cover
Contact Name
Pratiwi Puji Lestari
Contact Email
jmr.kebidanan.umbanjarmasin@gmail.com
Phone
+62511363002
Journal Mail Official
jmr.kebidanan.umbanjarmasin@gmail.com
Editorial Address
Jl. S.Parman Komplek Rumah Sakit Islam
Location
Kota banjarmasin,
Kalimantan selatan
INDONESIA
Journal of Midwifery and Reproduction
ISSN : 25980068     EISSN : 25980068     DOI : https://doi.org/10.35747
Core Subject : Health,
The Journal of Midwifery and Reproduction have a spesific focus and scope. The Focus and scope of this journal publication is to disseminate the conceptual thoughts or ideas and research results that have been achieved in the area of midwifery and reproduction health.
Articles 73 Documents
HUBUNGAN PARITAS DENGAN PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG PERAWATAN TALI PUSAT DI PUSKESMAS BAAMANG I SAMPIT TAHUN 2019 Norwidya Priansiska
Journal of Midwifery and Reproduction Vol 4 No 1 (2020)
Publisher : LPPM - Universitas Muhammadiyah Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35747/jmr.v4i1.557

Abstract

The World Health Organization (WHO) found the number of infant deaths at 560,000, which is caused by infection of the umbilicalcord. Mothers who lack knowledge in teating the cord, causing the mother to usetraditional medicine clostridium tetanithus enabling the development of which can cause to infant mortality a baby. Types of quantitative analytic research. Cross sectional research design. The total of respondents as a sample of 20 postpartum. Data collection technique with accidental sampling and data analysis using univariate analysis and bivariate analysis. The result of univariate analysis showed that the majority of parity correctly as much as 10 postpartum (50%) , then knowledge the majority correctly as much as 13 postpartum (65%) . From bivariate analysis shows that there is a relationship between parity with postpartum knowledge about the umbilical cord carebecause ρ value < 0,05 (ρ value = 0,034).
ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS PELAYANAN KONSELING METODE KONTRASEPSI JANGKA PANJANG DI PUSKESMAS WILAYAH SERENGAN KOTA SURAKARTA Aris Noviani
Journal of Midwifery and Reproduction Vol 4 No 2 (2021)
Publisher : LPPM - Universitas Muhammadiyah Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35747/jmr.v4i2.691

Abstract

Salah satu penyebab tingginya angka drop out pada metode kontrasepsi jangka panjang adalah rendahnya kualitas pelayanan konseling oleh petugas kesehatan. Faktor karakteristik akseptor (umur, pendidikan, jumlah anak, pengetahuan dan dukungan), faktor karakteristik bidan serta faktor lainnya dapat mempengaruhi kualitas pelayanan konseling. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi kualitas pelayanan konseling Metode Kontrasepsi Jangka Panjang. Jenis penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional, sampel penelitian 55 akseptor (purposive sampling) dan 10 bidan (total sampling). Analisis data dengan uji T dan One Way Anova p < 0,05 dan uji Regresi Linear Ganda. Ada hubungan bermakna antara faktor pengetahuan akseptor dengan nilai (p = 0,01 dan koefisien β = 0,359 ), dukungan pasangan nilai ( =0,025 dan koefisien β = 0,277) dan pendidikan terakhir bidan nilai (p = 0,018 dan koefisien β = 0,274 ) dengan kualitas pelayanan konseling. Faktor dominannya adalah variabel pengetahuan akseptor dengan nilai (p = 0,004 dan koefisien β = 0,359 ).Variabel paling dominan adalah pengetahuan akseptor, memiliki kemungkinan pengaruh terhadap hasil konseling sebesar 35 kali lebih tinggi. Memberikan arahan ke pada akseptor yang memiliki pengetahuan baik agar membagi pengetahuannya kepada calon akseptor lain yang pengetahuan yang kurang dan cukup.
HUBUNGAN USIA IBU DAN PARITAS DENGAN GEJALA DEPRESI PADA KEHAMILAN Risky Puji Wulandari; Perwitasari Perwitasari
Journal of Midwifery and Reproduction Vol 4 No 2 (2021)
Publisher : LPPM - Universitas Muhammadiyah Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35747/jmr.v4i2.675

Abstract

Depression is the most common mental disorder during pregnancy period, which may persist to be postpartum depression if the symptoms are not well managed. Not only this problem negatively effect on maternal health but also child outcomes. The aim of this study was to examine the association of depressive symptoms among pregnant women with mother age and parity. An analytic descriptive study with cross sectional approach among 60 women in last trimester (38-41 weeks) was conducted. Samples were recruited using consecutive sampling technique from the data registered in four community health centers in Magelang Regency. Data were collected by administering sociodemographic questionnaire AND EPDS and analyzed using chi-squre test with SPSS software 20. Prevalence of drepressive symptoms during pregnancy was at 25% with EPDS scores ≥10. Statistical measure using bivariate analysis showed there was significant correlation between age, parity and depressive symptoms, p value 0,039 (p>0,05 and 0,016 (p>0,05, respectively. Effort related to improving maternal mental health may target risk factor such as age and parity as a strategy of promotion and prevention thus healthy and quality of future generation could be actualized. Considering these significant factor for delivering psychological care is essential to meet mother’s need.
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TATAH MAKMUR KABUPATEN BANJAR Evy Noorhasanah; Nor Isna Tauhidah; Musphyanti Chalida Putri
Journal of Midwifery and Reproduction Vol 4 No 1 (2020)
Publisher : LPPM - Universitas Muhammadiyah Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35747/jmr.v4i1.559

Abstract

ABSTRAK Stunting merupakan sebuah kondisi di mana tinggi badan anak lebih pendek dibanding tinggi badan anak seusianya. Kejadian anak stunting di Kalimantan Selatan khususnya di Kab Banjar masih berada pada angka kejadian yang sangat tinggi 13.3% dan di Puskesmas Tatah Makmur 38,06%. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan riwayat penyakit infeksi, riwayat imunisasi dasar, riwayat ASI eksklusif dan pemberian MP-ASI terhadap kejadian stunting pada balita di wilayah kerja Puskesmas Tatah Makmur Kabupaten Banjar.Penelitian ini merupakan survei analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi adalah ibu yang mempunyai balita mengalami stunting di wilayah kerja Puskesmas Tatah Makmur Kecamatan Tatah Makmur Kabupaten Banjar tahun 2018 sebanyak 537 orang. Sampel berjumlah 50 orang dengan teknik pengambilan accidental sampling. Analisis data melalui uji Spearman Rank. Hasil penelitian sebagian besar memiliki riwayat penyakit infeksi sebanyak 26 orang (52%), telah mendapatkan imunisasi lengkap sebanyak 32 orang (64%), pemberian MP-ASI sebagian besar cukup 32 orang (64%), riwayat pemberian ASI parsial 40 orang (80%) dan balita sebagian besar pendek sebanyak 33 orang (66%). Terdapat hubungan riwayat penyakit infeksi, kelengkapan imunisasi, pemberian MP-ASI, riwayat ASI eksklusif dengan kejadian Stunting. Puskesmas hendaknya meningkatkan pemberian informasi kepada ibu hamil tentang faktor yang dapat mempengaruhi terjadinya Stunting sehingga bahwa faktor risiko dapat dikendalikan lebih dini. Kata Kunci : Imunisasi Dasar, Penyakit Infeksi, Pemberian MP-ASI, ASI eksklusif, Stunting ABSTRACT Stunting is a condition in which a person's height turns out to be shorter than the height of another person's age. Stunting in Banjar District by 13.3% and in Tatah Makmur Health Center 38.06%.The purpose of this study was to determine the relationship between infectious diseases and basic immunization against the incidence of stunting in infants in Tatah Makmur Health Center. The study design was an analytic survey with cross sectional approach. The population is mothers who have toddlers stunted in Tatah Makmur Health Center in 2018 as many as 537 people. Samples amounted to 50 people with a purposive sampling technique. Analysis of data through the Spearman Rank. The results of the study of toddlers mostly have a history of infectious diseases as many as 26 people (52%), have received complete immunization as many as 32 people (64%) and toddlers are mostly short as many as 33 people (66%). There is a relationship between the history of infectious diseases, the completeness of immunization with the incidence of stunting. Health centers should increase the provision of information to pregnant women about factors that influence the occurrence of stunting so that risk factors can be controlled earlier. Keywords: History of Basic Immunization, History of Infectious Diseases, Stunting
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN ANTENATAL CARE PADA IBU HAMIL MASA PANDEMI COVID-19 DI PUSKESMAS PEKAUMAN BANJARMASIN Azizah Azizah; Ruslinawati Ruslinawati; Darmayanti Wulandatika
Journal of Midwifery and Reproduction Vol 5 No 1 (2021)
Publisher : LPPM - Universitas Muhammadiyah Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35747/jmr.v5i1.772

Abstract

Abstrak Kendala yang dihadapi dalam pemeriksaan antenatal care pada masa pandemi COVID-19 adalah kecemasan ibu dalam memeriksakan kehamilan karena takut tertular COVID-19. Sehingga menyebabkan cakupan ANC rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan frekuensi kunjungan ANC pada ibu hamil masa pandemi COVID-19 di Puskesmas Pekauman Banjarmasin. Penelitian menggunakan deskriptif analitik dengan metode cross sectional. Populasi adalah ibu hamil trimester 3 aterm berjumlah 92 orang. Sampel berjumlah 74 orang. Pengambilan sampel purposive sampling. Tempat penelitian di Puskesmas Pekauman Banjarmasin dari 26 April-23 Mei 2021. Pengumpulan data menggunakan kuesioner dan observasi buku KIA dengan uji Chi Square. Hasil penelitian didapatkan ibu berusia tidak beresiko sebesar 73%, paritas tidak beresiko sebesar 63,5%, pengetahuan baik sebesar 63,5%, dukungan suami sebesar 77%, pendidikan tinggi sebesar 58,1%, sikap positif sebesar 66,2%, ibu yang patuh melakukan kunjungan ANC sebesar 70,3%, ada hubungan usia dengan frekuensi kunjungan ANC, tidak ada hubungan paritas dengan frekuensi kunjungan ANC, ada hubungan pengetahuan dengan frekuensi kunjungan ANC, ada hubungan dukungan suami dengan frekuensi kunjungan ANC, ada hubungan pendidikan dengan frekuensi kunjungan ANC, dan ada hubungan sikap dengan frekuensi kunjungan ANC. Ibu yang patuh melakukan kunjungan ANC dapat mempertahankan pemeriksaan kehamilannya dan ibu yang tidak patuh agar bisa meningkatkan kunjungan ANC. Kata kunci: ANC, COVID-19, Frekuensi Abstract The obstacle faced in antenatal care examinations during the COVID-19 pandemic was the mother's anxiety in checking her pregnancy for fear of contracting COVID-19. This causes low ANC coverage. This study aims to determine the factors associated with the frequency of antenatal care visits to pregnant women during the COVID-19 pandemic at Pekauman Health Center Banjarmasin. This research uses descriptive analytic with cross sectional method. The population is pregnant women in the third trimester of term totaling 92 people. The sample of 74 people. The sampling is purposive sampling. This research was conducted at Pekauman Health Center Banjarmasin from 26 April to 23 May 2021. Data collection using questionnaires and KIA book observations with Chi-Square. The results of study showed that mothers aged not at risk of 73%, parity was not at risk of 63.5%, good knowledge of 63.5%, the husband supports 77%, higher education of 58.1%, the positive attitude of 66.2%, obedient to ANC visits of 70.3%, there is a relationship between age and frequency of ANC visits, there is no relationship between parity and frequency of ANC visits, there is a relationship between knowledge and frequency of ANC visits, there is a relationship between husband's support with the frequency of ANC visits, there is a relationship between education and the frequency of ANC visits, and there is a relationship between attitudes and the frequency of ANC visits. Mothers who are obedient to ANC visits can maintain their pregnancy checks and mothers who are not obedient to increase ANC visits. Keywords: ANC, COVID-19, Frequency
DAMPAK PERNIKAHAN DINI PADA REMAJA PUTRI Rhadika Wahyu Kurnia Ningrum; Anjarwati Anjarwati
Journal of Midwifery and Reproduction Vol 5 No 1 (2021)
Publisher : LPPM - Universitas Muhammadiyah Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35747/jmr.v5i1.790

Abstract

Pernikahan dini memiliki resiko yang tinggi pada kesehatan, terutamanya pada kesehatan reproduksi remaja putri. Remaja dengan usia dibawah 18 tahun berjumlah 11,21%. Presentase pernikahan dini di Indonesia 4,89% pada usia 15-19 tahun.1.396 perempuan Indonesia dibawah umur 20 tahun pernah melahirkan Wanita usia subur (WUS) yang menikah diusia dini mempunyai dampak yang besar saat melahirkan yaitu melahirkan dengan bayi premature dan tingkat kematian 73% lebih tinggi untuk bayi yang dilahirkan. Tujuan penelitian ini dilakukan Untuk meriview evidence mengenai dampak pernikahan dini pada remaja putri. Metode yang digunakan adalah Framework Arsky & O’Malley yang terdiri dari dari 5 tahap yaitu mengidentifikasi focus review, mengembangkan focus review dan strategi pencarian menggunakan format PEOs (population, eksposure, dan outcomes atau theme), mengidentifikasi studi yang relevan, memetakan data menggunakan PRISMA Flowchat (Preferred Reposting Items for Systematic reviews and Meta-analysis), data Extraction dengan Menyusun, meringkas dan melaporkan hasil pembahasannya. Berdasarkan hasil yang didapat 9 artikel yang diperoleh, didapatkan 1 artikel dengan metode mix method, 4 artikel dengan metode Kuantitatif, dan 4 artikel lainnya dengan metode kualitatif. Semua artikel diperoleh dengan grade A. selanjutnya didapatkan 3 tema yaitu dampak pernikahan dini pada remaja putri, faktor-faktor terjadinya pernikahan dini pada remaja putri dan pencegahan untuk tidak melakukan pernikahan dini. Kesimpulan dari scoping review ini yaitu Hasil penelitian di Negara berkembang dan negara maju memiliki hasil yang sejalan yaitu dengan pernikahan dini pada remaja putri, memiliki dampak pada kesehatan reproduksi, ginekologi, psikolog dan kesehatan secara fisik
PERAN AKTIF BIDAN DALAM PELAYANAN KIA DAN KB PADA MASA PANDEMI COVID 19 DI PUSKESMAS KEMRANJEN II Ikhwah Mu’minah; Isnaeni Rofiqoch; Sawitri Dewi
Journal of Midwifery and Reproduction Vol 5 No 1 (2021)
Publisher : LPPM - Universitas Muhammadiyah Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35747/jmr.v5i1.789

Abstract

Peran aktif bidan sangat penting mempengaruhi pelayanan kesehatan ibu anak dan keluarga berencana. Pada situasi pandemi covid 19 bidan harus tetap melakukan pelayanan kesehatan dengan tetap menjaga protokol kesehatan untuk mencegah penularan covid 19 baik kepada ibu maupun bayi. Peran aktif bidansebagai salah satu tenaga kesehatan digarda terdepan tentu diharapkan tetap semangat tanpa pamrih dalam memberikan asuhan pelayanan kesehatan ibu anak dan keluarga berencana dan harus lebih berhati-hati serta waspada terhadap “high risk” terpaparnya penularan covid 19. Jenis penelitian adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif fenomenologis. Pengambilan informan penelitian dipilih berdasarkan kriteria atau tujuan tertentu yang telah ditetapkan sebelumnya. tekhnik pengambilan sampel dengan purposive sampling yaitu tekhnik pengambilan sampel berdasarkan kriteria tertentu. Berdasarkan hasil penelitian kualitatif dapat disimpulkan bahwa peran bidan dalam pelayanan KIA dan KB terdapat beberapa faktor pendukungnya adalah adanya kebijakan puskesmas terkait dengan penerapan protocol kesehatan. Faktor penghambatnya adanya keterbatasan sarana dan prasarana serta kekurangan sumber daya manusia terutama tenaga laboratorium
PSIKOLOGI IBU POSTPARTUM DENGAN BAYI PREMATUR : SCOPING REVIEW Riries Sarach; Luluk Rosyidah
Journal of Midwifery and Reproduction Vol 5 No 1 (2021)
Publisher : LPPM - Universitas Muhammadiyah Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35747/jmr.v5i1.797

Abstract

Gangguan psikologi pascapersalinan dianggap sebagai masalah kesehatan yang serius bagi masyarakat karena efeknya yang merusak pada ibu, keluarga, dan bayi atau anak-anak. Tujuan scoping review ini untuk mereview dan memetakan evidence terkait psikologi ibu postpartum dengan bayi prematur. Metode scoping review ini menggunakan framework Arksey & O'Malley dengan framework PEO dan melakukan pencarian artikel melalui database yang relevan, yaitu Pubmed, Science Direct dan Ebsco, mencari Grey Literature melalui Search Engine yaitu Google Scholar; Seleksi artikel dengan Prisma Flow Chart dan 10 dari 213 artikel dipilih berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi. Temuan menunjukkan Hasil penelitian kelahiran bayi prematur sedikit banyak menimbulkan gejala gangguan psikologi ibu seperti kecemasan, stres dan depresi. Faktor biopsikosial dan kesehatan ibu turut memperparah keadaan ibu. Penelitian yang dilakukan di negara berkembang menunjukan faktor resiko biopsikososial seperti faktor ekonomi menjadi hal yang memperburuk gangguan psikologi ibu. Sedangkan di negara maju sistem pelayanan kesehatan dan jaminan sosial telah terjamin sehingga faktor ekonomi tidak terlalu menjadi faktor resiko yang mempengaruhi angka kejadian gangguan psikologi.
STUDI KULITATIF PENGALAMAN SINGLE MOTHER DALAM MENGASUH ANAK PRA SEKOLAH DI KABUPATEN BANTUL Siti Nurhidayati; Yanti Yanti; Menik Sri Daryanti; Mufdlillah Mufdlillah
Journal of Midwifery and Reproduction Vol 5 No 1 (2021)
Publisher : LPPM - Universitas Muhammadiyah Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35747/jmr.v5i1.785

Abstract

Anak dengan pengasuhan tunggal menjadi kasus trend dikalangan dunia yang jumlahnya terus meningkat, hak pengasuhan tersebut didominasi oleh single mother. Anak dengan keluarga single parent dominan memiliki hambatan stabilitas kurang, disiplin yang keras, gangguan pertumbuhan dan perkembangan pada anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengalaman single mother dalam mengasuh anak pra sekolah. Desain penelitian kualitatif deskriptif pengumpulan data dengan wawancara (indepth interview) dan studi dokumentasi 7 informan single mother dan 5 guru dari anak tersebut dengan analisis tematik. Ttema pada pengasuhan anak, yaitu pemenuhan gizi diupayakan baik dari ibu maupun keluarga, terhambat dalam akses ketercapaian di layanan kesehatan, kurang partisispasi ayah dalam mendidik anak, perlindungan anak bergantung pada anggota keluarga dan tetangga. Dimensi pengasuhan yang diterima anak lebih banyak diterima dari coparenting (anggota keluarga, saudara dan tetangga) dibandingkan dari single mother karena tuntutan pekerjaan harus meninggalkan anaknya untuk memenuhi kebutuhan keluarga
GAMBARAN KEJADIAN KEKURANGAN ENERGI KRONIS (KEK) PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS PEKAUMAN KOTA BANJARMASIN Zaiyidah Fathony; Rr Sri Nuriaty Masdiputri; Wulandari Wulandari
Journal of Midwifery and Reproduction Vol 5 No 1 (2021)
Publisher : LPPM - Universitas Muhammadiyah Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35747/jmr.v5i1.788

Abstract

KEK merupakan kondisi yang disebabkan karena ketidakseimbangan asupan gizi antara energi dan protein, sehingga zat gizi yang dibutuhkan tubuh tidak tercukupi. Ibu hamil yang menderita KEK mempunyai resiko kematian ibu mendadak pada masa perinatal atau resiko melahirkan bayi dengan berat bayi lahir rendah (BBLR). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kejadian KEK pada ibu hamil di Puskesmas Pekauman. penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Sampel secara purposive sampling yang diambil dari data PWS KIA tahun 2018 yaitu 135 orang ibu hamil KEK. Hasil menunjukkan Ibu hamil yang mengalami KEK mayoritas berumur 20-35 tahun sebanyak 99 responden (73,3%), berpendidikan Rendah yaitu SD dan SMP sebanyak 88 responden (65,2%), memiliki kadar Hemoglobin (Hb) normal atau tidak mengalami anemia sebanyak 116 responden (85,9%), dan pada periode kehamilan trimester 1 yaitu sebanyak 83 responden (61,5%). Hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan untuk meningkatkan upaya deteksi dini ibu hamil agar segera mendapatkan penanganan