cover
Contact Name
Zauhani Kusnul
Contact Email
jurnal.pamenang@gmail.com
Phone
+62354-399840
Journal Mail Official
jurnal.pamenang@gmail.com
Editorial Address
Kampus Stikes Pamenang Pare Kediri Jl.Soekarno Hatta No.15 Bendo Pare Kediri
Location
Kab. kediri,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal Ilmiah Pamenang (JIP)
ISSN : 27160483     EISSN : 27156036     DOI : -
Core Subject : Health,
Jurnal Ilmiah Pamenang merupakan publikasi ilmiah enam bulanan yang diterbitkan oleh STIKES PAMENANG Kediri. Jurnal Ilmiah Pamenang menyajikan informasi dan kajian ilmiah hasil penelitian maupun non penelitian pada lingkup keperawatan, kebidanan, administrasi kesehatan dan issu-issu terkini terkait masalah kesehatan masyarakat. Redaksi Jurnal Ilmiah Pamenang menerima karya ilmiah hasil penelitian maupun non penelitian dari bidang keperawatan, kebidanan, administrasi kesehatan dan kesehatan masyarakat dari para intelektual, praktisi, mahasiswa serta siapa saja untuk menulis dan berbagi hasil penelitian maupun pemikiran secara bebas, kritis, kreatif, inovatif, dan bertanggung jawab. Seluruh artikel yang masuk akan melalui proses review oleh para reviewer dengan bidang kepakaran yang relevan.
Articles 120 Documents
EFEKTIVITAS ELEKTRONIK PERAWAT PENDAMPING STUNTING TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG STUNTING DI DESA PUNGGING KECAMATAN PUNGGING KABUPATEN MOJOKERTO: THE EFFECTIVENESS OF ELECTRONIC STUNTING COMPANION NURSES ON MOTHER'S KNOWLEDGE AND ATTITUDES REGARDING STUNTING IN PUNGGING VILLAGE, PUNGGING DISTRICT, MOJOKERTO DISTRICT Rina Widiyawati; Linda Presti Fibriana
Jurnal Ilmiah Pamenang Vol. 6 No. 1 (2024): Jurnal Imiah Pamenang (JIP)
Publisher : Stikes Pamenang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53599/jip.v6i1.208

Abstract

Abstrak Stunting menurut WHO adalah gangguan tumbuh kembang yang dialami anak akibat gizi buruk, infeksi berulang, dan stimulasi psikososial yang tidak memadai (Akashi NU,2024). Sebagai upaya menekan terjadinya stunting diperlukan perhatian khusus bagi ibu hamil dan anak (dalam masa kehidupan 1000 hari pertama).Pemerintah Kabupaten Mojokerto berhasil menurunkan angka stunting dari 27,4% dari tahun 2022 menjadi 11,6% di tahun 2023. Pemerintah Kabupaten Mojokerto telah berhasil mencapai di bawah target nasional angka prevalensi stunting , namun  Pemerintah Kabupaten Mojokerto terus berkomitmen untuk menurunkan angka kasus stunting hingga 0%. Hasil penelitian lain menunjukkan bahwa kejadian stunting dipengaruhi oleh pengetahuan ibu dan salah satu penyebab kurangnya pengetahuan ibu adalah tidak semua ibu pergi ke posyandu untuk mendapatkan informasi (Ramdhani et al, 2020). Hasil survei yang dilakukan Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) yang dirilis Maret 2019, total populasi penduduk Indonesia sebanyak 264,16 juta orang. Dari total populasi itu, sebanyak 64,8% penduduk sudah melek terhadap Internet, atau sebanyak 171,17 juta orang. Dari sisi penggunanya, terungkap bahwa penggunaan smartphone (ponsel) menjadi alat yang sangat dominan sebagai alat untuk akses internet setiap hari, yakni mencapai 93,9%. Penelitian ini bertujuan untuk melihat efektivitas pendidikan kesehatan melalui media ektronik perawat pendamping stunting (e-peramping) terhadap pengetahuan dan sikap ibu tentang stunting di Desa Pungging Kecamatan Pungging Kabupaten Mojokerto. Metode penelitian menggunakan quasi-experimental design dengan pendekatan rancangan pretest- posttest control group design. Total sampel pada penelitian ini sebanyak 60 orang dengan jumlah responden sebanyak 30 orang pada masing-masing kelompok. Hasil penelitian menunjukkan bahwa E-Peramping (elektronik perawat pendamping stunting)  meningkatkan pengetahuan dan sikap ibu tentang stunting. Pada kelompok perlakuan diperoleh hasil yang signifikan antara pretest dan postest baik pada pengetahuan dan sikap ibu dengan nilai p 0,000. Dapat disimpulkan bahwa E-Peramping merupakan media yang efektif mempengaruhi pengetahuan dan sikap ibu tentang stunting.   Abstract According to WHO, stunting is a growth and development disorder experienced by children due to poor nutrition, recurrent infections and inadequate psychosocial stimulation (Akashi NU, 2024). In an effort to reduce the occurrence of stunting, special attention is needed for pregnant women and children (in the first 1000 days of life). The Mojokerto Regency Government has succeeded in reducing the stunting rate from 27.4% in 2022 to 11.6% in 2023. The Mojokerto Regency Government has managed to reach below the national target for stunting prevalence rates, but the Mojokerto Regency Government continues to be committed to reducing the number of stunting cases to 0%. The results of other research show that the incidence of stunting is influenced by mothers' knowledge and one of the causes of mothers' lack of knowledge is that not all mothers go to posyandu to get information (Ramdhani et al, 2020). The results of a survey conducted by the Indonesian Internet Service Providers Association (APJII) which was released in March 2019, showed that the total population of Indonesia was 264.16 million people. Of the total population, 64.8% of the population is Internet literate, or 171.17 million people. From the user side, it was revealed that the use of smartphones (cell phones) is the most dominant tool for internet access every day, reaching 93.9%. This research aims to see the effectiveness of health education through electronic media for stunting assistant nurses (e-peramping) on mothers' knowledge and attitudes about stunting in Pungging Village, Pungging District, Mojokerto Regency. The research method uses quasi-experimental design with a pretest-posttest control group design approach. The total sample in this study was 60 people with 30 respondents in each group. The research results showed that E-Peramping (electronic stunting companion nurse) increased mothers' knowledge and attitudes about stunting. In the treatment group, significant results were obtained between the pretest and posttest on both maternal knowledge and attitudes with a p value of 0.000. It can be concluded that E-Peramping is an effective media in influencing mothers' knowledge and attitudes about stunting.
HUBUNGAN TINGKAT DEPRESI DENGAN KUALITAS HIDUP PADA PASIEN TB PARU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BENDO KECAMATAN PARE KABUPATEN KEDIRI: RELATIONSHIP LEVELS OF DEPRESSION WITH QUALITY OF LIFE IN PULMONARY TB PATIENTS IN WORK AREABENDO HEALTH CENTER, PARE DISTRICT KEDIRI REGENCY Irawan, Hengky; Alise Kogoya; Hakim Tobroni HR
Jurnal Ilmiah Pamenang Vol. 6 No. 1 (2024): Jurnal Imiah Pamenang (JIP)
Publisher : Stikes Pamenang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53599/jip.v6i1.209

Abstract

Abstrak Pendahuluan :Infeksi menular yang disebabkan oleh mycobacterium tuberculosis, suatu bakteri aerobik tahan asam, yang ditularkan melalui (airbon). Pengobatan penyakit TB membutuhkan waktu yang lama menyebabkan sering terjadinya kondisi stress atau depresi, sehingga tidak jarang pasien dengan penyakit TB mempunyai nilai kualitas hidup yang rendah dikarenakan depresi yang dialami pasien. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan tingkat depresi dengan kualitas hidup pada pasien TB paru. Methode : Penelitian analitik korelasional  yang digunakan pendekatan cross sectional dengan Spearman Rank. teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah total sampling. Sampel pada penelitian ini adalah seluruh Pasien TB paru di Wilayah Kerja Puskesmas Bendo Kecamatan Pare Kabupaten Kediri sebanyak 30 responden. Instrument penelitian berupa kuesioner yang baku adalah. Zung Self-rating Depression Scale (ZSDS) dan World Health Organization Quality Of Life-BREF (WHOQOL-BREF). Hasil : Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa p=0.001 (p<0.05 artinya  ada hubungan tingkat depresi dengan kualitas hidup pada pasien TB paru yang cukup kuat dengan nilai korelasi positive. Sebagian besar responden  tidak mengalami depresi yaitu sebanyak 18 responden (60,0%) dan sebagian besar responden memiliki kualitas hidup sedang yaitu sebanyak 18 responden (60,0%). Kesimpulan : Depresi dapat ditimbulkan karena rasa takut akan kesehatan yang semakin memburuk dari hari ke hari, serta pengobatan yang dijalani terlalu lama maka hal tersebut dapat mempengaruhi kualitas  hidup pasien TB Paru Abstract Introduction : Pulmonary TB was a contagious infectious disease caused by Mycobacterium tuberculosis, an acid-fast aerobic bacteria, which was transmitted through (airborne). Treatment for TB disease takes a long time, caused stress or depression to often occur, so it was not uncommon for patients with tuberculosis disease to have a low quality of life due to the depression experienced by the patient. The aim of this study was to determine the relationship between levels of depression and quality of life in pulmonary TB patients.Methode : . Correlational analytical research used a cross sectional approach with Spearman Rank. The sampling technique used was total sampling. The sample in this study was all pulmonary TB patients in the Bendo Community Health Center Working Area, Pare District, Kediri Regency, totaling 30 respondents. The research instrument is a standard questionnaire. Zung Self-rating Depression Scale (ZSDS) and World Health Organization Quality Of Life-BREF (WHOQOL-BREF). Results: The results of this study show that p=0.001 (p<0.05 means there is a fairly strong relationship between the level of depression and the quality of life in pulmonary TB patients with a positive correlation value. The majority of respondents did not experience depression, namely 18 respondents (60.0%) and some Most of the respondents had a moderate quality of life, namely 18 respondents (60.0%). Conclusion : Depression can be caused by fear of health which gets worse day by day, and if treatment is taken for too long, this can affect the quality of life of
OPTIMASI FORMULA HANDSANITIZER MINYAK BUNGA CENGKEH (Syzygium aromaticum): EVALUASI SIFAT FISIK DAN UJI ANTIBAKTERI TERHADAP Staphylococcus aureus : FORMULATION OPTIMIZATION OF CLOVE ESSENTIAL OIL HAND SANITIZER (Syzygium aromaticum) : PHYSICAL PROPPERTY EVALUATION AND ANTIBACTERIAL TESTING AGAINST Staphylococcus aureus Nafisah Isnawati; Atikah Pujiastuti
Jurnal Ilmiah Pamenang Vol. 6 No. 1 (2024): Jurnal Imiah Pamenang (JIP)
Publisher : Stikes Pamenang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53599/jip.v6i1.210

Abstract

Abstrak   Penyakit infeksi bisa ditularkan melalui perantara tangan maka dari itu, salah satu cara untuk membersihkan tangan secara efisien, efektif dan aman adalah dengan menggunakan hand sanitizer yang mengandung bahan aktif dari alam. Kandungan utama dalam minyak atsiri bunga cengkeh adalah senyawa eugenol sebesar 72-90%. Senyawa eugenol bunga cengkeh merupakan senyawa antibakteri mampu menghambat pertumbuhan bakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui untuk mengetahui mutu fisik yang meliput uji organoleptis, uji pH, uji homogenitas, uji daya sebar, uji daya lekat, uji viskositas dan uji aktivitas antibakteri sediaan terhadap bakteri Staphylococcus aureus. Metode penelitian ini bersifat eksperimental dimana dilakukan formulasi sediaan dengan konsentrasi minyak atsiri bunga cengkeh 4%, 6%, 10%. Evaluasi mutu fisik sediaan emulgel  meliputi uji organoleptis, uji pH, uji homogenitas, uji daya sebar, uji daya lekat, uji viskositas dan uji aktivitas antibakteri terhadap bakteri Staphylococcus aureus dengan metode difusi cakram. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketiga formulasi menghasilkan emulgel yang homogen, lembut, kental, berbau khas cengkeh, berwarna bening, putih tulang, putih kekuningan dan kuning langsat. Mutu fisik homogenitas, daya sebar, daya lekat sediaan emulgel hand sanitizer minyak atsiri bunga cengkeh memenuhi persyaratan mutu fisik sediaan namun untuk uji pH hanya F3 yang memenuhi persyaratan uji mutu pH dan sediaan emulgel F1 dan F1 mempunyai potensi daya hambat sedang, dan F3 memiliki potensi yang paling kuat dalam membunuh bakteri. Abstract   Infectious diseases can be transmitted through hands, therefore one way to clean hands efficiently, effectively and safely is to use an emulgel hand sanitizer which contains active ingredients from nature. The main content of clove flower essential oil is eugenol compound of 72-90%. Clove flower eugenol is an antibacterial compound that can inhibit bacterial growth. This study aims to determine whether clove flower essential oil can be formulated into an emulgel hand sanitizer preparation, to determine the physical quality which includes organoleptic test, pH test, homogeneity test, spreadability test, adhesion test, viscosity test and antibacterial activity test of the preparation against bacteria Staphylococcus aureus. This research method is experimental in nature where formulations are made with clove flower essential oil concentrations of 4% (F1), 6% (F2), 10% (F3) and base control (F0). Evaluation of the physical quality of emulgel preparations included organoleptic tests, pH tests, homogeneity tests, spreadability tests, adhesion tests, viscosity tests and antibacterial activity tests against Staphylococcus aureus bacteria. The results showed that the three formulations produced an emulgel that was homogeneous, soft and viscous, had a distinctive clove odor, was clear in color, white in bone, yellowish white and olive. The physical quality of homogeneity, dispersion, adhesive power of clove essential oil hand-processed clove essential oil met the physical quality requirements of the preparation but for the pH test only F3 met the pH quality test requirements and emulgel preparations F1 and F1 have moderate inhibitory potential, while F3 has the strongest potential in killing bacteria.
PENGARUH PEMBERIAN BABY FIELD MASSAGE THERAPY TERHADAP KADAR BILIRUBIN SERUM PADA BAYI DENGAN HIPERBILIRUBINEMIA : SYSTEMATIC REVIEW : THE EFFECT OF GIVING BABY FIELD MASSAGE THERAPY ON SERUM BILIRUBIN LEVELS IN BABIES WITH HYPERBILIRUBINEMIA JUDUL DALAM BAHASA INGGRIS, DITULIS SINGKAT, JELAS, INFORMATIF, TIDAK MENGGUNAKAN SINGKATAN : SYSTEMATIC REVIEW Hanik Khairun Nisa Hanik; Wahyu Nindi Sayekti
Jurnal Ilmiah Pamenang Vol. 6 No. 1 (2024): Jurnal Imiah Pamenang (JIP)
Publisher : Stikes Pamenang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53599/jip.v6i1.213

Abstract

Abstrak   Hiperbilirubinemia merupakan salah satu komplikasi umum pada bayi baru lahir. Fototerapi sebagai pengobatan hiperbilirubinemia yang dapat menimbulkan efek samping sehingga diperlukan terapi komplementer. Baby field massage sebagai terapi pelengkap diduga dapat meningkatkan ekskresi bilirubin selama bayi menjalani fototerapi. Tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui efektifitas pemberian baby field massage therapy terhadap kadar bilirubin serum pada bayi dengan hiperbilirubinemia. Metodologi penelitian ini menggunakan systematic review yang  terdiri  dari  5  fase  yaitu  mengidentifikasi  masalah  dengan  menggunakan framework  PICO; mencari literature melalui database yang relevan, yaitu PubMed, Science Direct dan Wiley dengan rentan waktu pencarian  artikel selama 1 bulan untuk memudahkan pencarian artikel peneliti menetapkan kriteria inklusi yaitu artikel yang dipublikasikan pada tahun 2013- 2024, artikel berbahasa indonesia dan berbahasa inggris, tinjauan full text, artikel kualitatif atau kuantitatif yang membahas tentang baby field dan artikel yang membahas tentang baby field massage. Sedangkan kriteria eksklusinya berupa artikel pendapat atau komentar, surat  serta ulasan buku dan artikel atau subjek yang tidak relevan. Langkah selanjutnya yakni membuat Preferred  Reporting  Items  for  Systematic  Review  and  Meta-Analyses (PRISMA) flowchart untuk  menggambarkan  alur  pencarian  artikel;  melakukan  evaluasi  data; analisis  data  dan menyajikan data yang didapat. Hasil review dari 8 artikel  menunjukkan bahwa baby field massage dapat dijadikan terapi komplementer yang efektif untuk menurunkan kadar bilirubinemia serum pada bayi dengan hiperbilirubinemia. Karena baby field massage karena massage dengan metode field dapat menurunkan kadar bilirubin yang berlebih pada naonatus. Hal tersebut disebabkan karena stimulasi tersebut dapat merangsang metabolisme sehingga racun dalam tubuh dapat dengan mudah terurai dan di keluarkan melalui fases dan urine. Abstract   Hyperbilirubinemia is a common complication in newborn babies. Phototherapy as a treatment for hyperbilirubinemia can cause side effects so complementary therapy is needed. Baby field massage as a complementary therapy is thought to increase bilirubin excretion while the baby is undergoing phototherapy. The aim of this study was to determine the effectiveness of providing infant field massage therapy on serum bilirubin levels in infants with hyperbilirubinemia. This research methodology uses a systematic review which consists of 5 phases, namely problem identification using the PICO framework; search for literature through relevant databases, namely PubMed, Science Direct and Wiley with an article search time of 1 month to make it easier to search for articles. The researchers set inclusion criteria, namely articles published in 2013-2024, articles in Indonesian and English, full text observations , qualitative or quantitative articles that discuss baby fields and articles that discuss baby field massage. Meanwhile, the exclusion criteria are opinion articles or comments, letters and book reviews and irrelevant articles or subjects. The next step is to create a Preferred Reporting Items for Systematic Reviews and Meta-Analysis (PRISMA) flow diagram to illustrate the article search flow; carry out data evaluation; analyze data and present the data obtained. The results of a review of 8 articles obtained 5 articles which showed that baby field massage can be used as an effective complementary therapy to reduce serum bilirubinemia levels in babies with hyperbilirubinemia. Because baby field massage because massage using the field method can reduce excess bilirubin levels in neonates. This is because this stimulation can stimulate metabolism so that toxins in the body can be easily broken down and excreted through feces and urine.
PEMANFAATAN DANA DESA UNTUK KESEHATAN DI DESA DARUNGAN KECAMATAN PARE KABUPATEN KEDIRI: UTILIUTILIZATION OF VILLAGE FUNDS FOR HEALTH IN DARUNGAN VILLAGE, PARE DISTRICT, KEDIRI DISTRICT Luluk Susiloningtyas; Aris Dwi Cahyono; Fannidya Hamdani Zeho
Jurnal Ilmiah Pamenang Vol. 6 No. 1 (2024): Jurnal Imiah Pamenang (JIP)
Publisher : Stikes Pamenang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53599/jip.v6i1.217

Abstract

Abstrak Prioritas pemanfaatan dana desa yang ditetapkan dalam Permendes PDTT No. 13 Tahun 2023 tentang Petunjuk operasional atas fokus penggunaan Dana Desa 2024 menunjukkan adanya prioritas pemanfaatan dana desa, khususnya dibidang kesehatan         salah satunya adalah program pencegahan dan penurunan stunting skala Desa. Tujuan penelitian ini yaitu mengetahui pemanfaatan dana desa untuk kesehatan di Desa Darungan Kecamatan Pare Kabupaten Kediri, khususnya mengetahui pemanfaatan dana desa untuk pencegahan dan penurunan stunting. Fokus penggunaan Dana Desa untuk pencegahan dan penurunan stunting skala desa melalui intervensi spesifik, intervensi sensitive, tata kelola pelaksanaan percepatan pencegahan dan penurunan stunting sesuai kebutuhan dan kewenangan Desa. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pemanfaatan dana Desa untuk kesehatan di Desa Darungan Kecamatan    Pare  Kabupaten Kediri. Penelitian  ini  menggunakan  pendekatan  dan  metode  kualitatif.  Lokasi  penelitian  berada  di  Desa  Darungan,  Kecamatan  Pare Kabupaten  Kediri di laksanakan pada  bulan  Juli  2023 – Agustus  2023.  Peneliti menggunakan purposive sampling. Pengumpulan data penelitian dilakukan menggunakan pendekatan interaktif dengan metode pengumpulan data berupa wawancara terstruktur, dokumentasi, dan observasi. Objek penelitian adalah perangkat desa di Desa Darungan, Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri, Provinsi Jawa Timur. Teknik analisis data melalui reduksi data, penyajian data, dan menarik kesimpulan. Validitas data menggunakan teknik triangulasi sumber dan triangulasi metode. Hasil kajian menunjukkan  bahwa ,Desa Darungan telah menganggarkan dana desa untuk kesehatan pada tahun 2022, yaitu pada pencegahan dan penurunan stunting di desa. Namun, masih terdapat beberapa kegiatan yang masuk dalam prioritas penggunaan dana desa, hanya          saja adanya regulasi yang berganti menjadi penyebab perubahan realisasi kegiatan lain yang sudah dianggarkan oleh pemerintah desa karena   harus diubah untuk menyesuaikan dengan regulasi yang baru. Faktor pendukung di Desa Darungan pemerintah desa berkooperatif dan berkomunikasi efektif dalam meregulasikan pemanfaatan dana desa sehingga pelaporan pertanggung jawaban dapat dilaporkan dengan waktu yang telah ditentukan. Faktor yang perlu ditingkatkan antara lain pemberdayaan masyarakat dalam partisipasi  masyarakat dalam kegiatan desa. Oleh karena itu pemerintah desa perlu meningkatkan pemberdayaan masyarakat terutama partisipasi masyarakat, meningkatkan sikap mental pemerintah desa yang transparan, akuntabel dalam memanfaatkan dana desa meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui pemanfaatan dana desa dengan kegiatan pelatihan dan melalui lebih banyak keterlibatan pemberdayaan masyarakat sehingga dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di Desa Darungan lebih optimal. Abstrak Priority utilization of village funds is stipulated in PDTT Ministerial Decree No. 13 of 2023 concerning Operational Instructions for Focus on the Use of Village Funds in 2024, shows that there is a priority on the use of village funds, especially in the health sector, one of which is the village-scale stunting prevention and reduction program. The aim of this research is to find out the use of village funds for health in Darungan Village, Pare District, Kediri Regency, in particular to find out the use of village funds for preventing and reducing stunting. Focus on using Village Funds to prevent and reduce stunting on a village scale through  specific  interventions,  sensitive interventions, governance for accelerated implementation of prevention and reduction of stunting according to the needs and authority of the Village. This research aims to identify the use of village funds for health in Darungan Village, Pare District, Kediri Regency. This research uses a qualitative approach and methods. The research location was in Darungan Village, Pare District, Kediri Regency and was carried out in July 2023 - August 2023. Researchers used purposive sampling. Research data collection was carried out using an interactive approach with data collection methods in the form of structured interviews, documentation and observation. The research object is village officials in Darungan Village, Pare District, Kediri Regency, East Java Province. Data analysis techniques through data reduction, data presentation, and drawing conclusions. Data validity uses source triangulation and method triangulation techniques. The results of the study show that Darungan Village has budgeted village funds for health in 2022, namely for preventing and reducing stunting in the village. However, there are still several activities that are included in the priority use of village funds, it's just that changing regulations has caused changes in the realization of other activities that have been budgeted by the village government because they have to be changed to adapt to the new regulations. Supporting factors in Darungan Village are that the village government is cooperative and communicates effectively in regulating the use of village funds so that accountability reports can be reported within the specified time. Factors that need to be improved include community empowerment in community participation in village activities. Therefore, the village government needs to increase community empowerment, especially community participation, improve the village government's mental attitude which is transparent, accountable in utilizing village funds, increasing the level of community health through the use of village funds with training activities and through more involvement in community empowerment so that it can improve the level of community health. in Darungan Village is more optimal
PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA BOOKLET TUMBUH KEMBANG TERHADAP PENGETAHUAN DAN KETRAMPILAN IBU BALITA TENTANG STIMULASI TUMBUH KEMBANG ANAK USIA 24-36 BULAN: THE EFFECT OF USING GROWTH AND DEVELOPMENT BOOKLET MEDIA ON THE KNOWLEDGE AND SKILLS OF MOTHERS OF TODDLER REGARDING THE STIMULATION OF GROWTH AND DEVELOPMENT IN CHILDREN AGED 24-36 MONTHS. Nurin Fauziyah; Susanti Tria Jaya; Fannidya Hamdani Zeho
Jurnal Ilmiah Pamenang Vol. 6 No. 1 (2024): Jurnal Imiah Pamenang (JIP)
Publisher : Stikes Pamenang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53599/jip.v6i1.221

Abstract

Abstrak   Stunting adalah gangguan pertumbuhan anak akibat kekurangan gizi yang berlangsung kronis atau lama, terutama dalam 1000 hari pertama kehidupan dengan melihat tinggi badan menurut umur. Tinggi anak stunting akan kurang dari standar anak untuk usia tersebut. Usia 24 – 36 bulan merupakan kesempatan emas bagi anak dalam menerima stimulasi tumbuh kembang mereka. Perkembangan ini meliputi motorik, penglihatan, kemampuan berpikir, kemampuan bahasa, perkembangan sosial, serta kecerdasan emosional, karena 80% otak anak berkembang pada periode emas tersebut dan kualitas anak dapat dinilai dari proses pertumbuhan dan perkembangannya. Guna mencegah terjadinya gangguan tumbuh kembang pada anak, perlu dilakukan deteksi dan intervensi dini. Booklet menjadi media yang efektif karena berisi panduan lengkap, bahasa yang mudah dimengerti, dengan tampilan yang menarik dapat secara praktis dibawa ibu kemanapun dan menjadi petunjuk bagi orang tua dalam melakukan deteksi secara mandiri. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya pengaruh penggunaan media booklet tumbuh kembang terhadap pengetahuan serta keterampilan ibu balita tentang stimulasi tumbuh kembang anak usia 24-36 bulan.  Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimen dengan pendekatan one group pretest-posttest, pada 30 ibu yang memiliki balita usia 24-36 bulan, yang dipilih dengan tekhnik purposive sampling. Desain penelitian untuk mengambil data menggunakan desain PretestPosttes Non Equivalent Control Group Design untuk mengetahui pengaruhnya dalam aspek kognitif, maka dilakukan dua kali test yaitu tes awal (Pretest) dan tes akhir (posttest) . dari hasil penelitian menggunakan desain PretestPosttes Non Equivalent Control Group Design didapatkan hasil bahwa terjadipengaruh atau perubahan yang signifikan terhadap pengetahuan dan keterampilan dibuktikan dengan semua ibu dengan balita berusia 24 – 36 memiliki pengetahuan  pengetahuan Baik tentang stimulasi tumbuh kembang anak (100%). Abstract   Stunting is a growth disorder in children due to chronic or long-term malnutrition, especially in the first 1000 days of life by looking at height according to age. The height of stunted children will be less than the standard for children for that age. Age 24-36 months is a golden opportunity for children to receive stimulation for their growth and development. This development includes motor skills, vision, thinking skills, language skills, social development, and emotional intelligence, because 80% of a child's brain develops during this golden period and the quality of the child can be assessed from the process of growth and development. In order to prevent growth and development disorders in children, early detection and intervention are needed. Booklets are an effective media because they contain complete guidelines, easy-to-understand language, with an attractive appearance that can be practically carried by mothers anywhere and become a guide for parents in carrying out independent detection. The purpose of this study was to determine the effect of using growth and development booklet media on the knowledge and skills of mothers of toddlers about growth and development stimulation for children aged 24-36 months. This type of research is a quasi-experimental with a one group pretest-posttest approach, on 30 mothers who have toddlers aged 24-36 months, selected by purposive sampling technique. The research design to collect data using the Pretest-Posttest Non Equivalent Control Group Design to determine its effect on cognitive aspects, then two tests were carried out, namely the initial test (Pretest) and the final test (posttest). From the results of the study using the Pretest-Posttest Non Equivalent Control Group Design design, it was found that there was a significant influence or change in knowledge and skills as evidenced by all mothers with toddlers aged 24-36 having good knowledge about child growth and development stimulation (100%).
HUBUNGAN POLA ASUH DENGAN KEMANDIRIAN FISIK ANAK USIA PRA SEKOLAH (4-6 TAHUN): THE RELATIONSHIP OF PARENTING PATTERNS WITH THE PHYSICAL INDEPENDENCE OF PRESCHOOL AGE CHILDREN (4-6 YEARS) SITI NUR SOLIKAH; Undari Nur Khalis
Jurnal Ilmiah Pamenang Vol. 6 No. 1 (2024): Jurnal Imiah Pamenang (JIP)
Publisher : Stikes Pamenang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53599/jip.v6i1.224

Abstract

Abstrak Kemandirian fisik seorang anak adalah kemampuan anak dalam hal mengatur dirinya sendiri tanpa campur tangan atau ketergantunagn dengan orang lain. Pola asuh orang tua didalam keluarga sangat mempengaruhi kemandirian seorang anak. Pemberian pola asuh yang tepat pada anak akan mempengaruhi kesuksesan anak dalam tumbuh kembangnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan pola asuh dan tingkat kemandirian fisik anak usia pra sekolah (4-6 tahun) di TKIT Ummahat Grogol Sukoharjo. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif  korelasi dengan pendekatan cross sectional. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 45 responden. Siswa di TKIT Ummahat Grogol Sukoharjo dengan menggunakan tehnik total sampling. Metode pangumpulan data dengan menggunakan kuesioner dengan skala likert. Uji statistik yang digunakan adalah Chi-Square dengan nilai signifikan 0,05 diperoleh nilai p-value sebesar = 0,000 yang berarti bahwa terdapat hubungan pola asuh orang tua terhadap tingkat kemandirian anak secara fisik pada usia prasekolah, dengan keeratan hubungan sebesar 0,607 dalam kategori kuat. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan data bahwa orang tua paling banyak menerapakan pola asuh jenis permisif sebanyak 37,5%. Tingkat kemandirian rata- rata responden dalam kategori kurang mandiri sebanyak 57,5%.   Kesimpulan : terdapat hubungan pola asuh dengan kemandirian anak usia prasekolah (4-6 tahun) selanjutnya orang tua perlu menerapkan pola asuh yang tepat pada anaknya sehingga dapat meningkatkan kemandirian fisik anak sesuai tumbuh kembangnya. Abstract A child's physical independence is the child's ability to regulate himself without interference or dependence on other people. The parenting style of parents in the family greatly influences a child's independence. Providing the right parenting style to children will influence the child's success in their growth and development. The aim of this research is to analyze the relationship between parenting styles and the level of physical independence of pre-school age children (4-6 years) at TKIT Ummahat Grogol Sukoharjo. This type of research is descriptive correlation research with a cross sectional approach. The number of samples in this research was 45 respondents. Students at TKIT Ummahat Grogol Sukoharjo using total sampling techniques. The data collection method uses a questionnaire with a Likert scale. The statistical test used was Chi-Square with a significant value of 0.05, with a p-value of = 0.000, which means that there is a relationship between parenting patterns and the level of physical independence of children at preschool age, with a close relationship of 0.607 in the strong category. Based on the research results, data was obtained that parents mostly applied a permissive type of parenting at 37.5%. The average level of independence of respondents in the less independent category was 57.5%. Conclusion: there is a relationship between parenting styles and the independence of preschool age children (4-6 years). Furthermore, parents need to apply appropriate parenting patterns to their children so that they can increase the child's physical independence according to their growth and development.
ANALISIS KUALITAS SOAL TRY OUT INTERNAL UJI KOMPETENSI TENAGA TEKNIS KEFARMASIAN (UKTTK) TAHUN 2022: AN QUALITY ANALYSIS OF QUESTIONS FOR INTERNAL TRY-OUT OF PHARMACY TECHNICIAN COMPETENCIES ACADEMIC YEAR 2022 Farida Tuahuns; Alifa Sabrina; Fitri Savitri
Jurnal Ilmiah Pamenang Vol. 6 No. 1 (2024): Jurnal Imiah Pamenang (JIP)
Publisher : Stikes Pamenang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53599/jip.v6i1.228

Abstract

Abstrak Uji Kompetensi Tenaga Teknis Kefarmasian (UKTTK) merupakan salah satu ujian kompetensi yang dilakukan oleh Tenaga Teknis Kefarmasian (TTK) pada akhir masa pendidikan vokasi guna sebagai syarat memperoleh Sertifikat Kompetensi (Serkom). Pelaksanaan UKTTK dimaksudkan sebagai upaya peningkatan kompetensi TTK dalam pekerjaan kefarmasian. Keberhasilan mahasiswa mengikuti UKTTK tidak terlepas dari kemampuan mereka yang terus diasah melalui soal-soal try-out internal. Diperlukan adanya suatu evaluasi terhadap soal ujian try-out internal UKTTK guna mendapatkan hasil pengukuran yang tepat. Penelitian ini dilakukan untuk mengukur tingkat kesukaran dan daya pembeda masing-masing soal try-out internal UKTTK di STIKes IKIFA tahun 2022. Metode deskriptif digunakan dalam penelitian ini dengan subjek penelitian adalah mahasiswa tingkat III yang mengikuti try-out internal di STIKes IKIFA. Objek penelitian ini adalah soal try-out ke-3 dengan data yang dikumpulkan berupa data kuantitatif. Hasil uji validitas empiris menunjukkan dari 180 soal, terdapat 18,89% (34 soal) yang tidak valid, namun nilai Cronbach Alpha pada uji reliabilitas berada pada nilai yang cukup baik yaitu 0,921. Sedangkan untuk uji kesukaran dan daya pembeda soal, mayoritas soal berada pada kategori sukar 28% (50 soal) dan memiliki daya pembeda yang buruk 40% (72 soal). Selain itu, terdapat 10 soal yang memiliki daya pembeda negatif, yang mengindikasikan soal tersebut tidak bisa membedakan peserta yang memiliki kemampuan tinggi dan rendah. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kualitas soal try-out internal masih perlu dilakukan perbaikan dengan melakukan uji kesukaran soal, daya pembeda soal sebelum digunakan.   Abstract   The Pharmacy Technician Competencies Test (UKTTK) is one of the competency tests conducted by Pharmacy Technician (TTK) at the end of the vocational education period as a condition for obtaining a Pharmacy Technician Certification (Serkom). The implementation of UKTTK is intended to increase the competence of TTK in pharmaceutical work. The success of students participating in UKTTK is inseparable from their ability which continues to be honed through internal try-out questions. It is necessary to have an evaluation of the UKTTK internal try-out questions in order to get the proper measurement goals. This research was conducted to measure the index of difficulty and discrimination index of internal try-out for UKTTK at STIKes IKIFA in the academic year 2022. The descriptive method was used in this study where the research subject is the third-grade students participating in an internal try-out. The third try-out with quantitative data is the subject of this study. The empirical validity test showed that 18.89% (34 items) of the 180 questions were invalid, while the Cronbach alpha score in the reliability test was 0.921, which is a reasonably good value. The index of difficulty and discrimination index had a majority in the difficult category for 28% (50 questions) and a poor discrimination index for 40% (72 questions). There were also 10 items with a negative value on the discrimination index, indicating that these questions could not distinguish between students with high and low knowledge. Overall, the quality of the internal try-out can be improved by testing the index of difficulty and discrimination index before use.
TINJAUAN SISTEMATIS : EFEKTIVITAS LATIHAN FISIK DALAM MENGURANGI NYERI PUNGGUNG BAWAH PADA LANSIA: SYSTEMATIC REVIEW: THE EFFECTIVENESS OF PHYSICAL EXERCISE IN REDUCING LOWER BACK PAIN IN THE ELDERLY Sunaryo Joko Waluyo; Sutriyono Suyanto
Jurnal Ilmiah Pamenang Vol. 6 No. 1 (2024): Jurnal Imiah Pamenang (JIP)
Publisher : Stikes Pamenang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53599/jip.v6i1.229

Abstract

Abstrak Pendahuluan: Nyeri punggung bawah merupakan masalah kesehatan umum pada lanjut usia yang dapat mengurangi kualitas hidup. Latihan fisik telah diusulkan untuk meringankan nyeri punggung bawah melalui berbagai mekanisme fisiologis. Tinjauan sistematis ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas program latihan fisik dalam mengurangi nyeri punggung bawah pada lansia. Metode: Pencarian literatur menggunakan kata kunci terkait "latihan fisik, nyeri punggung bawah dan lansia" pada basis data Google Scholar, PubMed, dan BASE. Studi yang diterbitkan antara 2021-2022 dengan desain eksperimental atau observasional yang membandingkan kelompok intervensi latihan fisik dan kontrol pada partisipan lansia. Outcome utama adalah perubahan skor intensitas nyeri punggung bawah. Hasil: Sebanyak 10 studi yang melibatkan 703 partisipan lansia dianalisis. Lima uji klinis acak dan dua studi pre-post menunjukkan perbedaan yang signifikan dalam mengurangi skor nyeri antara kelompok latihan dan kontrol (p<0,05). Empat studi lain menemukan peningkatan mobilitas dan rentang gerak yang signifikan pada kelompok latihan. Pembahasan: Temuan ini mendukung hipotesis bahwa berbagai program latihan fisik dapat secara signifikan mengurangi nyeri punggung bawah pada lansia. Hasil konsisten dengan teori neuroplastisitas, remodelling tulang rawan, dan modulasi sistem saraf otonom oleh latihan. Perbandingan dengan penelitian terdahulu juga menunjukkan konsistensi. Mekanisme potensial pengurangan nyeri meliputi peningkatan kekuatan otot, perbaikan postur, peningkatan fleksibilitas, dan peningkatan sirkulasi darah. Kesimpulan: Secara keseluruhan, tinjauan sistematis ini memberikan bukti bahwa latihan melalui peregangan, ketahanan, stabilisasi lumbal, kombinasi, dan "aquatic" efektif untuk meringankan nyeri punggung bawah pada lansia. Integrasi berbagai jenis latihan harus dipertimbangkan dalam program kesehatan berbasis masyarakat dan klinis yang menargetkan pencegahan dan penanganan nyeri punggung bawah pada lansia.   Abstract    Introduction: Lower back pain is a common health issue among the elderly that can reduce quality of life. Physical exercise has been proposed as a means to alleviate lower back pain through various physiological mechanisms. This systematic review aims to evaluate the effectiveness of physical exercise programs in reducing lower back pain in the elderly. Method: Literature search was conducted using relevant keywords "physical exercise, lower back pain, and elderly" on Google Scholar, PubMed, and BASE databases. Studies published between 2021-2022 with experimental or observational designs comparing physical exercise intervention groups to control groups among elderly participants were included. The primary outcome was the change in lower back pain intensity scores. Results: A total of 10 studies involving 703 elderly participants were analyzed. Five randomized controlled trials and two pre-post studies showed significant differences in reducing pain scores between the exercise and control groups (p<0.05). Four other studies found significant improvements in mobility and range of motion in the exercise group. Discussion: These findings support the hypothesis that various physical exercise programs can significantly reduce lower back pain in the elderly. The results are consistent with the theories of neuroplasticity, cartilage remodeling, and modulation of the autonomic nervous system through exercise. Comparisons with previous research also demonstrate consistency. Potential mechanisms for pain reduction include increased muscle strength, improved posture, enhanced flexibility, and improved blood circulation. Conclusion: Overall, this systematic review provides evidence that exercises involving stretching, endurance, lumbar stabilization, combination, and aquatic exercises are effective in alleviating lower back pain in the elderly. The integration of various types of exercises should be considered in community-based and clinical health programs targeting the prevention and management of lower back pain in the elderly  
PENINGKATAN KETRAMPILAN PENGENALAN TANDA TRAUMA ABDOMEN DENGAN TEKNIK BEHAVIORAL SKILL TRAINING : IMPROVING ABDOMENAL TRAUMA SIGNS RECOGNITION SKILLS USING BEHAVIORAL SKILL TRAINING TECHNIQUES Dwi Rahayu; Yunarsih; Didik Susetiyanto Atmojo; Elfi Quyumi Rahmawati; Suryono; Fajar Rinawati
Jurnal Ilmiah Pamenang Vol. 6 No. 1 (2024): Jurnal Imiah Pamenang (JIP)
Publisher : Stikes Pamenang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53599/jip.v6i1.240

Abstract

Abstrak   Trauma abdomen merupakan trauma yang terletak didaerah antara pelvis bagian bawah dan diafragma pada bagian atas. Trauma abdomen terdiri atas trauma tumpul abdomen dan trauma tembus abdomen. Pada kasus-kasus trauma tumpul diagnosis lebih susah ditegakkan karena biasanya terjadi multisistem trauma, sedangkan trauma pada organ intra-abdomen kemungkinan terjadi karena adanya luka penetrasi. Trauma merupakan penyebab kematian utama usia-usia produktif yaitu usia dibawah 40 tahun, juga merupakan penyebab kematian ke-3 di dunia, setelah penyakit kanker dan kardiovaskuler. Kasus trauma abdomen masih sering mengalami penundaan diagnostik, dan fasilitas penunjang yang belum memadai sehingga mengakibatkan rawat inap berkepanjangan dan meningkatkan angka morbiditas dan mortalitas.  Trauma abdomen merupakan penyebab yang cukup signifikan bagi angka kesakitan dan kematian. Diagnosis trauma abdomen sering kali terlewatkan akibat gejala fisik yang terkadang dikaburkan oleh adanya intoksikasi maupun trauma kepala. Trauma abdomen yang tidak diketahui masih menjadi momok penyebab kematian yang seharusnya dapat dicegah. Tujuan penelitian ini adalah untuk peningkatan ketrampilan pengenalan tanda kejadian trauma abdomen dengan teknik behavioral skill training. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pre experimental design dengan rancangan one group pretest-postest. Responden dalam penelitan ini sebesar 40 responden. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling, pengumpulan data menggunakan lembar kuesioner melalui google form. Analisa data dilakukan dengan uji statistik  paired t test. Hasil penelitian menunjukkan p value : 0,000 dimana ( p value < 0,05 ) sehingga dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan yang signifikan antara ketrampilan pengenalan tanda trauma abdomen sebelum dan sesudah dilakukan teknik behavioral skill training. Metode BST efektif digunakan untuk melatih ketrampilan responden dalam ketrampilan pengenalan tanda trauma abdomen yang terjadi pada pasien. Abstract  Abdominal trauma is trauma located in the area between the lower pelvis and the upper diaphragm. Abdominal trauma consists of blunt abdominal trauma and penetrating abdominal trauma. In cases of blunt trauma, the diagnosis is more difficult to make because multisystem trauma usually occurs, while trauma to intra-abdominal organs may occur due to penetrating injuries. Trauma is the main cause of death in productive age, namely under 40 years of age, and is also the 3rd cause of death in the world, after cancer and cardiovascular disease. Abdominal trauma cases still often experience diagnostic delays and inadequate supporting facilities, resulting in prolonged hospitalization and increased morbidity and mortality rates. Abdominal trauma is a significant cause of morbidity and mortality. The diagnosis of abdominal trauma is often missed due to physical symptoms which are sometimes obscured by intoxication or head trauma. Unknown abdominal trauma is still a scourge that causes death that should be preventable. The aim of this research is to improve skills in recognizing signs of abdominal trauma using behavioral skills training techniques. The research design used in this research is a pre-experimental design with a one group pretest-posttest design. Respondents in this research were 40 respondents. The sampling technique used was purposive sampling, data collection using a questionnaire via Google Form. Data analysis was carried out using the paired t test statistical test. The results of the research show p value: 0.000 where (p value <0.05) so it can be concluded that there is a significant difference between skills in recognizing signs of abdominal trauma before and after behavioral skills training techniques. The BST method is effectively used to improve respondents' skills in recognizing signs of abdominal trauma that occur in patients.

Page 9 of 12 | Total Record : 120