cover
Contact Name
Fariz Al-Hasni
Contact Email
al.ihkam@uinmataram.ac.id
Phone
+6285934327883
Journal Mail Official
al.ihkam@uinmataram.ac.id
Editorial Address
Berugak Journal, Jln. Pendidikan No. 35, Kota Mataram Nusa Tenggara Barat 83125
Location
Kota mataram,
Nusa tenggara barat
INDONESIA
Al-Ihkam: Jurnal Hukum Keluarga Jurusan Ahwal al-Syakhshiyyah Fakultas Syariah IAIN Mataram
ISSN : 20881169     EISSN : 27146391     DOI : https://doi.org/10.20414/alihkam
Core Subject : Religion, Social,
Al-Ihkam Journal is one of the Faculty Sharia journals of the Departement Islamic Family Law (Ahwal Syakhshiyyah) Universitas Islam Negeri Mataram, which intensely tries to respond, criticize, and comprehensively analyze related issues in contemporary Islamic Family Law from various scientific perspectives.
Arjuna Subject : Ilmu Sosial - Hukum
Articles 122 Documents
The PHILOSOPHICAL REVIEW OF MATERIALISM AND IDEALISM MARRIED AGE LIMITS IN INDONESIA: Study of Article 7 Paragraph (1) of Law 16 of 2019 jo. Law 1 of 1974 concerning Marriage Hisam Ahyani; Muharir; Dian Permana
Al-IHKAM Jurnal Hukum Keluarga Jurusan Ahwal al-Syakhshiyyah Fakultas Syariah IAIN Mataram Vol. 15 No. 1 (2023): Juni
Publisher : Universitas Islam Negeri Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20414/alihkam.v15i1.2820

Abstract

This research departs from a juridical confusion regarding the ideal of a person going to get married, where the age of marriage with other provisions regarding age, namely in terms of the philosophical Materialism and Idealism of Marriage Age in Indonesia. Whereas in Indonesian Law on Marriage Marriage is only permitted if men and women have reached the age of 19 (nineteen) years. The purpose of this study is to find out the philosophical review of materialism and idealism of marriage age in Indonesia, with the article 7 paragraph (1) for 16 of 2019 jo. u 1 year 1974 regarding marriage). The conclusion of this study is the philosophical value of materialism and idealism of marriage age is the concept of historical materialism of humans who will choose the readiness of themselves in the face of marriage, this is because one's age is not a reference, which is the basis for people to get married including self-readiness to face material livelihood, readiness self and material. Likewise in Indonesia, the ideal age in society in Indonesia if it is connected with Karl Mark's theory, then the readiness of oneself in the material (economic elements) is as a reference for people to get married.
LEGALITAS PERMOHONAN HAK ASUH ANAK OLEH SELAIN PIHAK KELUARGA MELALUI PENGADILAN AGAMA Nasrullah Nasrullah
Al-IHKAM Jurnal Hukum Keluarga Jurusan Ahwal al-Syakhshiyyah Fakultas Syariah IAIN Mataram Vol. 15 No. 1 (2023): Juni
Publisher : Universitas Islam Negeri Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20414/alihkam.v15i1.2991

Abstract

Lingkungan hak asuh anak yang tidak kondusif dapat menghambat perkembangan anak, karena tidak terpenuhinya hak-hak anak dengan baik. Di dalam suasana lingkungan keluarga yang tidak kondusif (broken home), kewenangan hak asuh anak sering menjadi perdebatan dan bahkan tidak jelas. Selain terganggunya lingkungan hak asuh anak sebagai akibat dari lingkungan yang tidak kondusif, tidak jarang orangtua anak memilih untuk mangalihkan hak asuh anaknya untuk diasuh oleh pihak selain dari keluarga, atau bahkan dititipkan di lembaga panti asuhan. Di dalam pengalihan lingkungan hak asuh anak kepada orang lain selain pihak keluarga ataupun kepada panti asuhan perlu adanya legalitas dari pengadilan sebagai dasar sahnya suatu pengasuhan yang memiliki berbagai dampak hukum sebagai konsekuensi dari pengalihan lingkungan hak asuh anak. Di satu sisi, Pengadilan Agama yang merupakan salah satu lembaga pelaksana kekuasaan kehakiman di Indonesia tidak memiliki dasar legalitas yang secara jelas dalam memeriksa, memutus, dan menyelesaikan perkara permohonan hak asuh yang diajukan oleh selain pihak keluarga. Sehingga eksistensi lembaga Pengadilan Agama dalam memeriksa, memutus dan menyelesaikan perkara permohonan hak asuh anak ini menjadi penting untuk dikaji, karena mengingat tidak adanya regulasi yang mengatur kewenangan secara jelas bagi Pengadilan Agama untuk menyidangkan perkara permohonan pengasuhan anak atau hak asuh anak yang diajukan oleh selain dari pihak keluarga. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) yang tergolong dalam penelitian kualitatif yang memadukan antara teori dan praktek di lapangan yang menghasilkan jawaban yang bukan berupa angka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengadilan agama dapat memeriksa, memutus dan menyelesaikan perkara permohonan hak asuh anak yang diajukan oleh selain pihak keluarga dengan mengacu kepada dua landasan secara umum yaitu landasan yuridis dan landasan filosofis. Keyword: Legalitas, Hak Asuh, Pengadilan Agama.
Hakikat Keluarga Islam: Hakikat Hukum Keluarga Islam koko komarudin
Al-IHKAM Jurnal Hukum Keluarga Jurusan Ahwal al-Syakhshiyyah Fakultas Syariah IAIN Mataram Vol. 15 No. 1 (2023): Juni
Publisher : Universitas Islam Negeri Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20414/alihkam.v15i1.3003

Abstract

Abstrak: Pembahasan tentang keluarga Islam berarti membahas tentang keluarga yang tersebar di seluruh penjuru dunia dimana Islam menjadi bagian dari agama yang dianut penduduknya. Hukum keluarga Islam (Al Akhwal al Syakhsiyyah) merupakan bagian utama dari hukum Islam dengan porsi yang lebih besar dan perhatian yang cukup tinggi baik yang bersumber dari langit yakni wahyu ilahi (Al Quran) dan sunah Rasulullah Saw maupun dari peraturan perundangan yang berlaku di setiap negara. Hukum keluarga Islam pada dasarnya hadir untuk memberikan pemahaman dan wawasan yang komprehensif dan integral tentang bagaimana berkeluarga yang sesuai dengan aturan-aturan Islam. Tujuannya adalah memberikan pendampingan agar bisa mereda atau mencegah timbulnya sumber-sumber persengketaan diantara anggota keluarga bahkan menawarkan cara-cara penyelesaian segala permasalahan yang terjadi dan dihadapi oleh setiap keluarga Islam. Hakikat keluarga Islam adalah sebuah idealitas dari perwujudan keluarga yang mendasarkan segala aktivitas dan komunikasi serta interaksinya baik dalam kondisi damai maupun dalam suasana bersengketa kepada aturan-aturan Islam yang bersumber dari Al Quran dan hadis. Terkait dengan keluarga Islam yang berada dalam sebuah negara, maka iapun tidak bisa melepaskan dirinya dari aturan-aturan yang mengikat seperti UU Perkawinan maupun Kompilasi Hukum Islam. Hal tersebut dalam rangka mewujudkan cita-cita mulia keluarga Islam yaitu membangun sebuah keluarga yang sakinah, mawaddah warohmah. Keluarga Islam tidak berarti tidak menghadapi tantangan dan perselisihan. Akan tetapi keluarga Islam selalu berupaya untuk menyelesaikan setiap kasus, masalah dan pertentangan yang terjadi di antara anggota keluarga dengan merujuk kembali kepada Al Quran dan hadis dan jikapun diperlukan maka para pihak yang terkait misalnya Kantor Urusan Agama (KUA) dan Peradilan Agama (PA) diikutsertakan terlibat dalam penyelesaian permasalahannya. Harapan akhirnya bahwa seluruh aktivitas yang terjadi dalam keluarga Islam bisa merepresentasikan seluruh maqashid al-syari’ah yaitu hifdz al diin, hifdz al nafs, hifdz al aql, hifdz al nasl dan hifdz al maal. Kata Kunci: Hukum Keluarga, Hakikat Keluarga, Hukum Islam
PONDASI KETAHANAN KELUARGA DALAM PRESPEKTIF ISLAM DI ERA ARUS GLOBALISASI Akhmad Rifai; Nofa Nur Rahmah Susilawati
Al-IHKAM Jurnal Hukum Keluarga Jurusan Ahwal al-Syakhshiyyah Fakultas Syariah IAIN Mataram Vol. 15 No. 2 (2023): Desember
Publisher : Universitas Islam Negeri Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20414/alihkam.v15i2.9750

Abstract

Perkembangan globalisasi saat ini menjadi ssebuah tantangan bagi keluarga yang perlu disikapi secara selektif dan kritis. Ini karena dampak yang menyertai seperti pergeseran peran ayah dan ibu dalam keluarga, sifat konsumtif yang menjadi trend gaya hidup seseorang, adanya keterbukaan informasi tanpa batas, dan degradasi moral manusia. Keluarga sebagai azas peradaban terkecil dalam Islam memiliki peranan utama dalam merespon tantangan tersebut. Tulisan ini bertujuan untuk menggambarkan bagaimana ketahanan keluarga menghadapi tantangan tersebut harus terus eksis sebagai bentuk keluarga berkepribadian Islami. Penelitian ini merupakan penelitian eksplanatori dengan jenis deskriptif analitik dan pendekatan kualitatif. Adapun observasi yang dilakukan menggunakan studi pustaka. Setidaknya ada empat fokus utama dalam pembentukan ketahanan keluarga yakni : 1) Penanaman nilai spiritual sebagai pondasi dasar, 2) Implementasi sistem keluarga Islami, 3) Pendidikan anak sedari dini, 4) Menumbuhkan kesadaran bagi anggota keluarga akan adanya sanksi sosial sebagai konsekuensi dari perbuatan negatif yang dilakukan. Hasil tulisan ini memerlukan langkah lebih lanjut dari berbagai pihak baik dalam sektor pemerintahan sebagai pembuat kebijakan, hingga tingkat KUA. Selain itu, kerjasama dalam sektor pendidikan dan pemberdayaan masyarakat hingga ditingkat RT melalui penyuluhan dan sosialisasi efektif pun diperlukan..
THE ROLE OF FAMILY IN IMPROVING FAMILY ECONOMIC STABILITY Januar Adi; Hais Fadila
Al-IHKAM Jurnal Hukum Keluarga Jurusan Ahwal al-Syakhshiyyah Fakultas Syariah IAIN Mataram Vol. 15 No. 2 (2023): Desember
Publisher : Universitas Islam Negeri Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20414/alihkam.v15i2.9751

Abstract

Stabilitas ekonomi keluarga memiliki peran yang krusial dalam mencapai kesejahteraan keuangan dan kehidupan yang berkelanjutan. Dalam jurnal ini, kami membahas peran keluarga dalam meningkatkan stabilitas ekonomi keluarga dan faktor-faktor yang berkontribusi pada pencapaian tersebut. Penelitian ini mengidentifikasi beberapa faktor penting, seperti penanaman nilai-nilai keuangan, pendidikan keuangan, pengelolaan anggaran keluarga, pembentukan cadangan dana darurat, perencanaan investasi, pengembangan keterampilan keuangan, komunikasi dalam keluarga, dan pemanfaatan sumber daya komunitas. Penelitian ini menggunakan metode studi Pustaka deskriptif yang sumbernya dari jurnal. Hasil penelitian menunjukan bahawa penanaman nilai-nilai keuangan dalam keluarga menjadi dasar yang kuat untuk membentuk sikap dan perilaku yang bertanggung jawab terhadap keuangan. Meningkatkan stabilitas ekonomi keluarga membutuhkan kesadaran akan pentingnya keuangan, pendidikan yang kuat, komunikasi terbuka, dan akses ke sumber daya yang relevan. Implikasi jurnal ini menyoroti pentingnya program pendidikan keuangan, kampanye kesadaran keuangan, pengembangan kebijakan yang mendukung stabilitas ekonomi keluarga, serta pemanfaatan teknologi informasi dalam pengelolaan keuangan pribadi.
SPIRITUAL ASPECTS OF THE FAMILY FROM AN ISLAMIC PERSPECTIVE AND ITS ROLE IN SHAPING A CIVILISED SOCIETY Oneng Nurul Bariyah; Usman Al Farisi
Al-IHKAM Jurnal Hukum Keluarga Jurusan Ahwal al-Syakhshiyyah Fakultas Syariah IAIN Mataram Vol. 15 No. 2 (2023): Desember
Publisher : Universitas Islam Negeri Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20414/alihkam.v15i2.9752

Abstract

Permasalahan Keluarga yang terjadi dalam masyarakat sangat mempengaruhi tatanan kehidupan sosial masyarakat. Tingginya Kasus perceraian dan Kekerasan dalam rumah tangga meningkatkan tingginya angka perceraian. Terjadinya keretakan keluarga sangat berpengaruh terhadap kehidupan sosial sehingga tidak selaras dengan tujuan keluarga dalam ajaran Islam. Oleh karena itu, paper ini menjelaskan aspek-aspek spiritual keluarga dan perannya sebagai basik pembentukan masyarakat beradab. Penelitian bersifat deskriptif kualitatif dengan pendekatan normatif filosofis. Hasil kajian menunjukkan bahwa pernikahan sebagai awal terbentuknya keluarga merupakan salah satu hal yang dapat mempengaruhi bangunan keluarga yang sesuai dengan syari’at Islam. Pernikahan dalam Islam berlandaskan nilai-nilai ilahiyah tauhidiyah. Sehingga keluarga yang dibangun bernilai ibadah. Aspek spiritualitas menjiwai seluruh aktifitas anggota keluarga baik sebagai suami, isteri, maupun anak-anak. Tatanan keluarga dibangun secara terencana meliputi aspek spiritual, material, maupun psikologis. Terlaksananya fungsi-fungsi keluarga dengan baik menjadi faktor penentu terbangunnya masyarakat yang beradab. Keluarga sebagai tempat awal Pendidikan menentukan bangunan masyarakat yang berpendidikan sehingga mampu melakukan inovasi sesuai kebutuhan masyarakat. Faktor Pendidikan berpengaruh terhadap kemampuan material masyarakat sehingga kemajuan dapat tercapai. Peradaban masyarakat yang maju ditentukan oleh kemampuan keluarga dalam memenuhi kebutuhan hidup keluarga sesuai dengan perkembangan teknologi. Terpenuhinya kebutuhan primer keluarga seperti sandang, pangan, dan papan dengan berlandaskan nilai-nilai ketuhanan merupakan pondasi terbentuknya masyarakat yang beradab.
ANALISIS PUTUSAN PERCERAIAN AKIBAT PERSELINGKUHAN kamsiah; Miftahul Jannah; Fardy Iskandar
Al-IHKAM Jurnal Hukum Keluarga Jurusan Ahwal al-Syakhshiyyah Fakultas Syariah IAIN Mataram Vol. 16 No. 1 (2024): Juni
Publisher : Universitas Islam Negeri Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20414/alihkam.v16i1.9755

Abstract

ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisa perceraian yang terjadi akibat perselingkuhan yang dilakukan oleh suami, Penelitian ini merupakan study kasus Cerai Gugat (CG) di Pengadilan Agama Samarinda yang merupakan tipe penelitian hukum empiris yaitu penelitian hukum yang menitik beratkan pada penemuan fakta hukum di lapangan yaitu fenomena perilaku beberapa masyarakat yang melanggar norma hukum, agama dan sosial dengan melakukan pengkhianatan terhadap pasangan sahnya. Metode yang digunakan pada penelitian adalah deskriptif kualitatif yaitu sebuah upaya peneliti untuk mengekplorasi potret situasi sosial dengan mengelola data primer yang diperoleh dari observasi dan wawancara terhadap para isteri (Penggugat) secara purposive sampling serta data tambahan yaitu hasil putusan Hakim yang mengabulkan gugatan para isteri tersebut. Hasil penelitian ini adalah mengetahui factor isteri mengajukan cerai gugat di Pengadilan Agama Samarinda dengan menitik beratkan alasan karena perselingkuhan yang dilakukan suaminya, sehingga tidak ada pilihan lain kecuali menggugat cerai suaminya. Penyebab terjadinya perselingkuhan yang dilakukan oleh suami yang digugat tersebut di antaranya adalah kedekatan dengan teman kerja, kurangnya komunikasi terhadap isteri kurangnya waktu untuk keluarga dan pengaruh sosial media serta adanya kesempatan dan rendahnya pengetahuan tentang agama. Perselingkuhan yang terjadi seolah menjadi awal terjadinya percekcokan sehingga hancurnya rumahtangga yang dibangun secara sah selama ini kemudian isteri yang merasa dikhianati tidak memiliki keinginan lagi melanjutkan mahligai rumah tangganya dan menuntut keadilan di Pengadilan Agama berharap gugatan cerainya dikabulkan. Kata Kunci: Analisis, Perceraian, Perselingkuhan,
OPTIMALISASI PERAN PIK-R (PUSAT INFORMASI DAN KONSELING REMAJA) DALAM MENEKAN ANGKA PERNIKAHAN DINI DI KECAMATAN NARMADA Ani Wafiroh; Ahmad Fiqqih Alfathoni
Al-IHKAM Jurnal Hukum Keluarga Jurusan Ahwal al-Syakhshiyyah Fakultas Syariah IAIN Mataram Vol. 15 No. 1 (2023): Juni
Publisher : Universitas Islam Negeri Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20414/alihkam.v15i1.9852

Abstract

Beberapa referensi menunjukkan bahwa faktor utama penyebab pernikahan dini adalah ekonomi dan kemiskinan. Akan tetapi berbeda halnya di Kecamatan Narmada, faktor utama pernikahan dini justru disebabkan oleh orang tua. Hal tersebut karena Remaja seringkali merasa tidak nyaman ketika berada di rumah. Oleh karena itu, perlu ada solusi lain seperti optimalisasi peran PIK-R sehingga remaja dapat dibantu dan memiliki wadah sendiri untuk berbagi. Penelitian ini memiliki dua tujuan, (1) mengetahui faktor penyebab pernikahan dini di Kecamatan Narmada, (2) optimalisasi peran Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK-R) dalam menekan angka pernikahan dini. Metode yang digunakan yakni metode kualitatif dengan mengamati fenomena pernikahan dini. Adapun hasil yang diperoleh yakni faktor utama penyebab pernikahan dini di Kecamatan Narmada ternyata berasal dari orang tua, teman sebaya, tokoh agama, lingkungan, pendidikan dan ekonomi atau kemiskinan, hasil yang kedua PIK-R harus terlibat aktif dalam membantu permasalahan remaja, sehingga remaja memiliki tempat/wadah untuk sharing ‘berbagi’ permaslahannya, baik masalah keluarga maupun lingkungan. Dari hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa (1) permasalahan remaja dapat juga diatasi dari remaja dan untuk remaja itu sendiri (2) rumah harus menjadi tempat yang nyaman bagi remaja untuk tinggal.
REPRESENTASI FEMINISME DAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DI PULAU AMAZON LILY DALAM SERIAL ANIME ONE PIECE Arif Sugitanata; Siti Aminah; Muhammad Hasyied Abdurrasyied
Al-IHKAM Jurnal Hukum Keluarga Jurusan Ahwal al-Syakhshiyyah Fakultas Syariah IAIN Mataram Vol. 16 No. 1 (2024): Juni
Publisher : Universitas Islam Negeri Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20414/alihkam.v16i1.9922

Abstract

This research examines the representation of feminism and women's empowerment in "One Piece," specifically on Amazon Lily Island, as depicted in episodes 408 to 421 of the anime series. This study employs a literature review and a qualitative research approach with a descriptive-analytical method to investigate how Amazon Lily Island, as a matriarchal society, embodies feminist values through the independence, strength, and solidarity of its women. Unlike previous studies focusing on feminist characters in films and television series, this research emphasizes the distinctiveness of Amazon Lily Island in the "One Piece" narrative, reflecting key themes such as gender, power, and matriarchy. The findings reveal that the island's female characters, especially Queen Boa Hancock, epitomize strong and autonomous female archetypes yet grapple with the paradox of power and vulnerability. This study enriches the literature on feminism in media, particularly in anime, and discusses how the Amazon Lily Island narrative contributes to a broader understanding of women's empowerment and the challenges they encounter in a patriarchal society.
SIGNIFIKANSI KEPERCAYAAN SUAMI ISTRI DALAM MEMBENTUK KEHARMONISAN KELUARGA PADA PASANGAN MUDA MUSLIM (Studi Desa Batu Putih Kecamatan Sekotong Kab. Lombok Barat) Sulis Setiawati; Abdullah
Al-IHKAM Jurnal Hukum Keluarga Jurusan Ahwal al-Syakhshiyyah Fakultas Syariah IAIN Mataram Vol. 15 No. 2 (2023): Desember
Publisher : Universitas Islam Negeri Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20414/alihkam.v15i2.10016

Abstract

This research examines in depth two things, namely first, strategies for building trust between husband and wife in forming family harmony among young Muslim couples and second, the problems faced by husband and wife in building trust to form family harmony among young Muslim couples in Batu Putih Village, Sekotong District, Regency. West Lombok. The research method used in this research is a qualitative method, this research was carried out in Batu Putih village, West Sekotong District. The data collection methods used were observation methods, interview methods and documentation methods. The results of this research show that the Strategy for Building Trust between Husband and Wife in Forming Family Harmony in Young Muslim Couples in Batu Putih Village can be done in four ways, namely instilling honesty in the household, and the second is by instilling the nature of mutual trust in a household. respect and be wise in solving problems. There are three main underlying problems faced by husband and wife in building trust to form family harmony among young Muslim couples in Batu Putih Village, namely: poor communication relationships, the average economic condition of the community is low. and the Rights and Obligations of the Wife Ignored by the Husband.

Page 6 of 13 | Total Record : 122