cover
Contact Name
Widia
Contact Email
widia.fiska09@gmail.com
Phone
+6281337237577
Journal Mail Official
muhammadsalahuddin@habi.ac.id
Editorial Address
Jl. Pendidikan STKIP Harapan Bima
Location
Kota bima,
Nusa tenggara barat
INDONESIA
DIKMAT: Jurnal Pendidikan Matematika
Published by STKIP Harapan Bima
ISSN : 27751856     EISSN : 27751864     DOI : 10.36312
Core Subject : Education,
Jurnal Pendidikan Matematika yang diterbitkan oleh STKIP Harapan Bima dengan periode terbit setiap bulan Oktober dan April (dua kali setahun). Jurnal ini menerbitkan artikel studi konseptual dan menganalisis hasil penelitian empiris.
Articles 45 Documents
IMPLEMENTASI PERMAINAN GOPA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN NUMERASI SISWA Ramdani, Nurlailatun; Suryaningsih, Sri; Nurwalidainismawati, Nurwalidainismawati
Dikmat: Pendidikan Matematika Vol 5, No 02 (2024): Oktober 2024
Publisher : STKI Harapan Bima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56842/dikmat.v5i02.496

Abstract

Masalah utama yang dihadapi dalam pembelajaran matematika di sekolah dasar adalah rendahnya minat dan keterlibatan siswa dalam proses belajar, terutama bagian numerasi. Untuk mengatasi hal tersebut maka penelitian ini bertujuan mendeskripsikan implementasi permainan Gopa dalam pembelajaran matematika untuk meningkatkan keterampilan numerasi siswa sekolah dasar. Permainan Gopa, yang diadaptasi dari permainan tradisional engklek, menggabungkan unsur fisik, strategi, dan penyelesaian soal matematika secara kolaboratif. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan desain studi kasus eksploratif, melibatkan 19 siswa kelas III SDN Pandai yang dibagi menjadi dua kelompok, serta seorang guru sebagai fasilitator. Data dikumpulkan melalui observasi partisipatif, wawancara semi-terstruktur, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa permainan Gopa berhasil meningkatkan keterlibatan siswa, menciptakan atmosfer belajar yang aktif dan kolaboratif, serta membantu siswa memahami konsep matematika dengan cara yang menyenangkan. Wawancara dengan siswa dan guru mengindikasikan bahwa permainan ini juga meningkatkan motivasi belajar dan pemahaman materi. Penelitian ini menyarankan bahwa penggunaan permainan tradisional seperti permainan Gopa dapat menjadi alternatif efektif untuk meningkatkan keterampilan numerasi siswa di sekolah dasar.
PEMANFAATAN TEKNOLOGI DIGITAL DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA PASCA PANDEMI: PELUANG DAN TANTANGAN Salahuddin, Muhammad; Juliawan, Rizcky
Dikmat: Pendidikan Matematika Vol 4, No 01 (2023): April 2023
Publisher : STKI Harapan Bima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56842/dikmat.v4i01.514

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pemanfaatan teknologi digital dalam pembelajaran matematika pasca pandemi COVID-19, serta mengeksplorasi peluang dan tantangan yang dihadapi oleh pendidik dan siswa. Pandemi telah mempercepat adopsi teknologi dalam pendidikan, yang mengarah pada pembelajaran matematika yang lebih fleksibel dan interaktif. Penggunaan aplikasi digital seperti GeoGebra dan Desmos memberikan siswa kesempatan untuk memvisualisasikan konsep-konsep matematika secara lebih mudah dan menarik. Namun, tantangan utama yang muncul adalah ketimpangan akses terhadap perangkat digital dan internet, serta kurangnya pelatihan bagi guru dalam menggunakan teknologi secara efektif. Penelitian ini mengungkapkan bahwa untuk mewujudkan pembelajaran matematika yang efektif di era digital, diperlukan pemerataan akses teknologi, pelatihan yang memadai bagi guru, dan penerapan pendekatan pedagogis yang sesuai.
PENGARUH PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS TEKNOLOGI TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP SISWA SEKOLAH DASAR Purwati, Ika
Dikmat: Pendidikan Matematika Vol 5, No 01 (2024): April 2024
Publisher : STKI Harapan Bima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56842/dikmat.v5i01.502

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengukur pengaruh teknologi interaktif terhadap pemahaman konsep matematika siswa di tingkat dasar. Metode yang digunakan adalah eksperimen dengan dua kelompok, yaitu kelompok eksperimen yang menggunakan teknologi interaktif dalam pembelajaran dan kelompok kontrol yang menggunakan metode konvensional. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan teknologi interaktif, seperti alat pembelajaran digital, secara signifikan meningkatkan pemahaman konsep matematika siswa, yang ditunjukkan dengan peningkatan skor posttest kelompok eksperimen dibandingkan dengan kelompok kontrol. Selain itu, observasi menunjukkan peningkatan keterlibatan dan motivasi siswa selama pembelajaran. Temuan ini menunjukkan potensi besar teknologi interaktif dalam pendidikan matematika di sekolah dasar, meskipun tantangan dalam implementasinya perlu diperhatikan. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengeksplorasi dampak jangka panjang dari teknologi ini dalam pembelajaran matematika.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RENDAHNYA PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA PADA SISWA SD Utami, Yati
Dikmat: Pendidikan Matematika Vol 6, No 01 (2025): April 2025
Publisher : STKI Harapan Bima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56842/dikmat.v6i01.507

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor internal dan eksternal yang memengaruhi rendahnya pemahaman konsep matematika pada siswa sekolah dasar di Kecamatan Lambitu. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif deskriptif dengan teknik wawancara mendalam, observasi kelas, dan studi dokumentasi terhadap siswa, guru, serta orang tua. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor internal seperti motivasi belajar yang rendah, kecemasan terhadap matematika, dan ketidaksesuaian gaya belajar siswa berperan besar dalam menghambat pemahaman konsep. Sementara itu, faktor eksternal yang memengaruhi meliputi kurangnya variasi metode pembelajaran, minimnya media dan sumber belajar kontekstual, serta rendahnya keterlibatan orang tua dalam proses pembelajaran. Selain itu, rendahnya kompetensi guru dalam menggunakan pendekatan pembelajaran inovatif juga ditemukan sebagai penghambat pemahaman siswa terhadap konsep matematika. Temuan ini selaras dengan data nasional, seperti hasil Asesmen Nasional dan studi literatur yang menunjukkan bahwa literasi numerasi siswa Indonesia masih berada di bawah rata-rata. Oleh karena itu, diperlukan perbaikan dalam strategi pembelajaran, peningkatan kompetensi guru, penggunaan media kontekstual, dan penguatan kolaborasi antara sekolah dan orang tua. Penelitian ini memberikan kontribusi terhadap pemahaman yang lebih mendalam mengenai tantangan dalam pembelajaran matematika dan pentingnya pendekatan holistik dalam mengatasinya.
ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL MATEMATIKA MATERI PERKALIAN MENGGUNAKAN METODE POROGAPIT DI SDN O,O MPILI KECAMATAN DONGGO Sumarni, Sumarni; Nurwalidainismawati, Nurwalidainismawati; Ramdani, Nurlailatun; Suryaningsih, Sri
Dikmat: Pendidikan Matematika Vol 5, No 02 (2024): Oktober 2024
Publisher : STKI Harapan Bima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56842/dikmat.v5i02.497

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat kesulitan siswa dalam menyelesaikan soal matematika khususnya pada materi perkalian menggunakan metode porogapit. Metode porogapit atau metode pembagian bersusun dikenal sebagai salah satu teknik dasar yang digunakan untuk operasi aritmatika perkalian. Meskipun metode ini sering diajarkan di sekolah dasar, banyak siswa yang masih menghadapi kesulitan dalam penerapannya. Penelitian ini menggunakan deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui tes dan wawancara yang di validasi dengan triangualsi sumber. Subjek dalam penelitian ini merupakan siswa kelas V SDN O’o dengan jumlah 9 orang siswa yang beralamatkan di Desa Mpili Kecamatan Donggo. Tahap analisis mengacu pada Miles dan Huberman dengan menggunakan empat tahapan analisis. Hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa Tingkat kesulitan siswa dalam menyelesaikan soal perkalian matematika menggunakan metode porogapit terletak pada kesulitan dalam memahami konsep soal, kesulitan dalam melakukan operasi hitung perkalian matematika, serta kesulitan dalam menyelesaikan masalah matematika. Kesimpulannya bahwa tingkat kesulitan siswa dalam menyelesaikan soal matematika menggunakan metode porogapit disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu pemahaman konsep yang kurang, kesalahan prosedural, dan faktor psikologis. Maka untuk mengatasi masalah tersebut, guru perlu meningkatkan pemahaman konseptual, melakukan pendekatan bertahap dalam pembelajaran, melakukan latihan secara terus menerus serta memberikan motivasi kepada siswa.
REVITALISASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI ERA PASCA PANDEMI: KAJIAN TERHADAP PERUBAHAN POLA INTERAKSI GURU DAN SISWA Fauzi, Azra
Dikmat: Pendidikan Matematika Vol 4, No 02 (2023): Oktober 2023
Publisher : STKI Harapan Bima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56842/dikmat.v4i02.515

Abstract

Pandemi COVID-19 telah membawa perubahan drastis dalam dunia pendidikan, termasuk dalam pembelajaran matematika. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji perubahan pola interaksi antara guru dan siswa dalam pembelajaran matematika di era pasca pandemi, dengan fokus pada guru-guru matematika dari tiga sekolah menengah (SMP dan SMA) di Kota Bima dan Kabupaten Bima. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus, melalui wawancara mendalam dan observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pandemi mendorong guru untuk mengintegrasikan teknologi dalam pembelajaran dan mengembangkan komunikasi yang lebih personal dengan siswa. Di era pasca pandemi, banyak inovasi tersebut tetap dipertahankan, termasuk penggunaan media digital, pendekatan pembelajaran campuran (blended learning), dan penguatan hubungan sosial emosional dengan siswa. Pembelajaran matematika tidak lagi didominasi oleh metode ceramah satu arah, melainkan berkembang menjadi proses yang lebih kolaboratif dan adaptif. Meskipun demikian, tantangan seperti kesenjangan akses teknologi dan dampak learning loss tetap perlu diperhatikan. Penelitian ini menekankan pentingnya revitalisasi pembelajaran matematika yang kontekstual, inklusif, dan relevan dengan tuntutan zaman.
LITERATURE REVIEW: PENGARUH PENDEKATAN REALISTIK DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP SISWA Annisa, Annisa
Dikmat: Pendidikan Matematika Vol 4, No 02 (2023): Oktober 2023
Publisher : STKI Harapan Bima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56842/dikmat.v4i02.503

Abstract

Pemahaman konsep matematika siswa di Indonesia masih menjadi tantangan serius dalam dunia pendidikan. Banyak siswa mengandalkan hafalan prosedural tanpa benar-benar memahami makna dari konsep-konsep yang dipelajari. Pendekatan Realistic Mathematics Education (RME) hadir sebagai alternatif inovatif yang menekankan pentingnya konteks kehidupan nyata dalam pembelajaran matematika. Artikel ini merupakan kajian pustaka yang bertujuan untuk mengeksplorasi pengaruh pendekatan realistik terhadap pemahaman konsep siswa. Berdasarkan hasil analisis berbagai penelitian, RME terbukti efektif dalam meningkatkan kemampuan konseptual, komunikasi matematis, serta pemecahan masalah siswa. Selain itu, peran guru sebagai fasilitator aktif menjadi faktor penting dalam keberhasilan implementasi pendekatan ini. Meski demikian, tantangan dalam penerapan RME seperti keterbatasan waktu dan sumber daya masih perlu diatasi. Secara keseluruhan, pendekatan realistik memberikan kontribusi positif terhadap perbaikan kualitas pembelajaran matematika dan layak diadopsi secara luas dalam sistem pendidikan Indonesia.
PENGARUH BAHASA PENGANTAR TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA DI DAERAH MULTIBAHASA Fauzi, Azra; Suryaningsih, Sri; Nurwalidainismawati, Nurwalidainismawati; Hardyanti, Hardyanti
Dikmat: Pendidikan Matematika Vol 6, No 01 (2025): April 2025
Publisher : STKI Harapan Bima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56842/dikmat.v6i01.509

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh penggunaan tiga bahasa dalam pembelajaran matematika di sekolah dasar di Kecamatan Lambitu, Kabupaten Bima, yaitu Bahasa Lambitu (bahasa ibu lokal), Bahasa Bima (bahasa daerah umum), dan Bahasa Indonesia (bahasa nasional). Subjek dalam penelitian ini adalah enam guru sekolah dasar yang aktif mengajar matematika pada siswa kelas rendah dan tinggi. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan teknik wawancara mendalam sebagai instrumen utama pengumpulan data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketidaksesuaian bahasa pengantar dengan latar belakang linguistik siswa menghambat pemahaman konsep matematika, terutama ketika istilah-istilah matematis tidak diterjemahkan atau dijelaskan dalam bahasa yang familiar bagi siswa. Para guru mengungkapkan bahwa penggunaan Bahasa Indonesia sebagai satu-satunya bahasa pengantar sering menyebabkan kebingungan, kurangnya keterlibatan siswa, dan kesalahan dalam menyelesaikan soal. Sebaliknya, ketika guru menggunakan pendekatan yang responsif terhadap bahasa, seperti menjelaskan kembali konsep dalam Bahasa Bima atau Bahasa Lambitu, pemahaman siswa meningkat secara signifikan. Temuan ini mendukung teori bahwa bahasa bukan hanya alat komunikasi, tetapi juga mediasi kognitif dalam pembelajaran matematika. Oleh karena itu, penggunaan bahasa pengantar yang sesuai dengan kondisi sosial-budaya dan linguistik siswa menjadi kunci dalam meningkatkan efektivitas pembelajaran matematika di daerah multibahasa.
PROBLEMATIKA DAN SOLUSI DALAM PENGEMBANGAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA Ramdani, Nurlailatun; Fatimah, Nunung
Dikmat: Pendidikan Matematika Vol 4, No 02 (2023): Oktober 2023
Publisher : STKI Harapan Bima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56842/dikmat.v4i02.498

Abstract

Kemampuan berpikir kritis merupakan salah satu keterampilan penting yang harus dikembangkan dalam pembelajaran matematika. Namun, berbagai studi menunjukkan bahwa kemampuan berpikir kritis siswa masih tergolong rendah, ditandai dengan dominannya pendekatan pembelajaran konvensional, minimnya penggunaan soal open-ended, rendahnya penerapan literasi numerasi, serta kurangnya keterampilan guru dalam mendorong berpikir tingkat tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi problematika serta menawarkan solusi dalam pengembangan kemampuan berpikir kritis siswa dalam pembelajaran matematika melalui pendekatan studi literatur. Data dikumpulkan dari berbagai artikel ilmiah, jurnal nasional, dan buku-buku relevan yang membahas tema berpikir kritis, pemecahan masalah, dan inovasi pembelajaran matematika. Teknik analisis data dilakukan dengan pendekatan analisis isi. Hasil kajian menunjukkan bahwa solusi efektif untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa meliputi penerapan model pembelajaran berbasis masalah (Problem-Based Learning), penggunaan soal open-ended, integrasi literasi numerasi, pelatihan guru dalam teknik pertanyaan tingkat tinggi, pembelajaran berbasis kolaboratif, serta penguatan refleksi diri dalam proses pembelajaran. Dengan penerapan solusi tersebut, pengembangan kemampuan berpikir kritis siswa diharapkan dapat berjalan lebih sistematis dan berkelanjutan. Temuan ini memberikan arah bagi pengembangan strategi pembelajaran yang lebih inovatif untuk membentuk siswa yang berpikir logis, reflektif, dan adaptif dalam menghadapi tantangan abad ke-21.
DAMPAK KECEMASAN MATEMATIKA (MATH ANXIETY) DALAM MENURUNNYA KINERJA BELAJAR SISWA SD Aisah, Siti
Dikmat: Pendidikan Matematika Vol 6, No 01 (2025): April 2025
Publisher : STKI Harapan Bima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56842/dikmat.v6i01.495

Abstract

This study aims to analyze the role of math anxiety in the decline of elementary school students' academic performance. The study uses a quantitative method with a correlational design, involving 28 fifth-grade students from SDN Inpres Timu in Bolo District. Data were collected through a math anxiety questionnaire and students' math test scores. The results showed a significant negative relationship between math anxiety and academic performance in mathematics. Students with higher levels of math anxiety tend to achieve lower grades. This study suggests that schools and teachers should pay more attention to students' emotional aspects and implement more interactive and enjoyable teaching methods to reduce math anxiety and improve students' academic performance.