cover
Contact Name
Raharjo, S.Pd., M.Sc.
Contact Email
raharjoppkn@staff.uns.ac.id
Phone
+6281914133246
Journal Mail Official
jurnalpknprogresif@mail.uns.ac.id
Editorial Address
Gedung C FKP UNS, Jl. Ir. Sutami No 36 A, Surakarta
Location
Kota surakarta,
Jawa tengah
INDONESIA
PKn Progresif : Jurnal Pemikiran dan Penelitian Kewarganegaraan
ISSN : 19075332     EISSN : 26211904     DOI : https://doi.org/10.20961/pknp.v15i1.44897
The scope of Jurnal PKn Progresif are about education, civics, citizenship, Pancasila, and social humaniora
Articles 85 Documents
PERAN PENDIDIKAN TERHADAP EKSISTENSI KEHIDUPAN MASYARAKAT ADAT KAMPUNG NAGA, TASIKMALAYA, JAWA BARAT Itok Dwi Kurniawan; Hassan Suryono
PKn Progresif : Jurnal Pemikiran dan Penelitian Kewarganegaraan Vol 13, No 1 (2018): Jurnal PKn Progresif, Vol. 13 No. 1 Juni 2018
Publisher : Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan FKIP Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/pknp.v13i1.23264

Abstract

One of the most important aspects of life is education, thinking and human behavior along with the education has been taken. Education is one of the most important efforts for a nation in maintaining its existence. The purpose of this research is study the role of education to the existence  the custom society of Kampung Naga, Tasikmalaya, West Java. This research is a qualitative research with descriptive qualitative method. The data used in the form of qualitative data. Data collection techniques used are observation and literature review. The data analysis techniques using interactive models. The results of research is shown that the important of education role to existence for custom society life of Kampung Naga, Tasikmalaya, West Java. It is shown that the role of education provides more usefulness, but does not change their behavior. There is not only formal education that already exists but also balanced with environmental education in the form of education from family. This education is done so that they can teach the pattern of hereditary behavior that has existed from an early age so that their existence will still survive. They is custom society is not easy along the formal and custom so there are some problems about education. The role of Tasikmalaya Regency Government to encourage indigenous Kampung Naga community for formal education needs to be improvedKeywords: Education, Custom Society
PENGUATAN NILAI-NILAI TOLERANSI OLEH MAJLIS TAFSIR AL QUR’AN (MTA) PUSAT SEBAGAI UPAYA MENJAGA KERUKUNAN ANTAR UMAT BERAGAMA DI KOTA SURAKARTA Diky Setiawan; Rima Vien Permata Hartanto; Mohammad Muchtarom
PKn Progresif : Jurnal Pemikiran dan Penelitian Kewarganegaraan Vol 14, No 1 (2019): Jurnal PKn Progresif, Vol. 14 No. 1 Juni 2019
Publisher : Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan FKIP Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/pknp.v14i1.34784

Abstract

The purpose of this study are 1) to describe the implementation of strengthening tolerance values by Majlis Tafsir Al Qur'an (MTA) Center, 2) to describe the impact of strengthening the tolerance values by Majlis Tafsir Al Qur'an (MTA), 3) to know the supporting factors and the inhibitors of strengthening tolerance value by Majlis Tafsir Al Qur'an (MTA) as an effort to maintain the harmony between one and another religious groups. This study uses a qualitative research approach, this type of research is described qualitatively. The data sources are obtained from informants, places, events, and documents. Based on the results of this study, it can be concluded that (1) The implementation of strengthening tolerance values by Majlis Tafsir Al Qur'an (MTA) Center is carried out through recitation and activities in various fields such as: education, social, and health, which contain values the value of respecting, respecting, accepting differences, and mutual cooperation based on the Qur'an and the Sunnah, (2) The harmony between religious communities in the society is always guarded by Majlis Tafsir Al Qur'an (MTA), this is evidenced in the research findings where there is good relations between the congregation of the MTA and non-Muslim citizens around MTA, (3) The supporting factors of the strengthening of tolerance values in the Majlis Tafsir Al Qur'an (MTA) are: the value of tolerance in the Qur'an and the Sunnah (the Prophet's hadith) in the teachings of Islam, facilitates the strengthening of tolerance values that can be accepted by the congregation, the teaching material is conveyed in a language that is easily understood by worshipers, and the understanding of tolerance in MTA is relatively high. The inhibiting factors are: there is no study material that specifically made to discuss about the values of tolerance, the existence of a society that is easily provoked by issues and slander that develops so that it prevents MTA activities, and there are some individuals (Ex MTA) who vilify MTA. Key words: Strengthening The Tolerance Value, The Harmony Between Religious Communities, Majlis Tafsir Al Qur’an (MTA) Center
ANALISIS KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU PPKn DALAM MEMILIH MATERI PEMBELAJARAN YANG TERKAIT DENGAN TUJUAN PEMBELAJARAN DAN PENGALAMAN BELAJAR (Studi di SMP Negeri 20 Purworejo) Herawang Dwi Siswantoko; Machmud Al Rasyid; Wijianto Wijianto
PKn Progresif : Jurnal Pemikiran dan Penelitian Kewarganegaraan Vol 14, No 2 (2019): Jurnal PKn Progresif, Vol. 14 No. 2 Desember 2019
Publisher : Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan FKIP Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/pknp.v14i2.42447

Abstract

Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui : 1) kompetensi pedagogik guru PPKn dalam memilih materi pembelajaran KD 3.3 “memahami tata urutan peraturan perundang-undangan dalam sistem hukum nasional di Indonesia” yang terkait dengan tujuan pembelajaran; dan 2) kompetensi pedagogik guru PPKn dalam memilih materi pembelajaran KD 3.3 “memahami tata urutan peraturan perundang-undangan dalam sistem hukum nasional di Indonesia” yang terkait dengan pengalaman belajar.Merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Pengumpulan data berupa wawancara, observasi, dan studi dokumen. Pengujian validitas data menggunakan model analisis triangulasi data dan metode. Analisis data menggunakan model analisis interaktif.Simpulan hasil penelitian: 1) Guru PPKn di SMP Negeri 20 Purworejo belum memiliki kompetensi pedagogik dalam memilih materi pembelajaran KD 3.3 “memahami tata urutan peraturan perundang-undangan dalam sistem hukum nasional di Indonesia” yang terkait dengan tujuan pembelajaran, dikarenakan : a) Indikator pembelajaran yang dibuat tidak sesuai dengan tuntutan KD 3.3. b) Pengidentifikasian jenis materi pembelajaran tidak sesuai dengan kebutuhan KD 3.3, dikarenakan guru belum mampu menempatkan jenis materi konseptual sesuai dengan kebutuhan pengetahuan prasyarat, inti dan pengayaan, dan c) Belum memiliki kemampuan menyeleksi materi pembelajaran yang sesuai kebutuhannya. 2) Guru juga belum memiliki kompetensi pedagogik dalam memilih materi pembelajaran dari KD 3.3tersebut terkait dengan pengalaman belajar, dikarenakan guru belum mampu membedakan jenis pengalaman belajar yang sesuai terhadap materi bertujuan meretensi pengetahuan dan materi bertujuan mentrasfer pengetahuan. Kata Kunci : Kompetensi Pedagogik, Memilih materi, Pengalaman belajar, dan Tujuan pembelajaran 
HUBUNGAN PEMBELAJARAN PKn DENGAN PENGAMALAN SILA PERSATUAN INDONESIA PESERTA DIDIK SMP KEMBARAN 1 BANYUMAS Tukiran Taniredja; Muhammad Abduh
PKn Progresif : Jurnal Pemikiran dan Penelitian Kewarganegaraan Vol 13, No 1 (2018): Jurnal PKn Progresif, Vol. 13 No. 1 Juni 2018
Publisher : Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan FKIP Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/pknp.v13i1.22472

Abstract

Tujuan penelitian untuk mengetahui proses pembelajaran PKn, pengamalan sila Persatuan Indonesia, dan   hubungan pembelajaran PKn dengan pengamalan sila Persatuan Indonesia. Populasi penelitian seluruh peserta didik kelas 8F SMP Kembaran 1 Banyumas yang berjumlah 32. Seluruh populasi dijadikan sampel penelitian, sehingga merupakan sensus/sampel jenuh. Pengumpulan data dengan kuesioner tertutup. Analisis data dengan persentase dan  korelasi product moment. Hasil analisis data menunjukkan proses pembelajaran PKn kuat (78%), pengamalan Sila Persatuan Indonesia sangat kuat (82%) dan  tidak ada korelasi yang signifikan antara proses pembelajaran PKn dengan pengamalan  sila Persatuan Indonesia , rxy (0,21). Kata Kunci:  pembelajaran PKn, peserta didik,  Sila Persatuan Indonesia
PENGUATAN KESADARAN BERKONSTITUSI MELALUI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER “LCC 4 PILAR” (STUDI PADA SMA NEGERI 1 SIMO, KABUPATEN BOYOLALI) Esti Murniasih; Mohammad Muchtarom; Triyanto Triyanto
PKn Progresif : Jurnal Pemikiran dan Penelitian Kewarganegaraan Vol 14, No 2 (2019): Jurnal PKn Progresif, Vol. 14 No. 2 Desember 2019
Publisher : Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan FKIP Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/pknp.v14i2.42441

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) penguatan kesadaran berkonstitusi di SMA Negeri 1 Simo melalui kegiatan ekstrakurikuler “LCC 4 Pilar”; 2)  faktor pendukung dan faktor penghambat dalam menguatkan kesadaran berkonstitusi pada siswa melalui kegiatan ekstrakurikuler “LCC 4 Pilar”. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif.Pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, dan studi dokumen. Pengujian validitas data menggunakan model analisis triangulasi data dan triangulasi metode. Analisis data menggunakan model analisis interaktif.Kesimpulan hasil penelitian: 1) Penguatan kesadaran berkonstitusi di SMA Negeri Simo melalui ekstrakurikuler “LCC 4 Pilar” dilakukan dengan kegiatan a) Menghafal  Pasal-pasal dalam UUD NRI tahun 1945 sebagai sarana untuk memahami norma-norma dasar dalam konstitusi dan mengimplementasikan isi dari Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. b) Musyawarah untuk menetapkan target hafalan sebagai sarana untuk berpartisipasi dalam penyelenggaraan Ekstrakurikuler. c) Outbond dan Mengikuti kompetisi sebagai sarana dalam rangka berpartisipasi mengisi kemerdekaan sesuai dengan kapasitasnya sebagai seorang siswa. 2) Faktor pendukung dalam kegiatan ekstrakurikuler adalah a) motivasi atau dorongan yang kuat dalam diri siswa, b) Komitmen dan rasa kekeluargaan yang sudah ditanamkan sejak pertama kalimasuk ekstrakurikuler, c) dukungan finansial ketika akan menghadapi lomba, d) sarana dan prasarana yang memadai, e) buku-buku materi yang memadai, f) dukungan motivasi yang didatangkan dari para alumni, mentor/pelatih yang kompeten. Faktor penghambat dalam kegiatan ekstrakurikuler adalah a) kegiatan yang cenderung membosankan, b) pengelolaan kegiatan cenderung kurang terkoordinir dan belum memiliki dokumentasi yang sistemasis, c) waktu ekstrakurikuler yang cenderung pendek Kata Kunci:  kesadaran berkonstitusi, Ekstrakurikuler “LCC 4 Pilar”
PERSEPSI MASYARAKAT ADAT KAMPUNG CIKONDANG DAN CIREUNDEU DALAM MEMAKNAI NILAI-NILAI KARAKTER BAGI SEORANG PEMIMPIN Trisna Sukmayadi
PKn Progresif : Jurnal Pemikiran dan Penelitian Kewarganegaraan Vol 13, No 2 (2018): Jurnal PKn Progresif, Vol. 13, No. 2 Desember 2018
Publisher : Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan FKIP Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/pknp.v13i2.26588

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengungkap persepsi masyarakat adat Kampung Cireundeu Kota Cimahi dan Cikondang Kabupaten Bandung dalam memaknai nilai-nilai karakter yang harus dipunyai oleh seorang pemimpin. Pendektan penelitian menggunakan kualitatif dengan jenis studi kasus. Teknik analisis data melalui studi liratur, wawancara mendalam, dan observasi, setelah dianalisis, kemudian dicocokan kebenarannya melalui triangulasi. Hasil penelitian menunjukan secara umum masyarakat adat berpersepsi bahwa nilai-nilai karakter yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin di masyarakat adat Kampung Cireundeu dan Cikondang adalah nilai karakter religius, taat kepada adat dan tradisi leluhur, dan taat pada falsafah sunda, yakni silih asih, silih asah, dan silih asuh. Makna nilai-nilai karakter tersebut bagi masyarakat adat kampung Cireundeu dan Cikondang, yakni sebagai fondasi dalam membangun kehidupan masyarakat sesuai adat dan tradisi leluhurKata kunci: Persepsi, Masyarakat adat, Nilai Karakter
PERAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN DALAM BIMBINGAN KONSELING Nova Eko Hidayanto
PKn Progresif : Jurnal Pemikiran dan Penelitian Kewarganegaraan Vol 13, No 1 (2018): Jurnal PKn Progresif, Vol. 13 No. 1 Juni 2018
Publisher : Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan FKIP Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/pknp.v13i1.35785

Abstract

We know that how important BK (Counseling Guidance) in campus and secondary  school until senior high school. Remember that now is globalization or modern era which is how heavy information from foreign country that do not bring fine cases which accordance with our country personality that is Pancasila. Lately, many decadence moral like student or society fighting, drug and alcohol drinking, et cetera. Even especially many victim of alcohol drinking are student of very young people and this is become central of attention from our state, Indonesia, not only now but forever. Because of that, alcohol drinking which is easy gotten and identical with appearance of discotiques which is come from foreign country. Of course drug and alcohol drinking can cause death accordance with medical science and destroy  of education world. In one side, BK role is helping and pushing service to all student for to speed their study with giving advices so that can filter  negative acts which can not accordance with Pancasila and religion. In this, BK role must join with religion and PPKN teacher for helping better student in Indonesia.Kata Kunci : Role, Pancasila and Civic, Counseling Guide
Konsepsi Merdeka Belajar Dalam Sistem Among Menurut Pandangan Ki Hajar Dewantara Widya Noventari
PKn Progresif: Jurnal Pemikiran dan Penelitian Kewarganegaraan Vol 15, No 1 (2020): Jurnal PKn Progresif Volume 15 Nomor 1 Juni 2020
Publisher : Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan FKIP Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/pknp.v15i1.44902

Abstract

Pendidan memiliki tujuan pembentukan watak dan karakter bangsa. Pembentukan watak dan karakter bangsa diperloleh dari pengembangan asek pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang sesuai dengan pandangan hiduap suatu bangsa. Ki Hajar Dewantara sebagai tooh pendidikan di Indonesia melahirkan konsep pendidian yang disebut dengan istilah sistem among. Sistem among memiliki dua prinsip utama yakni menghargai kodrat alamiah anak dan dasar kemerdekaan serta berasaskan kekeluargaan untuk menyokong tumbuh kembang anak lahir dan batin tanpa perintah dan paksaan namun dengan tuntunan. Dua prinsip sistem among inilah yang kemudian melahirkan suatu konsepsi merdeka belajar. Konsepsi merdeka belajar dalam sistem among ini memberikan anak didik kemerdekaan sebanyak mungkin, meskipun demikian tetap harus diingat bahwa anak tidak dibenarkan apabila menggunakan itu sebebas mungkin dan melakukan segala sesuai sesuai kehendaknya dan seuka hatinya. Kata kunci:  merdeka belajar, sistem among, Ki Hajar Dewantara.
AKTUALISASI KETELADANAN GURU SEBAGAI UPAYA MEWUJUDKAN PENDIDIKAN BERKARAKTER DI SEKOLAH DASAR Suyahman Suyahman
PKn Progresif : Jurnal Pemikiran dan Penelitian Kewarganegaraan Vol 13, No 1 (2018): Jurnal PKn Progresif, Vol. 13 No. 1 Juni 2018
Publisher : Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan FKIP Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/pknp.v13i1.23266

Abstract

Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan aktualisasi keteladanan guru sebagai upaya mewujudkan pendidikan berkarakter di Sekolah Dasar Negeri Pucangan 3 Kecamatan Kartasura Kabupaten Sukoharjo.  Subjek penelitiannya : guru dan siswa SD Negeri pucangan 3, objeknya keteladanan guru dan pendidikan berkarakter. Jenis penelitian ini , penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Metode pengumpulan datanya: observasi, wawancara dan dokumentasi. Guna mengetahui validitas data digunakan triangulasi data dan metode. Teknik analisis datanya menggunakan teknik analisis interaktif mengalir yang terdiri dari 3 langkah yaitu reduksi data, display data dan verifikasi data. Hasil penelitian : berdasarkan hasil observasi dan wawancara ditemukan bahwa sikap, perilaku, dan perbuatan nyata guru menjadi contoh bagi para siswa di SD negeri pucangan 3. Karena itu guru diharuskan untuk bersikap, berperilaku dan berbuat yang baik terlebih dahulu sebelum memberikan saran dan nasehat bagi para siswa dalam bersikap, berperilaku dan berbuat baik di lingkungan sekolah, masyarakat maupun lingkungan keluarga. Khusus dalam lingkungan sekolah sikap, perilaku dan perbuatan guru harus dapat dicontoh oleh para siswa, misalnya cara berpakaian, cara minum, cara bicara/berkomunikasi, cara makan, dan lain-lain. Kesimpulannya bahwa keteladanan guru memiliki peran penting dalam mewujudkan pendidikan berkarakter di SD negeri Pucangan 3, Kecamatan Kartasura, Kabupaten Sukoharjo. Kata- Kunci: Aktualisasi Keteladanan  Guru dan Pendidikan Berkarakter
PENGUATAN ECOLOGICAL CITIZENSHIP SEBAGAI UPAYA MENGUBAH PERILAKU MASYARAKAT SADAR AKAN LINGKUNGAN MELALUI PROGRAM KAMPUNG SELO BERAKSI Hesti Fatmalasari; Erna Yuliandari; Dewi Gunawati
PKn Progresif : Jurnal Pemikiran dan Penelitian Kewarganegaraan Vol 14, No 1 (2019): Jurnal PKn Progresif, Vol. 14 No. 1 Juni 2019
Publisher : Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan FKIP Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/pknp.v14i1.34785

Abstract

This study aims to find out: (1) Strengthening ecological citizenship in changing the behavior of people aware of the environment through the Kampung Selo Beraksi program; (2) Obstacles faced in realizing the Kampung Selo Beraksi program. This study uses qualitative research methods and descriptive research approaches. The research technique used was purposive sampling. Data collection uses interviews, observation and document analysis. Testing data validity using data triangulation and methods. Data analysis uses an interactive analysis model which includes: data reduction, data presentation, and conclusion drawing. Stages of research include: (1) Preparation; (2) Data collection; (3) Analysis of data; (4) Preparation of research reports. The results of this study include: (1) Strengthening ecological citizenship is needed to arouse community awareness through environmental activities, namely the Kampung Selo Beraksi program. Insightful activities in the Kampung Selo Beraksi program include garbage banks, hydroponic parks, vertical gardens, craft galleries, and outbound. Strengthening ecological citizenship in the Kampung Selo Beraksi program is a bottom up approach that is realized through the formation of environmental knowledge, environmental skills, environmental attitudes, environmental participation. (2) The obstacles faced in realizing the Kampung Selo Beraksi program come from internal and external. The barriers to the Kampung Selo Beraksi program originating from the internal include: a) limited human resources due to lack of activeness and participation of the Kampung Selo community members; b) limited sources of funds in the development of the Kampung Selo Beraksi program. Barriers to the Kampung Selo Beraksi program originating from the external include: a) obstacles from the community, namely the existence of counter-attitudes from the community and a lack of community participation; b) obstacles from the government, namely lack of attention and participation of the local government; c) obstacles from the environment, namely the location of Kampung Selo Beraksi far from the city and the maximum arrangement of the village. Keywords: Strengthening, ecological citizenship, Kampung Selo