Jurnal Visi Ilmu Pendidikan
Jurnal Visi Ilmu Pendidikan published manuscripts on research in education, particularly related to teaching and learning, theory and practice in education, education policy, curriculum and materials development, education on culture and characters of nation, teacher education, and other relevant activities. The journal welcomes submissions from around the world Focus and Scope: 1. Research in education, 2. Teaching and learning, 3. Theory and practice in education, 4. Education policy, 5. Curriculum and materials development, 6. Education on culture and characters of nation, 7. Teacher education,
Articles
373 Documents
DEOXYRIBO NUCLEIC ACID (DNA) INOVATIF GURU
Aswandi Aswandi;
Lukmanulhakim Lukmanulhakim;
Andini Linarsih
Jurnal Visi Ilmu Pendidikan Vol 13, No 2 (2021): Juli 2021
Publisher : Universitas Tanjungpura
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.26418/jvip.v13i2.43227
AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi yang valid dan reliable, objektif dan komprehenship tentang kualitas DNA Inovatif guru Kota Singkawang. Lebih jauh dan mendalam penelitian ingin memperoleh informasi mengenai berbagai kualitas ketrampilan DNA inovatif guru Kota Singkawang. Dilaksanakan dengan pendekatan kuantitatif dengan deskriptif menggunakan analisis Che Quadrat dan analisis statistic. populasi dan sampel penelitian ini adalah guru dan kepala sekolah pada jenjang pendidikan dasar dan menengah (SD, SMP, SMA) di Kota Singkawang berjumlah 367 Orang. Teknik pengumpulan data, meliputi: (1) komunikasi tidak langsung, dengan menggunakan angket sebagai alat pengumpul datanya dan (2) komunikasi langsung dengan dengan melakukan wawancara kepada kepala Dinas Pendidikan Kota Singkawang dan para pengawas sekolah. Hasil penelitian ditemukan data kualitas ketrampilan DNA inovatif guru Kota Singkawang menunjukkan dalam kategori baik lebih tinggi, diikuti dengan baik sekali dan tidak ditemukan kategoril lainnya. DNA inovatif guru yang secata khusus terdiri dari ketrampilan asosiatif, bertanya, mengamati, mencoba dan jejaringan menunjukkan kategori yang menunjukkan data yang sama. Keywords: DNA, Guru, Inovatif
KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM PENINGKATAN KINERJA GURU
Iskandar, Uray
Jurnal Visi Ilmu Pendidikan Vol 10, No 1 (2013): Volume 10 Nomor 1 Edisi Januari 2013
Publisher : Universitas Tanjungpura
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.26418/jvip.v10i1.2061
Dalam proses pembelajaran guru dipandang memiliki peran penting terutama dalam membantu peserta didik untuk mengembangkan potensinya dalam kemampuan kognitif, afektif dan psikomotor, guru juga berupaya untuk membangkitkan rasa ingin tahu, mendorong kemandirian dan ketepatan logika intelektual, serta menciptakan kondisi-kondisi untuk sukses dalam belajar. Kinerja guru dapat dilihat dan diukur berdasarkan spesifikasi/kriteria kompetensi yang harus dimiliki oleh setiap guru. dapat ditampilkan melalui penguasaan kompetensi pedagogik, profesional, kepribadian dan sosial. Mengingat kepemimpinan dan motivasi kerja kepala sekolah terhadap kinerja guru memberikan suatu korelasi, maka disarankan pada SMP Negeri Teluk Keramat, bahwa guru dapat meningkatkan kinerja dapat dilihat dari tanggungjawabnya menjalankan tugas profesi yang diembannya, kepatuhan dan loyalitasnya di dalam menjalankan tugas keguruan sebagai guru. Kata Kunci : Kepemimpinan Kepala Sekolah, Peningkatan Kinerja Guru
PENGEMBANGAN VIDEO ANIMASI BERBASIS KARAKTER CINTA TANAH AIR UNTUK ANAK USIA DINI
Miranda, Dian
Jurnal Visi Ilmu Pendidikan Vol 11, No 2 (2019): JULI 2019
Publisher : Universitas Tanjungpura
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.26418/jvip.v11i2.32565
AbstrakThe aim of this study is to develop animated characters based on love of homeland for early childhood. The research method used in this study is R & D research. The development model in this study refers to the 4D research and development model (four-D). According to Thiagarajan (1974) the 4D research and development model consists of 4 main stages, namely define, design, develop, and disseminate. The data analysis technique used in this study is a mixed analysis technique that is a combination of qualitative analysis and quantitative analysis. The results of video validation carried out by 4 validators were an average of 2.8 with a maximum score of 3, included in the very feasible category used as learning media to develop the character of love for the homeland in early childhood.Kata Kunci: animated video, the character of love for the homelandÂ
Manajemen Kinerja Staf Tata Usaha dalam Pelayanan Administrasi Kesiswaan di SMP Negeri 2 Sambas
Yusniar, Yusniar
Jurnal Visi Ilmu Pendidikan Vol 7, No 2 (2015): April 2015
Publisher : Universitas Tanjungpura
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.26418/jvip.v7i2.17157
Dalam bidang administrasi kesiswaan kualitas pelayan menggambarkan kualitas suatu sekolah. Penelitian tentang dilakukan di SMP Negeri 2 Sambas. Metode yang digunakan adalah pendekatan penelitian kualitatif, jenis penelitian studi kasus, orientasi teoritisnya mengacu pada teori Fenomenologi. Hasil wawancara, pengamatan dan dokumen sekolah terungkap bahwa; perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi kinerja staf tata usaha oleh kepala sekolah di SMP Negeri 2 Sambas sesungguhnya dilakukan untuk menopang kinerja kepala sekolah dalam rangka memaksimalkan pelayanan dibidang administrasi kesiswaan. Kata Kunci: manajemen kinerja, staf tata usaha, pelayanan administrasi kesiswaan. Abstract : In the field of quality student administration waiter describe the quality of a school . Research on done in SMP Negeri 2 Sambas. The method used is a qualitative research approach, case study, theoretical orientation refers to the theory of phenomenology. Interviews, observation and documents revealed that school ; planning, implementation , and evaluation of the performance of administrative staff by the principal in SMP Negeri 2 Sambas actually done to sustain the performance of principals in order to maximize the field of administration of student services . Keywords : performance management, administrative staff, student administrative services
IMPROVING THE COMPETENCE OF TEACHERS IN MAKING CLASSROOM ACTION RESEARCH THROUGH MGMP IN SMP NEGERI 23 PONTIANAK
., Saryana
Jurnal Visi Ilmu Pendidikan Vol 6, No 3 (2014): Oktober 2014
Publisher : Universitas Tanjungpura
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.26418/jvip.v6i3.17563
The duties and obligations of teachers in addition to educate as well as researchers, the research attempted amending the learning. One of the forms was to improve the competence in conducting research was by means of Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP). This activity aimed to improve the competence of teacher in creating classroom action research, expectedly being able to improve the quality of learning process for teachers in the classroom, and improve student learning outcomes eventually. This research was conducted at SMP Negeri 23 Pontianak on September until December 2012. The subject of research was the teachers of SMP Negeri 23 about 27 people. This research was carried out using school action research design, designed through 3 cycles, each cycle through these steps: planning, implementation, observation and reflection. The competence of teacher in using classroom action research in cycle I is 38,82% in low categories. The competence of teachers in using classroom action research in cycle II is 78,33% in very high category. It was concluded that the competence of SMP Negeri 23 Pontianak in classroom action research from cycle I to cycle II increase of 39,51%. From 27 teachers in SMP Negeri 23 Pontianak, who finished doing classroom action research to the number of 14 people. The number of teachers who did not conduct classroom action research to the number of 4 people. There were 2 teachers who could only follow 1 section. As many as 7 teachers could follow more than 2 times but they did not finish to make reports. At the beginning state before following the MGMP in SMP Negeri 23 Pontianak there were 2 teachers had ever done research and after following the MGMP there were 14 teachers who finished doing the classroom action research. There was raising in number of teachers who had the competency to do classroom action research as many as 12 people. It is concluded that once made MGMP at SMP Negeri 23 Pontianak is increasing the competence of teachers in making classroom research action as many as 12 people.  Kata kunci: kompetensi membuat PTK
Pendekatan Kontekstual dalam Pendidikan Jasmani (577- 589) - Eka Supriatna
Supriatna, Eka
Jurnal Visi Ilmu Pendidikan Vol 6, No 3 (2011): Volume 6 Nomor 3 Edisi Agustus 2011
Publisher : Universitas Tanjungpura
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.26418/jvip.v6i3.50
Kurikulum 2004 dan 2006 yang merupakan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) menuntut semua mata pelajaran menggunakan pendekatan pembelajaran yang mampu mengupayakan pengembangan kemampuan siswa dalam mengelola perolehan belajar (kompetensi) yang paling sesuai dengan kondisi masing-masing. Dengan demikian proses pembelajaran lebih mengacu kepada bagaimana siswa belajar dan bukan lagi pada apa yang dipelajari. KBK menempatkan siswa sebagai subjek didik, yaitu lebih banyak mengikutsertakan siswa dalam proses pembelajaran. Pendekatan ini bertolak dari anggapan bahwa siswa memiliki potensi untuk berpikir sendiri, dan potensi tesebut hanya dapat diwujudkan apabila mereka diberi banyak kesempatan untuk berpikir sendiri. Pendekatan kontekstual (Contextual Teaching and Learning/CTL) merupakan konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat, dengan melibatkan tujuh komponen utama pembelajaran efektif, yaitu: konstruktivisme (Constructivism), bertanya (Questioning), menemukan (Inquiry), masyarakat belajar (Learning Community), pemodelan (Modelling), dan penilaian sebenarnya (Authentic Assessment). Pembelajaran penjas yang menggunakan pendekatan kontekstual diharapkan membantu tercapainya tujuan mata pelajaran penjas. Pengalaman gerak yang diperoleh siswa diharapkan bukan karena mencontoh atau meniru guru akan tetapi siswa menemukan pola geraknya sendiri dengan bantuan/fasilitas dari guru.
PENGETAHUAN GURU MENGENAI SISTEM PEMBELAJARAN ALAMIAH OTAK DI TK MUJAHIDIN 1 PONTIANAK
Yuniarni, Desni
Jurnal Visi Ilmu Pendidikan Vol 10, No 1 (2018): Januari 2018
Publisher : Universitas Tanjungpura
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.26418/jvip.v10i1.25976
Anak akan optimal dalam belajar apabila pembelajaran yang diberikan oleh guru sesuai dengan karakteristik perkembangannya. Proses pembelajaran itu sendiri terdiri dari komponen yang berbeda-beda, yang saling terkait satu sama lain. Komponen yang dijadikan fokus dalam penelitian ini adalah proses pembelajaran, yaitu bagaimana proses penyampaian materi pembelajaran dilakukan oleh guru di PAUD. Barbara K. Given dalam bukunya Brain Based Teaching (2007) mengatakan bahwa pendidikan lebih dari sekedar meraih standar pembelajaran tertentu, pendidikan identik dengan mengembangkan keinginan untuk belajar, memahami cara belajar dan menerapkan praktek pengajaran berdasarkan bagaimana sesungguhnya otak berfungsi. Mengacu pada pendapat Barbara diatas, proses penyampaian materi pembelajaran yang diberikan oleh guru kepada anak didiknya di TK hendaknya disesuaikan dengan bagaimana cara kerja otak anak dalam belajar. Pendidikan memiliki tujuan mengoptimalkan penggunaan otak. Tidak saja untuk aspek rasional-kognitif, tetapi juga emosi, fisik dan spiritual. Otak yang optimal adalah otak yang semua potensinya teroptimalkan dengan baik. Untuk dapat mengoptimalkan kerja otak dengan cara yang natural, Barbara menyebutnya sistem pembelajaran alamiah otak, yaitu sistem pembelajaran emosional, sosial, kognitif, fisik dan reflektif. Kelima sistem pembelajaran alamiah otak tersebut merupakan satu kesatuan yang harus ada dalam sistem pembelajaran yang disampaikan oleh guru kepada anak didiknya. Penelitian yang berkaitan dengan bagaimana kinerja otak anak usia dini dalam proses pembelajaran penting dilakukan untuk mengoptimalkan hasil pembelajaran pada anak usia ini, oleh karena itu peneliti tertarik untuk mengetahui sejauhmana pengetahuan yang dimiliki oleh para guru TK dengan metode deskriptif dan menggunakan angket dan lembar wawancara sebagai alat pengumpul datanya. Metode analisis yang yang digunakan adalah analisis deskriptif persentase. Hasil dari penelitian ini menunjukkan para guru di TK Mujahidin Pontianak memiliki pengetahuan yang sangat baik terhadap metode pembelajaran berbasis kinerja otak.
Mengembangkan PPGSD FKIP Untan Sebagai Organisasi Belajar
., Kartono
Jurnal Visi Ilmu Pendidikan Vol 5, No 2 (2011): Volume 5 Nomor 2 Edisi April 2011
Publisher : Universitas Tanjungpura
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.26418/jvip.v5i2.60
Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) FKIP Universitas Tanjungpura Pontianak sebagai sebuah organisasi tidak lepas dari pengaruh lingkungan yang mengalami perkembangan dan perubahan. Dalam membangun sebuah organisasi belajar yang kompetetip, PGSD FKIP dapat dilakukan dengan cara mengembangkan dinamika belajar yang dilakukan oleh sivitas akademika, melakukan transformasi organisasi, memberdayakan sumber daya manusia yang dimiliki, baik dosen, karyawan, maupun mahasiswa, mengembangkan manajemen pengetahuan yang baik, dan memanfaatkan teknologi untuk mendukung terjadinya berbagai perubahan untuk mengatasi dan mengantisipasi berbagai perubahan yang terjadi pada lingkungan yang akan mempengaruhi eksistensi PGSD.
Pemetaan Masalah-Masalah Pendidikan Nonformal Di Kalimantan Barat: ( Implikasi Terhadap Peningkatan Akses Layanan Pendidikan Bermutu )
Asran, Mastar
Jurnal Visi Ilmu Pendidikan Vol 5, No 2 (2011): Volume 5 Nomor 2 Edisi April 2011
Publisher : Universitas Tanjungpura
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.26418/jvip.v5i2.76
Upaya-upaya perluasan akses dan peningkatan mutu layanan pendidikan, termasuk pendidikan nonformal merupakan kebijakan mendasar dalam rangka peningkatan kualitas sumber daya manusia. Upaya-upaya tersebut di samping membutuhkan komitmen yang tinggi dari para pengambil kebijakan, juga perlu didukung oleh semua institusi-institusi terkait, lembaga-lembaga pendidikan, termasuk perguruan tinggi serta seluruh masyarakat untuk dapat berperan secara optimal sesuai dengan kapasitas dan kewenangan masing-masing. Untuk mengetahui secara nyata masalah-masalah yang dihadapi dalam penyelenggaraan pendidikan nonnformal, telah dilakukan penelitian pada sejumlah kabupaten dan kota di Kalimantan Barat. Penelitian yang terarah pada pemetaan masalah pendidikan nonformal di Kalimantan Barat. ini menemukan beberapa masalah mendasar berkenaan dengan penyelenggaraan pendidikan nonformal yang perlu dikaji dan ditindaklanjuti oleh pihak-pihak yang berwenang guna memperluas akses dan peningkatan mutu pendidikan di Kalimantan Barat. Kata-kata Kunci: Pendidikan Nonformal, Akses Layanan Pendidikan
PENERAPAN PERMAINAN KOCOK ARISAN DALAM MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN PADA ANAK USIA 5-6 TAHUN
Halida, Halida
Jurnal Visi Ilmu Pendidikan Vol 12, No 1 (2020): Januari 2020
Publisher : Universitas Tanjungpura
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.26418/jvip.v12i1.32569
AbstrackThe purpose of this study is to develop the preliminary reading skills by using the arisan shake game. The method used is descriptive method.The techniques used are observation and interview techniques. Data Analysis Techniques used in this research are data collection, data reduction, conclusion, drawing/verification. Data analysis used in this study is Percentage Descriptive Analysis. Subjects in this study were kindergarten children aged 5-6 years, located in Primanda Untan Kindergarten, Jalan M. Sjafei Pontianak.In children's lives, playing has important meaning. Every healthy child always has the urge to play.Fun learning for early childhood is playing. Early childhood reading starts from reading pictures to letters.Early childhood reading starts from reading pictures to letters. In this study researchers gave a game of social gathering so that the children were interested and motivated to do the learning activities provided by the teacher, especially reading the beginning.The results of this study from the aspect of interest of children aged 5-6 years in Primanda Untan kindergarten have a "high" interest in reading the beginning.This means that the child has a high heart tendency towards the game of social gathering which is presented by itself due to the needs of the child himself. Furthermore, the child is very interested or motivated to pay attention and then do a preliminary reading activity which is done with a charcoal shake game first.In the game, the observations show that the child is very attentive and enjoys an activity with a sense of pleasure. Judging from the aspect of motivation the percentage is "High enough", meaning that children aged 5-6 years in Primanda Untan Kindergarten are attentive and enthusiastic in the activity, the children have a hard working attitude in carrying out the game to completion.The response of children when given learning in developing interest and motivation with the arisan shake game is good. Good means that children respond well to the game by wanting to do games without coercion. They approached and held the toy out of curiosity, and most importantly the children were very cooperative to carry out the game from start to finish.