cover
Contact Name
Bayu Koen Anggoro
Contact Email
bahasaseni.journal@um.ac.id
Phone
+628123319233
Journal Mail Official
bahasaseni.journal@um.ac.id
Editorial Address
Semarang St. No 5, Malang, Indonesia
Location
Kota malang,
Jawa timur
INDONESIA
Bahasa dan Seni: Jurnal Bahasa, Sastra, Seni, dan Pengajarannya
ISSN : 08548277     EISSN : 25500635     DOI : https://doi.org/10.17977
Core Subject : Education,
Bahasa dan Seni: Jurnal Bahasa, Sastra, Seni, dan Pengajarannya is a double-blind peer-reviewed international journal published twice a year in February and August (ISSN 0854-8277) (E-ISSN 2550-0635). This journal publishes scientific articles on language, literature, art, as well as their relation to teaching. lt publishes empirical and theoretical studies in the form of original research, case studies, research or book reviews, and innovation in teaching and learning with various perspectives. Articles can be written in English, Indonesian, or other foreign languages.
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol 49, No 1 (2021)" : 10 Documents clear
Akomodasi komunikasi pada percakapan antar anggota keluarga multilingual Ketut Santi Indriani
Bahasa dan Seni: Jurnal Bahasa, Sastra, Seni, dan Pengajarannya Vol 49, No 1 (2021)
Publisher : Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1044.908 KB) | DOI: 10.17977/um015v49i12021p40

Abstract

Unication accommodation among multilingual familyHumans interact through communication. In conversations, they tend to practice communication accommodation, where utterances are adjusted among interlocutors. One of humans’ first social interactions is with their family. In a multilingual family, communication accommodation often takes place. The aim of this study is to determine the forms of communication accommodation that occur in conversations between multilingual family members and to determine the factors that motivate their emergence. The data in this study are in the forms of oral conversations between multilingual family members. They were collected using observation method where in some parts the researcher was involved and not involved in the conversations. Data were also collected through basic tapping technique, complemented with note-taking technique. They were then analyzed quantitatively and analytical results were presented formally. The results showed that convergent and divergent communication accommodation process occurred in conversations between multilingual family members. In general, convergent accommodation is more common as compared to divergent accommodation. Different communication accom­modations were revealed when they are discussed from the perspective of completeness and direction of the accommodation. In addition, they are driven by different factors. Keywords: communication accommodation, conversation, multilingualAkomodasi komunikasi pada percakapan antar anggota keluarga multilingualManusia berinteraksi melalui komunikasi dan cenderung untuk mengadakan penyesuaian dengan lawan tuturnya. Peristiwa ini dikenal dengan istilah akomodasi komunikasi. Interaksi yang paling awal dilakukan oleh seseorang pada umumnya dimulai dari lingkungan keluarga. Dalam sebuah keluarga yang multilingual, peluang munculnya akomodasi komunikasi sangatlah besar. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk-bentuk akomodasi komunikasi yang terjadi dalam percakapan antar anggota keluarga yang multilingual serta mengidentifikasi faktor-faktor yang mendorong munculnya akomodasi komunikasi tersebut. Data dalam penelitian ini berupa data percakapan antaranggota keluarga yang multilingual. Pengumpulan data diakukan dengan metode observasi libat cakap dan bebas libat cakap dengan menggunakan teknik dasar sadap kemudian dilanjutkan dengan menerapkan teknik catat. Data dalam penelitian ini dianalisis secara kuantitatif dan hasil analisis disajikan secara formal. Berdasarkan hasil analisis, ditemukan bahwa terdapat proses akomodasi komunikasi yang terjadi dalam percakapan antar anggota keluarga yang multilingual. Akomodasi tersebut bersifat konvergensi maupun divergensi. Secara keseluruhan, akomodasi yang bersifat konvergen lebih sering terjadi jika dibandingkan dengan akomodasi yang bersifat divergen. Akomodasi komunikasi yang terjadi berbeda-beda ditinjau dari segi kelengkapan dan arah akomodasi dengan faktor pendorong yang berbeda-beda pula.Kata kunci: akomodasi komunikasi, percakapan, multilingual
The contextualization of educational values: Symbolic forms in the interaction of learning process in IAIN Palopo Sukirman Sukirman; Makmur Makmur
Bahasa dan Seni: Jurnal Bahasa, Sastra, Seni, dan Pengajarannya Vol 49, No 1 (2021)
Publisher : Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (293.53 KB) | DOI: 10.17977/um015v49i12021p108

Abstract

The contextualization of educational values: Symbolic forms in the interaction of learning process in IAIN PalopoThis study describes aspects of symbolic forms that take place in the interaction of speech acts in learning process at IAIN Palopo, namely the formation of patterns of ideological transformation and character in learning process. Furthermore, this study aims to uncover the values of education expressed in the context of learning. The values are expressed through ideology and critical ideas are represented in symbolic forms. This study used Grounded Theory (GT) and ethnographic approach as it explored interaction behavior in learning. The research subjects were lecturers and students through which utterances containing symbolic forms as primary data sources were elicited via audiovisual recording. Data collection techniques used non-participatory observation and documents, while data analysis techniques employed identification, data reduction, interpretation, presentation, explanation, and conclusions respectively. This current study found some aspects of the continuity of ideology and character in the learning interaction discourse at IAIN Palopo transformed using the patterns of (1) interactions/commands, (2) interrogatives/questions, (3) warnings/advising, (4) comparisons, (5) flexibility, (6) flattery/praise, (7) reinforcement, (8) discipline/orderliness, (9) persuasive/promoting, (10) flexibility/acceptance, and (11) participatory. Here, the patterns function as a strategy for the speaker to express ideology and character to express educational values, such as competence, self-motivation, order, creativity, skills, personality, harmonious attitude, and togetherness that is developed through the context of the learning process. Keywords: contextualization, educational values, symbolic forms, learning processKontekstualisasi nilai pendidikan: Bentuk simbolik dalam interaksi proses pembelajaran di IAIN PalopoPenelitian ini mendeskripsikan aspek bentuk simbolik yang berlangsung dalam interaksi tindak tutur pembelajaran di IAIN Palopo, yaitu pembentukan pola transformasi ideologi dan karakter berlangsung dalam pembelajaran. Selanjutnya, penelitian ini bertujuan mengungkap nilai-nilai pendidikan yang dinyatakan dalam kontekstualisasi pembelajaran. Nilai tersebut dinyatakan melalui ideologi dan ide kritis direpresentasikan dalam bentuk simbolik. Penelitian ini menggunakan jenis grounded theory (GT) dan etnografi karena kajiannya didasarkan pada perilaku interaksi pembelajaran. Selanjutnya, digunakan pendekatan kualitatif bersifat alamiah. Subjek penelitian, yaitu dosen dan mahasiswa sebagai sumber data primer berupa tuturan (teks lisan) yang mengandung bentuk simbolik disadur melalui alat perekam (handycam). Teknik pengumpulan data yang digunakan observasi (nonpartisipatif), dan dokumen, sedangkan teknik analisis data, yaitu secara bertahap digunakan identifikasi, reduksi data, interpretasi, penyajian, eksplanasi, dan simpulan. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan ditemukan aspek keberlangsungan ideologi dan karakter dalam wacana interaksi pembelajaran di IAIN Palopo ditransformasi dengan menggunakan pola (1) interaksi/ perintah, (2) interogatif/ pertanyaan, (3) peringatan/ menasihati, (4) perbandingan, (5) keluwesan/ pelenturan, (6) sanjungan/ pujian, (7) penguatan, (8) kedisiplinan/ keteraturan, (9) persuasif/ mempromosikan, (10) fleksibilitas/ penerimaan, dan (11) partisipatif. Pola tersebut menjadi strategi penutur menyatakan ideologi dan karakter untuk mengungkap nilai-nilai pendidikan, seperti kompetensi, motivasi diri, keteraturan, kreativitas, keterampilan, kepribadian, sikap harmonis, kebersamaan yang terbangun melalui proses kontekstualisasi ruang pembelajaran.Kata Kunci: kontekstualisasi, nilai pendidikan, bentuk simbolik, interaksi belajar mengajar
المقروئية لترجمة آيات الأمر القرآنية الواردة في القرآن الكريم ترجمة تفسيرية Mohamad Zaka Al Farisi
Bahasa dan Seni: Jurnal Bahasa, Sastra, Seni, dan Pengajarannya Vol 49, No 1 (2021)
Publisher : Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (316.726 KB) | DOI: 10.17977/um015v49i12021p54

Abstract

الملخص: إن خصوصية الأسلوب القرآني غالبًا ما تكون مشكلة معقدة في عملية الترجمة. فهناك العديد من أفعال كلام الأمر القرآنية لا تقدم دلالة الأمر ولكن تقدم دلالات تداولية معينة مثل الدعاء والتهديد والاحتقار وما إلى ذلك. فعدول دلالة الأمر إلى الدلالات التداولية مما يؤدي إلى صعوبة عملية الترجمة التي يواجهها المترجم بما في ذلك من الاختلاف بين دلالة الجملة ودلالة الكلام. وهكذا، فإن هذا البحث يكتشف عن مدى مقروئية ترجمة آيات الأمر القرآنية التي لها دلالات تداولية معينة. وفي هذا الصدد ، جرى اختيار عينة البحث بشكل هادف، بناء على آيات الأمر القرآنية التي تتضمن الدلالات التداولية المعينة. وأما وحدة التحليل فيه فهي ترجمة آيات الأمر القرآنية الواردة في القرآن الكريم ترجمة تفسيرة لمحمد طالب. بالإضافة إلى استخدام اختبار التتمة “cloze test” ، فإن تحليل المقروئية تم فيه أيضًا معتمدا على استجابة المستجيبين لمقروئية ترجمة آيات الأمر القرآنية. لقد كشفت نتائج البحث أن ترجمة آيات الأمر القرآنية الواردة في القرآن الكريم ترجمة تفسيرة تتمتع درجة المقروئية العالية. وعززت هذا الكشف نتائج اختبار التتمة الذي يشير إلى أن ترجمة آيات الأمر القرآنية وصلت إلى مستوى الاستقلال. وبعبارة أخرى أن القارئين يقدرون على فهم الترجمة دون الحاجة إلى مساعدة الآخرين. وجدير بالذكر أن هذه المقروئية العالية لترجمة آيات الأمر القرآنية لا تنفصل من استخدام العديد من تقنيات الترجمة مثل الحرفية والتحويل والحذف والتوسيعية المطبقة سواء كان من خلال إجراء الأحادية أو إجراء الثنائية.الكلمات الرئيسية: المقروئية، تقنيات الترجمة، آيات الأمر، الدلالة التداولية Readability of imperative verses translation in al-Qur'an al-karim tarjamah tafsiriyahThe stylistics of the Quran often becomes obstacles in translation. In the Quran, many imperative speech acts do not convey the meaning of commands yet present particular pragmatic meanings such as praying, threatening, insulting, etc. These pragmatic meanings make the translation process difficult.The difficulty occurs because the translator faces speech acts with a different sentence meaning from its utterance meaning. This research aims to reveal the readability of the translation of the imperative verses that have particular pragmatic meanings. In this regard, the research samples were taken purposively in the form of imperative verses of the Quran with certain pragmatic meanings. The unit of analysis is the translation of these imperative verses, which are included in the Al-Qur'an al-Karim Tarjamah Tafsiriyah by Muhammad Thalib. Apart from using the cloze test, the readability analysis is also based on the respondents' perception of the readability of the translation of the imperative verses. The research findings show that the translation of the imperative verses in Al-Qur'an al-Karim Tarjamah Tafsiriyah has a high degree of readability. This finding is reinforced by the results of the cloze test, which shows that the translation of these imperative verses is at an independent level; namely, readers can understand the translation without the need for help from others. The high readability of the translation of these imperative verses, among other things, is due to the use of several translation techniques, such as literal, transposition, reduction, and amplification techniques that are applied in both single and couplet procedures.Keywords: imperative verses, pragmatic meaning, readability, translation techniquesAbstrak: Kekhasan stilistika Alquran seringkali menjadi kendala tersendiri dalam penerjemahan. Dalam Alquran, ada banyak tindak tutur imperatif yang tidak menghadirkan makna perintah, tetapi menghadirkan makna pragmatik tertentu semisal doa, ancaman, hinaan, dan sebagainya. Keberadaan makna pragmatik ini menyebabkan proses penerjemahan menjadi rumpil. Kerumpilan terjadi karena penerjemah menghadapi tindak tutur yang memiliki sentence meaning berbeda dengan utterance meaning tindak tutur tersebut. Penelitian ini mengungkap keterbacaan terjemahan ayat-ayat imperatif Alquran yang mempunyai makna pragmatik tertentu. Sekaitan dengan ini, sampel penelitian diambil secara purposif berupa ayat-ayat imperatif Alquran yang mempunyai makan pragmatik tertentu. Unit analisisnya ialah terjemahan ayat-ayat imperatif tersebut yang termaktub dalam Al-Qur’anul Karim Tarjamah Tafsiriyah karya Muhammad Thalib. Selain menggunakan uji rumpang, telaah keterbacaan juga didasarkan pada persepsi responden terhadap keterbacaan terjemahan ayat-ayat imperatif tersebut. Temuan penelitian menunjukkan bahwa terjemahan ayat-ayat imperatif dalam Al-Qur’anul Karim Tarjamah Tafsiriyah itu mempunyai derajat keterbacaan yang tinggi. Temuan ini diperkuat oleh hasil uji rumpang yang menunjukkan bahwa terjemahan ayat-ayat imperatif tersebut berada pada level independent, yakni pembaca bisa memahami terjemahan tersebut tanpa memerlukan bantuan orang lain. Tingginya keterbacaan terjemahan ayat-ayat imperatif ini antara lain berkat pengunaan beberapa teknik penerjemahan seperti teknik literal, transposisi, reduksi, dan amplifikasi yang diterapkan, baik dalam prosedur tunggal maupun prosedur kuplet.Kata kunci: keterbacaan, teknik penerjemahan, ayat-ayat imperatif, makna pragmatik
Dunia Arab Saudi dan Islam dalam pandangan orang Indonesia: Narasi pekerja migran dalam novel Pelukis Gurun Pasir (2018) karya Fuad Abdurahman Dwi Susanto; Miftah Nugroho; Rianna Wati
Bahasa dan Seni: Jurnal Bahasa, Sastra, Seni, dan Pengajarannya Vol 49, No 1 (2021)
Publisher : Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1044.732 KB) | DOI: 10.17977/um015v49i12021p122

Abstract

The world of Saudi Arabia and Islam in the perspectives of Indonesians: The narrative of migrant workers in Pelukis Gurun Pasir (2018) by Fuad AbdurahmanThe world of Saudi Arabia in the diaspora experiences of Fuad Abdurahman is written in a novel entitled Pelukis Gurun Pasir (2018). The problems discussed in this study are: (1) the position of subject or author in the narrative structure of the text, (2) the author's relationship with the country of origin, and (3) the voices that appear within the migrant subject in dealing with Saudi Arabian tradition. The theory used is diaspora poetics, which emphasizes the concept of language expression as part of the subject's identity. The object of the research is Pelukis Gurun Pasir (2018) and the author's response to traditions in Saudi Arabia. The data include the narrative structure of the novel’s text, the ideas in the text, the author's biography, and diaspora discourse or social situations. The results show that the image of Saudi Arabian society tends to be evaluated negatively by emphasizing on the chaotic sexuality description of Arabic men, making Saudi Arabia a masculine country. In addition, the author finds tolerant Islamic values in Indonesia, which causes his longing to return to Indonesia.Keywords: diaspora, atuhor, Saudi Arabia, narrative structureDunia Arab Saudi dan Islam dalam pandangan orang Indonesia: Narasi pekerja migran dalam novel Pelukis Gurun Pasir (2018) karya Fuad AbdurahmanDunia Arab Saudi dalam pengalaman diaspora Fuad Abdurahman dituliskan dalam Pelukis Gurun Pasir (2018). Masalah yang dikaji dalam penelitian ini adalah (1) posisi subjek atau pengarang dalam tata naratif teks (2) hubungan pengarang dengan negeri asal, dan (3) suara-suara yang muncul dalam diri subjek migran dalam menghadapi tradisi Arab Saudi. Teori yang digunakan adalah puitika diaspora yang menekan pada konsep ekpresi bahasa sebagai bagian dari identitas subjek. Objek kajian penelitian adalah novel Pelukis Gurun Pasir (2018) dan tanggapan pengarang terhadap tradisi di Arab Saudi. Data yang digunakan adalah tata naratif teks novel, gagasan yang muncul dalam teks, riwayat pengarang, dan wacana diaspora atau situasi sosial. Hasil penelitian ini adalah bahwa citra masyarakat Arab Saudi cenderung dinilai secara negatif dengan menekankan pada deskripsi seksualitas yang kacau dari laki-laki Arab sehingga Arab Saudi adalah negeri maskulin. Selain itu, pengarang justru menemukan nilai-nilai keislaman yang toleran berada di Indonesia sehingga pengarang merindukan pulang ke Indonesia.Kata Kunci: diaspora, pengarang, Arab Saudi, tata naratif 
Persepsi mahasiswa terhadap informasi hoax di media digital Nur Octavi Mandasari; Primardiana Hermilia Wijayati; Rizman Usman
Bahasa dan Seni: Jurnal Bahasa, Sastra, Seni, dan Pengajarannya Vol 49, No 1 (2021)
Publisher : Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1208.283 KB) | DOI: 10.17977/um015v49i12021p67

Abstract

Student perception of hoax information in digital mediaThis study aims to determine student perception of hoax information distributed in digital media. The research is a survey study involving bachelor and master’s students from 18 study programs at the Faculty of Letters, Universitas Negeri Malang, as participants. Data were collected through questionnaires circulatedonline using Google Form. They were then analyzed using SPSS, including Descriptive Statistics and Independence Sample T-Test. The results showed that the majority of students aredeeply concerned about hoax information in digital media. The majority of students checked the information available in the media, confirmed whether the information received is valid, and further assessed that media such as radio, newspapers, television, magazines, and social media can spread hoaxes.Keywords: survey, perception, hoax, digital mediaPersepsi mahasiswa terhadap informasi hoax di media digitalTujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui persepsi mahasiswa terhadap informasi hoax yang tersebar di media digital. Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian survei dengan responden penelitian yang terdiri dari mahasiswa program D3, S1 dan S2 pada 18 program studi di Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang. Pengumpulan data angket dilakukan secara daring menggunakan aplikasi Google Form. Data kemudian dianalisis menggunakan SPSS, meliputi Descriptive Statistics dan Independence Sample T-Test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas mahasiswa mempunyai kepedulian yang tinggi terhadap informasi hoax di media digital.  Mayoritas mahasiswa memeriksa informasi yang ada  di media, serta memastikan informasi yang diterima valid. Kemudian menilai bahwa media seperti radio, surat kabar, televisi, majalah dan media sosial dapat menjadi sarana untuk menyebarkan hoax. Kata kunci: survei, persepsi, hoax, media digital
Konstruksi religiositas tubuh dalam puisi Indonesia Tengsoe Tjahjono; Made Oktavia Vidiyanti
Bahasa dan Seni: Jurnal Bahasa, Sastra, Seni, dan Pengajarannya Vol 49, No 1 (2021)
Publisher : Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1070.047 KB) | DOI: 10.17977/um015v49i12021p13

Abstract

The religiosity construction of the human body in Indonesian poemsThe body is an integral part of being human. It is physical as well as spiritual, not only natural but also supernatural. In this regards, proper treatment of the body may indicate the level of one’s religiosity. The purpose of this study was to find the religiosity of the human body in poems written by Indonesian poets. Adopting Küçükcan’s (2005) religiosity dimension framework, we examine the body's religiosity from the following dimensions: belief, practice, and spirituality. Our data were a collection of language units in lines and stanzas taken from poems written by Mashuri and Alek Subairi. They were analyzed using hermeneutic approach. The results show that within the dimension of belief reflected in the poems, the body is considered mortal and religious. Within the practical dimension, the body is used to fulfill economic necessity. It is also used as a means to meet God. Within the dimension of spirituality, the body channels God’s presence in various forms: love, caringness, and warmth. We conclude that these three religiosity dimensions support and complement each other.Keywords: religiosity, beliefs, practice, spirituality, bodyKonstruksi religiositas tubuh dalam puisi IndonesiaTubuh merupakan bagian penting dalam diri manusia. Tubuh bukan hanya fisik tetapi rohani; tubuh bukan hanya kodrati, tetapi juga adikodrati. Perlakuan terhadap tubuh secara benar menunjukkan kadar religiositas seseorang.  Tujuan penelitian ini adalah untuk menemukan religiositas tubuh pada puisi-puisi karya penyair Indonesia. Religiositas tubuh dikaji dari segi dimensi keyakinan, praktik, dan spiritualitas dengan memakai teori dimensi religiositas yang dikembangkan oleh Küçükcan (2005). Penelitian ini menggunakan data yang berupa satuan bahasa dalam larik dan bait yang terdapat pada puisi Mashuri dan Alek Subairi. Data lalu dianalisis secara hermeneutik. Hasilnya menunjukkan bahwa dalam dimensi keyakinan yang terdapat dalam puisi, tubuh dipandang fana dan religius. Dalam dimensi praktik, tubuh dipakai untuk memenuhi kebutuhan ekonomi dan juga sebagai sarana pertemuan dengan Tuhan. Dalam dimensi spiritualitas, tubuh menjadi sarana kehadiran Tuhan dalam aneka rupa: cinta, kepedulian, dan kehangatan. Ketiga dimensi tersebut saling mendukung dan saling mengisi.Kata Kunci: religiositas, keyakinan, praktik, spiritualitas, tubuh
Experiences of ethnic minority students in a culturally diverse school Lia Haryana; Utami Widiati
Bahasa dan Seni: Jurnal Bahasa, Sastra, Seni, dan Pengajarannya Vol 49, No 1 (2021)
Publisher : Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1021.823 KB) | DOI: 10.17977/um015v49i12021p1

Abstract

Experiences of ethnic minority students in a culturally diverse schoolBeing ethnic minority students in a culturally diverse school is a challenge. This study aims to explore the experiences of students from various ethnic groups as ethnic minority students in a culturally diverse school. These experiences cover both the barriers and the success of those students in adjusting to the culturally diverse school. Five students coming from diverse ethnic groups were recruited as the participants. This study adopted a qualitative design by using a semi-structured interview as the research instrument. The interview data were transcribed and then coded into several themes based on the focus of the research. The results showed that the ethnic minority students might find difficulties adjusting to the school at first. However, they gradually adjusted to the school because of these following factors: teachers’ support, students’ cohesiveness, students’ cooperation, and teachers’ equity. The results of this study imply that the ethnic minority students once experienced some challenges in adjusting to the school environment before they were facilitated with more positive schooling experiences related to student-student relationships and student-teacher relationships.Ketwords: adjusting process, barriers, ethnic minority students, experiences, multicultural education, culturally-responsive schoolPengalaman siswa etnis minoritas di sekolah dengan beragam budayaMenjadi siswa etnis minoritas di sekolah dengan beragam budaya merupakan sebuah tantangan. Penelitian ini bertujuan untuk menggali pengalaman siswa dari berbagai latar belakang etnis sebagai etnis minoritas di sekolah yang beragam budaya. Pengalaman-pengalaman ini meliputi hambatan maupun keberhasilan para siswa tersebut dalam menyesuaikan diri dengan sekolah yang beragam budaya. Lima siswa yang berasal dari kelompok etnis yang berbeda direkrut sebagai responden. Penelitian ini menggunakan desain kualitatif dengan menggunakan wawancara semi terstruktur sebagai instrumen penelitian. Data hasil wawancara ditranskripsikan kemudian dikategorikan menjadi beberapa tema sesuai dengan fokus penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa etnis minoritas pada awalnya kesulitan menyesuaikan diri dengan lingkungan sekolah. Namun, lambat laun mereka bisa menyesuaikan diri dengan sekolah karena beberapa faktor, yaitu dukungan dari guru, kekompakan siswa, kerjasama siswa, dan perlakuan yang imbang dari guru. Hasil penelitian ini mengimplikasikan bahwa siswa etnis minoritas mengalami beberapa tantangan dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan sekolah sebelum mereka difasilitasi dengan pengalaman sekolah yang lebih positif yang berkaitan dengan hubungan antara siswa-siswa dan hubungan siswa-guru.Kata kunci: proses penyesuaian, hambatan, siswa etnis minoritas, pengalaman, pendidikan multikultural, sekolah yang responsif terhadap budaya.
Korelasi pola gerakan mata dengan kemampuan membaca pemahaman Rosita Rahma; Jatmika Nurhadi; Aswan Aswan
Bahasa dan Seni: Jurnal Bahasa, Sastra, Seni, dan Pengajarannya Vol 49, No 1 (2021)
Publisher : Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1398.006 KB) | DOI: 10.17977/um015v49i12021p80

Abstract

Correlation of eye movement patterns with reading comprehension abilityThis study aims to determine the relationship between eye movement patterns and reading comprehension skills. Data were collected from 20 participants during reading comprehension activities using the Tobii Eye Tracker. Hypothesis testing conducted using the Chi-square Test through Crosstabs analysis shows the value of Asymp. Sig. (2-sided) 0.788 > 0.05, which leads to a conclusion that Ho is accepted and Ha is rejected. Therefore, we conclude that there is no relationship between eye movement patterns and the reading comprehension ability among the participants. This is because eye movement patterns are visual technical in nature, while the ability to read comprehension is more likely to lead to one's cognition. Although there is no relationship between eye movement patterns and reading comprehension, eye movements can be used to identify cognitive processes during reading activities. For example, determining the time needed in the reading process, identifying the level of text familiarity, the reader's predictability, and a person's weakness in reading.Keywords: eye movement patterns, reading comprehension, reading skill, eye trackerKorelasi pola gerakan mata dengan kemampuan membaca pemahamanPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pola gerakan mata dengan kemampuan membaca pemahaman. Pengambilan data terhadap 20 responden dilakukan pada saat aktivitas membaca pemahaman dengan menggunakan Tobii Eye Tracker. Uji hipotesis dengan menggunakan Chi-square Test melalui analisis Crosstabs menunjukkan nilai Asymp. Sig. (2 sided) 0,788 > 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa Ho diterima dan Ha ditolak. Artinya, tidak terdapat hubungan antara pola gerakan mata dengan kemampuan membaca pemahaman responden. Hal ini disebabkan karena pola gerakan mata bersifat visual teknis, sedangkan kemampuan membaca pemahaman lebih cenderung ke arah kognisi seseorang. Meskipun tidak ada hubungan antara pola gerakan mata dengan membaca pemahaman, gerakan mata dapat digunakan untuk mengidentifikasi proses kognitif pada saat aktivitas membaca dilakukan. Misalnya, menentukan waktu yang diperlukan pada proses membaca, mengidentifikasi tingkat keakraban teks, kemampuan prediktabilitas pembaca, serta kelemahan seseorang dalam membaca.Kata kunci: pola gerakan mata, membaca pemahaman, kemampuan membaca, pelacak gerakan mata
Student awareness, attitude, affordances, and challenges in online autonomous English language learning Nina Inayati; Dwi Mawan Karifianto; Jarum Jarum
Bahasa dan Seni: Jurnal Bahasa, Sastra, Seni, dan Pengajarannya Vol 49, No 1 (2021)
Publisher : Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1096.206 KB) | DOI: 10.17977/um015v49i12021p28

Abstract

Student awareness, attitude, affordances, and challenges in online autonomous English language learningAutonomy in self-regulated learning using various online modes has currently become the norm in English language teaching and learning. This research aims to address student awareness and attitude towards autonomous language learning and their affordances and challenges as a part of such learning. A cross-sectional survey was conducted on English language students of a renowned private university in Malang, Indonesia. The findings suggest that student awareness on the importance of autonomy in language learning was very high. In general, their attitude towards autonomous learning was positive. They also reported that autonomous learning, especially those conducted in informal online settings were enjoyable and educative. However, some practical challenges were identified. The foci of the survey in the study were on the student affordances and challenges during autonomous language learning. Our data showed that student affordances include a number of technical aspects, learning resources, and learning management, while the challenges consist of technical and learning management aspects. We then proposed relevant activities to support students’ autonomous learning.Keywords: autonomy, English language learning, awareness, attitude, affordances, challengesKesadaran, sikap, kemampuan, dan tantangan siswa dalam pembelajaran bahasa Inggris mandiriPembelajaran mandiri dalam bahasa Inggris saat ini tengah menjadi hal yang normal dilakukan, terutama dalam konteks pembelajaran daring selama masa pandemi tahun 2020. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kesadaran dan sikap pebelajar terhadap pembelajaran Bahasa Inggris mandiri, serta kemampuan (affordances) dan tantangan dalam melaksanakan pembelajaran Bahasa Inggris mandiri. Penelitian ini menggunakan desain survei cross-sectional dengan melibatkan mahasiswa jurusan Bahasa Inggris di sebuah universitas swasta terkemuka di Malang, Jawa Timur. Hasil analisis data secara deskriptif menunjukkan bahwa kesadaran akan pentingnya pembelajaran Bahasa Inggris secara mandiri sangat tinggi, sementara sikap responden terhadap pembelajaran Bahasa Inggris secara mandiri juga secara umum positif. Pembelajaran ini, terutama yang dilakukan dalam konteks daring dan informal, menurut responden bersifat menyenangkan dan mendidik, akan tetapi beberapa masalah teknis juga ditemukan. Oleh karena itu, aspek selanjutnya membahas tentang berbagai hal yang memungkinkan responden untuk melakukan pembelajaran bahasa Inggris secara mandiri, yang ditemukan pada area teknis, sumber belajar, serta manajemen pembelajaran. Sementara untuk tantangannya, temuan dari analisis data menunjukkan bahwa kendala teknis dan aspek manajemen pembelajaran menjadi dua faktor utama. Beberapa implikasi dan saran praktis berdasarkan temuan dalam penelitian ini juga dibahas secara rinci dalam laporan penelitian ini.Kata kunci: otonomi, pembelajaran bahasa Inggris, kesadaran, sikap, kemampuan, tantangan
The implementation of EDDU as a source of ideas for digital German language teaching Dewi Kartika Ardiyani; Edy Hidayat
Bahasa dan Seni: Jurnal Bahasa, Sastra, Seni, dan Pengajarannya Vol 49, No 1 (2021)
Publisher : Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (762.915 KB) | DOI: 10.17977/um015v49i12021p95

Abstract

The implementation of EDDU as a source of ideas for digital German language teachingIn the industrial revolution 4.0 era, digital media is an important instrument in all aspects, including in the field of education. Twenty first century teachers are required to have the abilities and skills to utilize media, including digital media. This study aims to provide information for German language teachers and find out their perceptions of the use of Erfolgreich Digital Deutsch Unterrichten (EDDU) media in the learning process. EDDU is an internet-based digital media in the form of learning package, containing materials and learning steps such as games or quizzes. This study implemented a qualitative approach. Data were collected through observations, Forum Group Discussion (FGD), and questionnaires, resulting in qualitative and quantitative data that were described descriptively. The study involved German teachers in Malang, Indonesia.  Results of the study indicates that EDDU can be used as a multimedia alternative. It offers teaching ideas and materials that can help teachers to prepare their lessons and present the materials. By using EDDU, German language teachers are able to improve the convenience in their teaching. EDDU is shown to have followed Indonesian high schools syllabus, the materials in EDDU have provided supports for online learning. The activities inspired through EDDU can make their classes more active and attractive.Keywords: EDDU, multimedia, German language, daFImplementasi EDDU sebagai sumber materi pembelajaran bahasa Jerman digitalDi era revolusi industri 4.0, media digital merupakan instrumen penting dalam segala aspek, termasuk dalam bidang pendidikan. Oleh karena itu, guru abad 21 dituntut untuk memiliki kemampuan dan kecakapan dalam memanfaatkan media, termasuk media digital. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan informasi kepada guru bahasa Jerman dan mengetahui persepsi mereka terhadap penggunaan media digital Erfolgreich Digital Deutsch Unterrichten (EDDU) dalam pembelajaran. EDDU merupakan media berbasis internet berupa paket pembelajaran yang berisi materi dan langkah-langkah pembelajaran dalam bentuk permainan atau kuis. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Pengumpulan datanya menggunakan observasi, FGD, dan angket yang menghasilkan data kualitatif dan kuantitatif, serta dipaparkan secara deskriptif. Sumber datanya adalah guru bahasa Jerman di Malang, Indonesia. Studi ini menunjukkan bahwa media EDDU dapat digunakan sebagai alternatif multimedia. EDDU menawarkan ide mengajar dan materi-materi yang dapat membantu guru menyiapkan pembelajaran dan menyampaikan materi. Dengan menggunakan EDDU, guru bahasa Jerman mendapatkan kemudahan dalam mengajar. Materi dalam EDDU sesuai dengan silabus Sekolah Menengah Atas atau Madrasah Aliyah. Materi yang diberikan mendukung pembelajaran online, dan kegiatan dengan menggunakan EDDU dapat membuat kelas lebih aktif dan menarik.Kata kunci: EDDU, multimedia, bahasa Jerman, daF

Page 1 of 1 | Total Record : 10