cover
Contact Name
Al-Iqra Medical Journal
Contact Email
iqra@med.unismuh.ac.id
Phone
+6282349735264
Journal Mail Official
iqra@med.unismuh.ac.id
Editorial Address
Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Makassar Jl.Sultan Alauddin No.259 Makassar, 90221
Location
Kota makassar,
Sulawesi selatan
INDONESIA
Al-Iqra Medical Journal : Jurnal Berkala Ilmiah Kedokteran
ISSN : -     EISSN : 2549225X     DOI : 10.26618
Core Subject : Health,
Journal of Medicine and Health Indonesia is a peer-reviewed journal of medicine and health. This journal is designed as a forum for disseminating information and knowledge which is published twice a year. It publishes original articles, review articles, and case reports. It comprises biomedical science, clinical medicine, public health science, and medical science education. This journal has been established since 2018 (Print ISSN 2085-4145, ISSN Online 2527-2950) which is managed by the Faculty of Medicine, University of Muhammadiyah Makassar.
Articles 94 Documents
ANALISIS FAKTOR RISIKO KEJADIAN GIZI KURANG PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KECAMATAN PASARWAJO KABUPATEN BUTON TAHUN 2020 Dwi Prihati Ningsi Ikro; Rini Fitriani; Rosdianah Rahim; Ulfah Rimayanti; Ibrahim Manda
Al-Iqra Medical Journal : Jurnal Berkala Ilmiah Kedokteran Vol 4, No 2 (2021): ILMU KESEHATAN
Publisher : Journal Medical Universitas muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26618/aimj.v4i2.4951

Abstract

AbstrakStatus gizi adalah ekspresi dari keadaan keseimbangan dalam bentuk variabel tertentu, atau perwujudan dari nutriture dalam bentuk variabel tertentu. Anak yang kekurangan gizi pada usia balita akan tumbuh pendek, dan mengalami gangguan pertumbuhan dan perkembangan fisik, mental dan jaringan otak yang dapat memengaruhi tingkat kecerdasan otak. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor risiko kejadian gizi kurang pada balita di wilayah kerja Puskesmas Pasarwajo Kecamatan Pasarwajo Kabupaten Buton tahun 2020. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder pengukuran BB/U dan kuesioner. Sampel dalam penelitian ini adalah balita berusia 12-59 bulan yang berjumlah 146 sampel kasus dan kontrol dengan perbandingan 1:1. Analisis data menggunakan uji chi square dengan tingkat kemaknaan sig p0,05. Nilai p-value dan OR untuk masing-masing variabel didapatkan tingkat pendidikan ibu p=0,000 dan OR= 2,659, riwayat penyakit infeksi p=0,000 dan OR=9,488, riwayat pemberian ASI eksklusif p=0,000 dan OR=7,083, pendapatan orangtua p=0,000 dan OR=8,449, dan jumlah anak p=0,090 dan OR=1,736.  Kata Kunci : faktor risiko, gizi kurang, balita 
EFEK HEPATOPROTEKTIF EKSTRAK DAUN PEPAYA (Carica Papaya L): STUDI KADAR Serum Glutamic Pyruvic Transaminase (SGPT) PADA TIKUS WISTAR YANG DIBERI PARACETAMOL Krisma Susanti; Kanti Ratnaningrum; Andra Novitasari
Al-Iqra Medical Journal : Jurnal Berkala Ilmiah Kedokteran Vol 4, No 2 (2021): ILMU KESEHATAN
Publisher : Journal Medical Universitas muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26618/aimj.v4i2.5393

Abstract

Penggunaan paracetamol dapat menyebabkan efek toksik berupa gagal hepar akut. Pepaya (Carica Papaya L) merupakan komoditi herbal yang dapat berperan sebagai hepatoprotektif. Pepaya yang mengandung senyawa antioksidan meliputi flavonoid, saponin, tanin, alkaloid, triterpenoid dan vitamin E. Daun pepaya memiliki aktivitas antioksidan flavonoid dan fenolik tertinggi dibandingkan bagian lain pada tanaman papaya. Penelitian ini bertujuan membuktikan adanya efek hepatoprotektif pemberian ekstrak daun pepaya terhadap kadar SGPT tikus wistar yang diberi paracetamol. Penelitian eksperimental, metode posttest only control group design, dengan teknik simple random sampling. Perlakuan dibagi 4 kelompok. Kriteria inklusi meliputi sehat dengan kriteria aktif, tidak cedera, cacat, ataupun luka, umur 2-3 bulan, berat 150-200 gr, berjenis kelamin jantan. Kriteria eksklusi meliputi tikus sakit/ mati pada masa adaptasi. Perlakuan dilakukan selama 7 hari. Analisis menggunakan uji One Way Anova dan Post Hoc. Rerata kadar SGPT pada kelompok K-, K+, PI, dan PII masing-masing 49,0 ± 4,63 mg/dl; 86,5 ± 8,61 mg/dl; 69,3 ± 5,55 mg/dl; dan 55,6 ± 4,40 mg/dl. Terdapat perbedaan bermakna terhadap kadar SGPT antara kelompok K- dan K+, kelompok K- dan PI, kelompok K+ dan PI, kelompok K+ dan PII, serta kelompok PI dan PII dengan masing-masing p0,05. Terdapat efek hepatoprotektif ekstrak daun pepaya terhadap kadar SGPT pada tikus putih galur wistar yang diberi paracetamol.
PROFILE OF PROCALCITONIN LEVELS IN SEVERE–CRITICAL COVID-19 PATIENTS Asyikun Nasyid Room; Hisbullah Amin; Faisal Muchtar
Al-Iqra Medical Journal : Jurnal Berkala Ilmiah Kedokteran Vol 4, No 2 (2021): ILMU KESEHATAN
Publisher : Journal Medical Universitas muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26618/aimj.v4i2.5960

Abstract

The diagnostic and therapeutic modalities of COVID-19 are still being researched and developed. One of the diagnostic modalities in the treatment of COVID-19, especially in patients with severe and critical symptoms, is procalcitonin. Although procalcitonin is more commonly associated with bacterial infections, several studies have shown association between the severity of COVID-19 patients and procalcitonin levels, and serial measurement of procalcitonin levels may be useful in predicting prognosis. This report presents three cases of severe-critically ill COVID-19. All three patients were tested for procalcitonin serially. Survivors (patient I and II) showed relatively low procalcitonin levels. These patients were clinically responsive to conventional oxygen therapy modalities. Serial chest X-rays in both patients also did not show the progression of pneumonia. In non-survivor (patient III) procalcitonin level have shown high value before ICU treatment, and during ICU care showed an increasing trend. The increase was in line with the progression of pneumonia on chest X-ray, and the patient is also clinically unresponsive to oxygen therapy, requiring invasive mechanical ventilation. Procalcitonin examination is one of the modalities that can be used in predicting the prognosis and disease course of severe-critical COVID-19 patients. COVID-19 patients with low procalcitonin levels are associated with a better prognosis than patients with high procalcitonin levels.
CORRELATION OF HEAD CIRCUMFERENCE WITH HEIGHT BASED ON SEX IN MONGOLOID RACE AT 18-45 YEARS OLD IN RIAU PROVINCE Dedi Afandi; Fikri Ruriandy Aufi; Chunin Widyaningsih; Fajri Marindra Siregar
Al-Iqra Medical Journal : Jurnal Berkala Ilmiah Kedokteran Vol 4, No 2 (2021): ILMU KESEHATAN
Publisher : Journal Medical Universitas muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26618/aimj.v4i2.6471

Abstract

Background:Forensic identification is an important thing to indentify victim.Determine the victim’s height is the best way to facilitate the indentification process,but sometimes the condition of the victim isn’t always intact. Identificator need apredictor bone from the victim to get the height,one of the predictor bone is skull.Skull has a rigid structure, so its expected to be astrong bone and can be a predictorto get the victim’s height.Purpose: This researchwas purpose to determine correlation and linear regressionhead circumference with human height in mongoloid race based on sex at 18-45 yearsold in Riau Province.Method: This research was an analytic study with cross sectionalresearch design.The method uses the accidental sampling method to take subject.The subject wasmongoloid race population at 18-45 years old in Riau Province.This study usedstauture meter and tipeline to measue human height and head circumference. Analysisof this study used a computer software.Result: The total respondents were 226 people (113 men and 113 women) at 18-45years old. The result showed a sicnificant correlation (p0,01) in men, women, andtotal respondents. The correleation in men (r=0,43) and women (r=0,47) respondentsindicate a moderate correlation, meanwhile in total respondents (r=0,61) indicate astrong correlation. The regression formula for men is 102,67 + 1,15 (HeadCircumference) ± 4,71, for women is 94,24 + 1,15 (Head Circumference) ± 4,58 andfor total respondents is 44,81 + 2,12 (Head Circumference) ± 5,96. this result of thisstudy shows that the head circumference has a correlation with body height and it canbe use to determine body height.Conclution: The conclution of this research is there is a positive correlation betweenhead circumference and body height based on sex in mongoloid race at 18-45 years inRiau Province.Keywords : Forensic Identification, Head Circumference, Height, Correlation,Regression Formula.Correspondence should be addressed to Dedi Afandi; Dediafandi4n6@gmail.com.
PENGARUH EKSTRAK LIDAH MERTUA (Sansevieria trifasciata) DALAM MENURUNKAN KADAR KARBON MONOKSIDA AKIBAT ASAP SIDESTREAM ROKOK FILTER Rolly Riksanto; Dzar Fadli El Furqan; Cahaya Amalia; Nurwahidah Syamsir; Gede Padmawijaya
Al-Iqra Medical Journal : Jurnal Berkala Ilmiah Kedokteran Vol 4, No 2 (2021): ILMU KESEHATAN
Publisher : Journal Medical Universitas muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26618/aimj.v4i2.6810

Abstract

Polusi udara merupakan penyumbang utama beban penyakit diseluruh dunia karena menimbulkan tantangan kesehatan mayarakat diseluruh dunia yang mendesak disebabkan ada dimana-mana dan memiliki banyak efek kesehatan manusia yang merugikan. Saat ini, beberapa penelitian menunjukkan bahwa ekstrak Sansevieria trifasciata atau tanaman lidah mertua berpotensi dapat mengurangi polutan karbon monoksida akibat asap sidestream rokok filter. Sansevieria trifasciata memiliki kandungan senyawa aktif seperti flavonoid, saponin, triperpenoid, fenol, dan alkaloid yang mampu mereduksi gas polutan yang berbahaya. Tujuan narrative review ini untuk mengetahui tingkat efektivitas ekstrak daun lidah mertua (Sansevieria trifasciata) sebagai anti polutan terhadap karbon monoksida pada asap rokok. Metode yang digunakan dalam pencarian data dengan search engine Google, Google Scholar, PubMed, dan ResearchGate, dengan kata kunci “Karbon Monoksida”, “Rokok Filter”, “Sansevieria trifasciata”, “Anti polutan Sansevieria trifasciata” yang kemudian ditetapkan dengan kriteria eksklusi dan inklusi. Hasil uji sensitivitas ekstrak etanol daun lidah mertua (Sansevieria trifasciata) terhadap karbon monoksida pada asap rokok dengan konsentrasi 30% dapat menurunkan kadar karbon monoksida sebesar 162.65 μg/Nm3 pada 20 semprotan (10 ml) dan konsentrasi 60% dapat menurunkan kadar karbon monoksida sebesar 390.29 μg/Nm3 pada 20 semprotan (10 ml) sehingga dapat disimpulkan bahwa ekstrak etanol Sansevieria trifasciata memiliki efek menurunkan karbon monoksida pada asap rokok.
C-REACTIVE PROTEIN BERKORELASI TERHADAP KADAR D-DIMER PASIEN COVID-19 Lida Wati; Dyah Mustika Nugraheni; Kanti Ratnaningrum; Andra Novitasari
Al-Iqra Medical Journal : Jurnal Berkala Ilmiah Kedokteran Vol 5, No 1 (2022): ILMU KEDOKTERAN
Publisher : Journal Medical Universitas muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26618/aimj.v5i1.7166

Abstract

Latar belakang: Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) merupakan penyakit menular yang ditimbulkan oleh Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-CoV-2).Pada penderita COVID-19 berat sering dijumpai adanya gangguan koagulasi (koagulopati). Salah satu pemeriksaan penunjang untuk menilai keberlangsungan proses koagulasi pada penderita COVID-19 dengan mengadakan pemeriksaan D-dimer. Aktivasi trombosit dan proses inflamasi pada penderita COVID-19 sering dihubungkan dengan gangguan koagulasi. Salah satu pemeriksaan untuk mengetahui aktivasi trombosit dan proses inflamasi adalah jumlah trombosit dan C-reactive protein. Penelitian ini bertujuan membuktikan korelasi antara jumlah trombosit dan C-reactive protein dengan kadar D-dimer pada penderita COVID-19. Metode: Penelitian dilaksanakan di Rumah Sakit Roemani Muhammadiyah Semarang pada bulan Januari 2022. Desain penelitian cross sectional dan pengambilan sampel mengaplikasikan teknik consecutive sampling. Sampel merupakan penderita rawat inap terkonfirmasi positif COVID-19 melalui tes RT-PCR berusia 30-45 tahun. Data yang digunakan adalah jumlah trombosit, C-reactive protein, dan kadar D-dimer. Analisis bivariat menggunakan uji normalitas dilanjutkan dengan uji Rank Spearman.Hasil: Dari 56 sampel terdapat korelasi C-reactive protein dengan kadar D-dimer pada penderita COVID-19 (p=0,000; r=0,517) sedangkan tidak terdapat korelasi jumlah trombosit dengan kadar D-dimer pada penderita COVID-19 (p=0,59; r=0,145).Kesimpulan: Terdapat korelasi antara C-reactive Protein dengan kadar D-dimer pada penderita COVID-19 dan tidak terdapat korelasi antara jumlah trombosit dengan kadar D-dimer pada penderita COVID-19
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN KETUBAN PECAH DINI DI RSUD LAMADDUKELLENG KAB. WAJO Andi Ayu Novitasari; Andi Tihardimanto; Rosdianah Rahim
Al-Iqra Medical Journal : Jurnal Berkala Ilmiah Kedokteran Vol 5, No 1 (2022): ILMU KEDOKTERAN
Publisher : Journal Medical Universitas muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26618/aimj.v5i1.7145

Abstract

Ketuban pecah dini (KPD) merupakan salah satu masalah penting dalam bidang obstetri yang dapat menyebabkan terjadinya infeksi pada ibu dan bayi serta dapat meningkatkan kesakitan dan kematian pada ibu dan bayi1, penyebab KPD samapai saat ini belum jelas namun ada beberapa faktor yang berhubungan yakni usia ibu, paritas, usia kehamilan, riwayat penyakit infeksi urogenitalia2.  : mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian ketuban pecah dini di RSUD Lamaddukelleng Kab. Wajo. penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional, pada penelitian ini dianalisis univariat untuk mengetahui karakteristik sampel yang diteliti serta bivariat (chi-square) untuk mengetahui faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian ketuban pecah dini, jumlah sampel pada penelitian ini sebanyak 822 responden .faktor yang berhubungan dengan kejadian KPD yakni usia kehamilan (p-value 0,001) dan riwayat penyakit infeksi urogenitalia (p-value 0,000), berdasarkan hasil penelitian dari beberapa faktor yang berhubungan dengan kejadian KPD didapatkan faktor usia kehamilan dan riwayat penyakit infeksi urogenitalia yang memiliki korelasi yang bermakna.
HOLISTIC MANAGEMENT WITH FAMILY DOCTOR APPROACH TO A 31-YEAR-OLD MALE PATIENTS WITH TUBERCULOSIS Arif, Athiyah Ulya; Tasmin, H; Fitriani, Rini
Al-Iqra Medical Journal : Jurnal Berkala Ilmiah Kedokteran Vol 5, No 1 (2022): ILMU KEDOKTERAN
Publisher : Journal Medical Universitas muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26618/aimj.v5i1.7003

Abstract

 This study aimed to identify risk factors, causes, clinical manifestations and management using a holistic family medicine approach to patients in accordance with evidence-based medicine. This study is a case report. Primary data was obtained from history taking (directly from the patient and indirectly from the patient's family), physical examination, patient home visits, psychosocial and environmental conditions. Secondary data obtained from medical records of the patient at the health center. The assessment was based on the holistic diagnosis. The results A 31-year old male was diagnosed with tuberculosis. The risk factors that affect are the patient often gathers with his friends with the same complaint, smokes and drinks alcohol. The results of the evaluation showed that the patient's complaints had decreased, the patient's knowledge about tuberculosis was also increased and the patient's behavior related to risk factors was also reduced. The limitations of this study is home visit only a few times due to limited time and the pandemic.
HUBUNGAN DAERAH TEMPAT TINGGAL DENGAN STATUS GIZI ANAK DI KABUPATEN BANTAENG PERIODE JANUARI-DESEMBER 2019 st hadijah
Al-Iqra Medical Journal : Jurnal Berkala Ilmiah Kedokteran Vol 5, No 1 (2022): ILMU KEDOKTERAN
Publisher : Journal Medical Universitas muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26618/aimj.v5i1.7027

Abstract

Status gizi ialah suatu keadaan yang sangat erat kaitannya dengan keseimbangan antara asupan zat gizi dari makanan yang sangat diperlukan dalam proses  metabolisme tubuh .Tujuan penelitian ini ialah untuk Mengetahui Hubungan Daerah Tempal Tinggal Dengan Status Gizi Anak Di Kabupaten Bantaeng Periode Januari-Desember 2019. Penelitian ini merupakan penelitian yang dilakukan secara kuantitatif dengan desain penelitian  adalah survei analitik dengan pendekatan cross sectional.Instrumen penelitian yang digunakan adalah data sekunder pengukuran BB/U dan kuisioner.  Jumlah sampel penelitian ini terdiri dari 160 anak  usia 1-3  tahun di Puskesmas Loka dan Puskesmas Lasepang Kabupaten Bantaeng. Data diolah dan dianalisa sesuai yang diperlukan dan analisis data menggunakan uji Chi Square p0,05. Hasil  yang didapatkan dalam penelitian ditemukannya   hubungan yang signifikan Antara Daerah Tempat Tinggal Dengan Status Gizi Anak 0.012. Berdasarkam hasil penelitian yang dilakukan  tentang hubungan tempat tinggal dengan status gizi anak terdapat perbedaan karakteristik BB anak yang tinggal didaerah pesisir dan pegunungan.
PERIANAL ABSES PADA MASA PANDEMI COVID-19: SEBUAH LAPORAN KASUS Krenni Sepa; Agung Bagus Sista Satyarsa
Al-Iqra Medical Journal : Jurnal Berkala Ilmiah Kedokteran Vol 5, No 1 (2022): ILMU KEDOKTERAN
Publisher : Journal Medical Universitas muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26618/aimj.v5i1.6760

Abstract

Abses adalah kumpulan dari cairan yang terinfeksi. Sekitar 90% dari abses perianal idiopatik terjadi karena infeksi kelenjar kriptoglobular. Sebuah laporan kasus yang kami laporkan adalah dari seorang laki-laki usia 26 tahun datang ke UGD dengan keluhan muncul benjolan di pinggir anus sejak 1 minggu lalu. Benjolan dirasakan nyeri dan bertambah besar. Nyeri juga dirasakan saat buang air besar namun tidak ada buang air besar berdarah. Pasien mengeluhkan sebelumnya sering mengalami konstipasi dan buang air besar yang keras. Pada pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum tampak sakit ringan dan tanda vital dalam batas normal. Pada pemeriksaan digital rectal (DRE) didapatkan adanya benjolan padat, permukaan licin, diarah jam 5. Tidak ada tanda perdarahan atau cairan. Penatalaksaan yang dipilih adalah pembedahan berupa incise drainage. Selanjutnya dilakukan pemeriksaan kultur pus dengan hasil terdapat bakteri Escherichia Coli. Evaluasi pasca operasi didapatkan keluhan nyeri minimal, luka operasi baik, dan tidak ada perdarahan.

Page 4 of 10 | Total Record : 94