Claim Missing Document
Check
Articles

Found 20 Documents
Search

Cekaman Garam NaCl danTeknik Aplikasi Azolla pada Tanaman Padi Fitri Krismiratsih; Sugeng Winarso; Slamerto Slamerto
Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia Vol. 25 No. 3 (2020): Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia
Publisher : Institut Pertanian Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18343/ipi.25.3.349

Abstract

Efforts to increase production potential can be carried out by extensification in a less productive saline land. Salinity is a major problem in the growth of most plants. Azolla is a plant that is sensitive to salinity, but if it is applied well, it can grow optimally at high salinity levels. The purpose of this study is to obtain an azolla application technique that is effective in increasing the adaptation of rice plants to NaCl saline soil conditions. The experimental design used was Randomized Block Design (RBD) with 2 factors and 3 replications. The first factor was the azolla application technique consisted of 3 levels: fresh azolla composted, fresh azolla immersed, and fresh azolla as a ground cover. The second factor was the levels of NaCl salt stress consisted of 4 levels: control DHL 0, 2, 4, and 8 dS m-1. The adaptation ability of rice plants based on variable plants height growth rate, number of tillers, strove dry weight, root dry weight, stomata density, leaf chlorophyll (SPAD), age of flowering, number of paddy grain, and harvest index. The results showed how to test content up to 2 dS m-1 which increased rice growth especially the application of azolla composted. Increasing stress to 4 and 8 dS m-1showed bad effects on vegetative, physiology, and yields of rice components. The stronger of salt stress the higher all plants growth variables except the age of flowering that actually showed the acceleration of flowering. Application of composted azolla can increase the root dry weight and azolla as a ground cover can increase the numbers of paddy grains. Keywords: azolla, NaCl, rice, stress
RESPON PEMBUNGAAN DAN KUALITAS BENIH OKRA (Abelmoschus esculentus) TERHADAP APLIKASI GA3 DAN FOSFOR Nisa Budi Arifiana; Fitri Krismiratsih
AGROTEKSOS, Jurnal Ilmiah Ilmu Pertanian Vol 32 No 2 (2022): Jurnal Agroteksos Agustus 2022
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/agroteksos.v32i2.728

Abstract

Abstrak Okra merupakan salah satu komoditas sayuran di Indonesia yang belum berkembang pesat namun permintaan pasar terus meningkat dan ketersediaan produksi polong okra belum memenuhi kebutuhan nasional. Upaya memenuhi kebutuhan produksi okra perlu dilakukan peningkatan mutu benih dengan memberikan aplikasi GA3 dan Fosfor untuk meningkatkan kualitas benih Okra. Aplikasi GA3 dapat meningkatkan metabolisme tanaman dan meningkatkan jumlah bunga. Pemberian pupuk fosfor dapat membantu pembelahan dan pembesaran sel tanaman. Percobaan disusun berdasarkan Rancangan Acak Kelompok dengan menggunakan dua faktor dimana faktor pertama Konsentrasi GA3 ,yaitu G0 (tanpa aplikasi GA3), G1 (50 mg/l), G2 (100mg/l), dan G3 (150mg/l) dan faktor kedua dosis pupuk Fosfor, yaitu P1 (75kg/ha SP-36), P2 (100kg/ha SP-36), P3 (125kg/ha SP-36) dan P4 (150kg/ha SP-36). Sehingga diperoleh 16 kombinasi perlakuan dan diulang sebanyak 3 ulangan. Data dianalisis menggunakan uji lanjut jarak berganda Duncan (α,5%) . Hasil penelitian aplikasi GA3 dan Fosfor tidak menunjukkan perbedaan yang nyata terhadap umur berbunga dan berat 1000 butir benih. Aplikasi GA3 (50 mg/l) dan fosfor (100kg/ha SP-36) memberikan interaksi berbeda sangat nyata terhadap jumlah bunga dengan sebanyak 27 buah bunga per tanaman. Aplikasi kombinasi GA3 (50 mg/l) dan fosfor (75kg/ha SP-36) memberikan interaksi berbeda sangat nyata terhadap kecepatan tumbuh benih sebesar 16,6%. Kata kunci : Okra, Pembungaan, Kualitas Benih. Abstract Okra is one of the commodities in Indonesia that has not developed rapidly but market demand continues to increase. The availability of okra pod production has not met national needs. Efforts to meet the production needs of Okra need to improve seed quality by providing GA3 and Phosphorus applications to improve the quality of Okra seeds. The application of GA3 can increase plant metabolism and increase the number of flowers. Provision of phosphorus fertilizer can help plant cell division and enlargement. The experiment was arranged in a randomized block design using two factors, namely the first factor was the concentration of GA3 is G0 (without GA3 application), G1 (50 mg/l), G2 (100 mg/l), and G3 (150 mg/l). mg/l). And the second factor is the dose of phosphorus fertilizer, is P1 (75kg/ha SP-36), P2 (100kg/ha SP-36), P3 (125kg/ha SP-36) and P4 (150kg/ha SP-36). So that obtained 16 treatment combinations with 3 replications. Data were analyzed using Duncan's multiple-distance further test (α.5%). The results of the application of GA3 and Phosphorus did not show significant differences in flowering age and 1000 seed weight. The application of GA3 (50 mg/l) and phosphorus (100kg/ha SP-36) gave a very significant interaction on the number of flowers as many as 27 flowers per plant. The application of GA3 (50 mg/l) and phosphorus (75kg/ha SP-36) gave a very significant interaction with the seed growth rate of 16,6%. Keywords : Okra, Flowering, Seed Quality
Aplikasi Kompos Jerami dan Teknik Pengaturan Air terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Padi Fitri Krismiratsih; Damanhuri; Liliek Dwi Soelaksini; Zainal Abidin
Poltanesa Vol 23 No 2 (2022): Desember 2022
Publisher : P2M Politeknik Pertanian Negeri Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51967/tanesa.v23i2.1856

Abstract

Salah satu cara yang bisa dilakukan untuk meningkatkan pertumbuhan dan produksi dalam budidaya tanaman padi adalah dengan mengaplikasikan kompos Jerami serta mengatur teknik pengairan. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dua faktor empat ulangan. Faktor pertama adalah teknik pengaturan air yang terdiri atas 3 perlakuan yaitu diairi secara terus menerus, diairi secara berselang, diairi hanya kemalir atau macak-macak, faktor kedua dosis kompos jerami terdiri atas 4 perlakuan yaitu,4.5ton/ha, 5.0 ton/ha, 5.5 ton/ha dan 6 ton/ha, sehingga terdapat 48 unit percobaan. Hasil penelitian menunjukkan perlakuan pengaturan air diairi terus-menerus menunjukkan hasil terbaik pada pengamatan tinggi tanaman pada umur 2 MST dengan tinggi tanaman 36,21cm , 8 MST tinggi tanaman 94,78cm dan 9 MST tinggi tanaman adalah 98,12cm, yang diairi hanya kemalir memberi hasil terbaik pada pengamatan jumlah anakan pada umur 4 MST berjumlah 52,69 anakan, 5 MST berjumlah 73,84 anakan dan 6 MST berjumlah 79,34 anakan ,jumlah anakan produktif 39,41 anakan dan hasil gabah kering giling per rumpun 76,73 gr. Perlakuan dosis kompos jerami 4,5 ton/ha memberikan hasil jumlah gabah per malai yaitu 138,42 gr. Perlakuan dosis kompos 6 ton/ha memberikan hasil terbaik pada parameter hasil gabah kering giling per rumpun sebanyak 77,38 gr. Berdasarkan hasil penelitian ini pada budidaya tanaman padi disarankan menggunakan teknik pengaturan air hanya kemalir/macak-macak dan dosis kompos jerami 6 ton/ha.
Karakteristik Fisiologis Tanaman Jagung Manis (Zea mays L. Var. saccharata Sturt) pada Kondisi Kekurangan Air dan Aplikasi Pupuk Kalium: Physiological Characteristics of Sweet Corn (Zea mays L. Var. saccharata Sturt) Under Water Shortage Conditions of Potassium Fertilizer Datik Lestari; Fitri Krismiratsih; Rizal Perlambang CNAWP; Mira Andriani; Theo Mahiseta Syahniar
Jurnal Ilmiah Inovasi Vol 23 No 2 (2023): Agustus
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/jii.v23i2.3929

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kafakteristik fisiologis jagung manis pada kondisi kekurangan air dan aplikasi pupuk Kalium. Penelitian ini dilakukan menggunakan RAL 2 faktor dengan tiga kali ulangan. Faktor pertama yaitu kondisi optimum (kontrol) dan kondisi kekurangan air, sedangkan faktor kedua yaitu: 200 kg KCL/ha, 250 kg KCL/ha dan 300 kg KCL/ha. Parameter pengamatan terdiri dari laju fotosintesis, laju transpirasi, daya hantar stomata dan konsentrasi CO2 dalam sel yang dilakukan pada tanaman umur 30 HST dan 60 HST. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi kekurangan air pada jagung manis menurunkan semua parameter fisiologis, aplikasi pupuk Kalium tidak memberikan pengaruh yang nyata pada setiap parameter dan interaksi perlakuan tidak meningkatkan karakter fisiologis tanaman jagung manis
Analysis of Consumers’ Attitudes towards Watermelon Produced by Teaching Factory of Innovation Garden Polije: Analysis of Consumers’ Attitudes towards Watermelon Produced by Teaching Factory of Innovation Garden Polije Tia Sofiani Napitupulu; Sumarlina Sumarlina; Datik Lestari; Fitri Krismiratsih
Jurnal Ilmiah Inovasi Vol 23 No 3 (2023): Desember
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/jii.v23i3.4058

Abstract

Teaching Factory Kebun Inovasi Polije berfokus pada aktivitas produksi berbagai tanaman pangan, hortikultura, dan bunga potong. Salah satu produk Kebun TeFa Inovasi yang telah diproduksi secara konsisten adalah buah semangka. Semangka merupakan tanaman hortikultura yang memiliki nilai ekonomi penting secara global. Produksi semangka untuk tujuan komersil perlu mempertimbangkan sudut pandang konsumen sebagai pembeli. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi atribut-atribut pada buah semangka yang dianggap penting oleh konsumen. Sebanyak lima atribut buah semangka dianalisis, diantaranya harga, warna daging buah, ukuran, berbiji/tidaknya buah, dan bentuk buah. Penelitian ini dilakukan dengan melibatkan 50 orang responden yang merupakan konsumen buah semangka produksi TeFa Kebun Inovasi Polije. Data yang dikumpulkan dianalisis dengan menggunakan analisis multiatribut Fishbein. Hasil analisis menunjukkan bahwa atribut warna daging buah mendapat respon positif dari konsumen, dengan nilai sikap sebesar 16,72. Sebanyak 78% konsumen memilih mengkonsumsi buah semangka merah, sisanya 22% memilih mengkonsumsi buah semangka kuning. Konsumen semangka bersikap netral terhadap atribut harga (15,36); berbiji/tidaknya buah (14,58); ukuran buah (14,06); dan bentuk buah (10,89).
Analisis Usahatani Semangka Berbiji Di Kelurahan Ringinanom Kecamatan Nganjuk Kabupaten Nganjuk Fitri Krismiratsih; Suwinda Fibriani; Nisa Budi Arifiana
JINGLER : Jurnal Teknik Pengolahan Pertanian Vol. 1 No. 1 (2023): Juni : JINGLER : Jurnal Teknik Pengolahan Pertanian
Publisher : Politeknik Kampar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59061/jingler.v1i2.596

Abstract

The purpose of this research is to determine the income from watermelon farming as seen from production in the Ringinanom sub-district, Nganjuk District, Nganjuk Regency. The research method used in this research is a quantitative method which is strengthened by descriptive qualitative methods by conducting R/C ratio analysis. Based on the results of the research described previously, the income from watermelon farming in Ringinanom Village, Nganjuk District, Nganjuk Regency was Rp. 2,132,000,. The results of the R/C Ratio analysis are 1.34, which means the farming business is worth pursuing. The BEP Product value is 480 Kg, and the BEP Price is IDR. 3,742  
Pemberdayaan Kelompok Wanita Wirausaha Melalui Pengolahan Jantung Pisang dan Ikan Lele Menjadi Abon di Kabupaten Nganjuk Fibriani, Suwinda; Krismiratsih, Fitri; Ni’mah, Khomsatun; S, Vera Amalia; Singgih, Dhiva
Journal of Community Development Vol. 5 No. 3 (2025): April
Publisher : Indonesian Journal Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47134/comdev.v5i3.1438

Abstract

This Community Service Activity aims to empower women entrepreneurs in Nganjuk Regency through training in processing banana heart and catfish into shredded fish. This program was initiated to improve the skills and economic income of women's groups, as well as to optimize the utilization of abundant but underutilized local resources. The criteria for women entrepreneurs who participate in this program are 1) women entrepreneurs who are members of the Nganjuk Regency UMKM, 2) have an interest in catfish processing and 3) women entrepreneurs who play an active role in developing the creative economy. The methods used include analysis of needs problems, technical training in raw material processing, business management, and shredded fish product marketing strategies, monitoring and evaluation. This activity was carried out at the Village Hall of Kauman Village, Nganjuk District, Nganjuk Regency. The results of this activity showed a significant increase in technical skills, business knowledge, and income of the women's groups involved. In addition, participants were able to learn business management and marketing strategies that helped them develop their businesses professionally and sustainably.. The success of this activity confirms that appropriate training and empowerment can produce sustainable positive changes and become a model that can be applied in other areas.
Pelatihan Pemanfaatan Limbah Bawang Merah Sebagai Pupuk Organik Cair Bagi Masyarakat Desa Puhkerep Kabupaten Nganjuk Krismiratsih, Fitri; Pristiwaningsih, Estin Roso; Saputra, Geri Barnas
Agrimas : Jurnal Pengabdian Masyarakat Bidang Pertanian Vol. 1 No. 2 (2022): OKTOBER
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/agrimas.v1i2.12

Abstract

Desa Puhkerep kecamatan Rejoso Kabupaten Nganjuk mayoritas penduduk desanya adalah petani, komoditas yang paling banyak dibudidayakan adalah bawang merah. Kegiatan budidaya ini menghasilkan limbah pertanian yang paling banyak pada proses pascapanen berupa limbah sisa daun dan kulit kering. Keberadaan limbah ini dapat mencemari lingkungan baik pencemaran bau, pandangan maupun kerusakan lingkungan dan juga sebagai sumber penyakit. Oleh karena itu bisa dilakukan penanganan limbah menjadi pupuk organic cair. Pupuk organik cair melalui proses fermentasi melaui alat sederhana, dengan ditambah bahan lainnya berupa molase, air leri, bantuan mikroorganisme EM-4. Kegiatan pengabdian ini dilakukan pada kelompok ibu-ibu yang berada di Desa Puhkerep Kecamatan Rejoso Kabupaten Nganjuk. Melalui kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan kemampuan penaganan limbah bawang merah dan juga bisa membuat pupuk organik cair sendiri.
Pelatihan Pembuatan Tanaman Hias “Kokedama” Sebagai Upaya Meningkatkan Kreatifitas Wirausaha Remaja di Lingkungan UPT Perlindungan dan Pelayanan Sosial Asuhan Anak (PPSAA) di Kabupaten Nganjuk Fibriani, Suwinda; Krismiratsih , Fitri
Agrimas : Jurnal Pengabdian Masyarakat Bidang Pertanian Vol. 3 No. 1 (2024): APRIL
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/agrimas.v3i1.42

Abstract

Kokedama merupakan teknik bercocok tanam pada tanaman hias yang memilik tipe perakaran serabut dengan menggunakan metode bungkus (wrap) tanpa menggunakan pot. Pembalutan cukup menggunakan media tanam seperti tanah, lumut atau sabut kelapa yang dibentuk seperti bola dan dilakukan pengikatan menggunakan tali rami. Pemberdayaan masyarakat melalui pelatihan pembuatan tanaman hias dengan teknik Kokedama di Lingkungan UPT PPSAA Kabupaten Nganjuk merupakan upaya yang bertujuan untuk meningkatkan kratifitas dan inisiasi wirausaha bagi lingkungan UPT PPSAA utamanya bagi para remaja dan pengurus yang berada di lingkungan tersebut. Pentingnya pengetauan dasar terkait kewirausahaan bagi remaja di lingkungan UPT PPSAA dapat dijadikan lifeskill yang nantinya dapat digunakan meningkatkan pendapatan secara ekonomi bagi remaja di lingkungan UPT PPSAA. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilakukan dalam bentuk sosialisasi dan melakukan pelatihan langsung dan sesi evaluasi bersama peserta pelatihan yang berlokasi di UPT PPSAA Kab. Nganjuk. Hasil dari adanya pengabdian masyarakat ini bertambahnya pengetahuan, wawasan dan keterampilan dari remaja dan pengurus dalam membuat tanaman hias kokedama.
PENERAPAN SISTEM IRIGASI SPRINKLE PADA KEGIATAN BUDIDAYA BAWANG MERAH (Allium Cepa.L) STUDI KASUS DI KECAMATAN REJOSO, KABUPATEN NGANJUK Fibriani, Suwinda; Krismiratsih , Fitri; R, Ika Puspitasari D
Fruitset Sains : Jurnal Pertanian Agroteknologi Vol. 13 No. 2 (2025): Juni: Ilmu Pertanian dan Bidang Terkait
Publisher : Institute of Computer Science (IOCS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35335/fruitset.v13i2.6373

Abstract

Rejoso Rejoso sub-district in Nganjuk district is known as a high-productivity shallot center. One of the important factors affecting crop yields is the irrigation system used. The increasing scarcity of water resources due to climate change and growing intersectoral demand has made irrigation a strategic issue in the national agricultural sector. This study aims to compare the effectiveness of conventional irrigation systems with sprinkle irrigation in shallot (Allium cepa L.) cultivation. The method used was a one-factor Completely Randomized Design (CRD) with five treatments, namely with a water volume of P1 = Manual watering, P2 = 75%, P3 = 100%, P4 = 150%, P5 = 200% of optimal needs. Parameters observed included plant height, number of leaves per clump, and tuber wet weight. Results showed that treatment P5 (200%) of water requirement and conventional watering gave the best growth and production results. The sprinkle irrigation system proved to be more efficient in water use, provided even water distribution, and reduced labor requirements. Thus, sprinkle irrigation can be an appropriate technology solution to support shallot cultivation as well as efficient and sustainable water management.