cover
Contact Name
A.Amirul Mu'minin
Contact Email
amirul.muminin@hangtuah.ac.id
Phone
+6282257527797
Journal Mail Official
fisheries@hangtuah.ac.id
Editorial Address
Program Studi Perikanan, Fakultas Teknik dan Ilmu Kelautan, Universitas Hang Tuah Jl. AR Hakim No. 150, Sukolilo, Keputih, Surabaya 60111 No. Telp.031-5945864, Fax: 031-5946261
Location
Kota surabaya,
Jawa timur
INDONESIA
Fisheries : Jurnal Perikanan dan Ilmu Kelautan
Published by Universitas Hang Tuah
ISSN : 26563746     EISSN : 26850664     DOI : http://dx.doi.org/10.30649/fisheries.v2i2
Aim : results of research or scientific articles from intellectuals, practitioners and students Scoope : social economy of fisheries, aquaculture, processing of fishery products, and utilization of fishery resources, and marine science
Articles 84 Documents
STRATEGI PENGEMBANGAN EKOWISATA PESISIR DALAM PENGELOLAAN EKOSISTEM HUTAN MANGROVE Hidayat, M. Taufiq
FISHERIES Jurnal Perikanan dan Ilmu Kelautan Vol 1 No 2 (2019): Oktober
Publisher : Universitas Hang Tuah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30649/fisheries.v1i2.21

Abstract

Pengembangan ekowisata merupakan kegiatan yang dilakukan bersama komunitas masyarakat dengan carameningkatkan partisipasi aktif masyarakat dalam rangka memenuhi kebutuhan hidup dan menyelesaikanpersoalan yang dialami oleh komunitas masyarakat khususnya di pamekasan. Program pengembangan masyarakatdapat dilakukan berdasarkan kearifan lokal berupa peningkatan partisipasi masyarakat dan berjalan secaraberkelanjutan pada ekosistem hutan mangrove. Pemanfaatan ekosistem mangrove untuk konsep wisata(ekowisata) sejalan dengan pergeseran minat wisatawan yaitu wisatawan yang hanya datang melakukan wisatasaja tanpa ada unsur pendidikan dan konservasi menjadi new tourism yaitu wisatawan yang datang untukmelakukan wisata yang didalamnya ada unsure pendidikan dan konservasi. Penelitian ini dilakukan denganmetode penulusuran ke masyarakat pesisir terutama hutan mangrove yang perlu restorasi meliputi penelitiandalam hal partisipasi masyarakat pesisir. Penelitian ini berjenis studi kasus dengan menggunakan metode kualitatifdan metode deskriptif, dan analisis data menggunakan SWOT. Luaran dari penelitian ini adalah meningkatnyapartisipasi masyarakat pesisir Montok dalam memanfaatkan ekosistem hutan mangrove. Hasil perhitungan darinilai ranting dan bobot faktor interrnal strategi pengembangan dan pengelolaan ekowisata mangrove di KelompokSadar Wisata Wilayah Kusuma Talang Siring di peroleh nilai akhir fakt or internal adalah 1,55. Dan faktorekternal adalah 1,6. Dan berada pada kuadran I yaitu pertumbuhan artinya untuk meningkatkan pengembangandan pengelolaan. Diperlukan suatu tindakan kebijakan partisipasi masyarakat Montok dalam engelola keberadaanekosistem hutan mangrove yang efektif dan efisiensi. Sehingga dapatm emberikan dampak baik bagi masyarakatterutama pentingnya hutan mangrove yg mempunyai nilai ekonomi yang sangat tinggi seperti mengelola bagianbagianmangrove menjadi kopi , teh dan sirup.
KOMPOSISI HASIL TANGKAPAN BAGAN TANCAP DI KELURAHAN HAJORAN, KABUPATEN TAPANULI TENGAH, SUMATERA UTARA Limbong, Irwan; Rosmasita; Silalahi, Bastian Putrayadi
FISHERIES Jurnal Perikanan dan Ilmu Kelautan Vol 2 No 1 (2020): April
Publisher : Universitas Hang Tuah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30649/fisheries.v2i1.34

Abstract

Kegiatan perikanan diwilayah Kelurahan Hajoran didominasi oleh perikanan tangkap Bagan Tancap.Pengoperasian alat tangkap bagan sendiri tak lepas dari alat bantu penangkapan yang menggunakan cahaya lampuuntuk menarik perhatian ikan yang bersifat fototaxis positif. Tujuan dari penelitian ini adalah penelitianpendahuluan yang dimana di daerah tersebut belum ada melakukan penelitian tentang komposisi hasil tangkapandan mengetahui jumlah hasil tangkapan berdasarkan alat tangkap bagan di perairan hajoran. Manfaat penelitianini dapat memberikan manfaat kepada para nelayan bagan tancap di daerah perairan hajoran dan menjadi baganacuan para pemangku kebijakan di daerah setempat. Pengumpulan data penelitian pada alat tangkap Bagan tancapyang di beroperasi di perairan Kelurahan Hajoran, Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara. Pelaksanaanpenelitian dimulai pada bulan September 2019. Pengambilan sampel dilakukan secara acak setiap hari berdasarkankapal yang melakukan operasi penangkapan selama 12 hari, dengan pengambilan data hasil tangkapan langsungdilapangan, baik alat tangkap bagan yang sama maupun berbeda. diperoleh selama melakukan penelitian bahwaikan yang tertangkap pada alat tangkap bagan tancap terdiri dari 8 jenis ikan, yang terdiri dari ikan teri, tembang,layang, julung-julung, selar, layur, kurisi, dan serinding.
Uji Efektivitas Ekstrak Jahe (Zingiber officinale ) Terhadap Lintah Laut Hirudinea (Zeylanicobdella arugamensis) Zafran; Mahardika, Ketut; Retri, Dinda Purnama; Martini, Ni Nyoman Dian
FISHERIES Jurnal Perikanan dan Ilmu Kelautan Vol 2 No 1 (2020): April
Publisher : Universitas Hang Tuah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30649/fisheries.v2i1.26

Abstract

Ikan kerapu merupakan komoditas andalan budidaya laut di Indonesia. Salah satu kendala dalambudidaya ikan kerapu di karamba jaring apung adalah infeksi lintah laut hirudinea (Zeylanicobdellaarugamensis). Infeksi lintah menyebabkan pertumbuhan ikan terhambat dan bahkan tidak laku dijual.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dosis efektif ekstrak jahe (Zingiber officinale ) yang dapatmematikan lintah laut. Dosis ekstrak jahe yang diujikan adalah 100%, 50%, 25%, 12,5%, 6,3%, 3,1%,dan 1,6%. Masing-masing 25 ekor lintah laut dimasukkan ke dalam petri dish yang sudah diisi 50 mLekstrak jahe dengan dosis yang sudah ditentukan. Sebagai kontrol lintah laut hanya direndam dalam airlaut. Pengamatan dilakukan setiap 30 menit dengan cara memindahkan lintah laut dari masing-masingperlakuan ke dalam petri dish yang berisi 50 mL air laut steril dan diamati selama dua jam. Konsentrasiekstrak jahe dinyatakan efektif apabila lintah tidak menunjukkan tanda-tanda kehidupan. Hasil penelitianmenunjukkan bahwa ekstrak jahe pada konsentrasi 100%, 50%, dan 25% efektif mematikan lintah lautdalam waktu 30 menit, sedangkan pada konsentrasi 12,5% ekstrak jahe baru efektif mematikan lintahdalam waktu 90 menit. Ekstrak jahe pada konsentrasi < 12,5% tidak menyebabkan kematian pada lintahwalaupun sudah direndam selama 4 jam.
Respon Lintah Laut (Zeylanicobdella arugamensis) Terhadap Salinitas Tinggi Secara In Vitro Dan In Vivo Mahardika, Ketut; Mastuti, Indah; Zafran
FISHERIES Jurnal Perikanan dan Ilmu Kelautan Vol 2 No 1 (2020): April
Publisher : Universitas Hang Tuah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30649/fisheries.v2i1.27

Abstract

Lintah laut (Hirudinea, Zeylanicobdella arugamensis) merupakan salah satu ektoparasit yangmenginfeksi ikan kerapu di hatchery maupun keramba jaring apung. Infeksi lintah laut dapat menghambatpertumbuhan dan perkembangan ikan akibat kekurangan darah dan luka yang ditimbulkannya. Tujuandari penelitian ini adalah untuk mengetahui respon lintah laut terhadap salinitas tinggi secara in vitro danin vivo. Secara in vitro, masing-masing 70-75 ekor lintah laut ditempatkan dalam cawan petri (diameter 8cm, total 7 cawan petri). Sebanyak 50 mL air laut dengan salinitas 100, 90, 80, 70, 60, 50 dan 40 ppt kedalam masing-masing satu cawan petri yang telah diisi lintah laut. Lintah laut tersebut dibiarkan direndamdalam air laut dengan salinitas tinggi pada suhu 28C. Selanjutnya masing-masing 5-9 ekor lintahlaut/perlakuan diambil dengan pinset setelah 15, 30, 45, 60, 75, 90, 120 dan 150 menit, dan ditempatkandalam cawan petri baru yang telah diisi air laut steril 30 ppt. Sintasan lintah laut diamati selama 1 jam.Perlakuan secara in vitro dilakukan dengan 2 ulangan waktu. Secara in vivo, Masing-masing 3 ekor ikankerapu hibrida cantang (panjang total 7-8 cm) yang terinfeksi lintah laut ditempatkan dalam bak plastik(volume 15 Liter) yang telah diisi dengan air laut dengan salinitas 100, 90, 80, 70, 60, 50 dan 40 ppt.Lintah laut yang terlepas dari ikan diambil dengan pinset setelah 15, 30, 45, 60, 75, 90, 120 dan 150menit, dan ditempatkan dalam cawan petri yang telah diisi air laut steril 30 ppt. Hasil pengamatan in vitromenunjukkan bahwa lintah laut dapat bertahan hidup selama 45 menit dengan salinitas 90-100 ppt.Sedangkan lintah laut dapat bertahan hidup sampai 120 menit pada salinitas 40-60 ppt. Secara in vivo,lintah laut yang menempel dan menginfeksi ikan kerapu cantang dapat terlepas dari tubuh ikan setelahbeberapa menit pada salinitas tinggi (≥80 ppt). Akan tetapi, ikan kerapu yang direndam dalam air lautsalinitas tinggi lebih cepat mati (15-30 menit) dibandingkan dengan lintah laut (45 menit). Sedangkanlintah laut masih terlihat menempel pada ikan kerapu di salinitas  70 ppt dan masih hidup sampai 150menit
HASIL TANGKAPAN RAJUNGAN (Portunidae) PADA ALAT TANGKAP BUBU YANG BERBEDA DI PERAIRAN KECAMATAN PASONGSONGAN, KABUPATEN SUMENEP, JAWA TIMUR Farahdiba, Safrina; Subagio, Hari; Rosana, Nurul
FISHERIES Jurnal Perikanan dan Ilmu Kelautan Vol 2 No 1 (2020): April
Publisher : Universitas Hang Tuah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30649/fisheries.v2i1.28

Abstract

Nelayan di Perairan Pasongsongan saat ini telah banyak yang menggunakan bubu lipat dalammenangkap Rajungan (Portunidae). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perbedaan hasiltangkapan rajungan (Portunidae) pada alat tangkap bubu yang berbeda. Penelitian ini dilaksanakan pada bulanSeptember – November 2019 di Perairan Pasongsongan Desa Padangdangan dengan menggunakan metodeobservasional untuk mengetahui hasil tangkapan Rajungan (Portunidae) dan pengaruh perbedaan alat tangkapbubu lipat. Pengambilan data dilakukan 16 kali sebagai ulangan dan 2 perlakuan berupa alat tangkap bubu lipatpersegi dan bubu lipat kubah. Jumlah hasil tangkapan pada alat tangkap bubu lipat persegi lebih kecil dari padahasil tangkapan bubu lipat kubah. Namun berdasarkan analisis Uji T-test disimpulkan bahwa disimpulkanbahwa penggunaan jenis bubu yang berbeda tidak berpengaruh terhadap hasil tangkapan Rajungan(Portunidae).
FERMENTASI TEPUNG LIMBAH RUMPUT LAUT (Gracilaria sp) DENGAN KONSORSIUM BAKTERI DARI SALURAN PENCERNAAN IKAN LELE (Clarias sp) SEBAGAI BAHAN PAKAN UNTUK IKAN LELE Anggrek, Vensya; Nuhman; Yuniar, Is
FISHERIES Jurnal Perikanan dan Ilmu Kelautan Vol 2 No 1 (2020): April
Publisher : Universitas Hang Tuah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30649/fisheries.v2i1.29

Abstract

Ikan lele merupakan organisme dengan komposisi mikroflora usus yang mampu meningkatkan respon imun inangdan mampu mengasimillasi karbon organik dari lingkungan. Tepung limbah rumput laut merupakan limbah yangdihasilkan oleh limbah padat dari pengolahan rumput laut sehingga digunakan sebagai bahan ransum pakanbuatan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pengaruh penambahan tepung limbah rumput lautterfermentasi konsorsium bakterti dari usus ikan lele pada ransum pakan terhadap FCR, SR, GR, dan SGR padaikan lele (Clarias sp). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimental denganRancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 6 perlakuan dan 4 kali ulangan dengan perbandingan komposisi yangberbeda pada penambahan konsorsium bakteri A (tanpa konsorsium bakteri), B (3,96 : 27,67), C (5,95 : 27,67), D(7,93 : 27,67), E (9,92 : 27,67), F (11,90 : 27,67). Data yang diperoleh dianalisis ragam dengan taraf kepercayaan95%. Hasil yang diperoleh pada penelitian didapatkan hasil FCR, SR, GR dan SGR tidak berpengaruh nyataterhadap pertumbuhan ikan lele. Hal itu karena fermentasi menggunakan konsorsium bakteri, dimana terdapatbakteri yang membantu pertumbuhan maupun yang menghambat pertumbuhan.
Rancang Bangun Alat Tangkap dan Pola Ketertangkapan Ikan pada Jaring Insang Dasar di Perairan Pesisir Kota Surabaya Subagio, Hari; Rosana, Nurul; Sofijanto, M. Arief
FISHERIES Jurnal Perikanan dan Ilmu Kelautan Vol 2 No 1 (2020): April
Publisher : Universitas Hang Tuah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30649/fisheries.v2i1.31

Abstract

Salah satu jenis alat tangkap yang banyak digunakan oleh nelayan Kota Surabaya adalah alattangkap jaring insang dasar (bottom gil net). Tujuan penelitian adalah untuk mendiskripsikan rancangbangun serta pola ketertangkapan ikan pada jaring insang dasar untuk ikan kakap putih yangdioperasikan oleh nelayan di perairan pantai timur Kota Surabaya. Metode yang digunakan dalampenelitian ini adalah metode deskriptif, data dikumpulkan dengan cara survei. Responden penelitianadalah nelayan yang mengoperasikan alat tangkap jaring insang dasar untuk menangkap ikan kakapputih (Lates calcarifer). Pengukuran terhadap bagian alat, dimensi dan jumlah satuan dari bagian alattangkap, serta pola ketertangkapan ikan hasil tangkapan langsung dilakukan di lapangan, denganmengikuti kegiatan penangkapan sebanyak enam belas kali operasi. Hasil penelitian sebagai berikut,nalayan menggunakan tiga macam jaring insang dasar, yaitu jaring dengan ukuran mata 5 inci, 6 incidan 7 inci, setiap ukuran mata jaring terdiri dari 9 tinting. Nilai extra buoyancy secara berturut-turutpada ukuran mata jarring 5 inci sebesar -68,70%, ukuran mata jarring 6 inci sebesar -68,31%, dan ukuranmata jarring 7 inci sebesar -61,09%. Hasil tangkapan terbanyak pada berbagai jenis pola ketertangkapanikan, adalah sebagai berikut: secara snagged pada jaring ukuran mata 6 inci, secara gilled pada ukuranmata jaring 5 inci, secara wedged pada jaring ukuran mata 6 inci, dan secara entangled pada jaringukuran mata 5 inci.
ANALISIS BIOMASSA DAN CADANGAN KARBON PADA EKOSISTEM LAMUN DI DESA TELUK BAKAU KABUPATEN BINTAN Heriyanto, Teguh; Amin, Bintal; Rahimah, Insaniah; Arsanti
FISHERIES Jurnal Perikanan dan Ilmu Kelautan Vol 2 No 2 (2020): Oktober
Publisher : Universitas Hang Tuah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30649/fisheries.v2i2.36

Abstract

Lamun merupakan tumbuhan laut yang mampu menyimpan karbon dalam bentuk biomassa yangdiserap melalui proses fotosintesis, sehingga lamun memainkan peran yang luar biasa dalam mitigasiisu perubahan iklim global. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2016. Analisis biomassadan cadangan lamun dilakukan di Laboratorium Kimia Laut, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan,Universitas Riau. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 6 species lamun pada plot, dimanaspecies terbanyak adalah C. rotundata dan species paling sedikit jumlahnya E. acroides. Nilaibiomassa total dan cadangan karbon total lamun berturut-turut adalah 213,10 ton bk/ha dan 72,46ton C/ha. Cadangan karbon pada ekosistem lamun di lokasi penelitian ini tidak memiliki perbedaansignifikan pada jarak 0 m, 50 m dan 100 m. Tingginya potensi biomassa dan cadangan carbon padaekosistem padang lamun menggambarkan besarnya peran ekosistem ini dalam menanggulangidampak buruk dari pemanasan global dengan cara menyerap karbon dioksida dan menyimpannyadalam bentuk biomassa. Hal ini dapat dijadikan sebagai acuan dalam membuat perencanaan mitigasiisu perubahan iklim global dan kegiatan konservasi pada ekosistem ini.
PENENTUAN STRATEGI PENGEMBANGAN BUDIDAYA IKAN AIR TAWAR DI SUNGAI SIBUNDONG DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS SWOT Arsanti; Firmansyah, Rodhi; Purba, Ahya Gusnur; Tambunan, Dian Gunawan; Matondang, Syahril Ramadhan
FISHERIES Jurnal Perikanan dan Ilmu Kelautan Vol 2 No 2 (2020): Oktober
Publisher : Universitas Hang Tuah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30649/fisheries.v2i2.38

Abstract

Penelitian ini diadakan untuk menganalisis faktor internal dan eksternal yangberpotensi menjadi kekuatan, peluang, kelemahan dan ancaman dalam pengambilankeputusan strategis yang berkaitan dengan penetapan visi, misi serta tujuan pengembanganperikanan budidaya air tawar. Dengan tujuan akhirnya adalah untuk menentukan strategitepat guna dan tepat sasaran yang harus dikembangkan untuk mendukung kegiatanbudidaya perairan di sepanjang aliran Sungai Sibundong demi meningkatkan kesejahteraanmasyarakat yang lebih efektif di Kecamatan Sorkam Kabupaten Tapanuli Tengah. Metodayang digunakan dalam penelitian ini yakni wawancara dan pengisian kuisioner yangdilakukan kepada masyarakat Dukuh III Kelurahan Sorkam Kiri Kecamatan Sorkam dankemudian dianalisis dengan menggunakan metoda SWOT yang menghasilkan strategipengembangan mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif yakni penetrasi pasar,perluasan pasar, dan pengembangan produk secara intensif. Prioritas kebijakan yangdiambil sebagai hasil dari penelitian ini adalah: (1) Optimalisasi penggunaan sarana danprasarana yang sudah tersedia, (2) Melakukan perluasan segmen pasar, (3) Peningkatankualifikasi sumberdaya manusia, dan (4) Peningkatan teknologi perikanan yangmemperhatikan aspek teknis dan non teknis.
STUDI KASUS CEMARAN LOGAM BERAT DAN MIKROBA PADA PRODUK OLAHAN IKAN BEKU UD. MITRA ABADI, LAMONGAN Fernandez, Anselmus Helmi
FISHERIES Jurnal Perikanan dan Ilmu Kelautan Vol 2 No 2 (2020): Oktober
Publisher : Universitas Hang Tuah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30649/fisheries.v2i2.39

Abstract

UD Mitra Abadi adalah salah satu UKM di Lamongan yang memproduksi bakso dannugget ikan yang sedang dalam upaya untuk mendapatkan sertifikat BPOM. Penelitian inibertujuan untuk menganalisis implementasi GMP dan SSOP di perusahaan serta mengetahuicemaran logam berat dan mikroba pada produk yang dihasilkan. Penelitian ini menggunakanmetode deskriptif eksploratif yang langsung dilakukan di lapangan. Observasi dilakukan padaaspek-aspek GMP dan SSOP, serta pengukuran cemaran logam berat (Hg, Cd, Pb, Sn dan As) danmikroba (ALT dan Staphylococcus aureus). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perusahaan telahmengimplementasikan GMP dan SSOP dengan masih adanya penyimpangan seperti, pertemuanantara lantai dan dinding tidak mudah dibersihkan dan lokasi terdapat di antara pemukiman danperkebunan warga. Hasil cemaran logam berat pada bakso ikan adalah Hg ND, Cd 0,0214 mg/kg,Pb 0,0776 mg/kg, Sn ND dan As 0,9344 mg/kg dan pada nugget ikan adalah Hg ND, Cd 0,0178mg/kg, Pb 0,0839 mg/kg, Sn ND dan As 0,8015 mg/kg. Hasil cemaran mikroba Staphyloccousaureus pada bakso dan nugget ikan <1,0x101 cfu/g, sedangkan cemaran mikroba pada bakso ikan2,0 x 10³ dan pada nugget ikan 1,5 x 10³ kol/g. Berdasarkan data hasil uji didapatkan bahwakandungan logam berat dan mikroba berada di bawah ambang batas SNI.