cover
Contact Name
Putu Dwi Larashati
Contact Email
kesehatanterpadu@undhirabali.ac.id
Phone
+62361-426450
Journal Mail Official
kesehatanterpadu@undhirabali.ac.id
Editorial Address
Jl.Raya Padangluwih, Tegaljaya, Dalung, Kuta Utara, Badung, Bali 80361
Location
Kab. badung,
Bali
INDONESIA
Jurnal Kesehatan Terpadu
ISSN : 25498479     EISSN : 2685919X     DOI : -
Jurnal ini memuat hasil-hasil penelitian di bidang kesehatan diataranya : 1. Kesehatan Masyarakat 2. Ilmu Gizi 3. Perekam Informasi Kesehatan 4. Fisioterapi Jurnal ini terbit 2 kali dalam setahun yaitu pada bulan Maret dan Oktober
Articles 132 Documents
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGAKTIFAN KEPESERTAAN JAMINAN KESEHATAN KRAMA BADUNG SEHAT DI DINAS KESEHATAN KABUPATEN BADUNG Dedy Kastama Hardy; Ni Putu Seniasih; Ni Luh Gde Ari Natalia Yudha
Jurnal Kesehatan Terpadu Vol 5, No 2 (2021): JURNAL KESEHATAN TERPADU
Publisher : LPPM Universitas Dhyana Pura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (291.709 KB)

Abstract

Penonaktifan kepesertaan jaminan kesehatan KBS disebabkan karena adanya sanding data dari dinas terkait lintas sektoral. Dengan adanya sanding data tersebut mengakibatkan lebih dari 40.000 kartu peserta jaminan kesehatan KBS (PBI APBD) tidak aktif. Kepesertaan KBS yang dinon-aktifkan diantaranya karena adanya peserta yang sudah meninggal, adanya peserta yang menikah ke luar Daerah Badung dan adanya peserta yang sudah mendapatkan tanggungan dari tempat kerja atau memiliki tanggungan ganda. Namun dari empat puluh ribuan kepesertaan yang tidak aktif tersebut tidak semuanya disebabkan karena ketiga alasan tersebut di atas, sehingga dari empat puluh ribuan peserta yang kepesertaannya dinon-aktifkan, datang kembali untuk mengaktifkan kepesertaan jaminan kesehatan KBS yang mereka miliki sebelumnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pengaktifan kepesertaan Jaminan Kesehatan Krama Badung Sehat (KBS) di Dinas Kesehatan Kabupaten Badung tahun 2021. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan rancangan Cross sectional. Sampel penelitian berjumlah 200 orang yang diambil dengan teknik purposive sampling. Analisis Bivariat menggunakan uji chi square ≤ 0,05.Berdasarkan hasil penelitian di dapatkan hasil bahwa adanya hubungan yang signifikan antara pendidikan, pengetahuan, pekerjaan, pendapatan, peraturan syarat kepesertaan, kemampuan membayar iuran, kemauan membayar iuran terhadap pengaktifan kepesertaan Jaminan Kesehatan Krama Badung Sehat di Dinas Kesehatan Kabupaten Badung. Kesimpulan adanya hubungan yang signifikan antara adanya hubungan yang signifikan antara pendidikan, pengetahuan, pekerjaan, pendapatan, peraturan syarat kepesertaan, kemampuan membayar iuran, kemauan membayar iuran terhadap pengaktifan kepesertaan Jaminan Kesehatan Krama Badung Sehat di Dinas Kesehatan Kabupaten Badung. Kata Kunci : Kesehatan, Krama, Badung, Jaminan Kesehatan
DETERMINAN KEJADIAN HIPERTENSI PADA LANSIA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TILAMUTA KABUPATEN BOALEMO PROVINSI GORONTALO TAHUN 2022 Zul Adhayani Arda; Franning Deisi Badu; Made Nyandra; Nurain Labaco
Jurnal Kesehatan Terpadu Vol 6, No 2 (2022): Jurnal Kesehatan Terpadu
Publisher : LPPM Universitas Dhyana Pura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (269.055 KB)

Abstract

WHO memperkirakan 1,13 miliar atau sekitar 15% orang di seluruh dunia menderita hipertensi, dan dua pertiganya tinggal di negara berpenghasilan rendah dan menengah. Hipertensi membunuh hampir 9,4 juta orang setiap tahun secara global dengan kejadian yang terus meningkat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui determinan kejadian hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Tilamuta Kabupaten Boalemo Tahun 2022. Penelitian ini merupakan jenis penelitian cross sectional dengan pendekatan kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh lansia di wilayah Kerja Puskesmas Tilamuta Kabupaten Boalemo. Sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 352 lansia yang dipilih secara simple random sampling. Analisis data bivariat. Hasil penelitian ini menggunakan uji chi square menunjukan hipertensi 64,8% responden penderita hipertensi 35.2%. Analisis bivariat menunjukan adanya hubungan Riwayat keluarga (p=0,004),obesitas (p=0,000), junk food (p=0,009), stres (p=0,000), konsumsi alkohol (p=0,002), konsumsi kopi (p=0,001) dengan kejadian hipertensi pada lansia. Sedangkan untuk hubungan umur (p=0,244), jenis kelamin (p=0,694), aktivitas fisik, (p=0,077), dan kebiasaan merokok tidak berhubungan (p=0,190) dengan kejadian hipertensi pada lansia. Perlu upaya peningkatkan promosi terhadap pola makan yang sehat untuk lansia, seperti lebih banyak mengonsumsi sayur dan buah. Kata kunci: Determinan, Gaya Hidup, Hipertensi, Lansia.
FAKTOR-FAKTOR PENDORONG IBU DALAM MEMBERIKAN ASI EKSKLUSIF DI UPT PUSKESMAS II DENPASAR BARAT Ni Ketut Martini; Ni PutuWidya Astuti
Jurnal Kesehatan Terpadu Vol 1, No 1 (2017): JURNAL KESEHATAN TERPADU EDISI MARET
Publisher : LPPM Universitas Dhyana Pura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (262.391 KB)

Abstract

ABSTRAKMenyusui adalah proses alami bagi seorang ibu untuk menghidupi dan mensejahterakan anak setelah melahirkan. Proses menyusui tidak mudah karena memerlukan kekuatan agar dapat berhasil memberikan ASI eklusif pada bayinya. Cakupan ASI eksklusif di wilayah kerja Puskesmas II Denpasar terendah di Kota Denpasar, namun masih cukup banyak yaitu sebesar 63,6 % ibu yang lulus memberikan ASI Eksklusif. Hasil penelitian pengetahuan yang baik tentang ASI sangat mendukung keberhasilan pemberian ASI eksklusif. Motivasi diri sendiri dan dukungan keluarga responden dapat mendorong keberhasilan pemberian ASI eksklusif. Perilaku IMD pada ibu dapat mendukung keberhasilan pemberian ASI eksklusif. Sebagian besar responden yang bekerja berhasil memberikan ASI eksklusif pada bayinya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor pendorong ibu dalam pemberian ASI esklusif pada bayi usia 0-6 bulan. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan rancangan penelitian cross sectional. Subyek penelitian adalah ibu yang mempunyai bayi umur 6-12 bulan yang lulus memberi ASI eksklusif di Wilayah kerja UPT Puskesmas II Denpasar Barat. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam dengan responden dipilih melalui metode purposive sampling sebanyak 10 orang.Kata Kunci: ibu, bayi umur 0-6, ASI eksklusif dan faktor pendorongABSTRACTBreastfeeding is a natural process for a mother to support and welfare of the child after birth. Breastfeeding is not easy because it requires strength to successfully deliver their babies exclusively breast milk. Scope of exclusive breastfeeding in Puskesmas second lowest in Denpasar, but still quite a lot that is equal to 63.6% of women who graduated exclusive breastfeeding. The results of the study a good knowledge about breastfeeding support the success of exclusive breastfeeding. Self motivation and family support respondents can drive the success of exclusive breastfeeding. IMD maternal behavior can support the success of exclusive breastfeeding. Most of the respondents who work successfully exclusive breastfeeding her baby. This study aims to determine the factors driving mother in exclusive breastfeeding in infants aged 0-6 months. The method used is qualitative with cross sectional study design. Subjects were mothers of infants aged 6-12 months were passed giving exclusive breastfeeding at work UPT Puskesmas II Region West Denpasar. Data collection was conducted through in-depth interviews with respondents selected through purposive sampling method as many as 10 people. Keywords: mothers, aged 0-6, exclusive breastfeeding and the factors driving
PENELITIAN KUALITAS AIR SUNGAI BALIAN, TABANAN, BALI TAHUN 2018 Ni Putu Rahayu Artini; Desak Putu Risky VA; Ni Kadek Mona Fujiastuti
Jurnal Kesehatan Terpadu Vol 2, No 1 (2018): JURNAL KESEHATAN TERPADU
Publisher : LPPM Universitas Dhyana Pura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (218.877 KB)

Abstract

ABSTRAKSungai Balian merupakan sungai yang dimanfaatkan sebagai sumber air bersih dan sarana penyucian serta pengobatan bagi masyarakat. Oleh karena itu perlu adanya upaya pengujian kualitas air sungai Balian. Sampling air Sungai Balian diambil di tiga lokasi, yaitu hulu, tengah, dan hilir. Parameter fisika yang dianalisis adalah suhu, warna dan TDS (Total Dissolve Solid), parameter kimia yang dianalisis adalah pH, BOD5, COD, phosfat, dan nitrat. Sedangkan parameter mikrobiologi yang dianalisis adalah E. coli dan total coliform. Hasil analisis air Sungai Balian bagian hulu memiliki ciri-ciri air keruh tidak berbau dan memiliki kadar TDS 630 ppm, pH 7,23; BOD 8,637; COD 10,231; phosfat 0,122 ppm; nitrat 2,765 ppm; E. Coli 30 MPN/100 mL; dan Total coliform 50 MPN/ 100 mL. Air Sungai Balian bagian tengah memiliki hasil analisis air jernih tidak berbau dan memiliki kadar TDS 550 ppm, pH 7,03; BOD 3,901; COD 7,250; phosfat 0,096 ppm; nitrat 2,232 ppm; E. Coli 15 MPN/100 mL; dan Total coliform 25 MPN/ 100 mL. Sedangkan air Sungai Balian bagian hilir memiliki hasil analisis air agak keruh tidak berbau dan memiliki kadar TDS 510 ppm, pH 7,78; BOD 10,370; COD 20,890; phosfat 0,237 ppm; nitrat 3,163 ppm; E. Coli 89 MPN/100 mL; dan Total coliform 100 MPN/ 100 mL.Berdasarkan Peraturan Gubernur Bali No. 16 Tahun 2016.air Sungai Balian bagian hulu dan hilir dapat dikatagorikan sebagai air kelas III, hal ini dikarenakan parameter BOD yang tinggi yaitu 8,637 ppm dan 10,370 ppm. Untuk air Sungai Balian bagian tengah masuk dalam air kelas II yang peruntukannya untuk air minum setelah dilakukan pengolahan, karena parameter fisika, kimia, dan mikrobiologi tidak melebihi baku mutu air kelas II. Oleh karena itu, berdasarkan hasil uji laboratorium air Sungai Balian bagian tengah masih layak dipergunakan sebagai sarana pembersihan dan pengobatan sesuai kepercayaan masyarakat Hindu.Kata kunci : Sungai Balian, kualitas air, TDS, pH, BOD5, COD, phosfat, nitrat, E. Coli, total coliform.ABSTRACTBalian river is used as a source of clean water, holistic and threatment for the community. The sampling of Balian River, Tabanan, Bali is taken in three locations, upstream, central part, and downstream. Physical parameters analyzed were temperature, color, and TDS (Total Dissolved Solids). Chemistry parameters analyzed were pH, BOD5, COD, phosphate, and nitrate. While the microbiological parameters analyzed were E. coli and total coliform.The upstream Balian River water analysis result has characteristic of turbid odorless water and has TDS 630 ppm, pH 7.23; BOD 8.637; COD 10.231; phosphate 0.122 ppm; nitrate 2.765 ppm; E. Coli 30 MPN / 100 mL; and Total coliform 50 MPN / 100 mL. The central Balian River water has a clear, odorless water analysis and has a TDS content of 550 ppm, pH 7.03; BOD 3.901; COD 7.250; phosphate 0.096 ppm; nitrate 2.232 ppm; E. Coli 15 MPN / 100 mL; and Total coliform 25 MPN / 100 mL. While the downstream Balian River water has a slightly turbid odorless water analysis and has a TDS content of 510 ppm, pH 7.78; BOD 10.370; COD 20.890; phosphate 0.237 ppm; nitrate 3.163 ppm; E. Coli 89 MPN / 100 mL; and Total coliform 100 MPN / 100 mL. Based on the standard, Balian river water upstream and downstream can be classified as class III water, this is because BOD parameters are high that is 8.637 ppm and 10.370 ppm. For the water of Balian River, the middle part is included in class II water which is intended for drinking water after processing, because the parameters of physics, chemistry, and microbiology do not exceed the class II water quality standard. Therefor, based on the results of laboratory test, the central part of Balian Riveris suitable for use as of cleaning and threatment according to the beliefs of the Hindu community.Keyword : Balian River, quality of air, TDS, pH, BOD5, COD, phosphate, nitrate, E. Coli, total coliform
PIJAT BAYI UNTUK MENINGKATKAN MOTORIK KASAR DUDUK DAN MERANGKAK MANDIRI PADA BAYI USIA 9 BULAN DI UPT KESMAS SUKAWATI I Muji Murtiningsih; I Putu Darma Wijaya; Agung Wahyu Permadi
Jurnal Kesehatan Terpadu Vol 3, No 1 (2019): Jurnal Kesehatan Terpadu
Publisher : LPPM Universitas Dhyana Pura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (249.29 KB)

Abstract

ABSTRAKTumbuh kembang merupakan manifestasi yang kompleks dari perubahan morfologi, biokimia, dan fisiologi yang terjadi secara konsepsi sampai maturitas atau dewasa. Perkembangan (development) adalah perubahan yang bersifat kuantitatif dan kualitatif. Perkembangan motorik yang lambat dapat disebabkan oleh hal-hal tertentu seperti faktor keturunan dan faktor lingkungan. Stimulasi harus diberikan untuk mencegah adanya keterlambatan tumbuh kembang, stimulasi yang diberikan dalam penelitian ini adalah Taktil Stimulasi yaitu pijat bayi yang bermanfaat untuk meningkatkan motorik kasar bayi duduk dan merangkak mandiri.Rancangan dalam penelitian ini yang digunakan adalah rancangan one group pre test – post test design. Lokasi penelitian ini dilakukan di UPT.Kesmas Sukawati I, Gianyar. Analisis penelitian ini menggunakan uji wilcoxon.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa nilai yang diperoleh signifikan 0,000. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pemberian pijat bayi dapat meningkatkan motorik kasar pada bayi. Kata kunci : Perkembangan motorik kasar, Stimulasi, Pijat Bayi ABSTRACTGrowth and developmental system is a complex manifestation of morphologica, biochemical, and psycological changes that occur from the early stage of conception to the maturity or adulthood.Development is alteration process wich occured quantitatively and qualitatively. The poor motor skills development can caused by certain factors such as heredity and environtmental factor. Stimulation should be given to prevent delay in growth and development prosses, the stimulation wich given in this study is kind of tactile stimulation that is baby massage, wich is useful for improving the gross motor function of the baby sitting and crawling independently.The design of this study use one grup pre test –post design. The location of this study is conducted at UPT.Kesmas Sukawati I, Gianyar. These are 15 babies who participates in this study wich assessed having motor skills development is less than optimal. The analysis in this study is use wilcoxon test.The result of this studyindicates that there’s any significantvalu 0.000. Thus, it can be concluded that the provision baby massage can increase gross motor in infants. Keyword : Gross Motor skills development, Stimulation, Baby Massage
UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI MINYAK HERBAL (CATUR WANGI) TERHADAP BAKTERI Staphylococus aureus Ni Putu Widya Astuti; I Putu Darma Wijaya
Jurnal Kesehatan Terpadu Vol 4, No 1 (2020): JURNAL KESEHATAN TERPADU
Publisher : LPPM Universitas Dhyana Pura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (298.847 KB)

Abstract

Pengembangan tanaman berpotesi obat dilakukan dengan memanfaatkan beberapa jenis tanaman sebagai berbagai jenis obat – obatan herbal. Berbagai jenis metabolit sekunder di dalam tanaman diisolasi untuk memperoleh khasiatnya. Pengobatan herbal sedang digemari masyarakat karena dapat diolah sendiri dari beberapa tanaman obat. Universitas Dhyana Pura telah melakukan pengembangan tanaman herbal dengan membuat beberapa produk herbal yang bekerjasama dengan Desa Catur, Kintamani, Bangli. Salah satu produk herbal yang diproduksi yaitu minyak catur wangi. Minyak catur wangi terdiri dari 122 jenis tanaman obat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antibakteri dari minyak catur wangi Bakteri yang digunakan yaitu Staphylocacus aureus. Bakteri Staphylococus aureus diuji daya hambatnya menggunakan minyak catur wangi dengan beberapa konsentrasi yaitu 10, 20, 30,40, 50, 60, 70, 80, 90, 100% dan menggunakan kontrol negatif dan kontrol positif. Dari semua konsetrasi, minyak catur wangi tidak mempunyai aktivitas antibakteri terhadap bakteri Staphylococus aureus.
PENGETAHUAN SISWA TERKAIT PENCEGAHAN MIKROORGANISME PENYEBAB KONTAMINASI PADA MAKANAN Nadya Treesna Wulansari
Jurnal Kesehatan Terpadu Vol 5, No 2 (2021): JURNAL KESEHATAN TERPADU
Publisher : LPPM Universitas Dhyana Pura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (260.737 KB)

Abstract

Kontaminasi makanan yang disebabkan oleh mikroba dapat menyebabkan kasus foodborne disease. Pada negara berkembang, kasus foodborne disease masih terus terjadi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian pengetahuan pada siswa terkait pencegahan kontaminasi makanan. Desain penelitian yang digunakan adalah Pre Eksperimental Design dengan jenis One-Group Pretest-Postest. Sampel dalam penelitian adalah siswa kelas XII SMAN 3 Denpasar yaitu sebesar 183 responden. Analisis tingkat pengetahuan pre-test dan post-test siswa dilakukan menggunakan uji normalitas dan dilanjutkan dengan Wilcoxon Test. Hasil penelitian menunjukkan rerata nilai pre-test dan post-test siswa berturut-turut sebesar 6,16 ± 0,62 dan 9,29 ± 0,59 (p
AKTIVITAS ANTIMIKROBA EKSTRAK KULIT BUAH NAGA SUPER MERAH (Hylocereus costaricensis) TERHADAP Escherichia coli DAN Staphylococcus aureus Siti Zamiatun Zarah; Ni Wayan Nursini; Ni Ketut Wiradnyani
Jurnal Kesehatan Terpadu Vol 6, No 1 (2022): JURNAL KESEHATAN TERPADU
Publisher : LPPM Universitas Dhyana Pura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (237.987 KB)

Abstract

ABSTRAK Penyakit infeksi menjadi penyebab utama kematian di dunia. Pengobatan infeksi menggunakan antibiotik sintetis cenderung menyebabkan resistensi, sedangkan penggunaan antibiotik alami masih jarang menyebabkan resistensi. Senyawa antibakteri atau antimikroba yang sering ditemukan dalam tanaman meliputi senyawa fenol, terpena, alkaloid, dan polipeptida. Beberapa senyawa turunan yang memiliki aktivitas antimikroba seperti katekol, pirogalol, asam fenolat, kuinon, ksanton, flavonoid, tanin dan kumarin. Salah satu tanaman yang memiliki senyawa flavonoid itu adalah buah naga. Sebagian besar masyarakat lebih terpaku pada pemanfaatan daging buahnya saja dan kulit buah yang tidak digunakan dibuang begitu saja sebagai limbah karena pemanfaatan yang sangat terbatas. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meneliti antimikroba ekstrak kulit buah naga super merah (Hylocereus costaricensis) terhadap bakteri uji Escherichia coli dan Staphylococcus aereus. Kulit buah naga super merah dikeringkan menggunakan oven dengan suhu 50oC selama 3 hari. Dijadikan ekstrak dengan metode maserasi dengan perbandingan bubuk halus dan pelarut (1:5). Pengujian antibakteri menggunakan uji difusi agar. Ekstrak kulit buah naga merah mampu melakukan penghambatan namun masih lemah terhadap E. coli yaitu 1,8 mm dan Staph. aureus yaitu 3 mm. Kata kunci: ekstrak kulit buah naga, E. coli, S. aureus, antimikroba ABSTRACT Infectious diseases are a major cause of death in the world. Treatment of infections using synthetic antibiotics tends to cause resistance, while the use of natural antibiotics still rarely causes resistance. Antibacterial or antimicrobial compounds often found in plants include phenols, terpenes, alkaloids, and polypeptides. From phenol compounds, there are also some derivative compounds that have an antimicrobial activity such as catechol, pyrogallol, phenolic acid, quinone, xanthone, flavonoids, tannins, and coumarins. One of the plants that have flavonoid compounds is dragon fruit. Most people are more focused on the use of their flesh only and unused fruit peels are thrown away as waste because of very limited utilization. The purpose of this study was to determine the antioxidant and antimicrobial activity of super red dragon fruit peel extract (Hylocereus costaricensis) on Escherichia coli and Staphylococcus aureus. Super red dragon fruit skin is dried using an oven at 50oC for 3 days. Made into extract by maceration method with fine powder and solvent ratio (1: 5). Testing of antibacterial testing using agar diffusion test. Its antibacterial activity is also weak. Super red dragon fruit skin which is used as extract has very weak antibacterial activity 1,8 mm for E. coli and 3 mm for Staph. aureus. Keywords: dragon fruit peel extract, E. coli, S. aureus, antimicrobial
TINGKAT PENGETAHUAN DAN MINAT IBU HAMIL TENTANG PRENATAL YOGA DI PUSKEMAS II DENPASAR SELATAN Ni Ketut Noriani; Ni Made Nurtini; Komang Purnama Dewi
Jurnal Kesehatan Terpadu Vol 1, No 2 (2017): JURNAL KESEHATAN TERPADU
Publisher : LPPM Universitas Dhyana Pura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (236.826 KB)

Abstract

AB STRAK Salah satu cara mengatasi kecemasan adalah dengan yoga menurut Perry, et al. (2010). Prenatal yoga adalah salah satu cara terbaik bagi ibu hamil untuk tetap fit selama kehamilannya. Puskesmas II Denpasar Selatan rutin melaksanakan program senam hamil dan sosialisasi yoga ibu hamil, namun belum melaksanakan yoga ibu hamil secara rutin. Tujuan Penelitian untuk mengetahui gambaran karakteristik ibu hamil, tingkat pengetahuan dan minat ibu hamil tentang prenatal yoga. Metodologi: yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif dengan cross sectional. Menggunakan sampel jenuh, total sampling dengan jumlah 44 orang. Karakteristik ibu hamil berdasarkan umur terdapat ibu hamil dengan resiko tinggi umur < 20 tahun sebanyak 4 orang (9,1%) dan umur >35 tahun sebanyak 4 orang (9,1%). Karakteristik ibu hamil berdasarkan paritas yang paling banyak adalah paritas 2 (ibu hamil ke dua) sebanyak 18 orang (40,9%). Karakteristik ibu hamil berdasarkan usia kehamilan, ibu hamil yang datang paling banyak dengan usia kehamilan triwulan kedua sebanyak 17 orang (38,6%). Karakteristik ibu hamil berdasarka n pendidikan, paling banyak memiliki latar belakang pendidikan SMA/SMU/SMK sebanyak 21 orang (47,7%). Karakteristik ibu hamil berdasarkan pekerjaan, ibu hamil yang bekerja dan tidak bekerja yang datang untuk melakukan pemeriksaan kehamilan jumlahnya hampir sama. Yang tidak bekerja 24 orang dan yang bekerja 20 orang. Berdasarkan hasil penelitian paling banyak ibu hamil memiliki pengetahuan cukup sejumlah 32 orang (72,7%). Dalam penelitian ini ibu hamil banyak memiliki minat yang cukup sejumlah 32 orang (72,7%). Simpulan yang bisa diambil adalah pengetahuan dan minat ibu hamil tentang prenatal yoga yang terbanyak memiliki jumlah yang sama yaitu 32 orang (72,7%). Rekomendasi kepada petugas kesehatan dalam hal ini bidan untuk ikut melakukan sosialisasi prenatal yoga sebagai salah satu pengembangan dari kegiatan senam hamil. Kata Kunci : ibu hamil, prenatal yoga ABSTRACT One way to overcome anxiety is by yoga according to Perry, et al. (2010). Prenatal yoga is one of the best ways for pregnant women to stay fit during pregnancy. Pusk esmas II South Denpasar routinely implement pregnancy exercise program and socialization of pregnant yoga mothers, but not yet carry out yoga pregnant women regularly. Objective: To k now the characteristic picture of pregnant mother, level of k nowledge and interest of pregnant mother about prenatal yoga. Methodology: used is descriptive quantitative with cross sectional. Using a saturated sample, a total sampling of 44 people. Result: Characteristic of pregnant women by age pregnant women with high risk 35 years counted 4 people (9,1%). Characteristics of pregnant women based on the most parity is parity 2 (second pregnant mother) as many as 18 people (40,9%). Characteristics of pregnant women based on gestational age, pregnant women who came at most with second gestational age of 17 people (38,6%). Characteristics of pregnant women based on education, most have high school / high school / vocational education as many as 21 people (47.7%). Characteristics of pregnant women on the job, work ing and unemployed pregnant women who come for pregnancy check ups are about the same number. That does not work 24 people and who work s 20 people. Based on the results of research most pregnant women have enough knowledge of 32 people (72.7%). In this study, many pregnant women have enough interest of 32 people (72,7%). Maternal k nowledge and interest about prenatal yoga has the same number of 32 people (72,7%). Recommendations to health workers in this case midwives to participate in prenatal yoga socialization as one of the development of pregnancy exercise activities.
KEMAUAN DAN KEMAMPUAN MEMBAYAR (ABILITY - WILLINGNESS TO PAY ) DALAM KEPESERTAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL PADA SEKTOR INFORMAL PEDAGANG PASAR TRADISIONAL DI KOTA DENPASAR 2017 I Putu Dedy Kastama Hardy; Ni Luh Gde Ari Natalia Yudha
Jurnal Kesehatan Terpadu Vol 2, No 2 (2018): JURNAL KESEHATAN TERPADU
Publisher : LPPM Universitas Dhyana Pura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (228.933 KB)

Abstract

ABSTRAKTujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kemauan membayar (Willingness to Pay) pada sektorinformal pedagang pasar tradisional Di Kota Denpasar. Akibat dari kenaikan tarif peserta JKN dan dalamrangka implementasi target UHC 2019. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatancross-sectional. Penelitian dilaksanakan di 16 pasar yang di kelola PD Pasar kota Denpasar tahun 2017.Teknik Simple Random Sampling dengan jumlah sampelnya adalah 242 pedagang. Teknik analisis datakemauan membayar pasien Willingness to Pay (WTP) akan dianalisa dengan melihat alternatif yang palingbanyak dipilih oleh responden. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penghasilan para pedagang pasar DiKota Denpasar sebanyak 37% berpenghasilan Rp. 1.000.000-Rp.2.000.000. Kepemilikan asuransi kesehatansebanyak 49.1% belum memiliki asuransi, 35,4% JKN dan 15,6% asuransi swasta. Dengan data tersebutmenunjukkan bahwa sektor informal masih banyak yang belum memiliki jaminan kesehatan, tertkait denganUHC 2019 ini merupakan tantangan berat bagi BPJS untuk merekrut dan mensosialisasikan JKN. Hasil darikemauan pasien membayar (Willingness to Pay) menunjukkan sebanyak 72,2% yang bersedia membayarkelas 3, sebanyak 17% bersedia membayar kelas 2 dan sebanyak 10,8% bersedia membayar kelas 1. Datayang memilih pelayanan kelas 3 sejalan dengan penghasilan para pedagang yang di bawah UMK. Dengandemikian seharusnya para pedagang tersebut bisa di usulkan untuk mendapat PBI. Dilihat dari sumberpembiayaan ketika sakit 66 % mengatakan bahwa mereka membayar sendiri pembiayaan tersebut, hal itumenunjukkan bahwa masih banyak para pedagang ikut JKN. Sektor informal pedagang pasar kemauanmembayar di kelas 3 sebanyak 72,2% di ikuti kelas 2 sebanyak 17% dan kelas 1 sebanyak 10,8%.Kata kunci: WTP, Sektor informal, JKNABSTRACTThe purpose of this study is to determine Willingness to Pay in the informal sector of traditional markettraders in the city of Denpasar. As a result of the increase in JKN participant rates and in UHC target theimplementation of the 2019.This research is a descriptive study with a cross-sectional approach.Implemented in 16 markets managed by PD Pasar Denpasar in 2017. Simple Random Sampling techniquewith a total sample of 242 traders. Data analysis techniques Willing data to pay for Willingness to Pay(WTP) patients will be analyzed by looking at the alternatives chosen by the respondents. The results of thisstudy indicate that the income of market traders in the city of Denpasar as much as 37% earn Rp. 1,000,000-Rp.2,000,000. Ownership of health insurance is 49.1% without insurance, 35.4% JKN and 15.6% privateinsurance. With these data, it shows that there are still many informal sectors that do not have healthinsurance. In connection with the UHC 2019, it is a heavy hand for BPJS to recruit and socialize JKN. Theresult of Willingness to Pay shows that 72.2% are willing to pay grade 3, 17% are willing to pay class 2 and10.8% are willing to pay class 1. Data that choose class 3 services are in line with the income of the class.traders below the UMK. Thus, the traders should be able to propose to get PBI. Judging from the sources offunding when sick, 66% said that they paid for the financing themselves, it showed that there were still manytraders participating in JKN.The informal sector of market traders willing to pay in class 3 as much as 72.2%was followed by class 2 as much as 17% and class 1 as much as 10.8%. Keywords: WTP, informal sector,JKNKeywords : WTP, Informal sector, JKN

Page 8 of 14 | Total Record : 132