cover
Contact Name
Muammar
Contact Email
jurnal_alkharaj@iain-bone.ac.id
Phone
+6285299936391
Journal Mail Official
alkharaj21@gmail.com
Editorial Address
Jl. HOS Cokroaminoto Watampone Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan INDONESIA
Location
Kab. bone,
Sulawesi selatan
INDONESIA
Jurnal Al-Kharaj: Studi Ekonomi Syariah, Muamalah, dan Hukum Ekonomi
ISSN : 27970787     EISSN : 2798009X     DOI : https://doi.org/10.30863/alkharaj
Core Subject : Religion,
Al-Kharaj contains several studies and reviews on Sharia Economic Law which includes Economic Law, Fiqh Muamalah, and Sharia Economics also includes many studies on law in a broader sense.
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 50 Documents
FATWA-FATWA TRANSAKSI DIGITAL: STUDI KOMPARATIF FATWA NU DAN MUHAMMADIYAH Muhammad Basywar; Fikri Haekal Amdar
AL-KHARAJ Vol 1, No 1 (2021)
Publisher : IAIN BONE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (647.07 KB) | DOI: 10.30863/alkharaj.v1i1.1545

Abstract

Tulisan ini mengangkat persoalan tentang bagaimana pandangan kalangan ulama dari Nahdatul Ulama dan Muhammadiyah serta dari MUI tentang transaksi digital. Perkembangan teknologi telah memberi banyak perubahan bagi kehidupan manusia termasuk dalam bidang perekonomian. Hal ini ditandai dengan berkembangnya banyak transaksi digital yang semakin memudahkan manusia dalam urusan bayar-bayar. Dalam pandangan agama (Islam) yang juga mengatur segala aspek kehidupan manusia juga memberi banyak catatan, kritikan terhadap fenomena ini dikarenakan tak kurang juga punya sisi negatif yang cenderung merugikan manusia. Penelitian  ini  menggunakan  metodologi deskriptif analitis  tinjauan pustaka, yaitu  dengan  cara  mengumpulkan  data  kemudian  memaparkan apa adanya dan disusun serta dituangkan dalam bentuk narasi dan dianalisis. Tujuan penelitian ini membandingkan fatwa-fatwa ulama dari kalangan Nahdatul Ulama dan Muhammadiyah serta ulama yang terhimpun dalam MUI tentang transaksi digital yang difokuskan pada transaksi bitcoin. Hasil penelitian ini menyajikan kesimpulan yang beragam. Dalam pandangan MUI menyebutkan bahwa Bitcoin sebagai aset untuk investasi cenderung termasuk garar yang dapat merugikan orang lain. Nilai Bitcoin yang jauh melampaui mata uang konvensional, membuat masyarakat tertarik untuk berinvestasi. Tidak ada aset pendukung, harga tidak terkontrol, serta tidak ada jaminan secara resmi. Berbada halnya dengan NU yang mengklasifikasikan bitcoin sebagai “aset virtual” dan oleh karena itu dapat digunakan sebagai alat Dagang dapat digunakan sebagai investasi. Oleh karena itu, zakat wajib bersamanya berlaku. Namun karena Bitcoin saat ini tidak diatur oleh pemerintah, maka statusnya sebagai alat perdagangan tergolong beresiko tinggi dalam hal keamanan. Selain itu, Muhammadiyah menjelaskan bahwa Hukum mata uang kripto seperti Bitcoin tergantung pada penggunaannya apakah digunakan untuk kebaikan atau kejahatan. Kripto itu bebas nilai. Kalau digunakan untuk melahirkan produk yang buruk, maka produknya haram. Kalau digunakan untuk menghasilkan yang baik maka produknya bisa tetap halal. Akan tetapi, lebih baik menghindari penggunaan mata uang kripto karena belum diakui oleh negara sebagai alat tukar, ataupun benda niaga.
AL-HÂJAT AL-AŞLIYYAH DAN HARTA TERBEBAS HUTANG SEBAGAI SYARAT WAJIB ZAKAT MÂL Mustafa MH.
AL-KHARAJ Vol 1, No 2 (2021)
Publisher : IAIN BONE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (957.315 KB) | DOI: 10.30863/alkharaj.v1i2.1961

Abstract

AbstractThis article discusses the problem of al-hâjat al-aşliyyah and debt-free assets as a condition of compulsory zakat, which was put forward by scholars in the Mazhab Hanafiyyah. The goal is to avoid mistakes in imposing material religious obligations, such as zakat. Because the obligation of zakat should not be imposed on the poor. The results of the discussion are: First, the Mazhab Hanafiyyah explains the purpose of al-hâjat al-aşliyyah (excess basic needs), namely the fulfillment of survival needs (primary needs) and not secondary needs. Lastly, debt dependents that can cancel zakat obligations, namely debts that reduce the amount of niṣab, and debts related to basic needs and are due for payment.AbstrakArtikel ini membahas masalah al-hâjat al-aşliyyah dan harta bebas utang sebagai syarat wajib zakat, yang dikemukakan oleh para ulama di mazhab Hanafiyyah. Tujuannya agar tidak terjadi kesalahan pembebanan kewajiban-kewajiban agama yang bersifat kebendaan, seperti zakat. Karena kewajiban zakat tidak boleh dibebankan kepada fakir miskin. Hasil pembahasan yaitu: Pertama, Mazhab Hanafiyyah menjelaskan tujuan al-hâjat al-aşliyyah (kelebihan kebutuhan dasar), yaitu pemenuhan kebutuhan kelangsungan hidup (kebutuhan primer) dan bukan kebutuhan sekunder. Terakhir, tanggungan utang yang dapat membatalkan kewajiban zakat, yaitu utang yang mengurangi jumlah niṣab, dan utang yang berkaitan dengan kebutuhan pokok dan sudah jatuh tempo pembayarannya.  
OPTIMALISASI PENGELOLAAN ZAKAT DI INDONESIA Sapriadi Adi; Darliana Ina; Hardiyanti Ridwan
AL-KHARAJ Vol 2, No 1 (2022)
Publisher : IAIN BONE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (984.456 KB) | DOI: 10.30863/alkharaj.v2i1.2748

Abstract

Zakat merupakan sarana komunikasi utama antara manusia dengan sesama dalambermasyarat demi terciptanya kehidupan yang harmonis dan manusiawi. penyaluran harta zakat harus di kelola dengan baik dengan tujuan bahwa pembagian zakatberjalan secara efektif dan tepat sasaran kepada para mustahiksesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan syariah. Zakat sangat potensi di Indonesia untukmenyelesaikan permasalahan masyarakat. Namun dalam implementasinya dihadapkan kepada sejumlah permasalahan terkait pemahaman tentang pengelolaan zakat itu sendiri. Problematikan masyarakat dibagi terhadap 3 (tiga) stakeholderyaitu,Pemerintah serta Organisasi Pengelola Zakat, muzaki (pemberi zakat) dan mustahik (penerima zakat).
PENYALURAN ZAKAT SECARA LANGSUNG TANPA MELALUI BADAN AMIL ZAKAT (PERSPEKTIF YURIDIS DAN MASLAHAT) Hamzah Hamzah; Muammar Hasri
AL-KHARAJ Vol 1, No 1 (2021)
Publisher : IAIN BONE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (876.34 KB) | DOI: 10.30863/alkharaj.v1i1.1546

Abstract

Kajian ini bertujuan menganalisis penyaluran zakat secara langsung dengan tidak melalui Badan Amil Zakat. Urgensi kajian ini adalah memberikan penegasan akan penyaluran zakat yang tepat dengan pertimbangan maslahat. Kajian ini tergolong telaah konseptual dalam bidang kajian yuridis dan teologis. Pendekatan dalam melihat pokok persmalahan dengan menggunakan pendekatan maslahat mursalah. Metode analisis data yang digunakan dengan analisis kualitatif, hal itu dimaksudkan untuk dengan menganalisis permasalahan dan merasionalkan dengan teori maslahat. Temuan dalam kajian ini bahwa; peran amil telah disebutkan di dalam nash dan perundang-undangan zakat dan penyaluran zakat secara langsung oleh muzakki tidak diatur dalam UU zakat. Perundang-undagan zakat hanya menetapkan kewenangan Badan Amil Zakat dalam soal pengumpulkan, pengkoordinasia, pendistribusikan dan pendayagunaan zakat. Dalam konsepsi maslahat terhadap penyaluran zakat secara langsung, tidak kontributif dan produktif karena tidak terencana dengan baik. Implikasi temuan ini bahwa penyaluran zakat melalui Badan Amil Zakat, di samping itu Badan Amil Zakat melakukan pengelolaan zakat dengan baik dan tranfaran agar masyarakat percaya dan termotivasi untu berzakat melalui amil yang resmi.
IMPLEMENTASI AKAD MUŻĀRA’AH DAN MUKḤĀBARAH SERTA PENGARUHNYA TERHADAP PENDAPATAN MASYARAKAT DESA MELLE KECAMATAN PALAKKA KABUPATEN BONE Hasri, Muammar; Arief, Fitriani; Marlina, Rina
Jurnal Al-Kharaj: Studi Ekonomi Syariah, Muamalah, dan Hukum Ekonomi Vol. 2 No. 2 (2022)
Publisher : IAIN BONE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30863/alkharaj.v2i2.3223

Abstract

AbstrackThis study aimed to determine the implementation of the Mużāra'ah and Mukḥābarah contracts and their effect on the community income in Melle Village, Palakka Sub-district, Bone District. This type of research was a field research by using a qualitative approach. Sources of data was collected through literature study and interviews with respondents. The technique of data analysis used was descriptive. The results showed that the sharing of agricultural products that was applied by by the community in Melle Village, Palakka Sub-district, Bone District, was already known as the Matturi Galung cooperation agreement. It was found that the agreement was in accordance with the Mużāra'ah and Mukḥābarah contracts because it wasn't against the Islamic law. The effect of Muzara'ah and Mukhabarah on people's incomes is that it does not provide great benefits, Profit sharing was one alternative that could be cultivated by farmers to meet the basic needs of their families. Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan akad Mużāra’ah dan Mukḥābarah serta Pengaruhnya terhadap pendapatan masyarakat di Desa Melle Kecamatan Palakka Kabupaten Bone. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan dengan pendekatan kualitatif. Sumber data didapatkan melalui literatur-literatur dan wawancara terhadap responden penelitian. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik Descriptive Analysis. Hasil penelitian menunjukan bahwa kerjasama bagi hasil pertanian di Desa Mele, Kecamatan Palakka, Kabupaten Bone dikenal dengan istilah perjanjian kerjasama Matturi Galung. Kerjasama yang diterapakan oleh masyarakat bisa dikatakan sesuai dengan akad  Mużāra’ah dan Mukḥābarah karena tidak bertentangan dengan Hukum Islam. Adapun pengaruh dari Muzara’ah dan Mukhabarah terhadap pendapatan masyarakat yaitu tidak memberikan keuntungan yang besar, akan tetapi bagi hasil merupakan alternative yang dapat dilakukan untuk memenuhi kebutuhan pokok keluarganya.
MEMAKNAI PERINTAH ṢADAQAH DALAM ALQURAN PADA TATARAN KEHIDUPAN MODERASI BERAGAMA (Telaah Makna Lafaz Ṣadaqah dalam Ayat Alquran) Maria Ulfah Syarif; Husaini Husaini; Muh. Qodri Syarif Ilham
AL-KHARAJ Vol 2, No 2 (2022)
Publisher : IAIN BONE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30863/alkharaj.v2i2.3243

Abstract

AbstractSadaqah is anact that is mentioned the acknowledgment in the world, both in the Qur'an and Hadith. Dueto the fadhilah and wasilah of sadaqah, the recommendation to share and give sadaqah is contained in the verses of the Qur'an approximately 39 verses. Because the practice of sadaqah is not only worship that teaches a person to have a good relationship with Allah (hablūmīnallah) but also brings the mutaṣaddiq to have good relations with fellow humans (hablumīnannās). After the implementation of social distancing dueto the Covid-19 pandemic, the advice to share and give sadaqah is becoming in creasingly widespread in Indonesia, which is famous for the plurality of its population in terms of ethnic and religion. Without knowing the time, offers to give sadaqah are milling on all social media homepages. Not even a few individuals or institutions dare to offer an suggestion to give sadaqah directly to personal contacts. So now, anyone and anywhere from all walksoflife has the opportunity to give sadaqah or receive sadaqah.  This paper will dig deeper into what the Qur'an means when it says that a religiously moderate person should give sadaqah. This study aims to gather research data from different kinds of literature and focus its analysis on the world of texts,  specifically on what the commandment sadaqah in the verses of the Qur'an says about living a religiously moderate life. Furthermore, the results show that the command to sadaqah is not only material but also canbe non-material. Hence, every Muslim has the opportunity to give sadaqah. Giving sadaqah is not only to fellow Muslims but also permissible to give charity to non-Muslims (sadaqah Tatawwu' or al-sadaqah al-Nafilah). AbstarakSedekah merupakan sebuah amalan yang disebutkan balasannya di dunia, baik dalam Alquran maupun Hadis. Begitu besarnya fadhilah dan wasilah sedekah,  sehingga anjuran berbagi dan bersedekah tertuang dalam ayat-ayat Alquran kurang lebih sebanyak 39 ayat. Wajar saja, karena amalan sedekah bukan hanya sebatas ibadah yang mengajarkan seseorang untuk memiliki hubungan baik dengan Allah (hablūmīnallah) namun juga membawa si mutaṣaddiq  memiliki hubungan baik dengan sesama manusia (hablumīnannās). Pasca pemberlakuan sosial distancing akibat pandemi Covid-19, fenomena ajakan berbagi dan bersedekah semakin marak di Indonesia yang tersohor dengan kemajemukan penduduknya baik dari segi ras maupun agama. Tanpa mengenal waktu, tawaran bersedekah tersebar di semua beranda media sosial. Bahkan tidak sedikit orang ataupun lembaga yang berani menawarkan ajakan bersedekah langsung ke kontak pribadi. Sehingga kini, siapapun dan dimanapun semua lapisan masyarakat berpeluang untuk bersedekah maupun menerima sedekah. Tulisan ini bertujuan untuk mengkaji lebih mendalam makna anjuran sedekah pada Alquran dalam hubungannya dengan kehidupan moderasi beragama.Penelitian ini berusaha menghimpun data penelitian dari berbagai literatur dan menjadikan dunia teks sebagai obyek utama analisisnya yaitu menelaah makna perintah ṣadaqah dalam ayat-ayat Alquran dalam hubungannya dengan kehidupan moderasi beragama. Dan hasilnya menunjukkan bahwasanya perintah berṣadaqah tidak melulu dengan materi melainkan bisa pula berbentuk non materi sehingga setiap umat muslim berpeluang untuk memberikan ṣadaqah. Pemberian ṣadaqah pun tidak hanya kepada sesama muslim melainkan dibolehkan pula bersedekah kepada non  muslim (al-Ṣadaqah Taṭawwu’ atau al-Ṣadaqah al-Nafilah).
ANALISIS TRANSAKSI VALUTA ASING (AL-SHARF): Tinjauan Hukum Ekonomi Islam di Indonesia A. Ika Fahrika; H. Muhtar Lutfi; Nasrullah Bin Sapa
AL-KHARAJ Vol 2, No 2 (2022)
Publisher : IAIN BONE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30863/alkharaj.v2i2.3198

Abstract

Abstract.             Analysis of Foreign Exchange Transactions (Al-Sharf): An Overview of Islamic Economic Law in Indonesia. The purpose of this research is to find out how the legal view of Indonesian Islamic Economics regarding foreign exchange (Al-Sharf), which is one of the transaction tools to meet basic human needs around the world today. The buying and selling of currencies is permitted as long as the transactions made are paid in cash and the local currency exchange rates are converted to the exchange rates of the currencies being exchanged. The study conducted by the author with an approach to norms and sources of Islamic law that specifically applies in Indonesia. In this study, the author will conduct a literature review of books and documents that discuss foreign exchange trading, as well as examine and analyze them from the perspective of Islamic economic law. Abstrak            Tujuan dari diadakannya penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pandangan hukum Ekonomi Islam Indonesia mengenai valuta asing (Al-Sharf), yang merupakan salah satu alat transaski yang untuk memenuhi kebutuhan dasar manusia di seluruh dunia saat ini. Pembelian dan penjualan mata uang diizinkan selama transaksi yang dilakukan dibayar secara tunai dan nilai tukar mata uang lokal dikonversi ke nilai tukar mata uang yang ditukarkan. Kajian yang dilakukan oleh penulis dengan pendekatan norma dan sumber hukum Islam yang khusus berlaku di Indonesia. Dalam penelitian ini, penulis akan melakukan kajian literatur terhadap buku-buku dan dokumen-dokumen yang membahas tentang perdagangan valuta asing, serta mengkaji dan menganalisisnya dari perspektif hukum ekonomi Islam.
PENGARUH LABEL SYARIAH, PROMOSI & HARGA TERHADAP TINGKAT PENJUALAN PADA PERUMAHAN SYARIAH THE MATA RECIDENCE DI KECAMATAN PATTALASANG KABUPATEN GOWA Riskayanti K; Hartas Hasbi
AL-KHARAJ Vol 2, No 2 (2022)
Publisher : IAIN BONE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30863/alkharaj.v2i2.3222

Abstract

AbstractThis study aims to find out: (1) the influence of sharia label on the sales insharia housing, The Mata Residence, in Pattallassang, Gowa regency; (2) the influence of promotion on the sales in sharia housing; (3) the influence of price on the sales in sharia housing; and (4) the influence of sharia label, promotion and price on the sales in sharia housing. This study applied a quantitative research methodology. The data used were primary and obtained by using a questionnaire. The population of this study was the whole population in sharia housing, The Mata Residence, in Pattallassang, Gowaregency. The sample of this study was 50 respondents. The data were analyzed by using multiple linear regression. The research was conducted in August 2020. The result showed that partially (1) Sharia label had a significant effect on the sales of sharia housing, The Mata Residence, in Pattallassang, Gowa Regency, indicated by a significant value of 0,000 0.05. Thus, H1 was accepted; (2) Promotion had no significant effect on the sales of sharia housing because the significant value was 0.654 0.05. Thus, H2 was rejected; (3) Price had a significant effect on the sales of sharia housing, proven by the significant value of 0.01 0.05. Thus, H3 was accepted; and (4) simultaneously sharia labels, promotions and prices had a significant effect on the sales of sharia housing, The Mata Residence, in Pattallassang, Gowa regency. Since the significant value was 0,000 0.05, H4 was accepted. Based on the findings, the sharia labels, promotions, and prices contributed to the level of sales. To date, The Mata Residence housing has not given any fine to tenants or confiscated a property due to installment arrears, which lead to many housing seekers interested in buying it. Besides, the transactions do not involve banking. According to the study's findings, sharia labels, promotions, and prices influence the volume of sales; however, to date, there haven't been any fines or confiscations for The Mata Residence housing in case of arrears in installments, which encourage home buyers to buy as well as non-banking transactions. To solve this issue, home buyers should check first before purchasing Islamic property because it is feared that the momentum will actually be used by criminals.AbstrakPenelitian ini bertujuan (1) untuk mengetahui pengaruh label syariah terhadap tingkat penjualan pada perumahan syariah The Mata Residence di Kec.Pattallassang Kab. Gow, (2) untuk mengetahui pengaruh promosi terhadap tingkat penjualan pada perumahan syariah The Mata Residence di Kec.Pattallassang Kab. Gow, (3) untuk mengetahui pengaruh harga terhadap tingkat penjualan perumahan syariah The Mata Residence di Kec.Pattallassang Kab. Gowa, (4) untuk mengetahui pengaruh label syariah, promosi dan harga terhadap tingkat penjualan perumahan syariah the mata residence di Kec.Pattallassang Kab. Gowa. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif. Data yang digunakan adalah data primer dengan teknik pengumpulan data menggunakan metode kuesioner. Populasi dalam penelitian ini ialah keseluruhan yang terlibat dalam perumahan syariah The Mata Residence di Kec. Pattallassang Kab. Gowa, sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 50 responden. Metode analisis data menggunakan regresi linear berganda dan waktu penelitian dilakukan pada bulan agustus 2020. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara parsial (1) Label Syariah, berpengaruh signifikan terhadap tingkat penjualan perumahan syariah The Mata Residence di Kec. Pattallassang Kab. Gowa karena nilai signifikan 0,000 0,05 maka H1 diterima (2) Promosi tidak berpengaruh signifikan terhadap tingkat penjualan perumahan syariah The Mata Residence di Kec. Pattallassang Kab. Gowa karena nilai signifikan 0,654 0,05 maka H2 ditolak, (3) Harga berpengaruh signifikan terhadap tingkat penjualan perumahan syariah The Mata Residence di Kec. Pattallassang Kab. Gowa karena nilai signifikan 0,01 0,05 maka H3 diterima, dan secara simultan Label Syariah, Promosi dan Harga berpengaruh signifikan terhadap tingkat penjualan perumahan syariah The Mata Residence di Kec. Pattallassang Kab. Gowa karena nilai signifikan 0,000 0,05 maka H4 diterima. Berdasarkan hasil penelitian, label syariah, promosi, dan harga mempengaruhi volume penjualan; Namun, hingga saat ini, belum ada denda atau penyitaan untuk perumahan The Mata Residence jika terjadi tunggakan angsuran, yang mendorong pembeli rumah untuk membeli maupun transaksi non-perbankan. Untuk mengatasi masalah ini, pembeli rumah harus mengecek terlebih dahulu sebelum membeli properti syariah karena dikhawatirkan dimanfaatkan oleh pelaku hanya mendaapatkan keuntungan semata.
POLA PERILAKU KONSUMSI MAHASISWA MUSLIM (Studi Kasus Mahasiswa FEBI IAIN Kendari 2018-2021) Ririn Indah Zulfiah; Sitti Nur Annisa Amalia
AL-KHARAJ Vol 2, No 2 (2022)
Publisher : IAIN BONE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30863/alkharaj.v2i2.3170

Abstract

AbstractThe pattern of consumption behavior is a person's lifestyle, especially among young people or students today who cannot be separated from technology and modern flows according to the times. Based on this, the researcher was interested and wanted to know the pattern of consumption behavior of students at the Faculty of Economics and Islamic Business IAIN Kendari, especially in the Islamic Economics study program class 2018 - 2021 in the perspective of Islamic economics and the use of their income (pocket money) to carry out consumption activities, especially on non-food consumption.This study aims to determine the pattern of non-food consumption behavior in students at the Faculty of Economics and Islamic Business IAIN Kendari, especially in the Islamic Economics study program class 2018 - 2021 as well as in the perspective of Islamic economics and to find out students in using their income (pocket money) to carry out consumption activitie , especially in non-food consumption.This study uses a quantitative descriptive analysis method that does not use hypothesis testing but is an attempt to answer the researcher's questions so that it is hoped that an overall picture of a real phenomenon will emerge and explain or describe the variables in this study. This research was conducted by giving questionnaires and giving interviews which are related to the variables of consumption behavior patterns of Muslim students.The results of this study are (1) students at the Faculty of Islamic Economics and Business IAIN Kendari, especially in the Islamic Economics study program class 2018 - 2021, in the pattern of non-food consumption behavior, most of them are said to be relatively the same and have diverse needs between male and female students woman. (2) Students at the Islamic Economics and Business Faculty, IAIN Kendari, especially in the Islamic Economics study program class 2018 - 2021, show that students from an Islamic economic perspective, their consumption behavior patterns are still said to be not in accordance with what has been shari'ah according to Islamic teachings. (3) Students at the Faculty of Islamic Economics and Business, IAIN Kendari, especially in the Islamic Economics study program class 2018 - 2021, show that in using income (pocket money), students are more likely to allocate it to fulfilling needs beyond limits and prioritize needs that are actually less needed not even useful and can be postponed, especially in the needs of entertainment, care/cosmetic, and especially in tobacco/cigarettes.AbstrakPola perilaku konsumsi merupakan gaya hidup seseorang, terutama di kalangan anak muda atau pelajar saat ini yang tidak lepas dari teknologi dan arus modern sesuai dengan perkembangan zaman. Berdasarkan hal tersebut, peneliti tertarik dalam membahas bagaimana pola perilaku konsumsi mahasiswa fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Kendari, khususnya pada program studi Ekonomi Islam angkatan 2018 – 2021 dalam perspektif ekonomi Islam dan penggunaan pendapatannya (uang jajan) untuk melakukan kegiatan konsumsi,  terutama pada konsumsi non-makanan.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola perilaku konsumsi non pangan pada mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Kendari, khususnya pada program studi Ekonomi Islam angkatan 2018 – 2021 serta dalam perspektif ekonomi Islam dan untuk mengetahui mahasiswa dalam menggunakan pendapatannya (uang jajan) untuk melakukan kegiatan konsumsi,  terutama dalam konsumsi non-makanan.Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif kuantitatif yang tidak menggunakan pengujian hipotesis tetapi merupakan upaya untuk menjawab pertanyaan peneliti sehingga diharapkan akan muncul gambaran keseluruhan dari suatu fenomena nyata dan menjelaskan atau mendeskripsikan variabel-variabel dalam penelitian ini. Penelitian ini dilakukan dengan memberikan kuesioner dan memberikan wawancara yang berkaitan dengan variabel pola perilaku konsumsi mahasiswa muslim.Penelitian ini menghasilkan, bahwa (1) Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Kendari angkatan 2018 – 2021, dalam pola perilaku konsumsi non pangan, kebanyakan dari mereka dikatakan relatif sama dan memiliki kebutuhan yang beragam antara mahasiswa laki-laki dan perempuan perempuan. 2) Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, IAIN Kendari angkatan 2018 – 2021, menunjukkan bahwa mahasiswa dari perspektif ekonomi Islam, pola perilaku konsumsinya masih dikatakan tidak sesuai dengan apa yang telah menjadi syari'ah menurut ajaran Islam. (3) Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, IAIN Kendari angkatan 2018 – 2021, menunjukkan bahwa dalam menggunakan pendapatan (uang saku), mahasiswa lebih cenderung mengalokasikannya untuk memenuhi kebutuhan di luar batas dan mengedepankan kebutuhan yang sebenarnya kurang dibutuhkan bahkan tidak berguna dan dapat ditunda,  terutama dalam kebutuhan hiburan, perawatan/kosmetik, dan khususnya pada tembakau/rokok.
STRATEGI PEMASARAN INDUSTRI BATU BATA MERAH DALAM MENINGKATKAN EKONOMI KELUARGA PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM masyhuri masyhuri; nur syarinah
AL-KHARAJ Vol 2, No 1 (2022)
Publisher : IAIN BONE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30863/alkharaj.v2i1.3107

Abstract

This article discusses the marketing strategy of the red brick industry in improving the family economy from an Islamic economic perspective (study on the Bukaka red brick business, Bone Regency). The red brick business today does have opportunities that have been reduced due to the presence of light bricks, the quality and quantity of the product is not met and the marketing strategy is mediocre. This study aims to find out how the concept of the marketing strategy of the red brick industry in improving the family economy in the Bukaka red brick business of Bone Regency and how Islamic economic views regarding the marketing strategy of the red brick industry in improving the family economy in the Bukaka red brick business of Bone Regency.Based on the research objectives above, the type of research used is field research (Field Research) with qualitative methods that describe a complete picture of something being researched. The researcher collected data from the field according to the problems related to this article. Data collection techniques used are observation, interviews and documentation.The results of this study indicate that the marketing strategy carried out by the Bukaka red brick business in Bone Regency is to apply the Marketing Mix principle or marketing mix that does not conflict with Islamic values. And also follow the marketing practices of the Prophet Muhammad SAW. In accordance with the nature of the Prophet Muhammad, namely: Siddiq, Amanah, Tabligh, Fathanah. With these values, the Bukaka red brick business in Bone Regency is able to continue to exist and thrive in the midst of competitive competition.