Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

Pengembangan Ketrampilan Berpikir Tingkat Tinggi dengan Menggunakan Strategi Metakognitif Model Pembelajaran Problem Based Learning Sucipto Sucipto
Jurnal Pendidikan (Teori dan Praktik) Vol 2 No 1 (2017): Volume 2, Nomor 1, April 2017
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jp.v2n1.p77-85

Abstract

AbstrakSecara umum capaian ketrampilan berpikir tingkat tinggi peserta didik masih rendah dibanding negara lain. Untuk mengembangkan keterampilan berpikir  tingkat  tinggi, pendidik dituntut untuk menciptakan suasana belajar yang  mendukung  dan  menggunakan   strategi pembelajaran. Upaya meningkatkan ketrampilan berpikir peserta didik dapat dilakukan dengan meningkatkan ketrampilan metakognisinya. Ada berbagai jenis strategi metakognitif yang dapat dipilih pendidik, satu diantaranya menggunakan strategi pemecahan masalah (problem solving). Dalam proses pemecahan masalah, individu menggunakan kedua kemampuan kognitif dan keterampilan praktis, yang meliputi kegiatan metakognitif seperti analisis, sintesis dan evaluasi. Pembelajaran  berbasis masalah merupakan pendekatan pembelajaran yang digunakan untuk merangsang berpikir tingkat tinggi siswa dalam situasi yang berorientasi pada masalah yang nyata, termasuk di dalamnya belajar bagaimana belajar. AbstractIn general, higher order thinking skills achievements of learners is still low compared to other countries. To develop higher order thinking skills, educators are required to create a learning atmosphere that supports and use learning strategies. Efforts to improve thinking skills that learners can do to improve metacognitive skills. There are different types of metacognitive strategies that can be selected educators, one of which uses problem solving strategies. In the process of solving problems, individuals using both cognitive abilities and practical skills, which include metacognitive activities such as analysis, synthesis and evaluation. Problem-based learning is an instructional approach used to stimulate students' higher order thinking in situations oriented real problems, including learning how to learn.
Struktur Naratif Legenda Candi Pari dan Candi Sumur di Kecamatan Porong Kabupaten Sidoarjo Mifta Khuljannah; Sucipto Sucipto; Boedi Martono
Silampari Bisa: Jurnal Penelitian Pendidikan Bahasa Indonesia, Daerah, dan Asing Vol 3 No 1 (2020): Silampari Bisa: Jurnal Penelitian Pendidikan Bahasa Indonesia, Daerah, dan Asing
Publisher : LP4MK STKIP PGRI Lubuklinggau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31540/silamparibisa.v3i1.822

Abstract

One culture that is still inherent in society is oral literature. Oral literature existed before the public recognized written literature, but its existence is difficult to preserve because it depends on the speaker. In this connection, the researcher was interested and wanted to explore the narrative structure of the Pari and Sumur Temples in Porong District, Sidoarjo Regency. The theory used in this research was Maranda's narrative analysis theory and Kasim's comparative literature. The method used is descriptive qualitative because the data analyzed in the form of words or sentences. Data sources came from in-depth interviews with several informants. Data collection techniques used by researchers are observation, interviews, recording, recording, documentation, transcript techniques, and transliteration techniques. To obtain valid data, researchers used source triangulation by comparing information obtained from several different informants. The results of this study indicate that there is a linkage between the term narrative structure and function in the legend of Pari Temple and Sumur Temple. The most prominent characteristic between the two temples is that the Pari Temple is always synonymous with places of worship for Hindus, while the Sumur Temple is used as a place to take water to purify oneself before worshiping at Pari Temple.
KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA BERDASARKAN GAYA KOGNITIF, KEMANDIRIAN BELAJAR, DAN GENDER ( Studi Kasus Mahasiswa Prodi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Dr. Soetomo) Sucipto Sucipto; Ahmad Hatip
JPMI (Jurnal Pendidikan Matematika Indonesia) Vol 5, No 1 (2020): Volume 5 Number 1, March 2020
Publisher : STKIP Singkawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26737/jpmi.v5i1.1092

Abstract

Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk menguji kemampuan memecahkan masalah matematis mahasiswa berdasarkan gaya kognitif, tingkat kemandirian belajar, dan gender. Penelitian menerapkan jenis pendekatan kuantitatif dengan metode expose facto. Sampel penelitian berjumlah 53 mahasiswa Prodi Pendidikan Matematika dengan menggunakan teknik purposive sampling. Pengumpulan data menggunakan metode tes, inventori, dan angket dengan instrumen yang valid. Teknis analisis data menggunakan statistik parametrik dengan uji t (t-test) dan non parametrik uji Mann Whitney. Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan kemampuan memecahkan masalah matematis mahasiswa berdasarkan gaya kognitif dan berdasarkan tingkat kemandirian belajar pada mahasiswa, namun tidak terdapat perbedaan berdasarkan gender.Kata Kunci: kemampuan pemecahan masalah, gaya kognitif, kemandirian belajar, gender
ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA INDONESIA PADA KARANGAN NARASI EKSPOSITORIS SISWA KELAS XI SMA ISLAM PARLAUNGAN WARU KABUPATEN SIDOARJO Arkilas Y. Rahayaan; Sucipto Sucipto; Haerussaleh Haerussaleh
Widyabastra : Jurnal Ilmiah Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 8, No 2 (2020)
Publisher : Universitas PGRI Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dalam bahasa Indonesia terdapat beberapa kata yang artinya yaitu; penyimpangan, pelanggaran, dan kekhilafan, kesalahan berbahasa sendiri dianggap sebagai bagian dari proses belajar-mengajar, baik belajar secara formal maupun tidak formal. Kesalahan berbahasa yang terjadi atau dilakukan oleh siswa dalam suatu proses belajar-mengajar mengimplikasikan bahwa tujuan pengajaran bahasa Indonesia belum tercapai secara maksimal sehingga masih banyak masyarakat Indonesia yang melakukan kesalahan dalam berbahasa. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif karena data yang dianalisis berupa kata-kata atau kalimat. Sumber data berasal dari karangan narasi ekspositoris siswa kelas xi SMA Islam Parlaungan.Teknik pengumpulan data yang dilakukan peneliti yaitu berupa teknik tes yang berbentuk tugas. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa kesalahan berbahasa yang dilakukan siswa-siswi ini karena adanya pengaruh dari bahasa daerah dan beberapa dari mereka yang belum mengetahui tentang cara penulisan kosakata yang baik dan benar sesuai EBI.
Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division (STAD) dalam Meningkatkan Keaktifan dan Hasil Belajar Operasi Bentuk Akar pada Siswa Kelas X SMK 17 Agustus 1945 Surabaya Ardianik; Sucipto
Buana Matematika : Jurnal Ilmiah Matematika dan Pendidikan Matematika Vol 10 No 2 (2020)
Publisher : Universitas PGRI Adi Buana Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36456/buanamatematika.v10i2.2613

Abstract

Penelitian ini dilakukan di kelas X SMK 17 Agustus 1945 Surabaya dikarenakan peneliti melihat beberapa masalah yang dihadapi siswa dan guru dalam proses kegiatan belajar mengajar. Peneliti menemukan masalah lemahnya kemampuan siswa dalam memahami konsep operasi bentuk akar yang berdampak pada kurangnya keaktifan belajar dan hasil belajar siswa yang masih dibawah nilai KKM. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat keaktifan dan tingkat hasil belajar siswa setelah diterapkan pembelajaran kooperatif tipe STAD pada materi operasi bentuk akar. Jenis penelitian ini termasuk penelitian tindakan kelas dengan pendekatan kualitatif. Subjek dalam penelitian ini adalah Siswa SMK kelas X keahlian Usaha Perjalanan Wisata (UPW) dengan jumlah siswa sebanyak 33 siswa. Metode pengumpulan data yang digunakan metode tes dan metode observasi. Metode analisis data meliputi data kualitatif dan data kuantitatif menggunakan statistik deskriptif. Hasil penelitian dari siklus I dan siklus II, menunjukkan bahwa penerapan pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa. Kesimpulan dari penelitian ini bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divison (STAD) dapat meningkatkan keaktifan Belajar dan hasil belajar siswa pada materi operasi bentuk akar di kelas X UPW SMK 17 Agustus 1945 Surabaya.
Peningkatan Lapisan Pemahaman Konsep Bangun Datar Mahasiswa Calon Guru dengan Penerapan Model Pembelajaran PRAKTAK Viktor Sagala; Kusmiyati Kusmiyati; Sucipto Sucipto
MUST: Journal of Mathematics Education, Science and Technology Vol 3, No 2 (2018): DECEMBER
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (868.743 KB) | DOI: 10.30651/must.v3i2.1845

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan peningkatan lapisan pemahaman konsep bangun datar mahasiswa calon guru dengan menerapkan model pembelajaran praktikum-aksiomatik (PRAKTAK). Model pembelajaran PRAKTAK ini masih dalam tahap pengembangan, semetara itu evaluasi dilakukan dengan memanfaatkan model lapisan pemahaman konsep Pirie-Kieren modifikasi yang telah dihipotesiskan tahun 1994 dan dikembangkan oleh para ahli psikologi kognitif sejak 2003 hingga 2017, diantaranya oleh Meel, Manu, Droujkova, Martin, Parameswaran, Walter hingga Sagala. Sebelum penerapan model pembelajaran PRAKTAK, subjek memenuhi lapisan pemahaman keempat (property noticing). Setelah pembelajaran model PRAKTAK, seperangkat soal dikerjakan oleh subjek setelah, kemudian dilakukan wawancara berbasis lembar kerja. Data berupa lembar kerja dan transkrip wawancara dianalisis secara kwalitatif. Hasil analisis menunjukkan bahwa setelah pembelajaran model PRAKTAK lapisan pemahaman subjek meningkat, sehingga memenuhi lapisan keenam (observing).
Pengembangan Ketrampilan Berpikir Tingkat Tinggi dengan Menggunakan Strategi Metakognitif Model Pembelajaran Problem Based Learning Sucipto Sucipto
Jurnal Pendidikan (Teori dan Praktik) Vol 2 No 1 (2017): Volume 2, Nomor 1, April 2017
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (545.345 KB) | DOI: 10.26740/jp.v2n1.p77-85

Abstract

AbstrakSecara umum capaian ketrampilan berpikir tingkat tinggi peserta didik masih rendah dibanding negara lain. Untuk mengembangkan keterampilan berpikir  tingkat  tinggi, pendidik dituntut untuk menciptakan suasana belajar yang  mendukung  dan  menggunakan   strategi pembelajaran. Upaya meningkatkan ketrampilan berpikir peserta didik dapat dilakukan dengan meningkatkan ketrampilan metakognisinya. Ada berbagai jenis strategi metakognitif yang dapat dipilih pendidik, satu diantaranya menggunakan strategi pemecahan masalah (problem solving). Dalam proses pemecahan masalah, individu menggunakan kedua kemampuan kognitif dan keterampilan praktis, yang meliputi kegiatan metakognitif seperti analisis, sintesis dan evaluasi. Pembelajaran  berbasis masalah merupakan pendekatan pembelajaran yang digunakan untuk merangsang berpikir tingkat tinggi siswa dalam situasi yang berorientasi pada masalah yang nyata, termasuk di dalamnya belajar bagaimana belajar. AbstractIn general, higher order thinking skills achievements of learners is still low compared to other countries. To develop higher order thinking skills, educators are required to create a learning atmosphere that supports and use learning strategies. Efforts to improve thinking skills that learners can do to improve metacognitive skills. There are different types of metacognitive strategies that can be selected educators, one of which uses problem solving strategies. In the process of solving problems, individuals using both cognitive abilities and practical skills, which include metacognitive activities such as analysis, synthesis and evaluation. Problem-based learning is an instructional approach used to stimulate students' higher order thinking in situations oriented real problems, including learning how to learn.
Pengaruh Bimbingan Belajar dan Motivasi Belajar Dengan Prestasi Belajar Matematika Melalui Model Pembelajaran STAD Dwi Cahyo Nugroho; Ardianik; Sucipto
Jurnal LENTERA: Jurnal Studi Pendidikan Vol 5 No 1 (2023): Edisi Agustus 2022- Januari 2023
Publisher : Yayasan Pembina Lembaga Pendidikan (YPLP) PGRI Kabupaten Sumbawa Barat - NTB - Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51518/lentera.v5i1.127

Abstract

Pengaruh Model Pembelajaran Project Based Learning (PJBL) Terhadap Pemahaman Siswa Dalam Pokok Bahasan Pemeliharaan Mesin Sepeda Motor Noer Ulum Agung Putra; Mohammad Ismail; Hetty Purnamasari; Muhajir Muhajir; Sucipto Sucipto
Jurnal Kajian Ilmu Pendidikan (JKIP) Vol. 4 No. 1 (2023): Jurnal Kajian Ilmu Pendidikan (JKIP)
Publisher : Lembaga Riset dan Inovasi Almatani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55583/jkip.v4i1.739

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran Project Based Learning (PJBL) terhadap motivasi dan pemahaman siswa dalam merawat mesin sepeda motor di SMKN 1 Jrengik. Metode penelitian yang digunakan adalah analisis kuantitatif dengan desain penelitian. Penelitian ini menggunakan instrumen tes berupa soal pemahaman dan instrumen non tes berupa angket kemandirian siswa. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XII SMKN 1 Jrengik yang berjumlah 41 siswa dari 2 kelas, sedangkan sampel dalam penelitian ini adalah kelas dengan model pembelajaran konvensional. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) Penerapan model pembelajaran Project Based Learning (PJBL) dan Konvensional efektif dengan menempatkan kedua model tersebut pada kelas yang berbeda. Kelas A menggunakan model pembelajaran Project Based Learning (PJBL) dan kelas B menggunakan model pembelajaran. Berdasarkan hasil uji statistik diketahui terdapat perbedaan antara kelas A dan kelas B, artinya terdapat pengaruh model pembelajaran Project Based Learning terhadap pemahaman siswa tentang perawatan mesin sepeda motor di SMKN 1 Jrengik.
The effectiveness of collaborative learning on civic education problem-solving abilities based on cognitive styles S. Sucipto; Windi Setiawan; Ahmad Hatip
Research and Development in Education (RaDEn) Vol. 4 No. 1 (2024): July
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/raden.v4i1.32253

Abstract

Problem-solving ability is one of the competencies that individuals must have as a provision to face increasingly complex problems. This study aims to determine the effect of the application of the Collaborative Learning (CL) model on the problem-solving ability of civic education based on the cognitive style of students. This study applies the quantitative research paradigm with a quasi-experimental design. The research subjects were 162 students selected by cluster random sampling technique from two private universities in Surabaya, Indonesia. Data collection techniques use Cognitive Style Inventory (CoSI) and Problem Solving Inventory (PSI). The data were analyzed using an independent sample t test technique with SPSS software. The results showed that the application of the CL model had a significant effect on the problem-solving ability of civic education in students. The field independent (FI) cognitive style shows higher problem-solving ability than the field dependent (FD) in both the application of the CL model and the Cooperative Learning (CpL) model. In the learning process, it is recommended that educators apply the CL model as an alternative in improving the problem-solving ability of civic education by paying attention to the cognitive style of students.