cover
Contact Name
Sutikno Wijaya
Contact Email
sutiknowijaya777@gmail.com
Phone
+628985035222
Journal Mail Official
sutiknowijaya777@gmail.com
Editorial Address
Jl. Aer Terang No.4, Lingkungan VI, Malalayang Satu Timur, Kec. Malalayang, Kota Manado, Sulawesi Utara
Location
Kota manado,
Sulawesi utara
INDONESIA
TELEIOS: Jurnal Teologi dan Pendidikan Agama Kristen
ISSN : 27981797     EISSN : 27980642     DOI : https://doi.org/10.53674/teleios
Core Subject : Religion, Education,
TELEIOS: Jurnal Teologi dan Pendidikan Agama Kristen, merupakan wadah publikasi ilmiah dari hasil penelitian Teologi dan Pendidikan Agama Kristen, yang diterbitkan oleh Sekolah Tinggi Teologi Transfromasi Indonesia dengan nomor ISSN 2798-0642 (Online) 2798-1797 (Print), serta telah memiliki DOI 10.53674, dan diperuntukkan bagi semua dosen maupun para peneliti di kalangan STT Transformasi dan Institusi lainnya. Jurnal Teleios terbit dua kali dalam setahun (Juni dan Desember). Jurnal Teleios menggunakan sistem double-blind review. Adapun yang menjadi Fokus dan Ruang Lingkup dalam Jurnal Teleios adalah: 1. Teologi Biblika 2. Teologi Historika 3. Teologi Sistematika 4. Teologi Praktika 5. Teologi Kharismatik 6. Pendidikan Agama Kristen
Articles 75 Documents
Guru Sekolah Minggu, Fungsinya Sebagai Mentor untuk Mengubah Perilaku Anak Usia 5-7 tahun di GBI Jesus Answer Danowudu Paulus, Billy; Lahawia, Christiy Deby
TELEIOS: Jurnal Teologi dan Pendidikan Agama Kristen Vol 1, No 2 (2021): Desember 2021
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Transformasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53674/teleios.v1i2.77

Abstract

Pembinaan terhadap anak adalah suatu hal yang sangat penting karena akan mempengaruhi mereka saat dewasa. Selain itu anak-anak adalah penerus dari generasi gereja untuk melanjutkan membawa berita tentang kerajaan Allah. Disini guru sekolah minggu sangat berperan penting dalam membimbing dan mendidik mereka untuk dapat membantu pertumbuhan iman anak-anak serta dapat mendidik mereka menjadi pemimpin-pemimpin Kristen yang selalu membawa berita kerajaan Allah ke seluruh dunia. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu metode kualitatif deskriptif dan kesimpulan dari penelitian ini adalah mentoring merupakan hal yang sangat penting. Pemahaman kepada anak-anak yang tidak jarang dianggap rendah. Kemampuan yang terpendam dalam diri mereka sering dianggap sebelah mata. Guru juga harus memiliki dasar Alkitab yang kuat agar selalu mengajarkan anak-anak menggunakan prinsip-prinsip Alkitab. Abstract:Guiding children is a very important thing because it will affect them when they grow up. Apart from that, children are the successors of the church generation to continue carrying the news about the kingdom of God. Here Sunday school teachers play a very important role in guiding and educating them to help children grow in their faith and to educate them to become Christian leaders who always bring the news of the kingdom of God to the whole world. The method used in this research is a descriptive qualitative method and the conclusion of this research is that mentoring is very important. Understanding of children is often considered low. The abilities hidden within them are often underestimated. Teachers must also have a strong Biblical foundation so that they always teach children using Biblical principles
Kecerdasan Gembala Sidang dan Urgensitasnya bagi Pelayanan Pengembalaan Kapoh, Jehezkiel Novie; Kapoh, Kharisma Jiferson
TELEIOS: Jurnal Teologi dan Pendidikan Agama Kristen Vol 2, No 2 (2022): Teologi dan Pendidikan Kristiani (Desember 2022)
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Transformasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53674/teleios.v2i2.78

Abstract

Abstract: It needs to be realized that congregations gathered by congregations in the era of disruption 5.0 are truly a concern. The Book of Daniel provides an illustration that in the future, or our time, knowledge will increase/experience progressiveness and multiplication. The era of information accessibility makes congregations develop intellectually. The culture of criticizing the church is increasingly rampant so that if a pastor continues to maintain the ideal of self-authority without any self-development then it is deemed unfair to the congregation's ministry. Congregational growth will only be a pseudo-utopia which is actually very dystopian. The method used in this research is a qualitative approach through literature study and non-participant observation. The results of the research found can be an asset for readers, especially among God's servants, not to indulge in a pessimistic attitude towards the current times but to raise optimism to continue to develop themselves. Abstrak: Perlu disadari bahwa jemaat yang dihadapi oleh gembala sidang di era disrupsi 5.0 benar-benar menjadi sebuah perhatian. Kitab Daniel memberikan gambaran bahwa di masa depan, atau masa kita pengetahuan akan semakin bertambah/mengalami progresivitas dan multiplikasi. Era akseksibilitas informasi membuat jemaat berkembang dari segi intelektualitas. Budaya mengkritisi gereja semakin merajalela sehingga jika seorang gembala masih mempertahankan idealitas pada otoritas diri tanpa adanya pengembangan diri maka dirasa tidk adil bagi pelayanan kejemaaatan. Pertumbuhan jemaat hanya akan menjadi sebuah utopia semu yang sebenarnya begitu distopia. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif lewat studi pustaka dan observasi non-partisipan. Hasil penelitian yang ditemukan dapat menjadi modal bagi pembaca khususnya kalangan hamba Tuhan untuk tidak larut dalam sebuah sikap pesimistis pada kegerakan jaman namun menghasilkan optimisme untuk terus mengembangkan diri
Pemanfaatan Media Digital dalam Pelayanan Gerejawi Ricky Joyke Ondang; Samuel Rafly Kalangi
TELEIOS: Jurnal Teologi dan Pendidikan Agama Kristen Vol 3, No 1 (2023): Teologi dan Pendidikan Kristiani
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Transformasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53674/teleios.v3i1.79

Abstract

Abstract: The use of digital media in ministry can not only be a facility, but can also be a big challenge for the church. Responding to this reality, it is felt that the church needs to show a more optimistic attitude as a real effort to improve the quality and achievements of church services. This research aims to describe and analyze the use of digital media in congregations. The method used by the author in conducting research is a descriptive qualitative research method, which is carried out through library research. By making literature study a target in writing, the author tries to provide awareness and optimism in seeing the progress of media in the world and the church as an opportunity, not just a threat. The results of the research and discussion provide input to the Pastoral Congregation regarding what things need to be addressed or improved in order to optimize the unstoppable use of digital media to support ecclesiastical services. Abstrak: Pemanfaatan media digital dalam pelayanan selain dapat menjadi fasilitas, namun juga sekaligus dapat menjadi sebuah tantangan besar bagi gereja. Menyikapi kenyataan tersebut, gereja dirasa perlu menunjukkan sikap yang lebih optimis sebagai upaya nyata peningkatan mutu dan capaian pelayanan gereja. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan serta menganalisis dari pemanfaatan media digital di jemaat. Metode yang digunakan penulis dalam melakukan penelitian adalah metode penelitian kualitatif deskriptif yakni dilakukan melalui penelitian pustaka. Dengan menjadikan studi literature sebagai sasaran dalam penulisan, dimana penulis berusaha memberikan sebuah awareness dan optimisme dalam melihat kemajuan media di dunia dan gereja merupakan sebuah peluang bukan sekedar ancaman. Hasil penelitian dan pembahasan memberi input kepada Gembala jemaat mengenai hal-hal apa yang harus dibenahi atau ditingkatkan untuk dapat mengoptimalkan pemanfaatan media digital yang tak terbendung itu agar mendukung pelayanan gerejawi.
Tinjauan Teologis terhadap Mazmur Kutukan Yaaro Harefa
TELEIOS: Jurnal Teologi dan Pendidikan Agama Kristen Vol 3, No 1 (2023): Teologi dan Pendidikan Kristiani
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Transformasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53674/teleios.v3i1.55

Abstract

Abstract: Pour out your wrath, let destruction come upon him, and let him perish. Phrases like these can be found in the book of Psalms. Psalms like these are classified as curse Psalms by interpreters. The existence of such Psalms in the Bible evokes various reactions from interpreters, especially since the words in these Psalms are very harsh. Some argue that Christians should not pray psalms like these in this day and age. The author therefore researched this topic, using the expositional method and also collaborated with several other writings related to this topic. Based on the results of the research, the author found that Psalms of curses are still relevant for Christians today. This statement is supported by a theological analysis of the curse psalms based on the covenant and the purpose of the psalms themselves. As a result, since the psalmists were praying in reaction to God's covenant with His people, it is not wrong for them to ask God to fulfill the promise. Praying for justice is not wrong, in fact, Christians should do so.Abstrak: Tumpahkanlah murka-Mu, biarlah kebinasaan menimpanya, dan biarlah dia binasa. Frasa seperti itu dapat ditemukan dalam kitab Mazmur. Mazmur seperti ini diklasifikasikan sebagai Mazmur kutukan oleh para penafsir. Keberadaan Mazmur-mazmur seperti ini di dalam Alkitab menimbulkan berbagai reaksi dari para penafsir, terutama karena kata-kata dalam Mazmur-mazmur ini sangat keras. Ada yang berpendapat bahwa orang Kristen tidak boleh mendoakan mazmur seperti ini pada zaman sekarang ini. Oleh sebab itu penulis meneliti topik ini, dengan menggunakan metode ekposisi dan juga penulis berkolaborasi dengan beberapa tulisan lain yang berkaitan dengan topik ini. Berdasarkan hasil penelitian, penulis menemukan bahwa Mazmur kutukan masih relevan bagi orang Kristen pada masa kini. Pernyataan ini didukung oleh analisis teologis tentang mazmur-mazmur kutukan berdasarkan perjanjian dan tujuan mazmur itu sendiri. Sebagai hasilnya, karena para pemazmur berdoa sebagai reaksi atas perjanjian Allah dengan umat-Nya, maka tidak salah jika mereka meminta Allah untuk menggenapi janji tersebut. Berdoa untuk keadilan tidaklah salah, bahkan, orang Kristen harus melakukannya. 
Pengelolaan Sumber Daya Manusia Berbasis Pendidikan Agama Kristen dalam Peningkatan Mutu Pendidikan Kristen di Indonesia Adu, Desmon Ayub; Daniel, Daniel
TELEIOS: Jurnal Teologi dan Pendidikan Agama Kristen Vol 1, No 2 (2021): Desember 2021
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Transformasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53674/teleios.v1i2.84

Abstract

The problem of the poor quality of Christian education still requires a solution today. This research aims to examine the importance of human resource management (HR) based on Christian Religious Education in improving the quality of Christian education in Indonesia. This research uses qualitative research methods by conducting document analysis. The data collected is analyzed using an inductive approach, which can help find findings and patterns that emerge from the documents collected. The research results show that HR management based on Christian Religious Education is carried out by maximizing managerial functions and operational functions based on Christian values which prioritize mutual respect, fairness and cooperation between members of the educational community for create an environment that is inclusive, has integrity, and is oriented towards holistic student development, as well as making a positive contribution to the quality of Christian education. AbstrakMasalah buruknya mutu pendidikan Kristen masih memerlukan solusi hingga saat ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pentingnya manajemen sumber daya manusia (SDM) berbasis Pendidikan Agama Kristen dalam meningkatkan mutu pendidikan Kristen di Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan melakukan analisis dokumen. Data yang dikumpulkan dianalisis menggunakan pendekatan induktif, yang dapat membantu menemukan temuan dan pola yang muncul dari dokumen yang dikumpulkan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa manajemen SDM berbasis Pendidikan Agama Kristen dilakukan dengan memaksimalkan fungsi manajerial dan fungsi operasional dengan berasaskan pada nilai-nilai Kristiani yang mengedepankan sikap saling menghormati, adil, dan bekerja sama antar anggota komunitas pendidikan sehingga menciptakan lingkungan yang inklusif, berintegritas, dan berorientasi pada pengembangan siswa holistik, serta memberikan kontribusi positif bagi kualitas pendidikan Kristen.
Penangan Pastoral bagi Pasangan Suami Istri diambang Perceraian karena Biseksualitas Simon, Simon; Laukapitang, Yunus Daniel Anus; Hana, Sarce Rien
TELEIOS: Jurnal Teologi dan Pendidikan Agama Kristen Vol 3, No 2 (2023): Teologi dan Pendidikan Kristiani
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Transformasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53674/teleios.v3i2.85

Abstract

Abstract: The basis of this paper is elaborated because it is factually stated in pastoral care, there are married couples who want to divorce because they are suspected by bisexual husbands. The LGBT phenomenon has indeed been rife and found in pastoral care, as a result of this households can divorce. With that background being the basis for this article to be written. This article is done with a literature study and observation approach, so this paper asks the formulation of the main question how concrete pastoral care is used for married couples who want to divorce because they are bisexual? The findings offered in this study are related to pastoral care for husbands and wives who want to divorce, through friendship-based pastoral counseling applied. Then pastoral-based intense mentoring and the elaboration of psychological science complement in helping to handle husband and wife who want to divorce because of bisexuality. By implementing this, shepherds habituate, monitor, become negotiators, companions and as referrers to help erode sexual preference for gender through the steps taken in handling it.Abstrak: Dasariah tulisan ini diuraikan karena secara faktual ditemukakan dalam pelayanan pastoral, adanya pasangan suami istri yang hendak bercerai karena ditenggarai oleh suami biseksual. Fenomena LGBT memang telah marak dan ditemuakan di dalam pelayanan pastoral, akibat dari hal ini rumah tangga dapat bercerai. Dengan latar-belakang itu menjadi dasariah artikel ini ditulis. Artikel ini dikerjakan dengan pendekatan studi literatur dan observasi, maka tulisan ini mengajukan rumusan pertanyaan utama bagaimana kongkrit penanganan pastoral yang digunakan bagi pasangan suami istri yang hendak bercerai karena biseksual? Temuan yang ditawarkan dalam penelitian ini terkait penanganan pastoral bagi suami istri yang hendak bercerai, melalui pastoral konseling berbasis persahabatan diterapkan. Kemudian pastoral berbasis pendampingan secara intens dan pengelaborasian ilmu psikologi melengkapi dalam membantu penangananan suami istri yang hendak bercerai karena biseksual. Dengan menerapkan ini, gembala menyahabati, memantau, menjadi negosiator, pendamping serta sebagai perujuk untuk membantu mengikis kesukaan seks kepada segender melalui langkah-langkah yang dilakukan dalam penanganannya.
Jalan Herodes atau Majus? Implikasi Kisah Kelahiran Kristus di Matius Matius 2:1-12 Bagi Penuntasan Amanat Agung Setianto, Yusak; Abrillian, Melvin; Wariki, Valentino
TELEIOS: Jurnal Teologi dan Pendidikan Agama Kristen Vol 3, No 2 (2023): Teologi dan Pendidikan Kristiani
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Transformasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53674/teleios.v3i2.62

Abstract

Abstract: The church today often experiences difficulties completing the Great Commission because most only move from one congregation to another. This research aims to explore the responses of the magi and Herod to the news of Christ's birth in Matthew 2:1-12 which is associated with the completion of the Great Commission. The research method used is descriptive qualitative based on a literature study. The study results show that the story offers two paths: the "way of the magi," which supports the Great Commission, and the "Herod's way," which rejects the Great Commission. So, the conclusion is that the church or congregation needs to avoid Herod's way and follow the magi's path. The reason is that someone who chooses this path will be ready to sacrifice to spread the Good News, just like the magi who sacrificed their wealth, energy, and time to seek and worship Him and preach the news about the King of the Jews. They are figures to emulate, not Herod, who is always selfish and even blocks the excellent news from the world.Abstrak: Gereja masa kini seringkali mengalami kesulitan dalam menuntaskan Amanat Agung karena sebagian besar mereka hanya memindahkan jemaat yang satu ke jemaat yang lain. Itulah sebabnya, penelitian ini bertujuan untuk menelusuri respons orang majus dan Herodes terhadap berita kelahiran Kristus di Matius 2:1-12 yang dikaitkan dengan penuntasan Amanat Agung. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif berbasis studi pustaka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kisah tersebut menawarkan dua jalan, yaitu “jalan majus” yang mendukung Amanat Agung dan “jalan Herodes” yang menolak Amanat Agung. Jadi, kesimpulannya adalah gereja atau jemaat perlu menghindari jalan Herodes dan mengikuti jalan majus. Alasannya karena seseorang yang memilih jalan ini akan siap berkorban demi penyebaran Kabar Baik, sama seperti para majus yang mengorbankan harta, tenaga, dan waktu demi mencari dan menyembah-Nya serta memberitakan kabar tentang Raja orang Yahudi. Merekalah tokoh yang patut diteladani, bukan Herodes yang selalu mementingkan dirinya sendiri dan bahkan menghalangi berita sukacita tersebut dari dunia.
Filsafat Pendidikan Agama Kristen sebagai Landasan dalam Proses Pembentukan Iman Siswa Ruru, Aprianto; Bilo, Dyulius Thomas
TELEIOS: Jurnal Teologi dan Pendidikan Agama Kristen Vol 3, No 2 (2023): Teologi dan Pendidikan Kristiani
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Transformasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53674/teleios.v3i2.68

Abstract

This research aims to explore the role of Christian religious education philosophy in the process of forming students' faith. The research results show that teaching the philosophy of Christian religious education has a positive impact on the formation of students' faith. Students who are involved in teaching tend to have a deeper understanding of Christian teachings and develop a closer personal relationship with God. Additionally, this research also shows that committed teachers provide adequate Christian religious education and empower students to question and reflect on their faith in this process. The approach used in this research is a descriptive approach. Descriptive research is research that aims to provide descriptions, explanations and validation according to the phenomena that occur and formulate problems worthy of being raised, contain scientific value and are not too broad and use factual data. The implication of this research is that the philosophy of Christian religious education plays an important role in the formation of students' faith.Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mendalami peran filsafat pendidikan agama Kristen dalam proses pembentukan iman siswa. Dari hasil penelitian menunjukkan pengajaran filsafat pendidikan agama Kristen berdampak positif pada pembentukan iman siswa. Siswa yang terlibat dalam pengajaran, cenderung memiliki pemahaman lebih dalam tentang ajaran Kristen dan mengembangkan hubungan pribadi yang lebih erat dengan Tuhan. Selain itu, penelitian ini juga menunjukkan bahwa guru yang berkomitmen memberikan pendidikan agama Kristen yang memadai dan memberdayakan siswa untuk bertanya dan merenungkan iman mereka dalam proses ini. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan deskripsif. Penelitian deskripsif adalah penelitian yang bertujuan untuk memberikan deskripsi, penjelasan, juga validasi sesuai dengan fenomena yang terjadi dan merumuskan masalah layak untuk diangkat, mengandung nilai ilmiah dan tidak bersifat terlalu luas serta menggunakan data yang bersifat fakta. Implikasi penelitian ini adalah filsafat pendidikan agama Kristen berperan penting dalam pembentukan iman siswa
Hikmat berdiri Sebagai Hukum Perjanjian: Solusi Alternatif untuk Penyelesaian Sengketa Keuangan menurut Amsal 6:1-5 Manurung, Well Therfine Renward; Sualang, Farel Yosua
TELEIOS: Jurnal Teologi dan Pendidikan Agama Kristen Vol 3, No 2 (2023): Teologi dan Pendidikan Kristiani
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Transformasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53674/teleios.v3i2.63

Abstract

Abstract: Proverbs is a book which contains wisdom and is a very important book in the Old Testament besides the other books of wisdom. An important piece of wisdom in Proverbs 6:1-5 is the practical advice regarding an inexperienced person becoming a guarantor for others, thereby exposing himself to risks such as financial ruin, poverty or even debt. This research uses qualitative terms such as: analysis from the perspective of biblical theology, exegesis with an interpretative approach (interpretative design), specifically thematic study, in order to explore and obtain the meaning of words and the implementation of the phrases "fellow insurer", "agreement", "entangled and caught", "words of mouth", "escape" in a financial dispute. This article presents new insight on the concept of insurers, such as: Firstly, the concept of insuring is a risky concept for someone who becomes an insurer because an insurer will be under the power of the debtor. Secondly, liability is a form of insuring because it is a taking on of obligation and not a physical standing-in. Thirdly, the concept of insuring must pay attention to the factors of agreement and the competence of the parties to the agreement. Fourthly, an insuring agreement must provide a financial dispute resolution option, so that the parties can make a new agreement. Insurances that have occurred can be canceled with an agreement mechanism where the lender and the recipient of the loan release their rights and obligations.Abstrak: Amsal merupakan kitab hikmat sangat penting di dalam Perjanjian Lama selain kitab-kitab hikmat lainnya. Hikmat penting dalam Amsal 6:1-5 adalah pengaturan praktik menanggung utang sesama oleh seseorang yang tidak berpengalaman, sehingga kemudian membawa risiko bagi dirinya seperti kehancuran finansial, kemiskinan atau bahkan perbudakan utang. Penelitian ini menggunakan kaidah kualitatif yang meliputi: pengkajian dari sudut pandang teoligi biblika, eksegesis dengan pendekatan interpretative (interpretative design) khususnya studi tematik, sehingga pada akhirnya dapat menggali dan memperoleh makna kata serta implementasi frasa “penanggung sesama”, “persetujuan”, “terjerat dan tertangkap”, “perkataan mulut”, “lepaskan diri” dalam suatu sengketa finansial. Artikel ini memberi pemahaman yang baru mengenai konsepsi penanggungan, yaitu: pertama, konsepsi penanggungan merupakan suatu konsep yang beresiko bagi seseorang yang menjadi penanggung karena seorang penanggung akan berada dibawah kuasa dari pemberi hutang. Kedua, kewajiban merupakan wujud dari penanggungan karena dalam konsepsi ini yang terjadi adalah substitusi pihak yang melakukan kewajiban bukan penanggungan badan (fisik). Ketiga, konsepsi penanggungan harus memperhatikan faktor kesepakatan dan kecakapan para pihak dalam melakukan persetujuan. Kempat, dalam suatu persetujuan penanggungan harus menyediakan opsi penyelesaian sengketa keuangan, sehingga para pihak dapat melakukan persetujuan baru. Penanggungan yang telah terjadi dapat dibatalkan dengan mekanisme kesepakatan di mana pihak pemberi dan penerima pinjaman melepaskan hak dan kewajiban mereka.
Implementasi Kode Etik Guru PAK dan Pengaruhnya terhadap Budaya Kerja di Lingkungan Kota Sentani Jayapura - Papua Gainau, Markus S; Pentury, Yolanti Wise
TELEIOS: Jurnal Teologi dan Pendidikan Agama Kristen Vol 3, No 2 (2023): Teologi dan Pendidikan Kristiani
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Transformasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53674/teleios.v3i2.81

Abstract

Abstract: The Code of Ethics for Christian Religious Education (PAK) serves as a guideline that directs efforts to create a work culture in alignment with the will of God. This research aims to elaborate the ethical code applied by PAK teachers and its impact on the work culture in the Sentani City environment. The methodology employed in this study was a qualitative descriptive approach. Data collection was conducted by recording interviews with 12 PAK teachers in Sentani City and through observations at two Christian schools in the city, namely, Pengharapan Elementary School and Kononia Christian High School. The collected data was then processed using transcription techniques, where spoken text was transformed into written form. The subsequent process involved reduction, wherein relevant text was retained while irrelevant portions were discarded. The results of this reduction were then indexed and presented as data for analysis. The findings of this research indicate that the implementation of the ethical code has an impact on the work culture, encompassing values of integrity, professionalism, responsibility, and exemplary behavior. However, the culture of innovation remains underdeveloped among PAK teachers, primarily due to slow adaptation to information and communication technology. This has the potential to affect the competence and professional development of teachers.Abstrak: Kode Etik Pendidikan Agama Kristen (PAK) berfungsi sebagai pedoman yang mengarahkan dalam upaya menciptakan budaya kerja yang sesuai dengan kehendak Tuhan. Penelitian ini bertujuan untuk menguraikan kode etik yang diterapkan oleh guru-guru PAK dan dampaknya terhadap budaya kerja di lingkungan Kota Sentani. Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan merekam wawancara dengan 12 guru PAK di Kota Sentani serta melakukan observasi di dua sekolah Kristen di kota tersebut, yaitu Sekolah Dasar Pengharapan dan SMA Kristen Kononia. Data yang terkumpul kemudian diproses dengan teknik transkripsi, di mana teks lisan diubah menjadi bentuk tertulis. Proses selanjutnya adalah reduksi, di mana teks yang relevan dipertahankan sedangkan yang tidak relevan dibuang. Hasil dari reduksi ini kemudian diindeks dan disajikan sebagai data yang akan dianalisis. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa implementasi kode etik berdampak pada budaya kerja yang mencakup nilai-nilai integritas, profesionalisme, tanggung jawab, dan keteladanan. Namun, budaya inovasi menjadi aspek yang kurang berkembang di kalangan guru PAK, terutama karena adaptasi terhadap teknologi informasi dan komunikasi yang berjalan lambat. Hal ini berpotensi memengaruhi kompetensi dan pengembangan kompetensi para guru