cover
Contact Name
Debby Budi Susanti
Contact Email
-
Phone
+6281334723404
Journal Mail Official
jurnal_pawon@scholar.itn.ac.id
Editorial Address
Program Studi Arsitektur Institut Teknologi Nasional Malang, Jl. Bendungan Sigura-gura No. 2 Malang
Location
Kota malang,
Jawa timur
INDONESIA
Pawon: Jurnal Arsitektur
ISSN : -     EISSN : 25977636     DOI : https://doi.org/10.36040/pawon
Karya ilmiah sebagai wacana ilmu pengetahuan dan teknologi bidang arsitektur semakin beragam dengan pemaparan dari pelbagai sisi. Apapun bentuknya, ini adalah suatu pemahaman aspek dunia arsitektur yang semakin kompleks dan berkembang sesuai dengan tuntutan globalisasi. Jurnal Pawon akan selalu hadir secara berkala dalam upaya menambah wawasan ilmu arsitektur.
Articles 170 Documents
PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PROGRAM PEMBANGUNAN DI KELURAHAN ARJOSARI, KECAMATAN BLIMBING KOTA MALANG Titik Poerwati; Daim Triwahyono; Bambang Joko Wiji Utomo
Pawon: Jurnal Arsitektur Vol 3 No 01 (2019): PAWON : Jurnal Arsitektur
Publisher : Program Studi Arsitektur Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (589.223 KB) | DOI: 10.36040/pawon.v3i01.139

Abstract

Sejak tahun 2009 di setiap kelurahan di Kota Malang mendapatkan dana bantuan dari pemerintah kota malang yang berupa dana hibah kepada masyarakat kelurahan melalui LPMK sebesar Rp. 500.000.000,- per tahun, dengan tujuan untuk pemberdayaan masyarakat kelurahan, serta untuk pembangunan fisik kelurahan yang belum tersentuh oleh pembangunan timgkat kota. Dengan adanya bantuan dana yang cukup besar untuk kelurahan dan harus dipertanggungjawabkan secara profesional maka LPMK dan kelurahan harus dapat mengalokasikan dana tersebut secara tepat sasaran dan benar-benar bermanfaat untuk pembangunan masyarakat kelurahan. Untuk hal tersebut kelurahan membutuhkan data kondisi masyarakat yang benar-benar akurat dan dapat di pertanggungjawabkan, baik data kondisi sosial ekonomi masyarakat maupun sarana prasarana yang di butuhkan oleh masyarakat. sehingga di butuhkan pendataan ulang kondisi sosial ekonomi maupun sarana dan prasarana kelurahan yang lebih valid dan realible. sehingga dapat di manfaatkan sebagai pedoman dalam penyusunan program pembangunan kelurahan baik yang di biayai oleh dana hibah kepada masyarakat maupun yang didanai oleh dana APBD pemerintah Kota Malang.
RE-DESAIN HUTAN KOTA SEBAGAI IDENTITAS KAWASAN Debby Budi Susanti; Tri Poespowati; Soeranto Darsopuspito
Pawon: Jurnal Arsitektur Vol 2 No 02 (2018): PAWON : Jurnal Arsitektur
Publisher : Program Studi Arsitektur Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (480.531 KB) | DOI: 10.36040/pawon.v2i02.248

Abstract

Ketersediaan Ruang Terbuka Hijau khususnya pada wilayah perkotaan sangat penting mengingat besarnya manfaat yang diperoleh dari keberadaan RTH tersebut. Kawasan Ruang Terbuka Hijau ini juga merupakan tempat berolahraga, interaksi sosial bagi masyarakat yang dapat mengurangi tingkat stress akibat beban kerja dan menjadi tempat rekreasi keluarga bagi masyarakat perkotaan. Adanya penelitian berbasis desain ini dilakukan bertujuan untuk mengubah tampilan dari Ruang Terbuka Hijau yang berlokasi di Hutan Malabar di Kelurahan Oro-oro Dowo, Kecamatan Klojen Malang. Pertimbangan penelitian rancangan ini dilakukan berdasarkan ide atau gagasan dari seluruh masyarakat Kelurahan Oro-oro Dowo yang dikumpulkan pada masing-masing RW. Metode pengumpulan gagasan ini dilakukan dengan mengakomodir usulan ide dari seluruh masyarakat, kemudian menyaringnya dengan mengambil gagasan yang terbaik melalui proses musyawarah. Setelah terpilihnya gagasan yang terbaik maka tahap selanjutnya dilakukan penetapan usulan desain.
PENERAPAN PERANCANGAN PADA PENATAAN RUANG PAMER KERAJINAN KERAMIK DI KELURAHAN DINOYO KECAMATAN LOWOKWARU KOTA MALANG Didiek Soeharjanto; Adhi Widyarthara; Hamka
Pawon: Jurnal Arsitektur Vol 2 No 02 (2018): PAWON : Jurnal Arsitektur
Publisher : Program Studi Arsitektur Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (282.255 KB) | DOI: 10.36040/pawon.v2i02.249

Abstract

Ruang pamer pada kawasan pengrajin keramik Dinoyo yang memiliki fungsi memberikan informasi tentang produk terkini maupun produk yang banyak digemari oleh masyarakat memberikan fasilitas yang terbatas pada pengunjung karena ruang yang ada dioptimalkan untuk penyimpanan produk keramik sehingga kurang memperhatikan sirkulasi untuk manusia dan barang pada tatanan ruangnya. Kenyamanan pelayanan pada pengunjung menuntut perlunya menciptakan suasana ruang dengan tema sesuai potensi bangunan, merencanakan sirkulasi manusia dan barang dengan membatasi jenis barang maupun jumlah perabot; memperhatikan letak pintu, jendela agar pencahayaan maupun penghawaan sesuai dengan kebutuhan; serta menyesuaikan ketinggian plafon agar pengunjung tidak merasa tertekan secara psikologis apabila memasukinya. Perlu melakukan penataan jenis komoditi sesuai dengan kelompok berdasarkan sifat kegunaannya, penampilan bentuknya serta mutu barang untuk memudahkan pengunjung melakukan pemilihan, maupun pengamatan terhadap barang yang dikehendakinya.
OBJEK AMATAN PADA TIPO-MORFOLOGI RUANG PONDOK PESANTREN SALAF-TRADISIONAL Ririn Dwi Lestari; Antariksa; Jenny Ernawati
Pawon: Jurnal Arsitektur Vol 2 No 02 (2018): PAWON : Jurnal Arsitektur
Publisher : Program Studi Arsitektur Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1736.237 KB) | DOI: 10.36040/pawon.v2i02.250

Abstract

Pondok Pesantren Salaf-Tradisional merupakan model sistem sosial sekaligus sistem intelektual yang pertama dan tertua di Indonesia. Sebutan di Jawa, Sunda dan Madura adalah Pesantren atau Pondok, di Minangkabau Surau (Dayah), di Aceh dinamakan Rangkang (Meunasah). Lembaga ini bertujuan untuk memahami, menghayati dan mengamalkan ajaran Islam dengan menekankan pentingnya moral agama sebagai pedoman hidup bermasyarakat sehari-hari. Melalui pengkajian kitab klasik atau kitab kuning, dengan metode sorogan, bandongan atau wetonan, dan hafalan serta halaqoh. Tujuan penulisan ini untuk mengetahui objek amatan apa saja yang dapat menjadi panduan untuk mengamati tipo-morfologi tipe ‘ibu’ atau tipe dasar/tradisional penyelenggaraan ruang-ruangnya. Melalui elaborasi teori ruang dan sintesa objek amatan dari penelitian terdahulu yang terkait, diperoleh objek amatan pada Ruang Luar berupa, (1)Organisasi Massa, (2)Lay-Out dan (3)Tatanan Massa dengan variabel amatan (a)Bentuk Massa, (b)Konfigurasi Massa, (c)Orientasi Massa, (d)Pola Sirkulasi, (e)Hirarki Massa dan (f)Transformasi Massa. Objek Amatan pada Ruang Dalam yaitu, (1)Organisasi Ruang, (2)Denah Ruang, (3)Teritori Ruang dan (4)Tatanan Ruang dengan variabel amatan (a)Bentuk Ruang, (b)Konfigurasi Ruang, (c)Orientasi Ruang, (d)Sirkulasi Ruang, (e)Elemen Pembatas Ruang, (f)Teritori Pemanfaatan Ruang, (g)Hirarki Ruang dan (h)Transformasi Ruang. Tanpa mengetahui tipe dasarnya, tidak mungkin bisa mengenal peran pentignnya dalam sejarah perjuangan bangsa hingga sekarang, apalagi mampu melestarikan nilai-nilai tradisi/kultur luhur yang dimilikinya.
KAMPUNG KONSERVASI SUNGAI Gaguk Sukowiyono; Arief Setiyawan; Mohammad Erfan
Pawon: Jurnal Arsitektur Vol 2 No 02 (2018): PAWON : Jurnal Arsitektur
Publisher : Program Studi Arsitektur Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (453.798 KB) | DOI: 10.36040/pawon.v2i02.252

Abstract

Pelestarian sungai merupakan awal dari pemikiran dan ide dalam Kampung Konservasi Sungai yang terletak di desa Tunjungsekar kecamatan Lowokwaru kota Malang. Fungsi sungai sebagai sumber kehidupan masyarakat sekitar hendaknya dapat dipertahankan keberadaanya. Kualitas airnya belum banyak tercemar, diupayakan untuk dilestarikan dengan cara dikonservasi. Kawasan kampung tepian sungai masih longgar dengan bangunan, masyarakatnya masih mengandalkan banyak terhadap keberadaan sungai, dan didukung lingkungan hijaunya sawah. Kondisi ini banyak menarik investor untuk membangun perumahan di sekitarnya. Akibatnya sungai bukan lagi sebagai tempat kehidupan namun sudah berfungsi sebagai tempat buangan limbah sehingga kualitas lingkungan dan air sungai yang ada menurun. Dengan melihat kondisi seperti itu, maka perlu untuk dipertahankan kondisi lingkungannya dengan konsep-konsep pelestarian sungai. Pengumpulan dan pengolahan data dilakukan secara terus menerus dan selanjutnya dianalisa secara diskriptif untuk dibuatkan konsep-konsep yang mengacu pada konservasi sungai yang nantinya dituangkan dalam sketsa desain rancangan. Diskusi mematangkan konsep dilakukan secara berkala dengan melibatkan unsur terkait.
KEGIATAN PERANCANGAN KAMPUNG BELIMBING RW.08 – 09, KEL. BLIMBING, KEC. BLIMBING, KOTA MALANG Bayu Teguh Ujianto; Hani Zulfia Zahro
Pawon: Jurnal Arsitektur Vol 2 No 02 (2018): PAWON : Jurnal Arsitektur
Publisher : Program Studi Arsitektur Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (525.907 KB) | DOI: 10.36040/pawon.v2i02.254

Abstract

Kota Malang merupakan salah satu contoh dari ribuan kota yang tersebar di Indonesia yang padat penduduk dan pemukiman. Sedangkan kampung sebagai bagian kecil kota yang memiliki fungsi penting bagi kemajuan kota. Dengan menggali potensi sosial, ekonomi maupun budaya dan karakter bermukim di kampung, maka merupakan dasar bagi pembentukan paradigma baru perancangan permukiman dan pembangunan di Indonesia menuju pada pembentukan urbanitas dan ruang kota yang lebih berkualitas. Kampung tematik pada kegiatan ini merupakan penataan dan pengembangan kawasan berbasis potensi lokal yang unik dan dinamis. Salah satunya adalah Kampung RW.08 dan RW.09 yang merupakan kampung yang terletak di wilayah Kelurahan Blimbing. Globalisasi dan modernisasi menimbulkan tekanan dan ancaman pada kampung. Eksotisme kampung di Kota Malang yang salah satunya adalah Kelurahan Blimbing ini terkikis oleh waktu. Oleh karena itu, kegiatan perancangan ini diharapkan mampu memberikan manfaat yang nyata pada warga kampung Kelurahan Blimbing, dengan memberikan desain perancangan kampung tematik berupa desain yang telah diprogramkan Kelurahan Blimbing yang mampu memunculkan kembali identitas kampung Kelurahan Blimbing. Metode yang digunakan dalam Kegiatan kampung tematik ini adalah menggunakan metode analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, and Threats) yang berarti mengidentifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perancangan.
KARAKTERISTIK KONSUMSI ENERGI BANGUNAN PADA RUMAH SUSUN UMUM DI MALANG Putri Herlia Pramitasari; Suryo Tri Harjanto
Pawon: Jurnal Arsitektur Vol 2 No 02 (2018): PAWON : Jurnal Arsitektur
Publisher : Program Studi Arsitektur Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (416.454 KB) | DOI: 10.36040/pawon.v2i02.255

Abstract

Arah pengembangan hunian vertikal berupa rumah susun umum untukkalangan masyarakat berpenghasilan rendah menjadi prioritaspembangunan Pemerintah Kota Malang pada tahun mendatang.Kelayakan desain rumah susun perlu dikaji lebih lanjut agar terwujuddesain rumah susun yang hemat energi. Penelitian ini bertujuan untukmengetahui karakteristik konsumsi energi bangunan pada rumah susunumum dilihat dari karakteristik pengguna terhadap kondisi termal dankonsumsi energi bangunan pada rumah susun umum. Metode yangdigunakan dalam penelitian ini, yaitu metode kuantitatif dengan teknikpengumpulan data berupa data primer melalui observasi lapangan, survei(wawancara dan kuesioner), dan data sekunder. Sedangkan teknik analisisdata dilakukan dengan menggunakan analisis perbandingan dan korelasi.Hasil akhir penelitian didapatkan bahwa semakin berpendidikan danmapan kondisi finansial penghuni, memiliki kecenderungan makinmeningkat pula konsumsi energi bangunan. Hal ini tentu sangatdipengaruhi oleh desain bangunan, karakteristik, dan pola perilakupenghuni terhadap kesadaran managemen kontrol energi bangunan.Penerapan strategi kontrol energi bangunan yang baik diharapkan dapatmenambah durabilitas bangunan dengan perawatan minimal, tercapainyaman termal dalam ruang, tingkat konsumsi energi lebih sedikit, dantercapai kehidupan yang layak dan sehat bagi penghuni rumah susun.
IDENTIFIKASI URBAN ACTORS PADA PEMBENTUKAN RUANG KETIGA (THIRDSPACE) DI RUANG PUBLIK URBAN: STUDI KASUS: KORIDOR JL.BANDUNG, MALANG Ghoustanjiwani Adi Putra
Pawon: Jurnal Arsitektur Vol 2 No 02 (2018): PAWON : Jurnal Arsitektur
Publisher : Program Studi Arsitektur Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (269.403 KB) | DOI: 10.36040/pawon.v2i02.256

Abstract

Ruang ketiga (Thirdsaoce) merupakan salah satu bentuk disfungsi spasialitas pada kota. Salah satunya ada pada ruang publik yang menjadi obyek studi kasus pada penelitian ini yaitu koridor Jl. Bandung Malang. Penelitian lanjutan ini berfokus pada bagaiamana dan oleh siapa terbentuknya ruang ketiga pada Studi Kasus terpilij. Yaitu dengan meng identifikasikan Urban Actors yang membentuk ruang ketiga (Thirdspace). Jenis Case Study research ini menggunakan metode pendekatan kualitiatif ekplanatori dan ekporatori fenomena deng metode pengumpulan data menggunakan pendekatan pengamatan terlibat dan mapping behaviour. Data yang terkumpul dari proses pengumpulan data di olah kedalam proses data display dan di analisa secara diskriptif. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa Aktor yang paling dominan dalam terbentuknya ruang ketiga adalah jenis aktor Mayor Sosial Aktif.
MEMBACA SISTEM SPASIAL ARSITEKTUR TRADISIONAL DAN VERNAKULAR DENGAN STRATEGI PENELITIAN ETNOGRAFI Redi Sigit Febrianto; Debby Budi Susanti; Maria Istiqoma
Pawon: Jurnal Arsitektur Vol 2 No 02 (2018): PAWON : Jurnal Arsitektur
Publisher : Program Studi Arsitektur Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (309.494 KB) | DOI: 10.36040/pawon.v2i02.258

Abstract

Tulisan ini berusaha untuk mendeskripsikan strategi penelitian etnografi—sebagai satu dari lima strategi penelitian Cresswell—dengan menggunakan tiga contoh etnis agraris di nusantara Indonesia. Etnis di nusantara Indonesia sangat beragam, namun publikasi arsitektur tradisional dan arsitektur vernakular Indonesia sebagai etnis agraris kurang tergali dengan baik. Etnografi adalah strategi riset penelitian yang berfungsi untuk memahami transfomasi budaya, sehingga dapat menginformasikan teori ikatan budaya dan diakhiri dengan membuat kesimpulan budaya pada suatu etnis. Penelitian terdahulu hanya mendekripsikan etnografi secara umum, tidak mendiskripsikan contoh etnis agraris di nusantara Indonesia. Tulisan ini berbeda, karena berusaha menunjukkan sistem spasial pada tiga etnis agraris Indonesia yaitu dengan eksistensi artefak berupa tempat penyimpanan hasil panen (lumbung). Tulisan ini tidak mengkhususkan diri pada stylistic system dan physical system, namun pada spatial system. Strategi penelitian pada tulisan ini berjenis deskriptif, yaitu berusaha menceritakan pemahaman etnografi pada riset arsitektur tradisional dan vernakular. Metode pengumpulan data berasal dari jurnal ilmiah tentang etnis agraris Indonesia dan buku teori etnografi. Metode analisa data menggunakan komparasi antar jurnal ilmiah tentang etnografi berdasarkan eksistensi artefak tiga perwakilan etnis agraris Indonesia. Temuan penelitian ini berupa kategorisasi artefak dari tiga etnis sebagai unsur utama dari strategi penelitian etnografi.
PEMANFAATAN RUANG TERBUKA HIJAU SEBAGAI TAMAN SINAU MASYARAKAT DI RW. 09 KELURAHAN MERJOSARI-KECAMATAN LOWOKWARU KOTA MALANG Suryo Tri Harjanto; Yusuf Ismail Nakhoda; Budi Fathony
Pawon: Jurnal Arsitektur Vol 2 No 02 (2018): PAWON : Jurnal Arsitektur
Publisher : Program Studi Arsitektur Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (387.761 KB) | DOI: 10.36040/pawon.v2i02.260

Abstract

Keberadaan Ruang Terbuka Hijau sangat penting bagi kehidupan, disamping bermanfaat bagi pengendalian keseimbangan alam, menurut Permendagri Nomor 1 Tahun 2007 Ruang Terbuka Hijau juga sebagai sarana aktivitas sosial bagi anak-anak, remaja, dewasa, dan manula. Dari aspek struktur kota, Ruang Terbuka Hijau dapat berupa Ruang Terbuka Privat dan Ruang Terbuka Publik, sedangkan Ruang Terbuka Publik berupa Taman Lingkungan Tingkat Kecamatan; Taman Lingkungan Tingkat Kelurahan; Taman Lingkungan Tingkat RW, Taman Lingkungan Tingkat RT. RW. 09 Kelurahan Merjosari memiliki bebrapa Ruang Terbuka yang menyebar dibeberapa RT, dengan berbagai bentuk, luasan dan karakteristik lahan. RW. 09 secara social budaya memiliki berbagai ragam kegiatan yang dilakukan secara rutin, mulai dari kegiatan pendidikan, olahraga, seni kegiatan kemasyarakatan lainnya. Pemanfaatan Ruang Terbuka sebagai taman sinaua masyarakat adalah upaya mempertemukan antara berbagai ragam kegiatan yang dilakukan oleh berbagai ragam usia dan wadah yang menanpung kegiatan tersebut dengan memanfaatkan ruang-ruang terbuka tanpa meninggalkan aturan dan syarat yang berlaku, sehingga tercipta ruang-ruang public sebagai wadah ekspresi, interaksi sehingga akan terjadi pula kegiatan pembelajaran. Dalam proses perencanaan dan perancangan Taman Sinau ini pendekatan yang dilakukan menitikberatkan pada peran masyarakat sebagai subyek, baik mulai dari identifikasi permasalahan dan usulan perencanaan. Dari proses tersebut di atas dihasilkan usulan rancangan yang berbasis masyarakat.

Page 2 of 17 | Total Record : 170