cover
Contact Name
Zamharira Muslim
Contact Email
zamharira@poltekkesbengkulu.ac.id
Phone
+6285263634060
Journal Mail Official
jurnal.pharmacopoeia@gmail.com
Editorial Address
Jalan Indra Giri No. 3 Padang Harapan, Kota Bengkulu - Prop. Bengkulu - Indonesia
Location
Kota bengkulu,
Bengkulu
INDONESIA
Jurnal Pharmacopoeia
ISSN : 28094573     EISSN : 28094573     DOI : https://doi.org/10.33088/jp.v1i2
Core Subject : Health,
Jurnal Pharmacopoeia (JPharmaco) O-ISSN: 2809-4573 is an official journal published by Pharmacy Program, Health Analyst Department, Health Polytechnic of Bengkulu which the articles can be accessed and downloaded online by the public (open access journal). This journal is a national peer-reviewed journal published twice a year on topics of excellence of research results in the fields of service and practice of pharmacy, community medicine, pharmaceutical technology, and health science disciplines that are closely related. This journal accepts English texts. The following are the research areas that this journal focuses on Clinical Pharmacy, Community Pharmacy, Pharmaceutics, Pharmaceutical Chemistry, Pharmacognosy, Phytochemistry. JPharmaco receives manuscripts from the results of research (research article), systematic reviews and meta-analysis that are closely related to the health sector, particularly the pharmaceutical field. Selected manuscripts for publication in JPharmaco will be sent to two reviewers experts in their field, who are not affiliated with the same institution as the author(s) and are chosen based on the consideration of the editorial team. The review process is conducted in a closed manner where the author(s) and reviewers do not know the identity and affiliation of each. Each manuscript delegated to editorial members is examined for the final decision of the review process. The author(s) are required to respond to the review given and send revised manuscripts within the allotted time after the comments and suggestions from the reviewers have been sent. Manuscripts accepted for publication are edited copies checked for grammar, punctuation, print style, and format. The entire process of submitting the manuscripts to the final decision for publishing is done online.
Articles 42 Documents
UJI SPF FORMULASI EKSTRAK DAUN TEH HIJAU(Camellia sinensis L) SEBAGAI KRIM TABIR SURYA Nanda Destiawan; Resva Meinisasti; Avrilya Iqoranny Susilo
Jurnal Pharmacopoeia Vol 1 No 1 (2022): Maret 2022
Publisher : Poltekkes Kemenkes Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (276.914 KB) | DOI: 10.33088/jp.v1i1.137

Abstract

Latar belakang : Teh hijau memiliki kandungan flavonoid yang tinggi terutama katekin (20–30% dari berat kering). Berbagai hasil penelitian menunjukkan teh hijau bermanfaat untuk mencegah kanker, osteoporosis, kardiovaskular, aterosklerosis, menyembuhkan penyakit ginjal, dan meningkatkan kekebalan tubuh. Sementara untuk kecantikan teh bermanfaat sebagai antioksidan untuk mencegah penuaan dini Tujuan : Untuk mengetahui kadar SPF ekstrak daun teh hijau (Camellia sinensis L.) yang digunakan sebagai krim tabir surya Metode penelitian : Metode yang digunakan adalah metode Eksperimental Hasil : Berdasarkan Pengujian yang dilakukan pada ketiga formula krim tabir surya yang meliputi uji sifat fisik kimia yang terdiri atas uji organoleptis, uji homogenitas, uji Ph, dan penetuan nilai SPF sudah memiliki kriteria sebagai sediaan krim tabir surya Kesimpulan : Krim Tabir Surya ekstrak etanol daun teh dapat disimpulkan bahwa krim tabir surya memenuhi standar krim yang baik. Nilai SPF formulasi f1 sebesar (0,64). Formula f2 sebesar (0,92), dan f3 sebesar (7,63) proteksi ekstra. Jadi dari hasil penelitian yang dilakukan formula yang paling tinggi memiliki nilai spf adalah formula 3. Peningkatan konsentasi ekstrak etanol daun teh dalam krim tabir surya semakin meningkatkan nilai SPF.
FORMULASI SEDIAAN MASKER WAJAH GEL PELL OFF DARI EKSTRAK ETANOL KULIT JERUK NIPIS (Citrus Aurantiifolia Cortice) Rian Karnelo; Nadia Pudiarifanti; Setiyati Jatiningsih
Jurnal Pharmacopoeia Vol 1 No 1 (2022): Maret 2022
Publisher : Poltekkes Kemenkes Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (163.814 KB) | DOI: 10.33088/jp.v1i1.138

Abstract

Latar belakang : Kulit wajah merupakan bagian penting dan mendapat perhatian lebih karena seringnya terpapar sinar ultraviolet, debu, polusi, radikal bebas bahkan sisa-sisa make up yang tidak terangkat dengan sempurna, sehingga mengakibatkan pori–pori kulit tersumbat, jerawat serta komedo. Di dalam Jeruk Nipis mengandung flavonoid dan juga Vitamin C, dimana kedua kandungan tersebut memiliki khasiat sebagai antioksidan. Salah satu efek yang paling terlihat dari antioksidan adalah kemampuannya dalam merangsang produksi kolagen yang merupakan bagian penting dari struktur dan proses peremajaan kulit. Efek antioksidan akan lebih baik bila diformulasikan dalam bentuk sediaan topical dibandingkan dengan sediaan oral karena zat aktif akan berinteraksi lebih lama dengan kulit wajah. Masker wajah peel off merupakan salah satu jenis perawatan kulit wajah yang populer, mudah diaplikasikan dan tidak memberikan efek ketergantungan terhadap produk. Tujuan : Mengetahui karakteristik sediaan Masker wajah Gel Pell Off ekstrak etanol kulit Jeruk Nipis (Citrus Aurantiifolia Cortice) dengan beberapa variasi kosentrasi 0%, 10%, 15% dan 20%. Metode penelitian : Metode yang digunakan adalah metode Eksperimental. Hasil : Berdasarkan Pengujian yang dilakukan pada sediaan masker wajah gel peel-off dari ekstrak etanol kulit jeruk nipis (Citrus Aurantiifolia Cortice) pada formula I, II dan III memenuhi syarat uji organoleptis, homogenitas, uji pH, uji sediaan mengering dan uji iritasi. Kesimpulan : Formula F1, F2 dan F3 secara organoleptis mengalami perubahan dari hari ke-1 sampai hari ke-14. Hogenitas dari setiap formula F1, F2 dan F3 homogen pada hari ke-7 sampai hari ke-14. Ph pada formula F1, F2 dan F3 telah memenuhi syarat rentang Ph yang bisa diterima oleh kulit. Untuk waktu mengering setiap formula sediaan sudah memiliki waktu mengering yang baik. Daya sebar dari setiap formula memenuhi pesyaratan. Untuk uji iritasi setelah dilakukan kepada 10 orang panelis menunjukkan tidak adanya iritasi. Kata kunci : Kulit jeruk nipis (Citrus Aurantiifolia Cortice), Masker Gel Peel-off, Karakteristik
FORMULASI SEDIAAN SABUN CAIR DARI EKSTRAK ETANOL DAUN SINGKONG (Manihot utilissima Pohl.) Dinda Lasri Winarsih; Zul Amri; Krisyanella
Jurnal Pharmacopoeia Vol 1 No 1 (2022): Maret 2022
Publisher : Poltekkes Kemenkes Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (349.42 KB) | DOI: 10.33088/jp.v1i1.139

Abstract

Latar belakang: Singkong (Manihot utilissima Pohl.) adalah salah satu tanaman yang bagian daunnya sering dimanfaatkan sebagai obat oleh masyarakat. Beberapa penelitian telah membuktikan bahwa kandungan flavonoid ekstrak daun singkong memiliki aktivitas antibakteri terhadap bakteri gram positif maupun bakteri gram negatif. Sediaan farmasi yang dapat digunakan untuk menjaga kesehatan khususnya kulit adalah sabun cair. Sabun cair lebih higienis dan lebih praktis dibawa kemana-mana serta harus memenuhi syarat uji karakteristik SNI. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui formula sabun cair dari ekstrak etanol daun singkong (Manihot utilissima Pohl.) yang memenuhi karakteristik sediaan sabun cair. Metode:Penelitian menggunakan metode eksperimental untuk meneliti karakteristik sediaan sabun cair dengan konsentrasi ekstrak daun singkong 0%, 2%, 3% dan 4% yang meliputi uji organoleptis, homogenitas, pH, tinggi busa dan iritasi. Hasil: Hasil uji sediaan sabun cair pada formula I (2%), formula II (3%), dan formula III (4%) telah memenuhi syarat uji organoleptis, homogenitas, pH, tinggi busa yang ditetapkan oleh SNI serta tidak menyebakan iritasi pada kulit. Kesimpulan: Penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa daun singkong dapat diformulasikan menjadi sabun cair karena pada konsentrasi 2%, 3% dan 4% telah memenuhi syarat uji karakteristik. Saran: Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan alat pengaduk canggih, variasi konsentrasi ekstrak dibawah 2% dan konsentrasi CMC dibawah 1%. Selain itu, perlu dilakukan uji viskositas dan uji aktivitas antibakteri untuk mengetahui karakteristik dan efektivitas antibakteri.
TREN PENYIMPANAN OBAT KERAS OLEH IBU RUMAH TANGGA DI KECAMATAN TELUK SEGARA KOTA BENGKULU Dedek Dwi Pratiwi; Zamharira Muslim; Avrilya Iqoranny Susilo
Jurnal Pharmacopoeia Vol 1 No 1 (2022): Maret 2022
Publisher : Poltekkes Kemenkes Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (210.06 KB) | DOI: 10.33088/jp.v1i1.140

Abstract

Obat merupakan bahan atau paduan bahan, termasuk produk biologi yang digunakan untuk mempengaruhi atau menyelidiki sistem fisiologi atau keadaan patologi dalam rangka penetapan diagnosis, pencegahan, penyembuhan, pemulihan, peningkatan kesehatan dan kontrasepsi, untuk manusia. Pemilihan obat harus sesuai dengan anjuran dokter karena tanpa penggunaan yang benar, obat bisa membahayakan nyawa. Maka dari itu, Badan Pengawasan Obat dan Makan (BPOM) membuat aturan dan penggolongan obat dimaksudkan untuk peningkatan keamanan dan ketepatan penggunaan Pserta pengamanan distribusinya. Penelitian ini bertujuan untuk diketahui tren penyimpanan obat keras oleh ibu rumah tangga di Kecamatan Teluk Segara Kota Bengkulu. Penelitian ini yakni survey deskriptif, sampel yang diambil menggunakan teknik Purposive Sampling dengan metode wawancara. Hasil penelitian ini didapatkan dari 50 responden sebanyak 46 ibu rumah tangga yang menyimpan obat keras (78%), obat keras yang banyak disimpan seperti asam mafenamat (30%), masyarakat yang membeli obat keras tanpa resep dokter (60%), penyimpanan obat keras dirumah sebagai antisipasi (72%), dari penelitian yang telah dilakukan masyarakat yang menyimpanobat keras sebanyak (78%) jenis obat keras yang banyak ditemui yaitu asam mafenamat (30%).
PENETAPAN KADAR VITAMIN C SIRUP KALAMANSI DENGAN METODE TITRASI IODIMETRI Usi Dwi Meika; Dira Irnameria; Krisyanella Krisyanella
Jurnal Pharmacopoeia Vol 1 No 1 (2022): Maret 2022
Publisher : Poltekkes Kemenkes Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (273.514 KB) | DOI: 10.33088/jp.v1i1.178

Abstract

Jeruk Kalamansi adalah jenis buah jeruk yang berkembang pesat di Bengkulu, berbau harum, dan memiliki rasa yang asam ketika sudah masak, dan pahit ketika masih mentah. Vitamin C merupakan vitamin yang dibutuhkan oleh tubuh dan bersifat antioksidan. Namun kandungan vitamin C ini belum diketahui pada berbagai olahan buah jeruk kalamansi, terutama sirup kalamansi. Oleh karena itu diperlukan suatu penelitian untuk mengetahui kadar vitamin C dalam sirup kalamansi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar Vitamin C pada Sirup Kalamansi. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan yang bersifat eksperimental dengan metode Iodimetri. Hasil penelitian yang telah dilakukan diperoleh kadar Vitamin C pada Sirup Kalamansi sentra Padang Serai diperoleh rata-rata kadar Vitamin C sebesar 0,046% b/b, pada Sirup Kalamansi sentra Beringin Raya diperoleh rata-rata kadar Vitamin C sebesar 0,048% b/b dan pada Sirup Kalamansi sentra Teluk Sagara diperoleh rata-rata kadar Vitamin C sebesar 0,050% b/b. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan “Penetapan Kadar Vitamin C Pada Sirup Kalamansi dengan Metode Titrasi Iodimetri” didapatkan kesimpulan Sirup Kalamansi sentra Padang Serai, sentra Beringin Raya dan sentra Teluk Sagara positif mengandung Vitamin C dan kadar Vitamin C tertinggi terdapat pada Sirup Kalamansi sentra Teluk Sagara sebesar 0,050% b/b.
PENURUNAN KADAR GULA DARAH MENCIT PUTIH JANTAN DENGAN MENGGUNAKAN HASIL FRAKSINASI DAUN INSULIN Andy Brata; Lailan Azizah
Jurnal Pharmacopoeia Vol 1 No 2 (2022): September 2022
Publisher : Poltekkes Kemenkes Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (209.286 KB) | DOI: 10.33088/jp.v1i2.207

Abstract

  Daun insulin adalah daun tanaman yang mengandung seskuiterpen lakton, asam klorogenat dan flavonoid sebagai zat aktif untuk menurunkan kadar gula darah (antidiabetes). Penggunaan daun insulin (Tithonia diversifolia (Hemsl.) A. Gray) sebagai rebusan yang dipergunakan di masyarakat selama ini sebagai antidiabetes belum diketahui keefektivitasannya. Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui pengaruh pemberian jenis fraksi daun insulin (Tithonia diversifolia (Hemsl.) A. Gray) bisa menurunkan kadar gula darah pada mencit putih jantan diabetes yang diinduksi dengan aloksan sebelumnya. Penelitian ini merupakan penelitian pra eksperimen dengan menggunakan desain the static-group comparison dan pembagian kelompok hewan uji dengan menggunakan rancangan acak lengkap (RAL). Hewan uji yang digunakan adalah mencit putih jantan sebanyak 42 ekor yang dibagi menjadi 6 kelompok dan terdapat 7 ekor mencit di masing-masing kelompok, kelompok hewan dibagi menjadi kelompok kontrol negatif (NaCMC), kelompok kontrol positif (glibenklamid), kelompok ekstrak etanol daun insulin 150 mg/kgbb, kelompok fraksi n-heksan 150 mg/kgbb, kelompok fraksi etil asetat 150 mg/kgbb dan kelompok fraksi air 150 mg/kgbb. Setelah itu dilakukan pengujian dengan pengecekan kadar glukosa mencit dimulai dari menit ke-35, 90, sampai 135. Ada aktivitas penurunan gula darah setelah pemberian berbagai variasi fraksi daun insulin pada mencit putih jantan yang diinduksi aloksan. Aktivitas penurunan gula darah pada pemberian berbagai variasi fraksi daun insulin pada mencit diabetes yang diinduksi dengan aloksan bermakna setelah pemberian pada menit ke-135 dengan p-value 0,027 (p<0,05).
Uji Kandungan Timbal (Pb) Pada Jajanan Bakso Tusuk Di Sekitar Aur Kuning Secara Spektrofotometri Serapan Atom Mega Yulia; Helmy Febriany; Ariya Eka Kusuma
Jurnal Pharmacopoeia Vol 1 No 2 (2022): September 2022
Publisher : Poltekkes Kemenkes Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (111.722 KB) | DOI: 10.33088/jp.v1i2.220

Abstract

Kota Bukittinggi memiliki lalu lintas yang sangat padat karena berdekatan dengan tempat wisata dan pusat perbelanjaan. Lalu lintas yang padat tersebut meningkatkan resiko makanan yang dijual ditepi jalan terkontaminasi asap kendaraan. Salah satu logam berat yang terkandung pada asap kendaraan adalah timbal yang dapat berbahaya bagi tubuh. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adakah kandungan timbal pada bakso tusuk yang dijual disekitar daerah Aur Kuning. Metoda penelitian ini menggunakan metoda acak sampling dimana sampel diambil sebanyak 5 dari 10 penjual bakso yang ada di sekitar Aur Kuning. Sampel kemudian diujikan secara Spektrofotometer Serapan Atom di Balai Riset Standarisasi Industri Padang. Hasil pemeriksaan didapatkan data bahwa kandungan timbal pada bakso tusuk dari kelima sampel tersebut adalah sampel 2 (0,1741 mg/kg), sampel 3 (0,1288 mg/kg), sampel 4 (0,1815 mg/kg), sampel 5 (0,7651 mg/kg) dan sampel 7 ( 0,1633 mg/kg). Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa bakso tusuk yang dijual disekitar Aur Kuning tergolong aman untuk dikonsumsi karena masih berada di bawah batas ketetapan SNI 7387-2009 untuk Bakso (daging dan hasil olahannya) dimana 1,0 mg/kg).
The Formulasi Jamu Instan Antidiabetes Dari Ekstrak Ethanol Biji Kebiul (Caesalphinia bonduc (L) Roxb) Nurwani Purnama Aji Nurwani; Luky Dharmayanti; Agustia Ningsy
Jurnal Pharmacopoeia Vol 1 No 2 (2022): September 2022
Publisher : Poltekkes Kemenkes Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (184.238 KB) | DOI: 10.33088/jp.v1i2.232

Abstract

Biji kebiul mengandung metabolit sekunder alkaloid, saponin, steroid, triterpenoid dan flavonoid yang secara tradisional dapat mengobati diabetes melitus. Ekstrak biji kebiul diformulasi dalam bentuk sediaan jamu instan yang diseduh dengan air matang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ekstrak etanol biji kebiul dapat dibuat dalam bentuk sediaan serbuk jamu instan. Ekstrak biji kebiul sebagai zat aktif dibuat dengan metode maserasi menggunakan pelarut etanol 70 % kemudiaan dibuat dalam sediaan serbuk jamu instan dengan konsentrasi ekstrak yaitu 1 %, 1,5 %, dan 2 % selanjutnya dilakukan uji sifat fisik sedian serbuk jamu instan meliputi uji organoleptis, uji waktu alir, uji pH, uji sisa pelarut, uji hedonik. Hasil uji sifat fisik uji organoleptis semua formulasi sediaan berbentuk serbuk halus, berbau khas biji kebiul, berwarna kuning kehijauan. Hasil penelitian uji waktu alir yaitu F0-F3 dengan nilai (19,72-22,88 detik) dengan sudut diam F1, F2,(35,37˚) sedangkan F0, F3 (33,82˚). Hasil uji pH selama empat minggu menunjukan pH F0-F3 nilai yaitu 4,3-4,4. Hasil uji hedonik jamu instan biji kebiul formulasi F1 lebih suka. Dapat disimpulkan bahwa ekstrak biji kebiul dapat dibuat dalam bentuk sediaan serbuk jamu instan dan dengan perbedaan konsentrasi mempengaruhi sifat fisik dari rasa.
Pola Penggunaan Antibiotik Pada Pasien Demam Tifoid Dewasa Di Salah Satu Puskesmas Di Kabupaten Bangka Tengah Tahun 2020 Putri Heryanti; Yona Harianti Putri; Irfan Gustian
Jurnal Pharmacopoeia Vol 1 No 2 (2022): September 2022
Publisher : Poltekkes Kemenkes Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (114.598 KB) | DOI: 10.33088/jp.v1i2.258

Abstract

Demam tifoid merupakan infeksi akut yang disebabkan oleh bakteri Salmonella thypi yang menyerang saluran pencernaan. Pengobatan utama demam tifoid ialah dengan pemberian antibiotik. Tujuan penelitian ialah untuk mengetahui gambaran subyek penelitian dan pola penggunaan antibiotik pada pasien demam tifoid dewasa di poli rawat jalan Puskesmas Sungai Selan periode Januari 2020 – Desember 2020. Penelitian bersifat observasional dengan pengambilan data secara retrospektif dari catatan rekam medik pasien. Analisis data dilakukan dengan menghitung frekuensi distribusi variabel dan dinilai rasionalitasnya menggunakan metode gyssens. Hasil dari penelitian yaitu demam tifoid dewasa lebih banyak terjadi pada pasien dengan jenis kelamin laki-laki (59%) daripada perempuan (41%), pasien demam tifoid paling banyak ditemukan dalam rentan usia 32-38 tahun (30%), pasien demam tifoid paling banyak berasal dari Desa Romadon (47%) dan pola antibiotik yang digunakan di Puskesmas Sungai Selan, yaitu kloramfenikol 4x500 mg/hari selama 10 hari dan siprofloksasin 2x500 mg/hari selama 7 hari.
Uji Efektifivitas Ekstrak Etanol Daun Rambutan (Nephelium lappaceum) Sebagai Hemostasis Terhadap Luka Potong Pada Mencit Jantan Galur Swiss-Webster Tria Septiani Putri; Heti Rais Khasanah; Dira Irnameria; Jon Farizal; Nadia Pudiarifanti
Jurnal Pharmacopoeia Vol 1 No 2 (2022): September 2022
Publisher : Poltekkes Kemenkes Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (152.392 KB) | DOI: 10.33088/jp.v1i2.264

Abstract

Salah satu tanaman yang dapat digunakan dalam pengobatan tradisional adalah daun rambutan (Nephelium lappaceum). Hasil uji skrining fitokimia menunjukkan bahwa daun rambutan memiliki senyawa berupa alkaloid, flavonoid, tanin dan saponin, dimana flavonoid dan tanin merupakan senyawa utama yang berperan dalam proses hemostasis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Efektivitas Ekstrak Etanol Daun Rambutan (Nephelium lappaceum). Metode: Jenis penelitian ini adalah eksperiment laboratorium dengan desain penelitian yaitu Posttest Only Control Group Design. Hasil pengujian menunjukkan adanya perbedaan efek yang bermakna pada ekstrak daun rambutan. Dalam hal ini ekstrak daun bandotan memiliki efek yang paling efektif sebagai hemostatis dan berbeda nyata dengan pemberian povidon iodin sebagai pembanding.  Ekstrak daun rambutan dengan konsentrasi 10% , 20% , dan 40% dapat memberikan efek hemostatis pada mencit. Pemberian ekstrak daun rambutan dengan konsentrasi 40 % memberikan efek hemostatis yang efektif dengan waktu perdarahan yang lebih singkat yaitu 154,92 detik, tetapi efeknya belum seoptimal dengan pemberian povidon iodin sebagai pembanding.