Garuda - Garba Rujukan Digital

Misinterpretasi Ayat Al-Hakimiyyah dan Pengaruhnya terhadap Radikalisme Modern: Studi Stilistika Darlin, Muhammad Zakaria; Thonthowi, Thonthowi
TSAQOFIYA : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Arab Vol 6 No 2 (2024): Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Arab
Publisher : Jurusan Pendidikan Bahasa Arab IAIN Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21154/tsaqofiya.v6i2.772

Radicalism is not a thought that has emerged recently, but has existed since the Prophet Muhammad came with a prophetic message. Even Rasulullah SAW himself openly opposed these radicals. Radicalists often use the same verse in the Koran to treat groups who disagree with them as disbelievers. This research aims to reveal the stylistic perspective in opposing Radicalism's misinterpretation of the 'Al-Hakimiyyah verse' in surat Al-Maidah verse 44, and how this misinterpretation influences the thinking of modern radicalism. The research method used is descriptive qualitative, with a stylistic approach. The type of research is text study with the main data being surat Al-Maidah verse 44. The data collection technique is analysis of the verse text, and the data analysis technique uses a literature study method based on Stylistics to reveal the language style in the verse. The results of this research reveal 4 stylistic characteristics (Isim Maushul Lil 'Aqil (من), Nafyul Fi'il Mudhori', Ma Al-Kulliyah, Taukidain: bil Jumlah Al-Ismiyah wa Taukid bid Dhomir) found in the verses of Al-Hakimiyyah and supports the opinion of Ahlusunnah ulama who say that this verse is a 'contextual verse' and not a 'textual verse'. As was also discovered, the great influence of misinterpretation of the Al-Hakimiyyah verse on modern radicalist thinking with the emergence of various groups of Modern Radicalists who adopted classical radicalist teachings, mainly due to errors in interpreting this 'Al-Hakimiyyah verse' textually. Abstrak Radikalisme bukanlah pemikiran yang muncul baru-baru ini, namun sudah ada sejak Rasulullah SAW datang membawa risalah kenabian. Bahkan Rasulullah SAW sendiri menentang para radikalis tersebut secara terang-terangan. Para Radikalis sering menggunakan ayat yang sama di dalam Al-Quran untuk menjadikan golongan yang tidak sependapat dengannya sebagai orang yang telah keluar dari Islam. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap perspektif stilistika dalam menentang misinterpretasi kaum Radikalisme terhadap ‘ayat Al-Hakimiyyah’ pada surat Al-Maidah ayat 44, dan bagaimana pengaruh misinterpretasi tersebut terhadap pemikiran radikalisme modern. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Jenis penelitian adalah studi teks dengan data utama surat Al-Maidah ayat 44 yang dikumpulkan dengan teknik baca dan catat, dan dianalisis dengan menggunakan metode studi literatur berdasarkan stilistika dalam mengungkap gaya bahasa di dalam ayat. Hasil penelitian ini mengungkap 4 karakteristik stilistika yang ditemukan di dalam ayat Al-Hakimiyyah meliputi isim maushul lil ‘aqil (من), nafyul fi’il mudhori’, ma al-kulliyah, taukidain: bil jumlah al-ismiyah wa taukid bid dhomir. Karakteristik stilistika di dalam ayat ini menentang interprestasi kaum radikalis yang menganggap ayat Al-Hakimiyyah sebagai ‘ayat hakikat’. Sebagaimana ditemukan pula pengaruh besar dari misinterpretasi ayat Al-Hakimiyyah terhadap pemikiran radikalis modern dengan munculnya berbagai kelompok radikalis modern yang mengadopsi ajaran radikalis klasik, utamanya disebabkan karena kesalahan dalam menafsirkan ‘ayat Al-Hakimiyyah’ ini secara tekstual.

Riwayat Mawaakib al-Ahrar li Najiib al-Kailanii: Diraasat Tahliiliyyat Siimiyaaiyyat 'Inda Roland Barthes: رواية "مواكب الأحرار" لنجيب الكيلاني : دراسة تحليلية سيميائية عند رولاند بارتس Anggraini, Novita; Syamsul Anam; Asep Maulana
TSAQOFIYA : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Arab Vol 7 No 1 (2025): Tsaqofiya: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Arab
Publisher : Jurusan Pendidikan Bahasa Arab IAIN Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21154/8crfbg20

The aims to uncover the significance within the novel Mawakib Al-Ahrar using Roland Barthess theoretical framework. Roland Barthes divides meaning into three, namely denotation meaning, connotation meaning, and myth. This research uses a descriptive qualitative study with a study literature type. The main data originates from the novel Mawakib Al-Ahrar, while supplementary data is derived from books, journals, and relevant literature. Data collection method use documentation and study literature and data analysis thechniques use content analysis techniques. The result of the study reveal that the novel Mawakib Al-Ahrar is rich in denotational meaning, connotative meaning, and mythical meaning. The meaning contained is very clearly depicted in the novel, with a story narrative that is easy for readers to understand. Of all the meanings contained in the novel, it refers to one word with the theme of the novel, namely jihad. The denotational meaning of the jihad is being serious in the way of Allah. The connotation means the never-ending spirit that Haji musthafa Busytaili had not to give up and hand over his country to the invaders. Fully supported by syeikh Ali Junjaihi, he even took part ini freeinh Haji Musthafa from French prison by advising Husein to give ransom to Barthalami (an ambitios and rank-crazy French accomplice) because he thought Musthafa Busytaili was part the rebels. الملخص الهدف من هذا البحث لمعرفة المعنى الذي تحتويه رواية مواكل الأحرار من خلال نظرية رولان بارت، يقسم رولان بارت المعنى إلى ثلاثة وهي معنى القاموسي، ومعنى الضمني، والأسطورة. يستخدم هذا البحث دراسة وصفية نوعية مع نوع دراسة الأدب. مصدر البيانات الأساسي هو رواية مواكب الأحرار ومصادر البيانات الثانوية تأتي من الكتاب والمجلات والأدبيات ذات الصلة. تستخدم أساليب جمع البيانات التوثيق ودراسة الأدابيات وتقنيات تحليل البيانات تستخدم تقنيات تحليل المحتوى. وأظهرت نتائج البحث أن رواية مواكب الأحرار غنية بالمعنى القاموسي والمعنى الضمني والمعنى الأسطورة. تم تصوير المعنى الموجود في الرواية بشكل واضح للغاية، مع سرد القصة يسهل على القراء فهمه. ومن بين جميع المعاني التي تحتويها الرواية، فهي تشير إلى كلمة واحدة تحمل ووضوع الرواية يعني الجهاد. المعنى القاموسي هو الجهاد في سبيل الحق. المعنى الضمني الوارد في رواية "مواكب الأحرار" لنجيب الكيلاني هو الحماسة دون الإستسلام من الشخصية الرئيسة والتنازل عن بلده للاستعمار. مدعوما كاملا من أصدقائه العديدة، وبالخصوص الشيخ علي الجنجيهي، المشترك حتى في تحرير الحاج المصطفى من الحبس بطريقة نصيحة حسين بإعطاء فدية لبرطلمي (يناصر الأعداء للمستعمر الفرنسي) لأنه البشتيلي يعتبرالمحركون للمتمردين. ومعنى الأسطورة أنه ليس هناك أعضم من تضحية الإنسان في سبيل أمته و دينه دليلا على أنه يحب وطنه و دينه حقا، و مستعد للتضحية حتى لو كانت حياته على المحك. مجاهد لم يستسلم أبدا تهت أي ظرف من الظرف.

Management of the Tahadduts Program to Improve Speaking Skills for UMY Students Wahyuni, Sri; Prasetya Utama, Panji; Rahmadani, Rahmadani; Abror Wicaksono, Meidias; Ridwan
TSAQOFIYA : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Arab Vol 7 No 1 (2025): Tsaqofiya: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Arab
Publisher : Jurusan Pendidikan Bahasa Arab IAIN Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21154/yj10r226

This study aims to describe the management of the Tahadduts program in improving speaking skills for UMY students. This research method uses a descriptive qualitative approach with research subjects including 95 UMY students who participated in the Tahadduts program. The data collection techniques were through observation, interviews, documentation, and questionnaires, which were then analyzed using interactive qualitative analysis from Miles and Huberman, which consisted of three steps: data reduction, data presentation, and drawing conclusions. The results of this study indicate that the Tahadduts program is run by implementing a management system that includes: 1) planning, including coordination meetings and classification of student and educator classes; 2) organizing, involving class divisions adjusted to class levels, namely beginners, intermediate, and advanced; 3) implementation of learning activities every Wednesday and Saturday; and 4) evaluation at the end of each month in the form of final semester exams and language level increases. In addition, the Tahadduts program has a positive impact on improving the speaking skills of UMY students, with an average questionnaire calculation result of 74.57%. Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan manajemen program Tahadduts dalam meningkatkan keterampilan berbicara bagi mahasiswa UMY. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan subyek penelitian meliputi 95 mahasiswa UMY yang mengikuti program tahaddust. Adapun teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dokumentasi dan angket, yang selanjutnya dianalisis dengan analisis kualitatif interaktif dari Miles dan Huberman yang terdiri dari 3 langkah, yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa program tahadduts dijalankan dengan menerapkan sistem manajemen yang meliputi: 1) perencanaan meliputi rapat koordinasi, klasifikasi kelas peserta didik dan tenaga pendidik, 2) pengorganisasian melibatkan pembagian kelas yang disesuaikan dengan tingkatan kelas yaitu pemula, menengah, dan lanjutan, 3) pelaksanaan kegiatan pembelajaran setiap hari Rabu dan Sabtu, dan 4) evaluasi setiap akhir bulan berupa ujian akhir semester dan kenaikan level bahasa. Selain itu, program tahadduts memberikan dampak yang positif terhadap peningkatan keterampilan berbicara mahasiswa UNY, dengan rata-rata hasil perhitungan angket sebesar 74,57%.

Representasi Gender pada Buku Ajar Al-‘Arabiyyah Baina Yadaik Terbitan Arab Saudi Ainurrofiq, Faiq; Ahmad Mujib
TSAQOFIYA : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Arab Vol 7 No 1 (2025): Tsaqofiya: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Arab
Publisher : Jurusan Pendidikan Bahasa Arab IAIN Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21154/feg4xe42

Textbooks can be one of the means to construct gender roles. Therefore, gender discrimination and equality can be produced and perpetuated through textbooks. This paper wants to examine the construction of the representation of the roles of men and women and the social context surrounding the writing of the textbook al-'Arabiyyah baina Yadaik published in Saudi Arabia. The researcher uses critical discourse analysis to track the representation of the gender division of women and men. Text construction and visualization of male and female roles are analyzed at the macro, meso, and microstructure levels. In the end, the researcher concluded: First, the division of gender roles in the al-'Arabiyyah baina Yadaik textbook is represented in a discriminatory manner. Male gender roles are described as very dominant compared to female roles. The dominance of men over the relationship can be seen at the level of visualization, their role in the family realm, their role in public work, sports activities, and physical activities. Second, the discriminatory depiction of gender roles in the textbook al-'Arabiyyah baina Yadaik is inseparable from the author's social cognition, which is dominantly influenced by the fatwas of Salafi scholars of Saudi Arabia who domesticate the role of women. The access and dominance of strong Salafi scholars in organizing the realm of education in Saudi Arabia affect the construction of discriminatory gender roles, including at the level of textbook preparation. Abstrak Buku ajar dapat menjadi salah satu sarana untuk mengkonstruksi peran gender. Oleh karena itu, diskriminasi dan kesetaraan gender dapat diproduksi dan dilanggengkan melalui buku ajar. Tulisan ini hendak mengkaji konstruksi representasi peran laki-laki dan perempuan dan konteks sosial yang melingkupi penulisan buku ajar al-‘Arabiyyah baina Yadaik yang diterbitkan di Arab Saudi. Peneliti menggunakan analisis wacana kritis dalam melacak bentuk-bentuk representasi pembagian peran gender perempuan dan laki-laki. Kontruksi teks dan visualisasi peran laki-laki dan perempuan dianalisa pada level struktur makro, meso, dan mikro. Pada akhirnya peneliti menyimpulkan: Pertama, pembagian peran gender dalam buku ajar al-‘Arabiyyah baina Yadaik direpresentasikan secara diskriminatif. Peran gender laki-laki digambarkan sangat dominan dibandingkan dengan peran perempuan. Dominasi laki-laki atas perepuan tampak pada tataran visualisasinya, perannya dalam ranah keluarga, perannya dalam pekerjaan publik, aktifitas olah raga, dan aktifitas fisik. Kedua, penggambaran diskriminatif peran gender dalam buku ajar al-‘Arabiyyah baina Yadaik tidak terlepas dari relasi kognisi sosial penulis yang secara dominan dipengaruhi oleh fatwa-fatwa ulama Salafi Arab Saudi yang mendomestifikasi peran perempuan. Akses dan dominasi ulama Salafi yang kuat dalam menata ranah pendidikan di Arab Saudi berpengaruh dalam konstruksi peran gender yang diskriminatif termasuk pada tataran penyusunan buku ajar.

Self-Concept And Behavioral Changes Of At-Thonburi In The Short Story “Hidzaa al-Thonburi” By Kamil Kailani Hasanah, Nur Imro'atul; M. Anwar Mas’adi
TSAQOFIYA : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Arab Vol 7 No 1 (2025): Tsaqofiya: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Arab
Publisher : Jurusan Pendidikan Bahasa Arab IAIN Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21154/bnbkh132

This study aims to examine the changes in At-Thonburi's character in the short story "Hidzaa al-Thonburi" by Kamil Kailani, focusing on self-concept by identifying the internal and external factors that influence it, as well as describing the relationship between character changes and his life background. The methodology employed in this study is a qualitative-descriptive approach, utilizing Carl Rogers' self-theory and a literary psychology framework for analysis. The study utilizes two types of data sources: primary and secondary, employing reading and note-taking techniques for data collection. The qualitative analysis consists of data collection, data reduction, data presentation, and conclusion drawing. The results of this study reveal five key findings, categorized into three components of self-concept: two self-images of At-Thonburi as a stingy individual and as one skilled in negotiation; two self-esteems derived from the judge and from his old shoes; and one ideal self concerning At-Thonburi's aspirations for character and moral development. Additionally, three factors from his life background that influenced the transformation of At-Thonburi's character were identified. These factors include a series of tribulations and disasters related to his shoes, which prompted him to engage in introspection and modify his attitude, along with the significant role of internal factors in the development of his personality. Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perubahan karakter At-Thonburi pada cerita pendek “Hidzaa al-Thonburi” karya Kamil Kailani dalam aspek konsep diri dengan mengidentifikasi faktor-faktor internal dan eksternal yang mempe-ngaruhinya, serta mendeskripsikan hubungan antara perubahan karakter dan latar belakang kehidupannya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif-deskriptif, dengan analisis menggunakan teori self dari Carl Rogers, dan pendekatan psikologi sastra. Penelitian ini memanfaatkan dua jenis sumber data yaitu; primer dan sekunder, menerapkan teknik baca dan catat sebagai metode pengumpulan data dan menerapkan analisis kualitatif yang terdiri dari reduksi data, penyajian data, dan pengambilan kesimpulan sebagai metode analisis data. Dari hasil penelitian ini, ditemukan lima data yang terbagi menjadi tiga komponen konsep diri yaitu, dua citra diri At-Thonburi sebagai individu yang kikir dan pandai bernegoisasi, dua penghargaan diri yang diterima At-Thonburi dari sang hakim dan dari sepatu lamanya, serta satu diri ideal At-Thonburi dalam pencapaian karakter dan moral. Selain itu juga ditemukan tiga data dalam latar belakang kehidupan yang mempengaruhi perubahan karakter At-Thonburi yaitu melalui serangkaian kesengsaraan dan bencana yang dialaminya akibat dari sepatunya, hal itu mendorongnya untuk introspeksi diri dan mengubah sikapnya, selain itu faktor internal juga berperan penting dalam perkembangan kepribadian-nya.

Pengaruh Konflik dan Alienasi Kaum Proletar terhadap Masyarakat Sudan dalam Novel “Al-Junqu Masamirul Ardh” Miolo, Syahrul Alfitrah; Sutaman, Sutaman; Yurisa, Penny Respati
TSAQOFIYA : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Arab Vol 7 No 1 (2025): Tsaqofiya: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Arab
Publisher : Jurusan Pendidikan Bahasa Arab IAIN Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21154/3ydem940

The capitalist system implemented in an area will inevitably give rise to conflict and social alienation as well as bad influences that can be felt by society. The study of Marxism was born as a form of criticism of the capitalist system and a solution to the problems caused by capitalism, namely social conflict and alienation. The aims of this research is to reveal the impact of conflict and proletariat alienation on Sudanese society. This research uses qualitative research methods, with a Marxist literary sociology approach. There are two data sources, namely primary data sources and secondary data sources. Data collection was carried out through reading techniques and note-taking techniques. In analyzing the data, researchers used the Miles, Huberman, and Saldana analysis model in which there are three stages, namely data condensation, data presentation, and conclusion drawing. The results of this research is the effects arising from the conflict and alienation experienced by proletariat towards Sudanese society in the novel "Al-Junqu Masamirul Ardh" are very bad, including hoping for the bourgeoisie, enduring suffering, carrying out resistance or revolution, and being trapped in hopeless despair. where the bourgeoisie greatly benefits, while the proletariat (workers) suffers greatly. Abstrak Sistem kapitalisme yang diterapkan di suatu wilayah pasti melahirkan konflik dan alienasi sosial serta pengaruh buruk yang dapat dirasakan oleh masyarakat. Kajian Marxisme lahir sebagai bentuk kritikan terhadap sistem kapitalisme serta solusi dari masalah-masalah yang disebabkan oleh kapitalisme, yaitu konflik dan alienasi sosial. Tujuan dari penelitian ini ialah untuk menyingkap pengaruh konflik dan alienasi para pekerja terhadap masyarakat Sudan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif, dengan pendekatan sosiologi sastra Marxisme. Terdapat dua sumber data, yaitu sumber data primer dan sumber data sekunder. Pengumpulan data dilakukan melalui teknik baca dan teknik catat. Dalam menganalisis data, peneliti menggunakan model analisis Miles, Huberman, dan Saldana yang terdiri dari tiga tahap, yaitu kondensasi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil dari penelitian ini ialah pengaruh yang timbul dari konflik dan alienasi yang dialami oleh para pekerja terhadap masyarakat Sudan dalam novel “Al-Junqu Masamirul Ardh” sangatlah buruk antara lain berharap pada kaum borjuis, menanggung penderitaan, melakukan perlawanan atau revolusi, dan terjebak dalam keputusasaan yang mana kaum borjuis sangat diuntungkan, sedangkan kaum proletar (para pekerja) sangat dirugikan.

Revitalizing Nature’s Meaning in “Jabbaratul Ghabah” Short Story by Kamil Kailani: Shklovsky's Defamiliarization Study Wananda, Anida Shofiyah; Halimi, Halimi
TSAQOFIYA : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Arab Vol 7 No 1 (2025): Tsaqofiya: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Arab
Publisher : Jurusan Pendidikan Bahasa Arab IAIN Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21154/mht2vh95

The impact of unusualness in literature is frequently employed by authors to create distinctive literary works. One technique that facilitates this uniqueness is defamiliarization. The objective of this study is to identify various defamiliarization techniques utilized by Kamil Kailani in his narrative and to elucidate the concept of natural revitalization as conveyed through the interactions between characters and nature in the short story "Jabbaratul Ghabah." This study adopts a descriptive qualitative approach, employing a text analysis framework informed by the theory of defamiliarization developed by Victor Shklovsky. Data collection methods include translation, reading, and note-taking, while the Miles and Huberman model is implemented for data analysis through classification, presentation, verification, and conclusion drawing. The findings indicate that "Jabbaratul Ghabah" features eighteen instances of defamiliarization across six techniques: personification, repetition, simile, metaphor, parallelism, and hyperbole. Among these techniques, two figurative meanings emerge: affirmation and comparison. Furthermore, the researcher identifies the meaning of natural revitalization inherent in the forms and techniques of defamiliarization. Kamil Kailani incorporates realities from the real world as the foundation for the narrative in "Jabbaratul Ghabah." Abstrak Efek ketidaklaziman dalam dunia kesusastraan seringkali digunakan oleh pengarang untuk melahirkan karya sastra yang unik. Defamiliarisasi merupakan salah satu teknik yang dapat digunakan untuk menciptakan keunikan tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengungkap berbagai macam teknik defamiliarisasi yang digunakan Kamil Kailani dalam menarasikan ceritanya dan untuk mendeskripsikan makna revitalisasi alam yang disampaikan melalui adanya interaksi antara tokoh dan alam dalam cerita “Jabbaratul Ghabah”. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan pendekatan analisis teks yang didukung dengan teori defamiliarisasi yang dikembangkan oleh Victor Shklovsky. Adapun teknik pengumpulan data menggunakan teknik penerjemahan, baca, dan catat. Sedangkan model Miles dan Huberman digunakan untuk menganalisis data berupa klasifikasi data, penyajian data, verifikasi data, dan penarikan kesimpulan. Adapun hasil penelitian ini menunjukkan bahwa cerita pendek Jabbaratul Ghabah memiliki delapan belas bentuk defamiliarisasi dengan enam teknik yakni personifikasi, repetisi, simile, metafora, paralelisme, dan hiperbola. Dari enam teknik tersebut, terdapat dua makna kiasan berupa penegasan dan perbandingan. Selain itu, peneliti juga menemukan makna revitalisasi alam berdasarkan bentuk dan teknik defamiliarisasi. Terlebih, Kamil Kailani membawa realitas yang ada di dunia nyata sebagai dasar atas narasi dalam cerita pendek Jabbaratul Ghabah.

The Main Character of The Short Story Taher wa Nadia by Amin Salamah: Psychological Analysis with Daniel Goleman Theory Hanum, Lailatul Fitria; Ahmad Kholil
TSAQOFIYA : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Arab Vol 7 No 1 (2025): Tsaqofiya: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Arab
Publisher : Jurusan Pendidikan Bahasa Arab IAIN Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21154/d3k46v37

The short story "Taher wa Nadia" by Amin Salamah narrates the experiences of two young children, Taher and Nadia, who are abandoned by their parents in a forest. As they navigate the challenges of the forest, they encounter various obstacles, ultimately facing a witch intent on their demise. This study aims to examine the self-motivation of the main characters in "Taher wa Nadia" and to assess their cooperation in addressing complex problems. The research employs a qualitative-descriptive literature method, analyzed through a literary psychology approach based on Daniel Goleman's emotional intelligence theory, which encompasses five elements: recognizing one's own emotions, managing emotions, motivating oneself, recognizing others' emotions, and building relationships. The primary source for this study is the narrative text of "Taher wa Nadia," published in 2017. The data collection technique utilized in this study was the reading-notes method. Data analysis is conducted using the interactive qualitative analysis framework developed by Miles and Huberman, which includes data reduction, data presentation, and conclusion drawing. The findings indicate that the emotional intelligence of the main characters is characterized by: 1) their ability to self-motivate, utilizing challenges as impetus for finding a way out of the forest, and 2) their capacity to build relationships through collaboration, effectively overcoming the obstacles encountered in the forest. Abstrak Cerpen Taher wa Nadia karya Amin Salamah menggambarkan dua orang anak kecil yaitu Taher dan Nadia yang ditinggal oleh kedua orang tuanya di dalam hutan. Saat di dalam hutam mereka berdua dihadapkan pada berbagai rintangan hingga bertemu dengan nenek sihir yang akan melenyapkan mereka berdua. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui motivasi diri pada tokoh utama dalam cerpen Taher wa Nadia karya Amin Salamah dan mengetahui kerja sama tokoh utama dalam menghadapi permasalahan yang kompleks. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif-deskriptif kepustakaan dan dianalisis menggunakan pendekatan psikologi sastra dengan teori kecerdasan emosional dari Daniel Goleman yang terdiri dari lima unsur, yaitu: mengenali emosi diri, mengelola emosi, memotivasi diri sendiri, mengenali emosi orang lain dan membina hubungan. Sumber utama penelitian berasal dari teks narasi pada cerpen Taher wa Nadia karya Amin Salamah yang diterbitkan pada tahun 2017. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik baca-catat. Teknik analisis data menggunakan analisis kualitatif interaktif dari Miles dan Huberman yang terdiri dari reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kecerdasan emosional tokoh utama dalam novel meliputi: 1) kemampuan antar tokoh utama dalam memotivasi diri untuk berhasil memanfaatkan situasi atau hambatan sebagai dorongan untuk berhasil mencari jalan keluar dari hutan tersebut, dan 2) kemampuan antar tokoh utama dalam membina hubungan dengan saling bekerja sama agar dapat melewati hambatan yang dilalui mereka di dalam hutan tersebut.

Kitab al-Qiraa’ah al-Rasyiidah al-Juz al-Awwal: Tahliil al-Qiyam al-Diiniyyat fi Nazhariyyat al-Imaam al-Ghazaalii wa ‘Alaaqatuhaa bi Ta’liim Mahaarah al-Qira’ah: كتاب القراءة الرشيدة الجزء الأول: تحليل القيم الدينية في نظرية الإمام الغزالي وعلاقتها بتعليم مهارة القراءة Bahjatul Waafiroh; Mukaromah, Muhimmatul; Mohamed Rady Mohamed Elpaz Elsheakh
TSAQOFIYA : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Arab Vol 7 No 1 (2025): Tsaqofiya: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Arab
Publisher : Jurusan Pendidikan Bahasa Arab IAIN Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21154/zxvqyk86

Abstract This study aims to identify the religious values embedded in the book "al-Qira'ah al-Rasyidah" and analyze it from the perspective of Imam al-Ghazali, and examine their correlation with reading skill acquisition. This research employs a qualitative method with content analysis on the first part of the book "al-Qira'ah al-Rasyidah". Data collection involved a thorough analysis of the text, identifying keywords, phrases, and themes related to religious values. These identified values were then compared and contrasted with the philosophical and pedagogical perspectives of Imam al-Ghazali to gain a deeper understanding of their significance. The findings reveal that the book is rich in religious values such as responsibility, sincerity, cooperation, honesty, and patience. These values not only support the development of reading skills but also contribute to the formation of a well-rounded student character. The study highlights a significant congruence between the values in the book and Imam al-Ghazali's perspective on character education. Both the book and Imam al-Ghazali emphasize the importance of integrating religious values into the learning process, recognizing that education should not only focus on intellectual development but also moral and spiritual growth. By analyzing the "al-Qira'ah al-Rasyidah" book through the lens of Imam al-Ghazali's thought, this study sheds light on the potential of Islamic educational texts to promote character development and foster a sense of responsibility and empathy among students. ملخص يهدف هذا البحث إلى تحديد القيم الدينية المضمنة في كتاب "القراءة الرشيدة" وتحليلها في نظرية الإمام الغزالي، ومعرفة علاقتها بتعليم مهارة القراءة. يستخدم هذا البحث المدخل النوعي. وأما منهجه فيستخدم البحث المكتبي بتحليل المحتوى للجزء الأول من كتاب "القراءة الرشيدة". تضمن جمع البيانات تحليلًا شاملاً للنص، وتحديد الكلمات الرئيسية والعبارات والموضوعات المتعلقة بالقيم الدينية. ثم تمت مقارنة هذه القيم المحددة ومقارنتها بالمنظورات الفلسفية والتربوية للإمام الغزالي للحصول على فهم أعمق لأهميتها. تكشف النتائج أن الكتاب غني بالقيم الدينية مثل المسؤولية والإخلاص والتعاون والصدق والصبر. ولا تدعم هذه القيم تنمية مهارات القراءة فحسب، بل تساهم أيضًا في تكوين شخصية الطالب المتكاملة. وتسلط الدراسة الضوء على التطابق الكبير بين القيم الواردة في الكتاب ووجهة نظر الإمام الغزالي في تعليم الشخصية. حيث يؤكد كل من الكتاب على أهمية دمج القيم الدينية في عملية التعلم، مع الاعتراف بأن التعليم لا ينبغي أن يركز فقط على التنمية الفكرية ولكن أيضًا على النمو الأخلاقي والروحي. ومن خلال تحليل كتاب "القراءة الرشيدة" من خلال نظرية الإمام الغزالي، يسلط هذا البحث الضوء على إمكانات النصوص التعليمية الإسلامية في تعزيز تنمية الشخصية وتعزيز الشعور بالمسؤولية والتعاطف بين الطلاب.

Cultural Representation and Women's Issues in the Film Wadjda: A Feminist Perspective Nabila, Choirunnisa; Yurisa, Penny Respati
TSAQOFIYA : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Arab Vol 7 No 1 (2025): Tsaqofiya: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Arab
Publisher : Jurusan Pendidikan Bahasa Arab IAIN Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21154/f1771q25

The film “Wadjda” is a distinctive work that provides insight into the lives of Saudi Arabian women, particularly within the context of a society deeply entrenched in patriarchal norms. The character of Wadjda symbolizes women's empowerment and embodies the ongoing struggle against inequality, highlighting the daily challenges women face in confronting gender discrimination. This study aims to analyze the representation of culture and women's issues, with a particular emphasis on the theme of gender equality as presented in “Wadjda”. Employing a qualitative descriptive approach, this research primarily focuses on the film “Wadjda”, directed by Haifaa Al-Mansour in 2012, and is analyzed through the lens of liberal feminist theory. Data collection utilizes the listen-read-record technique for the research object, while data analysis incorporates data reduction, data presentation, and verification methods. The findings reveal seven key issues related to gender inequality: the accessibility of freedom primarily for men, limited access for women due to unjust social norms, public harassment of women, women's aspirations for freedom and equality, the imbalance of power affecting the treatment of women, patriarchal traditions that restrict women's autonomy, and inequalities in marriage. This research is anticipated to contribute to the discourse on social change towards gender equality, as well as provide a deeper understanding of feminism through media representations, particularly in illustrating women's struggles within a culture that constrains them. Abstrak Film Wadjda merupakan karya yang unik menawarkan perspektif tentang kehidupan perempuan Arab Saudi, terutama dalam konteks masyarakat yang kental dengan norma patriarkal. Karakter Wadjda menjadi simbol pemberdayaan perempuan yang berjuang untuk melawan ketidaksetaraan, serta menggambarkan perjuangan sehari-hari perempuan dalam menghadapi diskriminasi gender. Penelitian ini bertujuan menganalisis representasi budaya dan isu perempuan dengan fokus pada kesetaraan gender yang diangkat dalam film Wadjda. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif, dengan sumber utama penelitian adalah film Wadjda yang disutradai oleh Haifaa Al-Mansour pada tahun 2012 dan dianalisis dengan pendekatan teori feminisme liberal. Metode pengumpulan data menggunakan teknik dengar-baca-rekam terhadap objek penelitian. Sedangkan analisis data menggunakan reduksi data, penyajian data dan verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan ada tujuh isu utama terkait ketidaksetaraan gender: kebebasan yang lebih mudah diakses oleh laki-laki, kurangnya akses perempuan akibat aturan sosial yang tidak adil, pelecehan publik terhadap perempuan, keinginan perempuan untuk kebebaasan dan kesetaraan, ketidaksimbangan kekuasaan yang mempengaruhi perlakuan terhadap perempuan, tradisi patriarkal yang membatasi otonomi perempuan, serta ketidaksetaraan dalam pernikahan. Penelitian ini diharapkan dapat memeberikan kontribusi pada diskusi tentang perubahan sosial menuju kesetaraan gender, serta memberikan wawasan lebih dalam studi feminisme melalui media, khususnya dalam menggambarkan perjuangan perempuan dalam budaya yang membatasi mereka.

Home Page

OAI Link

Editorial Team

Contact

Reviewer

Google Scholar

Contact Name
jamaluddin shiddiq

Contact Email
jamaluddin@iainponorogo.ac.id

Phone
+6281997924746

Journal Mail Official
jamaluddin@iainponorogo.ac.id

Editorial Address
Kampus I IAIN Ponorogo, Jalan Pramuka 156 Siman Ponorogo

Location
Kab. ponorogo,

Jawa timur

INDONESIA

Abstract

Abstract

Abstract

Abstract

Abstract

Abstract

Abstract

Abstract

Abstract

Abstract

Home Page

OAI Link

Editorial Team

Contact

Reviewer

Google Scholar

Contact Name jamaluddin shiddiq

Contact Email jamaluddin@iainponorogo.ac.id

Phone +6281997924746

Journal Mail Official jamaluddin@iainponorogo.ac.id

Editorial Address Kampus I IAIN Ponorogo, Jalan Pramuka 156 Siman Ponorogo

Location Kab. ponorogo, Jawa timur INDONESIA

Abstract

Abstract

Abstract

Abstract

Abstract

Abstract

Abstract

Abstract

Abstract

Abstract

Contact Name
jamaluddin shiddiq

Contact Email
jamaluddin@iainponorogo.ac.id

Phone
+6281997924746

Journal Mail Official
jamaluddin@iainponorogo.ac.id

Editorial Address
Kampus I IAIN Ponorogo, Jalan Pramuka 156 Siman Ponorogo

Location
Kab. ponorogo,

Jawa timur

INDONESIA