cover
Contact Name
Muhammad Asy'ari
Contact Email
muhammadasyari1991@gmail.com
Phone
+6285338219596
Journal Mail Official
lumbunginovasi@gmail.com
Editorial Address
Tanjung Karang Sekarbela, Mataram, NTB
Location
Kota mataram,
Nusa tenggara barat
INDONESIA
Lumbung Inovasi: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
ISSN : -     EISSN : 2541626X     DOI : -
Lumbung Inovasi: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat | Lumbung Inovasi: Journal of Community Service (ISSN: 2541-626X) is an open access scientific journal that publish community service and empowerment articles. This journal published twice a year (bianually) in May and November.
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 452 Documents
PELATIHAN PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK) Sukarma, I Ketut; Prayogi, Saiful; Muliadi, Agus; Firdaus, Laras; Hunaepi, Hunaepi; Asy’ari, Muhammad; Samsuri, Taufik; Mirawati, Baiq; Prasetya, Dwi Sabda Budi; Karmana, I Wayan; Dharmawibawa, Iwan Dody; Fitriani, Herdiyana
Lumbung Inovasi: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol 2, No 1: October 2017
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pemberdayaan Masyarakat (LITPAM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/linov.v2i1.417

Abstract

Telah dilaksanakan pelatihan penulisan karya tulis ilmiah penelitian tindakan kelas (PTK) bagi guru di SMA Negeri 1 Sukamulya. Metode pelaksanaan yang digunakan, yaitu pelatihan (in service training/IST) dan pendampingan (on service training/OST). Pada proses IST peserta mendapatkan materi yang berkaitan dengan penelitian tindakan kelas, sedangkan pada proses OST peserta didampingi dalam melakukan penulisan naskah PTK. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang tujuan utamanya adalah memberikan pemahaman tentang penulisan karya ilmiah mendapat apresiasi yang baik dari pihak sekolah. Kehadiran guru dalam kegiatan mencapai 80% dari total semua guru yang direncanakan terlibat. Dalam pelaksanaan kegiatan peserta nampak bersemangat, hal ini dapat dilihat dari antusiasnya para guru dalam mengikuti seluruh kegiatan pelatihan, baik dalam pemberian materi maupun pada proses diskusi atau tanya jawab.
Pelatihan Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Konservasi (Pbk) Pada Anak Usia Dini Di Lembaga Paud Al-Khair Udayana Mataram Iman, Nurul; Huda, Khairul
Lumbung Inovasi: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol 4, No 2: November 2019
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pemberdayaan Masyarakat (LITPAM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/linov.v4i2.453

Abstract

Tujuan kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilaksanakan dalam bentuk pelatihan penerapan model pembelajaran berbasis konservasi di Lembaga PAUD Al- Khair Udayana Mataram ini adalah: 1) Untuk mendeskripsikan rancangan  model pembelajaran berbasis konservasi (PBK) pada anak usia dini; 2) Untuk memberikan pengetahuan dan pengalaman kepada para pendidik tentang pentingnya menerapkan model pembelajaran berbasis konservasi (PBK) pada anak usia dini. Hal ini didasarkan atas masih kurangnya efektifitas dan bermaknaan dalam mengembangkan karakter peduli lingkungan bagi anak, hal ini dibuktikan dengan rendahnya rasa cinta dan peduli lingkungan pada diri anak misalnya membuang sampah di sembarang tempat. Metode yang digunakan dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah pelatihan dan pendampingan yang bersifat partisipatif. Hasil dari pelatihan ini adalah peserta pelatihan memahami dan menguasai rancangan  model pembelajaran berbasis konservasi (PBK) Adapun dampak dari kegiatan pengabdian ini adalah memberikan kebermanfaatan bagi para pendidik dalam hali ini adalah  guru PAUD supaya bisa memilih model pembelajaran berbasis konservasi sebagai alternatif dalam proses pembelajaran pada anak usia dini dalam usaha menanamkan karakter peduli lingkungan pada anak sehingga terlahir anak-anak yang mau menjaga kelstarian lingkungan sekitar serta sehat jasmani maupun rohani.Training on the Application of Conservation-Based Learning Model (Pbk) in Early Childhood at the Institute of Paud Al-Khair Udayana MataramAbstractThe objectives of community service activities carried out in the form of training in the application of conservation-based learning models at the Al-Khair Udayana Mataram PAUD Institution are: 1) To describe the design of conservation-based learning models (PBK) in early childhood; 2) To provide knowledge and experience to educators about the importance of applying conservation-based learning models (PBK) in early childhood. This is based on the lack of effectiveness and meaning in developing the character of caring for the environment for children, this is evidenced by the lack of love and care for the environment in children, for example, throwing trash in any place. The method used in community service activities is participatory training and assistance. The results of this training are training participants to understand and master the design of conservation-based learning models (PBK). The impact of this community service activity is to provide benefits for educators in this matter, PAUD teachers so they can choose conservation-based learning models as alternatives in the learning process for children. early age in an effort to instill the character of caring for the environment in children so that children are born who want to maintain the environment surrounding environment and healthy physically and spiritually.
PEMBERDAYAAN PETANI JAGUNG MELALUI PENGEMBANGAN USAHA DIVERSIFIKASI PRODUK OLAHAN JAGUNG DI LABUAPI KABUPATEN LOMBOK BARAT Dewi, Citra Ayu; Kurniasih, Yeti
Lumbung Inovasi: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol 2, No 1: October 2017
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pemberdayaan Masyarakat (LITPAM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/linov.v2i1.408

Abstract

In general the problem and the main obstacle in the Corn Growers Labuapi area is the lack of effort and a good development in the processed product diversification efforts highly selling corn and economic value. This condition is due Labuapi local farming communities are not familiar with the processing technology. Moreover, public interest in the corn-based food is still low. This is caused by lack of knowledge of some people about the nutritional value of corn, corn display food products less attractive, and the assumption that maize is only consumed by the economically weak. KKN PPM activities that have been carried out aims to increase the diversity of corn refined products through the application of technology diversified development of corn processing products are cheap and easily applied by farmers maize. KKN-PPM have been conducted for 3 months in the second semester of the academic year 2016. The activities that have been undertaken include: increased KKN-PPM on the student, training and assistance directly to the corn farmers in the form of diversified products such as milk processed maize corn, noodles corn, corn and soybean corn dodol. Based on the results of the training has been done obtained a level of understanding and skills of the communities (farmers corn) in the village of telagawaru satisfactory, while the quality of the corn processed products produced successful or maximum.
Pelatihan Pemanfaatan Bonggol Jagung Sebagai Media Pembuatan Jamur Janggel Di Desa Gantiwarno Lampung Timur Sari, Wiwin Rita; Yanti, Fitri April; Ayuwanti, Irma; Perdana, Ryzal
Lumbung Inovasi: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol 3, No 2: November 2018
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pemberdayaan Masyarakat (LITPAM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/linov.v3i2.444

Abstract

Mayoritas masyarakat di Desa Pemberwarno bermata pencaharian sebagai petani, baik sebagai petani jagung, ubi kayu, dan padi. Harga panen yang tidak stabil cenderung membuat masyarakat kecewa karena tidak jarang memenuhi harga yang tidak sesuai ekspektasi. Oleh karena itu, masyarakat harus jeli dalam mengantisipasi hasil panen yang tidak memuaskan salah satunya dengan mengolah limbah tanaman untuk dimanfaatkan menjadi penghasilan tambahan. Limbah jagung misalnya dapat dimanfaatkan sebagai media pembuatan jamur janggel. Jagung biasanya dijual setelah melalui proses penggilingan hingga biji jagung terlepas dari tongkolnya. Setelah itu tongkol jagung atau biasa disebut janggel digunakan sebagai bahan bakar untuk memasak secara tradisional dan dibuang begitu saja tanpa ada gunanya. Oleh karena itu tujuan pengabdian ini adalah memberikan pembinaan kepada masyarakat agar memperoleh nilai tambah pendapatan melalui pemanfaatan tongkol jagung sebagai media pembuatan jamur janggel. Hasil yang didapat menunjukkan peningkatan penjualan jamur jejel yang cukup besar dengan harga perkilogram mencapai 35 ribu hingga 40 ribu rupiah. Untuk pemasarannya masih sebatas pasar tradisional.Training on the Utilization of Corn Cobs as Media for Making Janggel Mushrooms in the village ofgantiwarno, East LampungAbstractMajority of the people in Pemberwarno village livelihood as farmers, both as corn, cassava, and rice farmers. Unstable harvest prices tend to make people disappointed because it is not uncommon to meet prices that do not match expectations. Therefore, the public must be smart in anticipating unsatisfactory crops one of them by treating crop waste to be utilized to be additional income. Corn waste, for example, can be used as a medium for making mushroom janggel. Corn is usually sold after going through the milling process until the seeds of corn are separated from the cobs. After that corncobs or commonly called janggel used as fuel for cooking traditionally and just thrown away without any use. Therefore, the purpose of this dedication is to provide training to the public in order to obtain value-added income through the utilization of corncob as a medium for making mushroom janggel. The results obtained indicate a considerable increase of sales of mushrooms jejel with perkilogram prices reached 35 thousand to 40 thousand dollars. For marketing is still limited to traditional markets. 
IPTEKS BAGI MASYARAKAT (IbM) PENGOLAHAN MINYAK JELANTAH MENJADI BIODIESEL DI TANJUNG KARANG KOTA MATARAM Ahmadi, Ahmadi; Prasetya, Dwi Sabda Budi
Lumbung Inovasi: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol 1, No 1: October 2016
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pemberdayaan Masyarakat (LITPAM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/linov.v1i1.398

Abstract

Kegiatan pengabdian pada masyarakat pengolahan minyak jelantah menjadi biodiesel ini dilakukan di kelurahan Tanjung Karang Kota Mataram, dipilihnya kota mataram karena terdapat banyak sekali pedagang gorengan, warung tenda, industri rumahan, dan hotel yang berpotensi menghasilkan minyak goreng bekas, sedangkan Tanjung Karang merupakan wilayah pesisir Kota Mataram dan terdapat banyak nelayan yang sangat tergantung pada bahan bakar fosil. Melihat potensi dan permasalahan tersebut melalui program Ipteks Bagi Masyarakat membentuk suatu kelompok mitra yang mampu memproduksi bahan bakar biodesel dari minyak jelantah yang dapat mereka gunakan sendiri atau dijual sebagai upaya untuk meningkatkan potensi sumber daya manusia dan melestarikan lingkungan hidup dari polutan minyak jelantah. Metode pelaksanaan kegiatan pengabdian ini adalah dengan pola sekolah lapangan dengan titik tekan pada ekspolarasi pengetahuan, kesadaran terhadap lingkungan, dan keterampilan serta bentuk pendekatan yang dilakukan untuk meningkatkan motivasi mitra agar mau dan mampu untuk mengolah minyak jelantah menjadi biodiesel yaitu dengan melakukan sosialisasi tentang pentingnya menghemat bahan bakar fosil, menjaga lingkungan hidup dan memproduksi bahan bakar alternatif dari minyak jelantah yang banyak dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. Kegiatan pengabdian ini telah mampu membentuk kelompok mitra yang mampu mengolah minyak jelantah menjadi biodiesel dengan spesifikasi biodiesel B-100 (100% Biodiesel), biodiesel B-75 (75% Biodiesel dan 25 % solar), biodiesel B-70 (70% Biodiesel dan 30 % solar) dan biodiesel B-50 (Biodiesel 50% dan solar 50%). Selain produk olahan yang dihasilkan dari kegiatan pengabdian ini juga memberikan wawasan baru tentang pemanfaatan minyak goreng bekas yang dianggap limbah dan dapat diubah menjadi bahan bakar berupa biodesel serta dari kegiatan ini terbentuknya hubungan kerjasama antara pedagang gorengan, industri rumahan dan hotel dengan kelompok mitra yang merupakan nelayan dari tanjung karang.
Pelatihan Pembuatan Bata Tanpa Bakar Berbahan Dasar Limbah Batu Bara Di Desa Taman Ayu Safitri, Baiq Rina Amalia; Prasetya, Dwi Sabda Budi; Sukroyanti, Baiq Azmi; Putrayadi, Wirawan; Prayogi, Saiful; Ahmadi, Ahmadi
Lumbung Inovasi: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol 3, No 1: May 2018
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pemberdayaan Masyarakat (LITPAM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/linov.v3i1.433

Abstract

Limbah batu bara di Desa Taman Ayu menunjukkan bahwa limbah batu bara akan tersebar ke mana-mana melalui aliran air di selokan sehingga limbah batu bara ini selain membuat pandangan yang tidak bagus juga akan mengakibatkan polusi bagi kehidupan di sekitarnya. Kegiatan ini bertujuan untuk membentuk kelompok produksi bata tanpa bakar dengan bahan dasar limbah batu bara. Seluruh peserta mendapatkan materi dalam 3 (tiga) kategori yaitu materi pelatihan pembuatan bata tanpa bakar, dengan materi seperti penyiapan alat dan bahan, pembuatan campuran, dan pencetakan dan pengeringan. Bahan baku yang digunakan pada pembuatan batu bata tanpa bakar terdiri dari limbah batu bara, semen Portland tipe I, dan larutan alkali. Kemudian semua bahan dicampur dan diaduk hingga merata dan homogen. Selanjutnya adonan dituang ke dalam cetakan yang yerbuat dari besi dengan ukuran 23 x 110 x 50 cm (SNI 15-2094-2000). Adonan dicetak dan dikeringkan dilakukan 1-2 hari pada suhu kamar lalu dilanjutkan dengan pemberian larutan alkali  untuk mengganti proses pembakaran. Pada penelitian ini membuat bata tanpa bakar dengan menggunakan bahan perekat semen dan limbah batu bara ini diharapkan dapat mengurangi limbah dan dapat menjaga kebersihan lingkungan serta dapat menjadi bahan bangunan alternatif pengganti bata merah yang ada dipasaran masyarakat sekarang yang pembuatannya memanfaatkan tanah pertanian dan merusak lingkungan.Training on making coal-based non-burning bricks at Taman Ayu VillageAbstractThe coal waste in Taman Ayu Village shows that coal waste will be scattered everywhere through the water flow in the gutter so that this coal waste will not only create a bad view but also cause pollution to the life around it. This activity aims to form a group of unburned brick production based on coal waste. All participants received material in 3 (three) categories, namely training materials for making bricks without burning, with materials such as preparing tools and materials, making mixtures, and printing and drying. The raw materials used in the manufacture of bricks without burning consist of coal waste, Portland cement type I, and alkaline solutions. Then all the ingredients are mixed and stirred until evenly and homogeneous. Then the dough is poured into a mold made of iron with a size of 23 x 110 x 50 cm (SNI 15-2094-2000). The dough is molded and dried for 1-2 days at room temperature and then followed by giving an alkaline solution to replace the combustion process. In this study, making bricks without burning using cement and coal waste adhesive is expected to reduce waste and be able to maintain environmental cleanliness and can be an alternative building material to replace red bricks on the market in today's society, which makes use of agricultural land and damages the environment.
IbM PEMBERDAYAAN PENGRAJIN TAHU BERBASIS ENTREPRENEURSHIP Muliadi, Agus; Subagio, Subagio
Lumbung Inovasi: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol 2, No 1: October 2017
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pemberdayaan Masyarakat (LITPAM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/linov.v2i1.413

Abstract

Kekalik merupakan salah satu penghasil tahu terbesar di Kota Mataram. Selain produk utama yang diinginkan berupa tahu, industri tahu juga menghasilkan produk sampingan berupa limbah cair, limbah padat basah, limbah padat kering dan limbah gas. Minimnya pengetahuan yang dimiliki kelompok pengrajin tahu Kekalik menjadi kendala dalam mengelola limbah produksi tahu secara baik. Pengolahan limbah cair tahu menjadi Nata de Soya dapat mengurangi pencemaran lingkungan atau permasalahan lingkungan. Program kemitraan ini diharapkan akan mampu membina pengrajin tahu untuk memproduksi Nata de Soya dan menghasilkan satu jenis minuman komersil yang berbahan Nata de Soya dan siap untuk dipasarkan dengan nilai ekonomi yang bersaing.Prosedur kerja dalam proses IbM ini dibagi menjadi beberapa tahap yaitu (1) Korodinasi mitra; (1) Persiapan alat dan bahan; (3) Penyuluhan; (4) Pelatihan dan pendampingan pembuatan Nata de Soya dan minuman kemasan. Peserta dilengkapi dengan VCD tutorial. Pelaksanaan IbM beserta luaran yang dihasilkan yaitu (1) Tim IbM telah menyiapkan alat, bahan dan lokasi pelatihan pembuatan Nata de Soya; (2) Pelatihan dan pendampingan pembuatan Nata de Soya dan minuman kemasan telah dilaksanakan 4 kali dengan 15 peserta; (3) Tim IbM mensosialisakan konsep, tujuan dan teknik pelaksanaan kegiatan IbM kepada masyarakat; (4) Pelatihan dan pendampingan dilakukan dengan teknik demonstrasidan praktik; (5) Peserta memiliki pemahaman dan keterampilan yang cukup baik dalam membuat Nata de Soya dan minuman kemasan; (6) Peserta telah menghasilkan Nata de Soya dengan ketebalan ± 2 cm, warna putih dan tekstur kenyal; (7) Peserta telah menghasilkan minuman kemasan berbahan Nata de Soya yang enak dikonsumsi.
Pemberdayaan Masyarakat Tani Desa Pringgabaya Lombok Timur Melalui Budidaya Jamur Tiram Sebagai Upaya Menuju Desa Mandiri Pahriah, Pahriah; Indah, Dahlia Rosma
Lumbung Inovasi: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol 3, No 2: November 2018
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pemberdayaan Masyarakat (LITPAM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/linov.v3i2.449

Abstract

Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk memberdayakan beberapa kelompok masyarakat yang tidak produktif menjadi masyarakat yang mandiri secara ekonomi.Hasil kegiatan yang telah dicapai meliputi: (1) telah dilaksanakan proses seleksi dan rekruitmen peserta program KKN-PPM; (2) kegiatan pembekalan telah dilaksanakan sebanyak tiga tahap dengan tema pembekalan umum kegiatan KKN yang diberikan oleh pimpinan institut dan LPPM, dilanjutkan dengan pembekalan khusus tentang topik KKN-PPM yaitu biografi daerah sasaran KKN-PPM, pembuatan kumbung jamur, dan cara membuat budidaya jamur tiram; selanjutnya pelatihan budidaya jamur tiram;  (3) terbitnya buku petunjuk budidaya jamur yang bisa digunakan masyarakat sebagai panduan dalam budidaya jamur; (4) terlaksananya pelatihan budidaya jamur tiram; (5) terbentuknya duakumbung budidaya jamur tiram; (6) pemasaran dilaksanakan melalui penjualan langsung dan melalui media sosial.Empowerment of Farmers in Pringgabaya Village, Lombok Timur through Cultivating Oyster Mushrooms as Efforts Towards Independent VillagesAbstractThis service activity aims to empower several unproductive groups of people to become economically independent communities. The results of activities that have been achieved include: (1) a selection and recruitment process for participants in the KKN-PPM program has been carried out; (2) debriefing activities have been carried out in three stages with the theme of general debriefing for KKN activities provided by the institute and LPPM leaders, followed by special briefing on the KKN-PPM topic, namely biography of KKN-PPM target areas, making kumbung mushrooms, and how to make mushroom cultivation. oyster; then training in oyster mushroom cultivation; (3) publication of a manual for mushroom cultivation that can be used by the community as a guide in mushroom cultivation; (4) implementation of oyster mushroom cultivation training; (5) formation of two oyster mushroom cultivation basins; (6) marketing is carried out through direct sales and through social media.
APLIKASI EKSTRAK DAUN RUKAM (Flacourtia sp) SEBAGAI ANTI TELAZIASIS PADA TERNAK SAPI DI KABUPATEN SUMBAWA Supriadi, Supriadi; Janah, M.
Lumbung Inovasi: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol 1, No 1: October 2016
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pemberdayaan Masyarakat (LITPAM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/linov.v1i1.403

Abstract

Tujuan kegiatan ini adalah memberikan pengetahuan teori dan praktek kepada kelompok ternak mitra dalam memanfaatkan tanaman Flacourtia sp sebagai obat anti-Thelazia. Program IbM bagi kelompok ternak telah dilakukan mulai bulan Mei sampai dengan Juni 2015.  Persiapan kegiatan telah dilakukan dengan melakukan koordinasi dengan kelompok mitra dan pengadaan peralatan dan bahan kegiatan.  Tahapan kegiatan di lapangan di mulai dengan melakukan workshop pengenalan penyakit Thelaziasis kepada kelompok mitra, diikuti dengan pengenalan spesies tanaman Flacourtia sp. dan materi tentang teknik ekstraksi sederhana daun tanaman kepada kelompok mitra.  Kegiatan ini dilaksanakan selama satu hari. Pada hari ke dua dilakukan praktek pengenalan tanaman Flacourtia sp. secara langsung di lapangan dan praktek teknik ekstraksi sederhana bagi seluruh anggota kelompok mitra.  Selain itu, praktek teknik ekstraksi langsung juga telah dilaksanakan dengan mengaplikasikan teknik ekstraksi metanol dan aquades (air). Hasil yang dicapai sangat baik dimana kelompok mitra telah memahami dinamika infeksi cacing Thelazia sp. Dan faktor yang meningkatkan resiko infeksi. Hal ini penting bagi kelompok ternak agar dapat menekan faktor resiko untuk menghindari tingginya infeksi. Pengenalan tanaman Flacourtia sp. baik secara teori maupun praktek langsung di lapangan memberikan kemampuan kepada kelompok ternak untuk membedakan tanaman Flacourtia sp. dengan tanaman lain yang ada di kebun, sawah maupun hutan di sekitar lokasi.  Pelaksanaan kegiatan praktek ekstraksi juga telah dilakukan untuk memberikan pengalaman kepada kelompok mitra untuk dapat mandiri dalam membuat ekstrak obat Thelaziasis. Hasil ekstraksi kemudian langsung dipraktekkan pada ternak sapi yang positif terinfeksi Thelaziasis. Hasil evaluasi kegiatan menunjukkan bahwa kelompok mitra lebih memilih metode ekstraksi dengan akuades tanpa pemanasan dibadingkan metode ekstraksi maserasi metanol.  Hal ini disebabkan karena metode ekstraksi ini bahannya terjangkau dan mudah dilakukan.  Selain itu, hasil ekstraksi dengan aquades memiliki hasil yang sama efektif dengan ekstrak metanol.  Dari hasil aplikasi ekstrak, daun tanaman Flacourtia sp. sangat efektif dalam membasmi cacing Thelazia sp yang menginfeksi mata sapi. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa dalam jangka waktu 2 - 5 menit pasca injeksi dengan dosis 0,5 - 2 mL (3-5 tetes) cacing Thelazia sp. Sudah mati dan keluar bersama air mata (lakrimasi) ternak.
Pengembangan Kemampuan Menulis Ilmiah Berbantuan Manajemen Referensi Mendeley bagi Guru-Guru SMA/Sederajat di Kabupaten Bintan Khoirunnisa, Fitriah; Sabekti, Ardi Widhia; Yulita, Inelda
Lumbung Inovasi: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol 4, No 1: May 2019
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pemberdayaan Masyarakat (LITPAM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/linov.v4i1.438

Abstract

Sebuah karya tulis ilmiah yang berisi karya inovatif dalam proses pembelajaran sangat diperlukan oleh guru-guru sebagai syarat kenaikan pangkat dalam pengembangan profesi mereka, termasuk guru-guru SMA/sederajat di Kabupaten Bintan. Namun, pada umumnya mereka mengalami kendala dalam membuat karya tulis ilmiah disebabkan kesulitan dalam mencari sumber referensi yang relevan dengan topik penelitian, keterbatasan pengetahuan dalam TIK, dan kesulitan dalam mengolah kalimat agar tidak terdeteksi sebagai kegiatan plagiasi. Tujuan kegiatan ini agar para guru SMA/sederajat di Kabupaten Bintan dapat membuat karya tulis ilmiah yang sesuai kaedah penulisan yang baik dan bebas plagiasi dengan bantuan manajemen referensi Mendeley. Pelaksanaan kegiatan ini dalam bentuk workshop/pelatihan dengan metode ceramah, diskusi, tanya jawab, dan projek. Kegiatan dilakukan selama dua hari dalam bentuk workshop dan dua hari dalam bentuk tugas mandiri. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dianggap berhasil karena sebesar 80% peserta mengalami peningkatan pengetahuan tentang manajemen referensi Mendeley dan mampu mengaplikasikannya ke dalam bentuk karya tulis ilmiah yang bebas plagiasiKata Kunci: GMP; Terasi Tutok, Standarisasi; Kuala Pusing Kapal.Development of Mendeley Reference Assisted Scientific Writing Ability Management for High Schools Teachers in BintanAbstractA scientific paper containing innovative work in the learning process is very much needed by teachers as a condition of promotion in their professional development, including high school / equivalent teachers in the Bintan Regency. However, in general, they experience difficulties in making scientific papers due to difficulties in finding reference sources that are relevant to the research topic, limited knowledge in ICT, and difficulty in processing sentences so as not to be detected as plagiarism activities. The purpose of this activity is for high school / equivalent teachers in Bintan Regency to be able to make scientific papers in accordance with good writing methods and to be free of plagiarism with the help of Mendeley's reference management. The implementation of this activity is in the form of workshops/training using lecture, discussion, question and answer, and project methods. The activity was carried out for two days in the form of a workshop and two days in the form of an independent assignment. This community service activity was considered successful because 80% of the participants experienced an increase in knowledge about Mendeley's reference management and were able to apply it in the form of plagiarism-free scientific papers.

Page 3 of 46 | Total Record : 452