cover
Contact Name
Siti Nurul Rofiqo Irwan
Contact Email
rofiqoirwan@ugm.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
vegetalika.faperta@ugm.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kab. sleman,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
Vegetalika
ISSN : 23024054     EISSN : 26227452     DOI : -
Core Subject : Agriculture,
Vegetalika ISSN (Cetak): 2302-4054 dan ISSN (Online): 2622-7452 adalah open access jurnal yang mempublikasikan artikel-artikel ilmiah berupa gagasan dan hasil penelitian. Topik publikasi berkaitan dengan disiplin ilmu Agronomi mencakup Manajemen dan Produksi Tanaman, Hortikultura, Ekologi Tanaman, Fisiologi Tanaman, Genetika dan Pemuliaan, Teknologi Benih, Bioteknologi Tanaman, dan Biostatistika.
Arjuna Subject : -
Articles 430 Documents
Pengaruh Konsentrasi Pupuk Organik Cair Urine Sapi dan Kambing terhadap Pertumbuhan Jahe Merah (Zingiber officinale Rosc var. rubrum) pada Fase Vegetatif Muhammad Zulfa; Dody Kastono; Taufan Alam
Vegetalika Vol 12, No 4 (2023)
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/veg.78461

Abstract

Pada tahun 2015, jumlah produksi jahe Indonesia mencapai 313 ribu ton, namun tahun 2017-2020 mengalami penurunan dengan hasil rerata produksi 195 ribu ton/tahun. Menurunnya jumlah produksi jahe merah disebabkan karena penggunaan pupuk kimia yang berkelanjutan, sehingga lahan menjadi kurang subur. Solusi alternatif yang dilakukan untuk membantu memenuhi unsur hara pertumbuhan jahe merah, yaitu melalui pengaplikasian pupuk organik cair (POC). Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari interaksi dan pengaruh konsentrasi POC urine sapi dan kambing terhadap pertumbuhan fase vegetatif jahe merah. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan yang dilaksanakan di lahan petani Dusun Gunung Rego, Hargorejo, Kokap, Kulonprogo mulai Bulan September 2021- Maret 2022. Rancangan percobaan menggunakan Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL). Penelitian ini terdiri dari dua faktor perlakuan, faktor pertama adalah konsentrasi POC urine sapi yang terdiri atas 0 % dari rekomendasi atau kontrol; 75 % dari rekomendasi, atau setara dengan 150 ml/l; dan 150 % dari rekomendasi atau setara dengan 300 ml/l. Faktor kedua adalah konsentrasi POC urine kambing yang terdiri atas 0 % dari rekomendasi atau kontrol; 75 % dari rekomendasi atau setara dengan 150 ml/l; 150 % dari rekomendasi atau setara dengan 300 ml/l. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat interaksi antara perlakuan dan perlakuan POC urine sapi dan kambing dengan konsentrasi 0, 150, dan 300 ml/l secara mandiri belum mampu meningkatkan pertumbuhan jahe merah pada fase vegetatif.
Pengaruh Aplikasi Paclobutrazol dan Dosis Pupuk P Terhadap Pembentukan Bunga dan Buah serta Hasil Tanaman Mentimun (Cucumis sativus L.) Hanifa, Yumna; Respatie, Dyah Weny; Purwantoro, Aziz
Vegetalika Vol 13, No 3 (2024)
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/veg.78657

Abstract

Produktivitas mentimun di Indonesia masih rendah salah satunya disebabkan oleh dominasi bunga jantan dibandingkan bunga betina. Salah satu solusi alternatif yang dapat dilakukan adalah aplikasi ZPT Paclobutrazol dengan konsentrasi 0,375 ml.L-1 . Masalah lain yang terjadi pada budidaya mentimun adalah bunga mentimun mudah gugur, hanya sedikit yang mampu berkembang menjadi buah. Untuk itu perlu adanya perbaikan budidaya tanaman mentimun, salah satunya dengan pemupukan P yang berperan dalam pembentukan bunga dan buah pada tanaman. Penelitian ini dilakukan pada bulan November 2021 hingga Februari 2022 di Keboen Damai, Jl. Kaliurang km 8.5, Kecamatan Ngaglik, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan acak kelompok lengkap dengan 2 faktor. Faktor pertama aplikasi paclobutrazol (dengan paclobutrazol 0.375 ml.L-1 dan tanpa aplikasi paclobutrazol) dan faktor kedua dosis pupuk SP-36 0 g.tnm-1 , 10 g.tnm-1 , dan 20 g.tnm-1 . Hasil penelitian menunjukkan bahwa dosis pupuk P yang diberikan belum mampu meningkatkan persentase bunga betina menjadi buah. Tidak terdapat interaksi antara perlakuan paclobutrazol dan aplikasi pupuk p yang berpengaruh terhadap variabel pembentukan bunga dan buah pada tanaman mentimun. Aplikasi paclobutrazol berpengaruh signifikan terhadap variabel pertumbuhan tinggi tanaman dan jumlah bunga jantan, serta meningkatkan jumlah bunga betina, serta memberi pengaruh beda nyata terhadap persentase bunga betina menjadi buah, analisis pertumbuhan nisbah luas daun, dan laju asimilasi bersih tanaman mentimun.
Tanggapan Terung (Solanum melongena L.) terhadap Pemberian Mikoriza dan Kompos Lumpur Pengolahan Limbah Susu Annisa, Permata Humaira; Taryono, Taryono; Ilmiah, Haviah Hafidhotul
Vegetalika Vol 13, No 2 (2024)
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/veg.78684

Abstract

Salah satu langkah peningkatan hasil tanaman adalah pemberian pupuk hayati, contohnya Jamur Mikoriza Arbuskular (JMA) dan kompos lumpur pengolahan limbah susu. Mikoriza telah dikenal dapat meningkatkan hasil dan pertumbuhan berbagai tanaman, sedangkan literatur mengenai kompos lumpur pengolahan limbah susudi Indonesia masih terbatas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tanggapan terung (Solanum melongena L.) terhadap pemberian mikoriza dan kompos lumpur pengolahan limbah susu dan mengetahui pola hubungan antara dosis kompos lumpur pengolahan limbah susudengan hasil terung yang dikombinasikan dengan pemberian mikoriza. Penanaman  terung dilakukan pada bulan November 2021 hingga Maret 2022 menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dua faktor, faktor pertama yaitu mikoriza (tanpa mikoriza dan dengan mikoriza) dan faktor kedua kompos lumpur pengolahan limbah susu (0 g/polibag, 25 g/polibag, 50 g/polibag, dan 75 g/polibag). Pemberian mikoriza dan kompos lumpur pengolahan limbah susu menyebabkan peningkatan pertumbuhan dan hasil terung (Solanum melongena L.) khususnya panjang akar dan umur berbunga. Pola hubungan yang terbentuk antara dosis kompos lumpur pengolahan limbah susu dengan hasil terung mengikuti persamaan garis kuadratik dan tidak tergantung faktor pemberian mikoriza. Dosis optimal kompos lumpur pengolahan limbah susu untuk bobot buah segar terbaik yaitu 75,5g/polibag.
Pengaruh Abu Boiler dan Pupuk Grand-K Terhadap Pertumbuhan serta Produksi Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) Herianto SP; Zulkifli MS; Putri Lukmana Sari
Vegetalika Vol 12, No 4 (2023)
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/veg.79175

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh interaksi maupun pengaruh utama abu boiler dan pupuk Grand-K terhadap pertumbuhan serta hasil produksi tanaman bawang merah. Penelitian ini telah dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Islam Riau, Jalan Kaharuddin Nasution, KM 11 No. 113, Kelurahan Air Dingin, Kecamatan Bukit Raya, Kota Pekanbaru. Penelitian berlangsung selama 4 bulan dimulai dari Mei sampai Agustus 2022. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial, terdiri dari 2 faktor yaitu faktor pertama abu boiler (A) terdiri dari 4 taraf perlakuan yaitu (0), (0,3), (0,6), (0,9) kg/plot. Faktor kedua pupuk Grand-K (G) terdiri dari 4 taraf perlakuan yaitu 0, 15, 30, 45 g/plot. Parameter yang diamati adalah tinggi tanaman, umur panen, jumlah umbi per rumpun, berat basah umbi per rumpun, berat umbi kering per rumpun, susut umbi dan bobot umbi per rumpun. Data pengamatan dianalisis secara statistik dan dilanjutkan dengan uji BNJ pada taraf 5%. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa pengaruh interaksi abu boiler dan pupuk Grand-K berpengaruh terhadap persentase bunga menjadi buah, diameter buah, dan berat buah per tanaman. Pengaruh utama abu boiler dan pupuk Grand-K berpengaruh terhadap semua parameter pengamatan. Perlakuan terbaik dengan pemberian abu boiler 0,9 kg/plot dan pupuk Grand-K 45 g/plot. 
Pengaruh Variasi Ukuran Bulbil terhadap Viabilitas dan Pertumbuhan Vegetatif Porang (Amorphophallus muelleri Blume) pada Tanah Masam Ulinuhayani, Muhammad; Singgih, Bambang; Nurhidayat, Setia Permana; Rusdi, Nurul; Triono, Budi
Vegetalika Vol 13, No 1 (2024)
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/veg.81016

Abstract

Porang (Amorphophallus muelleri Blume) merupakan tanaman umbi-umbian yang berpotensi untuk memenuhi kebutuhan komoditas pangan. Jenis ini tumbuh optimal pada tanah humus berpasir dengan pH normal dan kaya akan unsur hara. Sementara, masalah utama kondisi sebagian besar tanah di Indonesia merupakan tanah masam yang kering dan miskin unsur hara. Bibit yang berasal dari umbi bulbil secara ekonomi dianggap menguntungkan karena lebih murah, efisien dan praktis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui viabilitas dan pertumbuhan vegetatif porang dengan berbagai ukuran bulbil yang ditanam pada tanah masam yang telah diberi kapur. Rancangan percobaan menggunakan Rancangan Kelompok Teracak Lengkap (RKTL) dengan 3 ulangan. Perlakuan yang divariasikan adalah bulbil dengan diameter kecil 0,6 - 1,5 cm (1 gr), diameter sedang 1,6 - 2,5 cm (4 gr), dan diameter besar 2,6 - 3,5 cm (10 gr). Media semai berupa tanah yang diambil di sekitar lokasi penelitian dicampur dengan kapur dengan perbandingan tanah: kapur (1:10). Parameter yang diukur adalah viabilitas, pertumbuhan tinggi batang, dan diameter batang. Perhitungan viabilitas dilakukan pada 4 minggu setelah semai sedangkan tinggi dan diameter batang dilakukan pada 9 minggu setelah semai. Variasi ukuran bulbil tidak berpengaruh terhadap viabilitas tanaman porang, namun bulbil dengan ukuran besar cenderung memiliki viabilitas lebih tinggi mencapai nilai 100%. Perlakuan variasi ukuran bulbil berpengaruh nyata terhadap tinggi dan diameter batang (p<0,05). Umbi besar menghasilkan diameter tinggi dan lebar paling optimal yaitu tanaman kedua memiliki tinggi 62,27 cm dan lebar 1,6 cm sedangkan umbi kecil menghasilkan batang terendah yaitu tinggi 9,2 cm dengan lebar 0,27 cm dengan diameter.
Pengaruh Konsentrasi 2,4-D dan Kinetin Pada Induksi dan Regenerasi Tebu Melalui Metode Thin Cell Layer Parawita Dewanti; Firdha Narulita Alfian
Vegetalika Vol 12, No 4 (2023)
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/veg.81023

Abstract

Penyediaan bibit tebu dianggap masih mengalami kendala yang disebabkan karena bibit yang dihasilkan membutuhkan waktu yang lama dan jumlah ketersediaan bibitnya terbatas. Alternatif untuk mengatasi permasalahan ini adalah memproduksi bibit tebu melalui kultur jaringan dengan metode thin cell layer. Penelitian dilakukan untuk mengkaji pengaruh pemberian zat pengatur tumbuh (ZPT) 2,4-D dan kinetin pada media tanam melalui metode thin cell layer terhadap pembentukan kalus dan planlet tebu. Eksplan yang digunakan adalah basal tebu in vitro yang ditanam ke media induksi menggunakan media dasar MS (Murashige & Skoog) dengan penambahan ZPT 2,4-D dan Kinetin dan ditanam dengan menggunakan metode thin cell layer. Konsentrasi 2,4-D yang digunakan adalah 1 mg/L, 2 mg/L, 3 mg/L, dan 4 mg/L; konsentrasi kinetin yang digunakan adalah 0 mg/L, 1 mg/L, dan 2 mg/L. Hasil kalus induksi kemudian dipindah ke media proliferasi untuk pertumbuhan kalus yang melalui 4 fase, yaitu fase globular, fase skutelar, fase koleoptil dan fase kotiledon. Kalus yang sudah masuk fase kotiledon kemudian dipindahkan ke media regenerasi untuk membentuk planlet baru. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan ZPT dengan kombinasi 2,4-D 3 mg/L + kinetin 0 mg/L (D3K0) pada media kultur memberikan respon terbaik dalam pembentukkan induksi kalus tebu dengan rata-rata persentase tumbuh kalus mencapai 60,00%, sedangkan konsentrasi 2,4-D 3 mg/L + kinetin 1 mg/L (D3K1) adalah konsentrasi yang paling efektif untuk pembentukan planlet tebu dengan rata-rata tumbuh planletnya mencapai sebanyak 14,00 planlet.
Pengaruh Alelokimia Mulsa Jerami Padi (Oryza sativa L.) terhadap Intensitas Serangan Lalat Bibit pada Dua Kultivar Kedelai (Glycine max (L.) Merrill) Setiawan, Fandi; Respatie, Dyah Weny; Purwantoro, Aziz
Vegetalika Vol 13, No 1 (2024)
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/veg.81729

Abstract

Dalam budidaya kedelai (Glycine max L. Merrill) pertumbuhan dan hasilnya dapat dipengaruhi oleh faktor abiotik dan biotik. Serangan lalat bibit (Ophiomyia phaseoli) dan perubahan iklim yang tidak sesuai dapat mengganggu budidaya kedelai. Penggunaan mulsa jerami padi bermanfaat untuk membuat iklim mikro pertumbuhan kedelai menjadi sesuai. Permasalahan muncul ketika jerami padi yang berpotensi menghasilkan senyawa alelokimia berupa fenol, sehingga dapat menghambat pertumbuhan dan hasil kedelai. Tujuan penelitian yang dilakukan yaitu untuk menentukan kultivar dan aplikasi mulsa jerami yang menghasilkan pertumbuhan dan hasil kedelai optimal. Penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober 2021-Oktober 2022 di Kebun Percobaan Tri Dharma Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Penelitian dilakukan menggunakan Rancangan Split Plot dengan tiga ulangan sebagai blok, Kultivar sebagai main plot dan aplikasi mulsa jerami padi sebagai sub plot. Kultivar yang digunakan adalah Anjasmoro dan Argomulyo. Aplikasi mulsa jerami padi yang dilakukan adalah tanpa aplikasi, aplikasi 0 hari setelah tanam, aplikasi 7 hari setelah tanam dan aplikasi 14 hari setelah tanam. Hasil penelitian menunjukkan Argomulyo menjadi kultivar yang tahan serangan lalat bibit dan kultivar optimal dengan aplikasi mulsa jerami 7 dan 14 hari setelah tanam
Pengaruh Komposisi Media Tanam terhadap Pertumbuhan dan Hasil Terung (Solanum melongena L.) Secara Hidroponik Fauzi, Rahmat Dwi; Taryono, Taryono; Ilmiah, Haviah Hafidhotul
Vegetalika Vol 13, No 3 (2024)
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/veg.81763

Abstract

Penurunan lahan pertanian produktif karena konversi lahan untuk tujuan nonpertanian, dapat berpengaruh terhadap produksi bahan pangan salah satunya adalah terung. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut adalah menerapkan sistem budidaya hidroponik dengan menggunakan media tanam alami. Arang sekam dan serbuk sabut kelapa merupakan bahan yang dapat digunakan sebagai media tanam hidroponik, karena keduanya memiliki sifat yang dapat menopang pertumbuhan tanaman serta memiliki kemampuan menyerap air yang baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui komposisi arang sekam dan serbuk sabut kelapa yang paling baik untuk budidaya terung secara hidroponik. Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari hingga Mei 2022 di PIAT (Pusat Inovasi Agroteknologi) Universitas Gadjah Mada menggunakan rancangan acak lengkap dengan satu faktor perlakuan yaitu komposisi arang sekam dan serbuk sabut kelapa terdiri dari 1:0; 2:1; 3:1; 3:2; 4:1; 4:3; 5:1; 5:2; 5:3; 5:4; dan 0:1. Pengamatan meliputi komponen pertumbuhan dan hasil. Penelitian ini menggunakan analisis varian dan uji lanjut Scott Knott pada α = 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komposisi arang sekam dan serbuk sabut kelapa 2:1; 3:1; 4:1; 5:2 dan 5:4 memberikan pertumbuhan dan hasil terbaik untuk terung hidroponik.
Peningkatan Keragaman Genetik Tanaman Monstera adansonii melalui Induksi Mutasi Kimia dengan Streptomycin Susilowati, Mariana; Aisyah, Syarifah Iis; Rapi, Muh. Nur Alif; Kartiman, Roni
Vegetalika Vol 13, No 2 (2024)
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/veg.81993

Abstract

Monstera adansonii variegata merupakan salah satu jenis tanaman hias daun yang popular di masyarakat sejak pandemi Covid-19. Variegata adalah perbedaan warna dan corak daun dengan tanaman normal yang diperoleh dari mutasi. Mutasi pada M. adansonii dapat dilakukan dengan berbagai mutagen kimia salah satunya streptomycin. Penelitian ini bertujuan mengetahui konsentrasi dan lama perendaman streptomycin yang optimum untuk menghasilkan tanaman M. adansonii variegata. Penelitian ini dilaksanakan selama 4 bulan di Kebun Percobaan IPB Sukamantri menggunakan Rancangan Kelompok Lengkap Teracak (RKLT) faktorial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa interaksi antara konsentrasi streptomycin sebesar 750 ppm dengan lama perendaman 48 jam menunjukkan hasil yang paling baik diantara kombinasi perlakuan lainnya dengan rata-rata persentase mutan putatif sebesar 73,33%. Hasil uji lanjut menggunakan kontras polynomial menunjukkan bahwa konsentrasi dan lama perendaman streptomycin paling optimum untuk menghasilkan M. adansonii variegata adalah konsentrasi 860 ppm dengan lama perendaman 81,64 jam. Perubahan warna dan pola daun pada mutan putatif ini akan meningkatkan nilai ekonomi. Sementara itu antibiotik streptomycin juga mampu menghambat pertumbuhan dan perkembangan M. adansonii seperti tinggi tanaman, diameter batang, jumlah daun, dan luas daun.
Pengaruh Kombinasi Pemupukan Organik dan Anorganik terhadap Pertumbuhan dan Kandungan Flavonoid Kangkung Darat (Ipomoea reptans Poir) varietas Bangkok dan varietas Serimpi Nanda Firdauzia Nooraminah; Rani Agustina Wulandari; Haviah Hafidhotul Ilmiah
Vegetalika Vol 12, No 4 (2023)
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/veg.82224

Abstract

Penurunan kesuburan tanah dapat terjadi karena penggunaan pupuk anorganik secara masif yang tidak diimbangi dengan pupuk organik. Pemupukan berfungsi dalam mengganti unsur hara yang hilang dan menambah unsur hara yang dibutuhkan tanaman untuk meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kombinasi penggunaan pupuk kandang sapi dan pupuk urea terhadap pertumbuhan dan kandungan flavonoid kangkung darat (Ipomoea reptans Poir). Penanaman dilaksanakan di Rumah Kaca Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada yang beralamat di Jalan Flora, Bulaksumur, Depok, Sleman, Yogyakarta pada bulan Maret sampai April 2022. Rancangan percobaan menggunakan Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) dua faktor, faktor pertama adalah varietas kangkung darat yang terdiri dari varietas Bangkok dan varietas Serimpi dan faktor kedua adalah pemberian kombinasi pupuk kandang sapi dan urea yang terdiri dari pupuk kandang sapi 0 ton.ha-1 + pupuk urea 0 kg.ha-1, pupuk kandang sapi 5 ton.ha-1 + pupuk urea 50 kg.ha-1, pupuk kandang sapi 10 ton.ha-1 + pupuk urea 25 kg.ha-1, dan pupuk kandang sapi 20 ton.ha-1 + pupuk urea 12,5 kg.ha-1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan yang memberikan pertumbuhan terbaik adalah dengan pemberian kombinasi dosis pupuk kandang sapi 5 ton.ha-1 + pupuk urea 50 kg.ha-1. Penggunaan jenis varietas serta pemberian kombinasi pupuk kandang sapi dan urea tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kandungan flavonoid simplisia kangkung darat.