cover
Contact Name
Malalina
Contact Email
malalina@unitaspalembang.ac.id
Phone
+6281279882224
Journal Mail Official
nabladewantara@unitaspalembang.ac.id
Editorial Address
Jalan Tamansiswa No. 261 Palembang
Location
Kota palembang,
Sumatera selatan
INDONESIA
Nabla Dewantara : Jurnal Pendidikan Matematika
ISSN : 25283901     EISSN : 26570335     DOI : 10.51517
Core Subject : Education,
Nabla Dewantara: Jurnal Pendidikan Matematika (ISSN 2528-3901) merupakan jurnal nasional pendidikan matematika yang menjadi media publikasi hasil penelitian dan karya ilmiah. NABLA DEWANTARA menerima naskah dalam bidang pendidikan matematika secara luas, baik hasil penelitian maupun kajian teori. Jurnal ini terbit 2 (dua) kali pertahun, yaitu Mei dan November. Diterbitkan oleh Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Tamansiswa Palembang.
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 126 Documents
ANALISIS KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS DALAM MENYELESAIKAN SOAL PADA MATERI BENTUK PANGKAT, AKAR, DAN LOGARITMA SISWA KELAS X SMA ISLAM AL-FALAH JAMBI Aisyah; Amrina Rosyada
Nabla Dewantara: Jurnal Pendidikan Matematika Vol. 2 No. 1 (2017)
Publisher : FKIP Universitas Tamansiswa Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pentingnya kajian tentang kemampuan komunikasi matematis siswa. Beragam permasalahan komunikasi matematis siswa belum dieksplorasi sehingga tidak ada perhatian lebih yang diberikan terhadap kemampuan komunikasi matematis tersebut. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif dengan subjek siswa kelas X di SMA Islam Al-Falah Jambi. Hal yang dideskripsikan dalam penelitian ini adalah kemampuan komunikasi matematis siswa dalam menyelesaikan soal matematika pada materi bentuk pangkat, akar, dan logaritma. Dari hasil tes kemampuan komunikasi matematis, sebanyak 50,52% siswa telah mampu menunjukkan pemahaman konsep secara tepat, menggunakan strategi yang tepat, serta alasan yang masuk akal. Ini berarti bahwa sebagian siswa telah memenuhi indikator kemampuan komunikasi matematis yang pertama yaitu tentang strategi/prosedur. Selain itu, sebanyak 60,42% siswa telah memahami penggunaan simbol-simbol matematika secara benar serta menunjukkan perhitungan matematika secara benar. Ini berarti bahwa sebagian besar siswa juga telah memenuhi indikator kemampuan komunikasi matematis yang ke dua yaitu tentang urutan dan organisasi. Pencapaian indikator kemampuan komunikasi matematis yang ke tiga hanya sebanyak 46,88% siswa yang memenuhi. Hal ini mengindikasikan bahwa sebagian besar siswa masih masih kesulitan menggunakan bahasa matematika untuk mengkomunikasikan ide-ide matematika secara tepat.
PENGARUH PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIS SISWA Dian Apriani
Nabla Dewantara: Jurnal Pendidikan Matematika Vol. 2 No. 1 (2017)
Publisher : FKIP Universitas Tamansiswa Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitan adalah untuk mengetahui pengaruh yang signifikan dari model pembelajaran Problem Based Learning terhadap kemampuan koneksi matematis siswa di SMP Negeri 53 Palembang. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen posttest –only control design. Adapun variabel bebasnya adalah Problem Based Learning dan variabel terikatnya kemampuan koneksi matematis siswa. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 53 Palembang tahun pelajaran 2015/2016 yang terdiri dari delapan kelas. Sampel dalam penelitian ini diambil secara acak yaitu kelas VIII.2 sebagai kelas eksperimen dengan model pembelajaran Problem Based Learning dan kelas VIII.4 sebagai kelas kontrol dengan model konvensional. Hasil penelitian mengindentifikasi adanya pengaruh yang signifikan dari model pembelajaran Problem Based Learning terhadap kemampuan koneksi matemati siswa di SMP Negeri 53 Palembang. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, peneliti menyarankan agar model pembelajaran Problem Based Learning dapat diterapkan dan dijadikan alternatif untuk meningkatkan kemampuan koneksi matematis siswa.
KETERAMPILAN METAKOGNITIF SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL PROBLEM SOLVING MATERI KUBUS DAN BALOK KELAS VIII Dinal ‘Ulya; Purwoko; Trimurti Saleh
Nabla Dewantara: Jurnal Pendidikan Matematika Vol. 2 No. 2 (2017)
Publisher : FKIP Universitas Tamansiswa Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dan kuantitatif yang bertujuan untuk mengetahui metakognisi siswa dalam menyelesaikan soal cerita di kelas VIII SMP Negeri 1 Palembang. Sampel penelitian ini adalah kelas VIII.3 dan VIII.4 yang masing-masing terdiri dari 30 siswa di SMP Negeri 1 Palembang. Pengumpulan dan analisis data berupa tes yang berisi soal problem solving. Tes dilaksanakan sebelum dan sesudah menggunakan pendekatan metakognitif. Data pretest untuk melihat kemampuan awal siswa sedangkan data posttest digunakan untuk mengetahui kemampuan metakognisi siswa. Analisis data yang digunakan adalahanalisis data deskriptif dengan rata-rata 86,7. Dapat disimpulkan bahwa terdapat kemampuan metakognisi siswa SMP Negeri 1 dalam menyelesaikan soal problem solving pada materi kubus dan balok tergolong baik.
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA DI SMP NEGERI 22 PALEMBANG Noviani Ariyandika; Rohana; Jayanti
Nabla Dewantara: Jurnal Pendidikan Matematika Vol. 2 No. 1 (2017)
Publisher : FKIP Universitas Tamansiswa Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe CIRC (Cooperative Integrated Reading and Composition) terhadap kemampuan pemecahan masalah matematis siswa. Metode penelitian menggunakan metode Disain Kelompok Kontrol Hanya Postes. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 22 Palembang Tahun Pelajaran 2015/2016. Subjek penelitian ini melibatkan 38 orang siswa kelas VIII.3 sebagai kelas eksperimen dan 36 orang siswa kelas VIII.6 sebagai kelas kontrol. Variabel dalam penelitian ini adalah kemampuan pemecahan masalah matematis siswa. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan tes kemampuan pemecahan masalah matematis yang berbentuk uraian sebanyak 5 soal. Analisis data yang digunakan dengan uji-t, sebelum dilakukan uji-t terlebih dahulu dilakukan uji normalitas data dan homogenitas data. Hasil analisa data tes dengan menggunakan uji-t, dan hasilnya rata-rata kemampuan pemecahan masalah matematis siswa yang diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe CIRC pada materi kubus dan balok lebih tinggi dibandingkan rata-rata kemampuan pemecahan masalah matematis siswa yang diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran konvensional. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh yang signifikan model pembelajaran kooperatif tipe CIRC terhadap kemampuan pemecahan masalah matematis siswa di SMP Negeri 22 Palembang.
ANALISIS PROSES BERPIKIR KREATIF DALAM MEMECAHKAN MASALAH MATEMATIKA DITINJAU DARI TIPE KEPRIBADIAN GUARDIAN DAN IDEALIS Rizki Wahyu Yunian Putra
Nabla Dewantara: Jurnal Pendidikan Matematika Vol. 2 No. 1 (2017)
Publisher : FKIP Universitas Tamansiswa Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan proses berpikir kreatif siswa SMA pada tahun akademik 2016/2017, subjek penelitian ini adalah 2 siswa dari kelas X SMA di Bandar Lampung. yang terdiri dari 1 siswa dengan tipe kepribadian guardian, dan 1 siswa dengan tipe kepribadian idealis yang diambil berdasarkan dimensi kepribadian David Keirsey, yaitu tipe kepribadian guardian inisial (GIV) dan tipe kepribadian idealis inisial (NFM) proses berpikir kreatif pada langkah-langkah Wallas, yaitu persiapan, inkubasi, iluminasi, dan verifikasi. Pendekatan ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Subjek penelitian ini diambil dengan menggunakan purposive sampling. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini tes tertulis, dan wawancara pada materi dimensi tiga. Teknik validasi data menggunakan triangulasi waktu. Temuan penelitian menunjukkan bahwa proses berpikir kreatif dari tipe kepribadian guardian. (a) Pada tahap persiapan cenderung lama dalam memperoleh informasi. (b) Pada tahap inkubasi subjek berhenti sejenak untuk mengendapkan pikirannya, (c) Pada tahap iluminasi lebih terpaku pada cara-cara yang telah diajarkan oleh guru, (d) Pada tahap verifikasi dapat mengevaluasi solusi dengan memeriksa kembali solusi masalahnya. Proses berpikir kreatif dari tipe kepribadian Idealis. (a) Pada tahap persiapan subjek cenderung berhati-hati, dan tidak membutuhkan waktu yang lama untuk memahamkan maksud soal, subjek dapat menyajikan informasi baik secara lisan maupun tulisan. (b) Pada tahap inkubasi subjek sempat berhenti sejenak meyakinkan bahwa dirinya yakin dengan kemampuan yang dimilikinya, (c) Pada tahap iluminasi subjek berhasil menemukan solusi masalahnya dan dapat mengembangkan gagasannya dengan baik karena dapat membuat alternatif lain, (d) Pada tahap verifikasi subjek dapat menerapkan alternatif lain.
ANALISIS PROSES BERPIKIR KREATIF DALAM MEMECAHKAN MASALAH MATEMATIKA DITINJAU DARI TIPE KEPRIBADIAN GUARDIAN DAN IDEALIS Novitasari
Nabla Dewantara: Jurnal Pendidikan Matematika Vol. 2 No. 2 (2017)
Publisher : FKIP Universitas Tamansiswa Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengambarkan proses berpikir kritis siswa hasil temuan penelitian menunjukan bahwa: (1) Proses berpikir kritis dari tipe kepribadian Rational. subjek dapat mengungkapkan apa yang diketahui dan ditanyakan dari soal tersebut, subjek mampu menguhubungkan informasi penting dari soal dan mampu menentukan strategi yang digunakan untuk menyelesaikan soal, subjek dapat membuat model matematika, subjek dapat menentukan metode penyelesaian dari metode matematika yang telah dipelajari dapat menyimpulkan serta dapat mengevaluasi jawaban yang telah didapatkan. (2) Proses berpikir kritis dari tipe Guardian. subjek dapat mengungkapkan apa yang diketahui dan ditanyakan dari soal tersebut, subjek mampu menguhubungkan informasi penting dari soal dan mampu menentukan strategi yang digunakan untuk menyelesaikan soal, namun tidak dapat membuat model matematika, tidak dapat menentukan metode penyelesaian dari metode matematika yang telah dipelajari serta tidak dapat menyimpulkan dan mengevaluasi jawabannya.
PENERAPAN PEMBELAJARAN INKUIRI MODEL ALBERTA DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN DAN DISPOSISI BERPIKIR KREATIF MATEMATIS SISWA SMP Muhammad Rizal Usman
Nabla Dewantara: Jurnal Pendidikan Matematika Vol. 2 No. 2 (2017)
Publisher : FKIP Universitas Tamansiswa Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kemampuan berpikir kreatif merupakan suatu hal yang sangat penting pada masa sekarang, karena dampak yang diperoleh membuat manusia menjadi lebih terbuka, fleksibel dan dalam beradaptasi manusia mudah menghadapi berbagai situasi dan masalah kehidupannya. Perkembangan teknologi dan informasi yang lebih maju menuntut masyarakat harus lebih cerdas, kreatif dan mampu menyaring informasi yang diperolehnya. Untuk mewujudkan siswa menjadi aktif dan memiliki kemampuan dan disposisi berpikir kreatif matematis yang baik, tentu dibutuhkan model pembelajaran yang dapat mengeksplorasi dan melibatkan siswa secara aktif dan kreatif. Salah satu model pembelajaran yang dimaksud adalah pembelajaran Inkuiri Model Alberta. Belajar dengan pembelajaran inkuiri dapat melibatkan siswa dan memberikan pengalaman-pengalaman yang nyata. Siswa diharapkan dapat mengambil inisiatif sendiri, melatih dirinya mengaitkan materi-materi dalam matematika, memecahkan masalah, membuat keputusan dan memperoleh berbagai keterampilan atau kemampuan. Dengan penerapan model pembelajaran Inkuiri Model Alberta, diharapkan dapat meningkatkan kemampuan berpikir kreatif siswa dan disposisi berpikir siswa juga semakin baik.
IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KESULITAN BELAJAR MAHASISWA PADA MATA KULIAH STRUKTUR ALJABAR DI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR Ikramuddin
Nabla Dewantara: Jurnal Pendidikan Matematika Vol. 2 No. 2 (2017)
Publisher : FKIP Universitas Tamansiswa Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Struktur Aljabar merupakan salah satu mata kuliah yang sebagian besar di dalamnya memuat definisi-definisi aksiomatik beserta teorema-teorema. Sebagai mata kuliah aksiomatik, diharapkan dapat membentuk mahasiswa yang mempunyai tata nalar yang logis, berpikir terstruktur, taat asas, kreatif dan inovatif. Namun pada kenyataannya mahasiswa mengalami kesulitan saat mempelajari teori-teori terkait Struktur Aljabar sehingga berdampak pada kurangnya minat dan daya tarik mahasiswa pada mata kuliahini. Olehnya itu dilakukan kajian teori tentang faktor-faktor penyebab kesulitan belajar pada mata kuliah struktur aljabar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor intrinsik yang terdiri dari fisik dan psikis masuk dalam kategori cukup sebagai faktor penyebab kesulitan belajar mahasiswa pada mata kuliah struktur aljabar di Program Studi Pendidikan Matematika universitas Muhammadiyah Makassar. Sedangkan faktor ekstrinsik diantaranya berupa faktor dosen, muatan materi perkuliahan, alat dan fasilitas, serta pengaruh lingkungan baik itu di kampus maupun dilingkungan masyarakat masuk dalam kategori tinggi. Faktor ekstrinsik lainnya yakni peran orang tua dan lingkungan keluarga masuk dalam kategori cukup.
KEMAMPUAN MAHASISWA MEMAHAMI LOGIKA PEMROGRAMAN KOMPUTER MELALUI ALGORITMA Asnurul Isroqmi
Nabla Dewantara: Jurnal Pendidikan Matematika Vol. 2 No. 2 (2017)
Publisher : FKIP Universitas Tamansiswa Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Para pembuat program komputer khususnya mahasiswa masih mengabaikan algoritma dalam menyelesaikan soal-soal pemrograman komputer. Sebagai akibat pengabaian pembuatan algoritma menyebabkan mahasiswa kesulitan memahami konsep logika pemrograman, sehingga seringkali melakukan kesalahan dan banyak kembali melakukan perombakan kode atau susunan program komputer. Hal ini seringkali juga dilakukan oleh para mahasiswa Program studi Pendidikan Matematika Universitas PGRI Palembang. Berlatar belakang hal ini, peneliti memberikan pengetahuan algoritma secara mendalam dan menerapkan pembuatan algoritma pada setiap persoalan program komputer yang harus dipecahkan oleh mahasiswa, kemudian meneliti bagaimana hasil belajar dan respon mahasiswa terhadap penerapan pembuatan algoritma pada setiap persoalan yang dipecahkan sebelum program-program komputer dibuat. Penelitian dilakukan di Laboratorium Matematika FKIP Universitas PGRI Palembang selama lebih kurang 4 bulan. Dengan metode deskriptif dan menggunakan instrumen soal tes pembuatan program komputer dan angket, maka dari sampel 90 orang mahasiswa yang diteliti diperoleh tes akhir mahasiswa 82,1 yang dikategorikan baik dan respon mahasiswa yang positif
MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF (MPG) BERBANTUAN BLENDED LEARNINGPADA TRIGONOMETRI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS MAHASISWA PGRI Jayanti
Nabla Dewantara: Jurnal Pendidikan Matematika Vol. 2 No. 2 (2017)
Publisher : FKIP Universitas Tamansiswa Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji sejauhmana hasil pembelajaran generatif (MPG) berbantuan Blended Learning yang diterapkan di matakuliah trigonometri pada universitas PGRI Palembang, dan bagaimana peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis (KPMM) mahasiswa melalui model pembelajaran ini. ModelPembelajaran Generatif (MPG) memiliki empat tahap yaitu tahap persiapan, memfokuskan, tantangan dan aplikasi pada pembelajaran tatap muka dikuliah trigonometri, berbantuan blended learning yaitu dengan menggunakan internet secara online. Penelitian ini menggunakan metode kuasi-eksperimen dengan desain kelompok kontrol pretes dan postes nonekuivalen. Subyek penelitian ini adalah mahasiswa matematika pada Universitas PGRI Palembang. yaitu kelas eksperimen yang mendapatkan pembelajaran Generatif berbantuan blended learning (PGBBL) dan kelas kontrol yang mendapatkan pembelajaran konvensional (PK). Berdasarkan hasil analisis data dapat disimpulkan bahwa (1) kemampuan trigonometri dan kemampuan penalaran matematis mahasiswa semester dua pendidikan matematika universitas PGRI adalah cukup baik.(2). Disarankan kepada tenaga pengajar/Dosen untuk dapat mengujicobakan model pembelajaran ini pada kemampuan matematis lainnya.

Page 12 of 13 | Total Record : 126