cover
Contact Name
Putu Dwi Larashati
Contact Email
kesehatanterpadu@undhirabali.ac.id
Phone
+62361-426450
Journal Mail Official
kesehatanterpadu@undhirabali.ac.id
Editorial Address
Jl.Raya Padangluwih, Tegaljaya, Dalung, Kuta Utara, Badung, Bali 80361
Location
Kab. badung,
Bali
INDONESIA
Jurnal Kesehatan Terpadu
ISSN : 25498479     EISSN : 2685919X     DOI : -
Jurnal ini memuat hasil-hasil penelitian di bidang kesehatan diataranya : 1. Kesehatan Masyarakat 2. Ilmu Gizi 3. Perekam Informasi Kesehatan 4. Fisioterapi Jurnal ini terbit 2 kali dalam setahun yaitu pada bulan Maret dan Oktober
Articles 132 Documents
HUBUNGAN ANGKA RAWAN PANGAN DAN PREVALENSI STUNTING DI INDONESIA TAHUN 2018 Rando Carrolina
Jurnal Kesehatan Terpadu Vol 4, No 1 (2020): JURNAL KESEHATAN TERPADU
Publisher : LPPM Universitas Dhyana Pura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (241.822 KB)

Abstract

Kajian mengenai angka rawan pangan (ARP), prevalensi stunting, dan hubungan kedua variabel tersebut di Indonesia dirasa masih belum banyak dilakukan. Adapun penelitian sejenis yang sudah dilakukan hanya mencakup sebagian kecil wilayah tertentu saja. Hal ini menjadi penting untuk dilakukan mengingat stunting dan rawan pangan masih menjadi isu global yang mendapat sorotan utama dunia saat ini. Hal ini tercermin dari Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB/SDGs) yang menempatkan tanpa kelaparan dan ketahanan pangan pada tujuan 2, tepatnya target 2.1. dan target 2.2. stunting dikatakan menjadi masalah karena mampu meningkatkan risiko terjadinya kesakitan dan kematian, perkembangan motorik terlambat, serta terhambatnya pertumbuhan mental. Kerawanan pangan menjadi masalah karena jumlah penduduk yang terus meningkat, namun luas lahan yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan pangan semakin berkurang. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode analisis statistik deskriptif dan analisis inferensial. Selain itu, digunakan teknik analisis regresi linier sederhana untuk mengetahui hubungan antara angka rawan pangan (ARP) dengan prevalensi stunting. Data yang digunakan adalah data sekunder yang berasal dari Badan Pusat Statistik serta dari Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Temuan yang didapatkan menggambarkan bahwa angka rawan pangan di Indonesia pada tahun 2018 mencapai 8,23 persen, sedangkan prevalensi stunting mencapai 30,8 persen. Lebih dari 50 persen provinsi di Indonesia memiliki nilai ARP di atas ARP Indonesia. Begitu juga halnya dengan prevalensi stunting. Sebaran ARP dan prevalensi stunting hampir merata di keempat kuadran. Lebih lanjut, nilai R2 antara ARP dan prevalensi stunting hanya sebesar 0,094 yang berarti bahwa hampir tidak ada hubungan yang nyata antara ARP dengan prevalensi stunting. Meski demikian, penelitian ini masih masih memerlukan analisis yang lebih komprehensif.
LATIHAN MENGANCING BAJU UNTUK MENINGKATKAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK PRASEKOLAH DI TAMAN KANAK-KANAK SANTI KUMARA Luh Ayu Windayani; I Putu Darmawijaya; Agung Wahyu Permadi
Jurnal Kesehatan Terpadu Vol 5, No 1 (2021): JURNAL KESEHATAN TERPADU
Publisher : LPPM Universitas Dhyana Pura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (320.186 KB)

Abstract

Pada masa anak prasekolah (3-6 tahun) anak akan mengalami perkembangan dan pertumbuhan fisik yang stabil, perkembangan psikologi yang pesat, serta rasa ingin tahu yang sangat tinggi. Prevalensi keterlambatan motorik anak masih tergolong tinggi yaitu sekitar 60%, walaupun keterlambatan motorik ini tidak disebabkan oleh suatu penyakit, namun kondisi ini sangat mengganggu aktivitas sehari-hari anak. Mengancing baju adalah salah satu indikator pencapaian motorik halus, dimana gerakannya merupakan gerakan manipulasi dengan teknik latihan yang sangat sederhana dan dapat dilakukan setiap hari.Rancangan penelitian yang diterapkan pada penelitian ini adalah pre-eksperimental dengan one group pretest-postest design. Sampel yang menjadi subyek penelitian berjumlah 17 orang. Analisis dengan menggunakan uji wilcoxon diperoleh nilai p value 000 (
ANALISIS PELAKSANAAN PROGRAM STBM PILAR PERTAMA STOP BUANG AIR BESAR SEMBARANGAN DI DESA AMPELU KABUPATEN BATANGHARI Mrs Entianopa; Rara Marisdayana; Lili Andriani; Vera Hendriani
Jurnal Kesehatan Terpadu Vol 1, No 2 (2017): JURNAL KESEHATAN TERPADU
Publisher : LPPM Universitas Dhyana Pura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (399.765 KB)

Abstract

ABSTRAKDesa Ampelu merupakan salah satu desa yang telah melaksanakan program STBM. Masalah yang dihadapimasyarakat yaitu penyediaan air bersih dan sanitasi. Sebagian masyarakat masih menggunakan jamban cemplung yang berada di pinggir sungai Batang Hari dan Buang Air Besar Sembarangan. Pelaksanaanprogram sudah berjalan satu tahun namun berdasarkan data Dinas Kesehatan pada tahun 2014-2016 belummengalami peningkatan pencapaian program STBM Stop BABS.Tujuan penelitian adalah untukmenganalisis pelaksanaa program STBM pilar pertama stop BABS. Penelitian ini merupakan penelitiankualitatif bersifat deskriptif  mendapatkan informasi secara akurat dan mendalam dari 9 sumber yangdianggap kompeten dengan menggunakan melalui wawancara mendalam, telaah dokumen dan observasisehingga dapat diperoleh informasi tentang pelaksanaan program STBM. Penelitian ini dilakuan di Desa Ampelu. Hasil penelitian ini menunjukan pada pelaksanaan program STBM di Desa Ampelu terdapatbeberapa faktor yang menghambat pelaksanaan program STBM Pilar pertama Stop BABS. Faktor tersebutyaitu buruknya akses jalan menuju desa, letak geografis, tingkat pendapatan masyarakat, tingkat pendidikan, pengetahuan dan perilaku masyarakat tentang buang air besar sembarangan. Pelaksanaan Program SanitasiTotal Berbasis Masyarakat di Desa Ampelu, wilayah kerja Puskesmas Muara Tembesi sudah berjalan namunbelum optimal. Masih banyak kekurangan seperti misalnya tenaga kesehatan yang berkompeten dibidangnya,sarana serta prasarana. Kata Kunci : Pelaksanaan Program STBM, Stop BABS ABSTRACTAmpelu village is one of the villages where STBM (Community-Based Total Sanitation Program) programhas been implemented. The problem faced by the community is the provision of clean water and sanitation,some people still use  toilets on the edge of the river Batang Hari and defecate indiscriminately. Although the program has been implemented for one year, based on data from the Department of Health in 2014 -2016,the achievement of STBM Stop BABS program has not been increased. This research is a descriptivequalitative research by obtaining accurate and in-depth information from 9 key informants by using in-depthinterviews, document review in regards to the implementation of STBM program. This research wasconducted in Ampelu Village. The results of this study indicate that there are several factors that impede theimplementation of the first STBM Pillar Stop BABS program in Ampelu village. The factor is poor roadaccess to the village, its human resources, geographical location, the level of community income, the level of knowledge and behavioral education the community about defecate and in the river.The implementation of the STBM Program in Ampelu Village, within the catchement area of Muara Tembesi Health Center has been implemented but not yet optimal, there are still many deficiencies such as Health Manpower, Facili tiesand Infrastructure, so that there are still many people who defecate in rivers and do not have latrines. Keywords: Implementation of STBM Program, Stop BABS
SHORT WAVE DIATHERMY DAN CORE STABILITY EXERCISE TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN FUNGSIONAL PADA PASIEN NYERI PUNGGUNG BAWAH MIOGENIK Indah Pramita; Antonius Tri Wahyudi
Jurnal Kesehatan Terpadu Vol 2, No 2 (2018): JURNAL KESEHATAN TERPADU
Publisher : LPPM Universitas Dhyana Pura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (313.605 KB)

Abstract

ABSTRAKNyeri Punggung Bawah banyak dijumpai di masyarakat dan merupakan salah satu penyebab kesakitan dankecacatan. Nyeri punggung bawah mengakibatkan penderita mengalami kesulitan beraktifitas dan melakukanpekerjaan sehari-hari. Latihan core muscle sangat penting bagi penderita nyeri pungung bawah, karenadengan adanya otot core yang kuat akan memungkinkan kerja yang optimal dari tulang belakang dan posturtubuh akan tetap terjaga. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk melihat dan membuktikan pengaruhpemberian Short Wave Diathermy dan Core Stability Exercise terhadap peningkatan aktivitas fungsionalpada pasien nyeri punggung bawah miogenik. Rancangan penelitian ini bersifat pre eksperimental denganrancangan pretest and posttest design. Penelitian ini dilaksanakan di klinik swasta di denpasar. Dalampenelitian ini diberikan perlakukan 3x seminggu selama 2 minggu. Hasil uji statistik didapatkan, terjadipenurunan skor ODI dengan nilai p=0,001 dengan nilai selisih rerata ODI sebesar 28,86%. Dari hasilpenelitian ini dapat disimpulkan bahwa SWD dan Core Stability Exercise dapat meningkatkan aktivitasfungsional pasien nyeri punggung bawah miogenik.Kata kunci : core stability exercise, SWD, nyeri punggung bawah miogenik.ABSTRACTLow back pain is common in the community and is one of the causes of illness and disability. Low back paincauses the patient to experience difficulty in doing activities and daily work. Exercise core muscle is veryimportant for patient with low back pain, because with a strong core muscle will allow optimal work of thespine and posture will remain intact. This study was conducted with the aim to see and prove the effect ofShort Wave Diathermy and Core Stability Exercise on the increase of functional activity in patients with lowback myogenic. The design of this study is experimental with pre-test and post-test design. The study wasconducted at a clinic in denpasar. In this study treated 3 times a week for 2 weeks.The results of statisticaltest was obtained, occur of decreasing in ODI p = 0.001 and the difference mean value ODI as 28,86% .From the results of the research can be concluded that the core stability exercises increase the functionalactivity in patients with myogenic low back pain. The study is expected to be beneficial in patients withmyogenic low back pain to improving functional activity.Keywords: core stability exercise, SWD, myogenic low back pain.
DIAPHRAGMATIC BREATHING MEMPERBAIKI FLEKSIBILITAS TRUNK PESERTA BULUTANGKIS PUTRA CLUB BIMA SAKTI DI GOR ANGGALIN CANGGU Made Febby Wijaya; I Made Yoga Parwata; I Made Astika Yasa
Jurnal Kesehatan Terpadu Vol 3, No 2 (2019): JURNAL KESEHATAN TERPADU
Publisher : LPPM Universitas Dhyana Pura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (250.963 KB)

Abstract

Bulutangkis adalah olahraga yang memiliki teknik dan jenis - jenis pukulan yang perlu dikuasai oleh atlet untuk dapat bermain dengan baik. Teknik dan jenis pukulan dalam bulutangkis memiliki gerakan yang kompleks sehingga diperlukan fleksibilitas tubuh untuk dapat menguasainya, terutama fleksibilitas pada trunk. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pemberian diaphragmatic breathing dalam memperbaiki fleksibilitas trunk peserta bulutangkis putra Club Bima Sakti di Gor Anggalin, Canggu, Kuta Utara, Badung. Metode penelitian yang digunakan adalah pre-experimental dengan desain penelitian one-group pretest-posttest design. Variabel independent adalah diaphragmatic breathing dan variabel dependent adalah fleksibilitas trunk yang diukur dengan trunk and neck flexibility test. Dalam pengambilan sampel penelitian ini menggunakan teknik sampling purposive dengan jumlah 5 sampel. Penentuan sampel dengan menggunakan kriteria inklusi, kriteria eksklusi dan kriteria drop out. Penelitian ini dilakukan selama 4 minggu. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan adanya perubahan fleksibilitas trunk sesudah dilakukan diaphragmatic breathing, dianalisis dengan uji paired t-test dengan hasil nilai p adalah 0,001 dimana nilai p
LATIHAN BERJALAN PADA GARIS LURUS MENINGKATKAN KESEIMBANGAN PADA ANAK AUTISM SPECTRUM DISORDER (ASD) DI PUSAT LAYANAN AUTIS KOTA DENPASAR Ni Putu Mita Ardiasari; Indah Pramita; Antonius Tri Wahyudi
Jurnal Kesehatan Terpadu Vol 4, No 2 (2020): JURNAL KESEHATAN TERPADU
Publisher : LPPM Universitas Dhyana Pura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (317.885 KB)

Abstract

Anak Autisme mengalami gangguan pada fungsi di otaknya, hal tersebut mengakibatkan terjadinya perlambatan perkembangan. Salah satu perkembangan yang mengalami permasalahan adalah keseimbangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemberian latihan berjalan pada garis lurus dalam meningkatkan keseimbangan pada anak autism spectrum disorder (ASD) umur 11–14 tahun. Penelitian ini berjenis quasi experimental dengan menggunakan desain one group pre post test. Dalam menentukan sampel digunakan teknik purposive sampling dengan total sampel 8 orang. Berdasarkan analisis data, didapatkan rerata hasil tes awal penelitian sebesar 26,25 dan tes akhir sebesar 55 dengan peningkatan 109,5%. Dilakukan uji pengaruh dengan uji t berpasangan didapatkan nilai p = 0,001. Hal ini menunjukkan bahwa pemberian latihan berjalan pada garis lurus terbukti meningkatkan keseimbangan pada anak autism spectrum disorder (ASD). Kata Kunci : Latihan Berjalan pada Garis Lurus, Keseimbangan, Autism Spectrum Disorder (ASD)
PENGARUH LATIHAN DECLINE PUSH-UP TERHADAP KEKUATAN GRUP OTOT LENGAN DAN KECEPATAN PUKULAN GYAKU TSUKI CHUDAN PADA KARATEKA DI DOJO SEDANG KARATE CLUB DESA SEDANG, KECAMATAN ABIANSEMAL, KABUPATEN BADUNG I Putu Agus Hendrayana; I Gede Arya Sena; I Putu Dedy Kastama Hardy; IP Darma Wijaya
Jurnal Kesehatan Terpadu Vol 5, No 2 (2021): JURNAL KESEHATAN TERPADU
Publisher : LPPM Universitas Dhyana Pura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (192.14 KB)

Abstract

Olahraga bela diri karate mempertandingkan dua kelas, yaitu kata dan kumite. Dalam pertandingan kumite tidak semua serangan pukulan dapat dilakukan, salah satu serangan yang boleh dilakukan adalah pukulan gyaku tsuki chudan. Komponen fisik yang sangat dibutuhkan dalam meningkatkan pukulan gyaku tsuki chudan adalah kekuatan grup otot lengan yang dapat ditingkatkan melalui latihan decline push-up. Kekuatan grup otot lengan dapat di ukur menggunakan push and pull dynamometer dan kecepatan pukulan gyaku tsuki chudan dapat di ukur menggunakan stop watch. Metode pre-eksperimental diterapkan dalam penelitian ini dengan One Group Pre and Post Test Design dan dilaksanakan di Laboratorium Fisioterapi Universitas Dhyana Pura, dengan jumlah responden penelitian sebanyak 12 orang. Berdasarkan hasil paired t-test dengan nilai signifikan 0.00 (p < 0.05) yang artinya latihan decline push-up bermakna secara statistik dan sesungguhnya dapat meningkatkan kekuatan grup otot lengan dan kecepatan pukulan gyaku tsuki chudan. Kata Kunci: Karate, Pukulan Gyaku Tsuki Chudan, Kekuatan Grup Otot Lengan, Decline Push-up.
HUBUNGAN ANGKA RAWAN PANGAN DAN PREVALENSI STUNTING DI INDONESIA TAHUN 2018 Rando Carrolina
Jurnal Kesehatan Terpadu Vol. 4 No. 1 (2020): JURNAL KESEHATAN TERPADU
Publisher : LPPM Universitas Dhyana Pura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36002/jkt.v4i1.891

Abstract

Kajian mengenai angka rawan pangan (ARP), prevalensi stunting, dan hubungan kedua variabel tersebut di Indonesia dirasa masih belum banyak dilakukan. Adapun penelitian sejenis yang sudah dilakukan hanya mencakup sebagian kecil wilayah tertentu saja. Hal ini menjadi penting untuk dilakukan mengingat stunting dan rawan pangan masih menjadi isu global yang mendapat sorotan utama dunia saat ini. Hal ini tercermin dari Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB/SDGs) yang menempatkan tanpa kelaparan dan ketahanan pangan pada tujuan 2, tepatnya target 2.1. dan target 2.2. stunting dikatakan menjadi masalah karena mampu meningkatkan risiko terjadinya kesakitan dan kematian, perkembangan motorik terlambat, serta terhambatnya pertumbuhan mental. Kerawanan pangan menjadi masalah karena jumlah penduduk yang terus meningkat, namun luas lahan yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan pangan semakin berkurang. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode analisis statistik deskriptif dan analisis inferensial. Selain itu, digunakan teknik analisis regresi linier sederhana untuk mengetahui hubungan antara angka rawan pangan (ARP) dengan prevalensi stunting. Data yang digunakan adalah data sekunder yang berasal dari Badan Pusat Statistik serta dari Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Temuan yang didapatkan menggambarkan bahwa angka rawan pangan di Indonesia pada tahun 2018 mencapai 8,23 persen, sedangkan prevalensi stunting mencapai 30,8 persen. Lebih dari 50 persen provinsi di Indonesia memiliki nilai ARP di atas ARP Indonesia. Begitu juga halnya dengan prevalensi stunting. Sebaran ARP dan prevalensi stunting hampir merata di keempat kuadran. Lebih lanjut, nilai R2 antara ARP dan prevalensi stunting hanya sebesar 0,094 yang berarti bahwa hampir tidak ada hubungan yang nyata antara ARP dengan prevalensi stunting. Meski demikian, penelitian ini masih masih memerlukan analisis yang lebih komprehensif.
PARTISIPASI PASIEN DM DAN HIPERTENSI SEBAGAI PESERTA PROGRAM PENGELOLAAN PENYAKIT KRONIS (PROLANIS) DI PUSKESMAS MENGWI 1 Ni Luh Gde Ari Natalia Yudha; I Putu Dedy Kastama Hardy
Jurnal Kesehatan Terpadu Vol. 4 No. 1 (2020): JURNAL KESEHATAN TERPADU
Publisher : LPPM Universitas Dhyana Pura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36002/jkt.v4i1.1180

Abstract

Penyakit Degeneratif merupakan penyebab kematian terbanyak di Indonesia. Penyakit Degeneratif semakin meningkat menjadi beban ganda yang harus dihadapi dalam pembangunan bidang kesehatan di Indonesia. Prolanis salah satu upaya yang bisa dilaksanakan untuk menanggulangi masalah tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat partisipasi sebagai peserta prolanis di Puskesmas Mengwi 1. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian cross sectional dengan sampel yaitu pasien hipertensi dan diabetes militus sebanyak 74 orang yang berkunjung ke Puskesmas Mengwi 1 diambil dengan accidental sampling. Data diambil menggunakan kuesioner dan dianalisis dengan chi square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat partisipasi pasien yang tidak ikut prolanis sebesar 59,5% atau 44 orang sedangkan yang ikut 40,5% atau 30 orang pasien. Partisipasi pasien dipengaruhi oleh pengetahuan, sikap pekerjaan, umur, pendidikan, jarak, dukungan keluarga dan petugas kesehatan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah ada pengaruh pengetahuan, sikap pekerjaan, umur, pendidikan, jarak, dukungan keluarga dan petugas kesehatan terhadap partisipasi sebagai peserta prolanis. Puskesmas Mengwi 1 perlu melakukan kunjungan ke rumah pasien untuk meningkatkan pastisipasi pasien.
IDENTIFIKASI RESIDU PESTISIDA ORGANOFOSFAT DAN KARBAMAT PADA BUAH DAN SAYUR YANG DIJUAL DI PASAR BADUNG DESA DAUH PURI KANGIN DENPASAR BALI TAHUN 2019 Nyoman Sudarma; Ni Luh Nova Dilisca Dwi Putri; Diah Prihatiningsih
Jurnal Kesehatan Terpadu Vol. 4 No. 1 (2020): JURNAL KESEHATAN TERPADU
Publisher : LPPM Universitas Dhyana Pura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36002/jkt.v4i1.1181

Abstract

Pestisida memiliki peranan penting dalam bidang pertanian.Jenis pestisida yang banyak digunakan adalah pestisida golongan organofosfat dan karbamat. Pestisida mengkontaminasi tanaman hasil pertanian berupa residu yang dapat terkonsumsi oleh konsumen. Residu pestisida tidak hanya menempel pada tanaman hasil pertanian, akan tetapi dapat diserap oleh akar dan batang dari tanah sehingga dapat terakumulasi pada umbi, batang, daun, dan buah. Residu pestisida dapat menyebabkan efek tidak langsung terhadap konsumen, akan tetapi dapat menimbulkan efek jangka panjang terhadap kesehatan, diantaranya gangguan syaraf dan metabolisme enzim.Pasar Badung merupakan pasar terbesar di Bali dan merupakan pusat perdagangan termasuk sayur dan buah yang didatangkan berbagai daerah baik dalam Bali maupun luar Bali. Mengingat sayur dan buah merupakan kebutuhan pangan masyarakat sehingga perlu dilakukan analisis terhadap residu pestisida yang menempel karena dapat mempengaruhi kesehatan bagi yang mengkonsumsinya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi residu pestisida golongan organofosfat dan karbamat pada sayur dan buah yang dijual di pasar Badung sehingga kadarresidu pestisida dapat dibandingkan sesuai dengan Batas Maksimum Residu (BMR) yang diijinkan menurut SNI 7313:2008 mengenai Batas maksimum residu pestisida pada hasil pertanian. Sampel sayur dan buah yang diidentifikasi sebanyak 15 yaitu sawi hijau, sawi putih, brokoli, kembang kol, wortel, kacang panjang, bayam, buncis, tomat, pokcay, selada, lemon, kentang, apel, dan anggur. Identifikasi residu pestisida dilakukan dengan alat GC-MS. Berdasarkan hasil identifikasi, ke lima belas sampel sayur dan buah tidak ada mengandung pestisida baik golongan organofosfat maupun karbamat.Kepada masyarakat disarankan agar masyarakat tetap waspada dalam mengkonsumsi maupun mengolah sayur maupun buah.

Page 9 of 14 | Total Record : 132