cover
Contact Name
Al-Iqra Medical Journal
Contact Email
iqra@med.unismuh.ac.id
Phone
+6282349735264
Journal Mail Official
iqra@med.unismuh.ac.id
Editorial Address
Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Makassar Jl.Sultan Alauddin No.259 Makassar, 90221
Location
Kota makassar,
Sulawesi selatan
INDONESIA
Al-Iqra Medical Journal : Jurnal Berkala Ilmiah Kedokteran
ISSN : -     EISSN : 2549225X     DOI : 10.26618
Core Subject : Health,
Journal of Medicine and Health Indonesia is a peer-reviewed journal of medicine and health. This journal is designed as a forum for disseminating information and knowledge which is published twice a year. It publishes original articles, review articles, and case reports. It comprises biomedical science, clinical medicine, public health science, and medical science education. This journal has been established since 2018 (Print ISSN 2085-4145, ISSN Online 2527-2950) which is managed by the Faculty of Medicine, University of Muhammadiyah Makassar.
Articles 94 Documents
OVERVIEW OF MOTHER’S KNOWLEDGE ABOUT EXCLUSIVE BREASTFEEDING AND INFANT WEIGHT GROTWH AT THE GROGOL HEALTH CENTER IN JAKARTA PANGARIBUAN, CAROLINA OCTAVIANA; FARAH, FRANSISKA
Al-Iqra Medical Journal : Jurnal Berkala Ilmiah Kedokteran Vol. 8 No. 2 (2025): Al-Iqra Medical Journal: Jurnal Berkala Ilmiah Kedokteran
Publisher : Journal Medical Universitas muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26618/vfmb8460

Abstract

Exclusive breastfeeding is first and main food for infants 0-6 months. Exclusive breastfeeding is the provision of breast milk without providing adiitional. Breast milk is rich in carbohydrates, proteins, fats, vitamins and minerals that are important in infant weight growth which can be measured by the WHO weight-for-age curve. Weight is appropriate for age if the line is <2SD sd - 2SD. This study aims to determine the effect level of maternal knowledge about exclusive breastfeeding on infant weight growth. Cross sectional observational analytic research was conducted at Puskesmas Grogol Petamburan in March-April 2025 on 83 subjects. Subject selection used non-random sampling technique. Inclusion criteria were mothers who have children age of 0 and 6 months at Puskesmas Grogol. Mothers who gave formula milk to their babies were the exclusion criteria. The study has been completed with permission and ethical review of research. Data were collected by measuring body weight, direct interviews, and previous weight data from the Maternal and Child Health book. Weight data was measured using the WHO BB/U curve and then processed with SPSS with other data. The statistical test used was chi-square. Exclusive breastfeeding knowledge level was good 63.9% and not good 37.3%. Infants with age-appropriate weight 53% and overweight 36.1%. There was a significant relationship between the level of maternal knowledge about exclusive breastfeeding and infant weight growth (p value 0.034) and prevalence risk ratio (PRR) 1.567. The conclusion of this study is that maternal understanding of exclusive breastfeeding is important in infant weight growth.
THE RELATIONSHIP BETWEEN MATERNAL INCOME AND KNOWLEDGE LEVEL ABOUT STUNTING AMONG TODDLERS AT JATIMAKMUR INTEGRATED HEALTH POST BEKASI SUJUDI, IVANA SHAFA KHALISYA; FARAH, FRANSISKA
Al-Iqra Medical Journal : Jurnal Berkala Ilmiah Kedokteran Vol. 8 No. 2 (2025): Al-Iqra Medical Journal: Jurnal Berkala Ilmiah Kedokteran
Publisher : Journal Medical Universitas muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26618/cahnaf90

Abstract

Kegagalan pertumbuhan pada anak usia dini, yang dikenal sebagai stunting, terjadi ketika kebutuhan nutrisi anak tidak terpenuhi secara konsisten dalam jangka waktu yang lama. Kondisi ini umumnya disebabkan oleh kekurangan asupan gizi kronis, di mana konsumsi makanan harian tidak mencukupi untuk mendukung proses tumbuh kembang secara optimal. Untuk menilai status pertumbuhan anak, WHO menyediakan indikator standar, salah satunya adalah Z-score tinggi badan menurut usia (Height-for-Age Z-score/HAZ). Anak dikategorikan mengalami stunting apabila nilai HAZ kurang dari -2 standar deviasi, dan masuk dalam kategori stunting berat jika nilainya di bawah -3 standar deviasi. Stunting bukan disebabkan oleh satu faktor tunggal, melainkan merupakan hasil dari interaksi berbagai faktor kompleks, terutama keterbatasan ekonomi keluarga dan rendahnya pengetahuan ibu mengenai gizi anak—keduanya berpotensi membatasi akses terhadap makanan bergizi dan layanan kesehatan yang memadai. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara kondisi ekonomi keluarga dan pengetahuan gizi ibu dengan kejadian stunting pada anak balita di Posyandu Jatimakmur, Bekasi. Penelitian dilaksanakan pada Januari hingga Maret 2025 dengan menggunakan desain studi potong lintang (cross-sectional) dan melibatkan 135 anak balita yang dipilih secara acak. Pengumpulan data dilakukan melalui pengukuran tinggi dan berat badan anak, serta penyebaran kuesioner daring yang diisi oleh pengasuh anak. Penelitian ini telah memperoleh izin resmi dan persetujuan etik sebelum pelaksanaannya. Analisis data dilakukan menggunakan perangkat lunak SPSS dengan uji Chi-Square dan Fisher’s Exact. Hasil analisis menunjukkan bahwa pendapatan rumah tangga yang rendah memiliki hubungan signifikan dengan angka kejadian stunting (p = 0,013; PRR = 4,167). Selain itu, tingkat pengetahuan ibu mengenai gizi juga terbukti berperan penting dalam menentukan status gizi anak. Kesimpulan dari penelitian ini menyatakan bahwa keterbatasan sumber daya ekonomi keluarga dan kurangnya pemahaman ibu terkait gizi anak memiliki keterkaitan yang signifikan dengan kasus stunting pada balita di wilayah Posyandu Jatimakmur, Bekasi.
THE RELATIONSHIP BETWEEN SITTING TIME AND SITTING POSITION AND LOW BACK PAIN COMPLAINTS AMONG STUDENTS OF SMAN 1 PARAKANSALAK AULIYA, LAHMY LAHMUL; SIM, ALFRED SUTRISNO
Al-Iqra Medical Journal : Jurnal Berkala Ilmiah Kedokteran Vol. 8 No. 2 (2025): Al-Iqra Medical Journal: Jurnal Berkala Ilmiah Kedokteran
Publisher : Journal Medical Universitas muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26618/ghvemh17

Abstract

Low back pain (LBP)sering dialami remaja, diduga dipengaruhi oleh durasi duduk yang lama dan posisi duduk tidak ergonomis. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi hubungan antara lama duduk, posisi duduk tidak ergonomis, dan keluhan LBP pada siswa kelas XII SMAN 1 Parakansalak, Sukabumi, Indonesia. Penelitian observasional potong lintang dilakukan terhadap 194 siswa. Data dikumpulkan melalui kuesioner yang menilai lama duduk, posisi duduk (menggunakan Body Awareness of Postural Habits in Young People [BAPHY]), dan keluhan LBP (menggunakan Roland-Morris Disability Questionnaire [RMDQ]). Uji Chi-square dan rasio prevalensi digunakan untuk menganalisis hubungan antar variabel. Prevalensi LBP mencapai 52,1% (101/194 siswa). Duduk >7 jam/hari berhubungan signifikan dengan LBP dalam seminggu terakhir (96,0% vs. 4,0%, χ²=126,702, p<0,001) dan setahun terakhir (96,0% vs. 4,0%, χ²=126,702, p<0,001). Posisi duduk tidak ergonomis juga berhubungan signifikan dengan LBP dalam seminggu terakhir (91,1% vs. 8,9%, χ²=90,857, p<0,001) dan setahun terakhir (91,1% vs. 8,9%, χ²=90,857, p<0,001). Lama duduk dan posisi duduk tidak ergonomis berhubungan kuat dengan LBP pada siswa SMA. Intervensi berupa penyediaan furnitur ergonomis, jeda berkala, dan edukasi postur dianjurkan.                                                                                                                                                                         Kata kunci                     :  Low back pain, lama duduk, posisi duduk, ergonomi, remaja
ANALYSIS OF NEUTROPHIL-TO-LYMPHOCYTE RATIO, PLATELET-TO-LYMPHOCYTE RATIO, AND VITAMIN D LEVELS IN COVID-19 PATIENTS BASED ON DISEASE SEVERITY TOLLA, NELLY; BAHRUN, ULENG; FAIDAH, NUR; ANGGERAINI, SALSA; HANUM P, PUDYA; ARAS, DARA UGI; LESTARI, AYU
Al-Iqra Medical Journal : Jurnal Berkala Ilmiah Kedokteran Vol. 8 No. 2 (2025): Al-Iqra Medical Journal: Jurnal Berkala Ilmiah Kedokteran
Publisher : Journal Medical Universitas muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26618/knypj818

Abstract

Background:  Patients with COVID-19 experience a range of clinical symptoms, from asymptomatic to multi-organ failure. It is believed that factors including age, gender, systemic disease, and the inflammatory response that takes place have a significant impact in rising morbidity and mortality.3,4 Dysregulation of proinflammatory cytokines might result from the inflammatory response brought on by innate immunity.5 The prognosis of COVID-19 patients is characterized by an elevation in the neutrophil-lymphocyte ratio (NLR) and platelet-lymphocyte ratio (PLR), which are regarded to be inflammatory marker parameters.3 Because vitamin D is known as an immunomodulator that is essential for addressing the cytokine storm mechanism as disease development in COVID-19 patients, vitamin D deficiency has lately been believed to play a significant role in the success of therapy.6Methods: A cross-sectional descriptive analytic research approach was applied in this study, which included 88 COVID-19 patients from the Hasanuddin Teaching Hospital divided into two groups.Results: The results showed a significant difference between the NLR (2.82 + 1.86 ; 8.09 + 5.40) and PLR (11.35 + 6.98 ; 34.35 + 16.52) in both groups with higher NLR and PLR levels in patients with severe grades. Although vitamin D levels in both groups were within normal limits, vitamin D levels were lower in patients with severe COVID-19 compared to mild-moderate levels with a mean value (19.62 + 7.89 ; 16.62 + 6.28).Conclusion: Vitamin D insufficiency can be considered when evaluating the therapeutic response and NLR and PLR levels can be employed as markers in measuring the inflammatory response.

Page 10 of 10 | Total Record : 94