cover
Contact Name
Putu Sucita Yanthy
Contact Email
editorjkh@unud.ac.id
Phone
+6285102887878
Journal Mail Official
jkh@unud.ac.id
Editorial Address
editorjkh@unud.ac.id
Location
Kota denpasar,
Bali
INDONESIA
Jurnal Kepariwisataan dan Hospitalitas
Published by Universitas Udayana
ISSN : 9772581D     EISSN : 25810669     DOI : -
The journal is committed to a broad range of topics including tourism and travel management, leisure and recreation studies and the emerging field of event management. It contains both theoretical and applied research papers, and encourages the submission of the results of collaborative research undertaken between academia and industry.
Articles 245 Documents
Faktor penentu motivasi wisatawan melakukan wisata kuliner lokal di desa ubud Fransiska Dewi, Ni Putu; Ariani, Ni Made; Jamin Ariana, I Nyoman
Jurnal Kepariwisataan dan Hospitalitas Vol 8 No 1 (2024): Vol.8,No.1,2024
Publisher : DIPLOMA IV TOURISM PROGRAM STUDY, TOURISM FACULTY,UDAYANA UNIVERSITY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kuliner lokal merupakan salah satu cara terbaik untuk menikmati warisan budaya tak benda dan juga dapat mendukung produsen atau masyarakat lokal untuk memberikan hasil budidaya lokal agar menghasilkan makanan berkualitas bagi wisatawan. Setiap wisatawan memiliki motivasi yang bebeda dalam melakukan kegiatan wisata dan perbedaan ini tentunya mempengaruhi wisata jenis apa yang dilakukan oleh wisatawan tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik wisatawan yang melakukan wisata kuliner lokal di Desa Ubud dan untuk mengetahui faktor penentu motivasi wisatawan melakukan wisata kuliner lokal di Desa Ubud. Teknik penentuan jumlah sampel menggunakan rumus quota sampling, metode pengambilan sampel menggunakan Teknik accidental sampling dengan membagikan ke 100 orang responden. Teknik pengumpulan data yaitu dengan observasi, dokumentasi dan angket. Teknik analisis data kuantitatif yang terdiri dari statistik deskriptif menggunakan skala likert, statistik inferensia menggunakan teknik analisis faktor, pengujian instrument yaitu dengan uji validitas dan uji reliabilitas. Hasil penelitian menunjukkan karakteristik wisatawan yang melakukan wisata kuliner lokal di Desa Ubud berdasarkan tourist descriptor yaitu wisatawan perempuan yang belum menikah di usia antara 20tahun-25 tahun dengan latar belakang Pendidikan S1 yang bekerja sebagai karyawan swasta dan pendapatan antara Rp.1.000.000-Rp. 5.000.000. Sedangkan berdasarkan trip descriptor menunjukkan bahwa wisatawan yang datang yaitu dengan tujuan untuk berekreasi dimana lama tinggal yaitu 1-2hari, informasi didapatkan melalui sosial media dan bepergian menggunakan sepeda motor dengan pengeluaran antara Rp. 100.000-Rp. 500.000. Terdapat 4 faktor motivasi wisatawan yang memiliki nilai total of variance sebesar 64,142% dalam melakukan wisata kuliner lokal di Desa Ubud diantaranya motivasi emosional, harga, produk dan pelayanan. Faktor dominan wisatawan dalam melakukan wisata kuliner lokal di Desa Ubud adalah motivasi emosional yang memiliki nilai total of variance sebesar 41,171% yang terdiri dari 4 sub faktor yaitu strategis, kesenangan, kebanggaan dan rasa cinta.
Evaluasi implementasi sop (standard operational procedure) pelayanan waiter dan waitress di restoran bahagia selecta kota batu Umam, Dwinda Rizkia Rosyidatul; Mukti, Masetya; Zazilah, Auda Nuril
Jurnal Kepariwisataan dan Hospitalitas Vol 8 No 1 (2024): Vol.8,No.1,2024
Publisher : DIPLOMA IV TOURISM PROGRAM STUDY, TOURISM FACULTY,UDAYANA UNIVERSITY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi implementasi SOP Waiter dan Waitress yang ditetapkan oleh perusahaan. Ada 5 dimensi kualitas pelayanan yang dilihat, yakni, bukti langsung (X1), keandalan (X2), daya tanggap (X3), jaminan (X4) dan empati (X5). Intrumen penelitian ini adalah kuisioner dengan skala likert, masing-masing responden mengisi sebuah kuisioner yang berisi tentang ekspektasi dan persepsi. Pada penelitian ini akan dihitung gap 5 dari metode servqual yaitu gap antara ekspektasi dan persepsi. Diperoleh fakta bahwa terdapat tiga atribut yang memiliki gap terbesar gap untuk diperbaiki kualitasnya. Hal yang perlu diperbaiki adalah memberikan pelatihan sertifikasi setiap tahun dan mewajibkan semua waiter dan waitrees untuk memahami SOP yang telah ditentukan. Kata Kunci: SOP, GAP Analysis, Servqual GAP, Waiter dan Waitress, Restoran Bahagia Selecta
Potensi Pertunjukan Musik Sasando Grup Musik Nusa Tuak Sebagai Ataksi Wisata Wea, Novita Restiati Ina; Pradnyadari, I Gusti Agung
Jurnal Kepariwisataan dan Hospitalitas Vol 7 No 2 (2023): Vol.7,No.2,2023
Publisher : DIPLOMA IV TOURISM PROGRAM STUDY, TOURISM FACULTY,UDAYANA UNIVERSITY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Nusa Tenggara Timur memiliki beragam alat musik tradisional, salah satu di antaranya adalah Sasando. Alat musik ini cukup terkenal di kalangan masyarakat, namun tidak banyak yang memahami cara memainkannya, serta pelestariannya hanya dijumpai di sanggar atau pada saat pertunjukkan musik. Dengan melihat minimnya perhatian pada pelestarian musik sasando maka beberapa pemuda daerah berinisiatif melakukan pelestarian musik sasando dengan membuat grup musik Nusa Tuak. Sebagai sebuah produk yang dipromosikan dalam pertunjukan, memungkinkan musik sasando berpotensi sebagai atraksi wisata. Untuk dapat mengetahui hal tersebut, maka perlu dilakukan alanisis lebih mendalam terkait aspek-aspek pengembangan sebuah produk menjadi atraksi wisata. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui potensi pertunjukan musik sasando sebagai atraksi wisata, khususnya pada pertunjukan grup musik Nusa Tuak. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif, sedangkan teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara terstruktur dan studi pustaka teknik simak. Hasil penelitian menunjukan musik sasando berpotensi sebagai atraksi wisata karena sudah memenuhi beberapa kriteria aspek atraksi wisata yaitu: 1) aspek keunikan; 2)aspek estetis; dan 3) aspek ilmiah. Aspek keunikan yang dimaksud adalah keunikan yang terdapat dari alat musik sasando, alat musik pendukung pertunjukan, tenun ikat pada kostum anggota, dan penggunaan topi ti'i langga. Aspek keindahan dirasakan adalah melalui penggunaan pakaian dan atribut oleh para anggota, serta dari pemilihan lagu yang akan dipentaskan. Selanjutnya aspek ilmiah yang didapat adalah aspek sejarah dan musikologi yang sangat bermanfaat bagi pembaca.
Strategi Pemasaran Restoran Nelayan Sanur Bay Bali Suka Pratama, I Gede Yoga; Ariani, Ni Made; Astina, IB Ketut
Jurnal Kepariwisataan dan Hospitalitas Vol 7 No 1 (2023): Vol.7,No.1,2023
Publisher : DIPLOMA IV TOURISM PROGRAM STUDY, TOURISM FACULTY,UDAYANA UNIVERSITY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Nelayan Sanur Bay berada di kawasan strategis tepat di bibir pantai Sanur dengan pemandangan laut. Diantara restoran yang berada di kawasan tepi pantai sanur Nelayan Sanur Bay merupakan restoran yang paling menarik karena memiliki disain bangunan yang bagus. Namun karena dampak dari pandemi Covid-19 ini maka Nelayan Sanur Bay mengalami jumlah penurunan kunjungan wisatawan yang sangat signifikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor internal dan eksternal Nelayan Sanur Bay dan Merumuskan strategi pemasaran yang tepat dilakukan Nelayan Sanur Bay. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kualitatif dan kuantitatif, sumber data pada penelitian ini adalah data sekunder dan data primer dengan teknik observasi, wawancara, kuesioner dan dokumentasi. Analisis data dilakukan melalui dua tahap yaitu analisis deskriptif kuantatif dan analisis deskriptif kualitatif. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan : Kondisi internal Nelayan Sanur Bay memiliki produk yang beragam, berkualitas, citarasa yang khas, harga yang bervariasi, potongan harga, promosi dengan media sosial, pemandangan yang bagus arsitektur bangunann yang elegan. Kondisi eksternal Nelayan Sanur Bay pasokan bahan baku dengan kualitas yang baik, memiliki pesaing dinataranya Oomba Beach House, Bali Izakaya, Baramundi Restaurant dan Lilla Pantai,target pasar wisatawan yang ada di pantai sanur, penerapan PSBB (pembatsan sosial bersekala besar). pandemi COVID-19 berpengaruh terhadap kondisi ekonomi wisatawan. memanfaatkan teknologi sebagai sarana promosi. Strategi pemasaran Nelayan Sanur Bay berdasarkan analisis SWOT yaitu : Strategi Nelayan Sanur Bay berada di kuadran I dimana memiliki kekuatan yang digunakan untuk memanfaatkan peluang yang ada . Maka dari itu strategi yang tepat digunakan adalah penggunakaan strategi SO (Strength Opportunities) yaitu strategi meningkatkan dan mempertahankan keunggulan produk dengan menciptakan menu baru seperti varian sushi dan strategi meningaktkan dan mempertahankan promosi dengan memanfaatkan teknologi seperti pemanfaatan media Instagram, Facebook, Website dan juga media penjualan makanan online. Kata kunci : Strategi Pemasaran, Faktor eksternal, Faktor Internal.
Persepsi konsumen terhadap kualitas makanan di sabeen restaurant the haven seminyak, bali pada era pandemi covid-19 Pradhana, I Putu Adi; Putri Sri, Anak Agung; Sutaguna, I Nyoman Tri
Jurnal Kepariwisataan dan Hospitalitas Vol 8 No 1 (2024): Vol.8,No.1,2024
Publisher : DIPLOMA IV TOURISM PROGRAM STUDY, TOURISM FACULTY,UDAYANA UNIVERSITY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Pentingnya kualitas makanan yang akan disajikan kepada konsumen agar menciptakan kesan yang positif. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui persepsi konsumen terhadap kualitas makanan di Sabeen Restaurant The Haven Seminyak, Bali dan untuk mengetahui proses penyimpanan bahan makanan perishable dan groceries pada Hot Kitchen di Sabeen Restaurant The Haven Seminyak, Bali. Jenis data yang digunakan adalah data kuantitatif dan data kualitatif, sumber data yang digunakan yaitu data primer dan data sekunder. Teknik pengumpulan data dengan observasi, studi pustaka, wawancara, dokumentasi dan kuisioner. Teknik penentuan informan yaitu Purposive Sampling. Teknik penentuan sampel menggunakan rumus Slovin dan teknik pengambilan sampel menggunakan metode Quota Sampling. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskirptif-kuantitatif dengan skala likert. Hasil penelitian ini dengan 11 indikator kualitas makanan yaitu Warna, Penampilan, Rasa, Bentuk, Porsi, Tekstur, Aroma, Tingkat Kematangan, Temperatur, Freshness, Presentation, Well Cooked, Variety Of Food didapat nilai keseluruhan penilaian adalah 3,65 yang berada pada rentang 3,41 – 4,20 yang berarti mendapatkan penilaian Setuju yaitu, Warna mendapatkan penilaian sangat setuju, Penampilan sangat setuju, Rasa sangat setuju, Bentuk mendapatkan penilaian setuju , Porsi sangat setuju, Tekstur sangat setuju, Aroma sangat setuju, Tingkat Kematangan sangat setuju, Temperatur sangat setuju, Freshness sangat setuju, Presentation sangat setuju, Well Cooked sangat setuju, Variety Of Food sangat setuju. Penyimpanan bahan makanan pada Hot Kitchen Sabeen Restaurant juga mendapatkan rata-rata penilaian sebesar 4,8 yang berada pada rentang 4,21 – 5,00 yang berarti mendapatkan penilaian Sangat Setuju. Penyimpanan bahan makanan di Sabeen Restaurant menggunakan sistem FIFO (First In First Out). Saran yang dapat diberikan untuk pihak The Haven Seminyak, Bali adalah adanya penambahan kotak saran atau masukan pada area Sabeen Restaurant serta diadakannya pelatihan dan pemahaman kualitas makanan secara intensif untuk karyawan maupun trainee yang bekerja pada Sabeen Restaurant Seminyak. A. Kata Kunci : Persepsi, Konsumen, Kualitas Makanan
Efektivitas Promosi Iklan Melalui Media Sosial Dengan Metode EPIC Model Pada Cara Cara Inn Kuta, Bali Malau, Roberto; Sari, Ni Putu Ratna; Sulistyawati, Agung Sri
Jurnal Kepariwisataan dan Hospitalitas Vol 7 No 2 (2023): Vol.7,No.2,2023
Publisher : DIPLOMA IV TOURISM PROGRAM STUDY, TOURISM FACULTY,UDAYANA UNIVERSITY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Promosi adalah usaha yang dilakukan oleh perusahaan (hotel) untuk menciptakan kesadaran, memberitahukan, membujuk dan mempengaruhi konsumen untuk melakukan pembelian produk yang ditawarkan. Kegiatan promosi yang dilakukan sesuai dengan rencana pemasaran dan dikendalikan serta diarahkan dengan baik, diharapkan dapat berperan dengan baik dalam peningkatan penjualan. Selain itu, promosi yang baik juga dapat menjaga dan mempertahankan merek (brand) yang dimiliki perusahaan (hotel). Banyak cara yang dilakukan tiap usaha pariwisaata untuk memenangkan pasar seperti memasarkan produknya melalui media elektronik. Hal tersebut penting untuk mengkomunikasikan produk yang dimiliki terhadap minat konsumen pada saat ini. Salah satu cara yang dapat digunakan dalam melakukan komunikasi produk yaitu dengan cara melakukan promosi melalui iklan. Iklan adalah cara promosi produk dengan media elektronik, media cetak dan media social. Promosi yang dirasa efektif untuk saat ini yaitu promosi iklan melalui media social dikarenakan selain efektif dan efifsien, tidak memerlukan biaya banyak dan dapat dikerjakan dimana saja. Dalam laporan ini, penulis menggunakan 2 tujuan penelitian yakni : untuk mengetahui persepsi wisatawan terhadap promosi di Cara Cara Inn melalui media sosial, dan yang kedua untuk mengetahui efektivitas promosi iklan melalui media sosial dengan EPIC model di Cara Cara Inn. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data kualitatif dan data kuantitatif, teknik sampel yang digunakan yaitu dengan rumus slovin dengan jumlah responden yang didapat yaitu 100 responden. Teknik analisis data yang digunakan yaitu deskriptif dan kuantitatif menggunakan skala likert dan EPIC Model. Hasil Penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa persepsi wisatawan terhadap promosi iklan melalui media sosial yang dilakukan oleh Cara Cara Inn mendapatkan hasil yang baik, yaitu 4.3 empathy, 4.3 persuative, 4.09 impact, 4.09 communication. Lalu pada tujuan penelitian kedua, hasil menunjukan bahwa promosi iklan melalui media sosial dengan EPIC model di Cara Cara Inn sangat efektif dengan hasil EPIC Model 4.28. Kata Kunci : Promosi, EPIC Model, Media Iklan, Cara Cara Inn
Pengaruh kualitas makanan terhadap kepuasan pelanggan di pizza hut mall bali galleria Pawani, Kadek Wina; Putri Sri, Anak Agung; Putra, Agus Muriawan
Jurnal Kepariwisataan dan Hospitalitas Vol 8 No 1 (2024): Vol.8,No.1,2024
Publisher : DIPLOMA IV TOURISM PROGRAM STUDY, TOURISM FACULTY,UDAYANA UNIVERSITY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Kualitas makanan merupakan upaya restoran dalam meningkatkan minat pelanggan untuk datang berkunjung. Penelitian ini berlokasi di Pizza Hut Mall Bali Galeria dimana terjadi beberapa komplain terhadap kualitas makanan pada rentang tahun 2016 - 2020 keluhan ini disampaikan pelanggan di beberapa situs web. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kualitas makanan terhadap kepuasan pelanggan serta mengetahu variabel kualitas makanan yang paling memuaskan bagi pelanggan. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara, Dokumentasi, Studi Pustaka, serta penyebaran kuesioner. Teknik penentuan sampel menggunakan teknik nonprobability dan metode pengambilan sampel menggunakan teknik aksidental dengan 100 responden dari pelanggan yang berkunjung. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik analisi deskriptif kuantitatif terkait analisis regresi linier sederhana, analisis koefisien korelasi, analisis koefisien determinasi (r2), dan uji hipotesis penelitian menggunakan uji t dengan SPSS 23 for windows, Skala Likert dan deskriftif kualitatif. Hasil penelitian ini menggunakan analisis regresi sederhana memperoleh pola persamaan positif yaitu Y= 1.544 + 0,708. Hasil analisis koefisien korelasi menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang kuat antara variabel kualitas makanan terhadap kepuasan pelanggan dengan nilai person correlation sebesar 0,782. Kemudian hasil analisis koefisien determinasi (r2) diperoleh hasil persentase sumbangan pengaruh Kualitas makanan tehadap Kepuasan pelanggan sebesar 61,2% dan 38.2% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Hasil uji t menunjukkan bahwa variabel Kualitas makanan secara parsial berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap variabel kepuasan pelangga. Maka dapat disimpulkan bahwa kualitas makanan memiliki pengaruh terhadap kepuasan pelanggan dan variabel higienis serta rasa menjadi faktor yang paling memuaskan bagi pelanggan. Kata Kunci: Kualitas Makanan, Kepuasan Pelanggan, Komplain, Pizza Hut Mall Bali Galeria
Persepsi dan ekspektasi wisatawan terhadap kualitas makanan breakfast di restoran sun island hotel & spa kuta badung bali Veriawan, I Putu Mahendra SF; Putri Sri, Anak Agung; Arismayanti, Ni Ketut
Jurnal Kepariwisataan dan Hospitalitas Vol 7 No 2 (2023): Vol.7,No.2,2023
Publisher : DIPLOMA IV TOURISM PROGRAM STUDY, TOURISM FACULTY,UDAYANA UNIVERSITY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Persepsi Dan Ekspektasi Wisatawan Terhadap Kualitas Makanan Breakfast Di Restoran Sun Island Hotel & SPA Kuta Badung Bali I Putu Mahendra SF Veriawan1), Anak Agung Putri Sri2), Ni Ketut Arismayanti3) Program Studi Diploma IV Pariwisata, Fakultas Pariwisata, Univeristas Udayana Jalan DR.R.Goris No.7 Denpasar, Bali Email: mahendrasantaka98@gmail.com Abstrak Kualitas makanan pada restoran merupakan hal yang sangat penting demi kelancaran dan kemajuan sebuah restoran. Karena kualitas makanan yang baik dapat memberikan nilai kepuasan tersendiri kepada wisatawan, jika kualitas makanan yang disediakan tidak sesuai dengan harapan yang diingkan wisatawan maka akan membuat wisatawan kecewa dan menimbulkan rasa tidak puas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi dan ekspektasi wisatawan terhadap kualitas makanan breakfast di Restoran Sun Island Hotel & Spa Kuta Badung Bali. Penentuan sampel dalam penelitian ini menggunakan Accidental Sampling dari 100 responden yang didapatkan dari perhitungan rumus slovin. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis deskriptif kualitatif, analisis skala likert, importance performance analysis, dan analisis gap. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan yang menjadi variabel dengan kinerja tertinggi yaitu dimensi freshness dengan rata-rata 3,46 tergolong ke dalam kategori baik, dimensi yang memiliki penilaian kinerja terendah yaitu pada sub variabel freshness dengan rata-rata 3,21 tergolong ke dalam kategori cukup baik, sedangkan untuk penilaian tingkat kepentingan atau harapan, sub variabel yang memiliki penilaian tertinggi yaitu wellcooked dengan rata-rata 4,61 tergolong ke dalam kategori sangat penting, sedangkan sub variabel yang memiliki penilaian terendah yaitu sub variabel freshness dengan nilai rata-rata 4,44 tergolong kedalam kategori sangat penting. Kata Kunci: Ekspektasi, Kualitas Makanan, Breakfast Abstract The quality of food in a restaurant is very important for the smooth running and progress of a restaurant. Because good quality food can provide its own satisfaction value to tourists, if the quality of food provided is not in accordance with the expectations of tourists, it will make tourists disappointed and cause a sense of dissatisfaction. This study aims to determine the perceptions and expectations of tourists on the quality of breakfast food at the Sun Island Hotel & Spa Kuta Badung Bali Restaurant. Determination of the sample in this study using Accidental Sampling from 100 respondents obtained from the calculation of the formula Slovin. The data analysis technique used in this research is descriptive qualitative analysis, Likert scale analysis, importance performance analysis, and gap analysis. The results of this study can be concluded that the variable with the highest performance is the sub variable freshness with an average of 3.46 belonging to the good category, the sub variable that has the lowest performance appraisal, namely the sub variable freshness with an average of 3.21 belongs to the fairly good category. , while for the assessment of the level of importance or expectation, the sub variable that has the highest assessment, namely well- cooked with an average of 4.61 is classified as very important, while the sub variable that has the lowest assessment is the sub variable freshness with an average value of 4.44 belonging to the category very important. Key words: Expectations, Food Quality, Breakfast PENDAHULUAN Bali merupakan pulau yang memiliki berbagai destinasi pariwisata yang sangat terkenal dan banyak dikunjungi oleh wisatawan lokal maupun wisatawan asing. Pariwisata Bali memiliki daya tarik wisata alam, budaya maupun buatan yang sangat unik dan menakjubkan. Kemajuan sektor pariwisata di Bali dapat dilihat dari adanya perkembangan dan bertambahnya sarana dan prasarana pariwisata seperti akomodasi, transportasi, fasilitas rekreasi, hiburan, komunikasi, dan atraksi wisata. Pariwisata di Bali juga berperan dalam menciptakan lapangan kerja dan mengurangi pengangguran sekaligus menciptakan kesejahteraan masyarakat. Bali memiliki 8 Kabupaten dan 1 Kota Madya, salah satu Kabupaten yang memiliki tingkat kunjungan yang paling diminati sebagai tujuan wisata adalah Kabupaten Badung. Kabupaten Badung merupakan salah satu destinasi pariwisata di Provinsi Bali yang diminati oleh wisatawan karena memiliki keanekaragaman yang ditawarkan seperti akomodasi, fasilitas, rekreasi, hiburan, atraksi wisata, hotel dan restoran. Ada banyak akomodasi hotel yang ada di wilayah Badung salah satunya di daerah Kuta yaitu Sun Island Hotel & SPA Kuta Badung Bali. Hotel merupakan suatu tempat atau bangunan yang menyediakan jasa penginapan untuk umum yang memiliki fasilitas pelayanan makan dan minum yang dikelola secara komersial dengan imbalan pembayaran. Restoran Sun Island Hotel & SPA menyediakan jasa pelayanan makanan dan minuman baik itu breakfast, lunch, maupun dinner. Dalam penelitian ini mahasiswa membatasi hanya meneliti mengenai pelayanan breakfast nya saja. Dikarenakan setiap wisatawan yang menginap di hotel, harga kamar yang dipilih sudah mendapatkan breakfast. Restoran Sun Island Hotel & SPA Kuta menyediakan breakfast berupa prasaman yaitu wisatawan dipersilahkan untuk mengambil maupun memilih makanan yang telah disediakan di atas stall (meja prasmanan). Setiap hotel memiliki standar operasionalnya sendiri untuk setiap karyawannya dalam memproses dan menghasilkan makanan yang baik untuk dihidangkan kepada wisatawan. Makanan yang memiliki kualitas yang baik dapat memberikan nilai kepuasan tersendiri kepada wisatawan. Jumlah wisatawan yang melakukan breakfast di Sun Island Hotel & SPA Kuta Badung Bali mengalami fluktuasi yang dimana kondisi tidak tetap atau selalu berubah – ubah. Pada bulan agustus memiliki tingkat kunjungan terbanyak dengan jumlah yaitu 4.541, selanjutnya pada bulan Januari memiliki tingkat kunjungan terendah yaitu sebanyak 2.594. Jumlah kunjungan yang menurun ini dikarenakan adanya banyak hotel yang menawarkan produk dan harga yang bersaing disekitar Jalan Kartika Plaza, sehingga cukup berdampak pada jumlah tamu yang melakukan breakfast di Sun Island Hotel & SPA Kuta Badung Bali. Tidak semua wisatawan beranggapan positif terhadap kualitas makanan yang di sajikan di restoran tersebut, pada restoran ini terdapat beberapa kendala dan keluhan wisatawan. Terdapat jenis komplain yang ada pada Restoran Sun Island Hotel & SPA Kuta Badung Bali mengenai kualitas dari makanan breakfast yang disediakan. Adapun keluhan dari wisatawan mengenai kualitas makanan breakfast, maka dari itu pihak dari Food & Beverage Product melakukan berbagai cara untuk meminimalisir komplain dengan memperbaiki resep dan menambahkan beberapa menu makanan breakfast yang baru untuk meningkatkan kepuasan wisatawan. Dari adanya permasalahan tersebut maka perlunya penanganan terhadap kualitas makanan breakfast untuk mencegah menurunnya minat dan kepercayaan wisatawan terhadap kualitas makanan breakfast. Berdasarkan permasalahan diatas penulis berniat untuk melakukan penelitian mengenai Persepsi dan Ekspektasi Wisatawan Terhadap Kualitas Makanan Breakfast di Restoran Sun Island Hotel & SPA Kuta Badung Bali. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di Restoran Sun Island Hotel & SPA Kuta Badung Bali yang berlokasi di jalan Kartika Plaza No 88 Kuta Badung Bali. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Data kualitatif meliputi sejarah Sun Island Hotel & SPA Kuta Badung Bali, gambaran umum Sun Island Hotel & SPA Kuta Badung Bali, job deskripsi staff Sun Island Hotel & SPA Kuta Badung Bali sedangkan Data kuantitatif dalam penelitian ini meliputi data kujungan wisatawan pada Sun Island Hotel & SPA Kuta Badung Bali. Sumber data dalam penelitian ini menggunakan dua jenis sumber data yaitu data primer dan data sekunder. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu, observasi, wawancara, kuesioner, dan studi kepustakaan. Teknik penentuan informan dalam penelitian ini menggunakan teknik Purposive Sampling. Purposive Sampling merupakan teknik untuk menentukan informan kunci dan pangkal yang akan diwawancarai. Dengan teknik ini diharapkan mampu memperoleh informasi atau data yang lebih lengkap. Tujuan penggunaan Purposive Sampling adalah untuk memperoleh informasi atau data yang lengkap dari orang-orang yang mengetahui dan memahami titik permasalahan. Informan kunci dalam penelitian ini adalah Manajer Sun Island Hotel & SPA Kuta Badung Bali. Informan pangkal dalam penelitian ini adalah staff kitchen Sun Island Hotel & SPA Kuta Badung Bali. Teknik Penentuan Sampel menggunakan rumus slovin dengan tingkat kesalahan sebesar 10 persen didapatkan jumlah sampel sebanyak 100 responden yang dicari dengan menggunakan Accidental Sampling atau berdasarkan kebetulan yaitu siapa saja yang kebetulan bertemu dengan peneliti. Teknik analisis data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah Analisis Deskriptif Kualitatif, Analisis Skala Likert, Analisis GAP, dan Importance Performance Analysis (IPA). HASIL DAN PEMBAHASAN Sun Island Seminyak merupakan awal dari berdirinya Sun Island Hotel. Hotel ini mulai dibangun pada awal tahun 2006 dan tepatnya pada tanggal 24 November 2006, dibawah manajemen Aston International mulai beroperasi dan berubah namanya menjadi Aston Sun Island Villas & Spa, Seminyak. Dibangun awal Februari 2010, Sun Island Hotel Kuta yang berlokasi di Jl. Kartika Plaza, berada dibawah naungan PT. Sun Island Tuban selaku Pemilik dan Operator, bekerjasama dengan beberapa perencana arsitek, construction management dan kontraktor yang professional. Sun Island Hotel Kuta memiliki 129 kamar dan suites dengan fasilitas pelayanan kamar bintang 5. Design kontemporer yang elegan berpadu dengan arsitektur tradisional Bali yang menginspirasi semua fasilitas dan amanities. Terletak pada lokasi yang paling strtategis di Kuta, hanya 5 menit berjalan kaki ke panti Kuta, Discovery Mall, Traditional Art Market dan Waterboom. Karakteristik wisatawan yang mengunjungi Restoran Island Hotel & SPA Kuta Badung Bali diklasifikasikan berdasarkan Jenis Kelamin, Usia, Asal Negara berdasarkan Benua, Pekerjaan, Intensitas Kunjungan, serta Motivasi Kunjungan ke Restoran Sun Island Hotel & SPA Kuta Badung Bali. Jenis kelamin Laki-laki dengan jumlah 44 orang dan untuk jenis kelamin Perempuan dengan jumlah 56 orang. Rentang usia dari 17 tahun sampai usia 25 tahun dengan jumlah sebanyak 23 orang, rentang usia dari 26 tahun sampai usia 38 tahun dengan jumlah sebanyak 46 orang dan diatas usia 39 tahun dengan jumlah sebanyak 31 orang. Karakteristik asal negara berdasarkan Benua, Eropa sebanyak 18 orang, Asia sebanyak 47 orang, Amerika sebanyak 4 orang , dan Australia sebanyak 31 orang. Karakteristik berdasarkan Pekerjaan, Pegawai Swasta sebanyak 35 orang, Wiraswasta sebanyak 45 orang, Pelajar atau Mahasiswa 16 orang dan Lainnya sebanyak 4 orang. Karakteristik berdasarkan Intensitas Kunjungan terbanyak adalah satu kali dengan jumlah sebanyak 68 orang, Intensitas kunjungan dua kali dengan jumlah 18 orang, dan Intensitas kunjungan lebih dari tiga kali dengan jumlah 14 orang. Karakteristik berdasarkan Motivasi Kunjungan yaitu paling banyak adalah liburan dengan jumlah sebanyak 84 orang, dan motivasi kunjungan karena bisnis sebanyak 16 orang. Persepsi dan Ekspektasi Wisatawan Terhadap Kualitas Makanan Breakfast di Restoran Sun Island Hotel & SPA Kuta Badung Bali. Untuk mengetahui persepsi dan ekspektasi wisatawan terhadap kualitas makanan breakfast di Restoran Sun Island Hotel & SPA Kuta Badung Bali dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada wisatawan terdiri atas pernyataan mengenai pengukuran tingkat kinerja dan tingkat kepentingan/harapan (ekspektasi) wisatawan terhadap kualitas makanan. Hasil penilaian penyebaran kuesioner, dengan penilaian terhadap Freshness, Presentasion, Well cooked, dan Variety of Food. Persepsi dan Ekspektasi Wisatawan Terhadap Kualitas Makanan (Freshness) di Restoran Sun Island Hotel & SPA Kuta Badung Bali. Menunjukkan pada indikator pertama “Makanan yang disajikan memiliki aroma yang sedap, dan dapat menggugah selera makan wisatawan” dari sebaran kuesioner terhadap 100 responden yang di olah menggunakan perhitungan skala likert didapatkan hasil dari tingkat kinerja dengan total skor sebanyak 346 dengan rata-rata 3,46 tergolong kedalam kategori Baik. Sedangkan untuk tingkat kepentingan atau ekspektasi (harapan) didapatkan hasil dengan total skor 446 dengan rata-rata 4,46 tergolong kedalam kategori Sangat Penting. Pada indikator kedua “Makanan yang disajikan memiliki warna terlihat segar/tidak pucat, serasi dan dapat menarik perhatian wisatawan” dari sebaran kuesioner terhadap 100 responden yang di olah menggunakan perhitungan skala likert didapatkan hasil dari tingkat kinerja dengan total skor sebanyak 335 dengan rata-rata 3,35 termasuk kedalam kategori Cukup Baik. Sedangkan untuk tingkat kepentingan atau ekspektasi (harapan) didapatkan hasil dengan total skor 444 dengan rata-rata 4,44 tergolong kedalam kategori Sangat Penting. Pada indikator ketiga “Makanan yang disajikan memiliki tekstur yang crispy/renyah dan terasa empuk/lunak (tidak keras)” dari sebaran kuesioner terhadap 100 responden yang di olah menggunakan perhitungan skala likert didapatkan hasil dari tingkat kinerja dengan total skor sebanyak 343 dengan rata-rata 3,43 termasuk kedalam kategori Baik. Sedangkan untuk tingkat kepentingan atau ekspektasi (harapan) didapatkan hasil dengan total skor 453 dengan rata-rata 4,53 tergolong kedalam kategori Sangat Penting. Pada indikator keempat “Makanan yang disajikan memiliki tekstur yang crispy/renyah dan terasa empuk/lunak (tidak keras)” dari sebaran kuesioner terhadap 100 responden yang di olah menggunakan perhitungan skala likert didapatkan hasil dari tingkat kinerja dengan total skor sebanyak 321 dengan rata-rata 3,21 termasuk kedalam kategori Cukup Baik. Sedangkan untuk tingkat kepentingan atau ekspektasi (harapan) didapatkan hasil dengan total skor 448 dengan rata-rata 4,48 tergolong kedalam kategori Sangat Penting. Persepsi dan Ekspektasi Wisatawan Terhadap Kualitas Makanan (Presentasion) di Restoran Sun Island Hotel & SPA Kuta Badung Bali. Menunjukkan pada indikator kelima “Bentuk dari makanan yang disajikan terlihat unik dan menarik” dari sebaran kuesioner terhadap 100 responden yang di olah menggunakan perhitungan skala likert didapatkan hasil dari tingkat kinerja dengan total skor sebanyak 335 dengan rata-rata 3,35 tergolong kedalam kategori Cukup Baik. Sedangkan untuk tingkat kepentingan atau ekspektasi (harapan) didapatkan hasil dengan total skor 445 dengan rata-rata 4,45 tergolong kedalam kategori Sangat Penting. Pada indikator keenam “Garnish pada makanan yang disajikan sesuai dengan rasa hidangan agar penampilan dapat terlihat menarik” dari sebaran kuesioner terhadap 100 responden yang di olah menggunakan perhitungan skala likert didapatkan hasil dari tingkat kinerja dengan total skor sebanyak 338 dengan rata-rata 3,38 termasuk kedalam kategori Cukup Baik. Sedangkan untuk tingkat kepentingan atau ekspektasi (harapan) didapatkan hasil dengan total skor 448 dengan rata-rata 4,48 tergolong kedalam kategori Sangat Penting. Persepsi dan Ekspektasi Wisatawan Terhadap Kualitas Makanan (Well cooked) di Restoran Sun Island Hotel & SPA Kuta Badung Bali. Menunjukkan pada indikator ketujuh “Makanan yang disajikan untuk wisatawan harus dimasak hingga matang sempurna akan tetapi tidak sampai gosong (overcooked)” dari sebaran kuesioner terhadap 100 responden yang di olah menggunakan perhitungan skala likert didapatkan hasil dari tingkat kinerja dengan total skor sebanyak 338 dengan rata-rata 3,38 tergolong kedalam kategori Cukup Baik. Sedangkan untuk tingkat kepentingan atau ekspektasi (harapan) didapatkan hasil dengan total skor 447 dengan rata-rata 4,47 tergolong kedalam kategori Sangat Penting. Pada indikator kedelapan “Makanan yang disajikan untuk wisatawan harus dimasak dengan waktu yang tepat sehingga bumbu dapat meresap kedalam makanan” dari sebaran kuesioner terhadap 100 responden yang di olah menggunakan perhitungan skala likert didapatkan hasil dari tingkat kinerja dengan total skor sebanyak 345 dengan rata-rata 3,45 termasuk kedalam kategori Baik. Sedangkan untuk tingkat kepentingan atau ekspektasi (harapan) didapatkan hasil dengan total skor 461 dengan rata-rata 4,61 tergolong kedalam kategori Sangat Penting. Pada indikator kesembilan “Makanan yang disajikan untuk wisatawan harus disajikan dengan suhu yang tepat guna mempertahankan cita rasa dan aroma dari makanan” dari sebaran kuesioner terhadap 100 responden yang di olah menggunakan perhitungan skala likert didapatkan hasil dari tingkat kinerja dengan total skor sebanyak 345 dengan rata-rata 3,45 termasuk kedalam kategori Baik. Sedangkan untuk tingkat kepentingan atau ekspektasi (harapan) didapatkan hasil dengan total skor 444 dengan rata-rata 4,44 tergolong kedalam kategori Sangat Penting. Persepsi dan Ekspektasi Wisatawan Terhadap Kualitas Makanan (Variety of Food) di Restoran Sun Island Hotel & SPA Kuta Badung Bali. Menunjukkan pada indikator kesepuluh “Makanan yang disajikan memiliki varian yang sesuai dengan selera wisatawan” dari sebaran kuesioner terhadap 100 responden yang di olah menggunakan perhitungan skala likert didapatkan hasil dari tingkat kinerja dengan total skor sebanyak 341 dengan rata-rata 3,41 tergolong kedalam kategori Baik. Sedangkan untuk tingkat kepentingan atau ekspektasi (harapan) didapatkan hasil dengan total skor 449 dengan rata-rata 4,49 tergolong kedalam kategori Sangat Penting. Analisa GAP antara Ekspektasi dan Persepsi Wisatawan Terhadap Kualitas Makanan Breakfast di Restoran Sun Island Hotel & SPA Kuta Badung Bali. Perhitungan gap menggunakan nilai rata-rata skor dari setiap indikator kepentingan dan kinerja yang ada pada penelitian ini, kemudian skor rata-rata dari kinerja dikurangi skor rata-rata dari kepentingan. Jika skor bernilai negatif menunjukkan bahwa terdapat indikasi adanya gap kualitas pada indikator tersebut. Sedangkan skor bernilai positif menunjukkan indikasi kualitas yang cukup memuaskan wisatawan. Tabel 1. GAP Mean antara Ekspektasi dan Persepsi Wisatawan Terhadap Kualitas Makanan Breakfast di Restoran Sun Island Hotel & SPA Kuta Badung Bali. No Indikator Tingkat kesesuaian GAP Performance (P) Expetation (E) (P-E) Freshness 1. Makanan yang disajikan memiliki aroma yang sedap, dan dapat menggugah selera makan wisatawan 3,46 4,46 -1 2. Makanan yang disajikan memiliki warna terlihat segar/tidak pucat, serasi dan dapat menarik perhatian wisatawan 3,35 4,44 -1,09 3. Makanan yang disajikan memiliki tekstur yang crispy/renyah dan terasa empuk/lunak (tidak keras) 3,43 4,53 -1,1 4. Makanan yang disajikan memiliki cita rasa yang lezat ketika dimakan 3,21 4,48 -1,27 Presentasion 5. Bentuk dari makanan yang disajikan terlihat unik dan menarik 3,35 4,45 -1,1 6. Garnish pada makanan yang disajikan sesuai dengan rasa hidangan agar penampilan dapat terlihat menarik 3,38 4,48 -1,1 Well cooked 7. Makanan yang disajikan untuk wisatawan harus dimasak hingga matang sempurna akan tetapi tidak sampai gosong (overcooked) 3,38 4,47 -1,09 8. Makanan yang disajikan untuk wisatawan harus dimasak dengan waktu yang tepat sehingga bumbu dapat meresap kedalam makanan 3,35 4,61 -1,26 9. Makanan yang disajikan untuk wisatawan harus disajikan dengan suhu yang tepat guna mempertahankan cita rasa dan aroma dari makanan 3,45 4,44 -0,99 Variety of Food 10. Makanan yang disajikan memiliki varian yang sesuai dengan selera wisatawan 3,41 4,49 -1,08 Sumber: Hasil penelitian, 2020. Berdasarkan Tabel 1. dapat dilihat bahwa semua gap memiliki nilai negatif. Gap paling kecil terletak pada indikator Makanan yang disajikan memiliki cita rasa yang lezat ketika dimakan Sebesar -1,27, sedangkan Gap paling besar terletak pada indikator Makanan yang disajikan untuk wisatawan harus disajikan dengan suhu yang tepat guna mempertahankan cita rasa dan aroma dari makanan dengan nilai gap sebesar -0,99. Tingkat Kesesuaian Ekspektasi dan Persepsi Wisatawan Terhadap Kualitas Makanan Breakfast di Restoran Sun Island Hotel & SPA Kuta Badung Bali. Dalam mencari tingkat kesesuaian dari semua indikator kualitas makanan breakfast di Restoran Sun Island Hotel & SPA Kuta Badung Bali, maka cara yang dilakukan untuk memperoleh tingkat kesesuaian responden adalah dengan rumus sebagai berikut: Rumus: Tki = x 100% Keterangan: Tki = Tingkat kesesuaian responden Xi = Skor penilaian kinerja/persepsi Yi = Skor penilaian kepentingan/harapan Tabel 2. Tingkat Kesesuaian Ekspektasi dan Persepsi Wisatawan terhadap Kualitas Makanan Breakfast di Restoran Sun Island Hotel & SPA Kuta Badung Bali. No Indikator Skor Penilaian Ekspektasi Skor Penilaian Kinerja Y X Tingkat Kesesuaian (%) Freshness 1. Makanan yang disajikan memiliki aroma yang sedap, dan dapat menggugah selera makan wisatawan 446 346 4,46 3,46 77,57 2. Makanan yang disajikan memiliki warna terlihat segar/tidak pucat, serasi dan dapat menarik perhatian wisatawan 444 335 4,44 3,35 75,45 3. Makanan yang disajikan memiliki tekstur yang crispy/renyah dan terasa empuk/lunak (tidak keras) 453 343 4,53 3,43 75,71 4. Makanan yang disajikan memiliki cita rasa yang lezat ketika dimakan 448 321 4,48 3,21 71,65 Presentasion 5. Bentuk dari makanan yang disajikan terlihat unik dan menarik 445 335 4,45 3,35 75,28 6. Garnish pada makanan yang disajikan sesuai dengan rasa hidangan agar penampilan dapat terlihat menarik 448 338 4,48 3,38 75,44 Well cooked 7. Makanan yang disajikan untuk wisatawan harus dimasak hingga matang sempurna akan tetapi tidak sampai gosong (overcooked) 447 338 4,47 3,38 75,61 8. Makanan yang disajikan untuk wisatawan harus dimasak dengan waktu yang tepat sehingga bumbu dapat meresap kedalam makanan 461 335 4,61 3,35 72,66 9. Makanan yang disajikan untuk wisatawan harus disajikan dengan suhu yang tepat guna mempertahankan cita rasa dan aroma dari makanan 444 345 4,44 3,45 77,70 Variety of Food 10. Makanan yang disajikan memiliki varian yang sesuai dengan selera wisatawan 449 341 4,49 3,41 75,94 Sumber: Hasil Penelitian, 2020. Berdasarkan Tabel 2. memperoleh hasil tingkat kesesuaian dengan total nilai yaitu sebesar 75 persen, hal ini membuat wisatawan yang melakukan breakfast memiliki kenyataan kualitas makanan breakfast cukup sesuai dengan yang diharapkan. Karena rata-rata dari keseluruhan indikator sama dengan tingkat kesesuaian yaitu sebesar 75 persen, indikator yang paling rendah ada pada Makanan yang disajikan memiliki cita rasa yang lezat ketika dimakan, dengan nilai tingkat kesesuaian yaitu sebesar 71 persen, sehingga indikator tersebut perlu diperbaiki dan mendapat prioritas. Uji Beda t Dalam penelitian ini digunakan paired sample t test untuk membandingkan perbedaan mean antara ekspektasi (harapan) dan persepsi wisatawan dan mengetahui apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara ekspektasi (harapan) dan persepsi wisatawan. Dikatakan terdapat perbedaan yang signifikan jika sig < 0,05. Tabel 3. Uji Beda Paried Sample t-test Mean t df Sig. (2-tailed) Importance- Performance -1.10800 -37.989 9 .000 Sumber: Data kuesioner, diolah, 2020. Berdasarkan Tabel 3. dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan antara ekspektasi (harapan) dan persepsi wisatawan terhadap kualitas makanan breakfast di Restoran Sun Island Hotel & SPA Kuta Badung Bali yang signifikan. Hal ini dikarenakan nilai sig dari hasil uji paired sample t test sebesar 0,000 yaitu lebih kecil dari 0,05. Diagram Kartesius Membuat grafik analisis kepentingan kinerja / importance performance analysis (IPA) menggunakan diagram kartesius. Diagram kartesius merupakan suatu bangunan dibagi atas empat bagian yang memiliki dua garis tegak lurus pada titik (X, Y) sebagai pembatas, dimana X merupakan rata-rata persepsi tingkat kinerja terhadap seluruh atribut dan Y adalah rata-rata tingkat kepentingan terhadap seluruh indikator yang mempengaruhi kepuasan wisatawan yang melakukan Breakfast di Restoran Sun Island Hotel & SPA Kuta Badung Bali atas kualitas makanan. Terdapat rumus untuk menentukan titik potong antara sumbu X dan sumbu Y yaitu dengan perhitungan rata-rata tingkat kepentingan dan persepsi dengan seluruh indikator, sebagai berikut. Rumus: = dan = Keterangan: = Bobot rata-rata tingkat penilaian kinerja atribut = Bobot rata-rata tingkat penilaian kepentingan atribut K = Jumlah Atribut Maka akan didapat nilai titik potong pada masing-masing sumbu sebagai berikut: = = 3,37 dan = = 4,48 Setelah mendapat titik potong sumbu X dan sumbu Y maka akan terbentuk diagram yang selanjutnya diisi sesuai dengan nilai masing-masing indikator yang terdapat pada Tabel hasil kuesioner Persepsi dan Ekspektasi Wisatawan terhadap Kualitas Makanan Breakfast di Restoran Sun Island Hotel & SPA Kuta badung Bali. Maka akan diketahui letak setiap indikator dalam Diagram Kartesius yang terdiri dari empat kuadran, didapatlah bentuk Diagram Kartesius sebagai berikut. Gambar 1. Diagram Kartesius Kualitas Makanan Breakfast di Restoran Sun Island Hotel & SPA Kuta Badung Bali (Sumber: Hasil Penelitian, 2020). Berdasarkan Gambar 1. Diagram Kartesius dapat dilihat bahwa letak dari setiap indikator yang merupakan penilaian ekspektasi (harapan) tingkat kepuasan wisatawan terhadap kualitas makanan Breakfast di Restoran Sun Island Hotel & SPA Kuta Badung Bali dibagi menjadi empat kuadran, yaitu: Kuadran A Kuadran A menunjukkan indikator yang dianggap penting oleh wisatawan, sedangkan kinerja belum memuaskan bagi wisatawan. Jadi indikator ini perlu diperhatikan oleh Food & Beverage Product di Sun Island Hotel & SPA Kuta Badung Bali dikarenakan kinerjanya masih kurang memuaskan bagi wisatawan. Makanan yang disajikan memiliki cita rasa yang lezat ketika dimakan (Indikator 4) Makanan yang disajikan untuk wisatawan harus dimasak dengan waktu yang tepat sehingga bumbu dapat meresap kedalam makanan (Indikator 8) Kuadran B Pada kuadran B menunjukkan indikator yang sangat penting untuk tingkat kepuasan wisatawan terhadap kualitas makanan Breakfast di Restoran Sun Island Hotel & SPA Kuta Badung Bali sudah memberikan kualitas makanan yang baik sehingga perlu untuk dipertahankan oleh pihak hotel Sun Island Hotel & SPA Kuta Badung Bali. Makanan yang disajikan memiliki tekstur yang crispy/renyah dan terasa empuk/lunak (tidak keras) (Indikator 3) Garnish pada makanan yang disajikan sesuai dengan rasa hidangan agar penampilan dapat terlihat menarik (Indikator 6) Makanan yang disajikan memiliki varian yang sesuai dengan selera wisatawan (Indikator 10) Kuadran C Kuadran C merupakan indikator yang dimana tidak terlalu diharapkan oleh wisatawan dan karyawan Food & Beverage Product tidak melakukan kinerja dengan baik. Jadi Food & Beverage Product di Sun Island Hotel & SPA Kuta Badung Bali tidak perlu terlalu memperhatikan indikator yang ada didalamnya. Makanan yang disajikan memiliki warna terlihat segar/tidak pucat, serasi dan dapat menarik perhatian wisatawan (Indikator 2) Bentuk dari makanan yang disajikan terlihat unik dan menarik (Indikator 5) Kuadran D Kuadran D indikator yang berada didalamnya kurang diharapkan oleh wisatawan tetapi Food & Beverage Product di Sun Island Hotel & SPA Kuta Badung Bali melakukannya dengan sangat baik sehingga dinilai terlalu berlebihan. Makanan yang disajikan memiliki aroma yang sedap, dan dapat menggugah selera makan wisatawan (Indikator 1) Makanan yang disajikan untuk wisatawan harus dimasak hingga matang sempurna akan tetapi tidak sampai gosong (overcook) (Indikator 7) Makanan yang disajikan untuk wisatawan harus disajikan dengan suhu yang tepat guna mempertahankan cita rasa dan aroma dari makanan (Indikator 9) SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan hasil perhitungan kuesioner yang diberikan kepada wisatawan terhadap Persepsi wisatawan terhadap kualitas makanan Breakfast di Restoran Sun Island Hotel & SPA Kuta Badung Bali yaitu memperoleh nilai dengan total skor 3377 dengan rata-rata 3,37 yang dapat dikategorikan Cukup Baik dan wisatawan yang melakukan breakfast merasa cukup puas dengan kualitas makanan breakfast dari 10 indikator. Kemudian pada tingkat kepentingan kepuasan wisatawan yaitu memperoleh total skor 4485 dengan rata-rata 4,48 yang dapat dikategorikan sangat penting dari 10 indikator kuesioner yang disebarkan.Dari hasil pemetaan diagram kartesius dan tingkat kesesuaian dari masing-masing dimensi maka didapatkan bahwa indikator yang dinilai wisatawan yang melakukan Breakfast di Restoran Sun Island Hotel & SPA Kuta Badung Bali mendapatkan prioritas dalam meningkatkan kualitas makanan Breakfast di Restoran Sun Island Hotel & SPA Kuta Badung Bali sebagai berikut. Makanan yang disajikan memiliki cita rasa yang lezat ketika dimakan harus mendapat prioritas karena dalam kualitas makanan Breakfast di Restoran Sun Island Hotel & SPA Kuta Badung Bali letak indikator yang berada di kuadran A memiliki nilai tingkat kesesuaian 71 persen Makanan yang disajikan kepada wisatawan harus dimasak dengan waktu yang tepat sehingga bumbu dapat meresap kedalam makanan harus mendapat prioritas karena dalam kualitas makanan Breakfast di Restoran Sun Island Hotel & SPA Kuta Badung Bali letak indikator berada di kuadran A memiliki nilai tingkat kesesuaian yaitu 72 persen sehingga perlu di tingkatkan oleh Sun Island Hotel & SPA Kuta Badung Bali. Adapun Indikator yang harus dipertahankan oleh pihak Food & Beverage Product di Sun Island Hotel & SPA Kuta Badung Bali sebagai berikut: Makanan yang disajikan memiliki tekstur yang crispy/renyah dan terasa empuk/lunak (tidak keras) (Indikator 3) Garnish pada makanan yang disajikan sesuai dengan rasa hidangan agar penampilan dapat terlihat menarik (Indikator 6) Makanan yang disajikan memiliki varian yang sesuai dengan selera wisatawan (Indikator 10) Saran Sun Island Hotel & SPA Kuta Badung Bali khususnya seluruh karyawan Food & Beverage Product diharapkan untuk mampu meningkatkan dan memperbaiki indikator (4) yaitu Makanan yang disajikan memiliki rasa yang lezat ketika dimakan dengan cara memperbaharui resep yang ada dan juga pada indikator (8) yaitu Makanan yang disajikan kepada wisatawan harus dimasak dengan waktu yang tepat sehingga bumbu dapat meresap kedalam makanan dengan cara mempelajari teknik memasak dan memahami betul bagaimana cara memasak dengan baik dan benar sehingga masakan tersebut sudah sesuai dengan standar hotel. Sebaiknya pihak Food & Beverage mempertahankan indikator atau faktor yang mendapatkan hasil persepsi Baik dari wisatawan yang melakukan Breakfast di Restoran Sun Island Hotel & SPA Kuta Badung Bali sehingga dapat memberikan suatu kualitas makanan yang baik bagi wisatawan dan akan memberikan dampak yang baik untuk hotel atas kualitas makanan breakfast yang dirasakan oleh wisatawan yang melakukan Breakfast di Restoran Sun Island Hotel & SPA Kuta Badung Bali dan menjadi Hotel yang Baik untuk kedepannya. Ucapan Terima Kasih Puja dan Puji syukur penulis haturkan kehadirat Ida Sang Hyang Widhi Wasa atau Tuhan Yang Maha Esa, jurnal ini dapat diselesaikan dengan judul “Persepsi dan Ekspektasi Wisatawan Terhadap Kualitas Makanan Breakfast Di Restoran Sun Island Hotel & SPA Kuta Badung Bali, tak lupa Penulis mengucapkan terimakasih kepada dosen pembimbing yang senantiasa memberikan bimbingan yang baik dari awal hingga akhir penulisan jurnal ini, tidak lupa penulis juga mengucapkan terimakasih kepada Bapak dan Ibu dosen serta staff fakultas pariwisata Universitas Udayana yang telah membantu penulis dalam hal administrasi, serta doa dari Orang Tua dan dukungan dari teman teman semuanya. DAFTAR PUSTAKA Andika, C., Kasmita, K., & Pasaribu, P. 2017. “Pengaruh Kualitas Makanan Pada Menu Breakfast Terhadap Kepuasan Tamu Di Restaurant Jam Balero Hotel Pusako Bukittinggi”. E-Journal Home Economic and Tourism, 15(2). Anggraini, L. 2014. “Analisis Persepsi Konsumen Menggunakan Metode Importance Performance Analysis dan Customer Satisfaction Index (Studi Kasus Di Ria Djenaka Coffee & Resto, Malang)”. (Doctoral dissertation, Universitas Brawijaya). Amaliyah, N. 2017. “Penyehatan Makanan dan Minuman”. Arismayanti, N. K., Budiarsa, M., Bakta, I. M., & Pitana, I. G. 2020. “Model of Quality Bali Tourism Development Based On Destination and Tourists Experience”. Badan Pusat Statistik Provinsi Bali, 2019. Kunjungan Wisatawan Mancanegara ke Bali per Bulan, 2015-2018. Provinsi Bali: Badan Pusat Statistik diakses pada tahun 2019. Dwiastari, N. K. R. 2018. Dalam skripsi “Pengaruh Kualitas Pelayanan Food & Beverage Service dan Kualitas Makanan Terhadap Minat Beli Wisatawan di Restoran Holiday Inn Resort Bali Benoa”. Evirasanti, M., Rahyuda, K., & Yasa, N. N. K. 2016. “Pengaruh Kualitas Makanan, Kualitas Layanan dan Lingkungan Fisik Terhadap Kepuasan dan Behavioral Intentions”. Faisal, R. 2017. “Persepsi dan Ekspektasi Wisatawan Terhadap Kualitas Makanan Di Novotel Hotels & Resort Bukittinggi”. Febriyanto. 2011. “Analisis GAP Harapan dan Kinerja Berdasarkan Persepsi Pengunjung Taman Nasional Way Kambas di Lampung Timur”. Fudyartanta. 2011. “Pengertian Persepsi”. Handojo, S. M. 2015. “Analisis Pengaruh Kualitas Makanan Dan Persepsi Harga Terhadap Kepuasan Konsumen Di D'cost Surabaya”. Jurnal Hospitality dan Manajemen Jasa, 3(2), 643-654. Hertwig, S. D. 2017. Dalam skripsi “Analisis Kualitas Makanan Terhadap Kepuasan Wisatawan Di W Sense Restaurant Watermark Hotel & Spa Bali”. Isa, M., Mardalis, A., & Mangifera, L. 2018. “Analisis Keputusan Konsumen Dalam Melakukan Pembelian Makanan dan Minuman di Warung Hik”. Kurniawan, A. 2019. “5 Pengertian Kualitas Menurut Para Ahli”. Kusuma, T. S., Kurniawati, A. D., Rahmi, Y., Rusdan, I. H., & Widyanto, R. M. 2017. “Pengawasan Mutu Makanan”. Lestari, W. S., & Yusuf, A. 2016. “Pengaruh Kualitas Makanan dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian pada Steak Jongkok Karawang”. Siregar, S. 2017. “Metode Penelitian Kuantitatif Perhitungan Manual dan SPSS”. Sujarweni, V. W. 2018. “Metodelogi Penelitian”. Pustaka Baru Press. Yogyakarta. Manalu, C. 2019. “Upaya Staff Main Kitchen dalam Meningkatkan Kualitas Menu Buffet Breakfast di Hotel Grandhika Setiabudi Medan”. Mangifera, L., Isa, M., & Wajdi, M. F. 2018. “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Konsumen Dalam Pemilihan Kuliner di Kawasan Wisata Alam Kemuning”. Jurnal Manajemen Daya saing, 20(1). Nurlatifah, M., & Saraswati, T. G. 2020. “Analisis Kualitas Pelayanan, Harga, dan Promosi Taman Wisata Alam (TWA) Gunung Tangkuban Perahu dengan Metode Importance Performance Analysis (IPA)”. Jurnal Ilmiah MEA (Manajemen, Ekonomi, & Akuntansi), 4(3), 167-177. Pasuraman. 1990. “Pengertian GAP”. Phienenda, Y., Susilo, E., & Andreani, F. 2018. “Analisa Harapan dan Persepsi Konsumen Terhadap Kualitas Makanan In-Flight Meal Maskapai Penerbangan Garuda Indonesia”. Prawitasari, K., & Tantrisna, C. 2006. “Analisa Harapan dan Persepsi Penumpang Terhadap Kualitas Makanan yang Disediakan oleh Maskapai Penerbangan Domestik di Indonesia”. Putra, I. P. S., Ariani, N. M., & Suarka, F. M. 2018. “Persepsi dan Ekspektasi Wisatawan Terhadap Kualitas Makanan Breakfast Di Harris Café”. Ronitawati, P., Simangunsong, D. W. T. 2019. “Analisis Kualitas Makanan dan Kualitas Pelayanan Terhadap Tingkat Kepuasan Konsumen pada Penyelenggaraan Makanan di Kantin Universitas Esa Unggul”. Sianipar, R. 2020. “Pengaruh Kualitas Makanan Dan Harga Terhadap Kepuasan Pelanggan Pada Food Junction Canteen Universitas Pelita Harapan Karawaci”. Sugianto, A., & Kristanti, M. 2015. “Analisis Gap Harapan Dan Persepsi Pengunjung Ekowisata Mangrove Wonorejo Surabaya”. Jurnal Hospitality Dan Manajemen Jasa, 3(1), 371-379. Tunjungsari, K. R. 2018. “Karakteristik dan Persepsi Wisatawan Mancanegara di Kawasan Sanur dan Canggu, Bali”. Wani, Y. A., Tanuwijaya, L. K., Arfiani, E. P. 2019. “Manajemen Operasional Penyelanggaraan Makan”. West, Wood, Harger, Gaman, Sherington, Jones. 2012. “Faktor-faktor yang Mempengaruhi Food Quality”. Wijaya, W. 2017. “Analisa Pengaruh Kualitas Makanan Terhadap Kepuasan Konsumen di Yoshinoya Galaxy Mall Surabaya”. Jurnal Hospitality dan Manajemen Jasa, 5(2).
Penilaian Karyawan Terhadap Pengawasan Kinerja Duty Manager Pada Front Office Department Sanjaya, Putu Putra; Sari, Ni Putu Ratna; Suarka, Fanny Maharani
Jurnal Kepariwisataan dan Hospitalitas Vol 7 No 1 (2023): Vol.7,No.1,2023
Publisher : DIPLOMA IV TOURISM PROGRAM STUDY, TOURISM FACULTY,UDAYANA UNIVERSITY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study discusses the assessment of employees in the Front Office Department on the supervision carried out by the Duty Manager at Four Points by Sheraton Kuta. There are 2 Duty Managers in the Front Office Department who have the duties and responsibilities to supervise employees through 4 stages of supervision. Based on the observations, the Duty Manager has not carried out supervision well enough, especially in providing corrective actions to employees. In improving the supervision provided by the Duty Manager in the Front Office Department, an evaluation from the Front Office Manager is needed which in this evaluation also needs to be added all input or suggestions from employees in the Front Office Department. The purpose of this study is to determine the employee's assessment of the supervision of the performance of the Duty Manager towards the employee and the comparison between the supervision of the Duty Manager in the Front Office Department.This research is located at Jalan Benesari, Banjar Pengabetan, Kuta. The sampling technique used was saturated samples with a sample of 20 people. The research method used in this study is a qualitative descriptive method and uses a Likert scale measurement. The results of this study are employee ratings of Duty Manager A get an average of 3.55 which means agree and while Duty Manager B get a score of 3.76 which means also agree. The comparison results show that the supervision of Duty Manager B is better than Duty Manager A, which can be seen from two indicators, namely the comparison of standards with the performance of employees who score higher, namely 4.02 and indicators of corrective action for Duty Manager B also get a higher score than Duty Manager A is 3,2
Sikap masyarakat lokal desa adat kuta kabupaten badung terhadap dampak pembangunan pariwisata Ananta Prawira, Anak Agung Gede Oka
Jurnal Kepariwisataan dan Hospitalitas Vol 7 No 2 (2023): Vol.7,No.2,2023
Publisher : DIPLOMA IV TOURISM PROGRAM STUDY, TOURISM FACULTY,UDAYANA UNIVERSITY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk merinci segala hal yang telah dilakukan dalam membentuk cara pandang masyarakat Desa Adat Kuta terhadap pertumbuhan wisatawan di wilayahnya, dengan fokuspada pembangunan fasilitas penginapan termasuk hotel, villa, dan guesthouse. Metode analisis deskriptif kualitatif kuantitatif digunakan dalam penelitian ini. Analisis faktor dan statistik deskriptif digunakan untuk menganalisis data kuantitatif. Data tersebut akan diungkapkan sedemikian rupa sehingga memberikan gambaran dan makna yang jelas untuk mengatasi permasalahan tersebut. Hal ini didasarkan pada analisis kualitatif terhadap data yang diperoleh dari wawancara mendalam dan observasi. Partisipasi masyarakat dalam perencanaan pembangunan pariwisata memiliki nilai eigen awal tertinggi sebesar 3,952 dan menyumbang 26,348% dari total varians. Dari lima faktor yang terbentuk, faktor inilah yang paling besar pengaruhnya terhadap sikap masyarakat di Desa Adat Kuta. sebagai bagian dari proses perencanaan pembangunan, masyarakat dapat berkontribusi terhadap pertumbuhan industri pariwisata di wilayah tersebut. Temuan penelitian yang dilakukan terhadap warga Desa Adat Kuta di Kabupaten Badung menunjukkan bahwa masyarakat setempat telah merasakan dampak baik dan buruk dari pembangunan pariwisata, khususnya yang berkaitan dengan perencanaan pembangunan di Desa Adat Kuta. Kata Kunci : Desa Adat Kuta, Pembangunan Pariwisata, Peran Serta Masyarakat