cover
Contact Name
Siti Nurul Rofiqo Irwan
Contact Email
rofiqoirwan@ugm.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
vegetalika.faperta@ugm.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kab. sleman,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
Vegetalika
ISSN : 23024054     EISSN : 26227452     DOI : -
Core Subject : Agriculture,
Vegetalika ISSN (Cetak): 2302-4054 dan ISSN (Online): 2622-7452 adalah open access jurnal yang mempublikasikan artikel-artikel ilmiah berupa gagasan dan hasil penelitian. Topik publikasi berkaitan dengan disiplin ilmu Agronomi mencakup Manajemen dan Produksi Tanaman, Hortikultura, Ekologi Tanaman, Fisiologi Tanaman, Genetika dan Pemuliaan, Teknologi Benih, Bioteknologi Tanaman, dan Biostatistika.
Arjuna Subject : -
Articles 8 Documents
Search results for , issue "Vol 13, No 1 (2024)" : 8 Documents clear
Respon Pertumbuhan Jahe Emprit (Zingiber officinale Rosc. var. amarum) pada Fase Vegetatif terhadap Konsentrasi Pupuk Organik Cair Urin Kelinci dan Urin Sapi Afifudin, Mochamad; Kastono, Dody; Alam, Taufan
Vegetalika Vol 13, No 1 (2024)
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/veg.78438

Abstract

Jahe emprit merupakan salah satu tanaman rempah dan herbal yang banyak diproduksi di Indonesia. Produksi jahe emprit dapat ditingkatkan melalui pemupukan. Pupuk organik cair (POC) telah dikembangkan untuk mengurangi ketergantungan budidaya tanaman terhadap pupuk anorganik. POC mengandung unsur hara makro dan mikro yang lengkap. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari interaksi dan pengaruh konsentrasi POC urin kelinci dan sapi terhadap pertumbuhan jahe emprit pada fase vegetatif. Penelitian dirancang menggunakan Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) dengan tiga blok sebagai ulangan. Penelitian ini terdiri dari dua faktor perlakuan, yaitu: (i) Konsentrasi POC urin kelinci (0, 75, dan 150 % dari rekomendasi atau setara dengan 0, 150, dan 300 ml.L-1), dan (ii) Konsentrasi POC urine sapi (0, 75, dan 150 % dari rekomendasi atau setara dengan 0, 150, dan 300 ml.L-1). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat interaksi antara konsentrasi POC urin kelinci dan sapi terhadap bobot segar batang jahe emprit pada 27 minggu setelah tanam (mst). Berdasarkan penelitian ini, Konsentrasi POC urin sapi 150 ml.L-1 secara nyata meningkatkan bobot segar dan bobot kering batang, serta bobot kering daun jahe emprit dibandingkan dengan perlakuan kontrol pada 19 mst.
Pengaruh Variasi Ukuran Bulbil terhadap Viabilitas dan Pertumbuhan Vegetatif Porang (Amorphophallus muelleri Blume) pada Tanah Masam Ulinuhayani, Muhammad; Singgih, Bambang; Nurhidayat, Setia Permana; Rusdi, Nurul; Triono, Budi
Vegetalika Vol 13, No 1 (2024)
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/veg.81016

Abstract

Porang (Amorphophallus muelleri Blume) merupakan tanaman umbi-umbian yang berpotensi untuk memenuhi kebutuhan komoditas pangan. Jenis ini tumbuh optimal pada tanah humus berpasir dengan pH normal dan kaya akan unsur hara. Sementara, masalah utama kondisi sebagian besar tanah di Indonesia merupakan tanah masam yang kering dan miskin unsur hara. Bibit yang berasal dari umbi bulbil secara ekonomi dianggap menguntungkan karena lebih murah, efisien dan praktis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui viabilitas dan pertumbuhan vegetatif porang dengan berbagai ukuran bulbil yang ditanam pada tanah masam yang telah diberi kapur. Rancangan percobaan menggunakan Rancangan Kelompok Teracak Lengkap (RKTL) dengan 3 ulangan. Perlakuan yang divariasikan adalah bulbil dengan diameter kecil 0,6 - 1,5 cm (1 gr), diameter sedang 1,6 - 2,5 cm (4 gr), dan diameter besar 2,6 - 3,5 cm (10 gr). Media semai berupa tanah yang diambil di sekitar lokasi penelitian dicampur dengan kapur dengan perbandingan tanah: kapur (1:10). Parameter yang diukur adalah viabilitas, pertumbuhan tinggi batang, dan diameter batang. Perhitungan viabilitas dilakukan pada 4 minggu setelah semai sedangkan tinggi dan diameter batang dilakukan pada 9 minggu setelah semai. Variasi ukuran bulbil tidak berpengaruh terhadap viabilitas tanaman porang, namun bulbil dengan ukuran besar cenderung memiliki viabilitas lebih tinggi mencapai nilai 100%. Perlakuan variasi ukuran bulbil berpengaruh nyata terhadap tinggi dan diameter batang (p<0,05). Umbi besar menghasilkan diameter tinggi dan lebar paling optimal yaitu tanaman kedua memiliki tinggi 62,27 cm dan lebar 1,6 cm sedangkan umbi kecil menghasilkan batang terendah yaitu tinggi 9,2 cm dengan lebar 0,27 cm dengan diameter.
Pengaruh Alelokimia Mulsa Jerami Padi (Oryza sativa L.) terhadap Intensitas Serangan Lalat Bibit pada Dua Kultivar Kedelai (Glycine max (L.) Merrill) Setiawan, Fandi; Respatie, Dyah Weny; Purwantoro, Aziz
Vegetalika Vol 13, No 1 (2024)
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/veg.81729

Abstract

Dalam budidaya kedelai (Glycine max L. Merrill) pertumbuhan dan hasilnya dapat dipengaruhi oleh faktor abiotik dan biotik. Serangan lalat bibit (Ophiomyia phaseoli) dan perubahan iklim yang tidak sesuai dapat mengganggu budidaya kedelai. Penggunaan mulsa jerami padi bermanfaat untuk membuat iklim mikro pertumbuhan kedelai menjadi sesuai. Permasalahan muncul ketika jerami padi yang berpotensi menghasilkan senyawa alelokimia berupa fenol, sehingga dapat menghambat pertumbuhan dan hasil kedelai. Tujuan penelitian yang dilakukan yaitu untuk menentukan kultivar dan aplikasi mulsa jerami yang menghasilkan pertumbuhan dan hasil kedelai optimal. Penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober 2021-Oktober 2022 di Kebun Percobaan Tri Dharma Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Penelitian dilakukan menggunakan Rancangan Split Plot dengan tiga ulangan sebagai blok, Kultivar sebagai main plot dan aplikasi mulsa jerami padi sebagai sub plot. Kultivar yang digunakan adalah Anjasmoro dan Argomulyo. Aplikasi mulsa jerami padi yang dilakukan adalah tanpa aplikasi, aplikasi 0 hari setelah tanam, aplikasi 7 hari setelah tanam dan aplikasi 14 hari setelah tanam. Hasil penelitian menunjukkan Argomulyo menjadi kultivar yang tahan serangan lalat bibit dan kultivar optimal dengan aplikasi mulsa jerami 7 dan 14 hari setelah tanam
Peningkatan Produksi Edamame Melalui Aplikasi Biostimulan PGPR dan Biourine Sapi Soelaksini, Liliek Dwi; krismiratsih, Fitri; Arofah, Yustika Apriliya
Vegetalika Vol 13, No 1 (2024)
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/veg.83381

Abstract

Aplikasi pupuk kimia secara berlebih menyebabkan turunnya kualitas tanah dan menurunkan produksi Edamame. Upaya yang bisa dilakukan untuk meningkatkan produksi Edamame yaitu pengaplikasian pembenah tanah berupa kombinasi biostimulan PGPR (Plant Growth Promoting Rhizobacteria) dan bio urine sapi. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui konsentrasi yang optimum dan pengaruh aplikasi biostimulant PGPR pada edamame, (2) mengetahui konsentrasi yang optimum dan pengaruh biourine sapi pada edamame dan (3) mengetahui interaksi antara konsentrasi biostimulant PGPR dan Biourine sapi untuk tanaman edamame. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei – Juli 2022 di Lahan Penelitian Politeknik Negeri Jember.  Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial dan diulang sebanyak tiga kali. Faktor pertama yaitu konsentrasi biostimulant PGPR yaitu tanpa Aplikasi (P0), Aplikasi 10 mL/L (P1), dan aplikasi 20 mL/L (P2) dan faktor kedua Konsentrasi Biourine sapi yaitu tanpa aplikasi (B0), aplikasi 60 mL/L (B1) dan aplikasi 120 mL/L (B2). Hasil Penelitian menunjukkan aplikasi 20 ml/l biostimulant PGPR memberikan hasil terbaik pada parameter jumlah polong segar pertanaman, berat polong segar pertanaman dan berat polong segar per plot. aplikasi biourine sapi 60 mL/L memberikan hasil terbaik pada berat polong segar pertanaman dan berat polong segar perplot. Interaksi PGPR 20 mL/L dan Biourine sapi 60 mL/L menunjukkan hasil terbaik pada jumlah cabang produktif, berat polong segar pertanaman dan berat polong segar per plot, dan kombinasi aplikasi biostimulant PGPR 20 mL/L dan Biourine sapi 120 mL/L menunjukkan hasil terbaik pada variabel jumlah polong segar pertanaman.
Kestabilan Karakter Fenotipik Plasma Nutfah Talas (Colocasia esculenta) Pasca Pemeliharaan pada Media Pertumbuhan Minimal dalam Kultur In vitro Sabda, Muhamad; Hidayatun, Nurul; Dewi, Nurwita
Vegetalika Vol 13, No 1 (2024)
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/veg.83669

Abstract

Talas (Colocasia esculenta) merupakan tanaman berumbi yang banyak dibudidayakan dan dimanfaatkan sebagai sumber pangan alternatif di Indonesia. Tanaman ini umumnya dikonservasi secara konvensional di lapang dan didukung dengan konservasi secara in vitro. Akan tetapi, konservasi secara in vitro rentan terhadap terjadinya perubahan genetik tanaman. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui daya tumbuh dan kestabilan karakter fenotipe aksesi plasma nutfah talas pasca pemeliharaan dalam pertumbuhan minimal dalam kultur in vitro. Sebanyak 12 aksesi talas yang telah dipelihara dalam media dengan penghambat pertumbuhan paclobutrazol diaklimatisasi dan ditumbuhkan di lapang. Delapan karakter fenotipe diamati dan dibandingkan antara aksesi dari kultur in vitro dengan aksesi dari lapang. Pengamatan mengacu pada Descriptor standard. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tanaman yang dipelihara dalam kondisi pertumbuhan minimal dapat pulih daya tumbuhnya. Pemulihan daya tumbuh ini ditunjukkan dengan pertumbuhan yang normal di lapang tanpa mengalami perubahan karakter fenotipe. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan media pertumbuhan minimal yang terdiri dari MS + manitol 40 g/l dan MS + paclobutrazol 2 mg/l, tidak menimbulkan dampak yang buruk terhadap tanaman. Dengan demikian, media ini dapat direkomendasikan untuk konservasi in vitro plasma nutfah talas.
Efektivitas Jenis Biochar pada Pertumbuhan dan Hasil Kedelai Hitam (Glycine soja (L) Merrit) di Berbagai Dosis Pupuk NPK Mazidah, Nitha Ardhiyah Nur; Islami, Titiek; Barunawati, Nunun
Vegetalika Vol 13, No 1 (2024)
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/veg.84679

Abstract

Kedelai hitam merupakan tanaman kacang-kacangan yang digunakan untuk konsumsi sebagian besar masyarakat Indonesia untuk bahan pembuatan kecap. Metode biofortifikasi dapat diterapkan melalui aplikasi bahan organik dan pupuk NPK. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui interaksi antara bahan biochar dan dosis pupuk anorganik. Hipotesis penelitian ini adalah bahan biochar spesifik dengan dosis NPK tertentu mampu meningkatkan hasil kedelai. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok Faktorial dengan dua faktor, faktor pertama dosis pupuk anorganik 150 kg ha-1, 200 kg ha-1, 250 kg ha-1, sedangkan faktor kedua bahan biochar yang terdiri dari tongkol jagung (CC), jerami padi (RS) dan sekam padi (RH). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan dosis NPK 150 kg ha-1 dengan biochar RS dan RH terhadap jumlah polong masing-masing mencapai 42,22 dan 46,31. Sedangkan jumlah polong pada aplikasi NPK 200 kg ha-1 dengan biochar CC dan RH mencapai 40,89 dan 45,53. Dosis NPK tertinggi 250 kg ha-1 mencapai jumlah polong sebesar 40,81 per tanaman pada perlakuan tanpa biochar. Bobot 100 biji akibat pemberian NPK 150 kg ha-1 dan 250 kg ha-1 memiliki bobot biji yang sama namun lebih tinggi 17,07% dari pemberian dosis NPK 200 kg ha-1. Sebaliknya bobot biji per ha hanya dicapai pada aplikasi biochar jerami padi dengan kenaikan 22,91% dibandingkan dengan perlakuan tanpa biochar (WB).
Pengaruh Pemberian Abu Sekam Padi dan POC Urine Kelinci terhadap pH tanah dan Pertumbuhan Tanaman Sawi di Tanah Gambut Wahdah, Rabiatul; Rizali, Akhmad; Jumiati, Jumiati
Vegetalika Vol 13, No 1 (2024)
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/veg.84921

Abstract

Lahan gambut merupakan lahan marginal untuk pertanian karena kesuburannya yang rendah, tingkat keasaman yang tinggi, kapasitas tukar kation (KTK) yang tinggi, kejenuhan basa yang rendah, kandungan unsur hara makro (K, Ca, Mg, P) yang rendah, dan unsur hara mikro (seperti Cu , Zn, Mn, B) juga rendah. Amelioran dapat mengubah sifat kimia tanah gambut antara lain menurunkan kapasitas tukar kation (KTK), meningkatkan kejenuhan basa (KB), menaikkan pH, menekan senyawa beracun, meningkatkan kandungan unsur hara. Sedangkan sifat fisik dapat ditingkatkan dari segi struktur. Bahan Amelioran yang digunakan dalam penelitian ini adalah abu sekam padi dan pupuk organik cair urine kelinci. Abu sekam padi adalah abu yang dihasilkan dari pembakaran sekam padi yang dapat digunakan sebagai bahan perbaikan tanah gambut. Pemberian abu sekam padi akan lebih baik jika diimbangi dengan pemberian bahan organik seperti pupuk organik cair (POC). POC urine kelinci mengandung unsur hara N, P, dan K yang dibutuhkan tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian abu sekam padi dan POC urine kelinci terhadap pertumbuhan dan hasil sawi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat interaksi antara abu sekam padi dan POC urine kelinci terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman sawi, terkecuali pada jumlah daun. Perlakuan terbaik adalah dosis abu sekam padi 15 ton.ha-1 dan POC urine kelinci 30 ml/L. Sementara untuk abu sekam padi tidak mempengaruhi pH tanah pada tanah gambut.
Keragaman Mangga (Mangifera indica L.) di Jawa Timur Berdasarkan Karakter Morfologi: Studi Kasus di Kabupaten Jember Sari, Vega Kartika; Sa'diyah, Halimatus; Rusdiana, Riza Yuli; Hariyono, Kacung; Hartatik, Sri
Vegetalika Vol 13, No 1 (2024)
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/veg.87516

Abstract

Di Indonesia, mangga terdistribusi luas dan memiliki keragaman bentuk, ukuran, rasa dan bentuk daun. Jawa Timur termasuk sentra produksi mangga dengan produksi mencapai 41% dari produksi nasional. Beragam jenis mangga dapat tumbuh baik di Kabupaten Jember. Mangga lokal yang ada perlu dikarakterisasi terutama yang memiliki keunggulan untuk dapat dikembangkan sebagai buah unggulan daerah. Penelitian ini bertujuan untuk mengkarakterisasi morfologi berbagai jenis mangga dari delapan kecamatan di Kabupaten Jember. Pengambilan sampel dilakukan secara purposive sampling. Data pengamatan dianalisis deskriptif, korelasi, biplot, dan klaster. Hasil eksplorasi diperoleh 12 jenis mangga terdiri atas mangga lokal seperti apel hijau, apel merah, padi, cantel, mahatir, telur, madura selain gadung, manalagi, arum manis, golek, dan kweni. Hasil analisis menunjukkan koefisien variasi yang tinggi pada karakter panjang tangkai daun dan panjang tangkai bunga. Dua karakter tersebut juga berkorelasi sangat signifikan dan positif, demikian pula karakter panjang dan lebar buah terhadap bobot buah. Panjang helai daun dapat digunakan dalam menentukan karakter penciri morfologi daun mangga.  Jenis mangga Cantel memiliki keunikan dengan tingkat ketidakmiripan 43,5% dibandingkan 11 jenis mangga lainnya. Pengelompokan jenis mangga yang terbentuk berdasarkan kemiripan/ketidakmiripan karakter morfologi meskipun berasal dari lokasi yang berbeda

Page 1 of 1 | Total Record : 8