cover
Contact Name
Suparjo
Contact Email
akper.tegal@gmail.com
Phone
+62283323524
Journal Mail Official
jururawat@gmail.com
Editorial Address
Jalan Dewi Sartika No.1 Kelurahan Debong Kulon, Kecamatan Tegal Selatan, Kota Tegal, Jawa Tengah
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Juru Rawat. Jurnal Update Keperawatan
ISSN : 2805     EISSN : 28095197     DOI : https://10.31983/juk.vxix.xxxx
Core Subject : Health,
Juru Rawat. Jurnal Update Keperawatan ISSN 2809-5197 (Online) is a nursing journal covers all nursing area including basic research in nursing, nursing leadership and management, emergency and disaster nursing, criticale care nursing, medical-surgical nursing, mental health nursing, maternity nursing, pediatric nursing, gerontological nursing, community nursing, family health nursing, education nursing, and complementary and alternative medicine (CAM) in nursing.
Articles 32 Documents
THE EFFECT OF ACUPRESSURE IN IMPROVING THE QUALITY OF SLEEP IN THE ELDERLY Ahmad Baequny; Sri Hidayati
Juru Rawat. Jurnal Update Keperawatan Vol 1, No 1 (2021): Desember 2021
Publisher : Prodi D3 Keperawatan Tegal Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (140.859 KB) | DOI: 10.31983/juk.v1i1.8051

Abstract

Old age is a natural process that has become human nature. Elderly is part of the process of growth and development. Humans do not suddenly grow old, but develop from infants, children, adults and eventually become old. This is very normal, and everyone can experience it. Various changes will occur when a person grows old, including changes in sleep patterns. Sleep quality is a state of sleep that a person does to increase freshness and fitness when awake. Most of the elderly, the quality of sleep changes, namely when sleep begins to shorten. These conditions can be overcome by pharmacological and non-pharmacological therapy. One of the non-pharmacological therapies is acupressure therapy which is a complementary therapy that can cure several diseases including improving sleep quality. The aim of the study was to determine the quality of acupressure in improving sleep quality in the elderly. The method in this study is a quasi-experimental design with a pre-test and post-test none equivalent control group. The number of respondents was 54 respondents who were divided into a treatment group that was given acupressure therapy and a control group. Data collection techniques using the Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI) questionnaire. The results of the different test with the Mann Whiteny Test obtained a p-value of 0.000 (0.05). So it can be said that pressure has a positive effect on improving sleep quality in the elderly. Acupressure can have a relaxing effect on the elderly so that it can improve the quality of sleep in the elderly. The results of this study can be used as a reference for choosing acupressure therapy to improve sleep quality in the elderly. 
PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN MEDIA VIDEO TERHADAP PENINGKATAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG TABLET FE Munayarokh Munayarokh; Tati Herawati; Ribkha Itha Idhayanti; Nuril Nikmawati
Juru Rawat. Jurnal Update Keperawatan Vol 2, No 1 (2022): Juni 2022
Publisher : Prodi D3 Keperawatan Tegal Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (745.558 KB) | DOI: 10.31983/juk.v2i1.8787

Abstract

Pendidikan kesehatan sangat penting terutama pada ibu hamil di masa kehamilan persalinan dan nifas. Pemahaman tentang pentingnya tablet fe sangat diperlukan, dampak kejadian karena kurangnya tablet Fe ialah anemi, menurunnya daya tahan tubuh, infeksi dan perdarahan. Pengetahuan  merupakan faktor yang sangat penting bagaimana seharusnya tablet fe  diminum sesuai anjuran yang benar. Promosi kesehatan yang dilakukan puskesmas dengan cara penyuluhan langsung tanpa menggunakan media audio visual (video).Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan dengan media video terhadap peningkatan pengetahuan ibu  hamil mengenai  tablet fe di Puskesmas Puring  Kabupaten KebumenPenelitian ini menggunakan penelitian pra eksperiment  dengan rancangan penelitian yang digunakan adalah one group pretest-postest design. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu hamil di Puskesmas Puring  sejumlah 767 ibu hamil.  Teknik sampling yang digunakan adalah proportionate stratified random sampling. Sampel pada penelitian ini sejumlah 88 ibu hamil. Hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh pendidikan kesehatan melalui  media video terhadap peningkatan pengetahuan ibu hamil mengenai tablet Fe di Puskesmas Puring Kabupaten Kebumen tahun 2020 (p value 0,0001).Diharapkan kegiatan promosi kesehatan/penyuluhan kesehatan yang dilakukan kepada masyaraakat digunakan media video. Puskesmas meningkatkan kegiatan promosi kesehatan bekerja sama dengan linta sektoral yang lain (pihak kecamatan, dinas yang ada di kecamatan)  TP PKK maupun lembaga masyarakat (UKBM) yang lain.     Kata Kunci: video, pengetahuan ,ibu hamil, tablet Fe      
RESPON TIME PERAWAT DALAM PENANGANAN PASIEN DI INSTALASI GAWAT DARURAT RSUD KARDINAH KOTA TEGAL Nurcholis Nurcholis; Hudinoto Eko Yudharto; Suparjo Suparjo
Juru Rawat. Jurnal Update Keperawatan Vol 2, No 2 (2022): Desember 2022
Publisher : Prodi D3 Keperawatan Tegal Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31983/juk.v2i2.9439

Abstract

Latar Belakang Perawat paling sering berhubungan dengan pasien, sehingga dari semua petugas kesehatan perawatlah yang paling berisiko terpapar infeksi berbagai penyakit..Tujuan : Mengidentifikasi Gambaran Response Time  Perawat Dalam Penanganan  Pasien Di ..Instalasi Gawat Darurat  RSUD Kardinah Kota Tegal.Metode : Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif menggunakan metode penelitian deskriptif . Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan total sampling ber jumlah 38Hasil: Analisa data menunjukan bahwa Perawat mulai melakukan tindakan ke pasien sejak pasien masuk di IGD dalam waktu 10 menit adalah sebanyak 93%. Perawat mulai melakukan tindakan ke pasien sejak pasien masuk di IGD dalam waktu 10 – 20 menit adalah 5%. Perawat mulai melakukan tindakan ke pasien sejak pasien masuk di IGD dalam waktu 20 – 30 menit adalah 2%. Hal ini menunjukkan bahwa pengetahuan total responden perawat IGD di RSUD Kardinah  melakukan tindakan yang baikKesimpulan dan Saran : Response Time tenaga kesehatan di IGD Rumah Sakit Rumah Sakit Umum selama 30 hari diperoleh rata-rata 64.56 waktu 1 menit 4 detik, yang mana Response Time         tenaga kesehatan di IGD Rumah Sakit Rumah Sakit Umum sudah sesuai Standart. Kata Kunci: Response Time , IGD, Perawat
PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI DENGAN MEDIA PROTOTYPE APLIKASI PANDUAN KEPUTIHAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI DI SMP NEGERI 3 SURUH KAB. SEMARANG Maulina Ayu Meidiastuti; Budi Widiyanto; Maria Ulfah
Juru Rawat. Jurnal Update Keperawatan Vol 2, No 2 (2022): Desember 2022
Publisher : Prodi D3 Keperawatan Tegal Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31983/juk.v2i2.8805

Abstract

HUBUNGAN PERILAKU GAYA HIDUP SEHAT TERHADAP KEBUGARAN JASMANI USIA DEWASA DI FASILITAS OLAHRAGA SUMMIT GYM KOTA SEMARANG Mahendra Aji Monzera
Juru Rawat. Jurnal Update Keperawatan Vol 2, No 2 (2022): Desember 2022
Publisher : Prodi D3 Keperawatan Tegal Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31983/juk.v2i2.8810

Abstract

Di masa sekarang kalangan masyarakat cenderung kurang sadar akan manfaat apabila melakukan gaya hidup sehat. Secara global, lebih dari seperempat populasi orang dewasa (1,4 miliar) kurang aktif dalam beraktifitas fisik. Beberapa faktor penghambat eksternal yang menjadikan seseorang kurang melakukan aktifitas fisik ialah tak mempunyai waktu yang cukup, serta tak memiliki rekan untuk melakukan olahraga. Di samping hal tersebut terdapat faktor penghambat internal yaitu terlalu lelah dan terlalu malas. Kelelahan yang terjadi pada seseorang dapat disebabkan karena lingkungan pekerjaan yang menyebabkan mereka tidak memiliki cukup tenaga untuk rutin berolahraga. Mengetahui hubungan perilaku hidup sehat terhadap kebugaran jasmani usia dewasa di fasilitas olahraga Summit gym Kota Semarang. Desain penelitian kuantitatif dengan metode cross-sectional. Sampel pada penelitian ini yaitu anggota aktif Summit GYM kota Semarang berusia dewasa 20-59 tahun berjumlah 49 responden dengan teknik sampel yaitu accidental sampling. Data hasil penelitian dianalisis menggunakan uji korelasi rank spearman. Setelah dilakukan analisis data, pada penelitian ini nilai Sig. (2-tailed) hubungan dari variabel perilaku gaya hidup sehat dengan kebugaran jasmani ialah 0.000 dan nilai ini di bawah 0.05 dengan artinya terjadi penerimaan Ha dengan bernilai koefisien korelasi 0,626. Dengan demikian kesimpulan yang diperoleh ditemukan korelasi kuat dari variabel perilaku gaya hidup sehat dengan variabel kebugaran jasmani pada anggota aktif Summit GYM Kota Semarang. Terdapat hubungan perilaku gaya hidup sehat terhadap kebugaran jasmani usia dewasa di Summit GYM Kota Semarang. Perilaku gaya hidup sehat perlu ditanamkan sejak dini untuk menghasilkan tingkat kebugaran yang baik.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN LANSIA DALAM PEMBERIAN VAKSIN COVID-19 DI KOTA TEGAL Della Sertiani Sertiani; Maria Ulfah
Juru Rawat. Jurnal Update Keperawatan Vol 2, No 2 (2022): Desember 2022
Publisher : Prodi D3 Keperawatan Tegal Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31983/juk.v2i2.9272

Abstract

Latar Belakang : Kepatuhan jadwal pemberian vaksinasi menjadi faktor tercapainya keberhasilan program penanggulangan kasus COVID-19. Faktor penentu yang mempengaruhi pemberian vaksinasi adalah perilaku masyarakat berdasarkan teori perilaku Health Belief Model terdapat 3 kategori yaitu persepsi individu, faktor modifikasi (usia, pendidikan, sosial-budaya-agama, dan cues to action), dan kemungkinan tindakan (manfaat dan hambatan).Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan lansia dalam pemberian vaksinasi di Puskesmas Kota Tegal tahun 2022.Metoda : Metode yang digunakan adalah metode deskriptif  dengan pendekatan cross sectional. Populasi lansia di wilayah Kota Tegal yang sudah vaksinasi COVID-19 sebanyak 85 responden. Pengambilan sampel dilakukan dengan random sampling yang memenuhi kriteria inklusi sebanyak 85 lansia. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner, dengan faktor yang dianalisis yaitu karakteristik lansia sosiodemografi lansia (usia, jenis kelamin, agama, pendidikan, status ekonomi), persepsi penerimaan vaksin, kerentanan/ keseriusan penyakit yang diderita lansia, isyarat untuk bertindak, hambatan yang dirasakan lansia, manfaat yang dirasakan lansia.Hasil : Setelah dilakukan penelitian terdapat sebanyak 46 (54,1%) dari 85 lansia yang patuh dalam pemberian vaksinasi COVID-19. Faktor yang mempengaruhi yaitu jenis kelamin (p=0,696), pendidikan terakhir (p=0,817), agama (p=0,275), alamat (p=0,062), kerentanan (p=0,473), isyarat untuk bertindak (p=0,849), manfaat yang dirasakan (p=0,042). Berdasarkan analisis multivariat, faktor yang paling berpengaruh adalah manfaat yang dirasakan lansia. Sehingga, perlu kerjasama baik antara tenaga kesehatan dengan para ahli untuk memberikan solusi dalam menjelaskan manfaat yang dirasakan oleh lansia dalam pemberian vaksin COVID-19. Kata Kunci : COVID-19,  Lansia, Vaksin
HUBUNGAN PENDIDIKAN DENGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG STUNTING DI DESA KESUBEN KECAMATAN LEBAKSIU Arif Rakhman; Khodijah Khodijah; Yessy Pramita Widodo
Juru Rawat. Jurnal Update Keperawatan Vol 2, No 2 (2022): Desember 2022
Publisher : Prodi D3 Keperawatan Tegal Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31983/juk.v2i2.9347

Abstract

Stunting pada anak usia balita menjadi hal yang patut diperhatikan karena dapat berdampak terhambatnya perkembangan fisik dan mental anak. Kejadian stunting dapat dicegah apabila orang tua khususnya ibu memiliki pengetahuan tentang stunting sehingga dapat memberikan gizi yang seimbang pada anak. Salah satu factor yang mempengaruhi pengetahuan ibu tentang stunting adalah pendidikan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pendidikan dengan pengetahuan ibu tentang stunting. Jenis penilitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan rancangan deskriptif korelasi melalui pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu yang memiliki anak balita di Desa Kesuben Kecamatan Lebaksiu Kabupaten Tegal dengan teknik pengambilan sampel purposive sampling berjumlah 106 responden. Alat penelitian yang digunakan yaitu kuesioner tentang pendidikan dan pengetahuan ibu tentang stunting. Hasil analisis uji kendall’s tau b didapatkan nilai p-value 0,039 (0,05) dan nilai koefisien korelasi sebesar 0,664 yang dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara Pendidikan dengan pengetahuan ibu tentang stunting serta memiliki memiliki hubungan yang searah. Orang tua khususnya ibu diharapkan memiliki pengetahuan yang baik tentang stunting sehingga dapat berperan dalam mengidentifikasi kebutuhan nutrisi yang diperlukan oleh anaknya.
GAMBARAN PERTOLONGAN PERTAMA LUKA BAKAR RINGAN PENGELOLA PANTI ASUHAN KOTA TEGAL PADA BENCANA KEBAKARAN Fatchurrozak Himawan
Juru Rawat. Jurnal Update Keperawatan Vol 2, No 2 (2022): Desember 2022
Publisher : Prodi D3 Keperawatan Tegal Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31983/juk.v2i2.9465

Abstract

                                                                          AbstrakLatar Belakang : Luka bakar merupakan kerusakan kulit tubuh sampai dengan jaringan dibawahnya yang disebabkan oleh trauma panas atau dingin. Prevalensi luka bakar di Indonesia adalah 2,2%. Sebagian besar 69% luka bakar terjadi di rumah. Tindakan tepat pertama dapat mengurangi kerusakan akibat luka bakar. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan pengetahuan terhadap tatalaksana luka bakar ringan oleh masyarakt (Pengelola Panti). Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan desain penelitian deskriptif. Sampel penelitian adalah 30 orang pengelola panti dengan metode purposive sampling. Hasil didapatkan gambaran tatalaksana pertama pada luka bakar minor  yang sudah benar dengan menggunakan air mengalir sebanyak 12%. Sisanya 86% masih belum tepat dan terbanyak pertolongan pertama pada luka bakar minor menggunakan pasta gigi sebanyak 21%. Kesimpulan : Tatalaksana luka bakar yang benar perlu disosialisasikan kepada masyarakat sebagai satu upaya mitigasi pada bencana luka bakar. Abstract Background: Burns are damage to the body's skin down to the underlying tissue caused by heat or cold trauma. The prevalence of burns in Indonesia is 2.2%. Most 69% of burns occur at home. The right first action can reduce the damage from burns. The purpose of this study was to describe the knowledge of the management of minor burns by the community (Orphanage Managers). This type of research is quantitative with a descriptive research design. The research sample was 30 orphanage managers using a purposive sampling method. The results showed that the first management description of minor burns was correct using running water as much as 12%. The remaining 86% were still inaccurate and most of the first aid for minor burns used toothpaste as much as 21%. Conclusion: Proper management of burns needs to be socialized to the community as a mitigation effort in burns.
HUBUNGAN STUNTING DENGAN KECERDASAN SOSIAL DAN EMOSIONAL PADA ANAK PRASEKOLAH Ribkha Itha Idhayanti; Felicia Tara Monnica; Arfiana Arfiana; Masini Masini
Juru Rawat. Jurnal Update Keperawatan Vol 3, No 1 (2023): Juni 2023
Publisher : Prodi D3 Keperawatan Tegal Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31983/juk.v3i1.10256

Abstract

Abstrak Penurunan stunting merupakan program prioritas pemerintah yang dicanangkan dalam RPJMN 2020-2024. Stunting pada anak prasekolah dapat menyebabkan gangguan kecerdasan sosial dan emosional yaitu penurunan aktivitas bermain dan kurang antusias untuk eksplorasi lingkungan, lebih cenderung cemas dan rentan depresi, kepercayaan diri yang rendah, dan menampakkan perilaku-perilaku hiperaktif yang bertentangan dengan kondisi normal, apabila hal ini dibiarkan akan berdampak pada perilaku kriminalitas anak. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan stunting dengan kecerdasan sosial dan emosional pada anak prasekolah diwilayah kerja Puskesmas Ngablak. Penelitian ini adalah penelitian analitik korelasi dengan pendekatan crosssectional. Populasi dari penelitian ini adalah anak prasekolah stunting usia 4-6 tahun di wilayah Puskesmas Ngablak. Tehnik pengambilan sampel adalah purposive sampling dengan jumlah sampel 54 orang. Penelitian mendapatkan ada hubungan antara stunting dengan kecerdasan sosial dan emosional pada anak prasekolah. Hasil anak prasekolah stunting yang kecerdasan sosialnya abnormal tinggi badannya sangat pendek yaitu 25 anak prasekolah (92,6%), dan 22 anak prasekolah (81,5%) dengan tinggi badan pendek. Sedangkan kecerdasan emosional abnormal  tinggi badannya sangat pendek yaitu 25 anak prasekolah (92,6%), dan 2 anak prasekolah (7,4%) dengan tinggi badan pendek. Saran pada petugas kesehatan untuk meningkatkan penyuluhan dan pelayanan kesehatan khususnya dibidang perkembangan anak dan penurunan stunting untuk mengurangi terjadinya gangguan kecerdasan sosial dan emosional anak. Abstract The reduction of stunting is a government priority program proclaimed in the 2020-2024 RPJMN. Stunting in preschool children can cause social and emotional intelligence disorders, namely decreased play activity and less enthusiasm for environmental exploration, more likely to be anxious and prone to depression, low self-esteem, and display hyperactive behaviors that are contrary to normal conditions, if this is allowed will have an impact on children's criminal behavior. The purpose of this study was to analyze the relationship between stunting and social and emotional intelligence in preschool children in the working area of the Ngablak Health Center. This research is a correlation analytic study with a cross-sectional approach. The population of this study were stunted preschool children aged 4-6 years in the Ngablak Health Center area. The sampling technique was purposive sampling with a total sample of 54 people. Research has found that there is a relationship between stunting and social and emotional intelligence in preschoolers. The results of stunting preschoolers whose social intelligence was abnormal were very short height, namely 25 preschoolers (92.6%), and 22 preschoolers (81.5%) with short stature. Meanwhile, abnormal emotional intelligence had very short height, namely 25 preschool children (92.6%), and 2 preschool children (7.4%) with short height. Suggestions for health workers to improve counseling and health services, especially in the field of child development and reducing stunting to reduce the occurrence of disorders of children's social and emotional intelligence.  
HUBUNGAN ANTARA RIWAYAT STATUS GIZI IBU HAMIL DENGAN KEJADIAN BALITA STUNTING Siswati - Siswati; Ike Putri Setyatama; Masturoh - Masturoh
Juru Rawat. Jurnal Update Keperawatan Vol 3, No 1 (2023): Juni 2023
Publisher : Prodi D3 Keperawatan Tegal Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31983/juk.v3i1.10234

Abstract

       Stunting tidak disebabkan hanya oleh satu faktor, melainkan oleh multifaktor diantaranya Air Susu Ibu yang tidak eksklusif pada usia enam bulan pertama dalam kehidupan bayi, kelahiran prematur, rumah tangga dengan status sosial ekonomi yang rendah, ukuran panjang bayi saat lahir pendek, ibu yang pendek, pendidikan ibu rendah, serta sanitasi yang tidak baik juga berisiko tinggi untuk mengalami stunting. Status gizi yang berlebih ataupun kurang pada ibu hamil beresiko pada kehamilan dan kesehatan anak. Kurangnya zat gizi pada ibu selama kehamilan dan pada anak di awal kehidupan akan berdampak negatif untuk jangka panjang, yaitu dapat menyebabkan kerusakan perkembangan otak, menghambat pertumbuhan fisik, serta lebih rentan untuk terkena infeksi, dan penyakit. Penting bagi seorang wanita hamil untuk minum penambah darah minimal 90 hari pada kehamilan, karena bayi dalam kandungan membutuhkan zat gizi dan asam folat yang penting untuk pertumbuhan dan perkembangan janin serta mencegah cacat lahir. Tujuan Penelitian ini mengetahui hubungan status gizi ibu hamil dengan kejadian stunting pada balita di Desa Randusari Wilayah Kerja Puskesmas Pagerbarang Kabupaten Tegal. Metode Penelitian ini adalah analitik dengan menggunakan pendekatan cross-sectional dan analisis bivariat dengan uji chi-square. Hasil penelitiannya terdapat hubungan antara riwayat status gizi ibu hamil terhadap kejadian stunting pada anak balita dengan nilai p-value  α (0,05).   

Page 2 of 4 | Total Record : 32