cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
jstp@unsulbar.ac.id
Editorial Address
Jl. Prof. Dr. Baharuddin Lopa, S.H., Talumung, Majene, Sulawesi Barat, Indonesia
Location
Kab. majene,
Sulawesi barat
INDONESIA
Jurnal Sains dan Teknologi Peternakan
ISSN : 27153010     EISSN : 27160424     DOI : https://doi.org/10.31605/jstp.
Jurnal Sains dan Teknologi Peternakan adalah jurnal ilmiah yang mencakup aspek ilmu hewan yang diterbitkan sejak tahun 2019, secara konsisten diterbitkan 2 kali dalam setahun pada bulan Juni dan Desember oleh Program Studi Peternakan, Fakultas Peternakan dan Perikanan, Universitas Sulawesi Barat dengan Print ISSN 2715-3010 dan Online-ISSN 2716-0424. JSTP menerima naskah asli atau original yang ditulis dalam Bahasa Indonesia kecuali abstrak harus ditulis dalam dua bahasa (Indonesia dan Inggris), yang belum pernah dipublikasikan di jurnal ilmiah Nasional dan Internasional.
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 56 Documents
Evaluasi Animal Welfare Sapi Perah pada Kelompok Ternak Mandiri Sejahtera Cijeruk Menggunakan Analytical Hierarchy Process Komala, Iyep; Setiawan, Agus; Yumita, Yumita; Mubarrok, Muhammad Tirta; Nabil, Muhammad Aufa; Gampur, Yasintus Basmadarto
Jurnal Sains dan Teknologi Peternakan Vol 5 No 2 (2024): Jurnal Sains dan Teknologi Peternakan
Publisher : Universitas Sulawesi Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31605/jstp.v5i2.3891

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi dan menganalisis urutan prioritas pada aspek animal welfare ternak sapi perah menggunakan GDFP pada aspek animal welfare yaitu: 1) bebas dari lapar dan haus, 2) bebas dari rasa ketidaknyamanan, 3) bebas dari sakit, kecelakaan, dan penyakit, 4) bebas dari rasa takut, dan 5) bebas dalam mengekspresikan tingkah laku alaminya, menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP). Metode yang digunakan adalah metode survei dan wawancara terhadap 24 orang peternak anggota kelompok peternakan Cijeruk Mandiri Sejahtera (KTMS) dan 3 orang ahli yang meliputi akademisi, praktisi, dan pemerintah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kriteria penentuan tertinggi berdasarkan kombinasi nilai observasi dan vektor prioritas animal welfare adalah tidak adanya rasa lapar dan haus sebesar 30,40 % dengan bobot AHP sebesar 0,32. Kriteria tersebut merupakan aspek yang harus diberikan prioritas paling utama untuk pengembangan budidaya sapi perah di KTMS. Urutan prioritas pada aspek animal welfare sapi perah di KTMS berdasarkan GDFP aspek animal welfare dan AHP yaitu bertutut-turut sebagai berikut: 1) bebas dari rasa lapar dan haus, 2) bebas dari rasa sakit, kecelakaan, dan penyakit, 3) bebas dari rasa ketidaknyamanan, 4) bebas dari rasa takut, dan 5) bebas dalam mengekspresikan tingkah laku alaminya.
Variasi dan Pola Pewarisan Karaktersitik Eksterior pada Populasi Ayam Kedu (Gallus gallus domesticus Mustaqiem, Muhammad; Pradista, Luthfi Adya; Pambuko, Galih; Kusumaningrum, Rahayu; Sumarno, Lanjar; Widyas, Nuzul; Ratriyanto, Adi; Prastowo, Sigit
Jurnal Sains dan Teknologi Peternakan Vol 6 No 1 (2024): Jurnal Sains dan Teknologi Peternakan
Publisher : Universitas Sulawesi Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31605/jstp.v6i1.4197

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis variasi karakteristik warna tubuh ayam kedu menggunakan uji Wilcoxon dan Principal Component Analysis (PCA). Riset ini menggunakan ayam kedu jantan sebanyak 146 ekor dan ayam kedu betina sebanyak 185 ekor, dimana ayam kedu jantan dan betina tersebut berasal dari keluarga 12 pejantan ayam kedu dari dalam dan luar satker. uji Wilcoxon dilakukan pada parameter warna bulu kepala, badan, ekor, jengger/pial, dan shank, menunjukkan perbedaan signifikan (P<0,05). Analisis PCA mengidentifikasi tiga pola penyebaran antara ayam kedu hitam dan kedu putih, dimana warna bulu badan dan shank menjadi klaster pembeda antara ayam kedu hitam dan kedu putih. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapatnya klaster perbedaan warna bulu menandakan masih tingginya variasi parameter yang diturunkan oleh tetua dari 12 ekor pejantan baik didalam maupun diluar satker. Penelitian lanjutan mengenai penerapan seleksi untuk menyusun program breeding bagi ayam kedu penting dilakukan untuk menghasilkan commercial stock ayam lokal dengan variasi parameter yang terkontrol.
Identification of The Lohman Brown Strain Purebred Chicken's Eggshells Based on Egg Age Qurniawan, Anas; Firnanelty, Firnanelty; Busrah, Zulfiqar; Baso Kaswar, Andi; Hifizah, Amriana; Astati, Astati; Rusny, Rusny
Jurnal Sains dan Teknologi Peternakan Vol 6 No 1 (2024): Jurnal Sains dan Teknologi Peternakan
Publisher : Universitas Sulawesi Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31605/jstp.v6i1.4297

Abstract

This study aimed to identify the shell quality of Lohman brown strains. A total of 460 eggs aged 1–14 days from Lohman brown strains were collected from community farms in Gowa, South Sulawesi, Indonesia. The study variables included egg weight, egg index, shell weight, thickness, and percentage. Analysis was conducted using analysis of variance (ANOVA), and the difference in shelf life was analyzed using Duncan's multiple range test. The results revealed that egg weight, egg index, shell weight, shell thickness, and shell percentage significantly (P<0.05) affected egg age from 1 to 14 days. The study concluded that older Lohman Brown strain chicken eggs have reduced weight and shell thickness. Additionally, egg age significantly impacts shell weight, but shell thickness decreases as the egg ages. The color classification of eggshells over 14 days, as indicated by hex codes and sRGB values, shows significant variation, with the darkest brown occurring on days 6 and 11 and the lightest brown on day 1.
Kualitas Fisikokimia Keju Mozarella dan Soft Candy dari Susu Sapi pada Waktu Pemerahan Berbeda Arief, Irma Isnafia; Hidayati, Nurul; Abidin, Zaenal; Zuraiyah, Tjut Awaliyah; Darmawati, Maulita Putri
Jurnal Sains dan Teknologi Peternakan Vol 6 No 1 (2024): Jurnal Sains dan Teknologi Peternakan
Publisher : Universitas Sulawesi Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31605/jstp.v6i1.4333

Abstract

enelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kualitas fisikokimia keju mozarella dan kualitas fisik soft candy yang diproduksi dari susu sapi pada waktu pemerahan yang berbeda. Karakteristik fisikokimia yang dianalisis meliputi kadar karbohidrat, kadar protein, kadar lemak, pH, TAT, aw serta parameter tekstur berupa elastisitas (keju mozarella) dan dan viskositas (susu sapi). Sementara, untuk soft candy dilakukan uji kualitas fisik meliputi pH, aw, tekstur (soft candy). Berdasarkan hasil analisis komposisi fisikokimia susu sapi pemerahan pagi dan sore, dapat disimpulkan bahwa susu pemerahan pagi lebih baik digunakan untuk pembuatan produk olahan seperti keju mozarella dan milk soft candy. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keju mozarella dari susu sapi lokal memiliki karakteristikyang setara dengan keju mozarella komersial, sementara soft candy menunjukkan profil tekstur yang kenyal. Susu hasil pemerahan pagi menghasilkan kualitas produk yang lebih baik. Oleh karena itu, disarankan untuk menggunakan susu pemerahan pagi sebagai bahan baku utama dalam pembuatan keju mozzarella dan soft candy untuk mencapai hasil yang lebih optimal dan berkualitas
Evaluasi Penggunaan Tongkol Jagung dan Serutan Kayu Sebagai Pengganti Litter Sekam Padi Rohmadi, Dwi; Laita, Ibrahim
Jurnal Sains dan Teknologi Peternakan Vol 6 No 1 (2024): Jurnal Sains dan Teknologi Peternakan
Publisher : Universitas Sulawesi Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31605/jstp.v6i1.4341

Abstract

Bahan litter yang umum digunakan di peternakan unggas adalah sekam padi, karena ketersedian dan harga perlu dipertimbangkan bahan litter alternatif dengan tetap memperhatikan kualitas litter dan kinerja produksi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh bahan litter berbeda terhadap performa produksi dan kualitas litter ayam lokal. Materi yang digunakan adalah DOC ayam KUB sebanyak 315 ekor. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental dengan Rancangan acak lengkap 3 perlakuan dan 7 ulangan yaitu: T1 (litter sekam padi); T2 (litter tongkol jagung giling); dan T3 (litter serutan kayu). Setiap petak perlakuan berisi 15 ekor ayam, variable yang diamati adalah pertambahan bobot badan, bobot akhir, konversi pakan, suhu litter, kadar air litter, ph litter dan amonia. Perlakuan bahan litter memberikan pengaruh nyata (P<0,05) pada pH, kadar air, dan amonia litter, tetapi tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap PBB, FCR, bobot akhir, dan mortalitas. Kesimpulan yang diperoleh bahwa bahan litter tongkol jagung giling dan serutan kayu dapat digunakan sebagai pengganti litter sekam padi.
Response of Beef Cattle Farmers to The Presence of Farmer Groups in South Parigi District, Parigi Moutong Regency, Central Sulawesi Basyarewan, Eko Saputra N.; Handayani, Sayekti; Riandhana, Taufiq Eka
Jurnal Sains dan Teknologi Peternakan Vol 6 No 1 (2024): Jurnal Sains dan Teknologi Peternakan
Publisher : Universitas Sulawesi Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31605/jstp.v6i1.4354

Abstract

Livestock farming is a significant sub-sector of agriculture with substantial potential for development. Within this sub-sector, beef cattle farming stands out as a particularly promising enterprise. In South Parigi District, Parigi Moutong Regency, the presence of beef cattle farmer groups plays a crucial role in enhancing livestock productivity and quality. This study aims to ascertain the responses of beef cattle farmers and to evaluate the influence of age, education, and farming experience on these responses towards the presence of farmer groups in South Parigi District, Parigi Moutong Regency. This descriptive quantitative study used snowball sampling to select 32 samples. Data collection was conducted through observation, interviews, and documentation. The collected data were then analyzed using multiple linear regression statistical analysis. The results indicated that the majority of responses were categorized as high (20 respondents, 55.6 %), followed by medium (15 respondents, 41.7 %), and low (1 respondent, 2.8 %). The analysis revealed significant p-values for age (0.046), education level (0.012), and farming experience (0.031), indicating significant relationships between these factors and the responses of beef cattle farmers.