitian menggunakan  data primer. Dalam proses pengumpulan dengan wawancara yang berisi daftar pertanyaan dan voice recorder. Informasi dari informan dan informan kunci merupakan jawaban untuk melihat sejauh mana peran kader dalam memberikan informasi tentang kesehatan gigi dan mulut kepada masyarakat setempat. Hasil: Informan dan informan kunci memberi jawaban sebagian besar hampir sama, artinya antara kader, ketua kader dan pimpinan Puskesmas sudah sejalan dalam menjalankan roda kehidupan Posyandu. Saran: Pemberian pengetahuan kepada kader, agar kader tetap berwawasan luas, perhatian kepada kader-kader aktif agar tetap menjalankan tugasnya, dan pemberian penghargaan kepada kader yang berprestasi. Kata Kunci: Peran Kader, Posyandu, Pemasaran Sosial
KARATERISTIK KUNJUNGAN KEHAMILAN KEEMPAT PADA IBU YANG MEMILIKI ANAK 0-18 BULAN Nency Agustia; Ita Haryanti
Babul Ilmi Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan Vol 14, No 1 (2022): Babul Ilmi Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan
Publisher : STIKES 'Aisyiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36729/bi.v14i1.810

Abstract

Latar Belakang: Cakupan kujungan kehamilan keempat (K4) di Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) tahun 2020 sebesar 87,5% menurun pada tahun 2019 sebesar 0,6% dengan target kabupaten sebesar 100%. Tujuan: Untuk mengetahui hubungan karateristik Kunjungan Kehamilan  (K4) pada ibu yang memiliki anak usia 0-18 bulan di OKU tahun 2022. Metode: Penelitian Kuantitatif dengan desain cross sectional. Tempat penelitian di Kabupaten OKU pada bulan Februari 2022. Populasi penelitian yaitu ibu yang memiliki anak usia 0-18 di bulan februari 2022 dengan pengambilan sampel menggunakan multistage random sampling didapatkan sebanyak 84 orang yang memenuhi kriteria inklusi. Analisa univariat dan bivariat menggunakan chi-sqaure dan multivariat menggunakan  logistik berganda. Hasil: Ada hubungan paritas (p-value = 0,003), pekerjaan (p-value = 0,000) dan informasi kunjungan kehamilan (p-value = 0,000) dan tidak ada hubungan usia (p-value = 0,735) , status pendidikan (p-value = 0,806) , kepemilikan kartu jaminan Kesehatan (p-value = 1,000), komplikasi kehamilan (p-value = 0,009) dan perencanaan kehamilan (p-value = 0,804) dan variabel yang paling dominan adalah paritas (p-value =0,002), status pendidikan (p-value = 0,005), pekerjaan (0,015) dan informasi kunjungan (p-value= 0,998) dengan kunjungan kehamilan keempat di wilayah kerja Kabupaten OKU tahun 2022. Saran : Diharapkan petugas Kesehatan di wilayah OKU memberikan penyuluhan terkait pentingnya jadwal kunjungan kehamilan, pemeriksaan kehamilan gratis di fasilitas kesehatan dan petugas kesehatan yang memiliki wewenang untuk melakukan pemeriksaan kehamilan di praktek mandirinya mau melakukan klaim ke badan jaminan kesehatan dibandingkan memilih ibu membayar pemeriksaan kunjungan kehamilannya.  Kata Kunci: Ibu Hamil, K4, Karateristik
ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA G1P0A0 DENGAN PEMBERIAN POSTNATAL MASSAGE Aminah Maya; Khusnul Farah
Babul Ilmi Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan Vol 12, No 1 (2020): Babul Ilmi Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan
Publisher : STIKES 'Aisyiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36729/bi.v12i1.762

Abstract

Latar belakang: Program pemerintah dalam menurunkan angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian Bayi (AKB) memerlukan dukungan bidan yang  memberikan pelayanan komprehensif. Selain pelayanan antenatal komprehensif, pelayanan kebidanan juga mencakup pelayanan intranatal, pelayanan postnatal dan juga pelayanan pada neonatus. Pelayanan ini merupakan pelayanan kesehatan oleh tenaga kesehatan professional (dokter spesialis kandungan dan kebidanan, dokter umum, bidan dan perawat) kepada ibu hamil selama masa kehamilan, masa bersalin, masa nifas dan neonatus, yang di titik beratkan pada kegiatan promotif dan preventif. Tujuan: Melaksanakan asuhan kebidanan kehamilan, persalinan, nifas dan bayi baru lahir dan neonatus secara komprehensif pada Ny.S berumur 26 tahun dengan pemberian Postnatal Massage. Metode: Desain penelitian yang digunakan yaitu deskriptif dan jenis penelitian studi kasus. Subyek penelitian adalah ibu hamil normal dengan usia kehamilan 33 minggu 5 hari. Waktu penelitian dilakukan pada Bulan Januari sampai dengan Mei 2019. Hasil: Tidak ada kelainan selama proses asuhan komprehensif tersebut mulai dari masa kehamilan, persalinan, nifas dan bayi baru lahir. Semua proses asuhan sudah berjalan dengan baik dan sesuai dengan standar asuhan.  Setelah diberikan postnatal massage Ny.”S” merasa lebih rileks dan berhasil meningkatkan produksi ASI pada ibu”. Saran: Bagi BPM Fauziah Hatta diharapkan dapat lebih meningkatkan pelayanan kesehatan ibu hamil, bersalin, nifas, dan bayi baru lahir sehingga menjadi klinik yang lebih baik. Kata Kunci: Asuhan Kebidanan Komprehensif
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN IBU TIDAK MEMILIH ALAT KONTRASEPSI IUD Sri Handayani; Meita Hipson; Wita Solama
Babul Ilmi Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan Vol 14, No 1 (2022): Babul Ilmi Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan
Publisher : STIKES 'Aisyiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36729/bi.v14i1.823

Abstract

Latar Belakang: Salah satu program keluarga berencana merupakan IUD. IUD (Intra Uterin Devices) merupakan alat kontrasepsi kecil dari bahan plastik yang dimasukan kedalam rahim dengan menjepit kedua saluran yang menghasilkan indung telur sehingga tidak terjadi pembuahan. Tujuan: Untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan ibu tidak memilih alat kontrasepsi IUD. Metode: Penelitian ini merupakan survei analitik dengan pendekatan cross sectional. Sampel yang diambil secara simple random sampling berjumlah 95 ibu yang menggunakan alat kontrasepsi kecuali IUD dan berada di wilayah kerja BPM Hj. Zuniawati Palembang. Penelitian ini pada bulan Oktober 2019-January 2020. Analisis data menggunakan uji chi-square. Hasil: Penelitian ini menunjukan bahwa ada hubungan yang bermakna antara pendidikan dan pekerjaan dengan ibu tidak memilih alat kontrasepsi IUD dengan p value pendidikan (0,024) pekerjaan (0,016), sedangkan tidak terdapat hubungan antara usia dengan ibu tidak memilih alat kontrasepsi IUD dengan p value (0,328). Saran: Berdasarkan hasil penelitian ini diharapkan agar para petugas di BPM Hj. Zuniawati Palembang dapat memberikan penyuluhan tentang alat kontrasepsi IUD, sehingga ibu dapat memilih alat kontrasepsi IUD. Kata Kunci: Kontrasepsi IUD, Pekerjaan, Pendidikan, Usia
HUBUNGAN UMUR DAN PARITAS IBU DENGAN KEJADIAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH Heriani Heriani; Rini Camelia
Babul Ilmi Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan Vol 14, No 1 (2022): Babul Ilmi Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan
Publisher : STIKES 'Aisyiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36729/bi.v14i1.818

Abstract

Latar Belakang: Berat badan lahir merupakan alat ukur yang paling penting untuk mengetahui status kesehatan seorang bayi. World Health Organization (WHO) menegaskan bahwa bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR) merupakan bayi yang lahir dengan berat kurang dari 2.500 gram dan memiliki mortalitas 20 kali lebih tinggi dibandingkan dengan bayi dengan berat badan lahir lebih dari 2.500 gram. Tujuan: Diketahuinya hubungan umur dan paritas ibu dengan Berat Badan Lahir Rendah. Metode: Desain penelitian menggunakan survey analitik dengan pendekatan Cross Sectional. Penelitian dilaksanakan di PMB rahmi Fachrudi Baturaja. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Januari-Maret 2022. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu yang melahirkan di PMB periode Agustus 2020 – Juli 2021 yang berjumlah 54 responden. Sampel dalam penelitian ini adalah total populasi yang berjumlah 54 responden. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan analisis univariat dan analisis bivariat. Hasil: Ada hubungan umur ibu (p-value=0,001 <α=0,05) dan paritas ibu (p-value=0,001<α=0,05) dengan kejadian BBLR. Saran: Diharapkan agar dapat dilaksanakan pemantauan oleh tenaga kesehatan terhadap ibu-ibu yang mengalami komplikasi dalam kehamilannya terutama pada pasien dengan faktor resiko. Kata Kunci: BBLR, Umur, Paritas
PENERAPAN ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN ISOLASI SOSIAL Widya Arisandy
Babul Ilmi Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan Vol 14, No 1 (2022): Babul Ilmi Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan
Publisher : STIKES 'Aisyiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36729/bi.v14i1.812

Abstract

Latar Belakang: Isolasi sosial merupakan salah satu masalah keperawatan yang terjadi pada klien dengan gangguan jiwa dimana kondisi ketika keadaan seseorang mengalami penurunan atau bahkan tidak mampu berinteraksi dengan orang lain dan sekitarnya. Tujuan: Diketahuinya penerapan asuhan keperawatan jiwa pada pasien dengan gangguan isolasi sosial. Metode: Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan studi kasus untuk mengeksplorasi masalah asuhan keperawatan pada dua pasien dengan gangguan jiwa isolasi sosial. Asuhan Keperawatan dilakukan pada tanggal 25 Mei 2021 sampai dengan 31 Mei 2021 selama 7 hari di Rumah Sakit Ernaldi Bahar Provinsi Sumatera Selatan. Hasil: Terdapat kesamaan, dimana pasien 1 dari 6 masalah keperawatan yang muncul hanya 3 yaitu isolasi sosial, harga diri rendah, dan resiko perilaku kekerasan. Sedangkan evaluasi pada pasien 2 dari 6 masalah keperawatan yang muncul hanya 3 yaitu isolasi sosial, gangguan komunikasi verbal, dan halusinasi pendengaran, adapun untuk catatan perkembangan pasien 1 dari 6 masalah keperawatan yang muncul hanya 3 masalah keperawatan Sedangkan evaluasi pada pasien 2 dari 6 masalah keperawatan yang muncul hanya 3 masalah keperawatan. Saran: Pelayanan Rumah Sakit agar lebih meningkatkan penerapan asuhan keperawatan terutama pasien dengan gangguan interaksi sosial dengan  lebih meningkatkan pemanfaatan fasilitasi rehabilitasi  dalam terapi non farmakologi baik berupa terapi modalitas, terapi musikal, terapi aktifitas kelompok dan lain sebagainya untuk penyembuhan pasien tersebut serta peningkatan edukasi kepada pasien dan keluarga terhadap pentingnya keterlibatan pasien dalam aktifitas keseharian dan bentuk perhatian yang tinggi guna untuk meningkatkan derajat kesehatan yang lebih optimal.Kata Kunci: Asuhan Keperawatan, Isolasi Sosial
HUBUNGAN HYGIENE DAN SANITASI LINGKUNGAN DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA BALITA Zairinayati Zairinayati; Rio Purnama
Babul Ilmi Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan Vol 10, No 1 (2019): Babul Ilmi Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan
Publisher : STIKES 'Aisyiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36729/bi.v10i1.805

Abstract

Latar Belakang: Stunting merupakan salah satu bentuk kurang gizi berupa keterlambatanpertumbuhan linear. Salah satu faktor yang mempengaruhi adalah pengetahuan gizi ibu yang kurangsehingga cendrung untuk memberikan makanan kepada anaknya tanpa memandang kandungan gizi,mutu dan keanekaragaman makanan. Faktor lain adalah perilaku higiene sanitasi makanan yangkurang baik, menyebabkan penyakit infeksi disertai gangguan seperti nafsu makan berkurang danmuntah-muntah. Kondisi ini dapat menurunkan keadaan gizi balita dan berimplikasi buruk terhadapkemajuan pertumbuhan anak (stunting). Tujuan: Untuk mengetahui hubungan kondisi hygienesanitasi lingkungan (jenis jamban, sumber air bersih, kejadian diare, kejadian kecacingan) dengankejadian stunting pada. Metode: ini adalah case control dengan pendekatan retrospective study,dengan analisis data menggunakan uji statistik chi square. Populasi kasus dalam penelitian ini adalahseluruh anak balita yang berumur 1-5 tahun yang dinyatakan mengalami stunting oleh dokter/petugasparamedis dan populasi kontrol adalah balita yang dinyatakan tidak menderita stunting dengan besarsampel 30 kasus dan 30 kontrol. Hasil: Anak yang menderita stunting sebesar 43, 3% berada padarentang umur 3,2 - 3,9 tahun, memiliki berat badan 9-15 kg sebanyak 73,3% dan 97% keluargamemilki pendapatan rendah (kurang dari juta/bulan). Hasil uji bivariat didapatkana ada hubunganantara jenis jamban, sumber air bersih dengan kejadian stunting pada balita. Namun tidak adahubungan antara kejadian kecacingan dengan stunting. Saran: kepada tenaga sanitarian khususnyaagar dapat memberikan informasi kesehatan terkait dengan penggunaan air bersih, dan menggunakanjamban, karena daerah yang kondisi sanitasinya buruk, ditandai dengan rendahnya akses rumahtangga ke jamban sehat, umumnya punya prevalensi stunting yang tinggi dan perlu menggunakanpendekatan dengan analisis kohort untuk mengamati pengaruh langsung dari kejadian stunting.Keyword : Stunting, Sanitasi, Diare
KARAKTERISTIK DAN PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG KESELAMATAN PASIEN DI INSTALASI GAWAT DARURAT RUMAH SAKIT Neng Annis Fathia; Septi Viantri Kurdaningsih; Herawaty Herawaty
Babul Ilmi Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan Vol 12, No 1 (2020): Babul Ilmi Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan
Publisher : STIKES 'Aisyiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36729/bi.v12i1.827

Abstract

Latar Belakang: Keselamatan pasien merupakan hal yang sangat penting dalam bidang kesehatan dan pelayanan rumah sakit, sehingga dibutuhkan pengetahuan perawat yang baik tentang keselamatan pasien. Tujuan: untuk mengetahui distribusi frekuensi Karakteristik (Usia, Jenis Kelamin, Pendidikan, Lama Kerja, Pelatihan) dan Pengetahuan perawat tentang keselamatan pasien di Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Umum Daerah Palembang BARI. Metode: deskriptif kuantitatif yang dilakukan di Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Umum Daerah Palembang BARI pada tanggal 06 s.d. 11 Januari tahun 2020 dengan teknik total sampling yaitu seluruh perawat pelaksana yang berjumlah 17 responden. Data dianalisis dengan Analisa Univariat. Hasil penelitian: diperoleh responden sebagian besar berusia dewasa awal (26-35 tahun) sebanyak 82.4%. Sebagian besar berjenis kelamin perempuan yaitu 52.9%. Responden yang memiliki latar belakang pendidikan DIII Keperawatan 64.7% dengan lama kerja baru (≤ 6.76 tahun) 58.8% serta mengikuti pelatihan PPGD 47.1%. dan BTCLS 52.9%. Responden yang memiliki pengetahuan tentang keselamatan pasien di IGD dengan kategori baik 35.5%, cukup 52.9 %, dan kurang 11.8%. Saran: kepada perawat untuk dapat meningkatkan pengetahuan tentang keselamatan pasien sehingga dapat meningkatkan pelayanan rumah sakit. Kata Kunci                              : Keselamatan Pasien, Karakteristik, Pengetahuan