cover
Contact Name
Mohammad Syahidul Haq
Contact Email
mohammadhaq@unesa.ac.id
Phone
+6285649799995
Journal Mail Official
jurnalpendidikan@unesa.ac.id
Editorial Address
Address: Fakultas Ilmu Pendidikan Gedung O-1 Lantai 1 Jalan Lidah Wetan Surabaya Postal Code 60213 Phone 031-7532160 Fax. 031-7532112 E-mail: jurnalpendidikan@unesa.ac.id
Location
Kota surabaya,
Jawa timur
INDONESIA
JP (Jurnal Pendidikan) : Teori dan Praktik
ISSN : -     EISSN : 25276891     DOI : https://doi.org/10.26740
Core Subject : Education, Social,
JP (Jurnal Pendidikan) : Teori dan Praktik e-ISSN : 2527-6891 is a scientific journal that contains and disseminates research results, in-depth study, and innovative ideas in the field of educational science. The innovation of teachers and lecturers in the development of the education sector can contribute positively to schools and educational institutions. Jurnal Pendidikan (Teori dan Praktik) published by Faculty of Education Universitas Negeri Surabaya in collaboration with Indonesia Educationist ist Association (IEA) periodically (1 year 2 times published) with the number of 10 articles each time published (20 articles per year) Jurnal Pendidikan (Teori dan Praktik) is a scientific journal that contains and disseminate the results of research, in-depth study, and the ideas orinnovative work in the field of science education. The innovative work of the teachers and lecturers of the development of the education sector which is able to make a positive contribution to the schools and educational institutions the focus of this journal. Character Education Education Issues and Policy Special Need Education Educational Technology and Curriculum Educational Management and Leadership Guidance and Counseling Multicultural Education Early-Childhood Education Elementary Education Non-Formal Education Educational Psychology Teaching and Learning Education Assessment and Evaluatio
Articles 190 Documents
Implementasi Permendikbud No. 111 Tahun 2014 dan Implikasinya terhadap Kompetensi dan Uraian Tugas Guru Bimbingan Konseling Riskiyah Riskiyah
Jurnal Pendidikan (Teori dan Praktik) Vol 2 No 1 (2017): Volume 2, Nomor 1, April 2017
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (459.123 KB) | DOI: 10.26740/jp.v2n1.p44-55

Abstract

AbstrakArtikel ini berisi ulasan mengenai seperangkat tugas guru BK dalam implementasi program bimbingan dan konseling berdasarkan Permen Dikbud No 111 Tahun 2014, untuk melakukan tugas-tugas tersebut ada seperangkat kompetensi yang harus dimiliki oleh guru BK. Ulasan tugas dan syarat kompetensi berikut merupakan hasil dari pengkajian literatur tentang program bimbingan dan konseling komprehensif. Disajikan pula sistematika dalam mengimplementasikan keempat komponen program beserta konten dan strategi layanan yang telah digunakan selama dua tahun di SMA Negeri 2 Sumenep. Gagasan ini dapat menjadi alternatif model dalam mengembangkan program BK seperti yang diamanatkan dalam Permen Dikbud No 111 Tahun 2014. AbstractThis article describes about a set of school counselor duty regard to implementation of school counseling program according to Permen Dikbud No 111 Tahun 2014, in order to conduct the duties there is a set of competencies which is every counselor should have. The following job description and competencies is yield of many literature review about comprehensive school counseling program. Additionally there is an example of how to implement the four component of counseling program with some content and techniques that have been applied since last two years ago in SMA Negeri 2 Sumenep, this concept can be an alternate model in order to develop school counseling program according to Permen Dikbud No 111 Tahun 2014. 
Pengembangan Ketrampilan Berpikir Tingkat Tinggi dengan Menggunakan Strategi Metakognitif Model Pembelajaran Problem Based Learning Sucipto Sucipto
Jurnal Pendidikan (Teori dan Praktik) Vol 2 No 1 (2017): Volume 2, Nomor 1, April 2017
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (545.345 KB) | DOI: 10.26740/jp.v2n1.p77-85

Abstract

AbstrakSecara umum capaian ketrampilan berpikir tingkat tinggi peserta didik masih rendah dibanding negara lain. Untuk mengembangkan keterampilan berpikir  tingkat  tinggi, pendidik dituntut untuk menciptakan suasana belajar yang  mendukung  dan  menggunakan   strategi pembelajaran. Upaya meningkatkan ketrampilan berpikir peserta didik dapat dilakukan dengan meningkatkan ketrampilan metakognisinya. Ada berbagai jenis strategi metakognitif yang dapat dipilih pendidik, satu diantaranya menggunakan strategi pemecahan masalah (problem solving). Dalam proses pemecahan masalah, individu menggunakan kedua kemampuan kognitif dan keterampilan praktis, yang meliputi kegiatan metakognitif seperti analisis, sintesis dan evaluasi. Pembelajaran  berbasis masalah merupakan pendekatan pembelajaran yang digunakan untuk merangsang berpikir tingkat tinggi siswa dalam situasi yang berorientasi pada masalah yang nyata, termasuk di dalamnya belajar bagaimana belajar. AbstractIn general, higher order thinking skills achievements of learners is still low compared to other countries. To develop higher order thinking skills, educators are required to create a learning atmosphere that supports and use learning strategies. Efforts to improve thinking skills that learners can do to improve metacognitive skills. There are different types of metacognitive strategies that can be selected educators, one of which uses problem solving strategies. In the process of solving problems, individuals using both cognitive abilities and practical skills, which include metacognitive activities such as analysis, synthesis and evaluation. Problem-based learning is an instructional approach used to stimulate students' higher order thinking in situations oriented real problems, including learning how to learn.
Metakognitif pada Proses Belajar Anak dalam Kajian Neurosains Ruqoyyah Fitri
Jurnal Pendidikan (Teori dan Praktik) Vol 2 No 1 (2017): Volume 2, Nomor 1, April 2017
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (502.551 KB) | DOI: 10.26740/jp.v2n1.p56-64

Abstract

AbstrakKajian ini bertujuan menguraikan perkembangan metakognitif pada anak usia dini yang dikembangkan melalui bermain dan dikaitkan dengan teori neurosains agar dapat dipahami bagaimana anak belajar sesuai dengan cara kerja otak. Pada hakikatnya bermain anak adalah proses belajarnya. Belajar yang dimaksud di sini adalah aktifitas bermain yang diarahkan untuk menuntaskan tugas perkembangan anak usia dini.dalam hal ini adalah perkembangan kognitif. Pada umumnya kemampuan kognitif individu berkembang secara bertahap. Perkembangan kognitif sangat erat kaitannya dengan kemampuan berpikir. Keterampilan berpikir tersebut perlu dilatih dan terus ditingkatkan agar anak bisa menggunakan proses berpikirnya untuk menyelesaikan masalah belajarnya. Meningkatkan proses berpikir pada dasarnya adalah mengembangkan metakognitif. Proses metakognitif anak dilatihkan melalui kegiatan bermain mulai dari yang sederhana sampai ke yang lebih rumit. Keterampilan metakognitif berkaitan erat denganneurosains yang membahas tentang kinerja otak. Terjadinya proses berpikir tingkat tinggi yang merupakan keterampilan metakognitif seseorang adalah tugas dari bagian depan otak yang disebut dengan lobus prefrontal. Belahan otak bagian depan ini dikenal sebagai pusat kontrol eksekutif atau pusat terjadinya berpikir tingkat tinggi. Juga tempat upaya pemecahan masalah, regulasi demensi emosi, penentu watak dan karakter serta kepribadian seseorang. Dalam hal ini guru dan orang tua harus memperhatikan beberapa masa peka anak yang mendukung proses metakognitif sebagai pedoman pengelolaan pembelajaran di kelas diantaranya; (1) kontrol emosi, dengan menciptkan suasana emosi senang, (2) kontrol kognitif, dengan memilih metode yang mendukung kinerja otak, dan (3) kontrol motorik,  dengan melibatkan gerak fisik dalam proses pembelajaran. AbstractThe aim of this study outlines the metacognitive development in early childhood developed through play and is associated with the theory of neuroscience in order to understand how children learn according to how the brain works. In essence, a child's play is learning. Learn what is meant here is the play activities that are directed to complete the task of early childhood development. in this case is of cognitive development. In general, the individual's cognitive abilities develop gradually. Cognitive development is closely associated with the ability to think. The thinking skills need to be trained and continue to be improved so that children can use their thinking process to solve the problem of learning. Improving the thinking is essentially developing metacognitive. Metacognitive processes trained children through play activities ranging from simple to more complex. Metacognitive skills closely related to neuroscience that discusses the performance of the brain. The occurrence of high-level thought processes which constitute metacognitive skills a person is the job of the front part of the brain called the prefrontal lobe. These parts of the forebrain known as the executive control center or the center of the high-level thinking. Also the problem-solving effort, emotion regulation demensi, decisive character and the character and personality of a person. In this case the teachers and parents should pay attention to some sensitive period of child support metacognitive process as classroom management guidelines including; (1) control of emotions, happy emotions by creating an atmosphere, (2) cognitive control, by choosing a method that supports brain performance, and (3) motor control, involving the physical movement in the learning process.
Peran Guru dalam Implementasi Kurikulum 2013 Pendidikan Khusus pada SLB di Sidoarjo Febrita Ardianingsih; Siti Mahmudah; Edy Rianto
Jurnal Pendidikan (Teori dan Praktik) Vol 2 No 1 (2017): Volume 2, Nomor 1, April 2017
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (383.831 KB) | DOI: 10.26740/jp.v2n1.p21-30

Abstract

AbstrakGuru adalah pelaksana langsung dari kurikulum di suatu kelas. Pencapaian implementasi kurikulum yang baik sangat bergantung pada faktor kemampuan yang dimiliki oleh seorang guru. Oleh karena itu, dilakukan penelitian tentang œPeran Guru dalam Implementasi Kurikulum 2013 Pendidikan Khusus pada Sekolah Luar Biasa di Sidoarjo. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Keabsahan data dilakukan secara triangulasi. Teknik analisis data bersifat induktif. Hasil penelitian ini adalah: (1) Implementasi Kurikulum 2013 Pendidikan Khusus pada Sekolah Luar Biasa di Sidoarjo dilaksanakan secara bertahap, dimulai sejak tahun ajaran 2015/2016 pada kelas 1 dan 4 dan pada tahun ajaran 2016/2017 ditambah kelas 2 dan kelas 5. Implementasi pembelajaran di kelas menggunakan perpaduan antara Kurikulum 2013 Pendidikan khusus dan Kurikulum KTSP; (2) Sebagian guru Sekolah Luar Biasa di Sidoarjo sudah menjalankan perannya sesuai kurikulum 2013 Pendidikan Khusus dengan beberapa adaptasi dari kurikulum KTSP, mulai perencanaan pembelajaran seperti program tahunan, program semester, rincian minggu efektif, silabus, dan Rencana Pembelajaran (RPP), melaksanakan pembelajaran dengan pendekatan saintifik, dan evaluasi yang meliputi aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan; dan (3) Kendala yang dihadapi dalam Implementasi Kurikulum 2013 Pendidikan Khusus pada Sekolah Luar Biasa di Sidoarjo, antara lain: kurang lengkapnya ketersedian buku guru dan buku siswa, prasarana juga masih banyak yang perlu dibenahi, kurang lengkapnya alat peraga pendidikan, kurangnya pemahaman guru tentang penyusunan perangkat pembelajaran berdasarkan  kurikulum 2013. AbstractTeacher is an implementator of Curriculum in a class. Good achievement of curriculums implementation depends on the teachers capability. Therefore, this research performed œThe Role of Special Teachers in Implementation of Kurikulum 2013 Pendidikan Khusus at Special School in Sidoarjo. The research was qualitative descriptive study. The Techniques of collecting data were observation, interview and documentation. The data validity use triangulation. Data analysis was inductive. Results are: (1) Kurikulum 2013 Pendidikan Khusus at special school in Sidoarjo is implemented gradually, starting from the academic year of 2015/2016 on Grades 1 and 4 and at academic year 2016/2017 was added Grades 2 and 5. Implementation of the curriculum in the classroom at special school is an assimilation between Kurikulum 2013 Pendidikan Khusus and Kurikulum KTSP; (2) Some special teachers in Sidoarjo are already running their role corresponding to Kurikulum 2013 Pendidikan Khusus with some adaptations from Kurikulum KTSP, including Planning Learning as Annual Program, Semester Program, effective weeks list, syllabus, and Lesson Plan (RPP), implementing learning with scientific approach, and Evaluation which covers Attitude, knowledge, and skills aspects; And (3) The obstacle in implementation of Kurikulum 2013 Pendidikan Khusus at Special School in Sidoarjo, including: the lack of Teacher's books and students books, infrastructure, learning tools, and teachers understanding on learning tools based on Kurikulum 2013 Pendidikan Khusus.Keywords: The Role of Special Teachers, Kurikulum 2013 Pendidikan Khusus, Special School
Tindakan Kekerasan Guru Terhadap Siswa dalam Interaksi Belajar Mengajar (Studi Kasus di SMAN Surabaya) Tamsil Muis
Jurnal Pendidikan (Teori dan Praktik) Vol 2 No 1 (2017): Volume 2, Nomor 1, April 2017
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (221.872 KB) | DOI: 10.26740/jp.v2n1.p86-90

Abstract

AbstrakPenelitian ini dilakukan untuk menghasilkan sebuah penjelasan teoritis tentang proses dan penyebab terjadinya tindakan kekerasan dengan menekankan pada dinamika interaksi belajar mengajar antara pelaku (guru) dan korban (siswa). Dengan menggunakan metode penelitian kualitatif dalam bentuk studi kasus, proses penelitian diawali dengan menggali informasi dari pejabat Diknas kota Surabaya (Pengawas Sekolah), penentuan sekolah terjadinya kekerasan di sekolah menurut rekomendasi Waslah kota Surabaya, penentuan guru-guru yang pernah melakukan kekerasan melalui angket dari siswa, kemudian wawancara dan observasi terhadap guru-guru yang sering melakukan kekerasan dalam proses belajar mengajar. Hasil analisis data penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Diknas Surabaya belum memiliki suatu sistem monitoring/pemantauan tentang kekerasan dalam interaksi belajar mengajar (kibem) di sekolah; (2) Guru-guru yang melakukan kibem, lebih disebabkan oleh paradigma dan wawasan kependidikannya, bahwa untuk menegakkan disiplin harus dengan kekerasan; (3) Hasil penelitian menunjukkan bentuk kekerasan yang sering terjadi di sekolah adalah kekerasan verbal (mengucapkan kata-kata kasar dan menyinggung perasaan), psikologis (mengabaikan, mengancam), dan fisik (menjewer, menendang, mencubit); (4) Siswa yang menjadi korban kekerasan menganggapnya sebagai sesuatu yang memang harus terjadi dan cenderung pasrah, hanya sebagian kecil siswa (10,6%) yang mengakibatkan rasa dendam dalam diri mereka  AbstractThe purpose of this research is to get description about reason and happening process of violence in teaching learning process between teacher as subject and student as victim. Method of this research is qualitative research with case study design. Begin finding information from Departemen Pendididikan Nasional (Diknas) Surabaya, especially from the supervisor of school (usually called Pengawas Sekolah), this research corned in interview process with the teacher who known as a subject. The result of this research is (1) Diknas Surabaya havent monitoring system which concentrated in violence action in teaching learning process, (2) the cause of violence action is focused on paradigm and knowledge of the teacher that to built students discipline attitude is with violence action, (3) The kind of violence which happen in teaching learning process is verbal violence, physic violence, dan psychology violence, and (4) the victim of this violence action just can defensiveness and 10% getting resentment.
Pengembangan Modul Suhu dan Kalor Berbasis Project Based Learning untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Sains dan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa SMA/MA Izzatul Hasanah; Sarwanto Sarwanto; Mohammad Masykuri
Jurnal Pendidikan (Teori dan Praktik) Vol 3 No 1 (2018): Volume 3, Nomor 1, April 2018
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (74.706 KB) | DOI: 10.26740/jp.v3n1.p38-44

Abstract

Penelitian yang dilakukan bertujuan untuk mengetahui kelayakan modul fisika suhu dan kalor berbasis project based learning dan mengetahui efektivitas modul fisika suhu dan kalor berbasis project based learning. Penelitian ini termasuk penelitian dan pengembangan (Research and Development). Merupakan penelitian deskriptif dengan mengembangkan suatu produk berupa modul pembelajaran fisika pada materi suhu dan kalor berbasis project based learning. Langkah pengembangan menggunakan model ADDIE. Hasil penelitian menunjukkan bahwa modul fisika divalidasi oleh validator ahli dan peer reviewer. Berdasarkan hasil validasi oleh validator materi memberikan nilai 2,9 dengan kategori baik, validator media 3,6 berkategori sangat baik, validator pembelajaran 3,0 berkategori baik dan validator bahasa 3,8 berkategori sangat baik.  Dan hasil validasi peer reviewer memberikan nilai 2,9 dengan kategori baik. Hasil uji pakai user yaitu siswa kelas X MIA MA Al Islam Surakarta memberikan nilai 3,6 dengan kategori sangat baik.  Sehingga menunjukkan bahwa modul fisika berbasis project based learning pada materi suhu dan kalor layak digunakan dan modul fisika dapat meningkatkan keterampilan proses sains dan kemampuan berpikir kritis siswa secara efektif. Untuk penilaian aspek kognitif terbukti dari n-gain nilai hasil evaluasi yang telah dilakukan oleh siswa. Keterampilan proses sains indikator observasi mempunyai gain 0,5 dengan kategori sedang, interpretasi 0,4 berkategori rendah, merencanakan eksperimen 0,7 berkategori tinggi, prediksi 0,5 berkategori sedang, aplikasi 0,5 berkategori sedang, evaluasi 0,8 berkategori tinggi. Kemampuan berpikir kritis indikator mensintesis mempunyai gain 0,5 berkategori sedang, menganalisis 0,9 berkategori sangat tinggi, mengenal masalah 0,6 berkategori sedang, memecahkan masalah 0,6 berkategori sedang, menyimpulkan 0,5 berkategori sedang, mengevaluasi 0,8 berkategori tinggi. Untuk penilaian aspek keterampilan kelompok 1 dengan nilai 3,33 dengan kategori sangat berhasil, kelompok 2 dengan nilai 3,56 dengan kategori sangat berhasil, kelompok 3 dengan nilai 3,44 dengan kategori sangat berhasil. Untuk penilaian aspek sikap rata-rata keseluruhan siswa berskor 3,2 dengan kategori baik.AbstractResearch carried out aims to determine the feasibility of physics module temperature and heat-based project-based learning and examine the effectiveness of physics module temperature and heat-based project-based learning. This study included research and development (Research and Development). Is a descriptive study to develop a product in the form of physics learning module on material temperature and heat-based project-based learning. Step ADDIE development model. The results showed that the physics module validator validated by experts and peer reviewers. Based on the results of validation by the validator material provides good value to the category 2.9, 3.6 media validator excellent category, validator well categorized and learning 3.0 3.8 language validators very good category. And peer validation results give a value of 2.9 with either category. The test results that the user use the class X MIA MA Al Islam Surakarta give a value of 3.6 with a very good category. Thus indicating that the module is a physics-based project-based learning on the temperature and heat decent material used and the physical modules can enhance science process skills and critical thinking abilities of students effectively. For the assessment of cognitive aspects evident from a then-gain value of the evaluations that have been done by the students. Science process skills of observation indicator have a gain of 0.5 with a category, the interpretation of low category 0.4, 0.7 high category planned experiment, the prediction was 0.5 categories, medium category 0.5 application, evaluation 0.8 high categories. Critical thinking skills to synthesize indicators having moderate gain of 0.5 categories, analyzing the 0.9 categories is very high, recognize the problem category were 0.6, 0.6 category troubleshoot medium category were concluded 0.5, 0.8 evaluating high category, For the assessment of skills aspects of group 1 with a value of 3.33 with a very successful category, group 2 with a value of 3.56 with a very successful category, group 3 with a value of 3.44 with a very successful category. For the assessment aspect of the overall average attitude of students a value of 3.2 with either category.
Pengembangan Buku Suplemen Teks Negosiasi Bermuatan Kearifan Lokal Timor dengan Pendekatan Content Language Integrative Learning Maria Rosalinda Talan
Jurnal Pendidikan (Teori dan Praktik) Vol 3 No 1 (2018): Volume 3, Nomor 1, April 2018
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (279.225 KB) | DOI: 10.26740/jp.v3n1.p24-33

Abstract

Berdasarkan observasi awal pembelajaran Bahasa Indonesia menunjukkan hasil yang belum maksimal karena belum mengkonkretkan kehidupan sosial budaya peserta didik dalam kegiatan pembelajaran. Guru hanya menggunakan buku teks yang bersifat global sehingga kurang mewakili masalah yang nyata bagi peserta didik di Timor. Hal tersebut mengakibatkan peserta didik pasif dalam pembelajaran karena tidak ada kesesuaian kehidupan peserta didik dengan materi pelajaran yang terdapat dalam buku tersebut. Dengan demikian, perlu adanya pengembangan buku suplemen teks negosiasi bermuatan kearifan lokal Timor dengan pendekatan Content Language Integrative Learning (CLIL) untuk menutup kesenjangan antara apa yang terjadi dan apa yang diharapkan dalam pembelajaran Bahasa Indonesia di Timor. Tujuan penelitian ini yaitu mendeskripsikan proses pengembangan buku suplemen teks negosiasi bermuatan kearifan lokal Timor dengan pendekatan CLIL dan mendeskripsikan kualitas pengembangan buku suplemen teks negosiasi bermuatan kearifan lokal Timor dengan pendekatan CLIL. Proses pengembangan menggunakan model Four-D yang diadaptasi sesuai kebutuhan menjadi tahap pendefinisisan (define), perancangan (design), dan pengembangan (development). Hasil penelitian dan pengembangan ini menunjukkan kualitas buku suplemen pada aspek kevalidan berkategori sangat layak, aspek kepraktisan buku suplemen berkategori sangat praktis, dan aspek keefektifan buku suplemen berkategori sangat efektif. Dengan demikian, buku suplemen teks negosiasi yang bermuatan kearifan lokal Timor dengan pendekatan CLIL yang dikembangkan ini berkualitas sehingga dapat digunakan sebagai buku pendamping dalam pembelajaran Bahasa Indonesia bagi guru dan peserta didik di Timor.AbstractBased on preliminary observation Indonesian Language learning showed that the result has not been maximized because it has not concocted the social life of the learners in the learning activities. Teachers only use textbooks is global so that less representative of the real problems for learners in Timor. This results in passive learners in learning because there is no suitability of life of learners with the subject matter contained in the book. Thus, it is necessary to develop asupplementary book negotiation text containing local wisdom of Timor using Content Language Integrative Learning (CLIL) Approachapproach to close the gap between what is happening and what is expected in Indonesian language learning in Timor. The purpose of this study aims to describe 1) the development process of supplementary book negotiation text containing local wisdom of Timor using Content Language Integrative Learning Approach and 2) the quality of thesupplementary book negotiation text containing local wisdom using Content Language Integrative Learning Approach. The development process using Four-D model adapted as needed to define, design, and development. The results of this research and development show the quality of supplement book on the validity aspects categorize very feasible, practical aspects of book supplement categorized very practical, and the effectiveness aspects of book supplementcategorized very effective. Thus, supplementary book negotiation text containing local wisdom of Timor using Content Language Integrative Learning Approach developed are of high quality so that they can be used as a companion book for the Indonesian language learning of teachers and learners in Timor.
Model Bimbingan Kelompok PPPM Untuk Mengembangkan Pikiran Rasional Korban Bullying Siswa SMK Etnis Jawa Bakhrudin All Habsy
Jurnal Pendidikan (Teori dan Praktik) Vol 2 No 2 (2017): Volume 2, Nomor 2, September 2017
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (487.292 KB) | DOI: 10.26740/jp.v2n2.p91-99

Abstract

AbstrakPenelitian ini merupakan penerapan model bimbingan kelompok PPPM untuk mengembangkan pikiran rasional korban bullying siswa SMK etnis Jawa. Tujuan penelitian untuk menguji keefektivan model bimbingan kelompok PPPM untuk mengembangkan pikiran rasional korban bullying siswa SMK etnis Jawa. Rancangan penelitian adalah eksperimen dengan desain pretest and posttest control group. Keefektivan model bimbingan kelompok PPPM dapat dilihat dari hasil uji beda pikiran rasional korban bullying yang diberi model bimbingan kelompok PPPM dengan siswa yang diberi bimbingan kelompok non PPPM. Berdasarakan hasil analisi data siswa yang diberkan perlakuan bimbingan kelompok non PPPM memperoleh rata-rata nilai (mean) sebesar 2,8333, sedangkan siswa yang diberikan model bimbingan kelompok PPPM memperoleh rata-rata nilai (mean) sebesar 21,8333. Hasil  14thitung">  sebesar 8,037, karena harga 14thitung">  lebih besar dari harga 14ttabel">  yaitu: 8,037 > 2,228 pada α = 5% maka dapat disimpulkan model bimbingan kelompok PPPM efektif mengembangkan pikiran rasional korban bullying siswa SMK etnis Jawa.AbstractThis research is the application of PPPM group guidance model to develop rational minds of victims of bullying SMK students of Java ethnic. The objective of the study was to test the effectiveness of PPPM group guidance model to develop rational minds of victims of bullying of Javanese vocational high school students. This study, uses experimental design with pretest and posttest control group design. The effectiveness of PPPM group guidance model can be seen from the result of different test of the irrational mind of bullying victim who was given the model of PPPM group guidance with the students who ware given the guidance of non PPPM group. Students who were given non-PPPM group counseling treatment obtained an average of 2.8333, while the students who are given the model guidance group PPPM obtained the average value (mean) of 21.8333. From the analysis results obtained by 8,037, because the price is greater than the price is: 8,037> 2.228 at α = 5% it can be concluded that the model guidance group PPPM effectively develop rational minds of victims of bullying students of SMK ethnic Java.         
Peningkatan Nilai Peserta Didik Mata Pelajaran IPS Topik Bermain Layang-Layang Melalui Pembelajaran Konstektual Endang Suasaningdyah
Jurnal Pendidikan (Teori dan Praktik) Vol 2 No 2 (2017): Volume 2, Nomor 2, September 2017
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (401.896 KB) | DOI: 10.26740/jp.v2n2.p105-115

Abstract

Tujuan dalam penelitian ini yaitu  mengetahui cara melaksanakan  strategi dengan pendekatan konstektual untuk meningkatkan nilai peserta didik pada mata pelajaran IPS topik bermain layang-layang, apakah  dapat meningkatkan proses dan hasil pencapaian batas penguasaan kompetensi dasar, apakah dapat menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan dan menarik minat peserta didik.  Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas. Subyek penelitiannya adalah peserta didik  kelas VIII F  SMPN 33 Surabaya  yang berjumlah 38, dan obyek penelitiannya adalah nilai yang diperoleh setelah melakukan pembelajaran. Prosedur yang dilakukan terbagi dalam bentuk siklus I dan siklus II,  setiap siklus terdiri atas  perencanaan, tindakan pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Analisis yang digunakan analisis deskriptif kuantitatif. Hipotesis yang diajukan yaitu, pelaksanaan strategi  pembelajaran dengan pendekatan konstektual mata pelajaran IPS topik bermain layang-layang  dapat meningkatkan nilai peserta didik  dengan hasil pencapaian batas proses penguasaan kompetensi dasar serta menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan dan menarik minat peserta didik. Hasil analisis terhadap nilai peserta didik siklus I rata-rata  67,50.  Siklus II rata-rata 85,71. Nilai dalam 2 siklus sama-sama diatas KKM yang ditetapkan yaitu 65. Berdasarkan hasil penelitian ini, melalui pembelajaran konstektual dapat meningkatkan nilai peserta didik sehingga hipotesa dapat diterima. AbstractThe purpose of this research is to know how to implement strategy with constectual approach to increase student's score on IPS subject of kite play topics, whether to improve the process and achievement result of basic competence mastery limit, whether to create a fun learning atmosphere and attract participants Educate. This type of research is Classroom Action Research. The subjects of the study were students of class VIII F SMPN 33 Surabaya, amounting to 38, and the object of research is the value obtained after learning. The procedure is divided into cycle I and cycle II, each cycle consists of planning, action, observation and reflection. The analysis used quantitative descriptive analysis. Hypothesis proposed that is, implementation of learning strategy with approach of konstektual of IPS subjects kite play topics can increase the value of learners with the achievement of the boundary of the process of mastery of basic competence as well as create a fun learning atmosphere and attract learners. The results of the analysis of the value of students I cycle average 67.50. Cycle II averaged 85.71. Value in 2 cycles are above the established KKM that is 65. Based on the results of this study, through constektual learning can increase the value of learners so that hypotheses can be accepted.
Keterkaitan Metode dan Media Bervariasi dengan Minat Siswa dalam Pembelajaran Biologi Tingkat SMP Reisky Megawati Tammu
Jurnal Pendidikan (Teori dan Praktik) Vol 2 No 2 (2017): Volume 2, Nomor 2, September 2017
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (250.685 KB) | DOI: 10.26740/jp.v2n2.p134-142

Abstract

AbstrakBiologi merupakan salah satu bidang ilmu pengetahuan yang diajarkan pada siswa tingkat SMP melalui mata pelajaran IPA Terpadu. Sebagai bidang ilmu yang mempelajari tentang makhluk hidup dan lingkungan yang telah diciptakan secara teratur, sistematis, dan kompleks oleh Tuhan, biologi memiliki cakupan yang sangat luas dan kaya. Dalam pembelajaran biologi, metode dan media merupakan komponen penting yang dapat berpengaruh terhadap keberhasilan proses belajar mengajar serta minat siswa. Kajian ini bertujuan untuk menguraikan dan merangkum keterkaitan antara metode dan media bervariasi dengan minat siswa dalam pembelajaran biologi tingkat SMP berdasarkan studi literatur maupun hasil penelitian yang relevan. Hasil kajian menunjukkan bahwa penggunaan metode dan media bervariasi dapat memfasilitasi tercapainya tujuan pembelajaran biologi sesuai dengan karakteristik bidang ilmu & tahap perkembangan siswa SMP, menghasilkan pembelajaran biologi yang menarik sebagai salah satu syarat untuk menumbuhkan minat siswa, dapat meningkatkan minat dan prestasi belajar siswa dalam pembelajaran biologi. Penggunaan metode dan media bervariasi dalam pembelajaran biologi tingkat SMP dapat memfasilitasi siswa yang sedang berada pada tahap formal operational thought dan pemahaman romantik untuk mengembangkan kemampuan kognitif dan minatnya dalam mengeksplorasi kekayaan dan keutuhan dari biologi sebagai suatu ilmu pengetahuan. Penggunaan metode dan media yang variatif juga akan menghasilkan proses belajar yang menarik yang membantu siswa menemukan makna dari materi yang dipelajari sehingga semakin meningkatkan minat, pemahaman konsep, dan prestasi belajar mereka dalam pembelajaran biologi.                                               AbstractBiology is a science field which taught to student of junior high school level through Integrated Science subject. As a science field that studies about living things and environment which have been created regularly, systematically, and complexly by God, biology has a very wide and rich coverage. In learning biology, methods and media are important components that can influence the success of teaching and learning process, and student interest. This study aims to describe and summarize the interrelationships between methods and media varies with student interest in biologys learning of junior high school based on literature studies and relevant research results. The results of the study indicate that the use of varied methods and media can facilitate the achievement of biologys learning objectives in accordance with the characteristics of the science field and the stage of development of junior high school students, can create an interesting biological learning as one of the requirements to cultivate student interest, can increase student interest and their achievement in biology. The application of varied methods and media in the junior-level biology learning can facilitate students who are in the formal stage of operational thought and romantic understanding to develop their cognitive abilities and interests in exploring the richness and oneness of biology as a science. It will also produce an interesting learning process which can help students discover the meaning of the material learned so that it will increase their interest, concepts understanding, and learning achievements in biology.

Page 4 of 19 | Total Record : 190