cover
Contact Name
Siti Nurul Rofiqo Irwan
Contact Email
rofiqoirwan@ugm.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
vegetalika.faperta@ugm.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kab. sleman,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
Vegetalika
ISSN : 23024054     EISSN : 26227452     DOI : -
Core Subject : Agriculture,
Vegetalika ISSN (Cetak): 2302-4054 dan ISSN (Online): 2622-7452 adalah open access jurnal yang mempublikasikan artikel-artikel ilmiah berupa gagasan dan hasil penelitian. Topik publikasi berkaitan dengan disiplin ilmu Agronomi mencakup Manajemen dan Produksi Tanaman, Hortikultura, Ekologi Tanaman, Fisiologi Tanaman, Genetika dan Pemuliaan, Teknologi Benih, Bioteknologi Tanaman, dan Biostatistika.
Arjuna Subject : -
Articles 430 Documents
Respon Pertumbuhan dan Hasil Padi Gogo Terhadap Aplikasi Bacillus sp Rizosfer Tanaman Singkong Hadi, Sapto Nugroho; Fatichin, Fatichin; Widiyawati, Ida; Cahyani, Wilis
Vegetalika Vol 13, No 3 (2024)
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/veg.82748

Abstract

Produktivitas padi gogo tergolong rendah. Salah satu upaya untuk meningkatkan produktivitas padi gogo yaitu melalui aplikasi PGPR. Bacillus sp dapat diisolasi dari rizosfer Singkong. Bacillus sp memiliki karakter dapat melarutkan fosfat, menangkap nitrogen, dan memproduksi IAA. Penelitian ini bertujuan untuk 1) Mengetahui pengaruh Bacillus sp rizosfer singkong terhadap pertumbuhan dan hasil padi gogo di tanah ultisol, 2) Mengetahui Bacillus sp terbaik berdasarkan pertumbuhan dan hasil padi gogo, 3) Mengetahui interaksi antara varietas padi gogo dan Bacillus sp. Penelitian bertempat di Screen-House Desa Pasir Lor, Kecamatan Karanglewas, Banyumas dan Laboratorium Agroekologi Fakultas Pertanian Universitas Jenderal Soedirman. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni 2021 sampai dengan Januari 2022 Penelitian merupakan penelitian pot dengan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang disusun secara faktorial. Faktor pertama adalah varietas padi gogo, yaitu Inpago Unsoed 1 (V1), Inpago Unsoed Parimas (V2), dan Inpago 8 (V3). Faktor kedua adalah aplikasi Bacillus sp, yaitu kontrol (B0), Bacillus albus TG4 (B1), B. cereus PA11 (B2), dan B. paramycoides SR2 (B3). Variabel pengamatan meliputi tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah anakan produktif, total panjang malai, bobot 100 biji, bobot gabah kering, volume akar, dan bobot kering akar. Hasil penelitian menunjukkan Bacillus sp berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan dan hasil padi gogo di tanah ultisol pada variabel tinggi tanaman, jumlah daun, bobot 100 biji, bobot gabah kering per tanaman, volume akar, dan bobot kering akar. B. paramycoides SR2 merupakan  Bacillus terbaik untuk pertumbuhan dan hasil padi gogo pada variabel tinggi tanaman, jumlah daun, bobot 100 biji, panjang malai, volume akar, dan bobot kering akar. Terdapat interaksi antara varietas padi gogo dan Bacillus sp terhadap tinggi tanaman. Bacillus sp asal rizosfer tanaman singkong dapat mendukung pertumbuhan dan hasil padi gogo yang ditanam di tanah ultisol.
Analisis Pektin dan Vitamin C untuk Evaluasi Sifat Tahan Simpan pada Generasi F2 Buah Cabai LB Muhammad Nur Izi; Chairunisa Chairunisa; Wahyuni Wahyuni; Lina Herliana; Hermawan Seftiono
Vegetalika Vol 12, No 4 (2023)
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/veg.83055

Abstract

Cabai (Capsicum annuum L.)  merupakan salah satu komoditas sayuran terpenting dan strategis di Indonesia. Sebagai salah satu komoditas terpenting, cabai memiliki masa simpan pascapanen yang relatif singkat yang seringkali menjadi penyebab kerugian ekonomi. Ketahanan daya simpan cabai dapat ditingkatkan melalui upaya persilangan. Persilangan antara dua varietas cabai, Laris (daya hasil tinggi) dan SSP (tahan simpan) telah menghasilkan generasi kedua (F2) cabai LB. Buah cabai F2 LB matang merah telah dikelompokkan berdasarkan daya simpannya, dilihat dari susut bobot buah pascapanen. Pada studi ini, dilakukan pengukuran kandungan pektin dan vitamin C pada buah cabai F2 LB matang merah. Pektin dan vitamin C merupakan bagian komponen struktural dan antioksidan penjaga keutuhan dinding sel yang penting untuk ketahanan simpan buah. Tujuan penelitian adalah menyelidiki korelasi antara kandungan pektin atau vitamin C dengan sifat ketahanan simpan buah cabai. Analisis juga dilakukan pada buah cabai tetua Laris dan SSP sebagai kontrol. Pengukuran pektin dilakukan menggunakan Pectin Identification Kit (Megazyme) dengan dua protokol tambahan. Kandungan pektin dan vitamin C diukur secara semi kuantitatif menggunakan spektrofotometer. Hasil menunjukkan bahwa kandungan pektin dan vitamin C pada buah cabai F2 LB tidak berbeda signifikan antara yang tahan simpan dengan yang tidak tahan simpan, maupun dengan kedua tetuanya. Hasil ini mengindikasikan bahwa variasi ketahanan simpan yang teramati pada sampel buah cabai tidak bergantung pada kandungan pektin maupun vitamin C. Kami menduga bahwa aktivitas enzimatik, terutama yang terlibat dalam proses degradasi komponen dinding sel, lebih berperan dalam menentukan sifat ketahanan simpan cabai.
Peningkatan Produksi Edamame Melalui Aplikasi Biostimulan PGPR dan Biourine Sapi Soelaksini, Liliek Dwi; krismiratsih, Fitri; Arofah, Yustika Apriliya
Vegetalika Vol 13, No 1 (2024)
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/veg.83381

Abstract

Aplikasi pupuk kimia secara berlebih menyebabkan turunnya kualitas tanah dan menurunkan produksi Edamame. Upaya yang bisa dilakukan untuk meningkatkan produksi Edamame yaitu pengaplikasian pembenah tanah berupa kombinasi biostimulan PGPR (Plant Growth Promoting Rhizobacteria) dan bio urine sapi. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui konsentrasi yang optimum dan pengaruh aplikasi biostimulant PGPR pada edamame, (2) mengetahui konsentrasi yang optimum dan pengaruh biourine sapi pada edamame dan (3) mengetahui interaksi antara konsentrasi biostimulant PGPR dan Biourine sapi untuk tanaman edamame. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei – Juli 2022 di Lahan Penelitian Politeknik Negeri Jember.  Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial dan diulang sebanyak tiga kali. Faktor pertama yaitu konsentrasi biostimulant PGPR yaitu tanpa Aplikasi (P0), Aplikasi 10 mL/L (P1), dan aplikasi 20 mL/L (P2) dan faktor kedua Konsentrasi Biourine sapi yaitu tanpa aplikasi (B0), aplikasi 60 mL/L (B1) dan aplikasi 120 mL/L (B2). Hasil Penelitian menunjukkan aplikasi 20 ml/l biostimulant PGPR memberikan hasil terbaik pada parameter jumlah polong segar pertanaman, berat polong segar pertanaman dan berat polong segar per plot. aplikasi biourine sapi 60 mL/L memberikan hasil terbaik pada berat polong segar pertanaman dan berat polong segar perplot. Interaksi PGPR 20 mL/L dan Biourine sapi 60 mL/L menunjukkan hasil terbaik pada jumlah cabang produktif, berat polong segar pertanaman dan berat polong segar per plot, dan kombinasi aplikasi biostimulant PGPR 20 mL/L dan Biourine sapi 120 mL/L menunjukkan hasil terbaik pada variabel jumlah polong segar pertanaman.
Pengaruh IAA dan BAP pada Pertumbuhan Eskplan Pisang Cavendish (Musa acuminata L.) melalui Kultur In Vitro Rohman, Fadil; Sukri, Muhammad Zayin; Firgiyanto, Refa; Rohman, Hanif Fatur; Robbi, Maulana Nur Fadli
Vegetalika Vol 13, No 3 (2024)
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/veg.83613

Abstract

Pisang Cavendish (Musa acuminata L.) memiliki nilai ekonomi yang tinggi dan memiliki peluang pasar yang bagus sehingga produksinya perlu ditingkatkan. Kendala yang dapat ditemukan dalam budidaya pisang adalah ketersediaan bibit yang terbatas. Salah satu alternatif untuk mengatasi kendala tersebut adalah dengan perbanyakan kultur jaringan pada media yang telah dimodifikasi dengan IAA dan BAP pada konsentrasi yang tepat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi IAA dan BAP terhadap pertumbuhan eksplan pisang pada perbanyakan secara kultur in vitro. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Kultur Jaringan Politeknik Negeri Jember, pada bulan Juli hingga November 2022. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) Faktorial. Faktor pertama adalah konsentrasi IAA yang terdiri atas 2 taraf, yaitu 4 dan 5 ppm yang diperoleh dengan melarutkan IAA sebanyak 4 dan 5 mg dalam aquadest hingga 1 l. Faktor kedua adalah konsentrasi BAP yang terdiri atas 2 taraf, yaitu 8 dan 10 ppm yang yang diperoleh dengan melarutkan BAP sebanyak 8 dan 10 mg dalam aquadest hingga 1 l. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Penambahan IAA dan BAP pada media MS bermanfaat untuk meningkatkan tinggi dan jumlah tunas eksplan pisang cavendish. Penambahan 5 ppm IAA secara nyata meningkatkan tinggi tanaman pada 3 – 7 MST dan jumlah ekslan pada 7 – 12 MST dibandingkan penambahan 4 ppm IAA. Eksplan pisang cavendish yang diinokulasi pada media MS yang ditambahkan 5 ppm IAA + 8 ppm BAP menghasilkan tunas terbanyak pada 12 MST.
Kestabilan Karakter Fenotipik Plasma Nutfah Talas (Colocasia esculenta) Pasca Pemeliharaan pada Media Pertumbuhan Minimal dalam Kultur In vitro Sabda, Muhamad; Hidayatun, Nurul; Dewi, Nurwita
Vegetalika Vol 13, No 1 (2024)
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/veg.83669

Abstract

Talas (Colocasia esculenta) merupakan tanaman berumbi yang banyak dibudidayakan dan dimanfaatkan sebagai sumber pangan alternatif di Indonesia. Tanaman ini umumnya dikonservasi secara konvensional di lapang dan didukung dengan konservasi secara in vitro. Akan tetapi, konservasi secara in vitro rentan terhadap terjadinya perubahan genetik tanaman. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui daya tumbuh dan kestabilan karakter fenotipe aksesi plasma nutfah talas pasca pemeliharaan dalam pertumbuhan minimal dalam kultur in vitro. Sebanyak 12 aksesi talas yang telah dipelihara dalam media dengan penghambat pertumbuhan paclobutrazol diaklimatisasi dan ditumbuhkan di lapang. Delapan karakter fenotipe diamati dan dibandingkan antara aksesi dari kultur in vitro dengan aksesi dari lapang. Pengamatan mengacu pada Descriptor standard. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tanaman yang dipelihara dalam kondisi pertumbuhan minimal dapat pulih daya tumbuhnya. Pemulihan daya tumbuh ini ditunjukkan dengan pertumbuhan yang normal di lapang tanpa mengalami perubahan karakter fenotipe. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan media pertumbuhan minimal yang terdiri dari MS + manitol 40 g/l dan MS + paclobutrazol 2 mg/l, tidak menimbulkan dampak yang buruk terhadap tanaman. Dengan demikian, media ini dapat direkomendasikan untuk konservasi in vitro plasma nutfah talas.
Pemupukan Silikon dalam Meningkatkan Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Sorgum Mirawanty Amin; Ronny Mulyawan; Putri Tria Santari; Sri Wahyuni Manwan; Rahadian Adi Prasetyo
Vegetalika Vol 12, No 4 (2023)
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/veg.84207

Abstract

Penggunaan Silikon (Si) secara terus-menerus tanpa adanya input pemupukan dapat menyebabkan Si tersedia di dalam tanah semakin menurun. Kandungan Si yang rendah dapat menjadi faktor pembatas suatu tanaman terhadap penurunan hasil. Silikon merupakan beneficial element yang sangat dibutuhkan oleh sorgum terhadap pertumbuhannya. Sorgum merupakan tanaman alternatif yang baik terutama di daerah kering, sehingga sorgum sering mengalami cekaman defisit air. Penggunaan Si dapat menurunkan efek bahaya dari cekaman biotik seperti hama dan penyakit, dan cekaman abiotik seperti salinitas, kekeringan, defisiensi hara, dan logam berat. Pentingnya Si pada tanaman menjadi perhatian bagi para peneliti untuk menghasilkan penelitian tentang pemupukan Si pada tanaman. Nanoteknologi merupakan teknik pemupukan ramah lingkungan yang saat ini dikembangkan karena sifatnya yang efisien, ramah lingkungan, dan berkelanjutan. Akan tetapi, masih banyak yang belum mengetahui tentang peran Si pada tanaman, sumber Si, dan pemupukan Si pada sorgum. Sehingga diperlukan informasi secara menyeluruh terkait peran Si hingga pemupukan pada sorgum.
Efektivitas Jenis Biochar pada Pertumbuhan dan Hasil Kedelai Hitam (Glycine soja (L) Merrit) di Berbagai Dosis Pupuk NPK Mazidah, Nitha Ardhiyah Nur; Islami, Titiek; Barunawati, Nunun
Vegetalika Vol 13, No 1 (2024)
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/veg.84679

Abstract

Kedelai hitam merupakan tanaman kacang-kacangan yang digunakan untuk konsumsi sebagian besar masyarakat Indonesia untuk bahan pembuatan kecap. Metode biofortifikasi dapat diterapkan melalui aplikasi bahan organik dan pupuk NPK. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui interaksi antara bahan biochar dan dosis pupuk anorganik. Hipotesis penelitian ini adalah bahan biochar spesifik dengan dosis NPK tertentu mampu meningkatkan hasil kedelai. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok Faktorial dengan dua faktor, faktor pertama dosis pupuk anorganik 150 kg ha-1, 200 kg ha-1, 250 kg ha-1, sedangkan faktor kedua bahan biochar yang terdiri dari tongkol jagung (CC), jerami padi (RS) dan sekam padi (RH). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan dosis NPK 150 kg ha-1 dengan biochar RS dan RH terhadap jumlah polong masing-masing mencapai 42,22 dan 46,31. Sedangkan jumlah polong pada aplikasi NPK 200 kg ha-1 dengan biochar CC dan RH mencapai 40,89 dan 45,53. Dosis NPK tertinggi 250 kg ha-1 mencapai jumlah polong sebesar 40,81 per tanaman pada perlakuan tanpa biochar. Bobot 100 biji akibat pemberian NPK 150 kg ha-1 dan 250 kg ha-1 memiliki bobot biji yang sama namun lebih tinggi 17,07% dari pemberian dosis NPK 200 kg ha-1. Sebaliknya bobot biji per ha hanya dicapai pada aplikasi biochar jerami padi dengan kenaikan 22,91% dibandingkan dengan perlakuan tanpa biochar (WB).
Pengaruh Pupuk Organik Cair dari Limbah Kulit Buah dan Daun Sebagai Substitusi Pupuk Kimia Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Kedelai Anggraeni, Listy; Robi`in, Robi`in; Zubaidi, Thohir; Anwar, Nadiah Akifah; Damanhuri, Damanhuri
Vegetalika Vol 13, No 2 (2024)
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/veg.84697

Abstract

Produktivitas lahan pertanian dapat berkurang karena degradasi lahan jangka panjang yang disebabkan oleh penggunaan pupuk kimia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pupuk organik cair sebagai substitusi pupuk kimia terhadap pertumbuhan dan produksi kedelai. Pengelompokan faktorial acak dengan dua komponen digunakan untuk penelitian ini. Faktor pertama adalah jumlah pupuk kimia yang digunakan, yang dapat dibagi menjadi dosis 100%, 75%, 50%, dan 25%. Faktor kedua adalah jumlah pupuk organik cair yang digunakan, yang dapat dibagi menjadi dosis 50 mL/L, 150 mL/L, 250 mL/L, dan 350 mL/L. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi pupuk organik cair (POC) dan dosis pupuk kimia berpengaruh besar terhadap pertumbuhan dan produksi kedelai, dengan dosis pupuk 25% dan substitusi POC 250 mL/L sebagai kombinasi yang disarankan. Konsentrasi POC berpengaruh nyata terhadap seluruh peubah pengamatan kecuali jumlah polong hampa per tanaman dan bobot 100 biji, sedangkan jumlah pupuk kimia hanya berpengaruh nyata terhadap diameter batang.
Pengaruh Pemberian Abu Sekam Padi dan POC Urine Kelinci terhadap pH tanah dan Pertumbuhan Tanaman Sawi di Tanah Gambut Wahdah, Rabiatul; Rizali, Akhmad; Jumiati, Jumiati
Vegetalika Vol 13, No 1 (2024)
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/veg.84921

Abstract

Lahan gambut merupakan lahan marginal untuk pertanian karena kesuburannya yang rendah, tingkat keasaman yang tinggi, kapasitas tukar kation (KTK) yang tinggi, kejenuhan basa yang rendah, kandungan unsur hara makro (K, Ca, Mg, P) yang rendah, dan unsur hara mikro (seperti Cu , Zn, Mn, B) juga rendah. Amelioran dapat mengubah sifat kimia tanah gambut antara lain menurunkan kapasitas tukar kation (KTK), meningkatkan kejenuhan basa (KB), menaikkan pH, menekan senyawa beracun, meningkatkan kandungan unsur hara. Sedangkan sifat fisik dapat ditingkatkan dari segi struktur. Bahan Amelioran yang digunakan dalam penelitian ini adalah abu sekam padi dan pupuk organik cair urine kelinci. Abu sekam padi adalah abu yang dihasilkan dari pembakaran sekam padi yang dapat digunakan sebagai bahan perbaikan tanah gambut. Pemberian abu sekam padi akan lebih baik jika diimbangi dengan pemberian bahan organik seperti pupuk organik cair (POC). POC urine kelinci mengandung unsur hara N, P, dan K yang dibutuhkan tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian abu sekam padi dan POC urine kelinci terhadap pertumbuhan dan hasil sawi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat interaksi antara abu sekam padi dan POC urine kelinci terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman sawi, terkecuali pada jumlah daun. Perlakuan terbaik adalah dosis abu sekam padi 15 ton.ha-1 dan POC urine kelinci 30 ml/L. Sementara untuk abu sekam padi tidak mempengaruhi pH tanah pada tanah gambut.
Deteriorasi Benih pada 25 Sumber Tetua Padi Tahan Tungro Firmansyah, Firmansyah; Ismayanti, Rini; Ibrahim, Elisurya; Muis, Asmary; Komalasari, Ema
Vegetalika Vol 13, No 2 (2024)
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/veg.85550

Abstract

Ketersediaan sumber benih sebagai tetua bahan persilangan padi tahan tungro perlu diperhatikan sebagai salah satu aspek dalam merakit varietas tahan tungro. Kondisi ruang penyimpanan yang tidak tepat dapat menyebabkan terjadinya deteriorasi selama masa penyimpanan benih. Penelitian ini bertujuan untuk melihat kemampuan simpan benih 25 varietas padi sumber tetua persilangan selama masa penyimpanan satu tahun. Penelitian ini disusun menggunakan Rancangan Acak Lengkap diulang empat kali, Apabila berbeda nyata dilakukan Uji DMRT dan dilakukan pengelompokan menggunakan PCA Biplot. Pengukuran sampel mengikuti standar ISTA. Hasil menunjukkan sebanyak 16 varietas mengalami deteriorasi namun varietas Cigeulis, Towuti, Situpatenggang dan Inpari 40 memiliki potensi tumbuh maksimal terbaik dengan kadar air dibawah 13 % sesuai dengan standar ISTA selama masa penyimpanan satu tahun. Kelompok varietas dengan potensi tumbuh terbaik yaitu Varietas Cigeulis, Towoti, Situ Patenggang, Inpari 40, Tukad Petanu, Ciherang, Tukad Balian, Bondoyudo dan Mekongga. Adapun Varietas Cibogo, Mekongga dan Inpara 7 berkelompok memiliki Bobot 1000 biji yang tinggi. Potensi tumbuh maksimum sangat nyata dan berkorelasi positif dengan Bobot 1000 biji, namun menunjukkan kecenderungan pola hubungan yang negatif pada kadar air benih. Kadar air dan bobot 1000 biji memiliki korelasi lemah dengan pola hubungan negatif.