cover
Contact Name
Ali Rahmat
Contact Email
ali.rahmat@limnologi.go.id
Phone
+6282278231661
Journal Mail Official
opescitech@gmail.com
Editorial Address
Prenggan, Kotagede, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta 55172, Indonesia
Location
Kota yogyakarta,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
Open Science and Technology
ISSN : 2776169X     EISSN : 27761681     DOI : http://dx.doi.org/10.33292/ost
Open Science and Technology diterbitkan oleh Research and Social Study Institute sebagai sarana untuk mempublikasikan hasil penelitian, artikel review dari peneliti-peneliti dibidang Ilmu alam, Ilmu pertanian, ilmu Kehutanan, Ilmu Keteknikan, Teknologi, dan Aplikasinya. Jurnal ini terbit dua kali setahun (April dan Oktober). Jurnal ini diterbitkan secara online dan cetak. Open Science and Teknologi memilki filosofi bahwa jurnal ini terbuka untuk siapa saja baik mahasiswa, dosen, peneneliti, konsultan, praktisi di bidang ilmu sains dan teknologi secara umum untuk menerbitkan hasil studi atau penenlitiannya di jurnal ini. Jurnal ini diharapkan pula dapat menjadi jurnal yang fast respone, fast review dan fast publication. Dan kedepan dapat terakreditasi secara nasional dan terindek secara global. Open Science and Technology telah ber P-ISSN 2776-169X dan E-ISSN 2776-1681
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 57 Documents
Analisis Titik Impas dan Kelayakan Usaha Ternak Ayam Petelur Mandiri di Kecamatan Way Jepara, Kabupaten Lampung Timur: Break Even Point Analysis and Feasibiity Business of Independent Layer Chicken in Way Jepara, East Lampung Regency Wintari Mandala; Eny Ivan’s
Open Science and Technology Vol. 2 No. 1 (2022): Open Science and Technology
Publisher : Research and Social Study Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33292/ost.vol2no1.2022.52

Abstract

Usaha ternak ayam banyak dibudidayakan dengan pola mandiri oleh masyarakat pedesaan. Kegiatan beternak ayam dilakukan untuk memenuhi kebutuhan pangan sendiri khususnya memenuhi kebutuhan protein hewani. Tujuan dari penelitian adalah untuk menganalisis kelayakan suatu usaha dan titik impas usaha ternak ayam dengan pola mandiri di Desa Braja Dewa, Kecamatan Way Jepara, Lampung Timur. Penelitian ini menggunakan metode survei. Analisis data dilakukan dengan cara menghitung nilai Titik Impas dan R/C ratio. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa (1) Nilai BEP produk yang didapat peternak sebesar 6.456 kg per tahun dan berada diatas BEP produksi yakni sebesar 4.585 kg dalam satu tahun; (2) Nilai kelayakan usaha ternak yang didapat  sebesar 1,16 > 1. Hasil ini meperlihatkan bahwa usaha ternak ayam petelur ini layak dijalankan. Many chicken farms are cultivated independently. The activity of raising chickens is carried out to meet their own food needs, especially to meet the needs of animal protein. The purpose of the study was to analyze the feasibility of a business and the break-even point of a chicken farming business with an independent pattern in Braja Dewa Village, Way Jepara District, East Lampung. The research method uses a survey method. Data analysis was carried out by calculating the break-even point and R/C ratio. From the results of the study, it was found that (1) the BEP value of the product obtained by farmers was 6,456 kg per year and was above the production BEP, which was 4,585 kg in one year; (2) The feasibility value of the livestock business obtained is 1,16 > 1. The results prove that the laying hens business is feasible to run.
Analisis Pengolahan Air Limbah Industri Tahu dan Efektivitasnya Terhadap Masyarakat dan Lingkungan di Bandar Lampung: Analysis of Tofu Industrial Wastewater Treatment and Its Effectiveness on Society and the Environment in Bandar Lampung Suci Hardina Rahmawati; Citra Puspitaningrum
Open Science and Technology Vol. 2 No. 1 (2022): Open Science and Technology
Publisher : Research and Social Study Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33292/ost.vol2no1.2022.53

Abstract

Sebagian besar industri tahu tidak memiliki pembuangan limbah yang memadai,sebagai akibatnya air limbah dibuang langsung ke sungai sehinggamenyebabkan timbulnya aroma tidak sedap dan pencemaran lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui analisis SWOT, mengidentifikasi teknik pengolahan air limbah tahu yang paling efektif dan efisien, serta menggambarkan dampak limbah cair tahu terhadap masyarakat dan lingkungan. Data pada penelitian ini dikumpulkanmenggunakan studi literatur dan survei.Hasil analisis pada penelitian ini yaitu proses pengolahan air limbah di Industri Tahu Tandang menggunakan instalasi pengolahan air limbah anaerob-aerob telah memenuhi aturan teknik pengolahan air limbah. Metode anaerob-aerob ini telah menurunkan BOD hingga 98,12% dan COD hingga 96,34%. Sehingga dapat menjadi alternatif untuk pengolahan lebih lanjut air limbah yang menggunakan konsumsi energi rendah dan menghasilkan biogas sebagai terbarukan untuk proses operasi tahu dan bentuk padat yang dapat digunakan sebagai kompos. Dengan efisiensi yang tinggi diharapkan para pengusaha tahu dapat menjaga jumlah air limbah dan menjaga kondisi kerja agar stabil sehingga kondisi lingkungan tetap terjaga. Most of the tofu industries do not have adequate waste disposal so that wastewater is discharged directly into the rivers, causing unpleasant odors and environmental pollution. This research aims to find out the SWOT analysis, identify the most effective and efficient wastewater treatment techniques, and describe the impact of liquid waste on society and the environment.  The data for this research were collected by literature study and survey.  The wastewater treatment operation process at the Tahu Tandang Industrial using an anaerobic-aerobic wastewater treatment plant has complied with the regulations for the wastewater treatment system.  This method has reduced BOD up to 98,12% and COD up to 96,34%.  So that it can be an alternative for further processing energy for the tofu operation process and solid form that can be used as compost. With high efficiency, it is expected that tofu entrepreuneurs can maintan the amount of waste water and maintain stable working conditions so that environmental conditions are maintained.
Studi Respon Cekaman Garam Terhadap Kondisi Tanaman Tebu (Saccharum officinarum): Study of Salt Stress Response to Sugarcane (Saccharum officinarum) Conditions Yudhi Pramudya; Saktiyono Sigit Tri Pamungkas
Open Science and Technology Vol. 2 No. 1 (2022): Open Science and Technology
Publisher : Research and Social Study Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33292/ost.vol2no1.2022.57

Abstract

Tebu (Saccharum officinarum) merupakan bahan baku penghasil gula digunakan sebagai konsumsi, industri serta sebagai komoditas yang dapat mewujudkan ketahanan pangan di Indonesia. Kebutuhan gula secara nasional mengalami peningkatan, namun tidak diimbangi dengan peningkatan hasil produksi gula secara nasional. Demi mempertahankan dan juga meningkatkan produksi tersebut, diperlukan strategi dalam mengoptimalkan kondisi lahan suboptimal yang dipengaruhi oleh cekaman abiotik salah satunya adalah kadar garam yang tinggi yang biasa disebut salinitas. Efek merusak dari salinitas adalah mengurangi pertumbuhan dan optimalisasi fisiologisnya sehingga mengakibatkan stres pada tanaman. Pada kondisi  tersebut salinitas berdampak pada pertumbuhan dan perkembangan serta bertanggung jawab pada penurunan potensi produksi tanaman. Produksi tebu tergantung pada panjang dan diameter atau dimensi tubuhnya. Salinitas dapat menyebabkan kerugian akibat perubahan dimensi. Salinitas menyebabkan penurunan potensial air dan meningkatkan tekanan osmotik pada tanah sehingga dapat memperlambat tanaman untuk menyerap air dari, akibatnya akan mempengaruhi morfologis dan fisiologis serta biokimia.  Studi pengaruh cekaman stres pada beberapa spesies tanaman dan teknik budidaya pada tebu ini merupakan informasi dasar bertujuan untuk mengetahui serta mengkasji proses penting dalam salinitas sebagai stimultan kondisi garam tinggi, sehingga dapat dijadikan evaluasi dampak morfologi dan fisiologi pada tebu. Studi ini diharapkan dapat memberikan informasi bagi kemajuan riset peningkatan produksi tebu terhadap cekaman garam. Sugarcane (Saccharum officinarum) is a raw material for producing sugar used for consumption, industry and as a commodity that can achieve food security in Indonesia. National demand for sugar has increased, but is not matched by an increase in national sugar production. In order to maintain and also increase production, a strategy is needed to optimize suboptimal land conditions which are influenced by abiotic streses, one of which is high salt content which is commonly known as salinity. The damaging effect of salinity is to reduce growth and optimize its physiology, resulting in stres on plants. In these conditions salinity has an impact on growth and development and is responsible for reducing the potential for plant production. Sugarcane production depends on the length and diameter or dimensions of the body. Salinity can cause losses due to dimensional changes. Salinity causes a decrease in water potential and increases osmotic pressure in the soil so that it can slow down plants to absorb water from, consequently will affect morphological and physiological as well as biochemical. This study of the effect of stres stres on several plant species and cultivation techniques on sugarcane is basic information aimed at identifying and assessing important processes in salinity as a stimulant for high salt conditions, so that it can be used as an evaluation of the morphological and physiological impacts on sugarcane. This study is expected to provide information for the progress of research on increasing sugarcane production against salt stres.
Pengaruh Pencahayan Warna Biru Terhadap Konsumsi Pakan, Bobot Badan dan Konversi Pakan Ayam Broiler: The Effect of the Use of Blue Light on Feed Consumption, Body Weight and Feed Conversion of Broiler Chickens Diah Reni Asih; Rohmatul Anwar
Open Science and Technology Vol. 2 No. 1 (2022): Open Science and Technology
Publisher : Research and Social Study Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33292/ost.vol2no1.2022.59

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh penggunaan cahaya lampu warna biru terhadap konsumsi pakan, bobot badan, dan konversi pakan ayam broiler. Materi yang dipakai dalam penelitian ini adalah 2.700 ekor ayam broiler, kandang ayam sistem terbuka (opened house) dengan konstruksi double deck, lampu Light Emitting diode (LED) 5 watt dengan intesitas cahaya 3 lux, peralatan kandang, vitamin dan desinfektan. Data dianalisis dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan tiga kali ulangan, masing-masing ulangan diisi dengan 300 ekor ayam broiler. Variabel yang diukur adalah konsumsi pakan, bobot badan, dan konversi pakan, dengan tiga perlakuan yaitu pencahayaan lampu putih (B0), lampu biru 12 jam (B1) dan lampu biru 24 jam (B2). Data yang berbeda nyata akan di Uji lanjut menggunakan Duncan Multiple Range Test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat konsumsi pakan pada pencahayaan normal  rata – rata yaitu 3239,67 g, sedangkan pada pencahayaan biru selama 12 jam dan selama 24 jam sebesar  3252,67 g dan 3395,67 g, untuk pertambahan bobot badan  rata-rata yaitu 2007,6 g pada pencahayaan normal  dan pada  pencahayaan biru selama 12 jam dan selama 24 jam  yaitu  2109,67 g dan 2231,2 g. Nilai FCR pada pencahayaan normal menunjukkan rata-rata sebesar 1,614 dan untuk pencahayaan biru selama 12 jam dan selama 24 jam yaitu 1,542 dan  1,522. Kesimpulan dari penelitian ini pemberian cahaya biru 24 jam dapat meningkatkan konsumsi pakan, pertambahan bobot badan dan konversi pakan sehingga efisiensi penggunaan pakan akan terpenuhi. The aim of this study was to determine the effect of the use of blue light on feed consumption, body weight, and feed conversion of broiler chickens. The materials used in this study were 2,700 broiler chickens, an open system chicken coop with double deck construction, 5 watt Light Emitting diode (LED) lamps with a light intensity of 3 Lux, cage equipment, vitamins and disinfectants. Method was used in this experiment was Completely Randomize Design with 3 treatment and 3 replication, if there were significant influence would tested by Duncan’s Multiple Range Test Method. Treatment in this experiment used white light (B0), 12 hour blue light (B1) and 24 hour blue light (B2). The results showed that the level of feed consumption in normal lighting on average was 3239.67 g, while in blue lighting for 12 hours and for 24 hours it was 3252.67 g and 3395.67 g, for the average body weight gain was 2007.6 g under normal lighting and in blue lighting for 12 hours and for 24 hours, namely 2109.67 g and 2231.2 g. The FCR value in normal lighting shows an average of 1.614 and for blue lighting for 12 hours and for 24 hours, it is 1.542 and 1.522. The conclusion of this study is that 24 hours of blue light can increase feed consumption, body weight gain and feed conversion, so that the efficiency of feed use will be fulfilled.
Cracking of Palm Oil Methyl Esters on Modified Natural Zeolite Catalysts: Perengkahan Metil Ester Minyak Sawit Pada Katalis Zeolit Alam Termodifikasi Totok Eka Suharto
Open Science and Technology Vol. 2 No. 1 (2022): Open Science and Technology
Publisher : Research and Social Study Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33292/ost.vol2no1.2022.60

Abstract

Perengkahan katalitik metil ester minyak sawit (POME) menjadi hidrokarbon cair telah dilakukan dengan dua katalis berbasis zeolit alam bifungsional. Metil ester diproduksi dengan transesterifikasi CPO dengan metanol/KOH dalam kondisi yang menguntungkan. Eksperimen katalitik dilakukan dalam mikroreaktor batch yang dilengkapi dengan alat pemanas dan destilasi. Campuran metil ester dan bubuk katalis dipanaskan secara bertahap hingga 673 K selama 2 jam dan diikuti dengan distilasi pada kondisi yang sama selama 2 jam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa katalis zeolit alam termodifikasi merupakan katalis aktif dalam perengkahan POME menjadi hidrokarbon. Catalytic cracking of palm oil methyl ester (POME) to liquid hydrocarbons has been conducted by two bifunctional natural zeolite based catalysts. Methyl esters were produced by transesterification of CPO by methanol/KOH in a favorable condition. The catalytic experiments were conducted in a batch microreactor equipped by heating and distillation apparatus. A mixture batch of methyl ester and catalyst powder was heated gradually up to 673 K for 2 h and followed by distillation at the same condition for 2 h. The result showed that modified natural zeolite catalysts were active catalysts in the cracking of POME to hydrocarbons.
Modifikasi Sistem Hidroponik Rakit Apung pada Tanaman Sawi Hijau (Brassica juncea L.): Modification of Floating Raft Hydroponic System on Mustard Greens (Brassica juncea L.) Puspitahati; Lestari Sumaja Putri; Rahmad Hari Purnomo
Open Science and Technology Vol. 2 No. 1 (2022): Open Science and Technology
Publisher : Research and Social Study Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33292/ost.vol2no1.2022.63

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk memodifikasi sistem hidroponik rakit apung menggunakan pipa Deep Film Techinique (DFT) untuk menghasilkan produksi tanaman yang optimal dan perawatan yang lebih mudah. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode rancangan dan observasi untuk memodifikasi hidroponik rakit apung menggunakan pipa DFT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tanaman dengan rata-rata batang tertinggi terdapat pada L5 (talang 5) yaitu 3,5 cm, jumlah daun rata-rata paling banyak terdapat pada L2 (talang 2) dan L4 (talang 4) yaitu 11 helai, akar rata-rata paling panjang terdapat pada L1 (talang 1)  yaitu 47,6 cm, berat segar dengan rata-rata tertinggi terdapat  pada L2 (talang 2) yaitu 64,4 g. Hidroponik rakit apung dengan pipa DFT ini dapat digunakan dengan baik, namun sebaiknya penambahan pompa air disarankan supaya perakaran tanaman dapat menyerap oksigen secara merata sehingga pertumbuhan tanaman dapat seragam. The research aims to modify the hydroponic design of the floating raft system using Deep Film Techinique (DFT) pipes so as to produce optimal plant production and easier maintenance. The research method used were design and observation method to modify floating raft hydroponics using DFT pipes. The results showed that the plant with the highest average stem were found at L5 which was 3.5 cm, the average number of leaves were mostly found at L2 and L4 which were 11 leaves, the longest average root were found at L1 which were 47.6 cm , fresh weight with the highest average were found at L2, which were 64.4 g. Hydroponic floating rafts with DFT pipes can be used properly, but the addition of water pumps is recommended so that plant rooting can absorb oxygen evenly so that plant growth can be uniform.
Pengaruh Unsur Hara Mikro Dan Genotipe Ubi Kayu Terhadap Morfologi Dan Produksi Pati: The Effect of Micronutrients and Cassava Genotype on Morphology and Starch Production Shinta Anisya; Agus Karyanto; Setyo Dwi Utomo; Kukuh Setiawan; Paul Benyamin Timotiwu; Wawan Abdullah Setiawan; Ria Putri; Ali Rahmat
Open Science and Technology Vol. 2 No. 1 (2022): Open Science and Technology
Publisher : Research and Social Study Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33292/ost.vol2no1.2022.64

Abstract

Lampung sebagai daerah potensial penghasil ubi kayu, pada tahun 2015 turut mencapai produktivitas  264,45 Kuintal/ Ha. Permintaan ubi kayu yang cukup tinggi berpengaruh terhadap industri tapioka. Metabolisme ubi kayu dipengaruhi oleh unsur hara mikro, sehingga berdampak pada pertumbuhan vegetatif dan juga generatif. Lokasi penelitian yang dipilih adalah Desa Tanjung Bintang, Lampung Selatan yang memiliki lahan relatif kering. Pelaksanaan penelitian pada Bulan Juli hingga November 2017. Perlakuan penelitian berupa perbedaan genotipe ubi kayu yaitu UJ3 dan UJ5 yang dipupuk menggunakan Urea, TSP dan KCl serta penambahan pupuk mikro berupa Fe, Mn, Cu, Zn, Co, B dan Mo. Penelitian dilakukan dengan rancangan acak kelompok (RAK) yang menggunakan 2 faktor perlakuan yaitu genotipe dan pupuk mikro dengan dosis 40Kg/Ha. Parameter pertumbuhan yang diamati pada 7 dan 10 BST berupa tinggi tanaman dan jumlah daun sedangkan komponen hasil meliputi bobot umbi, diameter umbi, bobot brangkasan dan kadar pati. Penggunaan genotipe yang berbeda pada tanaman ubi kayu berpengaruh nyata terhadap kadar pati dan bobot umbi. Interaksi antara pemberian pupuk mikro dan penggunaan genotipe berbeda berpengaruh nyata terhadap bobot brangkasan, ukuran diameter umbi, jumlah umbi, jumlah daun dan tinggi tanaman. Lampung as one potencial cassava-producing, in 2015 also achieved a productivity of 264.45 Quintal/Ha. The high demand for cassava affects the tapioca industry. Cassava metabolism is influenced by micro nutrients, so that it has an impact on vegetative and generative growth. The research location chosen was Tanjung Bintang Village, South Lampung which has relatively dry land. The research was start at July to November 2017. The research treatment was in the form of different genotypes of cassava, namely UJ3 and UJ5 which were fertilized using Urea, TSP and KCl as well as the addition of micro fertilizers in the form of Fe, Mn, Cu, Zn, Co, B and Mo. The experimental used a randomized block design (RBD) with 2 factors, namely genotype and micro fertilizer with a dose of 40Kg/Ha. Growth parameters observed at 7 and 10 BST were plant height and number of leaves, while yield components included tuber weight, tuber diameter, stover weight and starch content. The use of different genotypes in cassava had a significant effect on starch content and tuber weight. The interaction between the application of microfertilizers and the use of different genotypes significantly affected the weight of the stover, tuber diameter, number of tubers, number of leaves and plant height.
Producing Soursop Chips Using Vacuum Frying Fryer with Modification of Temperature and Pressure Sandi Asmara; Sapto Kuncoro; Warji; Panga Argovani
Open Science and Technology Vol. 3 No. 1 (2023): Open Science and Technology
Publisher : Research and Social Study Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33292/ost.vol3no1.2023.80

Abstract

Sirsak merupakan buah yang cukup bernilai ekonomis, namun merupakan buah yang mudah busuk dan mudah rusak sehingga dapat mengakibatkan turunnya nilai jual buah sirsak. Karena buah sirsak mudah rusak, pengelolaan pascapanen yang buruk dapat mengakibatkan kehilangan hasil yang signifikan. Buah sirsak yang matang memiliki umur simpan hanya 2-3 hari. Karena umur simpan buah sirsak relatif terbatas, diperlukan diversifikasi produk dari buah sirsak, seperti mengolaj sirsak menjadi keripik. Pada umumnya penggorengan standar tidak bisa digunakan untuk membuat keripik sirsak. Namun, seiring dengan peningkatan teknologi, penggorengan vakum memungkinkan produksi keripik sirsak. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap faktorial dengan dua variabel yaitu suhu penggorengan faktor I (75, 80, dan 85 °C) dan tekanan penggorengan faktor II (-65, -68, dan -71 cmHg). Data yang diperoleh dianalisis, dilanjutkan dengan uji organoleptik dan pembobotan parameter. Parameter yang dianalisa adalah kadar air, susut bobot, lama waktu penggorengan, sedangkan untuk uji organoleptik dilakukan terhadap warna, rasa, kerenyahan dan aroma. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh suhu dan tekanan penggorengan vakum terhadap mutu keripik sirsak berpengaruh sangat nyata terhadap kadar air, susut bobot, lama waktu penggorengan, dan uji organoleptik terhadap warna, kerenyahan, rasa dan aroma. Nilai Kadar air berkisar 4,33 – 7,44% susut bobot berkisar antara 69,33 – 75,16% dan lama waktu penggorengan berkisar antara 39 – 49 menit. Soursop is a fruit that is quite economically valuable, but soursop is included in perishable fruit, where the fruit is easily damaged which can lead to a decrease in its selling value of soursop fruit. The perishable nature of soursop fruit can result in high yield losses if not properly handled post-harvest. Ripe soursop fruit can only last for 2-3 days. The short shelf life of soursop causes the need for product diversification from soursop fruit. Generally, soursop chips cannot be made using conventional frying. However, as technology advances using vacuum frying, processing soursop into chips makes it possible. The study used a factorial completely randomized design consisting of two factors, namely factor I frying temperature consisting of 75, 80, and 85 and factor II frying pressure consisting of 65, 68, and -71 cmHg. The data obtained were analyzed, followed by organoleptic tests and parameter weighting. Parameters analyzed were moisture content, weight loss, and length of frying time, while organoleptic tests were carried out on color, taste, crispness, and aroma. frying time, and organoleptic test for color, crispness, taste, and aroma. The water content value ranged from 4.33 to 7.44%, the weight loss ranged from 69.33 to 75.16%, and the frying time ranged from 39 to 49 minutes.
The Effect of using a mixture of maggot (Hermetia illucens) and wolffia (Wolffia arrhiza) flour on the growth of tilapia (Oreochromis niloticus) Budi Prasetyo; Anisa Risqi Romadhona
Open Science and Technology Vol. 3 No. 1 (2023): Open Science and Technology
Publisher : Research and Social Study Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33292/ost.vol3no1.2023.100

Abstract

Tilapia is one of the most popular freshwater fish commodities, owing to its thick meat texture and delicious taste. Rations procurement becomes one of the problematic things in tilapia farming business, because the rations price is continuously increase due to the increasing price of fish meal as the main source of protein. Maggot and wolffia are natural ingredients that can be used as an alternative to fish meal because both contain high protein. This study was conducted in January 2021 for 30 days in Batu Raja Village, North Sungkai Subdistrict, North Lampung. This study employed complete randomized design with 4 treatments and 4 replications. The observed population were 160 tilapia with observation parameters consisted of absolute weight growth, specific growth rate (SGR), absolute length growth, feed conversion value (FCR), water temperature, and water pH. Data were analyzed using ANOVA test, followed by LSD test. The best results were achieved by P3 treatment (70% maggot flour and 30% wolffia flour), which has generated the average absolute weight growth of 8.75 gr, SGR value of 29.25%, average absolute length growth of 4.1 cm, and FCR value of 3.6. Water quality parameters showed the average temperature of 28oC and pH of 6.77. Nila merupakan salah satu komoditas ikan air tawar yang banyak digemari oleh masyarakat, dikarenakan ikan ini memiliki tekstur daging yang tebal serta rasa yang lezat. Dalam usaha budidaya ikan nila, pakan merupakan salah satu hal yang kerap menjadi permasalahan, dikarenakan harga pakan yang terus mengalami peningkatan yang disebabkan oleh terus meningkatnya harga tepung ikan sebagai sumber protein utama. Belatung dan wolffia merupakan salah satu bahan alam yang dapat dijadikan alternatif pengganti tepung ikan karena keduanya memiliki kandungan protein cukup tinggi. Penelitian ini dilaksanakan pada Januari 2021 selama 30 hari di Desa Batu Raja, Kecamatan Sungkai Utara, Kabupaten Lampung Utara. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap dengan 4 perlakuan dan 4 pengulangan. Populasi dalam penelitian ini berupa 160 ekor ikan nila dengan parameter pengamatan meliputi pertumbuhan bobot mutlak, laju pertumbuhan spesifik (SGR), panjang mutlak, nilai konversi pakan (FCR), suhu air, dan pH air. Data dianalisis dengan uji ANOVA, dilanjutkan dengan uji BNT. Hasil penelitian menyatakan bahwa perlakukan P3 (70% tepung belatung dan 30% tepung wolffia) memberikan hasil terbaik, yaitu rerata pertumbuhan bobot mutlak 8,75 gr, nilai SGR 29,25%, rerata pertumbuhan panjang mutlak 4,1 cm, dan nilai FCR 3,6. Parameter kualitas air menunjukkan rerata suhu 28 oC dan pH 6,77.
Effectiveness of ethanol extract of rambai fruit peel (Baccaurea motleyana Mull. Arg.) on the hematological profile of diabetic mice Ria Ceriana; Savira Meutia; Annisa Ammalia Kiti; Lidyawati Lidyawati
Open Science and Technology Vol. 3 No. 2 (2023): Open Science and Technology
Publisher : Research and Social Study Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33292/ost.vol3no2.2023.103

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh ekstrak etanol kulit buah rambai (Baccaurea motleyana Mull. Arg.) terhadap profil hematologi mencit jantan (Mus musculus) guna mengetahui dosis yang efektif dalam meningkatkan profil hematologi mencit jantan, serta untuk mengetahui toksisitas ekstrak etanol kulit buah rambai. Penelitian ini menerapkan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari enam perlakuan, yaitu mencit diabetes yang diberi akuades (kontrol negatif) (P1), mencit diabetes yang diberi obat glibenklamid (kontrol positif) (P2), serta mencit diabetes yang diberi ekstrak etanol kulit buah rambai pada dosis 200 mg/kg berat buah (bb) (P3), 400 mg/kg bb (P4), 800 mg/kg bb (P5), dan 1.600 mg/kg bb (P6). Terdapat empat replikasi untuk masing-masing perlakuan. Data yang diperoleh dianalisis secara statistik menggunakan ANOVA dan diuji lanjut menggunakan uji Duncan (DMRT) pada tingkat kepercayaan 95%. Hasil studi ini menunjukkan bahwa ekstrak etanol kulit buah rambai berpengaruh nyata terhadap kadar hemoglobin, jumlah eritrosit, dan jumlah leukosit mencit jantan. Dosis terbaik untuk meningkatkan kadar hemoglobin adalah 400 mg/kg bb. Dosis terbaik untuk meningkatkan jumlah eritrosit adalah 1600 mg/kg bb. Semua dosis perlakuan ekstrak mampu meningkatkan jumlah leukosit. This study aims to determine the effect of ethanol extract of rambai fruit peel (Baccaurea motleyana Mull. Arg.) on the hematological profile of male mice (Mus musculus), to determine the effective dose in increasing their hematological profile, and to determine the toxicity of the ethanol extract of rambai fruit peel. This study applied completely randomized design (CRD) consisting of six treatments: diabetic mice treated with distilled water (negative control) (P1), diabetic mice treated with glibenclamide drug (positive control) (P2), and diabetic mice treated with ethanol extract of rambai fruit peel at a dose of 200 mg/kg fruit weight (fw) (P3), 400 mg/kg fw (P4), 800 mg/kg fw (P4), and 1,600 mg/kg fw (P6). There were four replications for each treatment. The data obtained were statistically analyzed using ANOVA and further tested using DMRT at a 95% confidence level. The results show that the ethanol extract of rambai fruit peel significantly affected the hemoglobin levels, the number of erythrocytes, and the number of leukocytes of the mice. The best dose to increase the hemoglobin levels was 400 mg/kg fw. The best dose to increase the number of erythrocytes was 1600 mg/kg fw. All extract doses was able to increase the number of leucocytes.