cover
Contact Name
LIRA MUFTI AZZAHRI ISNAENI
Contact Email
liramuftiazzahri.isnaeni@gmail.com
Phone
+6285271651482
Journal Mail Official
jurnalkesehatantambusai@gmail.com
Editorial Address
Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai Jalan Tuanku Tambusai 23 Bangkinang, Kampar, Riau, Indonesia Pos Code 28411 Telp. 0762 21677
Location
Kab. kampar,
Riau
INDONESIA
Jurnal Kesehatan Tambusai
ISSN : -     EISSN : 27745848     DOI : 10.31004/jkt.v1i2.1104
Core Subject : Health,
JURNAL KESEHATAN TAMBUSAI Adalah jurnal yang mempublikasikan hasil penelitian kesehatan yang terintegrasi dengan bidang kesehatan Jurnal ini berguna bagi tenaga kesehatan di dinas kesehatan, puskesmas, rumah sakit, mahasiswa kesehatan, tenaga pengajar bidang kesehatan lainnya pada umumnya. Jurnal kesehatan tambusai naskah dalam bentuk hasil penelitian baik dalam bahasa Indonesia maupun bahasa Inggris. Naskah yang diterima adalah naskah yang belum pernah dipublikasikan sebelumnya. Kami berharap artikel-artikel pada edisi ini bermanfaat bagi dunia ilmu kesehatan
Articles 4,226 Documents
PENGARUH PEMBERIAN BUAH TIN (FICUS CARICA) TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH Amalia Nur Jannah; Amilia Yuni Damayanti; Fathimah Fathimah
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 2 No. 1 (2021): Maret 2021
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v2i1.1526

Abstract

Tekanan darah tinggi adalah salah satu penyakit dan sebagai faktor risiko penyakit tidak menular lainnya. Buah tin (Ficus carica) yang mengandung antioksidan seperti flavonoid dan kalium, dan berpotensi menurunkan tekanan darah. Mengetahui pengaruh buah tin (Ficus carica) terhadap tekanan darah di Universitas Darussalam Gontor, Kampus Gontor Putri 1 dan 2. Quasy eksperimental menggunakan desain kelompok kontrol pre-post test dan pengambilan sampel purposif yang dibagi menjadi 2 kelompok, kelompok intervensi dan kontrol dengan 17 orang setiap kelompok. Kelompok intervensi diberikan buah tin (Ficus carica) berdasarkan perhitungan dosis sesuai dengan konversi laurance, sementara kelompok kontrol hanya melakukan penarikan 24 jam sekali per dua hari. Hasilnya dianalisis dengan tes t berpasangan untuk menentukan perbedaan tekanan darah sebelum dan sesudah perawatan. Tes t independen dilakukan untuk menentukan perbedaan tekanan darah antara kelompok intervensi dan kontrol setelah perawatan. Buah tin (Ficus carica) memiliki efek pada pengurangan tekanan darah sistolik (p = 0,000) dan tekanan darah diastolik (p = 0,001). Tidak ada perbedaan yang signifikan antara kelompok intervensi dan kontrol (p = 0,599) pada tekanan darah systolik dan diastolik (p = 0,705). Buah tin (Ficus carica) dapat menurunkan tekanan darah, tetapi tidak ada perbedaan yang signifikan antara kelompok intervensi dan kontrol.
PENANGAN BERKAS REKAM MEDIS TERKAIT COVID-19 DI RS X Tania Nurjanah; Sali Setiatin
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 2 No. 2 (2021): JUNI 2021
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v2i2.1844

Abstract

ABSTRAK Virus Corona atau serve acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) adalah infeksi virus yang menyebabkan gangguan pada sistem pernafasan. Dengan laju penyebaran yang cepat, virus corona tentunya juga berisiko tinggi menginfeksi para tenaga medis yang merawat pasien COVID-19. Oleh karenanya para tenaga medis dan tenaga kesehatan khususnya perekam medis perlu menggunakan Alat Perlindungan Diri (APD) untuk menghindari penularan virus corona yang bisa bertahan pada media kertas selama 4-5 hari. Tempat pelayanan pendaftaran baik di rawat jalan maupun gawat darurat merupakan titik rawan penularan COVID-19 karena di tempat itulah pertama kali pasien datang, baik pasien negatif, positif maupun pasien yang belum terkonfirmasi kondisi tubuhnya. Tetapi penularan juga masih dapat terjadi antar petugas medis (dokter dan perawat) yang menangani pasien positif COVID-19 dengan petugas rekam medis meskipun tidak kontak langsung dengan pasien. Maka dari itu dibutuhkan strategi penanganan dokumen berkas rekam medis pasien agar tidak menularkan berbagai macam virus terhadap para petugas medis khususnya petugas rekam medis selama pandemi COVID-19 di semua fasilitas pelayanan kesehatan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengelolaan berkas rekam medis pasien COVID-19 dan pemulihan berkas rekam medis setelah pelayanan pasien COVID-19 khususnya di Rumah Sakit X. Metode yang digunakan dalam penelitin ini adalah kualitatif analisis deskriptif dan wawancara dengan petugas rekam medis. Dapat disimpulkan bahwa sebaiknya perekam medis membuat strategi untuk membedakan antara berkas pasien COVID-19 dan non COVID-19. Kata kunci : COVID-19, Virus, Berkas, Rekam Medis ABSTRACT Coronavirus or serve acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) is a viral infection that causes disorders of the respiratory system. With the rapid rate of spread, coronavirus is certainly also at high risk of infecting medical personnel treating COVID-19 patients. Therefore, medical personnel and health workers, especially medical recorders need to use Personal Protection Equipment (PPE) to avoid the transmission of coronavirus that can survive on paper media for 4-5 days. Place of registration services both outpatient and emergency is a vulnerable point of transmission of COVID-19 because that is where the patient first came, both negative, positive and unconfirmed patients. But transmission can also still occur between medical personnel (doctors and nurses) who treat COVID-19 positive patients with medical records officers even if there is no direct contact with the patient. Therefore, it is necessary to handle the strategy of handling patient medical record file documents so as not to transmit various viruses to medical personnel, especially medical record personnel during the COVID-19 pandemic in all health care facilities. The purpose of this study is to find out how to manage the medical record file of COVID-19 patients and the recovery of medical record files after COVID-19 patient services, especially in Hospital X. The method used in this research is qualitative descriptive analysis and interviews with medical record officers. It can be concluded that it is recommended that medical recorders make strategies to distinguish between COVID-19 and non-COVID-19 patient files. Keywords : COVID-19, Virus, File, Medical Record
APLIKASI MATRIKS HAEMA ORYCTOLAGUS CUNICULUS DALAM UJI BIOEKIVALENSI DARI AMOXICILLIN GENERIK DAN BRENDED YANG BEREDAR DI KOTA KENDARI TAHUN 2020/2021 Sabda Wahab; Irman Idrus
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 2 No. 2 (2021): JUNI 2021
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v2i2.1779

Abstract

Obat generik tengah digalakkan oleh pemerintah sehingga mendapat pengawasan yang ketat mulai dari produksi oleh pabrik farmasi sampai pada konsumen. Target pemerintah telah menunjukkan perkembangan yang menggembirakan meskipun demikian, pemantauan produk generik di pasaran berdasarkan kualitas bioekivalensi masih perlu ditingkatkan. Amoxicilin adalah salah satu antibiotik spektrum luas dan merupakan antibiotik pilihan untuk pengobatan infeksi saluran pernapasan atas, banyak di antaranya diproduksi dalam bentuk generik. Penelitian ini dilakukan untuk melihat kinetika absorbsi amoxicilin generik dibandingkan dengan amoksisilin produk dagang. Pengelompokan hewan uji Oryctolagus cuniculus sebagnyak tujuh ekor yang diambil secara acak dengan berat badan 1,5- 2,0 kg B/B. Setiap hewan uji Oryctolagus cuniculus mendapat perlakuan yang sama. Oryctolagus cuniculus yang sebelumnya dipuasakan selama 24 jam, di beri amoxicilin generic 500mg secara oral dosis tunggal. Pada menit 10’ sampai 120’ kadar amoxicilin utuh didalam darah di pantau secara spektrofotometri λ273nm. Kemudian hewan uji Oryctolagus cuniculus yang lain diberi amoxicilin produk dagang 500mg secara pe-oral, dan pemantauan dilakukan secara pemberian pertama. Hasil: Hasilnya menunjukan bahwa kecepatan absorbsi dua bentuk sediaan obat tersebut tidak memberikan perbedaan yang bermakna. Hal ini ditunjukan dengan harga t½ absorbsi untuk produk generik dan brended 27 dan 23 menit. Tidak ada hubungan jenis obat dengan uji bioekivalensi antara amoksisilin generik dan brended.
EFEKTIFITAS SENAM TAICHI TERHADAP PENURUNAN KADAR KOLESTEROL PADA PENDERITA HIPERKOLESTEROLEMIA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS Debby Sintia Sari
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 2 No. 1 (2021): Maret 2021
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v2i1.1555

Abstract

Menurut World Health Organization (2016) menunjukkan 17,5 juta orang di seluruh dunia meninggal karena penyakit jantung koroner yang diakibatkan oleh hiperkolesterolemia atau sebesar 31% dari jumlah total kematian diseluruh dunia. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektifitas senam taichi terhadap penurunan kadar kolesterol pada penderita hiperkolesterolemia di wilayah kerja Puskesmas Kuok Tahun 2019. Jenis penelitian ini adalah pre eksperiment dengan rancangan one group pretest postest. Sampel dalam penelitian ini adalah penderita hiperkolesterolemia yang ada di wilayah kerja Puskesmas Kuok pada bulan Januari-September 2019 yang berjumlah 20 orang dengan menggunakan teknik pengambilan sampel purposive sampling. Alat pengumpulan data yang digunakan yaitu berupa lembar checklist Analisa yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisa univariat dan bivariat. Hasil penelitian didapatkan bahwa rata- rata kadar kolesterol sebelum diberikan senam taichi adalah 251,95 mg/dl, rata- rata kadar kolesterol setelah diberikan senam taichi adalah 195,70 mg/dl dan senam taichi efektif terhadap penurunan kadar kolesterol pada penderita hiperkolesterolemia di wilayah kerja Puskesmas Kuok tahun 2019 dengan p value 0,000. Diharapkan kepada responden untuk selalu mengontrol kolesterol di Puskesmas, mengkonsumsi makanan yang tidak mengandung kolesterol dan mengupayakan melakukan senam taichi sebagai terapi untuk menurunkan kadar kolesterol.
ANALISIS FAKTOR KEPATUHAN PENGGUNAAN MASKER SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN COVID 19 Asnuddin Asnuddin; wilda rezki pratiwi
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 2 No. 2 (2021): JUNI 2021
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v2i2.1800

Abstract

Mewabahnya penyebaran penyakit Corona Virus yang menyebabkan bencana bagi masyarakat hingga mengakibatkan kematian ribuan jiwa diseluruh dunia, tidak terkecuali di Indonesia, Upaya penyebaran covid-19 Pemahaman serta pengetahuan masyarakat adalah hal yang sangat penting dalam penyebaran Covid 19. Suatu tindakan yang dapat di pelajari dan diamati merupakan sebuah perilaku. pengetahuan seseorang dipengaruhi oleh tingkat pendidikan, pekerjaan, umur, faktor lingkungan dan factor social budaya.Tujuan untuk menganalisis faktor kepatuhan penggunaan masker sebagai upaya pencegahan penyakit covid 19. Jenis penelitian ini kuantitatif dengan menggunakan metode penelitian deskriptif analitik dengan rancangan cross sectional study dengan menganalisis masalah penelitian yang terjadi dengan melakukan pengukuran atau pengamatan pada saat bersamaan, dengan menggunakan kuesioner. kuesioner dalam penelitian ini sudah melalui uji validitas. Kemudian data yang di dapatkan dianalisis di program SPSS dengan menggunakan uji Correlation..Hasil uji Correlation untuk variable Pegetahuan didapatkan nilai p=0.496, maka nilai p=0.496>0.05 (α), variable Sikap hasil uji Correlation didapatkan nilai p=0,000, oleh karena itu nilai p=0.000
FAKTOR RISIKO PENYEBAB MUSCULOSKELETAL DISORDERS (MSDs) PADA PEKERJA: A SYSTEMATIC REVIEW Bagus Aprianto; Andika Fajar Hidayatulloh; Febrianti Nasaindah Zuchri; Indah Seviana; Rizki Amalia
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 2 No. 2 (2021): JUNI 2021
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v2i2.1767

Abstract

Pendahuluan: Musculoskeletal Disorders (MSDs) merupakan keluhan yang terjadi pada sistem muskuloskeletal manusia yang dipengaruhi karena adanya ketidakseimbangan yang signifikan dari kapasitas otot dan tulang. Di Indonesia jumlah kasus MSDs yang terdiagnosis sebesar 7,9%. Tiga Provinsi dengan prevalensi tertinggi berdasarkan diagnosis berada di Aceh, Bengkulu dan Bali. Adapun tujuan pada penelitian ini yaitu mengetahui faktor risiko MSDs. Metode: Penelitian ini menggunakan metode penelusuran literatur. Pencarian untuk mendapatkan artikel penelitian menggunakan database online melalui Google Scholar dan GARUDA. Artikel yang dihasilkan dipilih berdasarkan publikasi yang diterbitkan antara tahun 2016 dan 2020. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada dua jenis faktor risiko yang dapat menyebabkan penyakit muskuloskeletal, yaitu faktor risiko individu dan faktor risiko pekerjaan. Simpulan: Simpulan penelitian ini didapati 2 (dua) faktor risiko yang dapat memengaruhi MSDs yang cukup serius pada pekerja yakni faktor individu dan pekerjaan. faktor individu antara lain usia, jenis kelamin, dan faktor psikososial. sedangkan faktor pekerjaan antara lain, beban kerja, masa kerja, postur kerja, iklim kerja, waktu kerja, dan gerakan kerja yang mengulang.
PERBEDAAN POLA MAKAN SAAT PUASA SUNNAH DENGAN STATUS GIZI DI PONDOK PESANTREN Amilia Yuni Damayanti; Rochmatul Khamidah Zahro; Fitri Komala Sari
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 2 No. 1 (2021): Maret 2021
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v2i1.1544

Abstract

Background: At this time, Indonesia has 8,1% of adolescents aged 16-18 years with thin and very thin condition. Meanwhile 13,5% of them are having overweight and obesity. The difference of eating patterns while fasting can affect the energy balance and body fat composition and will reduce the amount of nutritional intake that enters into the body. This research was conducted to find out the differences in eating patterns of fasting Daud, Monday – Thursday, not fasting, related to the nutritional status of Boarding School Students. Methods: This study used a cross sectional study. Measurement of eating patterns used a FFQ. The nutritional status based on the value of BMI/age results. The population used were students in the boarding school, aged around 16-18 years. The sampling technique used a quota sampling. Data analysis used Chi-Square, Mann-Whitney, and Kruskal-Wallis Comparative test. Results: The result of this study showed that the majority of Boarding School students had normal nutritional status as much as 84.8% (84 respondents), and they had an adequate of eating pattern as much as 43.4% (43 respondents) of 99 respondents. Conclusion: There was no significant difference in eating patterns of fasting Daud, Monday-Thursday, and not fasting with nutritional status at Boarding School (p=0.280).
PERBEDAAN DEMONSTRASI DENGAN AUDIO VISUAL TENTANG PEMBERANTASAN DBD DI SMKN 4 PADANGSIDIMPUAN Siti Aminah Hasibuan; Achmad Rifai; Nur Aini
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 2 No. 2 (2021): JUNI 2021
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v2i2.1783

Abstract

Demam berdarah dengue (DBD) menjadi salah satu masalah kesehatan masyarakat dan endemis di sebagian kabupaten/kota di Indonesia. Salah satu upaya dalam menurunkan agka kesakitan yaitu dengan menerapakan kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN). Kegiatan ini dapat diaktifkan dengan cara malakukan penyuluhan kesehatan dengan berbagai metode seperti metode demonstrasi dan juga metode audio visual. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis apakah ada perbedaan efektivitas metode demonstrasi dengan audio visual tentang pemberantasan Demam Berdarah Dengue (DBD) di SMK Negeri 4 Kota Padangsidimpuan. Jenis penelitian kuantitatif dengan rancangan the one group pre test – post test design. Penelitian dilakukan di wilayah Puskesmas Teluk Karang Kota Tebing Tinggi. Populasi penelitian yaitu siswa SMK kelas X dan sampel penelitian sebanyak 40 orang. Analisis data dengan menggunakan uji paired sample t-test. Hasil uji statistik menunjukkan ada pengaruh metode demonstrasi terhadap pengetahun, sikap dan tindakan tentang pemberantasan DBD dengan nilai p
HUBUNGAN PENDIDIKAN ORANG TUA TERHADAP RISIKO STUNTING PADA BALITA: A SYSTEMATIC REVIEW Rizka Yuliana Rachman; Salsabilla Aria Nanda; Ni Putu Ayu Larassasti; Muhammad Rachsanzani; Rizki Amalia
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 2 No. 2 (2021): JUNI 2021
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v2i2.1790

Abstract

Pendahuluan: Stunting adalah keadaan gizi buruk yang menghambat pertumbuhan tinggi badan balita sehingga menyebabkan tinggi badan balita lebih pendek dari tinggi badan rata-rata balita seusianya. Hal ini diakibatkan oleh berbagai macam penyebab dari segala aspek yang meliputi kondisi sosial ekonomi, status gizi ibu hamil, dan makanan yang diberikan saat usia bayi hingga balita. Salah satu faktor yang termasuk ke dalam kondisi sosial ekonomi yaitu tingkat pendidikan orang tua. Di Indonesia, pada tahun 2015 kejadian stunting mencapai angka 29 % dan mengalami penurunan sebesar 1,5 % menjadi 27,5 % di tahun 2016. Peningkatan angka kejadian stunting kembali terjadi di tahun 2017 yaitu sebesar 29,6 % berdasarkan data Pemantauan Status Gizi (PSG). Metode: Penelitian ini menggunakan metode systematic review dengan Search engine yang digunakan dalam penelusuran literatur diantaranya adalah Pubmed, Garuda, Google Scholar, Scopus, dan SpringerLink dengan kata kunci pendidikan orang tua, stunting, anak, parental education, dan Indonesia. Hasil: Hasil penelitian ini menunjukan adanya hubungan antara risiko stunting pada balita dan faktor tingkat pendidikan orang tua. Simpulan: Salah satu dari berbagai faktor yang meningkatkan risiko berpengaruh terjadap peningkatan risiko stunting pada anak usia dibawah lima tahun di Indonesia adalah tingkat pendidikan orang tua. Hal tersebut disebabkan oleh tingkat pendidikan ayah dan ibu secara tidak langsung berhubungan dengan pola hidup sehat dan pendapatan keluarga.
LAPORAN KASUS : PENYAKIT FURUNKEL PADA PASIEN LUPUS ERITEMATOSUS SISTEMIK Rena Roy; Agung Ikhssani
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 2 No. 1 (2021): Maret 2021
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v2i1.1557

Abstract

Furunkel adalah bentuk folikulitis yang dalam dan nekrosis dengan keterlibatan jaringan subkutan. Beberapa furunkel dapat bergabung membentuk karbunkel. Staphylococcus aureus (S. aureus) adalah agen penyebab. Faktor predisposisi adalah obesitas, diabetes, duduk lama, celana ketat yang mengganggu, atau imunodefisiensi. Pasien adalah penderita Lupus eritematosus sistemik (SLE) yang merupakan salah satu faktor predisposisi terjadinya penyakit ini. Lupus eritematosus sistemik (SLE) adalah penyakit inflamasi kronis multisistem, dengan karakteristik autoimun dan etiologi yang tidak diketahui, terkait dengan faktor genetik, lingkungan, dan hormonal. Penyakit ini terutama menyerang wanita selama usia subur dan cenderung lebih umum dan lebih parah pada individu kulit hitam dan Asia. Pengobatan berupa pemberian antibiotic pasien yaitu dapat berupa Sefalosporin generasi pertama, amoksisilin / klavulanat, atau klindamisin yang efektif melawan S. aureus dapat digunakan. Edukasi tentang menjelaskan mengenai penyakitnya meliputi penyebab, faktor risiko, pencegahan, dan pengobatan yang akan diberikan. Memberikan edukasi pasien pentingnya kepatuhan pengobatan sesuai anjuran dokter. Menjaga higiene personal dengan mandi teratur dan rajin mengganti pakaian. Menghindari menggaruk-garuk lesi. Memberi edukasi agar pasien melakukan kontrol untuk evaluasi hasil pengobatan

Page 3 of 423 | Total Record : 4226